You are on page 1of 32

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembelajaran merupakan proses menyampaikan ilmu dari pengajar dalam


hal ini yaitu guru kedapa pembelajar yaitu siswa. Dalam hai ini guru mempunyai
tugas yang penting karena proses pembelajaran pada hakikatnya adalah proses
untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan pada rencana pembelajaran.
Oleh kerena itu akhir dari sebuah kegiatan, baik proses apapun adalah pencapaian
tujuan. Begitupun dalam proses pembelajaran, dikatakan telah tercapai apabila
tujuan telah tercapai dalam arti evaluasi yang dilaksanakan pada akhir program
memenuhi/mencapai seluruh taget yang hendak dicapai dan telah ditentukan
sebelumnya. Norman Gronlound ( 1985 ) dan Tes dan Asesmen di SD
mengatakan bahwa keberhasilan pelaksanaan pembelajaran dapat dinyatakan
dalam pencapaian tujuan.
Proses pembelajaran yang dilaksanakan tidak selalu lancar sesuai dengan
rencana, namun terkadang menemui beberapa masalah yang mengakibatkan
terhambatnya ketercapaian tujuan pembelajaran. Hal itu dialami sendiri oleh
peneliti, yaitu pada proses pembelajaran yang dilaksanakan di SDN Nengta
Kecamatan Ibun, Kabupaten Bandung. Adapun masalah yang ditemukan adalah
pada mata pelajaran Matematika yaitu rendahnya tingkat penguasaan materi yang
diberikan oleh guru tentang menentukan sifat-sifat operasi hitung dengan nilai
tempat dan nilai angka. Hal itu terjadi karena kurangnya alat peraga yang
digunakan oleh guru. Sedangkan pada mata pelajaran pendidikan
kewarganegaraan rendahnya tingkat penguasaan siswa pada metri tentang struktur
organisasi pemerintahan desa, karena dalam proses pembelajaran guru hanya
berceramah tanpa adanya aktifitas lain. Hal tersbut dapat dilihat dari hasil reflaksi
yang saya lakukan. Pada mata pelajaran Matematika dari 25 Siswa ternyata yang
menguasai / pemahaman materi sesuai dengan tujuan hanya 12 siswa atau sekitar
48 % saja, sedangkan yang lainnya 13 orang lagi atau sekitar 52 % belum bisa
menguasai materi secara baik. Pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan,

i
dari 25 orang siswa yang ternyata mengerjakan tugas dengan benar hanya 14
orang atau sekitar 56 %, dan sisanya 11 orang atau sekitar 44 % belum dapat
menguasai meteri pelajaran.
Hal tersebut sangat mendorong peneliti untuk segera mengadakan
perbaikan pembelajaran, agar apa yang kami temukan dalam pembelajaran
sebelumnya tidak terulang lagi dalam pembelajaran selanjutnya.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan hasil repleksi yang dilakukan oleh guru kemudian dianalisis


ternyata permasalahan yang timbul pada pelajaran Matematika salah satunya
akibat karena kuarangnya media dalam proses pembelajaran. Sedangkan pada
pelajaran pendidikan kewarganegaraan diakibatkan karena kurang variatifnya
metode pembelajaran yang dilakukan guru. Hal itu menyebabkan tingkat
pemahaman / penguasaan siswa pada mata pelajaran Matematika maupun
pendidikan kewarganegaraan kurang. Maka yang menjadi fokus permasalahan
dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana meningkatkan pengetahuan siswa dalam memahami


operasi hitung nilai tempat dan nilai angka dengan media gambar?
2. Bagaimana meningkatkan pemahaman siswa tentang struktur
organisasi pemerintahan desa dengan membuat media gambar?

C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang ingin di capai peneliti adalah
sebagai berikut :
1. Secara ekspilit :
- Untuk meningkatkan kualitas dan pemahaman siswa pada
pembelajaran matematika tentang operasi hitung nilai tempat
dengan nilai angka.

i
- Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran Pendidikan
kewarganegaraan tentang mengenal struktur pemerintahan desa
dengan media gambar..
2. Secara impisit : penelitian ini bertujuan untuk :
Mata Pelajaran Matematika
a. Mendeskripsikan hambatan dalam pembelajaran matematika
Kelas IV SD.
b. Mendeskrifsikan efektifitas media gambar dalam pembelajaran
matematika tentang operasi hitung nilai tempat dengan nilai
angka.
c. Mendeskripsikan adanya peningkatan kemampuan dalam
pemahaman konsep matematika terutama tentang operasi
hitung nilai tempat dengan nilai angka.

Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaran

a. Mendeskripsikan hambatan dalam pembelajaran PKn Kelas IV


SD.
b. Mendeskrifsikan efektifitas media gambar dalam pembelejaran
pembelajaran PKn Kelas IV SD.
c. Mendeskripsikan adanya peningkatan kemampuan dalam
pemahaman konsep PKn terutama tentang mengenal struktur
pemerintahan desa.

D. Manfaat Penelitian

a. Untuk Guru
1. Guru dapat menentukan media yang cocok untuk diterapkan dalam
meningkatkan pemahaman siswa.
2. Sebagai acuan guru dalam usaha mengatasi kesulitan siswa pada
pembelajaran konsep-konsep matematika yang abstrak.

i
3. Sebagai acuan guru dalam usaha mengatasi kesulitan siswa pada
pembelajaran konsep-konsep PKn yang abstrak.
b. Untuk Siswa
1. Mempermudah siswa dalam memahami konsep operasi hitung nilai
tempat dan nilai angka.
2. Mempermudah siswa dalam memahami konsep mengenal struktur
pemerintahan desa.
3. Dengan media gambar, cocok dengan karakteristik anak-anak akan
lebih memahami konsep-konsep matematika yang abstrak.
4. Dengan media gambar yang cocok dengan karakteristik anak-anak
akan lebih memahami konsep-konsep PKn yang abstrak.
c. Untuk Institusi / Sekolah / LPTK
1. Sebagai masukan dalam pembaharuan pembelajaran
2. Dapat membatu institusi / sekolah / LPTK dalam mengembakan
kurikulum.

i
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Hakikat Pembelajaran Matematika Di SD

Mata pelajaran matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang


sangat penting dan pokok, karena matematika merupakan mata pelajaran yang
diujian nasionalkan baik di tingkat SD, SLTP, maupun SLTA. Di dalam Panduan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (2006:30) tercantum bahwa tujuam
pelajaran matematika salah satunya adalah sebagai berikut : mengomunikasikan
gagasan denga symbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas
keadaan atau suatu masalah. Maka dari itu guru sangat dituntut untuk terampil
dalam mengajarkan Matematika.. Mengacu dari hal tersebut jadi pada hakikatnya
metamatika itu mata pelajaran yang penuh dengan simbol-simbol dalam isi
materinya. Oleh karena itu jadi sangatlah cocok dalam penyampaian materi
pelajaran matematika apabila menggunakan media yang sesuai. Hal tersebuat
berkaitan pula dengan Teori Perkembangan dari Jean Piaget bahwa peserta didik
usia SD adalah tahap operasional kongkret. Jadi materi pelajaran yang
disampaikan oleh guru akan lebih mudah dipahami oleh siswa ketika konsep-
konsep yang abstrak pada matematika dijelaskan dengan media pembelajaran
yang kongkret.

B. Hakikat Pembelajaran Pendidikan Kewarganegara di SD


Tujuan pendidikan kewarganegaraan adalah partisipasi yang penuh nalar
dan tanggung jawab dalam kehidupan politik dari warga Negara yang taat kepada
nilai-nilai dan prisip-prinsip dasar demok rasi konstitusional Indonesai
(Winataputra. S.Udin dkk 2007: 1.20 ). Oleh karena itu pendidikan
kewarganegaraan memegang peranan yang sangat strategis dalam
mempersiapkan warga negara yang berkualitas, yaitu warga negara yang dapat
berpartisipasi secara efektif.

i
Berdasarkan penjelasan di atas selayaknya pembelajaran pedidkan
kewarganegaraan dapat membekali siswa dengan pengetahuan dan keterampilan
intelektual yang memadai serta pengalaman praktis agar memilikai kompetensi
dan efektivitas dalam berpartisifasi. Oleh karena itu hal yang perlu diperhatikan
dalam mempersiapkan pembelajaran pendidika kewarganegaraan di kelas, yakni
bekal pengetahuan materi pembelajaran dan metode atau pendekatan
pembelajaran.

