You are on page 1of 13

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA DI

DESA LEMOH TIMUR KECAMATAN TOMBARIRI TIMUR


KABUPATEN MINAHASA

Christin Novita Lenak


Joyce J. Rares
Gustaf Tampi

ABSTRACK : To realize the goal of national development, the government is giving great attention to
the development in the countryside. To the need to increase the participation of rural communities, as a
form of cooperation between the government and the community in building a region (especially rural
areas). By utilizing the Village Fund Allocation (ADD), the village could play a more active in mobilizing
community development. The issue is still low community participation in village activities financed from
the Village Fund Allocation. This was due to the lack of socialization and communication of government
and society. The purpose of this study is to provide an overview of community participation in the
management of the Village Fund Allocation (ADD) in the village of East Lemoh District of East
Tombariri. This study used a qualitative approach, with a view to obtaining an overview of community
participation in the management of the Village Fund Allocation. Data collection techniques in this study
by observation, interviews, and documentation. The Results showed that public participation in the
management of the Village Fund Allocation is still not optimal because the public just so much involved in
implementation, lack of awareness about existing Village Fund Allocation. Public awareness is still
lacking to participate also caused because of lack of socialization of the government on the allocation of
village funds. Thefore the suggestion of this research, rural government should always socialize the
Village Fund Allocation Policy (ADD) to the public so that the public could understand the policy.

Keywords: Public Participation, Management, Village Fund Allocation.

PENDAHULUAN pembangunan atau masyarakat hanya


Dalam rangka mewujudkan tujuan ditempatkan sebagai “objek” melainkan
Pembangunan Nasional, pemerintah harus diikuti keterlibatan masyarakat dalam
memberikan perhatian yang besar pada pembuatan keputusan dan proses
pembangunan di pedesaan. Pemerintah perencanaan pembangunan, atau masyarakat
daerah perlu memperkuat pelaksanaan juga ditempatkan sebagai “subyek” utama
program-program pembangunan di pedesaan. yang harus menentukan jalannya
Maka perlu adanya kerjasama antara pembangunan. Partisipasi masyarakat
pemerintah daerah dan pemerintah desa. pedesaan dalam suatu program pembangunan
Kerjasama tersebut dilakukan melalui khususnya dalam pengelolaan program
peningkatan peran serta masyarakat, sebagai Alokasi Dana Desa ini dianggap penting oleh
wujud kerjasama pemerintah dan masyarakat pemerintah, baik dalam hal penyusunan
dalam membangun suatu wilayah (terutama program maupun dalam pengelolaan atau
daerah pedesaan). pelaksanaan program itu sendiri. Pada
Partisipasi disini bukan hanya akhirnya hasilnya pun untuk masyarakat,
keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaan bukan hanya untuk kebaikan pemerintah.

JAP NO.31 VOL III 2015 Page i


Dengan demikian, partisipasi masyarakat lebih dominan dibanding peran masyarakat
desa merupakan kunci dari keberhasilan itu sendiri. Peran masyarakat hanya sebagai
pembangunan yang dilaksanakan didesa. penerima keputusan atau hasil dari suatu
Melalui Alokasi Dana Desa, desa program tanpa mengetahui jalannya proses
ataupun kelurahan berpeluang untuk pembentukan program tersebut dari awal
mengelolah pembangunan, pemerintahan, hingga akhir.
dan sosial kemasyarakatan desa secara Salah satu yang mengalami persoalan
otonom. Alokasi Dana Desa adalah dana tersebut adalah desa Lemoh Timur. Desa
yang diberikan kepada desa yang berasal dari Lemoh Timur merupakan desa di Kecamatan
dana perimbangan keuangan pemerintah Tombariri Timur yang mata pencaharian
pusat dan daerah yang diterima oleh penduduknya hampir sebagian besar sebagai
kabupaten/kota. petani dan diikuti bekerja sebagai pedagang,
Dengan diterapkannya kebijakan pegawai negeri sipil dan pekerjaan lainnya.
Alokasi Dana Desa ini masyarakat desa harus Permasalahan lainnya adalah masih
mengetahui hak-hak dan kewajiban mereka. rendahnya partisipasi masyarakat dalam
Jika belum memahami hak dan kegiatan-kegiatan desa yang dibiayai dari
kewajibannya, maka dikhawatirkan mereka Alokasi Dana Desa. Hal tersebut disebabkan
tidak akan menaruh perhatian. Pengelolaan karena kurangnya komunikasi dari organisasi
Alokasi Dana Desa dilakukan melalui pengelola Alokasi Dana Desa dengan
pembangunan fisik dan non-fisik yang masyarakat. Karena kondisi tersebut,
berhubungan dengan indikator masyarakat terkadang tidak mengetahui
perkembangan desa seperti pendidikan, besarnya Alokasi Dana Desa yang diterima
kesehatan, dan pendapatan. desanya, tidak dapat menyalurkan
Upaya yang telah diatur dalam aspirasinya, dan tidak tau untuk apa
Undang-Undang dan dalam Peraturan penggunaan Alokasi Dana Desa sehingga
Pemerintah ini merupakan bentuk kongkrit masyarakat menjadi sulit diajak
upaya Negara dalam menciptakan ketertiban berpartisipasi.
di bidang keuangan atau alokasi dana desa, Alokasi Dana Desa (ADD) dalam
terutama di desa Lemoh Timur Kecamatan formulasinya sangat ditentukan oleh
Tombariri Timur. Dengan semakin bagaimana pemerintah desa memandangnya.
meningkatnya pertumbuhan penduduk, maka Demikian pula di desa Lemoh Timur,
kebutuhan akan ketersedian keuangan desa Alokasi Dana Desa menjadi bantuan
semakin tinggi pula. Dalam pelaksanaan keuangan yang pengalokasiannya dilakukan
kebijakan alokasi dana desa terkait, secara rutin tiap tahunnya. Alokasi Dana
terkadang masyarakat tidak bisa berperan Desa di desa Lemoh Timur dilaksanakan
lebih aktif dikarenakan peran pemerintah dengan berpedoman pada Peraturan

