You are on page 1of 14

BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dibumi kita ini sangat banyak unsur-unsur yang sudah dapat ditemukan
keberadaannya.Sampai saat ini saja sudah 112 unsur telah ditemukan oleh para
ahli.Banyak sekali terdapat logam-logam, entah dari logam alkali, logam mulia,
sampai logam tanah jarang.Unsur-unsur tersebut memiliki sifat dan karakteristik yang
berbeda-beda yang menyebabkan sulit untuk mempelajarinya.Oleh karena itu, untuk
memudahkan dalam mempelajari unsur-unsur tersebut, para ahli telah berupaya untuk
mengelompokkan unsur-unsur tersebut berdasarkan kemiripan sifat dan karakteristik
unsure-unsur tersebut.Berdasarkan pernyataan di atas maka penulis tertarik untuk
membuat sebuah makalah yang berjudul “Unsur Golongan III A”. Dalam makalah ini
terdapat materi mengenai sejarah unsur golongan III A dan reaksi mengenai unsur
golongan III A serta cara pembuatan atau fungsi dari golongan III A. Dengan
mempelajari makalah ini diharapkan dapat memberikan kita pengetahuan agar dapat
menangani unsur logam atau non logam yang terdapat dari golongan III A dengan
benar sehingga tidak membahayakan bagi diri kita.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Dari mana kah asal usul dari unsur-unsur golongan III A?
2. Apa saja yang membedakan unsur-unsur yang terdapat di golongan III A?
3. Apa saja dampak dari unsur-unsur golongan III A dalam kehidupan sehari-hari?

C. TUJUAN
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh
pak amirullah S.Pd. sebagai Guru mata pelajaran.

1
BAB 2
PEMBAHASAN
A. ASAL USUL TIAP UNSUR DARI GOLONGAN III A
Unsur-unsur pada golongan III A mencakup satu unsur non-logam dan empat
unsur lainnya yang memiliki sifat kelogaman yang sama (Miessler, 1991). Unsur-
unsur pada golongan III A menunjukkan perbedaan sifat yang cukup bervariasi.Boron
merupakan unsur non-logam, aluminium merupakan unsur logam namun
menunjukkan banyak kemiripan sifat kimia dengan boron, dan unsur sisanya
seluruhnya memiliki karakteristik sebagai unsur logam (Sharpe, 1992).
Meskipun keadaan oksidasi positif tiga (+3) merupakan karakteristik utama untuk
semua unsur golongan III A, keadaan positif satu (+1 atau + saja) terdapat dalam
senyawaan semua unsur golongan III A kecuali boron, dan untuk thallium keadaan
tersebut merupakan keadaan oksidasi yang stabil. Faktanya thallium menunjukkan
kemiripan dengan banyak unsur lain (alkali tanah, perak, merkuri, dan timbal )
sehingga disebut duckbill platypus di antara unsur-unsur lainnya (Sharpe, 1992).

1. BORON (B)
Ada dua alotrop boron; boron amorfus adalah serbuk coklat, tetapi boron metalik
berwarna hitam. Bentuk metaliknya keras (9,3 dalam skala Moh) dan konduktor yang
buruk dalam suhu kamar. Tidak pernah ditemukan bebas dalam alam.Unsur ini tidak
ditemukan di alam, tetapi timbul sebagai asam othorboric dan biasanya ditemukan
dalam sumber mata air gunung berapi dan sebagai borates di dalam boron dan
colemantie. Ulexite, mineral boron yang lain dianggap sebagai serat optik alami.
Sumber-sumber penting boron adalah rasorite (kernite) dan tincal (bijih borax).Kedua
bijih ini dapat ditemukan di gurun Mojave.Tincal merupakan sumber penting boron
dari Mojave. Deposit borax yang banyak juga ditemukan di Turkey. Boron muncul
secara alami sebagai campuran isotop 10B sebanyak 19.78% dan isotop 11B 80.22%.

