Professional Documents
Culture Documents
132 139 1 PB
132 139 1 PB
132 139 1 PB
Absract
Background: Urea Molasses Block (UMB) is feed supplement that usually given in poor rouhage condition. The
high palatibility of UMB tend the feed practitioner to increase the effectiveness with mineral addition and also
enzyme or probiotics so that formed Urea Mineral Molasses Probiotic Block (UMMPB). The research has been
conducted to evaluate the influence of UMMPB as a dairy feed supplement into fat, protein and milk production
respond.
Methods: Ten dairy cows were used in this research. The evaluation comparing of two group of 4 th lactation
dairy cows base on description analysis of before and after UMMPB added. For the first month, the parameters
were meassured without UMMPB. In the second month, UMMPB was given 5 kg/tail/month. The forage intake
and milk production was meassured daily, while fat and protein milk were taken every three days. The research
was held at KUD Ngantang, and the parameter were analyzed at Animal Nutrition Laboratory, Muhammadiyah
University of Malang.
Result: The result showed that the UMMPB increased forage intake/day from 14,75 kg/head into 15,10 kg/head,
milk production/day from 19,68 l menjadi 20,52 l, fat milk content from 3,29% into 3,67% and protein milk
content from 3,63% to 4,09%. It means UMMPB increase forage intake 2,37% , 4,27% milk production,
11,55% milk fat, and 12,67% milk protein. UMMPB has proved could improve the quality and milk production,
so it should be considered as a feed supplement for lactation dairy cows.
Keywords: urea, molasses, mineral, probiotics, milk quality, production, lactation, dairy cows.
Abstrak
Latar Belakang: Urea Molases Blok (UMB) merupakan pakan tambahan yang biasa diberikan pada ternak pada
saat hijauan yang diberikan memiliki kualitas dan palatabilitas rendah. Tingginya palatabilitas UMB bagi ternak
ruminansia mendorong praktisi bidang nutrisi untuk meningkatkan efektivitas UMB dengan menambahkan
mineral, sehingga dikenal Urea Mineral Molases Blok (UMMB) dan juga menambahkan enzim atau probiotik
pada UMB sehingga menjadi UMBzim atau UMMPB. Penelitian mengenai evaluasi penggunaan urea molasses
mineral probiotik blok (UMMPB) pada sapi perah laktasi terhadap produksi dan kualitas susu dilaksanakan di
salah satu peternakan sapi perah di wilayah kerja KUD Ngantang dan analisis respon diukur di Laboratorium
Nutrisi Fakultas Peternakan-Perikanan dan Pusat Pengembangan Bioteknologi Universitas Muhammadiyah
Malang. Penelitian bertujuan untuk meningkatkan produktivitas ternak ternak sapi perah meliputi produksi,
kadar lemak dan protein susu sebelum dan sesudah pemberian UMMPB.
Metode: Materi percobaan yang digunakan adalah 10 ekor sapi perah peranakan Frieshien Holland pada periode
laktasi 4, dan respon diamati selama 2 bulan. Pada bulan pertama, pakan diberikan tanpa UMMPB dan 1 bulan
berikutnya UMMPB diberikan sebanyak 5kg per ekor/bulan. Data dianalisis secara diskriptif dengan
membandingkan antara keduanya.
Hasil: Penelitian menunjukkan bahwa pemberian UMMPB meningkatkan konsumsi hijauan pakan dari rata-rata
14,75 kg/ekor/hr menjadi 15,10 kg/ekor/hr, produksi susu meningkat dari 19,68 l/hr menjadi 20,52 l/hr, kadar
lemak susu meningkat dari 3,29% menjadi 3,67% dan kadar protein susu meningkat dari 3,63% menjadi 4,09%.
Nilai-nilai tersebut setara dengan 2,37% peningkatan konsumsi hijauan pakan, 4,27% produksi susu, 11,55%
kadar lemak dan 12,67% kadar protein susu. Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka dapat disimpulkan
bahwa UMMPB mampu meningkatkan produksi dan kualitas susu, sehingga direkomendasikan penggunannya
untuk meningkatkan produksitifitas sapi perah periode laktasi.
Kata kunci: urea, molasses, mineral, probiotik, kualitas susu, produksi, laktasi, sapi perah.
