You are on page 1of 10

1

PENGARUH PERBEDAAN SUHU TERHADAP PERTUMBUHAN BENIH


IKAN MAS KOI (Cyprinus carpio)

(The influence of the temperature against the growth of the seed goldFish koi
(Cyprinus carpio) )
1
Emaliana, 2Syammaun Usman dan 2Indra Lesmana
1
Mahasiswa Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Pertanian,
Universitas Sumatera Utara, Medan, Indonesia 20155
ema.thebe@yahoo.com
2
Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Pertanian, Universitas
Sumatera Utara, Medan, Indonesia 20155

ABSTRACT

One of the constraints in the effort coltivation koi fish is the level of survival
rates low and the growth of fish relatively slow caused by the temperature is not stable,
then koi fish become stress later died. This study was aimed to determine how big effect
the temperature against the growth of the seeds of goldfish koi and to know the best
temperature for the growth of the seeds of goldfish koi. The experimental design used is
Completely Randomized Design (CRD) with four treatment and three test. The artificial
fish fed as much as twice a day during the study 09.00 and 18.00. turn of the water as
much as 10 % of the volume total of water. An early stage before done maintenance is
the process of the adaptability for 30 minutes. Fish maintained for 30 days and every 10
days done measurement was covering long total, heavy and survival rates of fish.
Measures of the quality of the water is temperature, pH and DO. The seeds of koi fish
that maintained at a temperature 270C growth long absolute necessity of 11,74 cm and
growth of weight range 8,61 - 10,36 gr. The value of survival rate is 100%. Parameters
supporters quality of water oftained from pH changed 7,08 – 7,15 and DO changed 5,22
-5,61 mg/l. The temperature is maintenance koi fish still in a state of optimally that at
temperature 270C. The treatment is temperature showed a significant effect against the
growth of long and weights of koi fish and range of temperature for live of koi fish
betweer 26-31oC but the best temperature for the growth is 27oC.

Keywords: Temperature, The seeds of goldfish Koi, Growth, The survival

1. PENDAHULUAN memiliki bentuk, warna dan corak yang


Ikan hias merupakan salah satu indah. Ikan mas koi memiliki potensi
komoditas perikanan yang banyak yang cukup menjanjikan dibidang bisnis
diminati oleh berbagai lapisan (Ariana, 2016).
masyarakat di dalam negeri maupun di Pertumbuhan ikan mas koi sangat
luar negeri karena komposisi warna tergantung kepada beberapa faktor yaitu
yang dimilikinya. Salah satu jenis ikan jenis ikan, sifat genetis, kemampuan
hias air tawar yang digemari oleh memanfaatkan makanan, ketahanan
masyarakat adalah ikan koi. Salah satu terhadap penyakit serta didukung oleh
jenis ikan hias air tawar yang banyak faktor lingkungan seperti kualitas air,
disenangi karena keindahannya seperti pakan dan ruang gerak atau padat
2