2. ALUMINIUM (Al)
Aluminium terdapat melimpah dalam kulit bumi, yaitu sekitar 7,6 %. Dengan
kelimpahan sebesar itu, aluminium merupakan unsur ketiga terbanyak setelah oksigen
dan silikon, serta merupakan unsur logam yang paling melimpah tetapi tidak
ditemukan dalam bentuk unsur bebas di alam.Mineral aluminium yang bernilai
ekonomis adalah bauksit yang merupakan satu-satunya sumber aluminium. Bauksit
mengandung aluminium dalam bentuk aluminium oksida [Al2O3].

2
Kriloit digunakan pada peleburan aluminium, sedangkan tanah liat banyak
digunakan untuk membuat batubata, keramik. Di Indonesia, bauksit banyak
ditemukan di pulau Bintan dan di tayan(Kalimantan Barat). Aluminium (Al) adalah
unsur logam yang biasa dijumpai dalam kerak bumi yang terdapat dalam batuan
seperti felspar dan mika.Umumnya juga dalam bentuk aluminium silikat dan
campurannya dalam logam lain seperti natrium, kalium, furum, kalsium &
magnesium.Kelimpahan Aluminium dalam kulit bumi (ppm) sebesar
81,300.Aluminium ialah logam paling berlimpah.Aluminium (Al) adalah unsur
logam yang biasa dijumpai dlm kerak bumi yang terdapat dalam batuan seperti
felspar dan mika.Umumnya juga dalam bentuk aluminium silikat dan campurannya
dalam logam lain seperti natrium, kalium, furum, kalsium & magnesium.Aluminium
murni adalah logam berwarna putih keperakan dengan banyak karakteristik yang
diinginkan.

3. GALIUM (Ga)
Galium terdapat dalam jumlah yg sedikit di alam, yaitu dalam bentuk bauksit,
pirit, magnetit dan kaolin. Biji Galium (Ga) sangat langka tetapi Galium (Ga) terdapat
di logam-logam yang lain. Kelimpahan Galium dalam kulit bumi (ppm) sebesar 15.
Indium tidak pernah ditemukan dalam bentuk logam bebas di alam, tetapi dalam
bentuk sulfida (In2S3) dan dalam bentuk campuran seng, serta biji tungsten, timah
dan besi. Kelimpahan Indium dalam kulit bumi (ppm) sebesar 0,1. Di alam talium
terdapat dalam bentuk batu-batuan dan merupakan keluarga logam aluminium yang
terdapat dalam bentuk gabungan dengan pirit, campuran seng dan hematit.
Kelimpahan Talium dalam kulit bumi (ppm) sebesar 2.
Galium sering ditemukan sebagai elemen yang terkandung di dalam diaspore,
sphalerite, germanite, bauksit dan batubara.Analisa debu dari hasil pembakaran
batubara pernah menunjukkan kandungan galium sebanyak 1.5%.

4. INDIUM (In)
Indium berasal dari garis terang indigo pada spektrumnya. Unsur ini ditemukan
oleh Reich and Richter, yang kemudian mengisolasi logam ini.Sampai pada tahun
1924, hanya satu gram yang tersedia di seluruh dunia dalam bentuk
terisolasi.Ketersediaanya mungkin sebanyak perak, sekitar 4 juta troy ons indium
diproduksi di negara-negara maju.Kanada memproduksi lebih dari 1 juta troy ons
setiap tahunnya.Indium adalah logam yang jarang ditemukan, sangat lembut,
berwarna putih keperakan dan stabil di dalam udara dan air tetapi larut dalam asam.
Indium termasuk dalam logam miskin ( logam miskin atau logam post-transisi adalah

3
unsur logam dari blok p dari tabel periodik, terjadi antara metalloid dan logam
transisi, tetapi kurang dibanding dengan logam alkali dan logam alkali tanah, titik
leleh dan titik didihnya lebih rendah dibanding dengan logam transisi dan mereka
lebih lunak).
Indium ditemukan dalam bijih seng tertentu.Logam indium dapat menyala dan
terbakar.Indium sering diasosiasikan dengan seng dan dari bahan inilah indium
diproduksi secara komersil.Ia juga ditemukan di bijih besi, timbal dan tembaga.

