Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
This study aimed to (1) analyzed the youth innovation of Muhammadiyah University of Malang student
named Guys Pro in changing the slump area of RW 2 Jodipan Village; (2) analyzed the youth innovation product
that was vivid village of Jodipan in supporting the family economic resilience.
This study used qualitative approach with descriptive data display. This study was discussed by Habermas’
theory of communicative action and theory of family resilience.
This study showed that the innovation of Guys Pro had changed the image of slump in Jodipan village and
replaced the face of village to be vivid village. The vivid village became a pilot project of tourism village in Malang.
Promotion was given continually by the online and offline media which was attracting the visitor interest to came.
Their visits contributed various opportunities for people to served the needs of visitiors. Recently, they became the
home entrepreneurs. In addition the mothers (ibu-ibu) PKK also participate in managing the vivid village. The image
changing as a tourism village in Malang supported the family economic resilience for people of RW 2, Jodipan.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis inovasi pemuda mahasiswa Universitas Muhammadiyah
Malang yang tergabung kelompok Guys Pro dalam merubah image kumuh RW 02 Kelurahan Jodipan; (2)
menganalisis produk inovasi pemuda yakni Kampung Warna Warni Jodipan (KWJ) dalam mendukung ketahanan
ekonomi keluarga.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan pemaparan data secara deskriptif. Pembahasan dalam
penelitian ini dianalisis menggunakan teori tindakan komunikatif Jurgen Habermas dan teori ketahanan keluarga.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa inovasi Guys Pro merubah image kumuh di RW 02 Kelurahan Jodipan
dengan menciptakan Kampung Warna-Warni. Kampung Warna-Warni Jodipan menjadi pilot project kampung wisata
di Kota Malang. Promosi yang dilakukan secara terus-menerus melalui online dan offline menarik minat pengunjung
untuk mengunjungi KWJ. Kunjungan wisatawan memberikan peluang bagi masyarakat untuk menyediakan barang
dan jasa yang dibutuhkan oleh pengunjung. Saat ini sebagian besar masyarakat Jodipan berwirausaha di rumah
masing-masing. Selain itu, ibu-ibu PKK di RW 02 Kelurahan Jodipan berpartisipasi dalam memanajemen wisata
KWJ. Perubahan image KWJ sebagai kampung wisata di Kota Malang mendukung ketahanan ekonomi keluarga
bagi warga RW 02 Kelurahan Jodipan.
300
Prisca Kiki Wulandari -- Inovasi Pemuda Dalam Mendukung Ketahanan Ekonomi Keluarga
(Studi Di Kampung Warna-Warni Kelurahan Jodipan, Kecamatan Blimbing, Kota Malang)
301
Jurnal Ketahanan Nasional, Vol. 23, No 3, Desember 2017: 300-319
Juanda, dan memindahkan ke rumah susun. satu wisata kota yang ada di Kota Malang,
Akan tetapi setelah berita tersebut muncul yakni Kampung Warna-Warni Jodipan atau
belum ada tindakan penggusuran dari pihak yang biasa disingkat KWJ.
pemerintah (suryamalang.tribunews.com). Kampung Warna-Warni Jodipan (KWJ)
Mahasiswa UMM berhasil mengubah terletak di Kelurahan Jodipan, Kecamatan
image Kampung Juanda sebagai kawasan Jodipan, Kota Malang. Pada awalnya, tiga
kumuh menjadi sebuah tujuan wisata yang RT yang ada di RW 02 Kelurahan Jodipan
sekarang dikenal dengan nama Kampung dikenal sebagai kampung kumuh. Lokasi
Warna-Warni Jodipan (KWJ). Suatu daerah yang berada di tepi aliran Sungai Brantas,
yang dikembangkan menjadi tempat dan berada di bawah jembatan memberikan
wisata akan memberikan banyak manfaat image negatif terhadap perkampungan itu. Di
positif bagi warga sekitarnya, terutama samping itu, letak rumah-rumah yang dekat
peningkatan kesejahteraan warga. Santosa dengan sungai mengakibatkan warga dengan
(2011) menjelaskan sektor pariwisata seenaknya membuang sampah di sungai.
memiliki cakupan kegiatan yang sangat luas, BBC (16 Oktober 2016) memberitakan bahwa
sehingga peningkatan kesejahteraan dapat sempat terdengar kabar bahwa perkampungan
dioptimalisasikan dengan memperbesar pinggir sungai di Kelurahan Jodipan akan
multiplier efek dalam kesempatan kerja, digusur. Warganya akan dipindah ke rumah
peluang berusaha, dan distribusi pendapatan. susun. Sebagian besar warga yang menempati
Lebih lanjut dijelaskan, dampak yang paling kawasan perkampungan di Jodipan adalah
terasa, terjadi pada sub sektor pariwisata pendatang. Tanah yang digunakan untuk
primer, seperti penginapan, restoran, angkutan, membangun rumah merupakan tanah negara.
hiburan dan perdagangan eceran. Walaupun demikian warga tetap membayar
Seiring dengan jumlah kunjungan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) setiap
wisatawan yang meningkat, maka permintaan tahunnya. Dengan adanya proyek mahasiswa
akan produk barang dan jasa di daerah wisata membuat kampung warna-warni di Kelurahan
akan mengalami peningkatan (Muljadi dan Jodipan, mengurungkan niat pemerintah
Warman, 2014). Baru-baru ini daerah-daerah di Kota Malang untuk merelokasi warga. Wali
Indonesia mengembangkan sektor pariwisata Kota Malang sangat mendukung, Kelurahan
guna mendongkrak pendapatan daerah dan Jodipan menjadi DTW (Daerah Tujuan
sekaligus menciptakan lapangan perkerjaan Wisata) baru sebagai wisata kota. Inovasi
baru. Hal ini juga berlaku di Malang Raya (Kota mahasiswa UMM memberikan manfaat besar
Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu). bagi warga di sekitar KWJ.
