Professional Documents
Culture Documents
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
*Email: cory_auliya@yahoo.co.id
Abstract
Key words: Knowledge, balanced nutrition, adolescent, general guidance of balance diet.
Abstrak
Latar belakang: Prevalensi masalah gizi ganda pada remaja di Indonesia seperti gizi kurang, gizi lebih,
dan anemia hingga saat ini masih tinggi dan belum terselesaikan. Selain itu, masalah tersebut dapat
meningkatkan risiko penyakit degeneratif dimasa yang akan datang. Sementara itu, pedoman gizi seimbang
(PUGS) sebagai solusi masalah gizi yang ada belum banyak diketahui hingga akar rumput, khususnya pada
remaja.
Tujuan: Mengetahui gambaran pengetahuan dan perilaku gizi seimbang pada remaja berdasarkan
pesanpedoman umum gizi seimbang ke-6, 10, dan 12 PUGS.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Pengambilan data dilakukan melalui wawancara
mendalam, focus group discussion (FGD), serta observasi pada 21 siswa SMPN 107 Jakarta yang memiliki
status gizi beragam (status gizi kurang, status gizi lebih, dan status gizi normal).
Hasil: Perilaku gizi informan tampak kurang sesuai dengan PUGS. Hal ini disebabkan oleh minimnya
informasi kesehatan yang dimiliki serta kesadaran untuk menjaga pola hidup sehat.
Kesimpulan: Pengetahuan gizi yang tidak tepat dan akses informasi kesehatan yang minim dapat
meningkatkan perilaku gizi tidak seimbang pada remaja dan meningkatkan risiko terjadinya penyakit
degeneratif di kemudian hari.
Naskah masuk: 18 Mei 2012, Review: 15 Juni 2012, Disetujui terbit: 18 Agustus 2012
taraf kesehatannya, agar kelangsungan hidup persen dari remaja putri di India menderita
dan perkembangannya, baik fisik maupun anemia. Berdasarkan penelitian lain di Nepal,
mental, yang dikenal sebagai proses tumbuh terlihat bahwa jumlah remaja perempuan
kembang dapat berlangsung secara optimal. yang mengalami anemia sebanyak 68,8
Salah satu faktor lingkungan fisik yang amat persen.5 Beberapa studi di negara lain tahun
penting agar proses tumbuh kembang 2008 tampak bahwa prevalensi anemia
berlangsung secara optimal adalah zat gizi remaja perempuan di negara maju cukup
yang harus dicukupi oleh makanan sehari- tinggi, seperti di Inggris sebesar 10,5 persen,
hari. Amerika Serikat 5,9 persen, dan Norwegia 4
persen.4Sedangkan menurut WHO, kejadian
Permasalahan gizi yang seringkali dihadapi
prevalensi kejadian anemia di Indonesia pada
oleh remaja adalah permasalahan gizi ganda,
anak usia sekolah sebesar 12,8 persen. 7
yaitu gizi kurang dan gizi lebih.Selain itu,
anemia juga menjadi permasalahan lain Masalah gizi ganda pada remaja terjadi
remaja akibat asupan gizi yang tidak sesuai. dikarenakan perilaku gizi yang salah, yaitu
Salah satu permasalahan gizi ganda yang ketidakseimbangan antara konsumsi gizi
disebutkan sebelumnnya yaitu gizi lebih.Gizi dengan kecukupan gizi yang dianjurkan.9
lebih merupakan masalah kesehatan pada Pada golongan remaja, mereka sudah lebih
anak, remaja, dan dewasa di Amerika aktif memilih makanan yang disukai dan
Serikat. Telah dilaporkan dari survey tidak bergantung lagi pada orang tua seperti
National Health And Nutrition Examination saat masih anak-anak. Kebutuhan energi
Surveys (NHANES) bahwa prevalensi merekapun lebih besar karena aktivitas fisik
obesitas pada pria tahun 2003 – 2004 adalah mereka lebih banyak, seperti olah raga,
21,1 persen, pada tahun 2005 – 2006 adalah bermain, sekolah, membantu orang tua, dan
33,2 persen, dan pada tahun 2005-2006 lain sebagainya. Oleh sebab itu sangat
adalah 35,3 persen. Pada anak dan remaja penting bagi mereka untuk mendapatkan
usia 2-19 tahun, prevalensi obesitas pada asupan gizi yang sesuai dengan kebutuhan
tahun 2003-2006 adalah 16,3 persen.1 mereka. Pola makan yang tidak sehat pada
Menurut WHO tahun 2009, 1 dari 10 anak remaja saat ini, terjadi karena kurangnya
sekolah mengalami kegemukan. Sekitar 30 pengetahuan gizi akibat dari penyampaian
juta sampai 45 juta anak yang menderita informasi kesehatan yang diberikan dengan
obesitas. Diperkirakan 2-3 persennya berusia tidak benar dan tidak tepat. Terlebih pada
5-17 tahun.2Studi di Nigeria tahun 2008 masa ini remaja sedang mengalami masa
memperlihatkan bahwa prevalensi remaja pencarian jati diri dan identitas dengan cara
yang mengalami underweight sebesar 25,8 mencontoh perilaku seseorang yang menjadi
pada laki-laki, sedangkan pada perempuan panutan untuk mereka. Kemudian menurut
sebesar 10,6 persen.4Sementara di Indonesia, Sianturi, remaja memiliki rasa ingin diterima
berdasarkan data Riskesdas tahun 2010, oleh teman sebaya dan keinginan untuk
diketahui prevalensi remaja usia usia 13-15 menarik lawan jenis. Berdasarkan hal
tahun yang memiliki berat badan gemuk tersebut remaja mulai menjaga penampilan
sebesar 2,9 persen pada laki-laki dan 2 dengan cara diet.Tentu saja hal ini
persen pada anak perempuan. berpengaruh terhadap pola makan
mereka.Banyak remaja yang sangat
Selain obesitas, masalah gizi kurang juga
membatasi pola makan karena takut gemuk.
