You are on page 1of 16
) Makanan jangan semata-mata dianggap sebagai sur ri, melainkan sebagai sistem kontrol hormonal. Kesehatan : optimal bukan sekadar konsekuensi perhitungan kalori*™*. > Teori kalori sudah jauh ketinggalan dan sudah saatnya diper- tanyakan dalam perhitungan gizi, karena berapa kalori yang } akhirnya dicerna dan diserap, beredar dalam darah tergantung ~ dari CARA pemasakan, DENGAN apa dimakan (misalkan karbohidrat 1 gram = 4 kalori berbeda nilainya bila dimakan sendiri sebagai karbohidrat dibandingkan dengan karbohidrat yang sama dimakan berbarengan dengan protein dan lemak) dan kondisi hormonal manusia yang bersangkutan”. Begitu pula dengan adanya asam lemak esensial malah membantu membakar lemak, bukannya menimbun lemak. Kecepatan metabolisme tiap orang tidak sama, faktor stres, aktivitas, kon- sumsi ‘refined carbohydrates’, dan lain-lain semua memengaruhi cara tubuh membakar lernak™. > Begitu pula keberadaan 20 jenis mineral, 13 vitamin, dan serat (yang semuanya tidak mengandung kalori) dapat ME- MENGARUHI kecepatan (rate) pembakaran dan pembentu- kan energi”’. 21. Sears, 8. Enter The Zone, New York: HarperCollins Publishers, Inc. (1995) Z2.Lew, TE Optimal Nutrition for Optimal Health. New York: Keats Publishing (2001) 23Falain, R. Natural Hormonal Enhancement. Cedar Mountain: Extique Publishing (2000). “Calorie counts for food are obtained by burning food in a calorimeter and measuring the heat produced. we ‘assume that the same rules that govern combustion in a calorimeter govern human metabolism inlike assuming that because fe exists on Earth, life must also exist on Pluto, Nonetheless, the values of 4 calories per gram for carbohytdrate and protein, and 9 calories per gram for fat. which ar approximations conceived almost A HUNDRED YEARS AGO, have become a ental tue of dietary MYTHOLOGY. The pr. reality of the matter, though, is e at varies, strenng on HORMONAL STATE ond eof ngeted igen Es Fane Vanccar Abe Boeke eee eae cao tet ea 25. Erasmus, U, Fats that heal, ats that kill Canada: Alive book (1993) cota > Karbohidrat meliputi gula sederhana, beras, pati/tepung, SAYUR, dan BUAH » Syarat kualitas karbohidrat baik: (lihat Lampiran i, ii, dan iii) @ Nilai indeks glikemik rendah (tidak terlalu cepat diubah menjadi gula darah dalam dua jam)*° @ Memiliki kandungan serat (sebagai alat kendali kecepatan diubah menjadi gula darah) @ Memiliki kapasitas antioksidan tinggi (menangkap radikal bebas sebagai buangan tubuh yang melakukan metabolisme) © Bersifat alkalis (organ tubuh menjadi rusak dengan asupan makanan yang bersifat asam)”” » Semakin sederhana rantai karbon suatu karbohidrat, semakin cepat diubah menjadi gula. | ee fe dnners, Diam dar international table of glycemic inde and glycemic load values: 2002, aitlah basa (alkalis) dan asam harus dibedakan dengan “rasa” yang ditentukan lidah. Mekanan_ eats 24m di lidah bolum tentu mempunya ili keasaman yang same begitu dicema dan ésme tubuh secara biokimia. Lihat lampiran karbohidrat yang asam/basa. aie A > Gu sederhana pada buah (fruktosa, ikatan 5 karbon) sekalipun cepat diserap dalam usus halus, namun LAMBAT diubah menjadi glukosa dalam hati. Akibatnya, gula sederhana buah yang disebut fruktosa sebenarnya memasuki aliran darah sebagai glukosa secara jauh lebih lambat dari tepung/pati (yang sekalipun karbohidrat kompleks). pada turunan beras, > Sayuran mengandung 30 persen fruktosa, buah mengandung 70 persen fruktosa, sedangkan biji-bijian (beras) dan pati/tepung 100 persen glukosa. > Karbohidrat dengan kandungan lemak juga memperlambat proses pengubahan menjadi gula yang diserap masuk ke dalam aliran darah. Itulah sebabnya nilai alpukat jauh lebih baik dari pisang. Bukan hanya indeks glikemiknya lebih rendah karena mengandung asam lemak tak jenuh yang sangat baik, namun juga punya nilai potasium (kalium) dan antioksidan yang lebih tinggi. > Menghindari gula selain yang berasal dari sayur dan beberapa buah bukan hanya sekadar menjaga agar insulin tidak melonjak dan dampaknya meningkatkan eicosanoids pro-peradangan bela- ka, tetapi gula mempercepat proses penuaan, dengan mengikat- kan molekul gula pada protein membentuk persenyawaan yang 8. Jenkins, D.J, TM. Wolever, RH. Taylor, H. Barker, H. Fielden, J.M. Baldwin, A.C. Bowling, 4C Newman, A.L. Jenkins, and DV. Goff, “ s 2 ‘ .V. Goff, “Gi Inde» oe gical basis FOF exchange”. Am J Clin Nut 34: eeehan of foods: « physioloerea ial 8. islet Inflammation Report The Anti Inflammation Zone. NewYork: Harpercolins

You might also like