penebaran. Tingginya jumlah


permintaan dari pasar ikan hias saat ini Tujuan Penelitian
terkadang tidak terpenuhi karena jumlah 1. Mengetahui seberapa besar pengaruh
ikan hias yang dihasilkan masih suhu terhadap pertumbuhan ikan koi.
berkurang atau masih belum 2. Mengetahui suhu yang baik untuk
mencukupi. Hal ini dikarenakan pertumbuhan ikan koi.
pertumbuhan benih ikan koi yang
sangat lambat dan sulit untuk Manfaat Penelitian
menghasilkan benih yang bermutu 1. Mengaplikasikan penggunaan heater
tinggi. Ikan koi yang berkualitas dapat sebagai pengatur suhu untuk ikan
dibentuk dari induk yang berkualitas koi.
baik, benih unggul dan juga dengan 2. Meningkatkan nilai jual dari ikan koi
tidak mengesampingkan faktor sebagai ikan hias.
lingkungan dan pakan (Kottelat, 1993). 3. Sebagai informasi bagi pembudidaya
Usaha pembenihan ikan mas koi ikan koi guna untuk meningkatkan
hingga saat ini telah berkembang pesat, pertumbuhan ikan koi.
sejalan dengan pertumbuhan penduduk.
Salah satu mata rantai usaha budidaya 2. METODE PENELITIAN
ikan mas koi adalah tersedianya benih Waktu dan Tempat Penelitian
yang mencukupi baik kuantitas maupun Penelitian dilaksanakan pada
kualitas. Walaupun usaha pembenihan bulan Februari 2016, bertempat di
ikan khususnya ikan mas koi telah lama Jalan Kenangan Raya, Gang Wirya No.
dilakukan, tetapi kebutuhan benih 4, Kelurahan Tanjung Sari, Kecamatan
hingga saat ini masih belum mencukupi. Medan Selayang, Medan.
Salah satu kendala dalam usaha
budidaya ikan koi yaitu tingkat Alat dan Bahan
kelangsungan hidup yang rendah dan Alat-alat yang digunakan dalam
pertumbuhan ikan yang relatif lambat. penelitian ini adalah 12 unit akuarium
Kondisi ini salah satunya disebabkan ukuran 60 x 30 x 30 cm sebagai wadah
oleh adanya perubahan suhu atau tidak pemeliharaan, aerator untuk menjaga
stabilnya suhu, sehingga ikan koi kandungan oksigen dalam media, pH
menjadi stres dan mati. Selain itu, tidak meter untuk melihat kadar asam dan
stabilnya suhu juga mengakibatkan basa media uji, DO meter untuk
pertumbuhan ikan menjadi lambat. Hal mengetahui kandungan oksigen, water
ini disebabkan suhu sangat berpengaruh heater untuk menyesuaikan suhu dalam
terhadap proses metabolisme dan proses media uji, timbangan digital untuk
metabolisme akan berpengaruh terhadap mengukur bobot ikan, selang sifon
pertumbuhan ikan. Perubahan suhu air untuk membuang sisa metabolisme
bisa mengakibatkan perubahan (menjaga kualitas air), tanggok untuk
kebiasaan ikan. Semakin dingin, maka menangkap ikan, baskom untuk
nafsu makan dan pertumbuhannya menampung air, termometer untuk
justru melambat. mengukur suhu, kertas milimeter untuk
Dalam rangka meningkatkan mengukur panjang ikan, kamera digital,
kelangsungan hidup dan mempercepat dan alat tulis.
proses pertumbuhan ikan koi, maka Bahan-bahan yang digunakan
perlu dilakukan penelitian mengenai dalam penelitian ini adalah ikan
suhu yang baik untuk kelangsungan koiberukuran ± 9,1 cm dengan berat ±
hidup dan pertumbuhan ikan koi. 7,3 g sebanyak 9 ekor/akuarium. Total
3