dihadapi oleh remaja. Dari data Riskesdas
Selain itu, ada pula remaja yang memiliki
tahun 2010 tampak bahwa prevalensi remaja
kebiasaan konsumsi makanan jajanan yang
usia 13-15 tahun yang memiliki berat badan
rendah gizi, kebiasaan konsumsi makanan
kurus sebesar 12,4 persen pada laki-laki dan
cepat saji, kebiasaan tidak sarapan pagi, dan
7,7 persen pada perempuan.6
malas minum air putih.2
Masalah lain terkait gizi remaja yaitu anemia
Remaja yang mengalami masalah gizi, akan
gizi akibat kekurangan zat besi. Anemia gizi
berpengaruh pada kualitas sumber daya
merupakan masalah gizi yang paling lazim di
manusia (SDM) dimana dapat berakibat pada
dunia saat ini dan belum juga terselesaikan.
hilangnya generasi muda (loss generation)
Dalam salah satu survei Nine Inch Nails serta berdampak pada keadaan perekonomian
(NIN) tahun 1994 melaporkan bahwa 70 bangsa (loss economic) di masa mendatang.
Analisis Pengetahuan dan Perilaku Gizi…( Cory)
Untuk itu pengenalan gaya hidup sehat gizi di sekolah dalam wilayah kerja
melalui pola makan gizi seimbang harus Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu,
dimulai sejak dini untuk mencegah masalah proporsinya masih sangat sedikit
gizi ganda dan penyakit degeneratif di dibandingkan dengan masalah kesehatan lain
kemudian hari. Oleh sebab itu, Departemen seperti kesehatan reproduksi dan NAPZA
Kesehatan RI telah mengeluarkan Pedoman (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif).
Umum Gizi Seimbang (PUGS) yang berisi Oleh sebab itu, peneliti akan membahas lebih
13 Pesan Dasar Gizi Seimbang (PDGS), lanjut mengenai pengetahuan dan perilaku
yaitu:9 berisiko pada gizi remaja yang didasarkan
pada PUGS, khususnya pada pesan ke-6, 10,
1. Makanlah aneka ragam makanan. 11, dan 12 yang terkait dengan gizi remaja.
2. Makanlah makanan untuk memenuhi
kecukupan energi. METODE
3. Makanlah makanan sumber karbohidrat
setengah dari kebutuhan energi. Metode penelitian yang digunakan dalam
4. Batasi konsumsi lemak dan minyak penelitian ini adalah metode
sampai seperempat dari kecukupan kualitatif.Penelitian dilaksanakan pada bulan
energi. Oktober hingga November 2009di SMPN
5. Gunakan garam beryodium. 107 Jakarta.
6. Makanlah makanan sumber zat besi. Pemilihan informan dilakukan dengan
7. Berikan ASI saja pada bayi sampai 6 purposive sampling.Informan dipilih sesuai
bulan dan tambahkan MP-ASI dengan kriteria yang telah ditetapkan
sesudahnya. peneliti, yaitu memiliki status gizi lebih,
8. Biasakan makan pagi. kurang, maupun normal.Informan utama
9. Minumlah air bersih yang aman dan dalam penelitian ini berjumlah 21 orang (11
cukup jumlahnya. orang informan perempuan dan 10 orang
10. Lakukan aktivitas fisik secara teratur. informan laki-laki) dan pendukung berjumlah
11. Hindari minum-minuman beralkohol. 12 orang, yang terdiri dari 6 orang teman
12. Makanlah makanan yang aman bagi sebaya, 5 orang keluarga informan utama
kesehatan. serta satu orang penjual di kantin sekolah.
13. Bacalah label pada makanan yang
dikemas. Pengumpulan data menggunakan beberapa
teknik, yaitu focus group discussion (FGD),
Informasi mengenai PUGS hendaknya wawancara mendalam, serta observasi. FGD
diketahui dan disampaikan dengan baik dan dilakukan dua kali, masing-masing
benar. Namun, menurut Susanto, PUGS melibatkan enam orang siswa, sedangkan
terasa belum cukup “membumi” apalagi wawancara mendalam (indepth interview)
digunakan sebagai sarana penyuluhan di dilakukan pada 6 orang siswa.Observasi
tingkat “akar rumput”. Diungkapkan bahwa dilakukan sebanyak dua kali pada saat jadwal
kadar ilmiah isi dan kata-kata serta uraian pelajaran biasa dan jadwal pelajaran olah
yang terkandung dalam PUGS relatif tinggi raga pada 3 orang siswa.Selain itu, peneliti
sehingga masyarakat kurang mengenal melakukan croscheck data dengan
pesan-pesan PUGS dibandingkan dengan melakukan wawancara mendalam pada
slogan “4 Sehat 5 Sempurna”.10 Hal ini keluarga, teman sekolah, serta penjual
sejalan dengan hasil observasi awal yang makanan di kantin sekolah.