Di antara ketiga tempat tersebut Kota Batu Beberapa hasil penelitian Haryati (2016)
masih belum bisa disaingi dalam kemajuan tentang peran pemuda dalam mengelola
pengembangan pariwisatanya. Bahwa Kota kawasan ekowisata dan implikasinya terhadap
Batu memiliki jargon “Kota Wisata Batu”. ketahanan masyarakat desa menunjukkan
Akan tetapi, Kota Malang juga tidak kalah bahwa pemuda berperan hanya pada beberapa
dalam pengembangan pariwisatanya. Kota sektor tertentu dalam pengelolaan kawasan
Malang lebih mengutamakan pengembangan ekowisata. Di samping itu peran pemuda
wisata kota. Tulisan ini akan membahas salah memberikan implikasi terhadap ketahanan
302
Prisca Kiki Wulandari -- Inovasi Pemuda Dalam Mendukung Ketahanan Ekonomi Keluarga
(Studi Di Kampung Warna-Warni Kelurahan Jodipan, Kecamatan Blimbing, Kota Malang)
masyarakat desa tetapi belum berjalan secara mendukung ketahanan ekonomi keluarga
maksimal. Penelitian Saryani (2013) tentang menunjukkan BPO Provinsi DIY berperan
Pariwisata dan Ketahanan Sosial Budaya pada aspek pelatihan dan pemagagan, serta
menunjukkan bahwa pariwisata di Yogyakarta belum berperan penuh pada aspek bantuan dan
berkembang karena Yogyakarta memiliki spek permodalan dari 7 indikator yang dinilai.
citra baik di mata wisatawan, serta dukungan BPO Provinsi DIY berperan mendukung
pengembangan sarana dan prasarana. Dampak ketahanan ekonomi keluarga bagi masyarakat
negatif, seperti pemeliharaan objek wisata yang mengembangkan kewirausahaan pada
yang kurang serius, belum adanya jaminan bidang budidaya lele.
keselamatan yang maksimal bagi wisatawan, Penelitian-penelitian terdahulu
serta krisis multidimensional masyarakat memfokuskan pada peran, baik peran pemuda
mempengaruhi ketahanan sosial budaya ataupun peran instansi bagi masyarakat.
masyarakat Yogyakarta. Peneliti belum menemukan penelitian
Lebih lanjut Wulandari (2015) dalam terdahulu membahas suatu kasus dengan
penelitiannya tentang peran pemuda dalam teori khusus, sehingga kebaruan penelitian
memperkenalkan industri kepariwisataan dan ini adalah mengulas tentang inovasi pemuda
implikasinya terhadap ketahanan ekonomi dalam mendukung ketahanan ekonomi
wilayah menunjukkan bahwa pemuda keluarga di KWJ, Kecamatan Blimbing, Kota
berperan dalam promosi wisata di Kabupaten Malang dengan menggunakan teori tindakan
Trenggalek melalui berbagai kegiatan baik komunikatif Jurgen Habermas. Bagaimana
yang dilakukan oleh pemerintah ataupun non- pemuda mengkomunikasikan ide-idenya di
pemerintah. Kegiatan pemuda mendukung suatu kelompok masyarakat, dan bagaimana
peningkatan jumlah wisatawan yang kemudian inovasi tersebut memberi dampak bagi
berimplikasi terhadap ketahanan ekonomi ketahanan ekonomi keluarga di lingkungan
wilayah di tingkat Kabupaten Trenggalek, tersebut. Penelitian ini mengambil lokus
terutama dalam hal pertumbuhan ekonomi dan di RT 6, 7, 9 RW 02 Kelurahan Jodipan,
pemerataan pendapatan. Penelitian Sulistiawati Kecamatan Blimbing, Kota Malang. Penelitian
(2013) tentang partisipasi masyarakat dalam menggunakan pendekatan kualitatif, dengan
pelaksanaan PNPM mandiri perdesaan dan langkah pengambilan data melalui tiga tahap:
efektivitasnya terhadap ketahanan ekonomi observasi, wawancara, dan dokumentasi.
keluarga menunjukkan bahwa program PNPM Observasi dilakukan peneliti dengan
Mandiri cukup efektif dalam meningkatkan mengunjungi KWJ. Peneliti membandingkan
pendapatan kepala keluarga dan belum kondisi KWJ sebelum dicat dan sesudah
efektif untuk memenuhi pendapatan keluarga dicat melalui dokumentasi foto yang ada di
perkapita perhari berdasarkan standar UN, berita www.bbc.com. Peneliti juga melakukan
serta belum optimal di semua desa, sehingga studi literatur di surat kabar online www.
mengakibatkan ketahanan ekonomi keluarga muhammadiyah.or.id yang membahas tentang
yang tidak merata di semua desa. Penelitian peran mahasiswa komunikasi UMM yang
Zulkarnain (2015) peran Balai Pemuda dan tergabung dalam kelompok Guys Pro, surat
Olahraga (BPO) Yogyakarta dalam upaya kabar Surya Malang suryamalang.tribunnews.
pengembangan kewirausahaan pemuda untuk com, dan www.bbc.com.
303
Jurnal Ketahanan Nasional, Vol. 23, No 3, Desember 2017: 300-319
304
Prisca Kiki Wulandari -- Inovasi Pemuda Dalam Mendukung Ketahanan Ekonomi Keluarga
(Studi Di Kampung Warna-Warni Kelurahan Jodipan, Kecamatan Blimbing, Kota Malang)
Gambar 1
Peta Kelurahan Jodipan
diperoleh kurang atau masih di bawah standar dan berlokasi di sepanjang aliran Sungai
dari UMK yang ditetapkan oleh pemerintah Brantas, sekitar rel kereta api, dan juga
setempat, sedangkan kategori tidak miskin pada beberapa kawasan kampung lainnya.
jika pendapatan lebih dari UMK yang sudah Permukiman kawasan kumuh di Kelurahan
ditetapkan. Sebagaimana yang dijelaskan Jodipan termasuk dalam kategori kumuh
dalam Peraturan Gubernur No 121 Tahun 2016 sedang, dengan permasalahan utama
tentang UMK di Jawa Timur tahun 2017, untuk kawasan kumuh adalah kondisi fisik hunian,
Kota Malang sebesar 2.272.160,50. Indikator sanitasi, drainase, kepadatan penduduk,
ketahanan ekonomi keluarga masyarakat KWJ kepadatan bangunan (PU Kota Malang,
juga akan dilihat berdasarkan UMK, apakah 2014). Penelitian ini memfokuskan pada
pendapatan masyarakat di atas UMK atau di RW 2 di Kelurahan Jodipan, yang saat ini
bawah UMK. menjadi kawasan wisata Kampung Warna-
Warni Jodipan. Gambar 1 di atas adalah
PEMBAHASAN peta lokasi Kelurahan Jodipan, Kecamatan
Profil Kampung Warna-Warni Jodipan Blimbing Kota Malang
Kota Malang merupakan salah satu Dalam peta Kelurahan Jodipan, terlihat
kota di Jawa Timur yang memiliki kawasan dengan jelas bahwa wilayah tersebut sangat
permukiman sebagai salah satu permasalahan padat dengan pemukiman penduduk.
