You are on page 1of 15

THE LEGEND of SURABAYA

(folklore from East Java)

A long time ago in East Java there were two strong animals, Sura and Baya. Sura was a shark and Baya
was a crocodile. They lived in a sea. Actually, they were friends. But when they were hungry, they were
very greedy. They did not want to share their food. They would fight for it and never stop fighting until
one of them gave up.

It was a very hot day. Sura and Baya were looking for some food. Suddenly, Baya saw a goat.
“Yummy, this is my lunch,” said Baya. “No way! This is my lunch. You are greedy! I had not eaten for two
days!” said Sura. Then Sura and Baya fought again. After several hours, they were very tired. Sura had a
plan to stop their bad behavior. “I’m tired of fighting, Baya,” said Sura. “Me too. What should we do to
stop fighting? Do you have any idea?” asked Baya. “Yes, I do. Let’s share our territory. I live in the water,
so I look for food in the sea. And you live on the land, right? So, you look for the food also on the land.
The border is the beach, so we will never meet again. Do you agree?” asked Sura. “Hmm... let me think
about it. OK, I agree. From today, I will never go to the sea again. My place is on the land,” said Baya.
Then they both lived in the different places. But one day, Sura went to the land and looked for some
food in the river. He was very hungry because there was not much food in the sea. Baya was very angry
when he knew that Sura broke the promise.

“Hey, what are you doing here? This is my place. Your place is in the sea!” Baya shouted. “But, there is
water in the river, right? So, this is also my place!” said Sura. Then Sura and Baya fought again. They
both hit each other. Sura bite Baya's tail. Baya did the same thing to Sura. He bite very hard until Sura
finally gave up. He went back to the sea. Baya was very happy. He had his place again. The place where
they were fighting was a mess. Blood was everywhere. People then always talked about the fight
between Sura and Baya. They then named the place of the fight as Surabaya, it’s from Sura the shark
and Baya the crocodile. People also put their fight as the symbol of Surabaya city.

other title : Surabaya folklore, The Legend of Surabaya, Surabaya Story


Bagian-bagian Bunga Sempurna

Benang sari : Benang sari adalah organ reproduksi jantan pada bunga Setiap benang sari umumnya
terdiri dari tangkai sari, dan, pada ujung tangkai sari, kepala sari atau bungaBunga biasanya terdiri dari
empat kotak sari, disebut mikrosporangia. Perkembangan mikrosporangia dan spora haploid yang
terkandung di dalamnya yaitu serbuk sari) mirip dengan mikrosporangia pada tumbuhan gymnospermae
seperti pinus dan lumut. Serbuk sari dilepaskan dari anter, lalu jatuh, atau terbawa oleh agen eksternal
angin, air, atau hewan ke putik bunga yang sama maupun bunga lain sehingga terjadi penyerbukan.

Kepala Sari : Kepala sari adalah bagian paling ujung dari tangkai sari Di dalam kepala sari terdapat
ruang-ruang yang berfungsi sebagai penampung serbuk sari.

Tangkai sari : Tangkai sari adalah adalah bagian dari benang sari yang berfungsi untuk membuat
posisi kepala sari berada cukup tinggi dari bunga, sehingga memungkinkan kepala sari mudah terkena
angin atau tersentuh serangga dan serbuk sari dapat bertemu dengan putik. Hal ini dapat membantu
penyerbukan pada tanaman

Tepung Sari : Tepung sari adalah bagian dari benang sari yang terdiri dari sel-sel kelamin jantan yang
digunakan pada saat proses penyerbukan.

Putik : Putik adalah sebuah organ pada bunga yang berfungsi sebagai alat kelamin betina pada
reproduksi seksual pada tumbuhan. Putik pada umumnya terletak di bagian tengah-tengah bunga. Putik
mengandung sel telur yang berguna pada proses pertumbuhan. Berikut ini adalah bagian-bagian yang
terdapat pada putik.

Kepala Putik : Kepala putik adalah bagian paling pucuk/ujung dari putik.

