You are on page 1of 10

Berkala Fisika ISSN : 1410 - 9662

Vol. 17, No. 2, April 2014, hal 45 - 54


 

PENDUGAAN LAPISAN RESERVOIR PANAS BUMI


DI KAWASAN GUNUNGAPI SLAMET DENGAN
MEMANFAATKAN DATA ANOMALI MEDAN
GRAVITASI CITRA SATELIT
Ardhana Reswara P.A. dan Sehah*
Program Studi Fisika, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Jenderal Soedirman
Jl. dr. Suparno No. 61, Karangwangkal, Purwokerto
*
Korespondensi Penulis, Email: sehahallasimy@yahoo.com

Abstract
Estimation of the subsurface geological structures of Slamet Volcano area, Central Java,
has been done by utilizing gravity field anomaly data of image of Geodetic Satellite (Geosat ) and
European Remote Sensing-1 (ERS-1) satellite which has been corrected up to free air correction.
This research aims to model the 2D profile of the subsurface geological structure which includes
some layers of bedrocks, geothermal reservoir, magma chamber, and other geological structures.
The procedure of data processing begins with bougeur and topographic corrections. The data
obtained, then transformed to horizontal surface, filtered from the local anomalies effects, and
corrected from the regional anomaly effect. The results obtained are in the form of residual
gravity anomaly data. Modeling is done on the residual gravity anomaly data using 2 ½-D
Talwani method packaged in Grav2DC for Window software. The modeling results show the
subsurface geological structure of Slamet Volcano region consists of andesite magma with density
value of 2.45 gram/cm3, old lava rock with density value of 2.9 gram/cm3, andesite rock with
density of 2.54 gram/cm3, and andesitic – basaltic rock with density of 2.67 gram/cm3. Based on
the research area geological information, strongly estimated that the geothermal reservoirs layers
are in the andesite rock by filling in it pores or it fissures in the rock.
Keywords: gravity field anomaly, modeling, geothermal reservoirs, Slamet Volcano.

Abstrak
Pendugaan struktur geologi bawah permukaan daerah Gunungapi Slamet Jawa Tengah
telah dilakukan dengan memanfaatkan data anomali medan gravitasi citra Geodetic Satellite
(GeoSat) dan European Remote Sensing-1 (ERS-1) Satellite yang telah terkoreksi hingga koreksi
udara bebas. Penelitian ini bertujuan untuk memodelkan profil 2D struktur geologi bawah
permukaan yang meliputi lapisan batuan dasar, reservoir panas bumi, kantong magma, dan
struktur geologi lainnya. Prosedur pengolahan data dimulai dengan koreksi bougeur dan koreksi
topografi. Data yang diperoleh, selanjutnya ditransformasi ke bidang datar, difilter dari efek
anomali lokal, dan dikoreksi dari efek anomali regional. Hasil yang diperoleh berupa data
anomali gravitasi residual. Pemodelan dilakukan terhadap data anomali gravitasi residual
menggunakan metode Talwani 2½-D yang dikemas dalam perangkat lunak Grav2DC for Window.
Hasil pemodelan menunjukkan bahwa struktur geologi bawah permukaan kawasan Gunungapi
Slamet terdiri atas magma andesit dengan densitas 2,45 gram/cm3, batuan lava tua dengan
densitas 2,9 gram/cm3, batuan andesit dengan densitas 2,54 gram/cm3, serta batuan andesit-
basaltik dengan densitas 2,67 gram/cm3. Berdasarkan informasi geologi daerah penelitian
diperkirakan kuat bahwa lapisan reservoir panas bumi terletak pada batuan andesit dengan cara
mengisi pori-pori atau celah pada batuan tersebut.
Kata kunci: Anomali medan gravitasi, pemodelan, reservoir panas bumi, Gunungapi Slamet.