di kawasan perkotaan. Permukiman kumuh Permukiman di Kelurahan Jodipan berbatasan
merupakan permasalahan klasik yang langsung dengan Sungai Brantas. Situasi
sejak lama telah berkembang di kota- tersebut membuat kebiasaan buruk masyarakat
kota besar. Permukiman kumuh memiliki untuk membuang sampah di sungai. Sampah
tingkat kepadatan penduduk dan bangunan rumah tangga yang menumpuk di sungai
yang lebih tinggi daripada kampung biasa membuat aliran sungai tidak lancar, bau
305
Jurnal Ketahanan Nasional, Vol. 23, No 3, Desember 2017: 300-319
Gambar 2
RW 2 Kelurahan Jodipan Sebelum Dan Sesudah Menjadi KWJ
(Dari Jembatan Sungai Brantas)
306
Prisca Kiki Wulandari -- Inovasi Pemuda Dalam Mendukung Ketahanan Ekonomi Keluarga
(Studi Di Kampung Warna-Warni Kelurahan Jodipan, Kecamatan Blimbing, Kota Malang)
salah satunya dengan menyebarluaskan negara di masa depan. Ide-ide kreatif pemuda
ilmu yang diperoleh dari sekolah Belanda. diharapkan mampu melahirkan karya-karya
Pada saat itu ilmu yang disebarluaskan besar yang bermanfaat bagi lingkungan sekitar
juga masih terbatas, yakni baca, tulis, dan (Wulandari dkk, 2017).
hitung (calistung). Kaum elit pribumi yang Institusi pendidikan terutama Perguruan
kontra terhadap pemerintah kolonial mulai Tinggi baik PTN atau PTS berlomba-lomba
mencoba melawan penjajahan secara lunak, menghasilkan outcome yang berkualitas. Salah
yakni dengan mendirikan organisasi, salah satunya yakni Universitas Muhammadiyah
satunya Budi Utomo di tahun 1908. Tujuan Malang (UMM) mendukung pendidikan
organisasi tersebut masih sekedar memberikan berkemajuan. Outcome PTN/PTS diharapkan
pendidikan kepada rakyat. Baru kemudian mampu memberikan kontribusi bagi dirinya
berdiri organisasi radikal Indische Partij di dan masyarakatnya. Program Studi (prodi) Ilmu
tahun 1912 oleh Tiga Serangkai. Meskipun Komunikasi UMM merupakan salah satu prodi
partai tersebut ditolak oleh pemerintah andalan UMM. Animo positif dari masyarakat
kolonial, para pendirinya melawan pemerintah terlihat dari semakin meningkatnya peminat di
kolonial dengan menyebarkan berbagai tulisan prodi tersebut. Materi kurikulum terus-menerus
propaganda anti penjajahan yang diterbitkan disesuaikan dengan perkembangan zaman, serta
di surat kabar. Hal tersebut membuat pendiri mempunyai cirri khas bahwa prodi tersebut
Indische Partij diasingkan di negeri Belanda mengusung gerakan “Literasi Media” dalam
(Dhont, 2005). aktualisasinya. Setiap proses belajar mengajar
Seiring berjalannya waktu, perjuangan dan kegiatan akademis berada dalam payung
kemerdekaan akibat pengaruh pendidikan “Literasi Media” tersebut. Prodi ini memiliki
yang semakin luas dipenuhi oleh para kaum beberapa peminat kajian, yaitu Komunitas
muda, seperti Soekarno, Moh. Hatta, Sutan mahasiswa peminat kajian Public Relation
Syahrir, dan lain-lain. Pasca kemerdekaan (PR Club dan Eskalator); peminat kajian
pun salah satu amanat UUD 1945 adalah jurnalistik (Journalistic Club); peminat kajian
mencerdaskan kehidupan bangsa, sehingga Audio Visual (AV Club); peminat kajian Riset
terimplementasi dalam Wajib Belajar 12 tahun. Komunikasi (Kociris). Prodi ini memotivasi
Pemuda yang sadar akan pendidikan memiliki mahasiswa untuk berkarya dalam sejumlah
dampak signifikan terhadap kemajuan zaman. praktikum. Sejauh ini, karya yang dihasilkan
Apabila berkaca dari masa lalu, pada masa tidak hanya bermanfaat bagi mahasiswa
kediktatoran Soekarno dan Soeharto yang secara keilmuan, tetapi juga bermanfaat bagi
berhasil menggulingkan kedua rezim tersebut pemerintah dan masyarakat. Salah satu karya
adalah generasi muda yang kritis yakni besar mahasiswa Ilmu Komunikasi yang
mahasiswa. Protes-protes keras ketidakadilan menjadi buah bibir masyarakat saat ini adalah
di negeri ini juga sangat gentar disuarakan oleh “Kampung Warna-Warni Jodipan” yang digarap
pemuda (mahasiswa). Apabila ditelaah lebih oleh peminat kajian Public Relation dengan
jauh pemuda menjadi agen perubahan suatu nama kelompok Guys of Public Relation (Guys
zaman. Pemuda memiliki berbagai inovasi Pro) (http://komunikasi.umm.ac.id/).
untuk melawan ketidak-adilan dan upaya Guys Pro adalah salah satu kelompok
untuk memajukan kelangsungan bangsa dan Public Relation (PR) Ilmu komunikasi
307
Jurnal Ketahanan Nasional, Vol. 23, No 3, Desember 2017: 300-319
308
Prisca Kiki Wulandari -- Inovasi Pemuda Dalam Mendukung Ketahanan Ekonomi Keluarga
(Studi Di Kampung Warna-Warni Kelurahan Jodipan, Kecamatan Blimbing, Kota Malang)
situasi sulit untuk beresonansi secara kognitif khusus tersebut menurut Habermas, yakni
terhadap pluralisme yang terjadi akibat kondisi masyarakat harus berada dalam situasi
modernisme. Akal budi komunikatif tidak “perbincangan ideal” terlebih dahulu, yang
akan eksklusif terhadap agama tetapi akan dijelaskan Habermas sebagai sebuah struktur
berkoeksistensi dengan agama, berdampingan komunikasi yang bebas hambatan dengan
dengan agama, dan terus kritis dengan adanya semua partisipan berkomunikasi
agama. Komunikasi tidak boleh mengecilkan dalam menanggapi suatu diskursus dalam
siapapun, semua unsur masyarakat harus ruang publik. Masyarakat diberi kebebasan
bersama menuju masyarakat yang komunikatif dan kesempatan yang sama untuk melibatkan
untuk meraih kehidupan yang lebih baik dari diri dalam perbincangan dan mengemukakan
sekarang (Sri Sumartini dalam Suyanto & penolakan, keterangan, serta penafsiran.