C. Media Pembelajaran
1. Pengertian
Secara lafal media diartikan sebagai medium dan perantara. Dalam
kaitannya dengan proses pembelajaran, media diartikan sebagai wahana penyalur
pesan pembelajaran. Bebapa ahli telah menmgemukakan pengertian tentang media
pembelajaran dalam Hernawan dkk (2006) antara lain sebagai berikut :. Media
pembelajaran sebagai sarana komunikasi, baik dalam bentuk cetak maupun
pandang dengar, termasuk perangkat kelasnya. Media pembelajaran sebagai
teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan
pembelajaran. Media pembelajaran adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan
pesan serta perangsang peserta didik untuk belajar. Media pembelajaran adalah
segala sesuatu yang dapat digunakan untuk merangsang pikiran, perasaan,
perhatian, dan kemauan anak didik sehingga dapat mendorong terjadinya pada diri
siswa. Media pembelajaran adalah sebagai alat fisik dimana pesanpesan
instruksional dikomunikasikan. Media pembelajaran sebagai setiap alat, baik
hardware maupun software yang digunakan sebagai media komunikasi dan yang
tujuannya untuk meningkatkan efektivitas proses belajar mengajar.
Dari beberapa definisi media pembelajaran yang dikemukakan di atas
dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan media pembelajaran adalah
segala alat pembelajaran yang digunakan guru sebagai perantara untuk
menyampaikan bahan-bahan instruksional dalam proses belajar mengajar
sehingga memudahkan pencapaian tujuan pembelajaran tersebut. Media
pembelajaran merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam usaha

i
mencapai tujuan pembelajaran. Penggunaan multimedia sangat memungkinkan
dapat mengaktifkan peserta didik dalam belajar yang penuh makna dapat
meningkatkan hasil belajar

2. Fungsi Media Pembelajaran


Media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan
untuk mengantarkan atau menyampaikan pesan berupa sejumlah pengetahuan,
ketrampilan, dan sikap-sikap kepada peserta didik sehingga peserta didik itu dapat
menangkap, memahami dan memiliki pesan-pesan dan makna yang disampaikan
itu. Secara umum media pembelajaran berfungsi sebagai :
a. Alat untuk membantu proses belajar mengajar supaya menjadi efektif.
b. Alat untuk memusatkan perhatian siswa.
c. Alat untuk merubah dan konsep yang abstrak menjadi kongkret.
d. Merubah strategi belajar dari yang bersifat verbalisme menjadi interaktif.
e. Membangkitkan gairah serta motivasi belajar peserta siswa

3. Tujuan Pengguanaan Media Pembelajaran


Dari beberapa pengertian tentang media pembelajaran yang telah
dikemukakan oleh para ahli, tersirat tujuan dari penggunaan suatu media, yaitu
untuk membantu guru menyampaikan pesan-pesan secara lebih mudah kepada
peserta didik sehingga peserta didik dapat menguasai pesan-pesan tersebut secara
cepat dan akurat. Dalam kerangka proses belajar mengajar yang dilakuakn guru,
penggunaan media dimaksudkan agar peserta didik yang terlibat dalam kegiatan
belajar mengajar itu terhindar dari gejala verbalisme, yakni mengetahui kata-kata
yang disampaikan guru tetapi tidak memahami arti dan maknanya. adapun tujuan
sebagai berikut :
a. Mempermudah siswa dalam memahami konsep, sikap dan keterampilan
tertentu dengan menggunakan media yang paling tepat menurut karakteristik
bahan.
b. Memberikan pengalaman belajar yang yang bermakna sehingga lebih
merangsang minat serta motivasi siswa untuk belajar.