45
Ardhana Reswara P.A. dan Sehah Pendugaan Lapisan Reservoir …

Pendahuluan yaitu Purbalingga, Banyumas, Tegal,


Survei Gravitasi (Gravity Survey) dan Pemalang. Gunungapi Slamet
adalah salah satu metode survei merupakan gunungapi tertinggi di Jawa
Geofisika yang didasarkan terhadap Tengah dan kedua tertinggi di Jawa,
pengukuran variasi medan gravitasi di yang memiliki empat buah kawah di
permukaan bumi. Dalam eksplorasi puncaknya dan seluruhnya aktif. Di
sumberdaya alam, metode gravitasi daerah Gunungapi Slamet terdapat
umumnya digunakan untuk eksplorasi struktur sesar (fault) dan kaldera
awal yang bertujuan untuk (caldera) sebagai akibat letusan
menggambarkan profil dua dimensi (2D) gunungapi maupun aktifitas tektonik [4].
struktur geologi bawah permukaan. Keberadaan struktur geologi ini tidak
Berdasarkan profil 2D ini, dapat hanya membuka rongga antar butiran
diinterpretasi jenis lapisan batuan bawah batuan, tetapi juga membuka zona
permukaan yang menjadi target rekahan (fracture zone) yang cukup
penelitian [1], termasuk lapisan reservoir lebar dan panjang hingga hampir
panas bumi. Secara umum variasi medan vertikal. Pada zona ini, air tanah leluasa
gravitasi di permukaan bumi dapat menerobos turun ke lapisan batuan yang
terjadi akibat perbedaan massa jenis lebih dalam hingga berjumpa dengan
batuan bawah permukaan. Meski variasi batuan panas (hot rock) di sekitar
medan gravitasi di permukaan bumi kantong magma. Air tersebut tidak turun
sangat kecil, namun dengan peralatan lagi ke bawah, tetapi mencari jalan ke
yang baik dan memiliki ketelitian tinggi, arah horizontal menuju celah dan pori-
nilai medan gravitasi tersebut dapat pori pada lapisan batuan yang masih
diukur dari satu titik ke titik yang lain di dapat diisi air [5]. Seiring dengan waktu,
permukaan bumi, sehingga bisa air tanah tersebut terus terakumulasi dan
dipetakan menjadi peta kontur [2]. terpanaskan di sekitar batuan panas
Saat ini telah dikembangkan tersebut hingga membentuk reservoir
pengukuran data medan gravitasi dari panas bumi.
satelit, misalnya Geodetic Satellite Perbedaan densitas lapisan batuan
(GeoSat) dan European Remote bawah permukaan dan aktivitas fluida
Sensing-1 (ERS-1) Satellite. Data yang panas di dalam reservoir geotermal yang
diperoleh dapat digunakan untuk berakibat terjadinya perbedaan densitas
memetakan anomali medan gravitasi batuan di sekitarnya, mengakibatkan
global di permukaan bumi, misalnya di variasi nilai medan gravitasi yang
atas permukaan laut [3]. Berbagai terukur di permukaan bumi. Perbedaan
sumberdaya alam bawah permukaan medan gravitasi di antara satu titik
seperti batubara, bauksit, zinc, dan terhadap titik lainnya di permukaan
beberapa mineral logam lain yang sulit bumi disebut sebagai anomali medan
dideteksi menggunakan survei di gravitasi. Oleh karena itu pendugaan
permukaan bumi, dapat dengan mudah terhadap struktur geologi bawah
dideteksi menggunakan metode gravitasi permukaan di kawasan Gunungapi
citra satelit. Hal lain yang menjadi Slamet dapat dilakukan dengan
pertimbangan adalah biayanya lebih memanfaatkan data anomali medan
murah daripada pengukuran langsung di gravitasi [6]. Data anomali medan
lapangan. Selain itu hasil pengukuran gravitasi diproses melalui beberapa
data anomali medan gravitasi citra satelit tahapan sesuai prosedur baku
relatif cukup akurat digunakan untuk pengolahan data dalam survei gravitasi.
menduga struktur geologi dan lapisan Data hasil pengolahan ini, selanjutnya
batuan bawah permukaan. dimodelkan menggunakan perangkat
Gunungapi Slamet (3.432 meter) lunak Grav2DC for Window hingga
merupakan gunungapi yang terdapat di diperoleh profil 2D lapisan batuan
Jawa Tengah. Gunungapi ini berada di bawah permukaan daerah penelitian.
perbatasan empat wilayah Kabupaten, Hasil interpretasi tersebut memberikan