JAP NO.31 VOL III 2015 Page ii


Mendagri Nomor 37 tahun 2007 tentang Kecamatan Tombariri Timur dalam
Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa serta Pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD).
Peraturan Daerah Kabupaten Minahasa Dalam kamus Sosiologi disebutkan
Nomor 6 tahun 2010 tentang Anggaran bahwa, partisipasi merupakan keikutsertaan
Pendapatan dan Belanja Desa, bahwa pada seseorang di dalam kelompok sosial untuk
dasarnya anggaran pendapatan dan belanja mengambil bagian dari kegiatan
desa merupakan rencana operasional tahunan masyarakatnya, di luar pekerjaan atau
dan program umum pemerintah desa. profesinya sendiri (Theodorson, 1969).
Maksud dari program ini adalah untuk Keikut sertaan menurut Raharjo (dalam
membiayai program pemerintah di desa Aprillia Theresia dkk., 2014 : 196) dilakukan
dalam melaksanakan kegiatan pemerintahan, sebagai akibat dari terjadinya interaksi sosial
pembangunan, dan pemberdayaan di desa. antara individu yang bersangkutan dengan
Kondisi masyarakat yang dalam hal anggota masyarakat yang lain. Sementara itu,
ini tingkat pendidikan dan kesadaran untuk Mubyarto (dalam Indrawijaya dan Pranoto,
maju juga dikategorikan kurang. Hal ini perlu 2011: 61) mengartikan partisipasi sebagai
menjadi perhatian pemerintah desa untuk kesediaan untuk membantu berhasilnya
mengambil kebijakan. Pemerintah desa harus setiap program sesuai kemampuan setiap
berupayah agar program Alokasi Dana Desa orang tanpa berarti mengorbankan
ini menjadi langkah strategis dalam usaha kepentingan diri sendiri.
pemberdayaan masyarakat untuk memenuhi Dari beberapa pendapat di atas
sarana dan prasarana di desa baik fisik tentang partisipasi maka dapatlah
maupun non-fisik. Bidang fisik meliputi disimpulkan bahwa partisipasi masyarakat
pembangunan fasilitas bagi desa seperti bukan hanya kepada proses pelaksanaan
puskesmas, jalan, rumah ibadah, saluran kegiatan saja, tetapi juga melibatkan
drainase dan lainya, sedang bidang non-fisik masyarakat dalam perencanaan dan
meliputi pembekalan SDM (Sumber Daya pengembangan dari pelaksanaan program
Manusia) desa seperti pemberian tersebut, termasuk menikmati hasil dari
keterampilan bagi para warga dan juga pelaksanaan program tersebut. Secara
penyuluhan yang berkaitan dengan berbagai sederhana partisipasi masyarakat adalah
masalah yang dianggap penting seperti keikut sertaan seseorang atau sekelompok
penyuluhan keluarga berencana dan lain-lain. anggota masyarakat dalam suatu kegiatan.
Sehubungan dengan permasalahan diatas, Dalam suatu pelaksanaan program
maka penulis tertarik untuk mengadakan dan kegiatan banyak ditentukan oleh
penelitian tentang bagaimana Partisipasi ketersediaan dana yang dimiliki oleh
Masyarakat di Desa Lemoh Timur pemerintah daerah yang selanjutnya
dijadikan sebagai sumber pembiayaan