1
Wahyudi, Jurnal PROTEIN
PENDAHULUAN
Probiotik bakteri selulolitik merupakan
Pada bulan Januari 2004 PT. Nestle probiotik yang mengandung bakteri selulolitik
selaku penampung terbesar produk susu KUD- yang diisolasi dari cairan rumen beberapa
KUD di seluruh Jawa Timur membatasi kuota ternak ruminansia. Pada ternak domba,
pembelian susu dari 560 ton perhari menjadi probiotik ini terbukti mampu meningkatkan
510 ton perhari, sedangkan total produksi susu kecernaan serat kasar, selulosa, dan
Jawa Timur mencapai 608 ton sampai 610 ton hemiselulosa pakan (Hendraningsih, 2004), dan
perhari dari total populasi sapi perah sebanyak juga meningkatkan kecernaan energi atau Total
130.000 ekor dan yang laktasi 63.000 ekor. Digestible Nutrient/TDN (Wahyudi, 2004).
Selain PT. Nestle susu segar Jawa Timur Sehingga peternak dapat meningkatkan
diserap oleh PT. IMDI, Industri Pengolah Susu efisiensi dalam pemberian pakan yang pada
(IPS) Jawa Barat dan KUD yang membuat susu gilirannya akan menekan biaya pemeliharaan
pasteurisasi. Meskipun sudah diserap oleh sapi perah.
berbagai perusahaan pengolah susu, sekitar 30–
60 ton per hari masih kehilangan pasar Penggunaan feed additives yang
(Kompas, 2004). Standar baku kadar lemak dan mengandung mikroba hidup dan hasil
bakteri kontaminan merupakan penyebab metabolisnya dalam upaya meningkatkan
utama penolakan susu oleh perusahaan dan produksi ternak cenderung terus meningkat. Hal
industri pengolah susu. Kepemilikan sapi perah ini dapat terjadi karena tuntutan masyarakat
pada umumnya 2–6 ekor di tingkat peternak yang menghendaki produk peternakan yang
dan hampir seluruh peternak sapi perah di lebih alami dan tidak mengandung residu yang
lingkungan KUD di Jawa Timur tidak memiliki berbahaya bagi kesehatan. Yeast, direct feed
lahan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan microbial (DFM), dan probiotik merupakan
hijauan bagi ternaknya, sehingga pemenuhan istilah yang umum untuk menggambarkan feed
kebutuhan hijauan juga tergantung pada additives tersebut.
limbah-limbah pertanian. Seperti umumnya
tanaman hijauan pakan ternak, kandungan Probiotik dapat didefinisikan sebagai
nutrisi pada limbah pertanian mengalami tambahan pakan yang mengandung mikroba
perubahan seiring dengan meningkatnya umur. hidup yang berdampak positif kepada ternak
Limbah pertanian seperti tebon jagung dan inang dengan cara meningkatkan keseimbangan
jerami padi, diberikan pada ternak setelah mikroba dalam saluran pencernaan. Probiotik
tanaman mengalami pertumbuhan generatif. dapat mengandung kultur ragi ataupun bakteri
Hal ini menyebabkan kandungan protein turun (Wallace dan Newbold, 1992).
sementara kandungan serat kasar meningkat.
Pemberian probiotik yang berasal dari
Serat kasar akan menstimulasi proses mikroba rumen tidak hanya mencegah diare
ruminasi dan kontraksi rumen yang pada pada ternak muda, tetapi juga merangsang
akhirnya akan meningkatkan proses fermentasi perkembangan dan menjaga fermentasi yang
serat pakan. Hasil utama dari fermentasi stabil didalam rumen. Hasil penelitian
karbohidrat berserat adalah asam asetat yang Theodoron et.al. (1990) dalam Fuller
selanjutnya berfungsi sebagai prekursor lemak membuktikan bahwa probiotik yang
susu. Pemberian pakan dengan kandungan serat mengandung mikroba selulolitik anaerobik
yang rendah akan menyebabkan rendahnya dalam rumen akan meningkatkan konsumsi dan
kandungan lemak susu. Disisi lain kandungan pertambahan bobot badan anak sapi setelah
serat kasar pakan yang tinggi dapat merupakan penyapihan.