5. THALIUM (Ti)
Thallium ditemukan secara spektroskopis oleh Crookes pada tahun 1861.Nama
elemen ini diambil dari garis hijau di spektrumnya.Logam ini berhasil diisolasi oleh
Crookes dan Lamy pada tahun 1862 pada saat yang bersamaan.Thalium adalah unsur
kimia dengan simbol Tl dan mempunyai nomor atom 81.Talium terdapat di crooksite,
lorandite, dan hutchinsonite.Ia juga ada dalam pyrites. Manganes nodules, ditemukan
di dasar samudera juga mengandung talium.

6.UNUNTRIUM (Uut)
Ununtrium adalah nama sementara dari unsur kimia dengan simbol Uut dan nomor
atom 113 karena belum menerima nama resmi. Pada tahun 1979 IUPAC menerbitkan
rekomendasi yang menurut elemen itu harus disebut ununtrium (dengan simbol yang
sesuai Uut). Ununtrium pertama kali diciptakan pada tahun 2003 oleh Institut
Bersama untuk Penelitian Nuklir di Dubna , Rusia.
Unsur ini adalah sangat radioaktif unsur sintetis (elemen yang dapat dibuat di
laboratorium namun tidak ditemukan di alam), yang dikenal isotop yang paling stabil,
ununtrium-286, memiliki paruh dari 20 detik. Dalam tabel periodik , Ununtrium
adalah p-blok elemen transactinide dan anggota dari 7 periode dan ditempatkan di
kelompok boron , meskipun tidak ada percobaan kimia telah dilakukan untuk
mengkonfirmasi bahwa itu berperilaku sebagai berat homolog ke talium dalam
kelompok boron.
Ununtrium dihitung memiliki beberapa sifat yang mirip dengan homolog yang
lebih ringan, boron , aluminium , gallium , indium , dan talium, meskipun juga harus
menunjukkan beberapa perbedaan utama dari mereka. Tidak seperti semua elemen p-
blok lain, bahkan diprediksi akan menunjukkan beberapa logam transisi karakter.
Fakta yang terpenting adalah tingginya titik leleh Boron dan titik leleh Galium yang
relatif rendah, peningkatan yang signifikan pada potensial reduksi dari atas ke bawah
dalam satu golongan, tingginya energi ionisasi dari golongan nonlogam (boron) dan
besarnya peningkatan kepadatan dari atas ke bawah dalam satu golongan.Dan fakta

4
selanjutnya adalah bahwa data Unutrium pada tabel diatas adalah prediksi atau
perkiraan dari hasil penemuan ilmuwan Rusia di Dubna ( Joint Institute untuk Riset
Nuklir ), dan ilmuwan Amerika di Lawrence Livermore National Laboratory pada
tahun 2003.

B. KECENDERUNGAN SIFAT GOLONGAN 3 A :


 Jari-jari ion cenderung meningkat dari Al – Tl
 Energi ionisasi pertama unsur golongan III A cenderung berkurang dari Al –
Tl
 Keelektronegatifan unsur golongan III A cenderung bertambah dari Al – Tl
 Titik cair unsur golongan III A cenderung bertambah dari Ga – Tl, kecuali Al
memiliki titik cair yang besar
 Titik didih unsur golongan III A cenderung berkurang dari B – Uut
 Kerapatan unsur golongan III A cenderung bertambah dari B – Uut
 Enam isotop berbeda Ununtrium(Uut) telah dilaporkan dengan massa atom
278 dan 282-286, Enam isotop Uut yang berbeda ini didapat dari percobaan
melalui peluruhan alfa.