JAP NO.31 VOL III 2015 Page iii


pembangunan daerah bersangkutan. disimpulkan bahwa pembangunan
Walaupun partisipasi masyarakat ternyata merupakan usaha untuk perubahan kearah
juga ikut menentukan keberhasilan yang lebih baik dari keadaan sebelumnya.
pelaksanaan program dan kegiatan, namun Dalam rangka meningkatkan
demikian ketersediaan dana pembangunan pemberdayaan, kesejahteraan dan pemerataan
masih tetap merupakan factor yang pembangunan di pedesaan melalui dana
menentukan (Sjafrizal, 2014: 377). APBD (Anggaran Pendapatan Belanja
Menurut Peraturan Pemerintah nomor Daerah) Kabupaten, Propinsi dan Pemerintah
72 tahun 2005 bahwa Alokasi Dana Desa pusat perlu merealisasikan dalam APBD
adalah dana yang dialokasikan oleh masing-masing sebesar 10% untuk alokasi
Pemerintah Kabupaten/Kota untuk desa, dana desa. Dengan mengalokasikan dana
yang bersumber dari bagian dana sebesar 10% ini diharapkan kesejahteraan
perimbangan keuangan pusat dan daerah dan pemerataan pembangunan didesa
yang diterima oleh Kabupaten/Kota (Pasal 1 menjadi kenyataan (Wijaya, HAW, 2012:
ayat 11). Alokasi Dana Desa diberikan untuk 133).
biaya pembangunan desa, pemberdayaan Berkaitan dengan itu, maka
masyarakat, memperkuat pelayanan publik di partisipasi dalam pelaksanaan Alokasi Dana
desa, memperkuat partisipasi dan demokrasi Desa adalah partisipasi yang menekankan
desa, untuk tunjangan aparat desa, tunjangan pada partisipasi langsung warga masyarakat
BPD, operasional pemerintahan desa, dan dari pengambilan keputusan, perencanaan,
tidak boleh digunakan untuk kegiatan politik pelaksanaan, sampai pada
atau kegiatan lainnya yang melawan hukum evaluasi/pengawasan. Dalam rangka ini,
(Sahdan dkk, 2006). diperlukan adanya kerja sama yang saling
Selanjutnya berbicara pembangunan, mendukung, semua pihak tanpa terkecuali
Korten (dalam Aprillia Theresia, 2014: 22) seperti masyarakat desa, pemerintah desa,
memunculkan teori yang menyajikan potensi- badan perwakilan desa, pemerintah
potensi baru yang penting guna kabupaten dan pemerintah pusat (Wijaya,
memantapkan pertumbuhan dan HAW, 2012: 134).
kesejahteraan manusia, keadilan dan
METODOLOGI PENELITIAN
kelestarian pembangunan itu sendiri, yang
kemudian di sebut sebagai teori
A. Metode Penelitian
pembangunan yang berpusat pada rakyat
Penelitian ini menggunakan
(People Centered Development). Teori ini
pendekatan kualitatif, dengan maksud
menyatakan bahwa pembangunan harus
memperoleh gambaran tentang partisipasi
berorientasi pada peningkatan kualitas hidup
manusia. Dari teori tersebut, dapat

JAP NO.31 VOL III 2015 Page iv


masyarakat dalam pengelolaan alokasi dana Dalam penelitian ini, peneliti
desa. ( Sugiono, 2014: 387). mengunakan Teknik pengumpulan data
B. Fokus Penelitian dilakukan dengan cara :
Penelitian ini berfokus pada 1. Observasi
partisipasi masyarakat dalam pengelolaan Observasi merupakan suatu pengamatan
alokasi dana desa (ADD) di desa Lemoh secara langsung dengan sistematis
Timur sesuai dengan indikator partisipasi terhadap gejala-gejala yang hendak
masyarakat yaitu partisipasi dalam diteliti (Pasolong, 2013: 131). Melalui
pengambilan keputusan, pelaksanaan observasi, peneliti belajar tentang
kegiatan, evaluasi dan pemanfaatan hasil. perilaku dan makna dari perilaku
(Yadav dalam Theresia dkk, 2014: 196) tersebut (Sugiono, 2014: 403). Pada
C. Jenis Data dan Teknik Pengumpulan teknik ini peneliti melakukan
Data pengamatan langsung terhadap kegiatan
Penelitian ini menggunakan dua yang berkaitan dengan partisipasi
macam data menurut kualifikasi jenis masyarakat dalam pelaksanaan Alokasi
sumbernya sebagai berikut : Dana Desa pada desa Lemoh Timur.
1. Data Primer adalah data yang diperoleh 2. Wawancara (interview)
langsung oleh pengumpul data (peneliti) Kegiatan tanya jawab antara dua orang
dari objek penelitiannya (Pasolong, atau lebih secara langsung. Metode
2013: 70). Data yang diperoleh dari para wawancara bisa dilakukan secara
informan berupa informasi di lapangan langsung maupun tidak langsung
yang berkaitan dengan proses Alokasi (Pasolong, 2013: 136). Wawancara
Dana Desa. Adapun nara sumber adalah dilakukan dengan cara terstruktur
pemerintah desa serta masyarakat desa dengan memakai pedoman wawancara
Lemoh Timur. (daftar pertanyaan).
2. Data Sekunder adalah semua data yang 3. Dokumen
diperoleh secara tidak langsung dari Dokumen merupakan catatan peristiwa
objek penellitian. (Pasolong, 2013: 70). yang sudah berlalu. Dokumen bisa
Data ini diperoleh melalui laporan- berbentuk, tulisan seperti biografi,
laporan/catatan-catatan yang berkaitan peraturan, kebijakan, serta dokumen
dengan permasalahan yang diteliti, berbentuk gambar seperti foto, sketsa,
diantaranya data dari kegiatan yang dll (Sugiono, 2014: 423). Untuk teknik
berkaitan dengan proses pelaksanaan ini peneliti mencari data dan informasi
Alokasi dana Desa. melalui dokumen dan catatan penting
yang terkait dengan masalah penelitian.