ikan yang digunakan dalam penelitian ditampung kedalam bak. Kemudian air
ini adalah 108 ekor, zat anti kaporit, air diberi zat anti kaporit sebanyak 20
bersih yang bersumber dari air PDAM gram/m3 dan diberi aerasi selama 3 hari.
danpakan buatan berupa pelet ikan hias Selanjutnya, aerator diambil agar dapat
khusus untuk ikan koi. mengendapkan air tersebut selama 24
jam, setelah itu air dapat digunakan
Prosedur Penelitian dalam pemeliharaan ikan di akuarium.
Rancangan Percobaan Air yang digunakan yaitu 75% dari
Rancangan percobaan yang tinggi air dalam bak penampungan.
digunakan dalam penelitian adalah Wadah yang digunakan adalah
Rancangan Acak Lengkap (RAL) akuarium yang berjumlah 12 unit yang
dengan 4 perlakuan, masing-masing berukuran 60 x 30 x 30 cm. Sebelum
perlakuan diulang sebanyak 3 kali digunakan akuarium dicuci terlebih
ulangan, yang menjadi perlakuan dalam dahulu hingga bersih dan dikeringkan.
penelitian ini adalah Perlakuan A tanpa Setelah itu, akuarium diisi dengan air
pengaturan suhu, perlakuan B dengan setinggi 20 cm dari volumenya atau
suhu 27oC, perlakuan C dengan suhu sekitar 36 liter/akuarium dan diberi
29oC dan perlakuan D dengan suhu aerator sebagai pensuplai oksigen.
31oC. Kemudian ikan ditebar sebanyak 9 ekor
kedalam akuarium yang telah diisi air.
1. Persiapan Ikan Uji
Ikan yang digunakan dalam 3. Pemeliharaan Ikan
penelitian ini adalah ikan Koi yang Sebelum ikan dimasukkan
berukuran ± 9,1 cm dengan berat ± 7,3 kedalam akuarium, sebaiknya ikan
g sebanyak 9 ekor/akuarium. Total ikan diadaptasikan terlebih dahulu terhadap
yang digunakan dalam penelitian ini media budidaya. Setelah masa adaptasi
adalah 108 ekor (berasal dari induk selesai, kemudian ikan ditimbang,
yang sama, umur yang sama dan ukuran difoto dan dimasukkan kedalam
yang sama). Sebelum ikan dimasukkan akuarium.
kedalam wadah uji, terlebih dahulu ikan Pemeliharaan ikan dilakukan
diadaptasi selama dua hari. Selama selama 30 hari dengan pemberian pakan
adaptasi ikan uji diberi perlakuan sama sebanyak dua kali sehari yakni pada
seperti pemberian pakan pelet. Setelah pukul 09.00 dan 18.00 WIB pada
adaptasi, ikan dipuasakan selama 24 masing-masing perlakuan. Jumlah
jam dengan tujuan untuk pakan yang diberikan per perlakuan
menghilangkan pengaruh sisa pakan sama yaitu 5% dari berat tubuh ikan,
dalam tubuh ikan. yang membedakannya hanyalah
perlakuannya.
2. Persiapan Air Media Sistem kontrol air dilakukan
Persiapan air media merupakan dengan melakukan penyiponan setiap 3
hal yang sangat penting dalam hari sekali. Jumlah volume air yang
pemeliharaan ikan. Hal ini dikarenakan disifon sebanyak 10% pada wadah
air merupakan tempat hidup ikan, pemeliharaan. Pengukuran kualitas air
sebaiknya dipersiapkan sedemikian rupa juga dilakukan untuk mengetahui
untuk menjaga kualitas airnya. Adapun kondisi air. Kualitas air yang diukur
tahapan yang dilakukan selama adalah suhu, pH dan oksigen terlarut
penelitian dalam mempersiapkan air (DO). Pengukuran kualitas air
media ialah, air dari PDAM yang dilakukan setiap 10 hari sekali dengan
4

mengatur aerator dan DO tetap konstan


agar tidak merubah keadaan suhu yang
telah diatur secara stabil dengan
menggunakan Water Heater (pemanas Keterangan:
air). SR : Survival Rate / kelangsungan
hidup (%)
Pengamatan Hasil Nt : Jumlah ikan yang hidup pada
Pengamatan dilakukan setiap 10 akhir penelitian (ekor)
hari sekali selama 30 hari pemeliharaan. No : Jumla ikan pada awal penelitian
Pengamatan hasil meliputi: (ekor)