Potensial reduksi negatif menyatakan bahwa unsur lebih bersifat logam


dibandingkan hidrogen. Energi pengionan dari logam golongan III A hampir sama
satu sama lain, kecuali energi hidrasi Al3+ merupakan yang terbesar di antara kation
golongan III A. Hal ini menjelaskan bahwa Al3+ mempunyai potensial reduksi
negatif yang paling besar di antara kation golongan III A dan bahwa Al adalah logam
yang paling aktif.
Sifat menarik dari unsur Ga, In, dan Tl yang tidak terdapat pada Al adalah
kemampuan membentuk ion bermuatan satu. Kemampuan ini menunjukkan adanya
pasangan elektron lembam atau unsur pasca-peralihan (post-transition). Jadi, sebuah
atom Ga dapat kehilangan elektron pada 4p dan mempertahankan elektron 4s untuk
membentuk ion Ga+, dengan konfigurasi elektron [Ar]3d104s2. Kemungkinan ini
lebih mudah terjadi pada atom yang lebih berat dalam golongan. Dalam kenyataannya
, talium dengan bilangan oksidasi +1 lebih mantap dalam larutan berair dibanding
taliuum dengan bilangan oksidasi +3.
Ukuran ion yang kecil, besarnya muatan ion, dan tingginya energi ionisasi
menyebabkan logam golongan III A umumnya memiliki sifat kovalen yang tinggi (
ion Al3+ tidak dijumpai kecuali dalam ALF3 padat). Dalam larutan berair, ion Al3+
berada dalam bentuk ion terhidrat [Al(H2O)63+] atau dalam bentuk kompleks

5
lainnya. Al sangat stabil terhadap udara, karena membentuk lapisan oksida pada
permukaannya yang digunakan untuk melindungi logam dari oksidasi lebih lanjut.

C. Sifat kimia
 Boron (B)

Boron adalah unsur golongan III A dengan nomor atom lima. Boron memiliki sifat
diantara logam dan nonlogam (semimetalik).Boron lebih bersifat semikonduktor
daripada sebuah konduktor logam lainnya.Secara kimia boron berbeda dengan unsur-
unsur satu golongannya.Boron juga merupakan unsur metaloid dan banyak ditemukan
dalam bijih borax.Ada dua alotrop boron; boron amorfus adalah serbuk coklat, tetapi
boron metalik berwarna hitam.
Bentuk metaliknya keras (9,3 dalam skala Moh) dan konduktor yang buruk dalam
suhu kamar. Tidak pernah ditemukan bebas dalam alam.Ciri-ciri optik unsur ini
termasuklah penghantaran cahaya inframerah.Pada suhu piawai boron adalah pengalir
elektrik yang kurang baik, tetapi merupakan pengalir yang baik pada suhu yang
tinggi.Boron merupakan unsur yang kurang elektron dan mempunyai p-orbital yang
kosong.Ia bersifat elektrofilik. Sebagian boron sering berkelakuan seperti asam Lewis
yaitu siap untuk terikat dengan bahan kaya elektron untuk memenuhi kecenderungan
boron untuk mendapatkan elektron.Unsur ini tidak ditemukan di alam, tetapi timbul
sebagai asam othorborik dan biasanya ditemukan dalam sumber mata air gunung
berapi dan sebagai borates di dalam boron dan colemantie. Ulexite, mineral boron
yang lain dianggap sebagai serat optik alami. Isotop boron-10 digunakan sebagai
kontrol pada reaktor nuklir, sebagai tameng pada radiasi nuklir dan dalam instrumen-
instrumen yang digunakan untuk mendeteksi netron. Boron nitrida memiliki sifat-
sifat yang cemerlang karena ia sekeras berlian, dapat digunakan sebagai insulator
listrik walau dapat menghantar panas seperti logam. Senyawa ini juga memiliki sifat
lubrikasi seperti grafit.Boron hidrida dapat dengan mudah dioksidasi dan melepaskan
banyak energi dan pernah digunakan sebagai bahan bakar roket.Penawaran terhadap
filamen boron juga meningkat karena bahan ini kuat dan ringan dan digunakan
sebagai struktur pesawat antariksa.Boron mirip dengan karbon dalam memiliki
kapasitas membentuk jaringan molekul dengan ikatan kovalen.