JAP NO.31 VOL III 2015 Page v


D. Informan Penelitian E. Teknik Analisis Data
Menurut Moleong (2007), informan Teknis Analisis data yang di
adalah orang yang dimanfaatkan untuk gunakan pada penelitian ini adalah
memberikan informasi tentang situasi dan analisis deskriptif. Analisis deskriptif
kondisi latar penelitian secara faktual. (Pasolong, 2013: 189) adalah merupakan
Instrumen utama penelitian ini adalah analisis yang banyak digunakan untuk
peneliti sendiri, dengan bantuan pedoman mengkaji satu variabel atau variabel
wawancara, yaitu sejumlah pertanyaan mandiri. Kajian demikian menunjukan
terstruktur atau tidak terstruktur apabila kepada kita misalnya profil suatu instansi
dianggap perlu untuk memperoleh pemerintah maupun swasta atau
keterangan dari informan. Informan dan perusahaan, kelompok kerja, kelompok
objek penelitian adalah masyarakat dan konsumen, dan subjek-subjek yang lain,
pemerintah desa Lemoh Timur. tentang karakteristik seperti besar,
Disini peneliti menggunakan teknik komposisi, efisiensi, kesulitan, dan lain-
purposive sampling dalam menentukan lain. Di samping itu analisis deskriptif
informan penelitian. Purposive sampling juga berguna untuk menunjukan kondisi
(Pasolong, 2013: 107) yaitu teknik penarikan atau posisi suatu subjek pada waktu-
sampel yang digunakan dengan cara sengaja waktu tertentu.
atau menunjuk langsung kepada orang yang Menurut Miles dan Huberman
dianggap dapat mewakili karakteristik- (dalam Satori & Komariah, 2013)
karakteristik populasi. Teknik ini didasarkan bahwa analisis terdiri dari tiga alur
pada adanya tujuan dan pertimbangan kegiatan yang terjadi secara bersamaan
tertentu yang berhubungan dengan yaitu:
permasalahan peneliti. 1. Reduksi Data; 2. Penyajian data; 3.
Yang menjadi informan dalam Penarikan kesimpulan dan verifikasi.
penelitian ini yaitu :
HASIL PENELITIAN DAN
1. Kepala Desa / Hukum Tua
PEMBAHASAN
:1
2. Sekretaris Desa
A. Gambaran Umum Desa Lemoh
:1
Timur
3. Kaur Pembangunan dan Pemberdayaan
Aspirasi masyarakat Desa Lemoh
:1
untuk diadakannya pemekaran seiring dengan
4. Masyarakat
semakin berkembangnya Desa Lemoh maka
:5
pada tanggal 3 oktober 2007 dengan surat
keputusan Bupati Minahasa Stevanus Vreeke

JAP NO.31 VOL III 2015 Page vi


Runtu No. 354 Tahun 2007 tertanggal 17 pemanfaatan sumberdaya lokal dan alokasi
September 2007 maka Desa Lemoh di anggaran) selalu ditetapkan sendiri oleh
mekarkan menjadi tiga desa dan berdasarkan pemerintah pusat, yang dalam banyak hal
letak geografis maka di namai : (1) Desa lebih mencerminkan sifat kebutuhan
Lemoh, (2) Desa Lemoh Barat, (3) Desa kelompok-kelompok elit yang berkuasa dan
Lemoh Timur. kurang mencerminkan keinginan dan
Dengan diresmikannya Desa Lemoh kebutuhan masyarakat banyak. Karena itu,
Timur oleh Bupati Minahasa sebagai Desa partisipasi masyarakat dalam pembangunan
Persiapan maka diangkat dan dilantiklah perlu ditumbuhkan melalui dibukanya forum
Hukum Tua Desa Lemoh Timur yaitu Bapak yang memungkinkan masyarakat banyak
Gabriel Terok dan Desa Lemoh Timur di berpartisipasi langsung di dalam proses
bagi menjadi 5 jaga. pengambilan keputusan tentang program-
Berdasarkaan data penduduk pada program pembangunan diDesa setempat.
Desa Lemoh Timur jumlah penduduk yang Pada tahap awal pembangunan yang
mendiami desa tersebut adalah berjumlah dilakukan adalah perencanaan/pengambilan
1390 jiwa yang terdiri dari laki-laki keputusan mulai dari menentukan kebutuhan
berjumlah 758 jiwa dan perempuan masyarakat sampai menentukan program
berjumlah 632 jiwa dengan jumlah seluruh yang akan dilakukan.
KK (Kepala Keluarga) sebanyak 387 KK Berdasarkan hasil wawancara tersebut
yang tersebar di lima jaga yang ada di Desa diatas didapati bahwa partisipasi masyarakat
Lemoh Timur. dalam pengambilan keputusan masih rendah,
Penyelenggaraan pemerintahan Desa hal tersebut disimpulkan karena dalam tahap
Lemoh Timur dilaksanakan berdasarkan perencanaan pemerintah mengadakan
Peraturan Daerah Kabupaten Minahasa musyawarah yang dihadiri pemerintah desa,
Nomor 3 tahun 2000 Tentang Susunan badan permusyawaratan desa, tokoh
Organisasi Pemerintahan Desa. masyarakat dan masyarakat namun sesuai
informasi yang disampaikan sekretaris desa
Rangkuman Hasil Wawancara bahwa masyarakat yang hadir hanya 1 atau 2
Berdasarkan hasil wawancara orang saja, hal tersebut dapat dilihat juga dari
terhadap beberapa informan, dan berdasarkan daftar hadir rapat musyawarah desa yang
indikator partisipasi masyarakat dalam hanya dihadiri 1 masyarakat, karena kemauan
penelitian ini dapatlah dirangkum sebagai untuk ikut dalam memberikan usulan, saran
berikut : dan kritikan masih kurang. Menurut
1. Pengambilan Keputusan masyarakat keputusan program ditentukan
Pada umumnya, setiap program oleh pemerintah Desa dan pasti pemerintah
pembangunan masyarakat (termasuk Desa akan menyampaikan pada masyarakat,