dilakukan pada 11 siswa dan didapatkan
gambaran bahwa tidak ada siswa yang Kerangka pikir dalam penelitian ini mengacu
mengenal PUGS sebagai pedoman gizi pada teori Wortington dan Pelto dalam
seimbang. Para siswa lebih mengenal istilah Suhardjo, yang menunjukkan adanya
“4 Sehat 5 Sempurna” yang sudah tidak interaksi antara faktor eksternal
digunakan lagi sebagai pedoman gizi (Pengetahuan gizi, pola makan keluarga,
seimbang. teman sebaya, pendapatan, pendidikan, dan
media massa) dan faktor internal
Selain itu, berdasarkan hasil observasi awal (persepsi/citra tubuh dan pemilihan
peneliti, dapat terlihat bahwa pendidikan makanan) yang akan menyebabkan lahirnya
kesehatan, khususnya penyuluhan tentang gaya hidup dan selanjutnya akan
Jurnal Kesehatan Reproduksi Vol. 3 No 2, Agustus 2012 : 91 – 105
mempengaruhi perilaku atau pola makan wiraswasta, ibu rumah tangga, dan lainnya.
remaja.11,12 Akan tetapi dalam penelitian ini
peneliti hanya akan melihat interaksi variabel Sedangkan informan pendukung yaitu
pengetahuan dan perilaku. keluarga atau orangtua informan utama, rata-
rata berusia antara 35-45 tahun.Keluarga
Variabel pengetahuan yang dimaksud dalam informan yang diwawancarai berjumlah 5
penelitian ini adalah hal-hal apa saja yang orang dan semuanya berjenis kelamin
diketahui oleh informan tentang gizi perempuan.Sebagian besar dari mereka
seimbang menurut pesan ke-6 (Makanlah merupakan ibu rumah tangga dan lainnya
makanan sumber zat besi), 10 (Lakukan bekerja sebagai pegawai swasta.Dari seluruh
aktivitas fisik secara teratur), 11 (Hindari orang tua informan, terdapat satu orang tua
minum-minuman beralkohol), dan 12 yang menolak untuk diwawacarai dengan
(Makanlah makanan yang aman bagi alasan sibuk dan tidak memiliki waktu luang.
kesehatan) dari PUGS, seberapa tahu Informasi lainnya mengenai keluarga adalah
informan tentang kecukupan gizi yang rata-rata pendapatan yang cukup beragam,
dibutuhkannya dalam sehari, manfaat serta mulai dari Rp.800.000 hingga Rp.4.000.000.
akibat jika konsumsinya kurang ataupun
berlebih, serta sumber informasinya. Sedangkan untuk informan pendukung teman
Pengumpulan data dilakukan dengan cara sebaya memiliki jenis kelamin yang sama
wawancara mendalam dan FGD. dengan informan utama yang diwawancara
mendalam. Lima orang dari mereka memiliki
Variabel perilaku yang dimaksud dalam status gizi normal, sedangkan satu orang
penelitian ini adalah tindakan atau semua memiliki status gizi kurang. Sementara itu
cara yang dilakukan oleh informan yang aung jajan yang mereka terima mulai dari
berhubungan dengan perilaku gizi seimbang Rp.10.000 hingga Rp.20.000.Informan
menurut pesan ke 6, 10, 11, dan 12 dari pendukung lainnya yang diwawancarai
PUGS dalam kehidupan sehari-hari, seperti adalah penjual makanan di kantin sekolah.
bagaimana perilaku gizi seimbang informan Dari lima orang penjual kantin di SMPN 107
sehari-hari baik dirumah maupun di sekolah, Jakarta, peneliti hanya mewawancarai satu
apakah informan memiliki masalah dalam orang penjual, yaitu ibu E. Pemilihan penjual
pola makannya (alergi, tidak menyukai jenis makanan yang dijadikan informan
makanan tertentu, dan sebagainya), serta pendukung didasarkan pada banyaknya
alasan informan berperilaku atau tidak variasi makanan yang dijual dan paling lama
berperilaku gizi seimbang. Pengumpulan data berjualan di SMPN 107 Jakarta. Ibu E mulai
dilakukan dengan wawancara mendalam dan berjualan di SMPN 107 Jakarta mulai dari
observasi. tahun 2002.
Sumber informasi kesehatan yang informan nughet 4. Seminggu bisa 3 kali. Siang
dapatkan cukup beragam, seperti dari lauknya biasa, kayak ayam, daging,
keluarga, guru, teman, koran, majalah, ikan, telur. Paling sering
televisi, radio, pamflet, internet, dan lain- ayam.Seminggu bisa 4-5 kali. Sekali
lain. Akan tetapi mereka tidak pernah makan ya satu ayamnya. Sedang.
mendapat penyuluhan khusus tentang Daging juga satu.Iya satu potong
gizi.Selain itu sebagian besar informan tidak sedang.Ikan seminggu dua kali, ½-1
aktif mencari informasi kesehatan.Mereka ekor.Telor 3 kali seminggu, satu
lebih sering mengakses sosial media, buah.Sosis 2 kali seminggu 1-2
informasi yang berhubungan dengan buah.Nughet 3-4 kali seminggu 3-4
pelajaran sekolah, olah raga, fashion, dan buah.Udang jarang, 2-3 kali sebulan,
lain-lain. Berikut kutipannya: 10anlah.Kerang sama kayak udang. Klo
cumi 2-3 kali sebulan tapi biasanya aku
“Dari orang lain. Dari divisi latih makan 1 yang besar. Malam lauknya
(bola), pelatih gunung, sama dari dokter sama aja kayak makan siang. Makannya
medical check up sama dari buku.” cuma satu.” (Informan NA)
(Informan MR)
“ Biasa klo makan pagi lauknya telur.