1. Pengukuran Panjang Ikan Analisis Data


Pengukuran panjang ikan Data pertumbuhan yang
meliputi panjang total ikan dari ujung diperoleh (hasil selisih pengukuran
mulut sampai ujung ekor ikan. pertumbuhan awal hingga akhir pada
Pengukuran panjang ikan menggunakan pengukur) dianalisis dengan analisis
kertas millimeter. Pertumbuhan panjang statistika menggunakan SPSS yang
ikan diukur menggunakan rumus meliputi Analisis Ragam (ANOVA) uji
Effendie (1997) yaitu: F untuk mengetahui pengaruh perlakuan
terhadap parameter. Apabila
Pm = Pt P0 berpengaruh nyata, untuk melihat
perbedaan antar perlakuan (perbedaan
Keterangan : suhu) akan diuji menggunakan Uji Beda
Pm : Pertumbuhan Panjang Mutlak Ikan Nyata Jujur atau Tukey. Selanjutnya
(cm) data disajikan dalam bentuk tabel dan
Pt : Panjang Ikan Pada Waktu ke-t (cm) grafik.
P0 : Panjang Ikan Pada Waktu ke-0 (cm)
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
2. Pengukuran Berat Ikan Hasil
Pengukuran berat ikan Pertumbuhan Panjang Benih Ikan
menggunakan timbangan digital. Mas Koi
Pertambahan berat dihitung dengan Pertumbuhan panjang benih ikan
rumus Effendie (1997), yaitu: mas koi selama 30 hari pemeliharaan
dari panjang awal 9,10 cm menjadi
Wm = Wt  W0 11,47 cm dengan peningkatan sebesar
2,26 cm. Rata-rata pertumbuhan
Keterangan : panjang benih ikan mas koi tertinggi
Wm : Pertambahan Berat Mutlak terdapat pada perlakuan B yaitu sebesar
Ikan (g) 2,26 cm, kemudian diikuti dengan
Wt : Berat Ikan Pada Waktu ke-t (g) perlakuan A sebesar 1,82 cm, perlakuan
W0 : Berat Ikan Pada Waktu ke-0 (g) C sebesar 1,45 cm dan perlakuan D
sebesar 1,09 cm seperti Gambar 3. Dari
3. Kelangsungan Hidup. hasil analisis ragam diketahui bahwa
Tingkat kelangsungan hidup setiap perlakuan sangat berpengaruh
ikan (survival rate) dinyatakan dengan nyata terhadap pertumbuhan panjang
rumus (Zonneveld, dkk., 1991) : benih ikan mas koi (Fhit>0.05).
5

koi tertinggi terdapat pada perlakuan B


Pertumbuhan Panjang (cm) yaitu sebesar 2,92 g, kemudian diikuti
2.5 2,26 dengan perlakuan C sebesar 2,15 g,
kemudian perlakuan A sebesar 2,03 g
2 dan yang terendah terdapat pada
1,82 1,45 perlakuan D sebesar 1,43 g seperti
1.5
Gambar 5. Dari hasil analisis ragam
1 1,09 diketahui bahwa setiap perlakuan sangat
0.5 berpengaruh nyata terhadap
pertumbuhan berat benih ikan mas koi
0
(Fhit>0.05).
A B C D
Gambar 3. Rata - Rata Pertumbuhan Pertumbuhan Berat (g)
Panjang Benih Ikan Mas Koi 4
Dari data panjang rata–rata yang
diperoleh pada setiap perlakuan terdapat 3 2,91
perubahan panjang tertinggi pada
perlakuan B yaitu mencapai 11,43 cm, 2 2,15
2,03
kemudian diikuti pada perlakuan A
1,43
sebesar 10,87 cm, pada perlakuan C 1
sebesar 10,49 cm dan yang terendah
terdapat pada perlakuan D yaitu sebesar 0
10,1 cm dapat dilihat pada Gambar 4. A B C D
14 Gambar 5. Rata - Rata Pertumbuhan
Pertumbuhan Panjang

12 10.89 11.43 Berat Benih Ikan Mas Koi


10.49 10.1 Pada akhir penelitian diketahui
10
A bahwa berat awal benih ikan mas koi
8
(cm)

7,30 g mencapai 10,36 g. Pada setiap


6 B perlakuan terjadi perubahan berat pada
4 C masing-masing perlakuan, namun
2 D pertumbuhan berat tertinggi terjadi pada
perlakuan B. Berikut adalah
0
pertumbuhan berat setiap perlakuan
A B C D
dapat dilihat pada Gambar 6.
Perlakuan
12 10.2
Gambar 4. Pertumbuhan Panjang Benih
Pertumbuhan Berat (g)

9.3 9.45
Ikan Mas Koi 10 8.73
8
A
Pertumbuhan Berat Benih Ikan Mas 6
Koi B
4
Pertumbuhan berat benih ikan C
mas koi selama 30 hari pemeliharaan 2
dari berat awal 7,30 g menjadi 10,36 g 0 D
dengan peningkatan sebesar 2,91 g. A B C D
Dari hasil pertumbuhan berat mutlak Perlakuan
yaitu pertumbuhan berat akhir
dikurangkan dengan pertumbuhan berat Gambar 6. Pertumbuhan Berat Benih
awal penelitian, maka diperoleh rata- Ikan Mas Koi
rata pertumbuhan berat benih ikan mas
6