JAP NO.31 VOL III 2015 Page vii


hal ini juga karena tingkat pendidikan PNPM Mandiri sehingga masyarakat harus
sebagian masyarat yang masih rendah. membagi waktu mereka untuk ikut
Informan mengatakan bahwa keputusan / berpartisipasi dalam menyelesaikan kedua
program yang akan dibuat memang sudah program ini, belum lagi masyarakat tetap
diatur oleh pemerintah. harus kembali bekerja karena mereka
2. Pelaksanaan Kegiatan membutuhkan uang untuk memenuhi
Partisipasi masyarakat dalam kebutuhan hidup mereka, namun walaupun
pembangunan yang didanai dari alokasi dana begitu program yang dibuat dapat selesai
desa, seringkali diartikan sebagai partisipasi dengan baik sesuai pernyataan dari hukum
masyarakat (yang umumnya lebih miskin) tua desa lemoh timur. Bentuk partisipasi
yang secara sukarela menyumbangkan yang diberikan masyarakat dalam
tenaganya dalam pembangunan. Di lain pelaksanaan kegiatan biasanya berupa
pihak, lapisan yang diatasnya (umumnya partisipasi tenaga dan uang seperti pendapat
terdiri dari orang mampu) dalam banyak hal Hamidjojo ( dalam Indrawijaya dan Pranoto,
lebih banyak memperoleh manfaat dari hasil 2011: 62) yang mengemukakan jenis-jenis
pembangunan, karena itu, partisipasi partisipasi masyarakat termasuk partisipasi
masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan tenaga, partisipasi tenaga dalam
harus diartikan sebagai pemerataan pembangunan yang dilihat secara nyata
sumbangan masyarakat dalam bentuk tenaga melalui kegiatan-kegiatan gotong royong,
kerja, uang tunai, dan atau beragam bentuk sumbangan tenaga kasar dalam pekerjaan
korbanan lainnya. fisik, dan partisipasi uang dapat dilihat
Berdasarkan hasil wawancara dengan melalui adanya sumbangan langsung dari
informan di atas partisipasi masyarakat masyarakat.
dalam tahap pelaksanaan program yang 3. Evaluasi
didanai oleh alokasi dana desa Lemoh Timur Evaluasi program dan proyek yang di
cukup tinggi, karena di Desa Lemoh Timur danai alokasi dana desa sangat diperlukan,
masih adanya budaya gotong royong yang Bukan saja agar tujuannya dapat dicapai
kental dan masyarakat memahami bahwa seperti yang diharapkan, tetapi juga
program yang dibuat untuk kepentingan diperlukan untuk memperoleh umpan balik
masyarakat desa, sehingga mereka tentang masalah-masalah dan kendala yang
termotivasi untuk ikut serta dalam kegiatan muncul dalam pelaksanaan program yang
yang dibiayai oleh Alokasi Dana Desa. dibuat. Melalui evaluasi pemerintah Desa
Meskipun dalam pelaksanaan kegiatan terjadi melibatkan masyarakat desa sehingga mereka
keterlambatan karena adanya hambatan- dapat mengetahui besarnya anggaran, dan
hambatan yang terjadi seperti factor cuaca apakah program tersebut sudah sesuai sampai
dan karena ada juga bantuan dana lain seperti pada hasil akhir atau tidak.