“Ada yang nyari sendiri, ada yang dari Paling 3 kali seminggu. Satu. Udah itu
orang lain dari guru, tv, radio sama aja.Klo siang aku makan ayamnya
internet.” (Informan FI) banyak.Tiga klo gak empat. Klo lauk
yang lain cuma satu. Iya lauknya makan
“Dari teman, internet, orang tua, guru, banyak klo mama pas lagi masak ayam
TV.” (Informan BW) goreng aja.Hampir setiap hari.
Seminggu bisa lima kalilah. Buat malam
Gambaran Perilaku Gizi SeimbangSiswa aku jarang makan. Gak boleh sama
SMPN 107 Jakarta 2009 Berdasarkan mama. Paling makan cuma seminggu
Pesan Ke-6, 10, 11, 12 Dari Pedoman dua kali. lauknya satu. Gak yang tiga
Umum Gizi Seimbang (PUGS) cuma siang aja.” (Informan RW)
A. Makanlah Makanan Sumber Zat Besi Untuk konsumsi protein nabati, yang bisa
(Pesan Ke-6 Dari PUGS) didapat dari kacang-kacangan dan tahu
Kebutuhan zat besi informan dapat terpenuhi tempe. Sebagian besar informan dalam satu
dari konsumsi bahan pangan hewani dan hari mengkonsumsi 4 potong sedang pauk
kacang-kacangan serta sayuran hijau.Untuk nabati, seorang informan laki-laki dengan
konsumsi protein hewani, seluruh informan status gizi kurang mengkonsumsi 2 potong
mengkonsumsinya baik saat makan pagi, sedang pauk nabati, akan tetapi seorang
makan siang dan makan malam serta saat informan perempuan dengan status gizi lebih
jajan ketika istirahat sekolah.Berdasarkan tidak mengkonsumsi lauk nabati baik berupa
penjelasan informan utama dan informan tahu ataupun tempe karena tidak menyukai
pendukung dapat diperkirakan bahwa dalam rasanya. Berikut kutipannya.
satu hari seorang informan laki-laki dengan “ Tahu tempe setiap hari. Biasanya dua
status gizi kurang mengkonsumsi 3 potong klo gak tiga. Potongannya sedang. Klo
lauk hewani, dua informan perempuan sisa yang semalam masih ada, ya makan
dengan status gizi kurang dan lebih paginya juga ada tempenya, klo gak ya
mengkonsumsi 4 potong lauk hewani, dua gak. Ya sering juga aku gadoin apalagi
informan laki-laki dan perempuan dengan kalo baru mateng...enak kak makan pas
status gizi normal mengkonsumsi 5 potong panas-panas” (Informan FD)
lauk hewani, serta seorang informan laki-laki
dengan status gizi lebih mengkonsumsi 6 “ Tahu tempe aku gak suka. Gak enak.
potong lauk hewani. Berikut kutipannya. Iya gak pernah.” (Informan DIL)
“Makan pagi lauknya biasanya ayam “ Tahu tempe makannya pas hari libur
klo gak telur. Seminggu ayam bisa 3 klo aja, klo ada ayah. Iya ayah suka banget
gak 5 kali.Telur bisa 4 kali. Satu tahu.Aku juga suka tapi gak begitu,
aja.Sama kadang-kadang chicken biasa aja.Pokoknya klo masak tahu
Jurnal Kesehatan Reproduksi Vol. 3 No 2, Agustus 2012 : 91 – 105
tempenya pas ada ayah pasti habis. zat besi dari 20 gram sawi hijau. Untuk
Sekali makan dua.” (Informan RW) informan wanita dengan status gizi normal,
dari dua kali observasi mendapatkan asupan
“ Tahu tempe sering. Seminggu bisa zat besi hanya dari konsumsi protein hewani
empat kali.ya waktu makan pagi, makan berupa 30 gram ayam. Sedangkan untuk
siang, sama malem juga ibu sering informan wanita dengan status gizi lebih
masak tempe.seringan digoreng klo gak pada observasi I ia mendapatkan asupan zat
dibacem. Sekali makan abis dua klo gak besi hanya dari konsumsi protein hewani
tiga. Seringannya dua.” (Informan IS) berupa 30 gram ayam. Dan pada observasi II
ia mendapatkan asupan zat besi dari
Selain itu, zat besi juga terkandung dalam konsumsi protein hewani berupa 30 gram
sayuran hijau.Lima dari enam informan ayam dan 30 gram buncis.
menyatakan setiap hari mengkonsumsi
sayuran, khususnya pada saat makan siang B. Lakukan Aktivitas Fisik Secara
dan makan malam.Untuk makan pagi dan Teratur(Pesan Ke-10 Dari PUGS)
ketika jajan di sekolah ada informan yang
Empat dari enam informan menyatakan tidak
juga mengkonsumsi sayur dan ada yang
melakukan olah raga ketika berada dirumah
tidak. Akan tetapi seorang informan wanita
dan mereka hanya olah raga disekolah setiap
dengan status gizi kurang menyatakan bahwa
satu minggu sekali.Sedangkan dua orang
ia tidak menyukai sayuran karena alasan
informan lainnya, yaitu informan laki-laki
tidak bisa menelan dan tidak menyukai rasa
dengan status gizi normal dan lebih
dari sayuran tersebut. Dengan demikian
menyatakan rutin berolah raga dirumah
dapat diperkirakan konsumsi sayur sebagian
setiap hari libur, yaitu hari sabtu ataupun
besar informan dalam satu hari sebanyak 2 -
minggu dengan bermain bola ataupun basket
2 ½ porsi sayur. Sedangkan untuk informan
pada pagi harinya.Berdasarkan hasil
laki-laki dengan status gizi lebih hanya
observasi, terlihat bahwa seluruh informan
mengkonsumsi 1 porsi sayur pada saat
mengikuti pelajaran olah raga di sekolah
makan siang.Sedangkan untuk informan
dengan hari dan jam pelajaran yang berbeda
wanita dengan status gizi kurang tidak
pula. Rata-rata mereka berolah raga selama
terbiasa untuk mengkonsumsi sayur karena
30 - 45 menit.Selain itu sebagian informan
alasan tidak bisa menelan dan tidak
menyatakan jika berangkat sekolah selalu
menyukai rasa dari sayuran tersebut. Berikut
diantar jemput oleh orang tuanya dengan
kutipannya.
menggunakan motor ataupun mobil.
