You are on page 1of 8

0

MASALAH BELAJAR PESERTA DIDIK TINGGAL KELAS


DAN PROGRAM LAYANAN OLEH GURU BK
(Studi di SMP MUHAMMADIYAH 6 PADANG)

JURNAL

RANI ETA PUTRI


NPM: 10060099

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT
PADANG
2015
1

MASALAH BELAJAR PESERTA DIDIK TINGGAL KELAS


DAN PROGRAM LAYANAN OLEH GURU BK
DI SMP MUHAMMADIYAH 6 PADANG

Oleh:

Rani Eta Putri*

*Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat


ABSTRACT

This study was the motivated by the conditions encountered in the field that the problem of
students stay in class still found mainly learning problems. The aims of this study to describe. (1).
The problem of learnes live classroom visits from internal factors, (2) The problem of learnes live
classroom visits from external factors, and (3) The program services by guidance and counseling
teacher. This research is a quantitative descriptive. The study of this population was students who
were 18 people. A technique used in sampling is total sampling. All the sampled population is 18
people. The instrument used in this study was a questionnaire, while the percentage of data
analysis techniques used. The results of this study reveal that: (1) The problem of learnes stay
classroom visits from internal factors categorized a little, (2) The problem of learnes stay
classroom visits from external factors categorized a little and, (3) The program service by guidance
and counseling categorized quite good teacher. Based on the results above was recommended to
the guidance and counseling teacher for giving out the appropriate services to the learners so that
the completion of the learning problems of students live classes. For program services by guidance
and counseling categorized quite good teachers to be more effective it needs to be used again in
order to be excellent.

Keywords : Learning Problem, Students Stay in Class, and The Program Service

Pendahuluan kurang mendapat perhatian dari orang tua,


cara didikan orang tua yang keras, hubungan
Dampak negatif dari peserta didik yang guru dengan peserta didik yang kurang baik,
tinggal kelas sangat merugikan peserta didik metode atau cara guru yang kurang
itu sendiri karena peserta didik akan dua menyenangkan, hubungan dengan teman
tahun di kelas yang sama sehingga peserta yang kurang baik dan hubungan dengan
didik akan merasa tersisih dari teman orang tua yang kurang baik. Berdasarkan
sekelasnya. Berdasarkan informasi yang informasi yang diperoleh di lapangan
diperoleh di lapangan diketahui bahwa di diketahui bahwa di SMP Muhammadiyah 6
SMP Muhammadiyah 6 Padang ada Padang ada beberapa peserta didik yang
beberapa peserta didik yang tinggal kelas. tinggal kelas.
Berdasarkan penelitian terdahulu oleh Dari hasil observasi yang sudah
Wendrika Putri (2012) dengan judul “ Faktor dilakukan di SMP Muhammadiyah 6 Padang
Penyebab Peserta Didik Tinggal Kelas di pada tanggal 01 Desember 2014 terlihat
SMP 2 Pulau Punjung”, mengungkapkan bahwa peserta didik yang tinggal kelas ada
bahwa faktor penyebab peserta didik tinggal sebanyak 18 orang. Masalah yang sedang
kelas dari faktor internal adalah motivasi dialami peserta didik tinggal kelas karena
yang rendah, kebiasaan belajar yang kurang tidak masuk kelas dalam proses belajar
baik, perhatian terhadap belajar kurang, berlangsung, peserta didik juga tidak bisa
kedisiplinan yang kurang, sikap belajar yang memahami atau mengerti dengan materi
kurang baik, kemauan belajar tidak ada yang diberikan guru, malas dalam
mengakibatkan malas dan tidak semangat mengulangi pelajaran serta tidak membuat
dalam belajar. Faktor penyebab peserta didik tugas yang diberikan gurunya di rumah dan
tinggal kelas dari faktor eksternal adalah tugas harian peserta didik juga tidak lengkap
2