JAP NO.31 VOL III 2015 Page viii


Menurut hasil wawancara kegiatan dalam pembuatan jalanpun beberapa
evaluasi atas program alokasi dana desa, masyarakat tidak ingin tanah perkebunan
masyarakat tidak melibatkan diri dalam milik mereka diberikan untuk dibuat jalan.
evaluasi karena evaluasi dilakukan oleh Hal ini disebabkan karena kurangnya
pemerintah yang dilakukan seperti rapat desa, sosialisasi pemerintah tentang Alokasi Dana
masyarakat desa dapat melihat sendiri hasil Desa pada masyarakat. Hambatan lain yaitu
dari program alokasi dana desa di karena keadaan cuaca yang tidak mendukung
lapangan/tempat kegiatan yang sudah selesai sehingga pelaksanaan pembangunan menjadi
dilakukan dan bisa digunakan. terhambat. Seperti yang dikatakan seorang
4. Pemanfaatan Hasil informan partisipasi pemuda yang ada
Partisipasi dalam pemanfaatan hasil didesapun kurang karena budaya gotong
merupakan unsur terpenting yang sering royong yang dimiliki pemuda sudah mulai
terlupakan. Sebab, tujuan pembangunan yaitu luntur.
memperbaiki mutu hidup masyarakat banyak B. Pembahasan
sehingga pemerataan hasil pembangunan Pembangunan dilakukan untuk
merupakan tujuan utama. Disamping itu, memperbaiki kehidupan masyarakat menjadi
pemanfaatan hasil pembangunan akan lebih baik lagi, dalam pembangunan desa
merangsang kemauan dan kesukarelaan masih banyak hal yang harus dibuat seperti
masyarakat untuk selalu berpartisipasi dalam saling menunjang sehingga pembangunan
setiap program pembangunan yang akan yang dilaksanakan dapat berjalan dengan
datang. Dalam pemanfaatan hasil terdapat baik, salah satu yang harus dilihat yaitu
program yang dibuat kurang mendapat kemampuan aparatur pemerintah untuk
perhatian seperti pernyataan salah satu menarik perhatian masyarakat agar mau ikut
informan masyarakat yang menyatakan berpartisipasi dalam kegiatan yang
semenjak mantri/perawat yang bekerja dilaksanakan. Namun untuk menjalankan
sekaligus tinggal di puskesmas desa di pembangunan maka harus memiliki dana
pindah tugaskan karena puskesmas desa tidak yang tersedia dan kemampuan menggunakan
beroperasi lagi sampai saat ini dan dibiarkan dana tersebut. Salah satu upaya yang
begitu saja. dilakukan pemerintah untuk menunjang
Dalam wawancarapun diketaui terdapat pembangunan dan meningkatkan peran serta
hambatan yang ditemukan dalam pengelolaan masyarakat di daerah pedesaan yaitu dengan
Alokasi Dana Desa. Pemahaman tentang memberikan bantuan berupa program
Alokasi Dana Desa di Desa Lemoh Timur Alokasi Dana Desa.
masih termasuk kurang, dapat dilihat karena Alokasi Dana Desa yang diterima
masyarakat yang kurang mau ikut Desa Lemoh Timur Pada Tahun 2014 sebesar
berpartisipasi dalam musyawarah desa, Rp. 64.700.000 yang digunakan untuk

JAP NO.31 VOL III 2015 Page ix


belanja aparat, administrasi, belanja publik, masyarakat sangat kurang, bahkan program-
dan pemberdayaan. Masyarakat memberi program yang akan dilaksanakan ditentukan
dukungan berupa partisipasi tenaga dan uang. pemerintah. Masyarakat bersikap acuh dalam
Kegiatan yang dilakukanpun sudah sesuai tahap pengambilan keputusan. Padahal
dengan pedoman Alokasi Dana Desa yaitu dengan keikut sertaan mereka dalam
30% digunakan untuk operasional musrembang masyarakat dapat memberikan
pemerintah desa dan 70% untuk biaya ide-ide atau pendapat-pendapat yang ingin
administrasi, belanja public dan mereka sampaikan. Walaupun pada
pemberdayaan masyarakat. kenyataannya program yang dibuat memang
Masyarakat Desa Lemoh Timur bermanfaat bagi masyarakat, namun
selalu menyambut baik adanya program- kontribusi masyarakat seharusnya dapat lebih
program pemerintah seperti program Alokasi besar, bagaimanapun masyarakat yang paling
Dana Desa hal tersebut karena mereka memahami apa yang terbaik untuk mereka,
memahami bahwa program yang akan serta masyarakat berhak ikut serta dalam
dilaksanakan tersebut adalah untuk kegiatan-kegiatan yang hasilnya akan
kepentingan mereka dalam meningkatkan menentukan hajat hidup mereka (dalam
kesejahteraan dan pembangunan infrastruktur Indrawijaya dan Pranoto, 2011: 60)..
yang ada di pedesaan. Masyarakatpun Dalam tahap pelaksanaan, kegiatan
menyadari perlunya kerjasama yang baik yang dilaksanakan merupakan kegiatan yang
antara pemerintah dan masyarakat desa, benar-benar prioritas desa pada saat itu,
maka dari itu dalam tahap pelaksanaannya karena terdapat keterbatasan jumlah dana.
masyarakat turut serta dalam menunjang Partisipasi masyarakat pun pada tahap ini
terlaksananya program alokasi dana desa. cukup tinggi karena masyarakat desa yang
Partisipasi masyarakat dalam memang masih memiliki budaya gotong
pengelolaan Alokasi Dana Desa di Desa royong dan pemahaman bahwa program
Lemoh Timur diketahui belum begitu tersebut untuk kepentingan mereka sehingga
optimal. Hal-hal tersebut dapat dilihat dalam mereka bersama-sama membantu dalam
mulai dari tahap pengambilan keputusan, pembangunan yang dibuat. Meski begitu
pelaksanaan kegiatan, Evaluasi, dan karena ada juga program lain seperti PNPM
Pemanfaatan Hasil. Dalam tahap Mandiri maka partisipasi yang diberikan
pengambilan keputusan, partisipasi masyarakat harus disesuaikan dengan
masyarakat seharusnya dapat ditemui dalam program yang ada seperti swadayah yang
kegiatan musrembang ( Musyawarah dilakukan masyarakatpun hanya pada hari
Rencana Penbangunan ) di desa, meskipun pertama karena masyarakat harus kembali
telah diadakannya musyawarah desa namun pada pekerjaan mereka masing-masing, pada
dapat dilihat bahwa keikut sertaan hari selanjutnya para masyarakat yang