Dari gambar diatas dapat dilihat Hidup Benih Ikan Mas Koi
bahwa pada setiap perlakuan terdapat
perubahan berat tertinggi pada Kualitas Air
perlakuan B yaitu mencapai 10,2g, Pertumbuhan ikan selain
kemudian diikuti pada perlakuan C dipengaruhi oleh suhu tetapi juga
sebesar 9,45 g, pada perlakuan A dipengaruhi oleh beberapa faktor lain
sebesar 9,3 g dan yang terendah seperti kelarutan oksigen (DO) dalam
terdapat pada perlakuan D yaitu sebesar air dan pH yang dapat berubah-ubah.
8,73 g. Hal ini dikarenakan penumpukan sisa
pakan yang ada di dalam air. Namun,
Tingkat Kelangsungan Hidup Benih hal tersebut dapat diatasi dengan
Ikan Koi menggunakan cara intensif, yang
Tingkat kelangsungan hidup dilakukan dengan wadah indoor,
benih ikan mas koi selama 30 hari kualitas air akan lebih mudah terkontrol,
pemeliharaan (Gambar 7) tidak baik parameter fisika, biologi maupun
mengalami penurunan pada masing- kimia. Berikut adalah hasil pengukuran
masing perlakuan dengan kisaran 100%. rata-rata kualitas air dapat dilihat pada
Data kelangsungan hidup benih ikan Tabel 1.
mas koi memperoleh nilai tertinggi
sebesar 100% pada seluruh perlakuan.
120
Tingkat Kelangsungan

100 100 100 100


100
80
Hidup (%)

A
60
B
40
C
20
D
0
A B C D
Perlakuan

Gambar 7. Tingkat Kelangsungan


Tabel 1. Pengukuran rata-rata kualitas air setiap perlakuan
Kualitas Perlakuan Kisaran
Air A B C D Normal
Suhu (oC) 26 27 29 31 25– 31*
pH 7,12 7,15 7,08 7,15 7,0 – 7,4*
DO (mg/l) 5,61 5,60 5,45 5,22 5 – 9*
Keterangan : *Amri dan Khairuman (2008)

Pembahasan dalam kurun waktu tertentu, atau dapat


Pertumbuhan Panjang Benih Ikan juga diartikan sebagai pertambahan
Mas Koi jaringan akibat dari pembelahan sel
Menurut Effendie (1997), secara mitosis, yang terjadi apabila ada
pertumbuhan adalah perubahan ukuran kelebihan pasokan energi dan protein.
baik panjang, bobot maupun volume Pertumbuhan panjang mutlak (L) benih
7