Amal, 2010). Namun demikian, mereka juga dituntut harus
Lebih lanjut Habermas menjelaskan lapang dada jika ada keputusan yang tidak
kelanjutan teorinya, yang disebut dengan menggunakan argumentasi pendapat yang
teori kompetensi komunikatif yang dinilai mereka usulkan. Dalam komunikasi yang
banyak orang lebih analitis. Pembahasan dialogal, untuk mencapai kebenaran yang dapat
sebelumnya , sasaran kritik ideologi teori diterima, adalah pendapat yang lebih rasional
kritis adalah komunikasi yang terdistorsi dan lebih baik, bukan pendapat dari pihak
secara sistematis. Oleh karena itu, harus yang paling berkuasa, sehingga, proses dialog
diusahakan suatu perangkat teori komunikasi mengarah pada suatu kebenaran sebagai suatu
tersebut dengan menggunakan analisis bahasa konsensus. Dalam konteks inilah, Habermas
karena berkomunikasi itu menggunakan di dalam teori kompetensi komunikatifnya
bahasa. Teori Kompetensi Komunikatif menganut suatu teori the consensus theory of
merupakan sarana untuk merekonstruksi truth, kebenaran diperoleh lewat konsensus-
prasyarat-prasyarat umum bagi komunikasi konsensus rasional yang didapatkan oleh
bebas penguasaan. Dalam hal ini Habermas subjek-subjek yang berkompeten (Irfaan,
memakai teori speech acts (tindakan tutur). 2009).
Habermas menganalisis sifat khusus praksis Tindakan komunikatif dalam suatu
komunikatif dengan memanfaatkan teori yang masyarakat yang diharapkan oleh Habermas
berasal dari John Austin dan John Searle. merupakan tindakan komunikatif dua arah,
Inti teori ini bahwa berbahasa atau berbicara yang saling memberikan pendapatnya
harus dimengerti sebagai sedang melakukan sehingga tercipta komunikasi yang seimbang.
perbuatan-perbuatan tertentu (Irfaan, 2009). Komunikasi dilakukan secara terbuka dan
Tinjauan Kompetensi Komunikatif intim, tidak berdasarkan tekanan salah satu
menjadikan proses komunikasi yang bebas pihak yang berkuasa ataupun teror. Komunikasi
dari penguasaan, dalam arti terdapat adanya yang demikian diharapkan mampu memberikan
suatu komunikasi yang genuine. Maksudnya, solusi terhadap permasalahan yang dihadapi.
suatu komunikasi yang tidak terdistorsi secara Sejalan dengan teori Habermas, Guys Pro
ideologis dan untuk menghasilkan komunikasi melakukan komunikasi dengan berbagai
yang genuine dan bebas distorsi idelogis pihak sebelum menerapkan ide yang ingin
memerlukan prasyarat khusus. Prasyarat direalisasikan.
309
Jurnal Ketahanan Nasional, Vol. 23, No 3, Desember 2017: 300-319
Pemuda yang tergabung dalam Guys Pro juga mempengaruhi berlangsungnya kebiasaan
memiliki ide untuk mengubah kawasan kumuh buruk tersebut. Sungai yang dipenuhi aliran
Jodipan seperti kawasan Kicstater yang airnya menjadi tidak lancar, sehingga banyak
ada di Rio De Janeiro. Langkah awal yang sampah yang mengapung di atas sungai.
dilakukan oleh Guys Pro adalah menghubugi Pemandangan tersebut sangat tidak indah jika
tokoh masyarakat yang ada di kawasan dilihat dari kejauhan, dalam konteks ini dilihat
kumuh Jodipan, yakni Ketua RW 02 Bapak dari atas jembatan.
Soni Parin. Hal tersebut sesuai dengan yang Guys Pro berinisiatif untuk memutus
disampaikan oleh informan kepada peneliti. rantai kebiasaan buruk tersebut. Lokasi yang
mendukung memunculkan ide Guys Pro
“Suatu hari ada mahasiswa yang datang untuk menciptakan kampung warna-warni di
ke rumah, ia menawarkan idenya ingin
Kelurahan Jodipan. Guys Pro berharap ketika
merubah Jodipan menjadi kampung warna-
warni. Salah satu kelompok menceritakan kawasan Jodipan menjadi salah satu obyek
kepada saya, Kelurahan Jodipan yang wisata kota dan dapat memberikan pemasukan
terletak di pinggir sungan, posisi rumah bagi warga sekitar. Ketika suatu tempat
yang tidak rata, perkampungan yang lebih menjadi kawasan wisata dan didatangi banyak
rendah dari jalan besar, serta berada di
pengunjung maka masyarakat akan merubah
bawah jembatan sangat potensial jika
dijadikan sebagai kampong warna-warni. kebiasaan buruk untuk tidak membuang
Pada awalnya saya juga tidak begitu paham sampah di sungai. Kunjungan wisatawan
dengan maksudnya. Akan tetapi, kemudian mendorong masyarakat sekitar untuk kreatif
kelompok Guys Pro menjelaskan secara menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan
gamblang kepada saya. Saya tidak berana
langsung mengambil keputusan, makanya oleh pengunjung.
saya ngomong ke mahasiswa tersebut, Pada saat peneliti melakukan observasi
saya harus menyosialisasikan dulu kepada di KWJ, keadaan Kelurahan Jodipan memang
masyarakat.” (Wawancara dengan Bapak berbeda dengan dengan sebelum dicat.
Soni Parin, Minggu 2 Juli 2017).
Peneliti membandingkan foto kawasan
Jodipan sebelum dicat dengan sesudah dicat
Ketua RW 02 Kelurahan Jodipan
sangat berlainan. Saat ini KWJ sangat bersih.
kemudian mesosialisasikan gagasan tersebut
Masyarakat sudah tidak membuang sampah
kepada warga, tetapi ternyata warga belum
di sungai. Setiap pagi ada petugas kebersihan
juga mengerti maksud ide dari Guys Pro.
yang mengambil sampah di tiap-tiap rumah,
Kemudian Guys Pro dengan ijin Ketua RW
sehingga memerlukan biaya imbalan uang
melakukan semacam presentasi di kawasan
kebersihan. Pemasukan dari penjualan tiket
Jodipan dengan menunjukkan contoh gambar.
masuk sebagian disisihkan untuk membayar
Respon warga sangat positif, warga setuju
uang kebersihan. Berikut informasi yang
dengan usulan tersebut.
disampaikan oleh Ketua RW 02.