 Alimium (A)
Aluminium tidak beracun (sebagai logam), nonmagnetik dan tidak
memercik.Aluminium sangat lunak dan kurang keras.Aluminium adalah logam aktif

6
seperti yang ditunjukkan pada harga potensial reduksinya dan tidak ditemukan dalam
bentuk unsur di alam.Tahan korosi dan tidak beracun maka banyak digunakan untuk
alat rumah tangga seperti panic, wajan, dan lain-lain. Reflektif dalam bentuk
aluminium foil digunakan sebagai pembungkus makanan, obat, dan rokok.
Daya hantar listrik dua kali lebih besar dari Cu maka Al digunakan sebagai kabel
tiang.Al sebagai zat reduktor untuk oksida MnO2 dan Cr2O3. Berat jenisnya listrik
ringan hanya 2,7 gr/cm³, Penghantar listrik dan panas yang baik, mudah di
fabrikasi/di bentuk kekuatannya rendah tetapi pemaduan (alloying) kekuatannya bisa
ditingkatkan. Sifat bahan korosi dari aluminium diperoleh karena terbentuknya
lapisan aluminium oksida [Al2O3] pada permukaan aluminium.Lapisan ini membuat
Al tahan korosi tetapi sekaligus sukar dilas, karena perbedaan melting point (titik
lebur).
Aluminium umumnya melebur pada temperature ± 600oC dan aluminium oksida
melebur pada temperature 2000oC.Aluminium merupakan konduktor listrik yang
baik dan konduktor yang baik juga buat panas.Dapat ditempa menjadi lembaran,
ditarik menjadi kawat dan diekstrusi menjadi batangan dengan bermacam-macam
penampang serta tahan korosi.

 Galium (Ga)
Galium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Ga
dan nomor atom 31. Sebuah logam miskin yang jarang dan lembut, galium
merupakan benda padat yang mudah rapuh pada suhu rendah namun mencair lebih
lambat di atas suhu kamar dan akan melebur ditangan. Terbentuk dalam jumlah
sedikit di dalam bauksit dan bijih seng.
Unsur ini satu dari empat logam: raksa, cesium dan rubidium yang dapat
berbentuk cair dekat pada suhu ruangan. Oleh karena itu galium dapat digunakan
pada termometer suhu tinggi.Ia memiliki tekanan uap rendah pada suhu tinggi. Ada
tendensi yang kuat untuk galium menjadi super dingin dibawah titik bekunya. Oleh
karena itu, proses seeding diperlukan untuk menginisiasi solidifikasi.
Galium yang sangat murni bewarna keperakan dan logam ini memuai sebayak
3.1% jika berubah dari bentuk cair ke bentuk padat. Oleh karena itu, galium tidak
boleh disimpan dalam gelas atau kontainer logam karena ia akan merusak tempatnya
jika galium tersolidifikasi. Elemen ini tidak rentan terhadap serangan asam-asam
mineral.

7
 Indium (In)
Indium adalah logam yang jarang ditemukan, sangat lembut, berwarna putih
keperakan dan stabil di dalam udara dan air tetapi larut dalam asam. Indium termasuk
dalam logam miskin ( logam miskin atau logam post-transisi adalah unsur logam dari
blok p dari tabel periodik, terjadi antara metalloid dan logam transisi, tetapi kurang
dibanding dengan logam alkali dan logam alkali tanah, titik leleh dan titik didihnya
lebih rendah dibanding dengan logam transisi dan mereka lebih lunak). Indium
ditemukan dalam bijih seng tertentu.Logam indium dapat menyala dan terbakar.

 Thalium (Ti)
Thallium adalah unsur kimia dengan simbol Tl dan mempunyai nomor atom
81.Thallium adalah logam yang lembut dan berwarna kelabu dan lunak dan dapat
dipotong dengan sebuah pisau.Thallium termasuk logam miskin.Thallium
kelihatannya seperti logam yang berkilauan tetapi ketika bersentuhan dengan udara,
thalium dengan cepat memudar menjadi warna kelabu kebiru-biruan yang
menyerupai timbal. Jika thalium berada di udara dalam jangka waktu yang lama maka
akan terbentuk lapisan oksida pada thallium. Jika thalium berada di air maka akan
terbentuk thalium hidroksida. Oksida akan terbentuk jika membiarkan talium di udara
dan hidrida dapat terbentuk jika tercampur dengan air. Logam ini sangat lunak dan
mudah dibentuk.Ia dapat dipotong dengan pisau.