karena diakibatkan sering bolos sekolah dan Setelah diperoleh presentase kemudian
absen sehingga mengakibatkan peserta didik dilakukan klasifikasi jawaban dengan
tersebut tinggal kelas. Sedangkan layanan tingkatan sebagai berikut:
yang diberikan guru BK kepada peserta 1. Untuk kriteria masalah belajar peserta
didik belum optimal karena hanya beberapa didik tinggal kelas yaitu:
layanan yang diberikan guru BK seperti: 81% - 100% = Sangat Banyak
Layanan informasi, layanan penguasaan 61% - 80% = Banyak
konten dan layanan konseling perorangan, 41% - 60% = Cukup banyak
sedangkan layanan BK ada 9 jenis layanan 21% - 40% = Sedikit
yang dapat diberikan sesuai kebutuhan 0% - 20% = Sangat Sedikit
peserta didik tinggal kelas. 2. Untuk kriteria program layanan oleh
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru BK yaitu:
peserta didik pada tanggal 10 Desember 81%-100% = Sangat Baik
2014 diperoleh informasi bahwa penyebab 61%-80% = Baik
peserta didik tinggal kelas karena sulit 41%-60% = Cukup Baik
mengerti dengan pelajaran yang diterangkan 21%- 40% = Kurang Baik
oleh guru, sering cabut atau bolos, kurang 0%-20% = Sangat Kurang Baik
percaya diri bergaul dengan teman dan
kurang suka kepada guru mata pelajaran Hasil dan Pembahasan
tertentu. Berdasarkan realita di atas, maka
penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut Penelitian mengenai masalah belajar
mengenai: Masalah Belajar Peserta Didik peserta didik tinggal kelas dan program
Tinggal Kelas dan Program Layanan oleh layanan oleh guru BK di SMP
Guru BK di SMP Muhammadiyah 6 Padang. Muhammadiyah 6 Padang, secara umum
Untuk lebih terarahnya penelitian ini dapat diketahui bahwa dari 18 peserta didik,
maka peneliti membatasi masalah sebagai terdapat 8 peserta didik (44,44%) berada
berikut: pada kategori sangat banyak. Kemudian
1. Masalah belajar peserta didik tinggal sebanyak 9 peserta didik (50,00%) berada
kelas dilihat dari faktor internal. pada kategori banyak. Sementara itu ada 1
2. Masalah belajar peserta didik tinggal peserta didik (5,56%) berada pada kategori
kelas dilihat dari faktor eksternal. cukup banyak.
3. Program layanan oleh guru BK untuk Untuk program layanan oleh guru BK
peserta didik tinggal kelas. secara umum dapat diketahui bahwa terdapat
1 peserta didik (5,56%) berada pada kategori
Metodologi Penelitian sangat baik. Kemudian 2 peserta didik
(11,11%) berada pada kategori baik.
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Selanjutnya 14 peserta didik (77,78%)
Muhammadiyah 6 Padang pada tahun berada pada kategori cukup baik dan 1
pelajaran 2014/2015. Populasi dan sampel peserta didik (5,56%) berada pada kategori
penelitian adalah seluruh peserta didik kurang baik.
tinggal kelas berjumlah 18 orang. Teknik Menurut Afifuddin (2012:106) secara
pengambilan sampel dalam penelitian ini sederhana mengartikan masalah adalah suatu
menggunakan teknik total sampling. Untuk keadaan yang bersumber dari hubungan
menganalisis data yang digunakan teknik antara dua faktor atau lebih yang
analisa persentase menurut Yusuf menghasilkan situasi yang membingungkan.
(2007:365) dengan rumus: Sedangkan menurut Prayitno dan Amti
(2004:40) masalah adalah suatu yang ada
pada diri seseorang yang perlu mendapatkan
perhatian dan pemecahan demi kebaikan
Keterangan: untuk diri yang bersangkutan.
P = Persentase Dari pengertian di atas dapat
F = Frekuensi disimpulkan bahwa masalah merupakan
N = Jumlah responden suatu keadaan yang tidak diinginkan oleh
100 = Jumlah angka mutlak individu dan merupakan tantangan yang
harus diselesaikan. Jika masalah tersebut
3