faktor pembatas bagi konsumsi. Serat kasar
pakan yang bersifat bulky akan tinggal didalam Beberapa keuntungan dari penggunaan
rumen lebih lama dan dapat menekan konsumsi. probiotik antara lain : 1) meningkatkan
Serat kasar juga merupakan salah satu indikator kecernaan, 2) meningkatkan penyerapan nutrisi,
rendahnya kecernaan suatu bahan pakan. 3) memperbaiki keseimbangan mikroflora
2
Vol. 14 No. 2 Tahun 2006 Evaluasi Penggunaan Urea Molasses Mineral Probiotik Blok
3
Wahyudi, Jurnal PROTEIN
konsumsi pakan dan pertambahan bobot badan Respon utama yang diukur meliputi :
(Preston dan Leng, 1990). a. Produksi susu pada pemerahan
pagi dan sore
Tingginya palatabilitas UMB bagi b. Kandungan lemak susu dan
ternak ruminansia mendorong praktisi bidang protein harian
nutrisi untuk meningkatkan efektivitas UMB Baik pada periode pertama maupun periode
dengan menambahkan mineral, sehingga kedua, pengukuran respon diukur selama 15
dikenal Urea Mineral Molases Blok (UMMB) hari. Konsumsi pakan/ekor/hari diukur
dan juga menambahkan enzim atau probiotik sebagai data pendukung.
pada UMB sehingga menjadi UMBzim atau 4. Analisis data
UMMPB. Untuk mengetahui pengaruh pemberian
UMMPB, data dianalisis secara deskriptif
Urea molasses mineral probiotik blok dengan membandingkan sebelum dan sesudah
(UMMPB), adalah UMMB yang telah pemberian. Uji kadar lemak menggunakan
ditambahkan probiotik selulolitik. Keberadaan metode Gerber dan kadar protein menggunakan
probiotik selulolitik di dalamnya diharapkan analisis proksimat.
dapat meningkatkan peran UMMB dalam
memperbaiki sistem fermentasi rumen dimana HASIL DAN PEMBAHASAN
pada muara akhirnya akan meningkatkan
produksi dan kualitas hasil ternak. Berdasarkan A. Konsumsi Hijauan
uraian diatas, dapat dirumuskan masalah yang Produktivitas ternak sapi perah sangat
akan diteliti yaitu bagaimana pengaruh dipengaruhi oleh konsumsi pakan, sehingga
pemberian UMMPB terhadap produksi susu, peningkatan konsumsi bahan kering pakan yang
yang diukur berdasarkan catatan volume mengandung semua nutrisi yang dibutuhkan
produksi rata-rata harian dan kualitas susu yang oleh ternak menjadi perhatian utama.
diukur berdasarkan kadar lemak dan protein. Peningkatan proses fermentasi atau aktivitas
Adapun tujuan penelitian ini adalah mikroba dalam rumen merupakan salah satu
untuk mengetahui respon produksi susu akibat faktor yang dapat memaksimalkan jumlah
pemberian UMMPB dan respon kadar lemak konsumsi dan sekaligus nutrisi yang dapat
dan protein akibat pemberian UMMPB. dimanfaatkan oleh ternak ruminansia. Kondisi
ekologis rumen yang stabil akan meningkatkan
MATERI DAN METODE proses fermentasi rumen, bahan pakan akan
lebih cepat dicerna, lebih cepat meninggalkan
Penelitian dilaksanakan menggunakan rumen dan mendorong ternak untuk
10 ekor sapi perah periode laktasi ke-4. mengkonsumsi pakan lebih banyak. Lebih
Penelitian dilaksanakan dengan tahapan banyak ternak mengkonsumsi pakan, maka
sebagai berikut : lebih banyak pula energi yang diterima, dan
1. Seleksi Materi Percobaan tingkat produktivitas akan lebih tinggi. Tabel 2
Sepuluh ekor sapi perah peranakan menunjukkan rataan konsumsi hijauan.
Frieshien Holland laktasi ke empat
diseleksi untuk digunakan sebagai materi Tabel 2. Rataan konsumsi hijauan.
percobaan. Seleksi didasarkan atas periode Konsumsi hijauan (kg/ekor/hr)
laktasi, bobot badan dan produksi susu.
Ulangan Sebelum Setelah
2. Pelaksanaan Penelitian
pemberian pemberian
Pemberikan UMMPB dilakukan dalam dua
periode. Periode pertama adalah pemberian UMMPB UMMPB
pakan tanpa UMMPB dan periode kedua 1. 15,27 15,41
adalah periode pemberian pakan dengan
penambahan UMMPB. UMMPB diberikan 2. 14,59 15,17
sebanyak 2kg per ekor. Masing-masing 3. 15,61 15,84
periode dilakukan selama 2 minggu.
4. 14,65 14,96
3. Pengukuran respon
5. 14,46 14,94
4
Vol. 14 No. 2 Tahun 2006 Evaluasi Penggunaan Urea Molasses Mineral Probiotik Blok
5
Wahyudi, Jurnal PROTEIN
6
Vol. 14 No. 2 Tahun 2006 Evaluasi Penggunaan Urea Molasses Mineral Probiotik Blok
7
Wahyudi, Jurnal PROTEIN