Professional Documents
Culture Documents
Makalah Rizka Meilisa
Makalah Rizka Meilisa
ABSTRACT
This research is puposed to utilize the waste of fish snakehead (channa striata)
visceral waste to become protein hydrolyzate which have antioxidant activity. This research
was held from January to August 2018. This study used laboratory experiment methods and
descriptive data analysis. The treatment used was the concentration of protease enzymes by
10%, 20%, 30% and 40% and 6 hours hydrolysis time. The results showed that the protein
hydrolyzate of fish visceral organs had a value of hydrolysis degree which increased with
increasing concentration of the enzyme given, from 18.9% to 70.3%. Peptide levels have
values from 22.68% to 32.76% and also increase. protein levels have increased up to 30%
enzyme concentration, decreasing at 40% enzyme concentration. Antioxidant activity also
increased at 30% enzyme concentration and decreased to 40% enzyme concentration. The
highest protein content was 43,623 mg / mL, the highest peptide level was 32.76 and the
percentage of antioxidant inhibition had the highest value of 66.06%.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatan limbah jeroan ikan gabus Channa striata
menjadi hidrolisat protein yang memiliki aktivitas antioksidan. Penelitian ini dilaksanakan
pada bulan Januari hingga Agustus 2018. Metode penelitian ini menggunakan metode
percobaan laboratorium dan analisa data secara deskriptif. Perlakuan yang digunakan adalah
konsentrasi enzim protease sebesar 10 %, 20 %, 30% dan 40% dengan waktu hidrolisis selama
6 jam. Hasil penelitian menunjukan bahwa hidrolisat protein jeroan ikan gabus memiliki nilai
derajat hidrolisis yang mengalami peningkatan seiring dengan naiknya konsentrasi enzim yang
diberikan yaitu dari 18,9 % sampai 70,3 %. Serta kadar peptida dari 22,68 % sampai 32,76 %.
kadar protein mengalami peningkatan sampai dengan konsentrasi enzim 30%, namun
mengalami penurunan pada konsentrasi enzim 40 %. Aktivitas antioksidan juga mengalami
peningkatan hingga konsentrasi enzim 30% dan menurun pada konsentrasi enzim ke 40 %.
Kadar protein tertinggi yaitu sebesar 43,623 mg/mL, kadar peptida tertinggi yaitu sebesar
32,76 dan persen inhibisi antioksidan memiliki nilai tertinggi yaitu sebesar 66,06 %.
1. Mahasiswa Program Studi Teknologi Hasil Perikanan Universitas Sriwijaya Universitas Sriwijaya
2. Dosen Pembimbing 1 Program Studi Teknologi Hasil Perikanan Universitas Sriwijaya
3. Dosen Pembimbing 2 Program Studi Teknologi Hasil PerikananUniversitas Sriwijaya
2
Universitas Sriwijaya
3
Universitas Sriwijaya
4
Universitas Sriwijaya
5
Universitas Sriwijaya
6
Inhibisi (%)
selanjutnya terurai menjadi senyawa yang 50
sederhana seperti peptida-peptida, asam amino 40
dan amonia. Haslaniza et al, (2010) 30
menyatakan bahwa konsentrasi enzim 20
proteolitik yang semakin meningkat selama 10
proses hidrolisis akan menyebakan 0
peningkatan kandungan nitrogen terlarut 10% 20% 30% 40%
dalam hidrolisat protein ikan. Konsentrasi Enzim
Hidayat (2005), melaporkan
meningkatannya protein karena dalam proses
hidrolisis melibatkan enzim didalamnya ini Gambar 4. Aktivitas antioksidan hidrolisat
terjadi karena proses pemecahan protein protei jeroan ikan gabus
menjadi asam amino yang sederhana.
Peningkatan tersebut disebabkan oleh ikut Hasil persen inhibisi aktivitas
terdeteksinya enzim yang digunakan karena antioksidan hidrolisat protein jeroan ikan
enzim juga merupakan protein. Karti et al, gabus dengan konsentrasi enzim yang berbeda
(2008), menjelaskan bahwasannya semakin menghasilkan % inhibisi yang berbeda juga.
tinggi konsentrasi enzim yang digunakan Pada konsentrasi enzim 40 % menghasilkan
maka akan semakin tinggi kecepatan rekasi persen penghambatan yang paling rendah dari
pemecahan protein sehingga protein kompleks konsentrasi enzim yang lainnya, yaitu sebesar
akan menjadi protein sederhana (asam amino). 52, 87 % dan pada enzim 30 % memiliki nilai
Pada penelitian Latifah (2013), kadar tertinggi yaitu sebesar 66,06 %.
