Professional Documents
Culture Documents
1 SM
1 SM
1 SM
ABSTRACT
The young doctor co ass is a graduate medical student who follows secretariat co ass medical
education in order to get the title of the medical profession. In undergoing the procces education of co
ass young doctor co ass stationed in the hospital in order to undergo the practice of medicine action
under the guidance of a master doctor or supervisor. In carrying out their education while in hospital
young doctor co ass get an exception in the handling of medical to the patient, this is because the
young doctor co ass has not had a SIP of that cause young doctor co ass does not have full
responsibility to the patient, medical action perfomed by a young doctor co ass to be on instructions
and under the authority of master doctors or supervisor. But in fact there has been a social offenses
between master doctors with co ass young doctors to patients in RSUD Arifin Achmad Pekanbaru,
physicians and phycisian young doctor co ass be disregarding the rights of patients to provide quality
medical treatment. By law No. 29 of 2004 article 73 paragraph (2) explained that each person is
prohibited to use the tools, methods or other means providing services to the people who give the
impression as if the person concerned is a doctor or dentist who has has registration papers and
permit practice at (SIP). Young doctor co ass under the guidance of master doctors prohibited
medical action directly to the patient, where the handling of medical commited by young doctors co
ass without supervison by a master doctors entitled to account for acts young doctor co ass that it is
based a cooperation agreement Arifin Achmad hospital in Pekanbaru with medical faculties Riau
University. Problem and goals will be discussed in this thesis is to find out how the shape og a young
doctor co ass responsibilities in health care to patients at Arifin Achmad Hospitas in Pekanbaru.
This kind of research is sociological because in this study the authors directly conduct research
on the location or point examined in order to provide a complete and clear picture of the problems
examined. This research conducted Arifin Achmad Hospital in Pekanbaru, while the sample
population is a whole regard to the issues examined in this study, the data source used primary data,
sekunder data and terteier data, data collection techniques used were interviews questionnaries, and
literature studies.
While the technique of data analysis using qualitative descriptive analysis. It can be concluded
that the patients as recipients of health care perfomed by young doctor co ass entitled to hold against
master doctors who is in charge that do not oversee the actionts of yong doctors co ass in providing
treatment to patients in hospitals Arifin Achmad Pekanbaru. Suggestions for local governments and
hospitals in order to make the policy more on the responsibilities of young doctors co ass handling of
health of the patients during clerkships co ass at the hospital in order to avoid misunderstanding in
providing medical actions.
14
Pasal 1 angka 4 Undang-Undang Nomor
11
M.Solly Lubis, Filsafat Ilmu dan 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, Lembaran Negara
Penelitian, CV Mandar Maju, Bandung: 1994, hlm. 80. Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan
12
Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072.
Indonesia Pusat Bahasa, 2008, Kamus Besar Bahasa
15
Indonesia (KBBI), Cet 1, Gramedia Pustaka Utama, http://www.landasanteori.com/2015/09/Pengertian-
Jakarta, hlm. 241. Penanganan-KesehatanPasien.html?m=1, diakses pada
13
Pasal 9 angka 1 Peraturan Menteri tanggal 9 November 2016, pada pukul 11.22 WIB.
16
Kesehatan Republik Indonesia Nomor Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian
1419/MENKES/PER/X/2005 tentang Penyelenggaraan Hukum, Universitas Indonesia Press, Jakarta: 2005,
Praktik Dokter dan Dokter Gigi. hlm.30
JOM Fakultas Hukum Volume IV Nomor 1, April 2017. 5
b. Sampel 3) Bahan hukum tersier yaitu
Sampel adalah himpunan bahan hukum yang
bagian atau sebagian dari memberikan petunjuk atau
populasi.17 Sampel merupakan penjelasan bermakna
bagian dari populasi yang akan terhadap bahan hukum
dijadikan sebagai objek primer dan/atau bahan
penelitian. hukum sekunder, yaitu
3. Sumber Data kamus hukum, ensiklopedi,
a. Data primer adalah data yang majalah, media massa, dan
diperoleh langsung oleh peneliti sebagainya.