Apabila ditelaah lebih jauh, masyarakat
yang tinggal di kawasan kumuh Jodipan “Setiap pagi sampah-sampah disini ada
memiliki kebiasaan buruk membuang sampah yang ngambil. Kalau dulu kan warga
di sungai, karena tempat tinggalnya dekat terbiasa buang ke sungai, karena dekat,
dengan sungai. Letak tempat pembuangan dan berada tepat di belakang rumahnya,
sekarang sudah tidak. Adanya petugas
sampah akhir yang jauh dari hunian mereka
310
Prisca Kiki Wulandari -- Inovasi Pemuda Dalam Mendukung Ketahanan Ekonomi Keluarga
(Studi Di Kampung Warna-Warni Kelurahan Jodipan, Kecamatan Blimbing, Kota Malang)
kebersihan, jadi harus menyisihkan uang individu dalam masyarakat atau antar kelompok
untuk membayar uang kebersihan, dan itu dalam masyarakat merupakan komunikasi
diambilkan dari penjualan tiket masuk.
yang inklusif. Komunikasi harus didasari
(Wawancara dengan Bapak Soni Parin 2
Juli 2017)” oleh akal budi. Komunikasi harus dilakukan
oleh siapapun, tidak boleh sedikitpun anggota
Kebiasaan buruk warga berhasil masyarakat terlewatkan. Di samping itu,
dihilangkan dengan adanya tatanan baru mufakat atau hasil kesepakatan dari tindakan
di masyarakat, yaitu kawasan kampung komunikasi harus bertujuan mencapai suatu
yang dijadikan lokasi wisata. Kedatangan tatanan yang lebih tinggi, luhur, bebas, dan
pengunjung yang memberikan keuntungan lebih bernilai.
bagi masyarakat, memotivasi masyarakat Lebih lanjut digambarkan, pemikiran
untuk menjaga kenyamanan pengunjung yang Guys Pro untuk menciptakan tatanan baru di
datang. Para wisatawan akan merasa nyaman kawasan Jodipan diterima oleh warga. Hal
jika melihat kawasan wisata itu bersih. tersebut menunjukkan, bahwa ide-ide yang
Manusia adalah pencipta kenyataan sosial diusulkan oleh Guys Pro menjadi pedoman
yang objektif melalui proses eksternalisasi, objektif bagi warga Jodipan. Sebelum itu,
sebagaimana kenyataan objektif mempengaruhi sesuai dengan teori Habermas yang telah
kembali manusia melalui proses internalisasi dijelaskan, kelompok Guys Pro melakukan
yang mencerminkan kenyataan subjektif. tindakan komunikasi dengan masyarakat di
Dengan kemampuan berpikir dialektis, kawasan Jodipan. Pertama-tama kelompok
dimana terdapat tesis, antitesis, dan sistesis, Guys Pro mendatangi tokoh lokal setempat,
Berger memandang masyarakat sebagai yakni Ketua RW 02. Berawal dari Ketua RW,
produk manusia dan manusia menjadi produk Guys Pro mesosialisasikan secara langsung
masyarakat (Sriningsih dalam Suyanto & project-nya kepada warga. Komunikasi yang
Amal, 2010). Berdasarkan penjelasan tersebut, dilakukan adalah komunikasi yang terbuka,
peneliti memahami bahwa realitas sosial bukan komunikasi yang penuh tekanan dan
selalu mengalami dialektika. Eksternalisasi intimidasi. Hal tersebut dapat digambarkan
merupakan tatanan sosial yang dihasilkan dengan hasil wawancara sebagai berikut.
oleh salah seorang individu atau kelompok.
“…Pada awalnya saya dan warga
Objektivasi merupakan sikap menerima
juga tidak tahu kampung warna-warni itu
tatanan sosial baru yang diusulkan oleh seperti apa. Nanti kampung kami akan jadi
individu atau kelompok dan disepkati menjadi bagaimana. Pertanyaaan-pertanyaan yang
tatanan sosial bersama dalam kehidupan timbul dari benak kami sebagai warga,
bermasyarakat. Dialektika antara eksternalisasi kami tanyakan kepada kelompok Guys Pro.
Kemudian mereka memberikan penjelasan
dan objektivasi dijembatani oleh tindakan maksud dari projectnya.” (Wawancara
komunikasi. dengan Ketua RW 02, Minggu, 2 Juli 2017).
Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti
menyimpulkan bahwa agar tercapai suatu Berdasarkan hasil wawancara tersebut
masyarakat yang harmoni, apabila ditemui terlihat adanya kesetaraan dalam komunikasi.
perbedaan maka perlu dikomunikasikan. Antara mahasiswa (Guys Pro) yang memiliki
Tindakan komunikasi yang dilakukan antar pendidikan lebih tinggi, dan pengetahuan
311
Jurnal Ketahanan Nasional, Vol. 23, No 3, Desember 2017: 300-319
lebih luas dari pada warga kawasan Jodipan berkomunikasi, sama halnya dengan Tim Guys
tidak memposisikan dirinya lebih tinggi Pro aktif memperkenalkan KWJ di media
atau yang lebih tahu segalanya. Kelompok sosial. Sejauh ini peneliti menemukan terdapat
Guys Pro bersedia menjelaskan pertanyaan- banyak media sosial yang digunakan sebagai
pertanyaan warga, sehingga warga memahami sarana promosi, yaitu instagram, facebook,
maksud dari projectnya. Komunikasi baik dan line.
yang dijalin oleh kelompok Guys Pro dan Tim Guys Pro berusaha menarik minat
masyarakat memberikan respon positif, calon pengunjung agar penasaran dan kemudian
masyarakat bersedia rumahnya dicat warna- mengunjungi KWJ. Mereka mengunggah
warni. Warga menyambut dengan senang foto-foto menarik di media sosial. Mereka
hati rumahnya diperindah dengan cat warna- juga menonjolkan spot-spot yang menarik
warni. Sikap penerimaan warga ditunjukkan, digunakan untuk ber-selfie. Generasi milenial
dengan menyediakan makanan dan jajanan saat ini memang cenderung menunjukkan
untuk para tukang cat yang sedang mengecat eksistensinya melalui foto di spot-spot yang
rumahnya. Dalam hal ini warga memberikan kekinian. Trend tersebut menjadi strategi bagi
dukungan terhadap project Guys Pro. Berikut tim Guys Pro menarik minat pengunjung.
disampaikan oleh Bapak Soni Parin: Pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan
oleh pengguna media sosial kepada tim
“…setelah kami mengetahui maksud Guys Pro dijawab dengan ramah dan jelas.
dari mahasiswa, kami setuju rumah kami
Jawaban terhadap pertanyaan pengguna
dicat…” (Wawancara dengan Bapak Soni
Parin pada 2 Juli 2017) media sosial, juga mempersuasi untuk datang
ke KWJ. Sesuai dengan gagasan Habermas,
Komunikasi yang baik antara Guys Pro bahwa komunisi mengarah pada tindakan
dan warga terlihat ketika, pihak Guys Pro yang lebih bernilai. Kondisi yang sama juga
menawarkan kepada setiap warga rumahnya dilakukan oleh Guys Pro, keramahannya
mau dicat warna apa dan mau digambar dengan dalam menarik minat pengunjung, semakin
gambar apa. Komunikasi yang dilakukan tidak meningkatkan wisatawan yang datang.
sepihak, tetapi kedua belah pihak saling Kunjungan wisatawan memberikan dampak
melakukan komunikasi. positif pada perekonomian masyarakat sekitar.