“Aku gak suka makan sayur. Gak bisa Sedangkan sebagian informan lainnya,
aja makannya kelolodan. Paling cuma menyatakan berangkat ke sekolah dengan
wortel aja, itu juga gak banyak. Cuma naik angkutan umum dengan jarak antara
tiga - empat iris.” (Informan NA) rumah dengan akses jalan raya bervariasi,
ada informan yang rumahnya berada tepat
“Kalo sayur yang berkuah biasanya
dipinggir jalan raya, tapi ada juga informan
satu mangkok. Sayurnya aja setengah
yang jarak rumahnya antara seratus hingga
mangkok, klo tumisan paling dua sampe
seratus lima puluh meter dari jalan raya
tiga sendok makan.” (Informan RW)
sehingga ia harus berjalan kaki dahulu
“Sedang. Dua-tiga sendok. Sayurnya
menuju jalan raya. Selain itu jarak antara
dua macam.” (Informan IS)
sekolah dan jalan raya dimana angkutan
umum lewat berjarak sekitar seratus meter.
“Ya biasanya sayur bayam, sop, cah
Berikut kutipannya :
kangkung, ya macem-macem. Biasanya
dua-tiga sendoklah.” (Informan BM) “Kalo ke sekolah aku dianterin sama
papa. Mobil. Pulangnya juga dijemput
Sedangkan untuk informan yang diobservasi, lagi sama mama pake motor.”
terlihat bahwa kebutuhan zat besi mereka (Informan RW)
didapat dari konsumsi protein hewani,
kacang-kacangan dan sayuran hijau. Untuk “Ke sekolah naik angkot. Gak kan
informan laki-laki dengan status gizi kurang, didepan rumah naiknya.” (Informan
pada dua kali observasi hanya mendapatkan FD)
Analisis Pengetahuan dan Perilaku Gizi…( Cory)
“Aku pulang pergi dijemput sama ibu.” tidak dihinggapi lalat dan debu serta bebas
(Informan NA) dari bahan pewarna dan pengawet makanan
yang berbahaya seperti boraks dan
Berdasarkan hasil observasi, terlihat bahwa
formalin.Berdasarkan hasil observasi, seluruh
seluruh informan mengikuti pelajaran olah
informan hanya mengkonsumsi makanan
raga di sekolah dengan hari dan jam
yang dijual dikantin sekolah dan tidak
pelajaran yang berbeda pula. Untuk masing-
membeli makanan diluar sekolah. Selain itu
masing informan saat itu melakukan olah
semua informan juga membeli air mineral,
raga yang beragam, dimana informan dengan
minuman susu ataupun teh pada saat
status gizi kurang berolah raga bola voli,
observasi I dan II dengan campuran es
informan dengan status gizi normal
balokan. Berikut kutipannya :
mengambil nilai praktek sit up, dan informan
dengan status gizi lebih berolah raga basket. “ Ya mulai dari tempat, klo bisa yang
Sebelum pelajaran biasanya guru ada plastik kemasannya, makanannya
menginstruksikan para siswanya untuk harus bersih. Tidak mengandung
pemanasan beberapa saat kemudian formalin ataupun boraks.” (Informan
memberikan pembekalan materi olah raga DIL)
dan menjelaskan kegiatan apa yang akan
“ Ya cari makanannya yang tempatnya
dilaksanakan pada hari itu. Dan kemudian
bersih. Jangan yang ada pengawetnya.”
memulai olahraga dengan jenis olah raga
(Informan NA)
berkelompok yang membutuhkan kerjasama
dari semua pemain, seperti bola voli, basket, “ Tempatnya bersih, makanannya juga
dan sepak bola. bersih, gak ada pengawetnya, pewarna
biar aman.” (Informan FD)
C. Hindari Minum-Minuman Beralkohol
(Pesan Ke-11 Dari PUGS) “ Beli makanannya ditempat yang
bersih, terus makanannya ada
Dalam hal perilakukonsumsi minum- plastiknya biar gak ada debunya. Bebas
minuman keras, seluruh informan dari zat pengawet.” (Informan RW)
menyatakan tidak pernah sekalipun
mengkonsumsi minuman beralkohol Berdasarkan hasil observasi, seluruh
dikarenakan hampir seluruh informan informan hanya mengkonsumsi makanan
beragama Islam.Berdasarkan hasil observasi, yang dijual dikantin sekolah dan tidak
seluruh informan tidak ada yang membeli makanan diluar sekolah. Akan
mengkonsumsi alkohol di lingkungan tetapi informan dengan status gizi kurang,
sekolah. Berikut kutipannya. saat mengkonsumsi mie goreng ia juga
menambahkan saos. Sedangkan informan
“Gak lah gak pernah. Kan haram. lainnya tidak. Selain itu semua informan juga
Lagian gak baik buat kesehatan.” membeli air mineral, minuman susu ataupun
(Informan NA) teh pada saat observasi I dan II dengan
“Eh Masya Allah gak pernah kak. Kan campuran es balokan. Berdasarkan
haram.” (Informan FD) wawancara dengan salah satu penjual kantin
yaitu ibu E, menyatakan bahwa saos yang dia
“ Gak pernah.” (Informan IS) dan penjual lainnya gunakan adalah saos isi
“Gak lah gak pernah. Gak boleh. ulang dengan kemasan plastik dengan merek
Haram.” (Informan RW) “SM” atau “S”. Selain itu, ibu E juga
mengatakan bahwa ia juga menjual saos
D. Makanlah Makanan Yang Aman Bagi sachet “M” dimana merek itu jauh lebih
Kesehatan (Pesan Ke-12 Dari PUGS) terkenal dan lebih terjamin keamanannya.