dengan metode pengumpulan 4. Teknik Pengumpulan Data
data melalui wawancara. 1. Wawancara
b. Data Sekunder yaitu Data Wawancara yaitu
sekunder adalah data yang metode yang digunakan untuk
diperoleh dari berbagai studi memperoleh keterangan untuk
kepustakaan serta peraturan tujuan penelitian dengan cara
Perundang-Undangan, buku- tanya jawab sambil bertatap
buku, literatur, jurnal serta muka antara pewawancara
pendapat para ahli yang dengan responden. Wawancara
berkaitan dengan permasalahan yang digunakan dalam
penelitian ini, yang terdiri dari : pengumpulan data adalah
1) Bahan hukum primer yaitu: wawancara nonstruktur yang
Bahan-bahan hukum primer diartikan dengan metode
yaitu: Kitab Undang-Undang dimana peneliti bebas
Hukum Perdata, Peraturan menanyakan suatu hal kepada
Menteri Kesehatan Republik responden tanpa terikat dengan
Indonesia Nomor 1419 / daftar-daftar pertanyaan sesuai
Menkes / Per / X / 2005 dengan permasalahan yang
tentang Penyelenggaraan sedang ditelitinya.
Praktik Dokter dan Dokter 2. Kuisioner
Gigi, Undang-Undang yaitu suatu alat
Nomor 36 Tahun 2009 pengumpulan data dengan cara
tentang Kesehatan, Undang- membuat daftar beberapa
Undang No 29 Tahun 2004 pertanyaan yang mempunyai
Tentang Praktik Kedokteran, korelasi dengan penelitian ini.
dan peraturan lainya yang 3. Kajian kepustakaan
berhubungan dengang yaitu untuk memperoleh
tanggung jawab dokter muda data sekunder, landasan ini
ko ass dalam penanganan yang mendukung skripsi ini.
kesehatan terhadap pasien. Penulis mempelajari buku-
2) Bahan hukum sekunder yaitu buku, literatur, maupun catatan
bahan hukum yang kuliah yang ada hubungannya
memberikan penjelasan dengan skripsi ini.
terhadap bahan hukum G. Analisis Data
primer yaitu hasil karya di Setelah data primer dan data
kalangan hukum yang ada sekunder diperoleh selanjutnya dilakukan
relevasinya dengan masalah- analisis data yang didapat dengan
masalah yang akan diteliti mengungkap kenyataan-kenyataan dengan
berupa buku-buku, pendapat- kalimat. Terhadap data yang diperoleh dari
pendapat para sarjana yang hasil penelitian tersebut, penulis
berhubungan dengan skripsi menggunakan metode secara kualitatif
ini.
yaitu uraian terhadap data yang terkumpul
dan tidak menggunakan angka-angka
sebagai hasil penelitianya melainkan
17
Bambang Sunggono, Metodologi Penelitian disajikan dalam bentuk pembahasan
Hukum, PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta: 2010, dengan uraian kalimat-kalimat dan
hlm.119
JOM Fakultas Hukum Volume IV Nomor 1, April 2017. 6
dipaparkan dalam bentuk tulisan. Hasil 2. Macam-Macam Tanggung Jawab
dari analisis data ini akan disimpulkan Macam-macam tanggung jawab
secara deduktif yaitu cara berfikir yang adalah sebagai berikut: 20
menarik suatu kesimpulan dari suatu a) Tanggung jawab dan Individu
pertanyaan atau dalil yang bersifat khusus, Pada hakikatnya hanya
yang mana dari berbagai kesimpulan masing-masing individu yang
tersebut dapat diajukan saran. dapat bertanggungjawab. Hanya
II. Pembahasan mereka yang memikul akibat dari
A. Tinjauan Umum Tentang Tanggung perbuatan mereka. Oleh
Jawab karenanya, istilah tanggung jawab
Pengertian Tanggung Jawab Hukum pribadi atau tanggung jawab
Dalam kamus hukum, tanggung sendiri sebenarnya “mubazir”.