 Ununtrium (Uut)
Laporan pertama ununtrium pada bulan Agustus 2003 ketika itu diidentifikasi
sebagai peluruhan alpha produk elemen 115, ununpentium . Hasil ini dipublikasikan
pada tanggal 1 Februari 2004, oleh tim yang terdiri dari ilmuwan Rusia di Dubna (
Joint Institute untuk Riset Nuklir ), dan ilmuwan Amerika di Lawrence Livermore
National Laboratory.

Am + Ca → Uup + 3 n → Uut + α

The Dubna-Livermore kolaborasi telah memperkuat klaim mereka untuk


penemuan ununtrium dengan melakukan percobaan kimia pada akhir pembusukan
produk 262Db. Dalam percobaan pada bulan Juni 2004 dan Desember 2005, ini
Dubnium isotop berhasil diidentifikasi dengan mengeluarkan produk peluruhan akhir,
mengukur fisi spontan (SF) dan kegiatan menggunakan teknik identifikasi kimia
untuk mengkonfirmasi bahwa mereka berperilaku seperti kelompok 5 elemen seperti

8
Dubnium diketahui berada di grup 5 dari tabel periodik, baik paruh maupun modus
pembusukan dikonfirmasi untuk diusulkan 262Db yang memberikan dukungan untuk
penugasan dari induk dan anak inti untuk masing ununpentium dan ununtrium.Tetapi
ununtrium tidak memiliki isotop stabil (terjadi secara alamiah) dan radioaktif.
Beberapa isotop radioaktif telah disintesis di laboratorium, baik dengan
menggabungkan dua atom ataupun dengan mengamati peluruhan unsur-unsur yang
lebih berat. Enam isotop berbeda ununtrium telah dilaporkan dengan massa atom 278
dan 282-286, 6 isotop Uut berbeda ini didapat dari percobaan melalui peluruhan alfa.
Oleh karena itu, pada tahun 2011, Working Party Bersama IUPAC / IUPAP (JWP)
tidak mengenali dua unsur sebagaimana yang telah ditemukan karena teori saat ini
bisa tidak membedakan antara kelompok 4 dan kelompok 5 unsur menurut sifat kimia
mereka dengan keyakinan yang memadai, dan identifikasi putri Dubnium isotop
adalah faktor yang paling penting dalam mengkonfirmasikan penemuan ununpentium
dan ununtrium.

D. Reaksi unsur – unsur golongan III A


Reaksi- reaksi yang terjadi pada Golongan III A yaitu sebagai berikut :
1. Boron
 Reaksi dengan Udara :4B + 3O2 (g) → 2B2O
 Reaksi dengan Air :Boron tidak dapat beraksi dengan air pada kondisi normal
 Reaksi dengan Halogen :2B(s) + 3X2(g) → 2BX3 ; X = F,Cl,Br,I
 Reaksi dengan Asam :Boron tidak bereaksi dengan pemanasan asam,
misalnya asam hidroklorida (HCl) ataupun dengan pemanasan asam
hidroflourida (HF). Boron dalam bentuk serbuk mengoksidasi dengan
lambat ketika ditambahkan dengan asam nitrat.

2. Aluminium
 Reaksi dengan Udara :Aluminium adalah logam berwarna putih keperakan.
Permukaan logam aluminium dilapisi dengan lapisan oksida yang
membantunya melindungi logam agar tahan terhadap udara. Jadi, aluminium
tidak bereaksi dengan udara. Jika lapisan oksida rusak, logam aluminium
bereaksi untuk menyerang (bertahan). Aluminium akan terbakar dalam
oksigen dengan nyala api, membentuk aluminium (III) oksida.
4Al (s) + 3O2 (l ) → 2Al2O3