JAP NO.31 VOL III 2015 Page x


bekerja sudah harus dibayar sehingga masyarakat sasarannya (Theresia dkk, 2014:
anggaran pun harus dibuat untuk membayar 199), sehingga pemanfaatannya kurang
pekerja yang ikut serta. diperhatikan, akibatnya hasil pembangunan
Untuk mengevaluasi kegiatan yang menjadi sia-sia.
dilakukan, pemerintah mengadakan rapat Dalam pemanfaatan hasil program di
desa yang seharusnya mengikutsertakan Desa Lemoh Timur terdapat puskesmas yang
masyarakat dalam kegiatan evaluasi agar dibuat namun semenjak perawat yang bekerja
masyarakat mengetahui rincian anggaran dan tinggal di puskesmas tersebut dipindah
yang sebenarnya. Namun kenyataannya tugaskan puskesmas tersebut sudah tidak
masyarakat tidak diikut sertakan dalam beroperasi lagi, hal tersebut dapat dilihat
evaluasi melainkan masyarakat hanya pada keadaan puskesmas tersebut yang sepi
menilai keberhasilan program dari hasil dan terkunci.
pembangunan yang sudah selesai pada lokasi Keberhasilan program Alokasi Dana
program dibuat. Desa dapat terwujud apabila ada kerjasama
Setelah kegiatan selesai program antara pemerintah dengan masyarakat.
yang dibuat haruslah bermanfaat bagi Karena program Alokasi Dana Desa
masyarakat, begitu juga dengan pemanfaatan ditujukan untuk semua masyarakat maka
hasil kegiatan. program yang dilaksanakan dalam pengelolaannya menjadi tanggung
Desa Lemoh Timur diketahui memang sangat jawab pemerintah dan masyarakat desa.
bermanfaat bagi masyarakat karena program Dalam pengelolaannya peneliti menemukan
tersebut sesuai kebutuhan yang dibutuhkan beberapa hambatan yang dihadapi
masyarakat seperti jalan menuju perkebunan pemerintah dalam proses pengelolaan alokasi
yang memang sangat membantu bagi dana desa yaitu sosialisasi yang dilakukan
masyarakat yang sebagian besar berprofesi kepada masyarakat desa termasuk sangat
sebagai petani, pemanfaatan hasil ini akan kurang sehingga pemahaman masyarakat
merangsang kemauan dan kesukarelaan tentang Alokasi Dana Desa begitu terbatas.
masyarakat untuk selalu ikut berpartisipasi Adanya sosialisasi tersebut akan memotivasi
dalam program Alokasi Dana Desa yang masyarakat untuk berperan serta dalam
akan datang maupun program-program desa kegiatan Alokasi Dana Desa dan dapat
lainnya. Namun partisipasi dalam diharapkan dapat berpartisipasi baik melalui
pemanfaatan hasil pembangunan sering bantuan swadaya, material, tenaga, atau
kurang mendapat perhatian pemerintah dan pikiran. Keikutsertaan pemuda desa Lemo
administrasi pembangunan pada umumnya, yang kurang itu menunjukan bahwa budaya
yang seringkali menganggap bahwa dengan gotong royong di Desa Lemo terutama
selesainya pelaksanaan pembangunan pemuda sudah mulai luntur. Hambatan
otomatis akan dapat dirasakan oleh lainpun terjadi karena keterlambatan