Suatu masyarakat yang tidak
jawab adalah suatu keseharusan bagi
mengetahui bahwa setiap individu
seseorang untuk melaksanakan apa yang mempunyai nilainya sendiri yang
telah diwajibkan kepadanya.18. berhak diikutinya tidak mampu
1. Teori Tanggung Jawab Hukum menghargai martabat individu
Menurut Abdulkadir Muhammad, tersebut dan tidak mampu
teori tanggung jawab dalam perbuatan mengenali hakikat kebebasan.
melanggar hukum (tort liability) b) Tanggungjawab dan Kebebasan
dibagi menjadi beberapa teori, yaitu:19 Kebebasan dan
a. Tanggung jawab akibat perbuatan tanggungjawab tidak dapat
melanggar hukum yang dilakukan dipisahkan. Orang yang dapat
dengan sengaja (intertional tort bertanggung jawab terhadap
liability), tergugat harus sudah tindakannya dan mempertanggung
melakukan perbuatan sedemikian jawabkan perbuatannya hanyalah
rupa sehingga merugikan orang yang mengambil keputusan
penggugat atau mengetahui bahwa dan bertindak tanpa tekanan dari
apa yang dilakukan tergugat akan pihak manapun atau secara bebas.
menimbulkan kerugian. c) Tanggungjawab Sosial
b. Tanggung jawab akibat perbuatan Dalam diskusi politik
melanggar hukum yang dilakukan sering disebut-sebut istilah
tanggungjawab sosial. Istilah ini
karena kelalaian (negligence tort
dianggap sebagai bentuk khusus,
lilability), didasarkan pada konsep lebih tinggi dari tanggungjawab
kesalahan (concept of fault) yang secara umum. Namun berbeda
berkaitan dengan moral dan hukum dari penggunaan bahasa yang ada,
yang sudah bercampur baur tanggungjawab sosial dan
(interminglend). solidaritas muncul dari
c. Tanggung jawab mutlak akibat tanggungjawab pribadi dan
perbuatan melanggar hukum tanpa sekaligus menuntut kebebasan dan
mempersoalkan kesalahan (stirck persaingan dalam ukuran yang
liability), didasarkan pada tinggi.
perbuatannya baik secara sengaja d) Tanggungjawab terhadap orang
maupun tidak sengaja, artinya lain.
meskipun bukan kesalahannya tetap Setiap manusia mempunyai
bertanggungjawab atas kerugian kemungkinan dan di banyak situasi
yang timbul akibat perbuatannya. juga kewajiban moral atau hukum
untuk bertanggungjawab terhadap
orang lain.
18 Dokter muda dalam
Andi Hamzah, Kamus Hukum, Ghalia
Indonesia, 2005.
statusnya ebagai seorang
19
Abdulkadir Muhammad, Hukum
20
Perusahaan Indonesia, Citra Aditya Bakti, 2010, hal. Wirdiyono, Wewenang dan Tanggung
503. Jawab, Ghalia Indonesia, Bogor: 2004, hal. 27.
JOM Fakultas Hukum Volume IV Nomor 1, April 2017. 7
mahasiswa tentu berada dibawah diklasifikasikan melakukan
22
bimbingan dan supervisor dari penganiayaan.
dokter ahli yang menjadi B. Tinjauan Umum Tentang Dokter Muda
supervisornya selama berada di (Ko Ass)
rumah sakit. Oleh karena itu, 1. Pengertian Dokter Muda (Ko Ass)
dokter muda dalam menjalankan Dokter muda (Ko Ass) atau Co-Ass
kewajibanya di rumah sakit memiliki kepanjangan Co-Assistant. Co-
merupakan bagian dari Assistant berarti seorang mahasiswa
tanggungjawab supervisor. kedokteran yang telah menyelesaikan
Dokter muda tidak gelar sarjana kedokteran dan magang di
bertanggungjawab secara hukum rumah sakit untuk lebih mengenalkan
apabila terjadi kesalahan yang
dunia kedokteran.23
dilakukanya.