Suatu tatanan baru agar dikenal, diakui, Komunika si intim ya ng te r ja lin
dan diimplementasikan oleh masyarakat maka antara Guys Pro dengan warga msyarakat
harus disosialisasikan. Obyek wisata baru memotivasi masyarakat untuk berinovasi
perlu dilakukan promosi secara terus-menerus terhadap daerahnya sendiri. Warga masyarakat
agar dikenal oleh masyarakat. Saat ini trend menerima tempat huniannya di cat dengan
promosi pariwisata dilakukan dengan media aneka warna dengan tujuan dijadikan sebagai
sosial. Hal tersebut menekan biaya promosi, daerah tujuan wisata (DTW), ikut ambil
dan hasilnya secara langsung bisa dinikmati. bagian dengan menyediakan barang-barang
Gaya komunikasi generasi milenial saat ini kebutuhan yang diperlukan oleh wisatawan
berbeda, pemuda lebih aktif menggunakan (lihat gambar 3).
tekhnologinya dalam berkomunikasi. Berbagai Sebelum KWJ menjadi kawasan wisata,
media sosial memfasilitasi pemuda dalam di sana adalah perkampungan kumuh dengan
312
Prisca Kiki Wulandari -- Inovasi Pemuda Dalam Mendukung Ketahanan Ekonomi Keluarga
(Studi Di Kampung Warna-Warni Kelurahan Jodipan, Kecamatan Blimbing, Kota Malang)
Gambar 3
Aktivitas Warga (Kiri) accessories khas Kampung Warna-Warni Jodipan (Kanan)
warga yang tidak kreatif. Akan tetapi setelah peluang bagi warga setempat. Ketua pengurus
dibuka menjadi DTW, masyarakat menjadi KWJ, yakni Ketua RT 7, membagi-bagi
kreatif. Sebagian besar masyarakat, secara warganya dalam beberapa kelompok. Ada
individu membuka usaha di rumahnya yang bertugas menjaga lahan parkir, ada
sendiri. Masyarakat menganggap bahwa yang bertugas menjaga tiket masuk, ada yang
lingkungannya sangat potensial dimanfaatkan bertugas bagian pemasaran, dan ibu-ibu PKK
untuk aktivitas ekonomi. Informasi serupa di KWJ kreatif dalam menghias KWJ dengan
juga disampaikan oleh Ketua RW 02. accesoris yang menarik peminat wisatawan
untuk mengabadikan fotonya.
“..Dulu sebelum menjadi KWJ ya sedikit
yang jualan. Tetapi sekarang banyak orang
yang datang, masyarakat jadi kreatif
Inovasi Pemuda Mendukung Kreativitas
sendiri. Mereka sadar bahwa banyak Warga Setempat
orang yang datang dapat memberikan Semenjak Jodipan menjadi kampung
keuntungan ekonomi. Dampak positifnya wisata, masyarakat yang tinggal di sekitar
perekonomian masyarakat di sini jadi Jodipan memanfaatkan kesempatan tersebut.
terangkat..” (wawancara dengan Pak Parin
pada hari Minggu, 2 Juli 2017) Selain menyediakan makanan ringan,
minuman, dan accessories untuk para
Berdasarkan pengamatan peneliti, pengunjung, warga yang tergabung menjadi
manajemen organisasi di KWJ sudah tertata anggota ibu-ibu PKK aktif mendekorasi
dengan baik. Sikap Ketua RW yang tegas ornamen yang ada di sekitar KWJ. Setiap
dan bijaksana mampu mewadahi masyarakat. dua bulan sekali ornamen diganti dengan
Dibukanya KWJ sebagai DTW tidak hanya yang baru. Para pemuda setempat juga mural
menguntungkan secara individu tetapi juga ulang dengan gambar baru setiap dua bulan
menguntungkan kelompok masyarakat yang sekali. Hal tersebut merupakan salah satu
ada di KWJ. Saat ini di KWJ terdapat beberapa strategi untuk menarik minat pengunjung,
lapangan pekerjaan tambahan yang menjadi supaya pengunjung tidak bosan jika datang
313
Jurnal Ketahanan Nasional, Vol. 23, No 3, Desember 2017: 300-319
Gambar 4
Ornamen Dan Mural Kreativitas Warga
berkali-kali ke sana dan selalu ada sesuatu sosial yang menyediakan dan memamerkan
yang baru. posting selfie pribadi ke ranah publik. Tanpa
Beberapa tahun terakhir ini, anak-anak filter, semua foto dapat diunggah ke media
muda menggandrungi dengan kegiatan baru sosial, dan dapat dinikmati oleh orang banyak.
yang bernama selfie. Selfie berasal dari kata self Secara implisit, hal tersebut mengandung
yang diartikan sebagai diri. Selfie merupakan pesan bahwa media sosial menjadi arena
sinonim dari kata narsis. Selfie merupakan eksistensi mereka untuk memposting foto
tindakan mengabadikan mengabadikan diri selfie dengan momen terbaik yang mereka
pada sebuah momen yang dianggap penting punya. Semakin sebuah moment mengandung
oleh individu yang bersangkutan. Dalam nilai yang prestisius, maka individu yang
perkembangan saat ini, selfie menjadi gaya memposting foto selfie tersebut semakin
hidup baru bagi masyarakat, bahkan tanpa eksis. Fenomena merupakan sebuah peluang
mengenal usia, baik tua atau muda semua untuk memperkenalkan KWJ secara tidak
melakukan tindakan ini (Raditya, 2014). langsung. Semakin menarik ornamen atau
Kegemaran baru masyarakat modern saat ini mural kreativitas yang dihasilkan oleh warga,
merupakan peluang bagi masyarakat KWJ. maka semakin banyak pengunjung yang
Masyarakat mempunyai motivasi untuk selalu berselfie, dan secara tidak langsung pengunjung
kreatif menciptakan hal-hal baru di KWJ. yang memposting fotonya berkunjung ke
Orang-orang yang gemar ber-selfie selalu KWJ di media sosial sudah pasti sekaligus
mencari sesuatu yang baru untuk diabadikan, memperkenalkan KWJ ke khalayak umum
terutama di tempat wisata. (lihat gambar 4).