protein hidrolisat protein jeroan kakap putih Perbedaan persen penghambatan yang
yaitu sebesar 80,88% dan kadar protein dihasilkan diduga karena perbedaan
hidrolisat protein jeroan ikan Catla catla konsentrasi enzim yang digunakan, dimana
(92,63%) dengan konsentrasi enzim 0,1 % dan persen penghambatan yang tertinggi terdapat
waktu hidrolisis 4 jam. pada perlakuan konsentrasi enzim 30%. Pada
konsentrasi enzim 10% hingga 30 %
Aktivitas Antioksidan terjadinya peningkatan nilai persen
Metode uji DPPH merupakan salah satu penghambatan, seiring dengan penambahan
metode yang sering digunakan untuk konsentrasi enzim yang diberikan. Hal ini
memperkirakan efisiensi kinerja dari substansi diduga bahwa peptida yang dihasilkan dari
yang berperan sebagai antioksidan (Molyneux hidrolisat jeroan ikan gabus yang berperan
2004). Metode uji aktivitas antioksidan sebagai antioksidan banyak mendonorkan
dengan menggunakan radikal bebas DPPH hidrogen sehingga nilai nilai persen
dipilih karena metode ini sederhana, mudah, penghambatanya cenderung meningkat. Suatu
cepat dan tidak banyak menggunakan sampel. senyawa dapat dikatakan memiliki aktivitas
Intensitas Perubahan warna ungu pada DPPH antioksidan apabila senyawa tersebut mampu
menjadi ungu kemerahan atau kuning mendonorkan atom hidrogennya pada radikal
dimanfaatkan untuk mengetahui aktivitas DPPH, yang ditandai dengan perubahan warna
Universitas Sriwijaya
7
ungu menjadi kuning pucat (Molyneux Bordbar S, Ebrahimpour A., Hamid AA., dan
20004). Bordbar et al, (2013), menjelaskan Saari N. 2013 the improvement of the
bahwa ukuran peptida dan kelarutannya, enogenous antioxidant property of stone
kompoisis asam amino, untain dan banyak fish (Actiopya lecanora) Tissue Using
asam amino bebas merupakan kunci yang Enzimnatic Prpteolysis. J.foof Sci.9:15
menentukan kapaasitas penangkapan radikal
DPPH. Dumay J, Donnay-Mareno C, Barnathan G,
Pada penelitian Latifah (2013), Jaouen P, Barge. 2006 Improvement of
aktivitas antioksidan dan komponen bioaktif lipid and phospholipid recoveries from
dari hidrolisat protein jeroan ikan kakap putih sardine (Sardina pilhardus) viscera
(Lates calcalifer) dengan konsentrasi enzim using industrial proeateses. Proses
0,1 % dan waktu hidrolisis 4 jam Biochemstry 41:2327-2332.
menghasilkan aktivitas antioksidan dengan DOI:10.1016/j.probio.2006.04.005
persen inhibisi sebesar 93,13 %.
Gordon, M. H. 1990. The Mechanism of
Antioksidants Action in Vitro. In:
KESIMPULAN DAN SARAN Hudson, B.J.F. (ed). Food
Antioksidants. Elsevier Applied
Kesimpulan Science. London- New York.
Kesimpulan yang didapat pada penelitian Goldberg, G. 2003. Plants: Diet and Health. I
ini adalah sebagai berikut : Owa State Press, Blackwell Publishing
Hidrolisat protein jeroan ikan gabus Company, 2121 State Avenue, Ames,
menghasilkan derajat hidrolisis tertinggi yaitu USA.
sebesar 70,3 % pada konsentrasi enzim 40 %,
memiliki kadar protein tertinggi yaitu sebesar Guangrong, Huang., Ying Tiejing., Huo Po
43,623% pada konsentrasi enzim 30 %, and Jiang Jiaxing. 2006. Purification
memiliki kadar peptida tertinggi yaitu sebesar and Characterization of a Protease from
32,76 % pada konsentrasi enzim 40 % dan Thermophilic Bacillus Strain
persen inhibisi antioksidan pada konsentrasi HS08.African Journal of
enzim 30 % memiliki nilai tertinggi yaitu Biotechnology.5 (24) : 2433-2438
sebesar 66,06 %. Hasnaliza, H., Maskat MY., Wan AWM.,
Mamot S. 2010. The effect of enzyme
concetration, temperature and incubation
Saran time on nitrogen content and degree of
Saran yang dapat diberikan perlu hydrolysis of protein precipate from
dilakukan penelitian berupa penelitian cockle (Anadara granosa) meat wash
pengujian asam amino pada jeroan ikan gabus water. International Food Research
dan pengujian SDS- PAGE. Journal 17:147-152
Hidayat, T. 2005. Pembuatan Hidrolisat
DAFTAR PUSTAKA
Protein Dari Ikan Selar Kuning (Caranx
leptolepis) Dengan Menggunakan Enzim
Baehaki A., SD Lestari., AR Romadhoni. Papain. [Skripsi]. Fakultas Perikaan
2015. Hidrolisis Protein Ikan Patin Dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian
Menggunakan Enzim Papain Dan Bogor
Aktivitas Antioksidan Hidrolisatnya.
Buletin Teknologi Hasil Perikanan. Kamelia R., M Sindumarta dan D Natalia.
18(3). 2005. Isolasi dan karakterisasi protease
intraselular termostabil dari bakteri
Universitas Sriwijaya
8
Universitas Sriwijaya