Untuk perilaku makanlah makanan yang Seluruh penjual menggunakan es batu
aman bagi kesehatan, seluruh informan balokan yang biasa digunakan untuk
menyatakan selalu memilih makanan yang membuat minuman dingin seperti es teh, es
aman dan sehat.Sebelum membeli makanan susu, dll. Selain itu menurut ibu E, untuk
mereka selalu mencari tempat berjualannya makanan “ringan” yang dijual, adalah
yang bersih.Selain itu mereka juga lebih makanan yang aman yang diketahuinya dari
memilih makanan yang ada kemasannya agar iklan makanan tersebut ada di televisi. Selain
Jurnal Kesehatan Reproduksi Vol. 3 No 2, Agustus 2012 : 91 – 105
itu berdasarkan hasil observasi peneliti darah, serta sumber makanan apa saja yang
melihat bahwa makanan yang dijual adalah mengandung zat besi. Hal ini sangat
makanan yang telah terdaftar di disayangkan, karena dengan minimnya
BPPOM.Akan tetapi untuk wadah mie pengetahuan tentang zat besi, besar
goreng/rebus, seluruh penjual menggunakan kemungkinan informan utama nantinya akan
gelas plastik, karena jumlah mangkuk kaca mengalami anemia karena tidak mengetahui
yang dimiliki penjual hanya sedikit. manfaat zat besi serta makanan apa yang
harus mereka konsumsi untuk mencukupi
PEMBAHASAN kebutuhan zat besi dalam satu hari. Tentunya
hal ini akan menghambat pertumbuhan dari
Keterbatasan Penelitian informan. Terlebih untuk remaja perempuan
Kelemahan studi ini adalah hasil penelitian yang sudah sudah mengalami menstruasi,
tidak dapat digeneralisasikan terhadap risiko mengalami anemia menjadi lebih
perilaku gizi seluruh remaja.Hasil penelitian besar. Menurut Brown, kebutuhan zat besi
ini hanya menggambarkan perilaku gizi dari meningkat pada masa remaja karena
21 informan yang terpilih melalui purposive mengalami pertumbuhan linear yang cepat,
sampling.Selain itu karena informan yang peningkatan volume darah, dan menarche.
dipilih untuk wawancara mendalam, FGD, Rekomendasi ini berdasarkan pada jumlah
dan observasi merupakan informan yang zat besi yang dibutuhkan untuk persediaan
berbeda, maka informasi yang digali dari zat besi. Zat besi yang tinggi dibutuhkan
informan tidak bisa digunakan untuk validasi remaja laki-laki pada masa growth spurt dan
data. setelah menarche pada remaja perempuan.13
Observasi perilaku makan dan aktivitas fisik B. Lakukan Aktivitas Fisik Secara
informan sehari-hari tidak dapat diteliti Teratur (Pesan Ke-10 Dari PUGS)
secara rinci karena sulitnya mendapat izin Pengetahuan informan tentang melakukan
sehingga tidak dapat menjangkau dan aktivitas fisik secara teratur sudah cukup
memonitor pola makan dan aktivitas mereka baik. Aktivitas fisik bermanfaat bagi setiap
selama 24 jam. orang karena dapat meningkatkan kebugaran
tubuh, mencegah kelebihan berat badan,
Gambaran Tingkat Pengetahuan Siswa meningkatkan fungsi jantung, paru-paru dan
SMPN 107 Jakarta 2009 Tentang Gizi otot, serta memperlambat proses penuaan.
Seimbang Berdasarkan Pesan Ke-6, 10, Olah raga harus dilakukan secara teratur.
11, 12 Dari Pedoman Umum Gizi Macam dan frekuensi olah raga berbeda
Seimbang (PUGS) menurut usia, jenis kelamin, jenis pekerjaan,
A. Makanlah Makanan Sumber Zat Besi dan kondisi kesehatan. Kegiatan fisik dan
(Pesan Ke-6 Dari PUGS) olahraga secara teratur dan cukup, dapat
membantu mempertahankan derajat
Pengetahuan informan tentang zat besi masih kesehatan yang optimal bagi yang
sangat kurang dimana sebagian besar bersangkutan.Hanya saja pengetahuan
informan tidak mengetahui manfaat zat besi. tentang frekuensi dan durasi olah raga
Menurut Almatsier, zat besi adalah salah satu ataupun aktifitas fisik yang ideal mereka
unsur penting dalam proses pembentukan sel masih kurang. Olahraga sebaiknya dilakukan
darah merah. Selain itu zat besi mempunyai minimal dalam seminggu 3 kali, dengan
beberapa fungsi esensial dalam tubuh, yaitu : durasi minimal lebih dari 30 menit.14
sebagai alat angkut oksigen dari paru-paru ke
C. Hindari Minum-Minuman Beralkohol
jaringan tubuh, sebagai alat angkut electron
(Pesan Ke-11 Dari PUGS)
di dalam sel, dan sebagai bagian terpadu
berbagai reaksi enzim di dalam jaringan Informan telah memiliki pengetahuan yang
tubuh.19 Terlebih ada informan yang cukup baik tentang dampak buruk konsumsi
menganggap bahwa zat besi bermanfaat alkohol. Kebisaan minum minuman
untuk mencegah osteoporosis pada tulang beralkohol dapat mengakibatkan :
yang biasa terjadi pada orang tua. Selain itu terhambatnya proses penyerapan gizi,
informan tidak mengetahui akibat dari hilangnya zat-zat gizi yang penting,
kekurangan zat besi, kadar normal Hb dalam meskipun orang tersebut mengkonsumsi
Analisis Pengetahuan dan Perilaku Gizi…( Cory)
makanan bergizi dalam jumlah yang cukup, A. Makanlah Makanan Sumber Zat Besi
kurang gizi, penyakit gangguan hati, (Pesan Ke-6 Dari PUGS)
kerusakan saraf otak dan jaringan.