Lebih lanjut Raditya (2014) menjelaskan Gambar 4 tersebut memperlihatkan
bahwa hasil selfie tidak dinikmati secara bagaimana kreativitas warga. Kedua gambar
pribadi tetapi diposting atau diunggah di media berada di tempat yang sama, tetapi diambil
sosial. Dunia maya sangat signifikan dalam dalam waktu yang berbeda. Ornamen di
perkembangannya, kini dapat dijumpai media gambar sebelah kiri dibuat sebelum gambar
314
Prisca Kiki Wulandari -- Inovasi Pemuda Dalam Mendukung Ketahanan Ekonomi Keluarga
(Studi Di Kampung Warna-Warni Kelurahan Jodipan, Kecamatan Blimbing, Kota Malang)
di sebelah kanan. Gambar 4 di sisi kiri belum kreativitasnya dan selalu menginspirasi untuk
ada hiasan bunga berbentuk love. Beberapa menciptakan kreativitas baru guna menarik
bulan kemudian, ornamen diperbarui di minat pengunjung. Lebih lanjut, promosi
gambar 4 sebelah kanan. Anyaman bambu melalui media sosial, juga menggugah para
yang berbentuk kerucut diganti dengan payung warga Malang yang merantau di luar kota atau
dan hiasan bunga dengan posisi yang sama luar pulau mengunjungi KWJ ketika pulang ke
yakni digantung. Malang. Pada saat observasi, peneliti menemui
Ornamen-ornamen yang semakin kreatif banyak warga asli Malang mengunjungi
digemari oleh pengunjung untuk berselfie KWJ, pada saat liburan hari raya Idul Fitri.
(mengabadikan fotonya) kemudian diunggah Peneliti mengetahui pengunjung adalah
di media sosial. Unggahan-unggahan foto orang asli Malang yang merantau, karena
pengunjung di media sosial ketika datang para pengunjung sekaligus bersilaturahmi dan
ke KWJ sekaligus mempromosikan KWJ sudah kenal dengan penduduk di lingkungan
kepada pengguna media sosial yang lain. KWJ.
Selfie yang dilakukan oleh pengunjung
selain meningkatkan eksistensinya juga Produk Inovasi Pemuda Mendukung Ket-
meningkatkan eksistensi KWJ. Melalui media ahanan Ekonomi Keluarga
sosial, KWJ semakin dikenal oleh masyarakat
Setelah diresmikan oleh Wali Kota
luas. Hal tersebut juga diungkapkan oleh salah
Malang sebagai kampung wisata, Guys Pro
satu ibu PKK yang bertugas menjaga tiket di
gencar mempromosikan KWJ di media sosial
depan pintu masuk KWJ:
dan mengadakan event di lapangan RW 02
“..kami ibu-ibu PKK awalnya tidak Kelurahan Jodipan. Promosi dan kegiatan-
mengetahui tentang media sosial. Tetapi kegiatan semakin hari semakin menarik
kemudian, Guys Pro memperkenalkan minat pengunjung untuk datang. Hampir
KWJ melalui media sosial. Mereka juga semua rumah membuka rumahnya sebagai
mengajari kami menggunakan media sosial
tempat berwirausaha. Ada yang menyediakan
untuk memperkenalkan KWJ. Selain itu,
pengunjung sendiri yang memperkenalkan makanan ringan dan minuman, makanan berat,
KWJ. Dengan berselfie di salah satu berjualan kaos dan souvenir khas KWJ, serta
ornamen atau di depan mural yang menurut berjualan makanan lokal Malang.
mereka menarik, kemudian mengunggahnya Pertama kali peneliti melakukan
di media sosial, banyak tanggapan dari
para pengguna media sosial. Berawal dari
observasi di KWJ, peneliti mewawancarai
unggahan foto pengunjung, KWJ semakin tiga orang pedagang yang ada di sana.
dikenal oleh masyarakat luas.” (Wawancara Pedagang pertama yang diwawancarai
dengan Ibu Yati pada 15 Agustus 2017). menceritakan bahwa ia sudah berjualan
sebelum Jodipan dijadikan sebagai DTW.
Saat ini melakukan promosi wisata Menurutnya terjadi peningkatan pendapatan
bukanlah hal yang sulit. Kecanggihan setelah Jodipan dijadikan DTW, terutama
teknologi mempermudah menyebarluaskan pada saat weekend dan hari libur. Pedagang
berita dan hal-hal baru yang perlu diketahui kedua yang menjadi informan peneliti
oleh masyarakat. Saat ini tugas masyarakat adalah Ibu Wiwik. Berikut informasi yang
lokal KWJ adalah mempertahankan beliau sampaikan.
315
Jurnal Ketahanan Nasional, Vol. 23, No 3, Desember 2017: 300-319
“..Saya berjualan setelah Jodipan dijadikan melakukan pekerjaan lain di luar rumah,
kawasan wisata. Awalnya saya ya di rumah karena penghasilan yang didapatkan mampu
saja tidak ada kegiatan. Tetapi setelah
memberi keuntungan yang dapat digunakan
melihat banyak orang datang ke sini, saya
jadi mikir kayaknya kalau jualan lumayan. untuk mencukupi kebutuhan keluarganya.
Kalau hari-hari biasa lumayan sekitar 40 Kategori keluarga miskin menurut World
ribu sampai 50 ribu pendapatan bersih per Bank (2006) dengan indikator pendapatan
hari, tapi pas sabtu, minggu atau hari libur per kapita per hari $1 sampai $2, atau dalam
ramai mbak. Biasanya bisa dapat 75ribu-
kurs rupiah sekitar Rp 14.000,- sampai Rp
100 ribu per hari. Setelah adanya KWJ,
banyak peluang lapangan pekerjaan. Yang 28.000,- per hari. Berdasarkan hasil penelitian
jadi tukang parkir di depan itu tetangga saya lapangan ketika hari efektif, pendapatan bersih
yang dulu adalah pensiunan sopir. Setelah masyarakat sekitar dari berjualan makanan
pensiun tidak bekerja, tetapi saat ini ia bisa ringan, minuman, makanan lokal, dan souvenir
mendapatkan penghasilan. ” (Wawancara
dengan Ibu Wiwik pedagang di KWJ, 15 rata-rata Rp 40.000-Rp 50.000 per hari. Di
Mei 2017) lain pihak pada saat hari libur pendapatannya
meningkat sekitar Rp. 75.000 – Rp 100.000,-
Sejak KWJ dibuka sebagai kawasan per hari. Oleh karena itu, dapat disimpulkan
wisata, masyarakat merasakan peningkatan bahwa inovasi pemuda menciptakan wisata
kesejahteraan, karena mendapat penghasilan KWJ meningkatkan ketahanan ekonomi
tambahan. Sebagian besar rumah-rumah keluarga bagi warga RW 02 Kelurahan Jodipan.