9
 Reaksi dengan Air :Aluminium tidak dapat bereaksi dengan air, hal ini
dikarenakan logam aluminium juga tidak dapat bereaksi dengan air karena
adanya lapisan tipis oksida.
 Reaksi aluminium dengan halogen :Aluminium dapat bereaksi dengan unsur –
unsur halogen seperti iodin (I2), klorin (Cl2), bromine (Br2), membentuk
aluminium halida menjadi aluminium (III) iodida, aluminium (III) bromida,
aluminium (III) klorida.
2Al (s) + 3I2 (l) → Al2I6 (s)2Al (s) + 3Cl2 (l) → Al2Cl32Al (s) + 3Br2 (l)
→ Al2Br6
 Reaksi aluminium dengan asam :Logam aluminium larut dengan asam sulfur
membentuk larutan yang mengandung ion Al (III) bersama dengan gas
hidrogen.
2Al (s) + 3H2SO4 (aq) → 2Al3+ (aq) + 2SO42- (aq) + 3H2 (g)
2Al (s) + 6HCl (aq) → 2Al3+ (aq) + 6Cl- (aq) + 3H2 (g)
 Reaksi aluminium dengan basa :Aluminium larut dengan natrium hidroksida
2Al (s) + 2NaOH (aq) + 6H2O → 2Na+(aq) + 2[Al (OH)4]- + 3H2 (g)

3. Galium
 Reaksi galium dengan asam : Ga2O3 + 6H+ → 2Ga3+ + 3H2Ga(OH)3 + 3
H+ → Ga3+ + 3H2O
 Reaksi galium dengan basa : Ga2O3 + 2OH- → 2 Ga(OH)4-Ga (OH)3 +
OH- → Ga(OH)4-

4. Indium :
 Reaksi indium dengan udara : In3+ + O2 → In2O3
 Reaksi indium dengan asam :Indium bereaksi dengan HNO3 15 MIn3+ +
3HNO­3 → In­(N­O3)3 + 3H+ . Indium juga bereaksi dengan HCl 6MIn3+
+ 3HCl → In­Cl3 + 3H+

5. Talium
 Reaksi talium dengan udara :Talium bereaksi dengan oksida mirip dengan
Galium, namun Talium hanya menghasilkan TI2O3 yang berwarna hitam
cokelat yang terdekomposisi menjadi Tl2O pada suhu 100o. C2 Tl (s) + O2
(g) → Tl2O

10
 Reaksi Talium dengan air :Talium kelihatannya tidak bereaksi dengan air.
Logam talium memudar dengan lambat dalam air basah atau larut dalam air
menghasilkan racun thalium (I) hidroksida. 2 Tl (s) + 2H2O (l) → 2 TlOH
(aq) + H2 (g)
 Reaksi Talium dengan halogen :Logam talium bereaksi dengan hebat dengan
unsur-unsur halogen seperti flourin (F2), klorin (Cl2), dan bromin (Br2)
membentuk thalium (III) flourida, thalium (III) klorida, dan thalium (III)
bromida. Semua senyawa ini bersifat racun. 2Tl (s) + 3F2 (g) → 2TiF3 (s)2Tl
(s) + 3Cl2 (g) → 2TiCl3 (s)2Tl (s) + 3Br2 (g) → 2TiBr3 (s)
 Reaksi talium dengan asam :Talium larut dengan lambat pada asam sulfat atau
asam klorida (HCl) karena racun garam talium yang dihasilkan tidak larut.

E. Manfaat Unsur – Unsur Golongan III A


1. Boron
Boron yang tidak murni digunakan pada pertunjukan kembang api untuk
memberikan warna hijau dan dalam roket sebagai pemicu. Na2B4O75H2O.
Pentrahidra ini digunakan dalam jumlah yang banyak dalam pembuatan serat gelas
yang dijadikan insulasi (insulation fiberglass) dan pemutih sodium perborat (sodium
perborate bleach).Asam borik digunakan dalam produk tekstil.Senyawa-senyawa
boron lainnya digunakan dalam pembuatan kaca borosilica, dan dalam penyembuhan
arthritis.Isotop boron-10 digunakan sebagai kontrol pada reaktor nuklir, sebagai
tameng pada radiasi nuklir dan dalam instrumen-instrumen yang digunakan untuk
mendeteksi netron.
Boron nitrida memiliki sifat-sifat yang cemerlang karena ia sekeras berlian, dapat
digunakan sebagai insulator listrik walau dapat menghantar panas seperti logam.
Senyawa ini juga memiliki sifat lubrikasi seperti grafit.Boron hidrida dapat dengan
mudah dioksidasi dan melepaskan banyak energi dan pernah digunakan sebagai
bahan bakar roket.Permintaan filamen boron juga meningkat karena bahan ini kuat
dan ringan dan digunakan sebagai struktur pesawat antariksa.