Tangkai Putik : Tangkai putik adalah bagian dari putik yang berfungsi untuk meninggikan posisi serta
menopang kepala putik sehingga lebih mudah menangkap serbuk sari pada proses penyerbukan.

Bakal Buah : Bakal buah adalah bagian dari putik yang mengandung sel telur. Apabila terjadi
pembuahan, bakal buah akan berkembang menjadi buah. Organ ini biasanya disebut sebagai ovariumnya
tumbuhan, hal ini dikarenakan terletak di dasar bunga.

Mahkota Bunga : Mahkota bunga adalah bagian bunga yang umumnya memiliki warna yang
mencolok, hal ini berfungsi untuk menarik perhatian serangga guna melancarkan proses penyerbukan.
Mahkota bunga merupakan hasil modifikasi dari daun-daun muda yang kemudian memiliki warna-warna
yang cerah dan menjadi bagian dari organ bunga.

Bakal Biji : Bakal biji adalah bagian yang apabila terjadi pembuahan akan berkembang menjadi biji.
Bakal biji berfungsi sebagai tempat pertemuan sel-sel telur) yang dibuahi serbuk sari (berisi sel sperma)
melalui proses penyerbukan.

Kelopak Bunga :Kelopak bunga merupakan bagian bunga paling luar yang menyelimuti mahkota
ketika masih kuncup. Fungsi dari kelopak bunga adalah melindungi mahkota bunga ketika masih kuncup
dan akan terbuka jika mahkota mekar

Dasar Bunga : Dasar bunga adalah bagian bawah dari bunga. Dasar bunga berfungsi sebagai tempat
melekatnya mahkota bunga.

Tangkai bunga : Tangkai Bunga adalah bagian bunga yang tepat berada dibagian bawah bunga yang
merupakan pendukung terakhir dari cabang bunga.
Siklus Air

Siklus air dikenal juga dengan istilah siklus hidrologi yang artinya adalah sirkulasi air dari atmosfer
menuju bumi lalu kembali lagi ke atmosfer. Dalam siklus ini, ada banyak tahapan yang harus dilalui
seperti kondensasi, presipitasi lalu evaporasi dan transpirasi. Seperti yang diketahui bahwa bumi adalah
planet yang permukaannya terdiri dari perairan dan daratan. Dari kejauhan, akan terlihat bahwa perairan
jauh lebih luas dibandingkan dengan daratan.

Setelah memahami macam-macam siklus hidrologi, ada baiknya jika Anda


mengenal tahapan-tahapan dalam siklus hidrologi. Tahapan siklus hidrologi
adalah serangkaian proses yang tergabung dan saling berkaitan. Tahapan ini
memiliki bentuk memutar sehingga disebut dengan istilah siklus. Siklus air
dibedakan menjadi 9 tahapan, berikut ini adalah penjelasannya.

1. Evaporasi atau penguapan adalah proses dimana air yang ada di laut, rawa, danau, samudra dan lainnya
menguap akibat adanya pemanasan sinar matahari. Dalam tahapan ini, air diubah menjadi uap air (gas)
sehingga bisa naik ke atas atmosfer.

2. Transpirasi merupakan proses penguapan yang serupa dengan evaporasi. Hanya saja proses penguapan
ini terjadi pada jaringan makhluk hidup. Transpirasi juga mengubah air menjadi uap air dan di bawa ke
atmosfer.

3. Evapotranspirasi adalah gabungan dari tahapan evaporasi serta transpirasi. Proses ini seringkali
dikatakan sebagai pentotalan penguapan air di permukaan bumi.

4. Sublimasi juga masuk dalam proses penguapan. Hanya saja proses ini terjadi di kutub es atau puncak
gunung.

5. Kondensasi adalah proses berubahnya air menjadi partikel es akibat suhu udara yang rendah hingga
akhirnya membentuk awan hitam yang tebal.