46
Berkala Fisika ISSN : 1410 - 9662
Vol. 17, No. 2, April 2014, hal 45 - 54
 

suatu gambaran kondisi struktur geologi ASCII – XYZ. Resolusi spasial posisi
bawah permukaan yang dapat digunakan lintang dan bujur sebesar 1 menit/grid,
untuk menafsirkan posisi lapisan ketelitian data anomali medan gravitasi
reservoir panas bumi dan struktur sebesar 0,1 mGal dan ketelitian data
geologi lainnya yang berkembang di ketinggian sebesar 1 m [3,8].
kawasan Gunungapi Slamet. Data anomali medan gravitasi
Teori yang mendasari survei lengkap dengan data posisi geografis
gravitasi adalah hukum Newton tentang yang telah diperoleh selanjutnya diolah
gaya tarik-menarik antara dua buah titik secara numerik. Pengolahan data
massa, dimana besarnya gaya antara dua dimulai dengan koreksi-koreksi yang
titik massa m1 dan m2 yang terpisah meliputi koreksi topografi dan koreksi
dengan jarak r adalah [7]: bougeur. Koreksi topografi ini dilakukan
r r mm ) menggunakan perangkat lunak Gravity
F (r ) = − G 1 2 2 r … (1) 900 yang bertujuan untuk mereduksi
r
efek massa topografi di atas permukaan
dengan F adalah gaya (Newton), r
bumi yang relatif kasar dengan
adalah jarak antara dua massa benda
perbedaan elevasi yang besar seperti
(meter), m1 dan m2 adalah massa
bukit dan lembah di sekitar titik-titik
masing-masing benda (kg), dan G
pengukuran. Sedangkan koreksi
adalah konstanta gravitasi universal
Bougeur dilakukan dengan tujuan untuk
(6,67 x 10-11 Nm2/kg2). Selanjutnya gaya
mereduksi efek bongkahan massa batuan
per satuan massa dari partikel m1 yang
pada kerak bumi yang berada di antara
mempunyai jarak r dari m2 disebut
bidang sferoida dan titik pengukuran.
sebagai medan gravitasi dari partikel m1,
Pengolahan data berikutnya adalah
yang dapat dinyatakan sebagai [7]:
r
r r F (rr )
reduksi data anomali medan gravitasi ke
m )
E (r ) = = − G 21 r … (2) bidang datar (reduction to horizontal
m2 r surface) yang bertujuan untuk
Karena medan gravitasi bersifat mentransformasikan data anomali dari
konservatif, maka medan gravitasi dapat permukaan topografi ke bidang datar.
ditulis dalam bentuk gradien suatu Selanjutnya dilakukan pengangkatan ke
r atas (upward continuation) yang
fungsi potensial skalar U (r ) , sehingga
bertujuan untuk mengangkat data
persamaan (2) dapat dituliskan menjadi:
r r r anomali dari suatu level ketinggian ke
E ( r ) = − ∇U ( r ) … (3) level di atasnya. Kegunaannya adalah
r m sebagai filter tapis rendah yaitu untuk
dengan U (r ) = − G 1 adalah potensial mereduksi efek anomali lokal (noise) di
r
gravitasi dari massa m1. atas topografi [7,9].
Meskipun data anomali gravitasi
Metode Penelitian telah dikoreksi dan direduksi
Penelitian dilaksanakan selama sebagaimana tahap pengolahan di atas,
empat bulan yaitu Maret – Juni 2011. tetapi data tersebut masih bersuperposisi
Data anomali medan gravitasi citra dengan anomali regional. Oleh karena
satelit serta data posisi geografis itu efek anomali regional harus
masing-masing titik diakses langsung dibersihkan, karena target anomali yang
dari http://topex.ucsd.edu/cgi- ingin diinterpretasi relatif bersifat lokal
bin/get_data.cgi, yang disediakan oleh dan tidak terlalu dalam. Data anomali
The Scripps Institution of Oceanography medan gravitasi regional diperoleh
University of California San Diego melalui pengangkatan ke atas hingga
USA. Data anomali gravitasi dan data ketinggian yang cukup besar. Batasan
posisi geografis yang diperoleh telah penentuan data anomali regional adalah
tergrid secara teratur dalam format jika pola kontur anomali hasil

