You are on page 1of 8
~ InfaDATIN PUSAT DATA DAN INFORMAS! KEMENTERIAN KESEHATAN RI PENYANDANG DISABILITAS 3 DESEMBER-HARI PENYANDANG CAGAT SEDUNIA 2014 PENYANDANG DISABILITAS Tanggal 3 Desember merupakan hari khusus yang ditetapkan PBB sebagai Hari Penyandang Cacat Sedunia (yangkemudian sesuai dengan Ratifikasi Konvensi Hak Penyandang Disabilitas, maka istilah penyandang cacat diganti dengan istiiah penyandang disabilitas), Pencanangan ini merupakan bentuk penghargoan Majlis Umum PBB terhadap jasa, peran dan kemampuan para penyandang clsabiltas. Har ini merupakan juga ‘momentum bagi masyarakstinternasional untuk memperhatikan dan menyelesaikan persoalan yang dihadapi para penyandang disabilitas. Secara umum, mereka yang tidak mampu melakukan seluruh atau sebagian dari aktifitas normal kehidupan pribadi atau sosial lantaran mengalami kelainan tubuh atau mental bisa dligolongkan sebagai penyandang disabiltas. Berdasarkan definsi ang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), disabilitas dianggap sebagai kondisi yang menyebabkan gangguan pada hubungan seseorang dengan lingkungan, penyandang disabilitas merupakan kelompok minoritas terbesar di dunia, dimana 80 persen dari jumiah penyandang disabilitas di dunia berada di kalangan negara-negara berkembang. Perlu diketahui juga, anak-anak mengambil porsi sepertiga dari total penyandang disabilitas dunia. ‘abel 1. Estimasi Prevalensi Disabilitas berdasarkan Estimasi Global Burden of Disease Tahun 2004 Disabilitas Par Laktlaki (0-14 tahun o7 oO 127 07 09 os 9s 15-59 tahun 26 22 33 26 27 38 29° 2a >60 tahun 98 79 57806920 tot o73 1g 98 Perempuan 0-14 tahun 7 oa 12006 07 og og 05 15:59 tahun 28 25 ga 28 3a 2) 30 24 260 tahun, 105 30. a7g 2222 130 103 Lakilaki dan Perempuan 0-14 tahun o7 4 208 07 og 0995 15-59 tahun 27 23 33°26 29 27, 3024 260 tahun, 102 85 169 «9.20126 7.2 24 100 215 tahun, 38 38 45 34 40 36 a9 34 ‘Semua Umur 29 32 3126 29 30 eee Disabilitas Sedang dan Parah LakHaki 0-14 tahun 52 29 64 46 53 44 53 54 415-59 tahun 420123 164 143148149 37 140 360 tahun, 459 36,1 S21 45,1 57,5 41,9 531 46,4 Perempuan 0-14 tahun 50 28 65 43 52 40 Base 15-59 tahun 7 12,6 26 149 «180 13,7 ira) a 260 tahun 463 37,4 543436 601414 544 47,0 LakFlaki dan Perempuan 0-14 tahun 51 28 64 4S 52 42 2) 153) 15:59 tahun 49124 191146 163 14,3 155 13,7 60 tahun 46,1 368 533 443588414 537 46,7 215 tahun 194 183 20 1830-41195 191 181 ‘Semua Umur 153 15,4 153 141160164 140 _ 15,0 ‘atatan: Negara berpenghasian ting adalah negara dengan GNI perapits tahun 2004 zabear USD 10056 sta eb eeu estas Bank Donia Negra berpenghosian rend don menengnh dkslompotion menur Regional WHO dan GH perkapit tahun 2008 kang 4dr USD 0,066 [save estimani Bank Dural. Dats para tered kels VI don VI isablts sedang dan para teri da Sumber: WorldRepor'anDsabiiy, WHO 2011 Hasil analisis dari Global Burden of Disease tahun 2004 didapatkan bahwa 15,3% populasi dunia (sekitar 978 juta orang dari 6,4 milyar estimasi jumlah penduduk tahun 2004) mengalamidisabilitas sedang atau parah, dan 2,9% atau sekitar 185 juta mengalami disabilitas parah. Pada populasi usia 0-14 tahun prevalensinya berturut- turut adalah 5,196 (93 juta orang) dan 0,7% (13 juta orang). Sedangkan pada populasi usia 15 tahun atau lebih, sebesar 19,4% (892 juta orang) dan 3,8% (175 juta orang). Susenas 2012 mendapatkan penduduk Indonesia yang menyandang disabilitas sebesar 2,459. Peningkatan dan penurunan persentase penyandang disabilitas yang terlihat pada gambar di bawah ini, dipengaruhiadanya perubahan konsep dan definisi pada Susenas 2003 dan 2009 yang masih menggunakan konsep kecacatan, sedangkan Susenas 2006 dan 2012 telah memasukkan konsep disabilitas. Walaupun demikian, jika kita bandingkan antara Susenas 2003 dengan 2009 dan Susenas 2006 dengan 2012 terjadi peningkatan prevalensi. Gambar 1. Persentase Penduduk Penyandang Disabilitas berdasarkan Data Susenas 2003, 2006, 2009, dan 2012 3,00 2,00 % 1,00 0,00 2003 2006 2009 2012 Berdasarkan data Susenas tahun 2012 penyandang disabilitas terbanyak adalah penyandang yang mengalami lebih dari satu jenis keterbatasan, yaitu sebesar 39,97%, dlikuti keterbatasan melihat, dan berjalan atau naik tangga seperti pada gambar di bawah it Gambar 2. Distribusi Penyandang Disabilitas Menurut Jenis Disabilitas berdasarkan Data Susenas Tahun 2012 ptjei;3897 Deora. Napewat g ‘eo 28, berber eratany 670 atk tras 1026 Sensus Penduduk 2010 mengumpulkan data mengenai penduduk yang mengalami kesulitan melihat, ‘mendengar, berjalan atau naik tangga, mengingat atau berkonsentrasi atau berkomunikasi dan kesulitan ‘mengurus dirisendiri. Kesulitan disiniterbagi menjadi dua, yaknisedikitdan parah. Kesulitan fungsional adalah ketidakmampuan seseorang untuk melakukan aktivitas normal sehari-hari. Ada lima kesulitan fungsional yang dicakup dalam Sensus Penduduk (SP) 2010 yaitu kesulitan melihat; kesulitan ‘mendengar; kesulitan berjalan; kesulitan mengingat, berkonsentrasi atau berkomunikas|; serta kesulitan ‘mengurus diri. Data-datanya disajikan pada tabel berikut. Tabel 2. Jumlah Penduduk yang Mengalami Kesulitan Sedikit per Provinsi di Indonesia Tahun 2010 ‘Aceh 117.338 54.205 28.096 48.435, 43,688 Sumatera Utara 776.391 123.082 66.245 116.524 104,124 ‘Sumatera Barat 154.096 62.269 31030 55.380 47.621

You might also like