tidak diselesaikan maka akan terjadi terkait sikap terhadap belajar cukup banayak
ketidakseimbangan di dalam diri individu. dan perlu untuk diminimalisir agar mencapai
kategori yang diinginkan yaitu sedikit.
1. Masalah Belajar Peserta Didik Menurut Aunurrahman (2010:179) sikap
Tinggal Kelas Dilihat dari Faktor siswa dalam belajar merupakan bagian
Internal penting untuk diperhatikan karena aktivitas
belajar siswa selanjutnya banyak ditentukan
Berdasarkan hasil pengolahan data oleh sikap siswa ketika akan memulai
masalah belajar peserta didik dilihat dari kegiatan belajar. Sikap terhadap belajar juga
faktor internal, secara umum dapat diketahui nampak dari kesungguhan mengikuti
bahwa dari 18 peserta didik, terdapat 3 pelajaran atau sebaliknya bersikap acuh
peserta didik (16,67%) berada pada kategori terhadap aktivitas belajar.
sangat banyak. Kemudian sebanyak 14 Berdasarkan pendapat di atas dapat
peserta didik (77,78%) berada pada kategori disimpulkan sikap merupakan kemampuan
banyak. Sementara itu ada 1 peserta didik (5, memberikan penilaian tentang sesuatu.
56%) berada pada kategori cukup banyak. Siswa memperoleh kesempatan belajar.
Berdasarkan hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa masalah belajar peserta b. Masalah Belajar Peserta Didik
didik tinggal kelas dari faktor internal sangat Tinggal Kelas Dilihat dari Faktor
banyak sehingga perlu untuk diminimalisir (Internal) Terkait Motivasi Belajar
agar mencapai kategori yang diinginkan
yaitu sedikit. Berdasarkan hasil pengolahan data
Menurut Dimyati dan Mudjiono masalah belajar peserta didik tinggal kelas,
(2002:238) faktor-faktor internal (faktor- terkait motivasi belajar terdapat 7 peserta
faktor yang berada pada diri peserta didik itu didik (38,89%) berada pada kategori sangat
sendiri), antara lain: banyak. Kemudian sebanyak 9 peserta didik
1. Sikap terhadap belajar (50,00%) berada pada kategori banyak.
2. Motivasi belajar Selanjutnya ada 2 peserta didik (11,11%)
3. Konsentrasi belajar berada pada kategori cukup banyak.
4. Mengolah bahan belajar Menurut Aunurrahman (2010:180)
5. Menyimpan perolehan hasil belajar motivasi di dalam kegiatan belajar
Berdasarkan pendapat di atas dapat merupakan kekuatan yang dapat menjadi
disimpulkan jenis-jenis masalah yang timbul tenaga pendorong bagi siswa untuk
pada peserta didik adalah terjadi pada diri mendayagunakan potensi-potensi yang ada
peserta didik tersebut, berupa kelemahan- pada dirinya dan potensi di luar dirinya
kelemahan yang dimiliki peserta didik yang untuk mewujudkan tujuan belajar.
didapatkan dari lingkungan kehidupan Berdasarkan pendapat di atas dapat
sekitar peserta didik tersebut. disimpulkan motivasi belajar merupakan
kekuatan mental yang mendorong terjadinya
a. Masalah Belajar Peserta Didik proses belajar. Motivasi belajar pada diri
Tinggal Kelas Dilihat dari Faktor siswa dapat menjadi lemah. Lemahnya
(Internal) Terkait Sikap terhadap motivasi akan melemahkan kegiatan belajar
Belajar sehingga mutu hasil belajar akan menjadi
rendah.
Berdasarkan hasil pengolahan data
masalah belajar peserta didik tinggal kelas c. Masalah Belajar Peserta Didik
dilihat dari faktor internal terkait sikap Tinggal Kelas Dilihat dari Faktor
terhadap belajar terdapat 2 peserta didik (Internal) Terkait Konsentrasi Belajar
(11,11%) berada pada kategori banyak.
Kemudian sebanyak 14 peserta didik Berdasarkan hasil pengolahan data
(77,78%) berada pada kategori cukup masalah belajar peserta didik tinggal kelas,
banyak. Sementara itu ada 2 peserta didik terkait konsentrasi belajar terdapat 7 peserta
(11,11%) berada pada kategori sedikit. didik (38,89%) berada pada kategori sangat
Berdasarkan hasil tersebut dapat banyak. Kemudian sebanyak 10 peserta
disimpulkan bahwa masalah belajar peserta didik (55,56%) berada pada kategori banyak.
didik tinggal kelas dilihat dari (internal)
4

