Mohon pengesahan dari bagian keuangan, tentang perubahan kebijakan di bawah ini :

1. Pasien APS pulang di rawat inap

Dahulu :
 Bila ada pasien APS pulang di rawat inap hanya bisa dijamin rawat inapnya pada saat
itu saja. Untuk selanjutnya bila pasien rawat inap dengan diagnosa yang sama di RS
yang lain seumur hidup tidak akan dijamin pleh pihak BPJS.
 Keluarga pasien menanda tangani surat penolakan tindakan kedokteran dan surat
pernyataan APS.

Sekarang :

 Bila ada pasien APS pulang di rawat inap bisa dijamin oleh BPJS. Dan bila akan rawat
inap di RS yang lain dengan diagnosa yang sama dalam waktu yang tidak ditentukan
tetap bisa menggunakan jaminan BPJS nya.
 Keluarga pasien hanya menanda tangani surat penolakan tindakan kedokteran saja.
2. Pasien di Rujuk
Dahulu :
 Bila pasien/keluarga menolak untuk dirujuk baik di IGD maupun DI rawat inap,
seluruh pembiayaan tidak dapat dijamin oleh BPJS. Keluarga diminta menanda
tangani surat penolakan tindakan kedokteran.

Sekarang :

 Bila pasien/ keluarga menolak untuk dirujuk baik di IGD maupun Rawat inap, seluruh
pembiayaan dapat dijamin oleh BPJS. Dan perawatan yang diberikan hanya bersifat
paliatif saja. Keluarga diminta menanda tangani surat penolakan tindakan
kedokteran.
3. Pasien kecelakaan
Dahulu :
 Bila ada pasien kecelakaan di IGD SEP tidak langsung dicetak karena menunggu
keluarga mengurus surat keterangan dari pihak Jasa Raharja. Bila ada surat
penolakan dari pihak jasa raharja baru SEP dicetak dan pasien dapat dijamin oleh
BPJS.

Sekarang :

 Bila ada pasien kecelakaan di IGD SEP langsung dicetak. Keluarga tetap mengurus di
jasa raharja. Bila ada surat pernyataan penerimaan dari Jasa Raharja, SEP akan
dibatalkan. Sebaliknya bila ada surat pernyataan penolakan dari Jasa Raharja,
pembiayaan pasien dijamin oleh BPJS.

Pengesahan tersebut kami perlukan agar karyawan yang bekerja di garis depan mempunyai
pedoman yang jelas. Yogyakarta, 8 Agustus 2017

Wadir Medis Yang Membuat

( dr. Kusno WR,MPH ) ( Destriyana, AMK )