Berdasarkan hasil wawancara mendalam
Disamping itu minum minuman beralkohol
terhadap informan utama dan informan
dapat menyebabkan ketagihan dan
pendukung, diperkirakan bahwa semua
kehilangan kendali diri. Hal ini dapat
informan sudah dapat memenuhi kebutuhan
menjadi faktor pencetus kearah tindak
zat besinya dalam satu hari bahkan
kriminal.Oleh karena itu sebaiknya kita
berlebih.Hal ini terlihat dari konsumsi
menghindari untuk mengkonsumsi alkohol.14
protein hewani dimana dalam satu hari
Ketentuan larangan untuk tidak
mereka mengkonsumsinya antara 3-6
mengkonsumsi alkohol, selain pada hukum
potong.Terlebih kecukupan zat besi juga
negara juga tercantum dalam hukum agama
mereka dapatkan dari protein nabati dan
yang menyatakan bahwa konsumsi minum
sayuran hijau.Konsumsi protein hewani yang
minuman keras dan memabukkan itu haram.
berlebih dapat menimbulkan masalah
kesehatan, yaitu obesitas khususnya pada
Akan tetapi sekarang ini banyak generasi
siswa dengan status gizi normal dan status
muda yang tidak memiliki pemahaman
gizi lebih. Jika hal tersebut tidak segera
agama yang kuat telah terjerumus dengan
diatasi besar kemungkinan dimasa
mengkonsumsi minuman keras, narkoba, dan
mendatang mereka akan berisiko terkena
lain-lain. Oleh sebab itu, promosi kesehatan
penyakit berbahaya seperti jantung, Diabetes
tentang bahaya mengkonsumsi minuman
Mellitus, ginjal, dan lain-lain. Selain
keras dan narkoba kepada remaja harus terus
konsumsi protein yang berlebih, sebagian
digerakkan baik di sekolah maupun
informan memiliki kebiasaan meminum teh
dikeluarga dengan penyuluhan kesehatan
saat makan.Hal ini dapat menimbulkan
maupun dengan peningkatan pemahaman
dampak negatif, yaitu penyerapan zat besi
agama baik disekolah maupun dirumah.
dalam makanan bisa terhambat oleh zat tanin
yang terkandung dalam teh. Jika hal ini
D. Makanlah Makanan Yang Aman Bagi
berlangsung terus menerus maka informan
Kesehatan (Pesan Ke-12 Dari PUGS)
akan berisiko menderita anemia. Khusus bagi
Pengetahuan informan tentang makanlah perempuan, memenuhi kecukupan zat besi
makanan yang aman bagi kesehatan sudah sangatlah penting karena setiap bulannya
cukup baik. Mereka menyatakan hal yang mereka mengalami menstruasi dan
beragam tentang kriteria makanan yang kehilangan banyak darah.Hal ini
aman, diantaranya makanan tersebut harus mengakibatkan perempuan lebih rawan
bergizi, halal, steril, bersih dari debu, terhadap anemia besi dibandingkan laki-
kotoran, tidak dihinggapi lalat, bebas dari laki.Perempuan dengan konsumsi besi yang
bakteri, bebas dari zat-zat yang berbahaya kurang serta kehilangan darah saat
untuk kesehatan, seperti pengawet buatan, menstruasi memiliki risiko mengalami
pewarna buatan, pemanis buatan, dan lain- anemia gizi besi.Jika kebutuhan zat besi
lain. Hal ini sesuai menurut Departemen dalam makanan kurang, dapat diatasi dengan
Kesehatan, bahwa makanan yang aman meminum sirup zat besi atau Tablet Tambah
adalah makanan tidak tercemar, tidak Darah (TTD) sehingga kebutuhan zat besi
mengandung mikroorganisme atau bakteri, dalam satu hari dapat tercukupi. Minimnya
tidak mengandung bahan kimia yang pengetahuan informan tentang zat besi maka
berbahaya, telah diolah dengan tata cara yang risiko terjadinya anemia gizi besi pada
benar sehingga fisik dan zat gizinya tidak informan akan semakin besar. Hal ini sejalan
rusak, serta tidak bertentangan dengan dengan penelitian Umrin pada siswa SMAN
keyakinan masyarakat dan norma agama 1 Depok dimana responden yang memiliki
yang dikenal dengan istilah “halal”.9 kecukupan Fe < AKG sebesar 87,5 persen
dimana minimnya pengetahuan siswa dan
Gambaran Perilaku Siswa SMPN 107 jenis kelamin memiliki hubungan bermakna
Jakarta 2009 Tentang Gizi Seimbang dengan perilaku mereka.15 Selain itu
Berdasarkan Pesan Ke-6, 10, 11, 12 Dari penelitian Afianti pada mahasiswa bidang
Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) gizi Fakultas Pertanian dan Fakultas Ekologi
Jurnal Kesehatan Reproduksi Vol. 3 No 2, Agustus 2012 : 91 – 105
Manusia IPB, dapat disimpulkan bahwa sekolah dan dijalan menuju sekolah.Selain
perilaku mahasiswa kurang sesuai dengan itu keharusan informan naik turun tangga