Selanjutnya ada 1 peserta didik (5,56%) e. Masalah Belajar Peserta Didik


berada pada kategori sedikit. Tinggal Kelas Dilihat dari Faktor
Menurut Aunurrahman (2010:180) (Internal) Terkait Menyimpan
konsentrasi belajar merupakan salah satu Perolehan Hasil Belajar
aspek psikologis yang sering kali begitu
mudah untuk diketahui oleh orang lain selain Berdasarkan hasil pengolahan data
diri individu yang sedang belajar. Hal ini masalah belajar peserta didik tinggal kelas
disebabkan kadang-kadang apa yang terlihat dilihat dari faktor internal terkait mengolah
melalui aktivitas seseorang belum tentu bahan belajar terdapat 10 peserta didik
sejalan dengan pemikiran seorang individu. (55,56%) berada pada kategori sangat
Berdasarkan pendapat tersebut dapat banyak. Kemudian sebanyak 8 peserta didik
disimpulkan konsentrasi belajar merupakan (44,44%) berada pada kategori banyak.
kemampuan memusatkan perhatian pada Menurut Dimyati dan Mudjiono
pelajaran yang tertuju pada isi bahan belajar (2002:241) menyimpan perolehan hasil
maupun proses memperolehnya. belajar kemampuan menyimpan isi pesan
dan cara memperoleh pesan. Kemampuan
d. Masalah Belajar Peserta Didik menyimpan tersebut dapat berlangsung
Tinggal Kelas Dilihat dari Faktor dalam waktu pendek berarti hasil belajar
(Internal) Terkait Mengolah Bahan dapat dilupakan dan waktu yang lama berarti
Belajar hasil belajar tetap dimiliki siswa.
Berdasarkan pendapat tersebut dapat
Berdasarkan hasil pengolahan data disimpulkan proses belajar terdiri dari proses
masalah belajar peserta didik dilihat dari pemasukan, proses pengolahan kembali dan
faktor internal terkait mengolah bahan hasil, serta proses penggunaan kembali.
belajar terdapat 13 peserta didik (72,22%)
berada pada kategori sangat banyak. 2. Masalah Belajar Peserta Didik
Kemudian sebanyak 4 peserta didik Tinggal Kelas Dilihat dari Faktor
(22,22%) berada pada kategori banyak. Eksternal
Selanjutnya ada 1 peserta didik (5,56%)
berada pada kategori cukup banyak. Berdasarkan hasil pengolahan data dapat
Menurut Aunurrahman (2010:181) diketahui bahwa masalah belajar peserta
mengolah bahan belajar dapat diartikan didik dilihat dari faktor eksternal, secara
sebagai proses berfikir seseorang untuk umum dapat diketahui bahwa terdapat 16
mengolah informasi-informasi yang diterima peserta didik (88,89%) berada pada kategori
sehingga bermakna. Mengolah bahan belajar sangat banyak. Kemudian 2 peserta didik
merupakan kemampuan penting agar (11,11%) berada pada kategori banyak.
seseorang dapat mengkonstruksikan Menurut Dimyati dan Mudjiono
pengetahuannya sendiri berdasarkan (2002:247) faktor-faktor eksternal (faktor-
informasi yang telah ia dapatkan. faktor yang timbul dari luar diri individu
Berdasarkan pendapat di atas dapat baik dari lingkungan sekolah maupun
disimpulkan mengolah bahan belajar masyarakat), antara lain: (1) Guru sebagai
merupakan kemampuan siswa untuk Pembina siswa belajar, (2) Sarana dan
menerima isi dan cara pemerolehan ajaran prasarana pembelajaran, (3) Kebijakan
sehingga menjadi bermakna bagi siswa. penilaian, (4) Lingkungan sosial siswa, dan
Kemampuan menerima isi dan cara (5) Kurikulum sekolah. Berdasarkan
pemerolehan tersebut dapat dikembangkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa
dengan belajar berbagai mata pelajaran. lingkungan merupakan salah satu pendorong
Kemampuan siswa mengolah bahan belajar proses belajar peserta didik. Aktivitas
menjadi makin baik bila siswa berpeluang belajar dapat meningkat apabila program
aktif belajar. pembelajaran disusun dengan baik. Program
pembelajaran sebagai rekayasa pendidikan
guru di sekolah merupakan faktor ekstern
belajar.
5