11
2. Aluminium
 Dalam bidang rumah tangga, aluminium banyak digunakan sebagai peralatan
dapur, bahan konstruksi bangunan dan ribuan aplikasi lainnya dimanan logam
yangmudah dibuat, kuat dan ringan diperlukan.
 Walau konduktivitas listriknya hanya 60% dari tembaga, tetapi ia
digunakansebagai bahan transmisi karena ringan.
 Campuran logam aluminium dengan tembaga, magnesium, silikon,mangan, dan
unsur-unsur lainnya untuk membentuk sifat-sifat yang membuataluminium
dapat dijadikan sebagai bahan penting dalam konstruksi pesawatmodern dan
roket. Sebagai pelapis pelindung logam lainnya, logam ini jika diuapkan di
vakummembentuk lapisan yang memiliki reflektivitas tinggi untuk cahaya yang
tampakdan radiasi panas. Lapisan ini menjaga logam dibawahnya proses
oksidasisehingga tidak menurunkan nilai logam yang dilapisi. Lapisan ini
digunakan untukmemproteksi kaca teleskop dan kegunaan lainnya.
 Pada sektor industri makanan, sifat aluminium yang lunak, ringan dan
mudahdibentuk dimanfaatkan sebagai kemasan berbagai produk makanan.
 Di sektor pembangunan perumahan, aluminium biasa digunakan utuk
kusenpintu dan jendela.

3. Galium
 semikonduktor, terutama dalam bioda pemancar cahaya
 menjadi alloy

4. Indium
 Untuk industri layar datar (flat monitor).
 Sebagai campuran logam.
 Sebagai batang control dalam reactor atom. Senyawa Indium (In) tertentu.
Merupakan bahan semikonduktor yang mempunyai karakteristik unik.

5. Thallium
 Beberapa jenis reaksi gelombang dimanfaatkan dalam system komunikasi
militer.

12
 Talium sulfat, yang tak berwarna, tak berasa, dan sangat beracun sebagai obat
pembasmi hama.
 Talium yang dihasilkan dari kristal natrium iodida dalam tabung
photomultiplier digunakan pada alat pendeteksi radiasi sinar gamma.
 Kristal talium bromoiodide untuk memancarkan radiasi inframerah dan kristal
talium oksisulfida untuk mendeteksi campuran talium dengan raksa membentuk
cairan logam yang membeku, pada suhu -60 0C digunakan untuk membuat
thermometer suhu rendah dan RELAY.
 Dipakai dalam pembuatan roket dan kembang api.

6. Ununtrium
Disni kami tidak bisa menjelaskan kegunaan unsur ini karena unsur ini juga relatif
tidak stabil terjadi secara alami.

13
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Unsur-unsur dari logam utama golongan III A adalah : boron ( B), aluminium
(Al),galium (Ga), indium ( In), thalium (Tl). Unsur-unsur dari logam utama golongan
III A umumnya dapat bereaksi dengan udara, air, asam, unsur-unsur halogen
membentuk senyawa.Unsur-unsur dari logam utama golongan III A di alam tidak
ditemukan dalam bentuk unsur melainkan dalam bentuk senyawanya. Oleh karena
itu, diperlukan beberapa proses yang digunakan untuk dapat mengisolasi unsur
tersebut dari senyawanya. Unsur-unsur dari logam utama golongan III A dan
senyawanya memiliki kegunaan masing-masing dalam kehidupan sehari-hari dan
dalam industri.

B. Saran
Dari pembuatan makalah kimia tentang unsur golongan III A dan III B, maka
untuk pembuatan makalah selanjutnya diharapkan penulis dapat menyajikan
penjabaran materi yang lebih banyak lagi.

14

You might also like