3. Pihak yang Bertanggungjawab 2. Pengaturan Dokter Muda (Ko Ass)
Terkait kesalahan yang Dalam peraturan bersama Menteri
dilakukan oleh dokter muda terhadap Kesehatan dan Badan Kepegawaian
pasien selama di rumah sakit, yang Daerah No. 1201/MENKES/PB/XII/2009
bertanggungjawab tentunya tergantung tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan
dari kesalahanya seperti apa, dan Fungsional Dokter Pendidik Klinis dan
bagaimana sampai terjadi kesalahan Angka Kreditnya pasal 1 angka 1
yang dimaksud. Jika kesalahan itu mengatur bahwa: Dokter pendidik klinis
dilakukan oleh dokter muda tanpa adalah jabatan yang mempunyai ruang
adanya perintah atau pelimpahan lingkup, tugas, tanggungjawab dan
wewenang untuk melakukan wewenang untuk melakukan kegiatan
pelayanan kesehatan dari pelayanan kesehatan/medik, pengabdian
supervisornya, maka tentunya yang masyarakat, pendidikan dokter dan dokter
bertanggungjawab adalah dokter muda spesialis di rumah sakit pendidikan serta
itu sendiri. melakukan penelitian guna
4. Perbuatan Melawan Hukum pengembangan ilmu kedokteran yang
Kesalahan berarti larangan, diduduki oleh pegawai negeri sipil
larangan adalah suatu hal yang dengan hak dan kewajiban yang
dilarang untuk dilakukan atau
diberikan secara utuh oleh pejabat yang
dilanggar, bila tetap dilakukan maka
akan dikenakan sanksi dan sebaliknya berwenang.24
jika tidak dilakukan pelanggaran maka 3. Tugas Dokter Muda (Ko Ass)
tidak dapat dikenai sanksi seperti Pada tahap pendidikan profesi
larangan untuk melakukan pencurian, dokter, dokter muda akan diberikan
larangan melewati suatu jalan, apabila pembelajaran klinik meliputi cara
larangan itu dilanggar pelakunya baru anamnesis dan pemeriksaan fisik,
bisa dikenakan sanksi.21 pemilihan pemeriksaan penunjang yang
Untuk lingkungan medis yang akan membantu menegakkan diagnosis
dikatakan larangan adalah suatu atau diagnosis banding penyakit, tata
kondisi untuk tidak dilakukan terhadap laksana penyakit dan komplikasi.
pasien yang didasarkan kepada standar III. HASIL PENELITIAN
ilmiah kedokteran yang mempunyai A. Hubungan Hukum antara Dokter
sifat universal. Kalau sudah masuk Muda (Ko Ass) dengan Dokter
dalam rambu larangan medis, namun
masih juga dilakukan oleh tenaga
22
medis, hal semacam ini sudah bisa Ibid, hal 22.
23
dikatagorikan melakukan pelanggaran Pasal 9 angka 1 Peraturan Menteri
yang dalam pandangan yuridis Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1419/MENKES/PER/X/2005 tentang Penyelenggaraan
Praktik Dokter dan Dokter Gigi.
21 24
Mudakir Iskandarsyah. Tuntutan Pidana Isfandyarie, Anny, Tanggung Jawab
dan Perdata Malpraktik. Permata Askara. Jakarta: 2011, Hukum dan sanksi Bagi Dokter, Prestasi Pustaka. Jakarta:
hal. 21. 2006, hal. 191.