a. Masalah Belajar Peserta Didik guru maupun peserta didik sehingga tercapai
Tinggal Kelas Dilihat dari Faktor kegiatan belajar dan mengajar yang efektif.
(Eksternal) Terkait Guru Sebagai c. Masalah Belajar Peserta Didik
Pembina Siswa Belajar Tinggal Kelas Dilihat dari Faktor
(Eksternal) Terkait Kebijakan
Berdasarkan hasil pengolahan data Penilaian
masalah belajar peserta didik tinggal kelas,
terkait guru sebagai pembina siswa belajar Berdasarkan hasil pengolahan data
terdapat 12 peserta didik (66,67%) berada masalah belajar peserta didik tinggal kelas
pada kategori sangat banyak. Kemudian terkait kebijakan penilaian terdapat 10
sebanyak 5 peserta didik (27, 28%) berada peserta didik (55,56%) berada pada kategori
pada kategori banyak. Selanjutnya ada 1 sangat banyak. Kemudian sebanyak 7
peserta didik (5,56%) berada pada kategori peserta didik (38,89%) berada pada kategori
cukup banyak. banyak. Selanjutnya ada 1 peserta didik
Menurut Dimyati dan Mudjiono (5,56%) berada pada kategori cukup banyak.
(2002:248) guru adalah pengajar yang Menurut Dimyati dan Mudjiono
mendidik. Sebagai pendidik, ia memusatkan (2002:250) hasil belajar merupakan hasil
perhatian pada kepribadian siswa, khususnya proses belajar. Pelaku aktif dalam belajar
berkenaan dengan kebangkitan belajar. adalah siswa. Hasil belajar juga merupakan
Kebangkitan belajar tersebut merupakan hasil proses belajar, atau proses
wujud emansipasi diri siswa. pembelajaran. Pelaku aktif pembelajaran
Berdasarkan pendapat di atas dapat adalah guru. Hasil belajar merupakan hal
disimpulkan bahwa peran seorang guru yang dapat dipandang dari dua sisi.
dalam proses belajar peserta didik sangat Berdasarkan pendapat di atas dapat
berperan penting. Karena untuk dapat disimpulkan bahwa hasil belajar peserta
menciptakan kegiatan belajar efektif seorang didik atau unjuk kerja peserta didik
guru terlebih dahulu dapat merubah pola merupakan puncak dari suatu proses belajar
tingkah laku peserta didik tersebut. yang ditandai dengan adanya penilaian, dan
ukuran-ukuran guru yakni sesuatu dipandang
b. Masalah Belajar Peserta Didik berharga, bermutu dan bernilai.
Tinggal Kelas Dilihat dari Faktor
(Eksternal) Terkait Sarana dan d. Masalah Belajar Peserta Didik
Prasarana Pembelajaran Tinggal Kelas Dilihat dari Faktor
(Eksternal) Terkait Lingkungan Sosial
Berdasarkan hasil pengolahan data Siswa di Sekolah
masalah belajar peserta didik, terkait sarana
dan prasarana pembelajaran terdapat 8 Berdasarkan hasil pengolahan data
peserta didik (44,44%) berada pada kategori masalah belajar peserta didik tinggal kelas
sangat banyak. Kemudian sebanyak 9 terkait lingkungan sosial siswa di sekolah
peserta didik (50,00%) berada pada kategori terdapat 9 peserta didik (50,00%) berada
banyak. Selanjutnya ada 1 peserta didik pada kategori sangat banyak. Kemudian
(5,56%) berada pada kategori cukup banyak. sebanyak 9 peserta didik (50,00%) berada
Menurut Dimyati dan Mudjiono pada kategori banyak.
(2002:249) sarana dan prasarana Menurut Dimyati dan Mudjiono
pembelajaran merupakan kondisi (2002:252) siswa-siswa di sekolah
pembelajaran yang baik. Apabila sarana dan membentuk suatu lingkungan pergaulan
prasarana pembelajaran ini dikelola dengan yang dikenal sebagai lingkungan sosial
baik, maka dapat tercipta proses belajar yang siswa. Dalam lingkungan sosial tersebut
hasilnya baik pula. ditemukan adanya kedudukan dan peranan
Berdasarkan pendapat di atas dapat di tertentu. Jika seorang peserta didik diterima,
simpulkan bahwa sarana dan prasarana maka ia dengan mudah menyesuaikan diri
pembelajaran yang lengkap dan memadai dan segera dapat belajar.
dengan pemeliharaan yang baik akan sangat Berdasarkan pendapat di atas dapat
menunjang kegiatan pembelajaran baik bagi disimpulkan bahwa lingkungan sosial
terwujud dalam suasana akrab, gembira,
6

