Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUANA
A. Latar Belakang
Kebakaran adalah suatu peristiwa yang terjadi akibat tidak terkendalinyasumber
energi. Siklus ini berisi rangkaian demi rangkaian panjang peristiwa(event dinamic) yang
dimulai dari pra kejadian, kejadian dan siklusnya sertakonsekuensi yang mengiringinya.
Kejadian tersebut akan tercipta apabila kondisidan beberapa syarat pencetusnya
terpenuhi, utamanya pada saat pra kejadian. Ada poin-poin yang menjadi persyaratan
dasar yang apabila gagaldilakukan pe ngendalian akan memicu peristiwanya, kemudian
akan memasukitahapan tidak terkendali dan sukar dipadamkan. Syarat kondisi tersebut
diantaranya adalah terdapat bahan yang dapat terbakar, misalnya minyak, gas
bumi,kertas, kayu bahkan rumput kering dan sebagainya. !ilamana bahan yang
dapatterbakar tersebut berada dalam kondisi tertentu dan bertemu pencetusnya
makaseketika akan segera menimbulk"an api. Sedangkan pencetus itu sendiri
penyebabnya cukup banyak di antaranya energi petir, api terbuka, listrik bahkanhanya
sekedar percikan bunga api.
Kebakaran merupakan kejadian yang tidak diinginkan bagi setiap orangdan
kecelakaan yang berakibat fatal. Kebakaran ini dapat mengakibatkan suatukerugian yang
sangat besar baik kerugian materil maupun kerugian immateriil.Sebagai contoh kerugian
nyawa, harta, dan terhentinya proses atau jalannya suatu produksi$aktivitas, jika tidak
ditangani dengan segera, maka akan berdampak bagi penghuninya. jika terjadi kebakaran
orang-orang akan sibuk sendiri, mereka lebihmengutamakan menyelamatkan barang-
barang pribadi daripada menghentikansumber bahaya terjadinya kebakaran, hal ini sangat
disayangkan karena dengankeadaan yang seperti ini maka terjadinya kebakaran akan
bertambah besar.dengan adanya perkembangan dan kemajuan pembangunan yang
semakin pesat,resiko terjadinya kebakaran semakin meningkat. 'enduduk semakin padat,
pembangunan gedung-gedung perkantoran, kawasan perumahan, industry yangsemakin
berkembang sehingga menimbulkan kerawanan dan apabila terjadikebakaran
membutuhkan penanganan secara khusus.
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian kebakaran ?
2. Apa penyebab kebakaran?
3. Apa kerugian akibat kebakaran?
4. Bagaimana cara penanggulangan bencana pra kebakaran ?
5. Bagaimana cara penanggulangan bencana saat kebakaran dan pasca kebakaran ?
6. Bagaimana cara atau metode cara memadamkan api ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian kebakaran ?
2. Untuk mengetahui penyebab kebakaran?
3. Untuk mengetahui kerugian akibat kebakaran?
4. Untuk mengetahui cara penanggulangan bencana pra kebakaran ?
5. Untuk mengetahui cara penanggulangan bencana saat kebakaran dan pasca kebakaran
?
6. Untuk mengetahui cara atau metode cara memadamkan api ?
2
BAB II
PEMBAHASAAN
A. Pengertian Kebakaran
Kebakaran adalah api yang tidak ferkendali, yang berarti diluar kemampuan dan
keinginan manusia. Api tidak terjadi begitu saja tetapi merupakan sesuatu proses kimiawi
antara uap bahan bakar dengan oksigen dan bantuan panas. Teori ini dikenal sebagai
segitiga api ( fire triangle) (respositori.usu.ac.id)
Menurut teori ini, kebakaran terjadi karena adanya tiga faktor yang menhadi unsur
api, yaitu: bahan bakar ( fuel), sunber panas ( heart), dan oksigen. Kebakaran dapat
terjadi jika ketiga unsur api tersebut saling bereaksi satu dengan lainnya tanpa adanya
salah satu unsur tersebut, api tidak dapat menyala. Teori ini dikembagkan oleh W.H
Hacssler (1974). Menurut beliau, kebakaran disebabkan oleh 4 faktor, yaitu, bahan bakar
bahan pegoksidasi, suhu dan reaksi berantai. Keemlat unsur ini disebut bidang empat api
atau istilah lainnya iyalah the tetahedron of fire (jaini,2008)
B. Penyebab Kebakaran
Kebakaran disebabkan oleh berbagai faktor, secara umum dimelompokan sebagai berikut
1. Faktor manusia
Manusia sebagia salah sati faktor penyebab kebakaran antara lain : manusia
yang kurang peduli terhadap keselamatan dan bahaya kebakaran, menempatkan
barang atau menyusun barang yang mungkin terbakar tanpa menghiraukan norma
norma pencegahan kebakaran, pemakaian tenaga
2. Faktor teknis
Kebakaran juga dapat disebabkan oleh faktor teknis khusunya kondisi tidak
aman dan membahayakan.