ikan koi menunjukkan hasil tertinggi menyatakan bahwa pada sebagian besar
pada perlakukan pemberian B dimana spesies ikan, laju metabolisme diatas
rata-rata pertumbuhan panjang sebesar suhu optimum akan meningkat dan
2,26 cm dan terendah menunjukkan energi mulai dialihkan dari
hasil sebesar 1,09 cm pada perlakukan pertumbuhan untuk laju metabolisme
D terhadap benih ikan mas koi. yang tinggi sehingga laju pertumbuhan
Pertumbuhan panjang benih ikan menjadi menurun.
koi mengalami peningkatan pada Berdasarkan hasil pertumbuhan
perlakuan B, yaitu dari panjang 9,10 cm panjang (cm) benih ikan mas koi selama
menjadi 11,47 cm sedangkan yang penelitian ini diketahui bahwa pada
terendah pada perlakuan D yaitu dari setiap perlakuan A, B, C dan D
panjang 9,10 cm menjadi 10,17 cm. memberikan tingkat pertumbuhan
Pada perlakuan D pertumbuhan panjang panjang (cm) yang berbeda sangat nyata
benih ikan koi menjadi terhambat. terhadap pertumbuhan panjang benih
Tingginya suhu dapat mengakibatkan ikan mas koi. Namun pertumbuhan
pertumbuhan ikan menjadi lambat. Hal yang paling baik terdapat pada
ini disebabkan suhu sangat berpengaruh perlakuan B. Hal ini menunjukkan
terhadap proses metabolisme dan proses bahwa suhu media pemeliharaan
metabolisme akan berpengaruh terhadap memberikan tingkat pertambahan
pertumbuhan ikan. Menurut Kelabora panjang terhadap benih ikan mas koi,
(2010) suhu air yang tinggi dapat karena suhu erat dengan proses
mengakibatkan sebagian besar energi metabolisme sehingga pertumbuhan
yang tersimpan dalam tubuh ikan ikan akan semakin cepat. Sesuai
digunakan untuk penyesuaian diri pendapat Cholik et al (1986) bahwa
terhadap lingkungan yang kurang kenaikan suhu perairan diikuti oleh
mendukung, sehingga dapat merusak derajat metabolisme. Namun kenaikan
sistem metabolisme atau pertukaran zat. suhu yang semakin tinggi akan
Selain itu, pada suhu optimum bagi ikan menurunkian pertumbuhan, karena
akan meningkatkan pertumbuhan ikan selera makan ikan mempunyai suhu
yang baik. Menurut Susanto (2000) yang optimal. Menurut Djajasewaka
dalam Ariyana (2016) suhu yang dan Djajadireja (1990) menyatakan
optimal untuk pertumbuhan ikan koi bahwa suhu optimum untuk selera
adalah 25 – 27oC. makan ikan adalah 25–27°C.
Pertumbuhan panjang benih ikan
koi selama 30 hari pemeliharaan Pertumbuhan Berat Benih Ikan Mas
mengalami tingkat pertumbuhan Koi
tertinggi pada perlakuan B yaitu sebesar Pertumbuhan berat benih ikan
2,26 cm dan yang terendah pada mas koi pada perlakuan B lebih besar
perlakuan D sebesar 1,09 cm. Suhu dibandingkan dengan perlakuan lainnya
yang semakin tinggi seharusnya laju yaitu sebesar 10,36 g dengan
konsumsi makanan lebih cepat, yang peningkatan sebesar 2,91 g dan berat
mengakibatkan pertumbuhannya lebih terendah didapat pada perlakuan D yaitu
cepat. Tetapi hal ini tidak terjadi pada sebesar 1,43 g. Hal ini menunjukkan
perlakuan D karena diduga benih ikan suatu keadaan dimana benih ikan mas
koi menggunakan semua energinya koi mengalami tingkat adaptasi yang
untuk tetap bertahan hidup sehingga paling baik dalam menggunakan energi
energi untuk tumbuh menjadi yang ada untuk proses metabolisme
berkurang. Menurut Stickney (1979) dalam tubuh. Panjang tubuh ikan koi
8