rukun dan damai, serta sebaliknya terwujud a. Layanan Informasi


dalam suasana perselisihan, bersaing, dan
saling menyalahkan. Suasana kejiwaan Berdasarkan hasil pengolahan program
tersebut berpengaruh pada semangat dan layanan oleh guru BK, layanan informasi
proses belajar siswa. terdapat 1 peserta didik (5,56%) berada pada
kategori sangat baik. Kemudian sebanyak 5
e. Masalah Belajar Peserta Didik peserta didik (27,78%) berada pada kategori
Tinggal Kelas Dilihat dari Faktor baik. Selanjutnya ada 11 peserta didik
(Eksternal) Terkait Kurikulum (61,11%) berada pada kategori cukup baik.
Sekolah Dan 1 peserta didik (5,56%) berada pada
kategori kurang baik.
Berdasarkan hasil pengolahan data Menurut Prayitno dan Amti (2004:259)
masalah belajar peserta didik tinggal kelas layanan informasi adalah layanan yang
faktor internal terkait kurikulum sekolah memberikan pemahaman kepada peserta
terdapat 12 peserta didik (66,67%) berada didik yang berkepentingan berbagai hal yang
pada kategori sangat banyak. Kemudian diperlukan untuk menjalani suatu tugas, atau
sebanyak 6 peserta didik (33,33%) berada untuk menentukan arah suatu tujuan atau
pada kategori banyak. rencana yang dikehendaki.
Menurut Dimyati dan Mudjiono (2002: Dalam layanan ini kepada peserta didik
253) program pembelajaran di sekolah dapat disampaikan informasi, contohnya
mendasarkan diri pada suatu kurikulum. Kunci Sukses dalam Belajar, informasi
Kurikulum yang diberlakukan sekolah sekolah lanjutan (SMA/ SMK) dan lain-lain.
adalah kurikulum nasional yang disahkan Dengan pendapat yang dikemukan oleh
oleh pemerintah, atau suatu kurikulum yang Prayitno dan Amti hasil penelitian yang
disahkan oleh suatu yayasan pendidikan. telah dianalisis program layanan informasi
Berdasarkan pendapat di atas dapat adalah cukup baik.
disimpulkan bahwa perubahan kurikulum
sekolah tidak hanya menimbulkan masalah b. Layanan Penguasaan Konten
bagi guru tetapi juga siswa. Guru perlu
mengadakan perubahan pembelajaran, Berdasarkan hasil pengolahan program
sedangkan siswa perlu mempelajari cara- layanan oleh guru BK, layanan konten
cara belajar, buku pelajaran dan sumber terdapat 1 peserta didik (5,56%) berada pada
belajar yang baru. kategori sangat baik. Kemudian sebanyak 4
peserta didik (22,22%) berada pada kategori
3. Program Layanan oleh Guru BK baik. Selanjutnya ada 11 peserta didik
(61,11%) berada pada kategori cukup baik.
Berdasarkan hasil pengolahan data Dan 2 peserta didik (11,11%) berada pada
program layanan oleh guru BK secara umum kategori kurang baik.
dapat diketahui bahwa terdapat 1 peserta Menurut Prayitno dan Amti (2004:301)
didik (5,56%) berada pada kategori sangat layanan penguasaan konten adalah bantuan
baik. Kemudian 2 peserta didik (11,11%) yang diberikan kepada peserta didik (secara
berada pada kategori baik. Selanjutnya 14 individual atau kelompok) untuk menguasai
peserta didik (77,78%) berada pada kategori kemampuan atau kompetensi tertentu
cukup baik dan 1 peserta didik (5,56%) melalui kegiatan belajar. Layanan
berada pada kategori kurang baik. penguasaan konten membantu peserta didik
Menurut Prayitno (2001:06) sesuai SK menguasai aspek-aspek tersebut bisa
Menpan No. 84/ 1993 tentang jabatan tersinergikan.
fungsional guru dan angka kreditnya Pasal 3 Dalam penguasaan konten, peserta didik
yaitu: Tugas pokok Guru BK adalah diharapkan mampu memenuhi kebutuhannya
menyusun program bimbingan, serta mengatasi masalah-masalah yang
melaksanakan program bimbingan, analisis dialaminya. Contoh layanan penguasaan
hasil pelaksanaan bimbingan dan tindak konten yang dapat diberikan yaitu cara
lanjut dalam program bimbingan terhadap mencatat pelajaran yang rapi, keterampilan
peserta didik yang menjadi tanggung bertanya, keterampilan untuk menghadapi
jawabnya.
7