6. Adveksi adalah proses perpindahan awan secara horizontal dari satu lokasi ke lokasi lainnya akibat
tekanan udara atau angin

7. Presipitasi adalah proses pencairan awan hitam hingga jatuh menjadi hujan.

8. Run Off adalah proses mengalirnya air hujan ke sungai, samudra, danau dan saluran air lainnya.

9. Infiltrasi adalah proses terakhir dari siklus ini yakni penyerapan air ke dalam tanah.
PERCOBAAN MANFAAT JERUK NIPIS BAGI TUBUH

Percobaan sains terbaik diwakili oleh ananda Hasan yang melakukan percobaan tentang pengaruh jeruk nipis
terhadap kesehatan tubuh.

Bahan-bahan yang digunakan adalah:

- Sejumput mie instan

- Cairan antiseptik (berwarna coklat kehitaman)

- Air mineral

- Jeruk nipis

- Gelas plastik yang bening

Cara kerja:

1. Masukkan mie instan ke dalam gelas plastik yang telah diisi air

2. Teteskan cairan antiseptik sebanyak 5 tetes ke dalam gelas

3. Diamkan selama 10 menit

4. Air dalam gelas akan berubah warna menjadi kehitaman, begitu pula dengan mie instan yang menyerap zat
warna hitam

5. Berikan perasan jeruk nipis dalam gelas berisi cairan antiseptik dan mie instan

6. Air dalam gelas akan kembali jernih, dan mie instan yang tadinya berwarna hitam menjadi bersih kembali

Dari percobaan ini, perasan jeruk nipis terbukti dapat membersihkan kotoran yang ada di dalam air mineral dan mie
instan. Konsep percobaan yang dilakukan oleh Hasan juga bisa di aplikasikan pada kehidupan sehari-hari, yakni
bagaimana jeruk nipis dapat membersihkan racun yang ada dalam tubuh manusia
PERCOBAAN GERHANA MATAHARI DAN BULAN

GERHANA MATAHARI

Gerhana Matahari merupakan peristiwa lain yang ditimbulkan oleh gerakan Bulan bersama Bumi .
Gerhana Matahari terjadi jika Bulan berada diantara Matahari dan Bumi dalam satu garis lurus. Jika kamu
perhatikan kembali fase-fase bulan, maka hal itu hanya mungkin terjadi pada saat bulan baru atau bulan
mati.

Di siang hari, pada saat terjadinya gerhana matahari, bulan sedikit demi sedikit menutupi matahari dan
pandangan kita. Lama kelamaan, matahari tertutup seluruhnya dan kita menyebutnya dengan Gerhana
Total.

Pada gambar gerhana matahari total, bumi memasuki bayang-bayang inti (umra) bulan. Oleh karena itu,
bulan lebih kecil dari bumi, makah gerhana matahari total terjadi pada sebagaian daerah saja di
permukaan bumi. Gerhana matahari total biasanya paling lama hanya terjadi sekitar 6 menit. Ketika
gerhana matahari total terjadi pada daerah atau tempat-tempat tertentu di permukaan bumi, maka di
daerah tersebut menajdi gelap gulita sementara waktu.

GERHANA BULAN

Gerhana bulan hanya dapat terjadi pada malam hari saat bulan purnama, tetapi tidak setiap bulan
purnama terjadi gerhana bulan. Pada saat akan terjadi gerhana, permukaan bulan sedikit demi sedikit
tertutup , seakan-akan ada sesuatu yang menutupinya. Selain itu juga, bulan menjadi gelap dan kita tidak
dapat melihat bulan. Keadaan ini dapat berlangsung dalam kurung waktu 6 jam.

Kemanakah bulan tersebut? Apakah bulan itu hilang? Sebenarnya bulan tidak hilang, melainkan tetap
berada di lintasannya. Dalam peredarannya mengelilingi bumi ada kalanya bulan berada di belakang
bumi yaitu pada saat bulan purnama. Jika letak bulan, bumi dan matahari berada pada suatu garis lurus,
maka bulan masuk ke dalam bayangan bumi. Keadaan tersebut dinamakan Gerhana Bulan.