47
Ardhana Reswara P.A. dan Sehah Pendugaan Lapisan Reservoir …

pengangkatan telah menunjukkan pola yang diperkirakan sebagai kantong


yang sangat halus dengan interval magma Gunungapi Slamet. Hal ini
anomali yang sangat kecil. Data anomali sesuai informasi geologi bahwa letak
regional yang diperoleh, selanjutnya reservoir panas bumi kawasan
dikoreksikan terhadap data anomali Gunungapi Slamet diperkirakan berada
medan gravitasi sehingga diperoleh data di sekitar tubuh magma (batholite dan
anomali medan gravitasi residual [10]. stock) yang berdimensi besar di bawah
Tahap akhir pengolahan data kawah utama [12]. Kedudukan sayatan
adalah pemodelan dan interpretasi. pemodelan pada peta kontur anomali
Pemodelan dilakukan dengan menyusun medan gravitasi residual ditunjukkan
model struktur geologi atau benda pada Gambar 2.
anomali bawah permukaan dengan
-9240000
parameter tertentu yang bisa dianggap

50
500 meter

0
sebagai sumber anomali medan gravitasi 0 3000
-9245000 100 10
di permukaan bumi. Hasil pemodelan 00 2800
2600

yang diperoleh berbentuk profile 2D -9250000


1500 2400
2200

struktur geologi atau benda anomali

00
2000

10
1800
bawah permukaan. Selanjutnya model -9255000
250
0
1600

00 1400
anomali tersebut diinterpretasi dengan 10
1200
1500 1000
mempertimbangkan data-data geologi -9260000 800

daerah setempat. Dengan demikian 1000 500


600
400

apabila target interpretasi adalah lapisan -9265000 500


200
0

reservoir panas bumi dan struktur


geologi bawah permukaan lainnya di -9270000

kawasan Gunungapi Slamet, maka 290000 295000 300000

Bujur (meter UTM)


305000 310000 315000

parameter-parameter model benda


anomali disesuaikan dengan kondisi Gambar 1. Kontur 2D topografi daerah
umum geologi yang berkembang di penelitian; kawasan Gunungapi Slamet.
daerah penelitian tersebut [11].
-9240000 A
C
-1

mGal
0

Hasil dan Pembahasan -10 50


Dari hasil pengaksesan data -9245000 40
-1

40
0

30
diperoleh 361 buah data yang
40

20
Lintang (meter UTM)

10
terdistribusi pada posisi 109,058o – F
-9250000
-60 0
-10
-1

109,358o BT dan 7,107o – 7,404o LS.


0

-20
-9255000 -10 -30
Tinggi rata-rata topografi adalah 766,41 -40
-1

-50
0

meter di atas permukaan laut (dpl) -9260000


E
40
-60
-70
-10
dengan interval 47 – 3.017 meter dpl. -80
-90
Hasil pemetaan kontur topografi daerah -9265000
-100
-110

penelitian bisa dilihat pada Gambar 1. -10

D
Nilai anomali medan gravitasi rata-rata -9270000 B
daerah penelitian adalah 139,51 mGal, 290000 295000 300000
Bujur (meter UTM)
305000 310000 315000

dengan interval 53,5 – 303,2 mGal. Gambar 2. Peta kontur anomali medan
Data-data tersebut merupakan nilai gravitasi residual citra satelit daerah
anomali medan gravitasi yang belum penelitian lengkap dengan posisi sayatan
terkoreksi efek topografi dan efek pemodelan.
bougeur. Setelah dilakukan pengolahan
data secara lengkap, maka diperoleh Pemodelan anomali medan
data anomali medan gravitasi residual. gravitasi residual dilakukan terhadap
Pemodelan numerik dilakukan di atas data-data anomali pada sayatan AB, CD,
sayatan yang dibuat pada peta kontur dan EF yang diperkirakan memotong
anomali gravitasi residual. Sayatan zona kantong magma Gunungapi
pemodelan dibuat melalui pusat anomali Slamet. Pemodelan ini bertujuan untuk