warga digunakan untuk membuka usaha/retail. Indikator kedua yang digunakan untuk
Selain itu, ada beberapa warga yang berjualan mengukur ketahanan ekonomi keluarga adalah
lapangan. Ibu rumah tangga yang dulunya di UMK Kabupaten/Kota. Sesuai dengan Pergub
rumah tanpa pemasukan keuangan, saat ini No 121 Tahun 2016, UMK Kota Malang
mempunyai penghasilan tambahan dengan tahun 2017 sebesar Rp 2.272.160.50. Apabila
menjaga tiket masuk. Pengelola memberikan dilihat dari besarnya UMK di Kota Malang,
bonus kepada ibu-ibu PKK yang berjaga di pendapatan warga Jodipan yang berwirausaha
tiket jika ada yang berhasil menghabiskan 100 di rumah dan sekitar KWJ selama satu bulan
tiket dalam satu hari. Berikut informasi yang sekitar Rp 1.400.000,- sampai Rp 1.800.000,-.
disampaikan Ketua RW 02 Dapat disimpulkan bahwa pendapatan bersih
masyarakat Jodipan jika diukur dengan
“Ketua pengelola wisatanya Ketua RT menggunakan UMK Kota Malang masih
7 mbak. Kalau yang jaga di tiket masuk
berada di bawah UMK. Namun, jika indikator
ibu-ibu PKK yang bekerja di rumah. Siapa
yang mau dipersilakan. Kita tidak berani yang digunakan masyarakat adalah filosofi
memaksa. Yaa saat ini lumayan warga Jawa “jangan besar pasak daripada tiang”,
ada pemasukan, membantu mengangkat maka berapapun pendapatannya pengeluaran
perekonomian warga. (Wawancara dengan tidak boleh melebihi pendapatan. Sebagai
Bapak Soni Parin pada 2 Juli 2017)”
ilustrasi, jika seorang warga Jodipan memiliki
penghasilan bersih Rp 1.400.000,- sampai
Penghasilan masyarakat Jodipan yang
Rp 1.800.000,- maka kebutuhan sandang,
berwirausahan di rumahnya sendiri dapat
pangan, papan, dan kebutuhan anak sekolah
mensejahterakan keluarganya. Masyarakat
menyesuaikan dengan pendapatan tersebut.
yang berjualan di rumahnya tidak perlu
316
Prisca Kiki Wulandari -- Inovasi Pemuda Dalam Mendukung Ketahanan Ekonomi Keluarga
(Studi Di Kampung Warna-Warni Kelurahan Jodipan, Kecamatan Blimbing, Kota Malang)
317
Jurnal Ketahanan Nasional, Vol. 23, No 3, Desember 2017: 300-319
Irfaan, Santoso., 2009., ”Jurgen Habermas: Satries, Wahyu Ishardino., 2009, “Peran Serta
Problem Dialektika Ilmu Sosial”, Pemuda dalam Pembangunan Masyarakat”,
dalam Jurnal Dakwah dan Komunikasi dalam Jurnal Madani, Vol 9 No. 1 Edisi
”Komunika”, Vol.3 N0. 1 Januari-Juni 2009 Mei 2009, Bekasi: FISIP Universitas Islam
pp. 101-113, ISSN: 1978-1261, Purwokerto: Bekasi, diunduh dari http://ejournal-unisma.
Jurusan Dakwah STAIN Purwokerto. net/ojs/index.php/madani/issue/view/49/
Lemhannas, 1997, Ketahanan Nasional, showToc, pad 30 September 2017.
Jakarta: Balai Pustaka-Lemhannas. Sulistiawati, 2013, “Partisipasi Masyarakat
M u l j a d i , A . J . & Wa r m a n , A . , 2 0 1 4 , dalam Pelaksanaan PNPM Mandiri
Kepariwisataan dan Perjalanan, Jakarta: Perdesaan dan Efektifitasnya Terhadap
Raja Grafindo Persada. Ketahanan Ekonomi Keluarga (Studi
Nurhayati, Aniek., 2016, Membangun dari di Kecamatan Kalanganyar, Kabupaten
Keterpencilan (Soft Constructivism, Lebak, Banten)”, dalam Jurnal Ketahanan
Kesadaran Aktor dan Modernitas Dunia Nasional, Vol XIX No. 2 edisi Agustus
Pesantren di Pedesaan), Jakarta: Daulat 2013, Hal. 90-97.
Press. Suyanto, Bagong dan Amal, M. Khusna.,
PU Kota Malang, 2014, Profil Kawasan 2010, Anatomi Dan Perkembangan Teori
Kumuh Kota Malang, Laporan tidak Sosial, Malang: Aditya Media Publishing.
diterbitkan. Surya, 5 September 2016, “Kampung Warna-
Pimpinan Pusat Muhammadiyah, 23 Juli 2016, Warni di Kota Malang Jadi Pilot Project
“Mahasiswa UMM di Balik Indahnya Kampung Wisata”, diunduh dari http://
Warna-Warni Jodipan-Malang”, http:// keljodipan.malangkota.go.id/2016/09/05/
www.muhammadiyah.or.id/id/news/ kampung-warna-warni-di-kota-malang-
pdf/6748/mahasiswa-umm-di-balik- jadi-pilot-project-kampung-wisata/ pada
indahnya-warna-warni-jodipanmalang. 10 September 2017.
html, diunduh pada 15 JUui 2017. Widianto, Eko., 16 Oktober 2016, ”Kampung
Raditya, Michael HB., 2014, “Selfie dan Warna-Warni” Malang, Dulu Kumuh
Media Sosial pada Seni sebagai Wujud Sekarang Jadi Tempat Wisata”, diunduh
Eksistensi”, dalan Jurnal Ilmu Sosial dan dari www.bbc.com pada tanggal 10
Ilmu Politik (JSP), Volume 18 Nomor 1 September 2017.
Juli 2014, hal. 26-38, ISSN: 1410-4946. Wulandari, Prisca Kiki., 2015, “Peran
Santosa, 2011, “Multiplier Efek Kampung pemuda dalam Memperkenalkan Industri
Industri Kasongan”, dalam Jurnal AMPTA, Kepariwisataan dan Implikasinya terhadap
diunduh di amptajurnal.ac.id/index.php/ Ketahanan Ekonomi Wilayah”, dalam
MWS/article/download/51/50, pada 15 Tesis, Sekolah Pascasarjana Universitas
Agustus 2017. Gadjah Mada.
Saryani, 2013, “Pariwisata dan Ketahanan Wulandari, Prisca Kiki, Destriana Saraswati,
Sosial Budaya”, dalam Jurnal Ketahanan Surya D.E Putra., 2017, Membangun
Nasional, Vol. XIX No. 1 edisi April 2013, Indonesia: Pemberdayaan Pemuda
Hal. 47-55. Berwawasan Pancasila, Malang: UB Press
318
Prisca Kiki Wulandari -- Inovasi Pemuda Dalam Mendukung Ketahanan Ekonomi Keluarga
(Studi Di Kampung Warna-Warni Kelurahan Jodipan, Kecamatan Blimbing, Kota Malang)
319