Ukuran matahari lebih besar dari ukuran bumi dan bulan. Akibatnya, dalam setiap gerhana terbentuk ada
dua jenis bayangan, yaitu:

 Bayang-bayang inti atau umbra, yakni bayang-bayang bumi yang paling gelap.
 Bayang-bayang samar atau penumbra, yakni bayang-bayang bumi yang agak terang.

Pada saat bulan berada pada penumbra bumi, maka dikatakan terjadi Gerhana Bulan sebagain.
Selanjutnya, setelah bulan masuk ke umbra bumi, maka dikatakan terjadi Gerhana Bulan Total.
PIDATO HARI IBU

Poro rawuh ingkang kulo hormati. Saderengipun taun 1945 kita


bangsa Indonesia kajajah bangsa manca, antawisipun bangsa
walanda. Ing pundit-pundi papan kathah para sedherek kita
berontak lumawan panjajah.
Wiwit saking Raden Ajeng Kartini ingkang ngupaya undhaking
pahlawaning drajating wanita, dr. Wahidin lan dr. Sutomo saha
perjuangan pahlawan sanesipun kita lajeng mangertos, bilih
persatuan menika upaya ingkang trep uwal saking penjajahan.
Poro rawuh ingkang kulo hormati. Taun 1928 para pemuda sa-
Indonesia ngawontenaken pepanggihan ing Jakarta, sedaya sami
prasetya mujudaken pakempalan kepingin mujudaken negara
ingkang mardika. Para Ibu mboten purun kantun, awit gadhah
raos kepingin mujudaken Indonesia ingkang merdeka, pramila
para ibu sami prasetya ing taun 1928 menika ugi ngawontenaken
pepanggihan ingkang dipundhalangi pakumpulan wanita sa-
Indonesia. Lajeng ngawontenaken kongres ing Ngayogyakarta.
Kongres menika dipunwontenaken wiwit tanggal 22-25 Desember
1928. Prasetya menika lajeng katetepaken minangka Hari Ibu lan
dipunpengeti saben tanggal 22 Desember.
Poro rawuh ingkang kinurmatan bangsa Indonesia sampun
merdeka boten kajajah malih, menapa ayahanipun para ibu
sampun rampung
Poro ibu tasih kedah berjuang, kangge ngisi kamardikan, kanthi
ndherek nyengkuyung nggayuh pemimpin ingkang luhur, bangsa
Indonesia inggih menika mujudaken masyarakat adil lan makmur
adhedhasar Pancasila lan Undang-Undang Dasar 1945. Sedaya
gegayuhan saged maujud kanthi lelabuhanipun ibu, trep kaliyan
tetembungan “Wanita itu tiang negara”.
Matur nuwun.
PARIBASAN

Paribasan yaiku unen-unen ajeg panganggone tegese wantah ora


ngemu surasa pepindhane.

Tuladha :