merupakan fungsi dari berat tubuh ikan perlakuan hingga pada akhir
koi, hal ini berarti dengan penambahan pengamatan, maka dapat disimpulkan
panjang tubuh akan menyebabkan bahwa perlakuan B dengan suhu media
pertambahan berat tubuh ikan. Namun pemeliharaan suhu 27oC merupakan
pertambahan berat tidak berarti perlakuan yang tertinggi
menyebabkan pertambahan panjang pertumbuhannya dan merupakan media
tubuh ikan. Menurut Brown (1957) yang paling baik untuk benih ikan mas
kenaikan suhu berperan penting koi.
terhadap kenaikan kebutuhan
pemeliharaan dan karenanya ikan akan Kelangsungan Hidup Benih Ikan Mas
menjadi lebih aktif sehingga Koi
meningkatkan jumlah pakan yang Faktor penting yang
dibutuhkan. mempengaruhi pertumbuhan dan
Berdasarkan hasil pertumbuhan kelangsungan hidup ikan selain pakan
berat (g) benih ikan mas koi selama adalah kualitas air terutama suhu. Suhu
penelitian ini diketahui bahwa pada dapat mempengaruhi aktivitas penting
setiap perlakuan A, B, C dan D ikan seperti pernapasan, pertumbuhan
memberikan tingkat pertumbuhan berat dan reproduksi. Suhu yang tinggi dapat
(g) yang berbeda sangat nyata terhadap mengurangi oksigen terlarut dan selera
pertumbuhan berat benih ikan koi. Hal makan ikan (Kelabora, 2010).
ini membuktikan bahwa suhu media Tingkat kelangsungan hidup
pemeliharaan dapat memberikan ikan koi yang diberi perlakuan pada saat
pertumbuhan yang tinggi pada benih pemeliharaan menunjukkan hasil yang
ikan mas koi. Perbedaan suhu air media sama yaitu tidak ada yang mengalami
dengan tubuh ikan akan menimbulkan kematian, sehingga perlakuan
gangguan metabolisme. Kondisi ini pemberian suhu yang berbeda-beda
dapat mengakibatkan sebagian besar tidak memberikan pengaruh yang
energi yang tersimpan dalam tubuh ikan berbeda terhadap kelangsungan hidup
digunakan untuk penyesuian diri ikan koi. Tingkat kelangsungan hidup
terhadap lingkungan yang kurang ikan koi mencapai nilai 100% pada
mendukung tersebut, sehingga dapat setiap perlakuan selama 30 hari
merusak sistem metabolisme atau pemeliharaan. Hal ini dikarenakan suhu
pertukaran zat. Hal ini dapat masih dalam batas normal untuk
mengganggu pertumbuhan ikan karena kehidupan benih ikan koi. Ikan koi
gangguan sistem percernaan. Menurut merupakan jenis ikan yang mempunyai
Asmawi (1983) bahwa suhu air toleransi tinggi terhadap perubahan
mempunyai pengaruh besar terhadap suhu. Menurut Amri dan Khairuman
pertukaran zat atau metabolisme (2008) menyatakan bahwa ikan koi
mahkluk hidup di perairan. Oleh karena dapat hidup pada kisaran suhu 25–31oC.
itu peningkatan suhu lebih tinggi dapat
menghambat pertumbuhan dan Kualita Air
menyebabkan tingginya mortalitas ikan. Nilai pengukuran parameter
Hal ini terlihat pada perlakuan A dan D kualitas air (suhu, oksigen terlarut (DO)
yang memperoleh pertumbuhan berat dan derajat keasaman/pH) selama
lebih rendah dibandingkan dengan penelitian berlangsung masih berada
perlakuan B. Berdasarkan hasil dalam kisaran yang dianjurkan untuk
penelitian dengan memperhatikan nilai kehidupan dan pertumbuhan benih ikan
pertumbuhan berat pada masing-masing koi. Kualitas air yang berada di luar
9

kisaran optimum kebutuhan hidup ikan (Samsundari dan Ganjar, 2013). Kisaran
akan menyebabkan ikan mengalami nilai pH media pemeliharan selama
stres, sehingga akibatnya ikan lebih pengamatan yaitu 7,12–7,15. Menurut
mudah terserang penyakit. Oleh karena Lesmana (2002) pH yang baik untuk
itu kondisi kualitas air selama perlakuan pemeliharaan ikan koi berkisar antara
harus diperhatikan, agar tetap berada 7,2 – 7,4.
pada kisaran normal.
Suhu juga merupakan salah satu 4. KESIMPULAN DAN SARAN
parameter yang menentukan Kesimpulan
keberhasilan budidaya ikan koi, hal ini 1. Perlakuan suhu memiliki pengaruh
disebakan karena ikan merupakan sangat nyata terhadap pertumbuhan
hewan berdarah dingin, yang dimaksud panjang maupun berat benih ikan
dengan hewan berdarah dingin adalah mas koi.
hewan yang suhu tubuhnya dipengaruhi 2. Kisaran suhu optimal bagi kehidupan
oleh suhu lingkungan. Suhu yang tinggi benih ikan mas koi berkisar antara
juga dapat menyebabkan meningkatnya 2631oC, namun suhu yang terbaik
proses metabolisme ikan koi yang untuk pertumbuhan benih ikan mas
meningkatkan intensitas pembuangan koi yaitu pada suhu 27oC.
kotoran sehingga kandungan oksigen
menurun. Setiap jenis ikan mempunyai Saran
toleransi tertentu terhadap perubahan Untuk mempercepat
kualitas air dan perubahan yang terjadi pertumbuhan ikan koi diharapkan
akan langsung mempengaruhi kepada pembudidaya agar
kehidupan ikan dan organisme yang ada memperhatikan suhu yang optimal
(Kartamihardja, 2008). untuk pertumbuhan ikan koi dan dapat
Oksigen terlarut merupakan mengatur suhu untuk mempercepat
oksigen dalam bentuk terlarut dalam air pertumbuhan ikan koi. Agar dapat
karena ikan tidak dapat mengambil memenuhi permintaan pasar yang
oksigen dalam perairan secara difusi semakin meningkat.
langsung dari udara. Pada umumnya
ikan kecil akan mengkonsumsi oksigen DAFTAR PUSTAKA
per berat badan lebih banyak Amri, K dan Khairuman. 2008. Buku
dibandingkan dengan ikan besar dari Pintar Budidaya 15 Ikan
satu spesies (Samsundari dan Ganjar, Konsumsi. Agromedia Pustaka.
2013). Nilai oksigen terlarut media Jakarta.
pemeliharaan selama pengamatan Ariyana. 2015. Pertumbuhan dan
berlangsung berkisar 5,22–5,61. Kisaran Efisiensi Pakan Pada Ikan Koi
nilai oksigen tersebut layak untuk (Cyprinus carpio) yang Diberi
kehidupan ikan koi. Menurut Irianto Berbagai Tipe Pakan Gel yang
(2005) bahwa kadar oksigen terlarut Berbeda. [Skripsi]. Fakultas
yang menunjang pertumbuhan dan Ilmu Kelautan dan Perikanan.
proses pemeliharaan ikan koi lebih yaitu Universitas Hasanuddin.
> 3 ppm. Makassar.
pH air mengekspresikan Asmawi, S. 1985. Ekologi Ikan.
intensitas asam maupun basa perairan. Fakultas Perikanan Unlam.
Bentuk persamaan pH adalah logaritma Penerbit Media Kampus.
negatif dari aktivitas ion hidrogen. Banjarmasin. 105 Hal.
Skala pH berkisar antara 0–14
10