3. Proses fisik atau mekanis
Faktor penting yang menjadi peranan dalam proses ini adalah timbulnya panas
akibat kenaika n suhu atau timbulnya bunga apu, misalnya perkerjaan perbaikan
dengan mengunakan mesin las atau kondisi instalasi listri yang sudah tua atau tidak
memenuhi standar
3
4. Proses kimia
Kebakaran dapat terjadi ketika pengakjtan bahan_ bahan kimia berbahaya,
penyimpanan dan penaganan tanpa memperhatikan petunjuk_petunuk yang ada.
5. Faktor alam
Salah satu faktor penyebab adanya kevakaran dan peledakan akibat faktor alam
adalah petir dan gunung meletus yang dapat menyebabkan kebakan hutan yang luas
dan juga perumah _ perumahan yang dilalui oleh lahar panas dll( anonim,2010)
4
mengakibatkan keluarga menderita. Kegiatan sosial juga mengalami hambatan yang
berakibat turunnya kesejahteraan masyarakat.
5
Kegiatan- kegiatan pencegahan yang dapat dilakukan sebelum bencana kebakaran
dapat berupa :
a. Pendidikan peningkatan kesadaran bencana (disaster awareness)
b. Latihan penanggulangan bencana (disaster drill)
c. Penyiapan teknologi tahan bencana (disaster-dropf)
d. Membangun system social yang tanggap bencana
e. Perumusan kebijakan-kebijakan penganggulan bencana (disaster management
policies)
Prosedur dan tahapan penanggulangan pra bencana kebakaran yang dapat dilakukan
oleh masyarakat dengan memanfaatkan sumber daya manusia yang ada dapat melalui
perangkat komunikasi dan informasi antara lain:
6
Mitigasi bencana
Memiliki tiga unsur utama yaitu penilain bahaya, peringatan, dan persiapan
7
struktur akan bencana ( mitigasi struktur). Penguatan kelembagaan baik pemerintah,
masyarakat, maupun swasta merupakan faktor kunci dalam upaya mitigasi bencana.
Penguatan kelembagaan dalam bentuk dalam kesiap siagaan, sistem peningkatan dini,
tindakan gawat darurat, manajemen barang dan evakuasi bencan bertujuan
mewujudkan masyarakat yang berdaya sehigga dapat meminimalkandampak yg dapat
ditimbulkan oleh bencana
hal yang perlu dipersiapkan, diperhatikan dan dilakukan bersma sama dengan
pemerintah, swasta maupun masyarakat dalm mitigasi bencana, antara lain:
8
e. Meningkatkan pengetahuan pada masyarakat tentang ciri ciri alam setempat yang
memberikan indikasi akan adanya ancaman bencana kebakaran.
Kesiagaan (preparedness)
9
a. Membentuk forum koordinasi
b. Menyelenggarakan pertemuan berkala secara rutin
c. Saling bertukar informasi
d. Menyusun rencana terpadu
6. Mekanisme respon
a. Menyiapakan posko
b. Menyiapakan tim reaksi cepat
c. Mempunyai prosedur tepat
d. Menentukan insiden commander
e. Melakukan upaya diluar prosedur rutin
7. Peringatan dini
Penyampaian informasi yang tepat waktu dan efekti melalui kelembagaan yang jelas,
sehingga memungkinkan setiap individu yang teerancam bahaya dapat mengambil
langkah atau menghindari atau mengurangi resiko dan mempersiapak diri untuk
melakukan upaya tanggap darurat yang efektif
8. Manajemen informasi
Menciptakan system informasi yang mudah diakses, dimengerti dan disebarluaskan ke
masyarakat
Informasi yang disampaikan
a. Akurat
b. Tepat waktu
c. Dapat dipercaya
d. Mudah dikomunikasikan
9. Gladi atau simulasi
Untuk menguji tingkat kesiapsiagaan, perlu dilakukan uji lapangan berupa gladi atau
simulasi kebakaran. Simulasi dapat dilakukan baik dalam ruangan maupun di alam bebas
untuk lebih memahami sistuasinya saat terjadi bencana kebakaran. Gladi atau simulasi
harus dilakukan secara berkala, agar masyarakat dapat membiasakan diri.