1. Adigang, adigung, adiguna : Ngendelekake kekuatan, keluhuran lan


kepinteran.
2. Ana catur mungkur : Ora ngrungokake omongan, guneman sing ala.
3. Angon mangsa : Golek wektu kang becik/ prayoga.
4. Anak polah bapa kepradhah : Wong tuwa bakal ngrasakake
tumindhake anak.
5. Becik ketitik ala ketara : Tumindak ala lan becik iku bakal
ketara/dingerteni tembe mburine.
6. Busuk ketekuk pinter keblinger : Sing bodho lan sing pinter padha
dene nemu cilaka.
7. Ciri wanci lelai ginawa mati : Pakulinan ala ora bisa ilang yen durung
mati.
8. Cincing-cincing maksa klebus : Karepe arep ngirit ananging jebul
entek akeh.
9. Criwis cawis : Nyacad, akeh omonge ananging uga mrantasi ing
gawe.
10. Dahwen ati open : Nyacad nanging duwe pamrih.
11. Desa mawa cara, negara mawa tata : Saben panggonan duwe
cara dewe.
12. Dudu sanak dudu kadang yen mati melu kelangan : Sanjan
wong liya yen nandhang rekasa bakal dibelani.
13. Durung pecus keselak besus : Durung nyambut gawe nanging
duwe pepenginan warna-warna.
14. Entek amek kurang golek : Ngunek-unekake wong sakatoge.
15. Garang-garing : Katone sugih nanging sejatine
kacingkrangan/kekurangan
16. Njajah desa milang kori : Lelungan tekan ngendi-ngendi
17. Jalukan ora wewehan : Seneng njaluk ora gelem menehi
18. Jer basuki mawa beya : Gegayuhan kudu nganggo ragad.
19. Njunjung ngentebake : Ngalembana ananging niyate
ngasorake.
20. Kalah cacak menang cacak : Kabeh pegawean kudu dicoba
dhisik bisa lan orane.
BEBASAN
Bebasan yaiku unen-unen ajeg panggone ngemu surasa pepindan kang
dipindahake sifate utawa kahanane wong.

Tuladha :
1. Adol lenga kari busik : Andum barang marang wong liya nanging
awake dhewe malah ora keduman.
2. Aji godhong jati aking (garing). : Asor banget, ora ana ajine.
3. Ancik-ancik pucuking eri : Uripe tansah kuwatir.
4. Anggenthong umos : Ora bisa nyimpen wadi.
5. Angon ulat ngumbar tangan : Ngulatake kahanan jalaran arep gelem
rekasane.
6. Arep jamuare emoh watange : Gelem kepenake nanging ora gelem
rekasane.
7. Diwenehi ati ngrogoh rempela : Diwenehi ananging isih kurang trima,
njaluk maneh.
8. Dikena iwake aja nganti bitheg banyune : Kaleksanan panjangkane
nanging ora gawe kapitunan.
9. Emban cindhe emban siladan : Ora adil (pilih kasih).
10. Esuk dhele sore tempe : Ora teteg atine, gampang molah malih.
11. Gawe luwangan ngurugi luwangan : Golek utangan kanggo nyaur
utang.
12. Golek-golek ketanggor wong luru-luru : Golek utangan malah
diutangi.
13. Gupak pulud ora mangan nangkane : Melu rekasa ora ngrasakake
kepenake.
14. Njagakake endhoge si blorok : Njagakake barang kang durug mesthi
ana.
15. Kadang konang : Sing diaku sedulur mung sing sugih.
16. Ketepang ngrangsang gunung : Gegayuhan sing mokal bisane
kelakon jalaran kegedhen pejangka/kekarepan.
17. Kaya banyu karo lenga : Paseduluran sing ora bisa rukun.
18. Kakehan gludhug kurang udan : Kakehan omong nanging ora ana
nyatane.
19. Kebanjiran segara madu : Oleh kabegjan kang gedhe.
20. Kegedhen empyak kurang cagak : Kegedhen panjangka kurang
srana.
SALOKA

Saloka yaiku unen-unen ajeg panganggone ngemu surasa pepindhan kang


dipindahake wonge.