48
Berkala Fisika ISSN : 1410 - 9662
Vol. 17, No. 2, April 2014, hal 45 - 54
 

memberikan gambaran struktur geologi densitas (rapat massa) yang bervariasi


bawah permukaan, khususnya reservoir yaitu 0,00 g/cm3, -0,13 g/cm3, -0,22
panas bumi di kawasan Gunungapi g/cm3, dan 0,23 g/cm3, seperti
Slamet, Jawa Tengah. Pemodelan ditunjukkan pada Gambar 3. Hasil
menggunakan metode Talwani 2½D pemodelan memiliki kedalaman 0 – 16
yang dikemas dalam perangkat lunak km dari bidang datar. Bidang datar
Grav2DC for Window [13]. Hasil tersebut merupakan garis lurus
pemodelan pada setiap sayatan adalah horizontal yang berada di atas benda
sebagai berikut : anomali, yang terletak 1,5 kilometer di
bawah puncak Gunungapi Slamet. Nilai
A. Sayatan AB error merupakan perbedaan antara nilai
Sayatan AB dengan densitas anomali hasil pemodelan dengan nilai
rata-rata kerak bumi 2,67 g/cm3 berarah anomali observasi (anomali residual).
dari U10°B ke S10°T dengan panjang Error pemodelan pada sayatan AB
sayatan 31.207,3 meter. Pada sayatan sebesar 4,68%. Adapun hasil interpretasi
AB terlihat bahwa struktur batuan terhadap hasil-hasil pemodelan pada
bawah pemukaan mempunyai kontras sayatan AB dapat dilihat pada Tabel 2.

Gambar 3. Hasil pemodelan struktur geologi dan benda anomali bawah permukaan
pada sayatan AB menggunakan perangkat lunak Grav2DC for Window.

Tabel 2. Hasil interpretasi pada sayatan AB

Kontras Densitas Densitas Interpretasi


No. Blok Kedalaman (km)
(g/cm3) (g/cm3) Litologi
1&2 0 – 5,6 -0,13 2,54 Batuan Andesit
3&4 1,7 – 6,7 0,23 2,90 Lava Tua
5&6 4 – 16 0 2,67 Andesit Basaltik
7 3,5 – 16 -0,22 2,45 Magma Andesit

49
Ardhana Reswara P.A. dan Sehah Pendugaan Lapisan Reservoir …

B. Sayatan CD struktur geologi dan benda anomali


Secara umum hasil pemodelan bawah permukaan pada sayatan CD
data pada sayatan CD hampir sama ditunjukkan pada Gambar 4, dengan
dengan sayatan AB. Kesamaan sayatan kedalaman 0 – 16 kilometer di bawah
AB dan CD adalah densitas batuan bidang datar. Hasil pemodelan pada
lingkungan dan variasi kontras densitas sayatan CD memiliki nilai error 4,77%
batuan bawah permukaan. Sayatan CD dengan hasil interpretasi terhadap hasil-
berarah dari U25°T ke S25°B, memiliki hasil pemodelannya dapat dilihat pada
panjang sayatan 28.983,7 meter. Model Tabel 3.

Gambar 4. Hasil pemodelan struktur geologi dan benda anomali bawah permukaan
pada sayatan CD menggunakan perangkat lunak Grav2DC for Window.

Tabel 3. Hasil interpretasi pada sayatan CD

Kontras Densitas Densitas Interpretasi


No. Blok Kedalaman (km)
(g/cm3) (g/cm3) Litologi
1&2 0 – 6,8 -0,13 2,54 Batuan Andesit
3&4 2,2 – 7,6 0,23 2,90 Lava Tua
5&6 3,6 – 16 0 2,67 Andesit-Basaltik
7 3,5 – 16 -0,22 2,45 Magma Andesit

C. Sayatan EF hasil pemodelan pada sayatan EF


Secara umum hasil pemodelan ditunjukkan pada Gambar 5 dengan nilai
pada sayatan EF juga hampir sama kedalaman 0 – 12 kilometer dari bidang
dengan dua sayatan sebelumnya. datar. Nilai error hasil pemodelan
Sayatan EF berarah dari B20°S ke adalah 3,59%. Adapun hasil interpretasi
T20°U dan memiliki panjang sayatan terhadap hasil pemodelannya dapat
28.694 meter. Model struktur geologi dilihat pada Tabel 4.
dan benda anomali bawah permukaan

50
Berkala Fisika ISSN : 1410 - 9662
Vol. 17, No. 2, April 2014, hal 45 - 54
 

Gambar 5. Hasil pemodelan struktur geologi dan benda anomali bawah permukaan pada
sayatan EF menggunakan perangkat lunak Grav2DC for Window.