10
Pencegahan (preventif)
Peran tim anggota kesehatan dalam pencegahan primer juga turut andil dalam
manajemen resiko bencan kebakaran ada beberapa hal yang dapat dilakukan tim dalam
masa pra bencana ini, antara lain :
1. menganali instruksi ancaman bahaya kebakaran
2. menyiapkan perlatan kesehatan didaerah rawan kebakaran
3. mengidentifikasi kebutuhan kebutuhan saat fase emergen ( makanan, air, obat obatan,
pakain dan sleimut, serta tenda)
4. melatih penanganan pertama korban bencan kebakaran baik mengembangkan
kemampuan sendiri maupun melatih masyarakat umum agar dapat melaksanakan
penanganan pertama
5. berkoordinasi dengan berbagai dinas pemerintahan, organisasi lingkungan, palang
merah nasional maupun lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam memberikan
penyuluhan dan simulasi persiapan menghadapi ancaman bencana kepada
masyarakat.
11
E. Penaggulangan Becanda saat kebakaran dan paska kebakaran
Dalam upaya prosedur tanggap darurat secara garis besar meliputi
rencana/rencana dalam menghadapi keadaan darurat, pendidikan dan latihan
penaggulangan keadaan darurat seperti proses evakuasi atau pemindahan dan penutupan
(jusup,1999).
Pencegahan kebakaran dan cara penanggulangan korban kebakaran tergantung lima (5)
prinsif pokok (suma’mur,1996) sebagai berikut :
a. Pencegahan kecelakaan sebagai akibat kecelakaan atas keadaan panik
b. Pembuatan bangunan tahan api
c. Pengawasan yang teratur dan berkala
d. Penemuan kebakaran pada tingkat awal dan pemadamannya
e. Pengendalian kerusakan untuk membatasi kerusakan sebagai akibat kebakaran
Sedangkan menurut Suprapto (1995) ketentuan dan persyaratan teknis dalam proteksi
kebakaran pada bangunan meliputi :
a. Melakukan pemeriksaan dan pengecekan kondisi dan keadaan saran adan peralatan
sistem proteksi kebakaran
b. Melengkapi sarana dan peralatan proteksi di dasari dan analisis resiko bahaya dan
standar serta ketentuan yg berlaku
c. Standar dan ketentuan teknis proteksi kebakaran harus di terapkan dan disebarluaskan
d. Setiap gedung harus di lengkapi dengan sarana pengamanan terhadap kebakaran
secara lengkap dan memenuhi standar t dan ketentuan teknis yang berlaku
e. Perlu di lakukan pemeriksaan dan pemeliharaan secara berkala untuk menjamin agar
sarana dan peralatan proteksi kebakaran dalam kondisi siap pakai
12
c. Bila terjadi kebakaran kecil : bertindaklah dengan tenang, identifikasi bahan terbakar
dan tentukan APAR yang dipakai
d. Bila terjadi kebakaran besar : bertindaklah dengan tenang, beritahu orang lain untuk
pengosongan lokasi, menyalakan alarm, hubungi petugas kebakaran.
e. Upayakan latihan secara periodik untuk dapat bertindak secara tepat dan tenang.
2. Pencegahan secara umum agar tidak terjadi kebakaran
a. Alat-alat elektrik adalah penyebab utama kebakaran di rumah tangga.
b. Belilah alat pemadam kebakaran yang praktis, jika mungkin, dan letakan dekat
kompor atau di dalam dapur serta ajarkanlah semua orang di rumah anda bagaimana
menggunakannya sewaktu waktun di butuhkan.
c. Jangan pernah meninggalkan masakan yang belum matang di atas api, jika anda tidak
bisa mengawasi nya secara langsung karna harus keruangan lain, lebih baik matikan
kompor.hal ini terutama pada makanan yang di goreng, karena minyak goreng cepat
menyebabkan kebakaran jika dibairkan panas.
d. Tidak melakukan aktivitas lain saat memasak.
e. Saat ini sudah banyak orang yang memasang detektor asap (smok detektor) di
rumahnya
f. Simpan benda-benda yg mudah terbakar seperti sprai pengharum ruangan, cat dan
alinnya jauh dari sumber api.
g. Buatlah rencana evakuasi jika sewaktu-waktu terjadi kebakaran dan latilah semua
anggota keluarga.