Tuladha

1. Bathok bolu isi madu : Wong asor nanging sugih kepinteran.


2. Bebek mungsuh mliwis : Wong pinter mungsuh pinter, sijine kalah ubed
utawa kalah trampil.
3. Dhandhang diunekake kuntul, kuntul diunekake dhandhang : Ala
diunekake becik, becik diunek-ake ala.
4. Asu belang kalung wang : Wong ala (asor) ananging sugih bandha.
5. Asu gedhe menang kerahe : Luwih dhuwur pangkate, luwih gedhe
panguwasane.
6. Ati bengkong oleh oncong : Wong duwe niat ala, ana sing nyarujuki, oleh
dalan.
7. Baladewa ilang gapite : Ilang kekuatane.
8. Belo melu seton : Melu anut grubyug nanging ora ngreti karepe.
9. Cebol nggayuh lintang : Gegayuhan kang mokal bisane kelakon.
10. Cecak nguntal empyak/cagak : Gegayuhan kang ora timbang karo
kekuwatane.
11. Dhemit ora ndulit, setan ora doyan : Tansah diparingi slamet.
12. Dom sumuruping banyu : Laku sesidheman kanggo nyumurupi wewadi.
13. Emprit abuntut bedhug : Prekara sepele dadi gedhe.
14. Endhas gundhul dikepeti : Wis kepenak isi dienak-enakake.
15. Gagak nganggo elaring merak : Wong asor (cilik) tumindak kaya wong
luhur.
16. Gajah alingan suket teki : Lair lan batine ora padha bakal ketara.
17. Gong lumaku tinabuh : Wong sing kumudu-kudu ditakoni, dijaluki
piwulang.
18. Idu didilat maneh : Menehi dijaluk bali (murungake janji kang wis
diucapake).
19. Iwak klebu ing wuwu : Wong sing kena apus kanthi gampang.
20. Timun mungsuh duren : Wong cilik mungsuh wong kang duwe
panguwasa.
Balok

Sifat-sifat balok
a. Mempunyai 6 buah bidang sisi berbentuk persegi panjang. 3 pasang bidang sisi yang
berhadapan kongruen (sebangun).
b. Mempunyai 12 rusuk. 6 pasang rusuk yang berhadapan sama panjang.
c. Mempunyai 8 titik sudut dan seluruh sudutnya siku-siku.
d. Mempunyai 4 diagonal ruang dan 12 diagonal bidang.
e. Jaring-jaring balok berupa 6 buah persegi panjang.
Balok disebut juga prisma tegak segi empat.

Kubus

Sifat-sifat kubus
a. Mempunyai 6 buah bidang sisi berbentuk bujur sangkar/persegi.
b. Mempunyai 12 rusuk yang sama panjang.
c. Mempunyai 8 titik sudut dan semua sudutnya siku-siku.
d. Memiliki 4 diagonal ruang dan 12 diagonal bidang.
e. Jaring-karing kubus berupa 6 buah persegi yang kongruen.

Tabung

Sifat-sifat tabung
1. Mempunyai alas dan tutup berbentuk lingkaran.
2. Bidang tegak tabung berupa lengkungan yang disebut selimut tabung.
3. Jarak antara lingkaran alas dan lingkaran tutup disebut tinggi tabung.
4. Jaring-jaring tabung berupa 2 buah lingkaran dan 1 persegi panjang.
Sila Ke-1 Pancasila: Ketuhanan Yang Maha Esa

1. Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketaqwaannya terhadap Tuhan Yang


Maha Esa.
2. Manusia Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama
dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama dengan
penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
4. Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan
Yang Maha Esa.
5. Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut
hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
6. Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan
agama dan kepercayaannya masing-masing.
7. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada
orang lain.

Sila Ke-2 Pancasila: Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab

1. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai
makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
2. Mengakui persamaan derajad, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa
membeda-bedakan suku, keturrunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial,
warna kulit dan sebagainya.
3. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
4. Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
5. Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
6. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
7. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
8. Berani membela kebenaran dan keadilan.
9. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.
10. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain

Sila Ke-3 Pancasila: Persatuan Indonesia

1. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan
negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
2. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan.
3. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
4. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.
5. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan
sosial.
6. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
7. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.

Sila Ke-4 Pancasila: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah


Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan

1. Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai
kedudukan, hak dan kewajiban yang sama.
2. Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
3. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
4. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
5. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah.
6. Dengan i’tikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan
musyawarah.
7. Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan
golongan.
8. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
9. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan
Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan
keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.
10. Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan
pemusyawaratan.
Sila Ke-5 Pancasila: Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

1. Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan
dan kegotongroyongan.
2. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
2. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
3. Menghormati hak orang lain.
4. Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.
5. Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang
lain.
6. Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah.
7. Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan umum.
8. Suka bekerja keras.
9. Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan
bersama.
10. Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan
sosial.

You might also like