Tabel 4. Hasil interpretasi pada sayatan EF

Kontras Densitas Densitas Interpretasi


No. Blok Kedalaman (km)
(g/cm3) (g/cm3) Litologi
1&2 0 – 6,9 -0,13 2,54 Batuan Andesit
3&4 2,2 – 7,4 0,23 2,90 Lava Tua
5&6 3,5 – 12 0 2,67 Andesit-Basaltik
7 3,5 – 12 -0,22 2,45 Magma Andesit

Berdasarkan Tabel 2 hingga Selanjutnya lapisan 3 dan 4


Tabel 4, terdapat keserupaan hasil diinterpretasi sebagai lapisan batuan
pemodelan struktur geologi atau benda Lava Tua yang memiliki sifat
anomali bawah permukaan pada sayatan impermeable atau tidak dapat ditembus
AB, CD, dan EF. Masing-masing oleh air. Lapisan 5 dan 6 diinterpretasi
sayatan pemodelan terdapat 7 lapisan sebagai batuan Andesit-Basaltik.
batuan penyusun yang berbeda. Lapisan Sedangkan lapisan 7 diinterpretasi
1 dan 2 dapat diinterpretasi sebagai sebagai kantong magma andesit yang
lapisan batuan Andesit yang berperan menjadi sumber panas. Blok batuan
sebagai lapisan reservoir panas bumi. berwarna putih merupakan batuan
Lapisan batuan 1 pada sayatan AB lingkungan yang dominan di kawasan
terdapat patahan yang memungkinkan Gunungapi Slamet yaitu Andesit-
terjadinya manifestasi panas bumi ke Basaltik dengan nilai densitas 2,67
permukaan bagian utara Gunungapi g/cm3.
Slamet, yaitu di kawasan Guci
Kabupaten Tegal. Sedangkan lapisan 2 Kesimpulan
juga terdapat patahan untuk Berdasarkan hasil penelitian
memungkinkan terjadinya manifestasi diketahui bahwa struktur geologi batuan
panas bumi di bagian selatan, yaitu bawah permukaan di kawasan
di kawasan Baturaden Kabupaten Gunungapi Slamet Jawa Tengah terdiri
Banyumas. Hal ini sesuai dengan Peta atas batuan Andesit dengan densitas
Geologi Lembar Purwokerto-Tegal [14]. 2,54 g/cm3, batuan Andesit-Basaltik