h. Buatlah tempat berkumpul yang di ketahui semua keluarga jika sewaktu-waktu terjadi
kebakaran dan semua orang harus keluar rumah
i. Buat daftar barang berharga anda, dengan foto dan video anada jika mungkin dan taro
di luar rumah di tempat yang aman
3. Tindakan ketika kebakaran terjadi
a. Kika anda rasa kebakran masih bisa di atasi karena baru terjadi dan belum menjalar,
gunakan alat pemadam kebakaran dan arahlkan ke bagian bawah api
b. Tutup rungan yang terjadi kebakaran agar tidak menjalar ke ruang lainnya
c. Sebelum memasuki ruang lainnya, sentuh bagian atas pintu karena jika terasa panas
berarti ruang itu sudah terbakar
13
d. Dengan cepat tapi tidak membuat keributan keluarkan seluruh anggita keluarga
e. Jika kebakaran terjadi di malam hari, tutupi tubuh anda dengan selimut
f. Carilah jalan keluar lalu pergilah ke tempat berkumpul dan telepon pemadam
kebakaran
4. Tindakan pasca api kebakaran padam
a. Jangan masuk ke rumah yang telah rusak oleh api. Strukturnya mungkin lemah dan
cepat roboh, ini berbahaya bagi keselamatan anda sendiri
b. Kontak pemerintah setempat agar mereka bisa mengontak anda dan memberi bantuan
yang diperlukan (jika ada)
c. Kontak perusahaan asuransi anda dan jika anda membeli barang barangpengganti
yang telah terbakar simpanlah semua tanda terima agar mendapat ganti rugi.
Pemulihan
Terdiri dari serangkaian kegiatan yang merupakan bentuk respon cepat sebagai bagian
dari upaya pemulihan (recovery) sebelum dilakukan rehabilitasi dan rekontruksi pasca bencana
yang lebih terancam tahapan ini dilakukan melalui proses review secara partisipasif dampak
bencana dan kegiatan progam nasional pemberdayaan masyarakat (PNPM) mandiri perdesaan
yang sudah direncanakan dan atau sedan dilaksanakan.
Kegiatan tindak cepat adalah kegiatan-kegiatan yang dapat secara cepat diidentifikasi dan
dikuantifikasi bersama masyarakat tanpa harus menunggu selesainya semua pendataan kerusakan
sarana prasarana social ekonomi pedesaan. dari hasil review tersebut, masyarakat bisa memilih
dan memutuskan pendanaan kegiatan-kegiatan yang dapat memberikan pendapatan kepada
warga keluarga yang terkena dampak bencana, terutama misalnya kegiatan-kegiatan
yangdilakukan secara padat karya.
14
atau ekonomi yang mengalami kerusakan secara lebih teliti, sebagai bahan perencanaan untuk
tahap rehabilitasi selanjutnya.
Rekontruksi
Rekonstruksi adalah perumusan kebijakan dan usaha serta langkah-langkah nyata yang
terencana baik, konsisten dan berkelanjutan untuk membangun kembali secara permanen semua
prasarana, sarana dan sistemkelembagaan, baik di tingkat pemerintahan maupun masyarakat,
dengan sasaranutama tumbuh berkembangnya kegiatan perekonomian, sosial dan
budaya,tegaknya hukum dan ketertiban, dan bangkitnya peran dan partisipasi masyarakatsipil
dalam segala aspek kehidupan bermasyarakat di wilayah pasca bencana.;encana ;ekonstruksi
adalah dokumen yang akan digunakan sebagaiacuan bagi penyelenggaraan program rekonstruksi
pasca-bencana, yang memuat informasi gambaran umum daerah pasca bencana meliputi antara
lain informasi kependudukan, sosial, budaya, ekonomi, sarana dan prasarana sebelum terjadi
bencana, gambaran kejadian dan dampak bencana beserta semua informasi tentang kerusakan
yang diakibatkannya, informasi mengenai sumber daya,kebijakan dan strategi rekonstruksi,
program dan kegiatan, jadwal implementasi, rencana anggaran, mekanisme$prosedur
kelembagaan pelaksanaan.'elaksana ;ekonstruksi adalah semua unit kerja yang terlibat
dalamkegiatan rekonstruksi, di bawah koordinasi pengelola dan penanggungjawabkegiatan
rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana pada lembaga yang berwenang menyelenggarakan
penanggulangan bencana di tingkat nasional dandaerah.
15
2. Smothcing
Menghilangkan faktor panas dengan memisahkan udara oksigen hingga mematikan
pembakaran .
3. Starving
Menyingkirkan bahan bakar / bahan yang mudah terbakar sampai pada titik dimana
tidak terdapat apapun yan dapat terbakar.
4. Breaking chain reaction
Mencegah reaksi nyala api dengan menyingkirkan rangkain reaksi kimia didaerah
nyala api.
5. Dengan demikian proses pembakaran akan terhenti.
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kebakaran adalah suatu nyala api, baik kecil atau besar pada tempat yang tidak
kita kehendaki, merugikan, pada umumnya sukar dikendalikan. Kebakaran merupakan
suatu bencana yang merugikan bagi banyak pihak yang dapat mengakibatkan kerugian
materil dan berpotensi terhadap kematian yang cukup.
17
DAFTAR PUSTAKA
18