ujian dan sebagainya. Berdasarkan hasil kebijakan penilaian, lingkungan sosial


analisis layanan konten adalah cukup baik. siswa di sekolah, kurikulum di sekolah.
3. Program layanan oleh guru BK
c. Layanan Konseling Perorangan terkategori cukup baik dilihat melalui
layanan informasi, layanan konten dan
Berdasarkan hasil pengolahan data layanan konseling perorangan.
program layanan oleh guru BK, layanan
konseling perorangan terdapat 1 peserta Berdasarkan kesimpulan di atas maka
didik (5,56%) berada pada kategori sangat peneliti ingin mengajukan saran kepada:
baik. Kemudian sebanyak 4 peserta didik 1. Peserta didik, hasil yang diperoleh dari
(22,22%) berada pada kategori baik. penelitian di atas dikategorikan banyak.
Selanjutnya ada 11 peserta didik (61,11%) Untuk itu peserta didik diharapkan agar
berada pada kategori cukup baik. Dan 2 lebih giat belajar dan termotivasi untuk
peserta didik (11,11%) berada pada kategori menuju kesuksesan dan masalah belajar
kurang baik. menjadi sedikit.
Menurut Prayitno dan Amti (2004:301) 2. Guru BK, memberikan layanan-layanan
layanan konseling individual adalah bimbingan dan konseling yang sesuai
pelayanan khusus dalam berhubungan dengan kebutuhan peserta didik dan
langsung tatap muka antara konselor dengan dapat menjalin hubungan yang hangat,
klien. Strategi yang digunakan adalah secara akrab dengan semua peserta didik. Hasil
individu, dimana dalam kegiatan ini peserta program layanan BK yang diperoleh
didik tinggal kelas akan dipanggil serta cukup baik untuk itu agar ditingkatkan
ditanya bagaimana hubungan sosial dengan lagi menjadi sangat baik.
teman dan gurunya peserta didik tersebut. 3. Kepala sekolah, dapat mengambil
Berdasarkan hasil analisis program layanan kebijakkan untuk membantu peserta
konseling perorangan adalah cukup baik. didik dalam meningkatkan semangat
belajarnya.
Kesimpulan dan Saran 4. Peneliti selanjutnya, peneliti masih
banyak kekurangan, untuk itu bagi
Berdasarkan hasil analisis data dan peneliti yang ingin melakukan penelitian
pembahasan temuan hasil penelitian maka lebih lanjut sebaiknya melakukan atau
dapat diambil kesimpulan mengenai masalah menggunakan modul yang disusun
belajar peserta didik tinggal kelas dan berdasarkan satu konsep saja agar dapat
program layanan BK di SMP optimal.
Muhammadiyah 6 Padang, yang telah
dipaparkan pada pembahasan penelitian KEPUSTAKAAN
maka dapat disimpulkan bahwa masalah
belajar peserta didik tinggal kelas adalah Afifuddin. 2012. Metodologi Penelitian
sangat banyak dan program layanan BK Kualitatif. Bandung: Pustaka Setia.
cukup baik. Selain itu juga masalah belajar Aunurrahman. 2010. Belajar dan
peserta didik tinggal kelas dan program Pembelajaran. Bandung : Alfabeta.
layanan BK yaitu: 1) Masalah belajar peserta Dimyati & Mudjiono. 2002. Belajar dan
didik dilihat dari faktor internal, 2) Masalah Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
belajar peserta didik dilihat dari faktor Prayitno & Erman Amti. 2004. Dasar-dasar
eksternal, 3) Program layanan oleh guru BK. Bimbingan Konseling. Jakarta: Rineka
1. Masalah belajar peserta didik tinggal Cipta.
kelas dilihat dari faktor internal Putri, Wendrika. 2012. Faktor Penyebab
terkategori banyak dilihat melalui sikap, Peserta Didik Tinggal Kelas Di SMP 2
motivasi, konsentrasi, mengolah bahan Pulau Punjung. Skripsi. Padang: Tidak
dan meyimpan perolehan hasil belajar. dipublikasikan.
2. Masalah belajar peserta didik tinggal Yusuf, A Muri. 2007. Metodologi
kelas dilihat dari faktor eksternal Pendidikan. Padang: UNP Press
terkategori sangat banyak dilihat melalui
guru sebagai pembina siswa belajar,
sarana dan prasarana pembelajaran,

You might also like