51
Ardhana Reswara P.A. dan Sehah Pendugaan Lapisan Reservoir …

dengan densitas 2,67 g/cm3, batuan Lava Barat Utara Bagian Selatan –
Tua dengan densitas 2,90 g/cm3, dan Cekungan Bogor dan Bandung –
kantong magma Andesit dengan densitas Cekungan Garut. Pusat Penelitian
2,45 g/cm3. Selain itu diketahui bahwa Geoteknologi. Prosiding
batuan bawah permukaan daerah Pemaparan Hasil Penelitian.
penelitian yang paling dominan (batuan Lembaga Ilmu Pengetahuan
lingkungan) diinterpretasi sebagai Indonesia (LIPI). Jakarta.
batuan Andesit-Basaltik, yang juga [3] Sandwell, D. T., and Smith W. H.
berperan sebagai batuan dasar F., 2009. Global Marine Gravity
(basement). Dari hasil interpretasi di From Retracked Geosat And ERS-1
seluruh sayatan pemodelan, lapisan Altimetry: Ridge Segmentation
reservoir panas bumi diduga terdapat di Versus Spreading Rate. Journal of
dalam batuan andesit yang memiliki Geophysic. Res. 114 B01411.
ketebalan 4,5 km, dengan cara mengisi [4] Pusat Penelitian Biologi – LIPI
pori-pori dan celah batuan tersebut. Pada bekerjasama dengan Universitas
sayatan AB terdapat beberapa patahan Jenderal Soedirman, 2012. Ekologi
(fault) yang diperkirakan mengakibatkan Gunung Slamet; Geologi,
kemunculan manifestasi panas bumi Klimatologi, Biodiversitas, dan
dalam bentuk sumber air panas di Dinamika Sosial. LIPI Press.
kawasan Guci Kabupaten Tegal dan di Jakarta.
kawasan Baturaden Kabupaten [5] Saptadji. N.M., 2009. Karakterisasi
Banyumas. Reservoir Panas Bumi. Makalah
Training Advanced Geothermal
Ucapan Terima Kasih Reservoir Engineering 6 – 17 Juli
Terima kepada Rektor Universitas 2009. Institut Teknologi Bandung
Jenderal Soedirman dan Ketua Lembaga (ITB). Bandung.
Penelitian dan Pengabdian Masyarakat [6] Djudjun A. 2011. Penyelidikan
(LPPM) UNSOED atas dana penelitian Gaya Berat Daerah Panas Bumi
yang disediakan. Terima kasih juga Sipoholon-Tarutung Kabupaten
disampaikan kepada kepala dan teknisi Tapanuli Utara Propinsi Sumatera
Laboratorium Fisika Eksperimen Utara. Direktorat Inventarisasi
UNSOED atas peralatan yang Sumber Daya Mineral.
disediakan, serta kepada dosen Teknik Kementerian ESDM. Jakarta.
Geologi UNSOED yang telah [7] Telford, W.M., Gedaart, L.P.,
memberikan saran dan masukan tentang Sheriff, R.E. 1990. Applied
interpretasi jenis batuan. Geophysics. Cambridge. New
York.
Daftar Pustaka [8] Smith W. H. F., and Sandwell, D.
[1] Panjaitan S. 2010. Aplikasi Metode T., 1997. Global Seafloor
Gaya Berat untuk Identifikasi Topography from Satellite
Potensi Hidrokarbon dalam Altimetry And Ship Depth
Cekungan Jakarta dan Sekitarnya. Soundings. Science. Volume: 277,
Pusat Survei Geologi (PSG). Badan page: 1957-1962. 26 September
Geologi. Kementerian ESDM. 1997.
Bandung. [9] Blakely R.J. 1995. Potential Theory
[2] Handayani L., Gaol K.L., Wardana in Gravity and Magnetic
D.D., Sudrajat Y., Rahayu D., Applications. Cambridge University
Kamtono, 2010. Studi Geologi Press. USA.
Bawah Permukaan dengan [10] Hartono, Sehah, dan Sugito. 2004.
Pendekatan Metode Gayaberat dan Interpretasi Bentuk Kantong
AMT dalam Kaitannya dengan Magma Gunungapi Slamet Jawa
Eksplorasi Sumberdaya Geologi: Tengah Berdasarkan Data Anomali
Wilayah Studi Cekungan Jawa Bougeur. Laporan Penelitian.

52
Berkala Fisika ISSN : 1410 - 9662
Vol. 17, No. 2, April 2014, hal 45 - 54
 

Program Sarjana MIPA. UNSOED. [13] Talwani M., Worzel J.L,


Purwokerto. Landisman M., 1959. Rapid gravity
[11] Andreasen G.E., Grantz A., Zietz I., computations for two-dimensional
and Barnes D.F., 1964. Geologic bodies with application to the
Interpretation of Magnetic and Mendocino submarine fracture
Gravity Data in The Copper River zone. Jounal of Geophysics
Basin, Alaska. Geophysical Field Research. 64:49-59.
Investigations. Geological Survey [14] Djuri M, Samodra H., Amin T.C.,
Proffesional Paper 316-H. US dan Gafoer S., 1996. Peta Geologi
Government Printing Office. Lembar Purwokerto dan Tegal,
Washington. Jawa. Pusat Penelitian dan
[12] Warta Daerah Central Java, 2009. Pengembangan Geologi (P3G).
Potensi Sumber Panas Bumi Bandung.
Kabupaten Brebes.
DINHUBKOMINFO. Pemerintah
Provinsi Jawa Tengah. Diakses
pada bulan Januari 2011. Sumber:
http://www.jatengprov.go.id.

53
Ardhana Reswara P.A. dan Sehah Pendugaan Lapisan Reservoir …

54

You might also like