JOM Fakultas Hukum Volume IV Nomor 1, April 2017. 8
Pengampu, Rumah Sakit, dan 3) Hubungan Hukum Dokter Muda
Universitas dengan Universitas
1) Hubungan Hukum Dokter Muda Dokter muda sebagai
dengan Dokter Pengampu seorang mahasiswa aktif yang
Pada masa sebelum terdaftar pada Universitas yang
disahkanya Undang-Undang membina Fakultas Kedokteran
Praktik Kedokteran No. 29 Tahun tentunya memiliki hubungan
2004, dokter muda dalam antara dokter muda itu sendiri
melaksanakan kegiatan praktik dengan Universitasnya, Rumah
pembelajaranya di rumah sakit Sakit, termasuk dokter yang
belum menggunakan dokter menjadi pendamping dan
pengampu sebagai pendamping pembimbingnya selama
dan penanggungjawab menjalankan kegiatan pendidikan
dilaksanakanya pendidikan profesi profesinya.
pada saat itu. Dokter muda pada Fakultas Kedokteran
saat itu telah dianggap cakap untuk Universitas Riau tentunya
melakukan kegiatan penanganan bertanggungjawab kepada
terhadap pasien secara mandiri dan mahasiswa terkait kegiatan belajar
oleh pasien telah dianggap sebagai mereka baik itu di lingkungan
seorang dokter yang diperbolehkan Universitas, maupun pada
untuk melakukan pelayanan lingkungan rumah sakit dimana
kesehatan di rumah sakit.25 mereka melaksanakan pendidikan
2) Hubungan Hukum Dokter Muda profesinya sebagai seorang
dengan Rumah Sakit mahasiswa ko ass.
Pada masa sebelum B. Tanggungjawab Dokter Muda Ko
disahkanya Undang-Undang No. Ass di Rumah Sakit Umum Daerah
29 Tahun 2004 tentang Praktik (RSUD) Arifin Achmad Pekanbaru
Kedokteran, dokter muda dalam 1. Tanggungjawab Secara Umum
melaksanakan kegiatan pendidikan Secara umum dalam
profesinya tidak didampingi oleh pelaksanaan pendidikan profesi
seorang dokter pengampu atau dokter muda di rumah sakit, rumah
supervisor. Bahkan dokter muda sakit itu sendiri tidak
yang merupakan sarjana bertanggungjawab terhadap kesalahan
kedokteran dan belum dinyatakan yang dilakukan oleh mahasiswa
selesai dalam pendidikan profesi pendidikan profesi karena merupakan
sudah dianggap sebagai dokter bagian dari tanggungjawab
yang boleh melaksanakan Universitas dalam hal ini
pelayanan kesehatan bahkan supervisornya.
mengambil keputusan tindakan Sebagai pelaksana Perguruan
penanganan secara mandiri. Akan Tinggi, Universitas tentu
tetapi setelah disahkanya Undang- bertanggungjawab terhadap kegiatan
Undang Praktik Kedokteran No.29 belajar yang dilakukan oleh
Tahun 2004, hal itu tidak mahasiswa peserta didiknya yang
dibenarkan lagi untuk dilakukan dalam konteks proses
dilaksanakan. 26 belajar yang diterapkan oleh
Unversitas tersebut. Dalam hal ini,
25
Wawancara dengan Dr. Dany Sp.Pd, Dokter selain yang dibenarkan oleh
Pengampu RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, Hari Jumat,
Tanggal 6 Januari, 2017, Bertempat di RSUD Arifin Achmad
kurikulum pendidikan tinggi pada
Pekanbaru. Pergutuan tinggi tersebut bukan
26
Wawancara dengan Dr. Dany Sp.Pd, menjadi tanggungjawab Universitas
Dokter Pengampu RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, Hari akan tetapi menjadi tanggungjawab
Jumat, Tanggal 6 Januari, 2017, Bertempat di RSUD yang bersangkutan.
Arifin Achmad Pekanbaru.