Brown, M. E. 1957. The Physiogy of Kelabora, D.M. 2010. Pengaruh Suhu


Fishe. Vol I. Academic Press Terhadap Kelangsungan Hidup
Inc. Publishor. New York. dan Pertumbuhan Larva Ikan
Cholik, F., Artati dan Arifudin, R. 1986. Mas (Cyprinus carpio). Jurnal
Pengelolaan kualitas air kolam. Berkala Perikanan Terubuk.
INFIS Manual seri nomor 26. 38(1): 71 – 81.
Dirjen Perikanan. Jakarta. 52 Kottelat, M., Whitten, A J., Kartikasari,
hal. S N., Wirjoatmodjo, S. 1993.
Djajasewaka dan Djajadiredja, R. 1990. Ikan Air Tawar Indonesia
Budidaya Ikan di Indonesia. Bagian Barat dan Sulawesi.
Cara Pengembangannya. Badan Periplus. Jakarta.
Litbang Pertanian. Lembaga Samsundari, S dan Ganjar.A. W. 2013.
Penelitian perikanan Darat. Analisis Penerapan Biofilter
Jakarta. 48 hal. dalam Sistem Resirkulasi
Effendie, M. I. 1997. Metoda Terhadap Mutu Kualitas Air
Perancangan Percobaan. CV Budidaya Ikan Sidat (Anguilla
Armico. Bandung. 472 hal. bicolor). Jurnal Gamma. 8(2):
Irianto, A. 2005. Patologi Ikan 86 – 97.
Teleostei. UGM Press. Sastrawijaya, A. T. 1991. Pencemaran
Yogyakarta. Lingkungan. Rineka Cipta.
Junior, M. J. 2013. Kiat Memijahkan Jakarta.
Ikan Hias Secara Teratur. Stickney, R. R. 1979. Principles of
Digreat Publishing. Bogor. Warmwater Aquaculture. John
Kartamihardja, E.S. 2008. Perubahan Wiley & Sons, Inc. New York.
Komposisi Komunitas Ikan dan 375p.
Faktor-Faktor Penting yang Zonneveld, N. E. A., Huisman dan J. H.
Mempengaruhi Selama 40 Boon. 1991. Prinsip-Prinsip
Tahun Umur Waduk Djuanda. Budidaya Ikan. PT. Gramedia
Jurnal Iktiologi Indonesia. 8: 67 Pustaka Utama. Jakarta.
– 68.

You might also like