PUGS sebesar 59,3 persen. Sedangkan minimal dua kali sehari cukup memberikan
pengetahuan dan sikap mempunyai hubungan kontribusi terhadap aktivitas fisik
yang bermakna terhadap praktek mahasiswa mereka.Akan tetapi untuk kebiasaan olah
tentang pesan-pesan PUGS. Praktek tentang raga dirumah masih sangat minim khususnya
pesan-pesan PUGS juga dipengaruhi oleh pada informan perempuan dengan status gizi
keikutsertaan seminar/pelatihan bidang lebih.Terlebih informan tersebut setiap
pangan dan gizi serta akses informasi pangan harinya selalu diantar jemput dengan mobil
dan gizi.16 Pengetahuan merupakan domain oleh supirnya sehingga aktivitas fisiknya
yang sangat penting untuk terbentuknya cukup minim.Sebagian besar informan hanya
tindakan seseorang, sebab dari pengalaman melakukan olah raga satu kali seminggu di
dan hasil penelitian ternyata perilaku yang sekolah.Olahraga sebaiknya dilakukan
didasari oleh pengetahuan akan lebih minimal dalam seminggu 3 kali, dengan
langgeng daripada perilaku yang tidak durasi minimal lebih dari 30 menit. Bila
didasari oleh pengetahuan.17 kegiatan sehari-hari kurang gerakan fisik,
upayakan untuk berolah raga secara teratur
Selain itu pada informan perempuan dengan
atau mencari kegiatan lain yang setara.
gizi lebih pernah mencoba untuk melakukan
Misalnya pilihlah jalan kaki untuk jarak
diet ketat selama beberapa hari tanpa
tempuh 50-100 m ketika mencapai lokasi
memperhatikan kebutuhan gizinya.Ia hanya
kendaraan jemputan atau usahakan jalan kaki
makan pada siang hari dengan porsi makan
apabila jarak tempat tinggal dengan tempat
yang sangat sedikit. Sedangkan pada waktu
bekerja sekitar 200-300 m.14 Dengan olah
sarapan dan makan malam ia hanya
raga teratur dapat mencegah terjadinya
mengkonsumsi teh manis dan buah. Karena
berbagai macam penyakit di kemudian hari,
hal tersebut kondisi tubuhnya menjadi drop,
seperti kelebihan berat badan/obesitas,
sehingga ia menghentikan dietnya tersebut.
jantung, stroke, diabetes mellitus, dan lain-
Hal itu dilakukan karena informan mendapat
lain.
sindiran dari saudaranya sehingga ia
memutuskan untuk melakukan diet tanpa C. Hindari Minum-Minuman Beralkohol
diimbangi dengan pengetahuan diet yang (Pesan Ke-11 Dari PUGS)
benar dan aman. Pada masa ini remaja
Seluruh informan menyatakan tidak pernah
sedang mengalami masa pencarian jati diri
sekalipun mengkonsumsi minuman
yang sesuai untuk mereka, dimana mereka
beralkohol dikarenakan semua informan
mulai ”meniru” sosok orang lain yang
beragama Islam.Hal ini sesuai dengan pesan
menjadi panutan untuk mereka. Begitupula
kesebelas dari PUGS, yaitu hindari minum-
dalam hal pola makan. Menurut Sianturi, usia
minuman beralkohol.Berdasarkan hasil
remaja merupakan masa pencarian identitas,
observasi, seluruh informan tidak ada yang
ingin merasa diterima oleh teman sebaya, dan
mengkonsumsi alkohol.Terlebih seluruh
keinginan untuk menarik lawan jenis.
informan observasi beragama Islam.Hal ini
Berdasarkan hal tersebut remaja sangat
juga didukung oleh penjelasan orang tua dan
menjaga penampilan dengan cara diet.Tentu
teman sebaya informan. Berbagai agama
saja hal ini berpengaruh terhadap pola makan
melarang minuman alkohol, seperti agama
mereka.Banyak remaja yang hanya makan
Islam, Budha, Hindu, Mormon, dan Sekte
sehari saja karena takut gemuk. Selain itu
tertentu.19 Alkohol hanya mengandung
kebiasaan konsumsi makanan jajanan yang
energi, tetapi tidak mengandung zat gizi lain.
rendah gizi, kebiasaan konsumsi makanan
Kebiasaan minum minuman beralkohol dapat
cepat saji, kebiasaan tidak sarapan pagi, dan
berdampak buruk bagi kesehatan,
malas minum air putih.18
diantaranya: terhambatnya proses penyerapan
gizi, hilangnya zat-zat gizi yang penting,
B. Lakukan Aktivitas Fisik Secara
meskipun orang tersebut mengkonsumsi
Teratur (Pesan Ke-10 Dari PUGS)
makanan bergizi dalam jumlah yang cukup,
Secara umum perilaku sebagian besar kurang gizi, penyakit gangguan hati,
informan telah melakukan aktivitas fisik kerusakan saraf otak dan jaringan.
secara teratur.Aktivitas tersebut khususnya di Disamping itu minum minuman beralkohol
Analisis Pengetahuan dan Perilaku Gizi…( Cory)