JOM Fakultas Hukum Volume IV Nomor 1, April 2017. 9
Rumah sakit sebagai bertanggungjawab adalah
29
pelaksana pelayanan kesehatan supervisornya.
terhadap pasien di rumah sakit hanya 3. Munculnya Tanggungjawab
bertanggungjawab untuk Pihak yang bertanggungjawab
menyediakan sarana yang mendukung dalam hal ini suoervisor atau dokter
pelaksanaan pendidikan profesi untuk pengampu hingga pihak Universitas
menambah pengetahuan dan dinyatakan bertanggungjawab
wawasan mahasiswa pendidikan terhadap pelayanan medik yang
tersebut dalam hal proses pelayanan dilakukan oleh dokter muda karena
kesehatan di rumah sakit. Rumah perbuatan tesebut mengakibatkan
sakit hanya menyediakan seperlunya kerugian dan tidak sesuai dengan
berdasarkan perjanjian kerjasama pelayanan yang seharusnya diterima
dengan Universitas.27 oleh pasien. Pasien berhak
Supervisor sebagain seorang mendapatkan pelayanan medik yang
dokter spesialis dimana mahasiswa profesional dan ditangani oleh dokter
ditempatkan untuk kegiatan yang ahli.
pendidikan profesi bertanggungjawab Terkait kasus yang dilakukan
memberi bimbingan dan arahan oleh dokter muda terhadap pasien di
kepada masiswa tersebut sebagai RSUD Arifin Achmad Pekanbaru
seorang dosen yang ditentukan oleh yang jelas bahwa dokter muda ko ass
Universitas untuk membina memberikan diagnosa penyakit
mahasiswa tersebut. Termasuk terhadap pasien dan bertentangan
bertanggungjawab secara hukum bila dengan peraturan perundang-
terjadi kesalahan yang dilakukan oleh undangan maka pertanggungjawaban
dokter muda tersebut dimana dokter dilimpahkan terhadap dokter
muda merupakan perpanjangan pengampu sebagai penanggungjawab
tangan dari supervisor dan berada atas kesalahan penanganan medik
dibawah bimbingan untuk boleh atau tersebut, hal ini dikarenakan kejadian
tidaknya melakukan suatu kegiatan tersebut seharusnya tidak akan terjadi
penanganan terhadap pasien.28 apabila dokter pengampu atau
2. Pihak yang Bertanggungjawab supervisor tersebut mengawasi dan
Terkait kesalahan yang membina dokter muda ko ass pada
dilakukan oleh dokter muda terhadap saat menerima kunjungan pasien ke
pasien selama di rumah sakit, yang RSUD Arifin Achmad Pekanbaru.
bertanggungjawab tentunya 4. Bentuk Pertanggungjawaban dan
tergantung dari kesalahanya seperti Sanksi
apa, dan bagaimana sampai terjadi Dari hasil wawancara penulis
kesalahan yang dimaksud. Jika dengan dokter Dany Sp.Pd terkait
kesalahan itu dilakukan oleh dokter kesalahan yang dilakukan oleh dokter
muda tanpa adanya perintah atau muda tersebut maka biasanya yang
pelimpahan wewenang untuk bersangkutan akan ditambah siklus
melakukan pelayanan kesehatan dari belajarnya pada bagian tersebut atau
supervisornya, maka tentunya yang dinyatakan proses belajarnya tidak
bertanggungjawab adalah dokter lulus dan yang bersangkutan
muda itu sendiri. Akan tetapi jika diharuskan untuk mengulangi
kesalahan terjadi akibat dari perintah kembali siklus belajarnya pada bagian
atau pelimpahan kuasa dari spesialis tempat dokter muda
supervisornya, maka tentunya yang menjalani masa ko ass nya, namun
terkait dengan kesalahan pemberian
resep obat yang mengakibatkan
27
Wawancara Dengan Direktur
28 29
Ibid