JAP NO.31 VOL III 2015 Page xi


turunnya alokasi dana desa karena laporan mengadakan rapat desa, namun rapat
pertanggung jawaban dari desa yang desa yang diadakan tidak melibatkan
seringkali terlambat diserahkan oleh masyarakat, sehingga Masyarakat
pemerintah. melakukan penilaian keberhasilan
program dengan melihat hasil
KESIMPULAN DAN SARAN
pembangunan yang sudah selesai..
A. Kesimpulan
d. Pemanfaatan hasil ; masih ada
Berdasarkan uraian hasil penelitian
program desa yang tidak
pada bab sebelumnya maka peneliti menarik
dimanfaatkan dengan baik seperti
kesimpulan sebagai berikut.
puskesmas desa yang saat ini tidak
1. Partisipasi masyarakat dalam
lagi digunakan. semenjak perawat
pengelolaan Alokasi Dana Desa di Desa
yang tinggal di situ di pindah
Lemoh Timur belum begitu optimal.
tugaskan, puskesmas tersebut tidak
a. Pengambilan keputusan ;
beroperasi kembali sampai saat ini
pengambilan keputusan diambil pada
dan keadaan puskesmas tersebut
saat diadakan musyawarah desa
tidak terawat.
namun dalam musyawarah
2. Terdapat factor penghambat partisipasi
keterlibatan masyarakat desa sangat
masyarakat dalam pengelolaan Alokasi
kurang.
Dana Desa, yaitu kurangnya sosialisasi
b. Pelaksanaan kegiatan ; kegiatan yang
Alokasi Dana Desa oleh pemerintah
dilakukan merupakan prioritas desa
sehingga masyarakat kurang dapat
pada saat itu, sehingga Masyarakat
memahami tentang Alokasi Dana Desa,
memberikan partisipasi berupa
hambatan lain yaitu kurangnya
tenaga dan uang. Selain program
kepedulian pemuda dalam berparisipasi,
Alokasi Dana Desa terdapat
dan budaya gotong royong pada pemuda
pembangunan yang dibiayai dari
sudah mulai luntur karena masuknya
program lain seperti PNPM Mandiri,
budaya asing
sehingga masyarakat harus membagi
B. Saran.
waktu dalam menyelesaikan kedua
Berdasarkan kesimpulan dari hasil
program tersebut, belum lagi mereka
penelitian, maka peneliti memberikan saran-
juga memiliki pekerjaan sendiri. Hal
saran yang nantinya diharapkan dapat
ini mengakibatkan sering terjadi
memperbaiki pengelolaan Alokasi Dana Desa
keterlambatan dalam penyelesaian
di Desa Lemoh Timur Kecamatan Tombariri
kegiatan di lapangan.
Timur. adapun Saran yang dimaksud sebagai
c. Evaluasi ; evaluasi kegiatan
berikut.
dilakukan pemerintah dengan

JAP NO.31 VOL III 2015 Page xii


1. Pemerintah desa harus selalu melakukan Sahdan, Gregorius, dkk., 2006, ADD Untuk
sosialisasi tentang kebijakan Alokasi Kesejahteraan Rakyat Desa,
Dana Desa (ADD) kepada masyarakat Yogyakarta: FPPD.
sehingga setelah masyarakat dapat Satori, Djam’an, & Komariah, Aan, 2013,
memahami kebijakan Alokasi Dana Metodologi Penelitian Kualitatif,
Desa, masyarakat akan lebih mudah Bandung: Alfabeta.
diajak berpartisipasi dalam pengambilan Sjafrizal, 2014, Perencanaan Pembangunan
keputusan, evaluasi serta pemanfaatan Daerah Dalam Era Otonomi,
hasil program Alokasi Dana Desa. Jakarta: Rajawali Pers.
2. Pemerintah desa dan juga masyarakat Sugiono, 2014, Metode Penelitian Bisnis,
harus lebih meningkatkan komunikasi Bandung: Alfabeta.
antara kedua bela pihak agar apa yang Theresia, Aprillia, dkk., 2014, Pembangunan
menjadi hambatan dalam partisipasi Berbasis Masyarakat, Bandung:
masyarakat dalam pengelolaan Alokasi Alfabeta.
Dana Desa hendaknya dicari jalan Wijaya, HAW, 2012, Otonomi Desa
keluarnya bersama-sama, karena hal Merupakan Otonomi yang Asli, Bulat
tersebut dapat mengganggu partisipasi dan Utuh, Jakarta: Rajawali Pers.
masyarakat itu sendiri dalam Sumber Lain-Lain :
penyelenggaraan pembangunan. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 72 Tahun 2005; Tentang Desa.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37
DAFTAR PUSTAKA
Tahun 2007: Tentang Pedoman Pengelolaan
Indrawijaya, Adam Ibrahim. dan Pranoto,
keuangan Desa
Juni, 2011, REVITALISASI
Surat Edaran Menteri Dalam Negeri
ADMINISTRASI PEMBANGUNAN:
Republik Indonesia Nomor 140/640/SJ
Berbasis Jatidiri dan Karakter
Tanggal 22 Maret Tahun 2005; Tentang
Bangsa dalam Pembangunan
Pedoman Alokasi Dana Desa Dari
Nasional, Bandung: Alfabeta.
Pemerintah Kabupaten/Kota Kepada
Meleong, Lexy J., 2007, Metodologi
Pemerintah Desa.
Penelitian Kualitatif, Bandung: Alex
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
Media Komputindo.
32 Tahun 2004; Tentang Pemerintah Daerah.
Pasolong, Harbani, 2013, Metode Penelitian
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
Administrasi Publik, Bandung:
6 Tahun 2014; Tentang Desa.
Alfabeta.

JAP NO.31 VOL III 2015 Page xiii

You might also like