i
BAB III
PELAKSANAAN PERBAIAKN

A. Subjek Penelitian
1. Tempat dilaksanakannya penelitian :
a. Nama Sekolah : SDN Nengta
b. Alamat Sekolah : Kp. Nengta RT 01/ RW 11 Ds.Mekarwangi
Kecamatan Ibun Kabupaten Bandung.
c. Kelas : IV
d. Peserta didik : 25 siswa
2. Waktu Pelaksanaan : 14 Juli 9 sd. 5 Agustus 2009
a. Mata Pelajaran Eksak
No. Siklus Hari / tanggal waktu
1. Pembelajaran Selasa, 14 Juli 2009 07.30 – 08.50

2. Siklus I Jumat, 17 Juli 2009 07.30 – 08.50

3. Siklus II Jumat, 24 Juli 2009 07.30 – 08.50

b. Mata Pelajaran Non Eksak


No. Siklus Hari / tanggal waktu
1. Pembelajaran Kamis, 31 Juli 2009 10.00 – 11.10

2. Siklus I Senin, 3 Agustus 2009 07.30 – 08.50

3. Siklus II Rabu, 5 Agustus 2009 07.30 – 08.50

B. Deskripsi Per Siklus


1. Prosedur setiap Siklus

Pada pembelajaran dan pelaksanaan perbaikan pembelajaran


peneliti menempuh dua prosedur yaitu prosedur umum dan prosedur
khusus. Pada mata pelajaran Matematika dan Pendidikan
Kewarganegaraan diadakan sebanyak 2 ( dua ) siklus sesuai dengan
rencana yang telah dicanangkan, dan dalam pelaksanaannya peneliti

i
dibantu oleh seorang teman sejawat bernama Dewiningsih ,S.Pd. salah
seorang guru di SDN Nengta, tempat penelitian berlangsung.
Prosedur umum pelaksanaan perbaikan pembelajaran untuk mata
pelajaran eksak dan non eksak adalah sebagai begai berikut:
1) Menyiapkan sumber belajar yang akan digunakan
2) Membuat perencanaan perbaikan pembelajaran Siklus I dan
Perencanaan Perbaikan Siklus II
3) Menyiapkan alat peraga atau media pembelajaran
4) Menyiapkan lembar kerja siswa ( LKS )
5) Membuat skenario pembelajaran
6) Menyiapkan lembar Observasi
7) Melaksanakan perbaikan pembelajaran

Adapun prosedur khusus untuk pelaksanaan pembelajaran, perbaikan


pembelajaran siklus I, dan perbaikan pembelajaran siklus II mata pelajaran
eksak dan non eksak adalah sebagai berikut:
a. Mata Pelajaran Eksak
1. Pelaksanaan pembelajaran
a) Rencana
Masalah yang akan diatasi yaitu perhatian siswa
terhadap materi, penguasaan siswa terhadap operasi
penjumlahan dengan teknik mennyimpan.
b) Pelaksanaan
1) Guru menyebutkan bilangan satuan, puluhan ratusan,
ribuan, puluh ribuan tau sebaliknya
2) Siswa menyebutkan satuan sampai dengan bilangan
ribuan
3) Siswa dan guru menyusun bilangan yang nilainya mulai
dari satuan sampai puluh ribuan
4) Siswa melakukan penyusunan bilangan mulai dari yang
terkecil atau dari yang terbesar

i
5) Guru menjelaskan penjumlahan dengan teknik
menyimpan
6) Siswa melakukan penjumlahan dengan teknik
menyimpan

c) Pengamatan
Adapun hasil yang diperoleh pada pelaksanaan
pembelajaran ternyata yaitu dari 25 Siswa yang menguasai
materi sesuai dengan tujuan hanya 12 siswa atau sekitar
48% saja, sedangkan yang lainnya 13 orang lagi atau
sekitar 52 % belum bisa menguasai materi secara
baik.sedangkan
d) Refleksi
1) Dalam rencana pembelajaran siswa memperhatikan
penjelasan guru, namun pada pelaksanaannya tidak
semua siswa memperhatikan apa yang disampaikan.
2) Dalam rencana pembelajaran siswa melakukan
penjumlahan dengan teknik menyimpan, namunpada
pelaksanaan tidak semua siswa mampu melkukannya
Mengingat masalah yang dihadapi peneliti cukup
penting, maka tindakan selanjutnya adalah mengadakan
perbaikan pada siklus I. Karena melihat hasil tes akhir yang
diperoleh siswa sangat mengecewakan. Hal itu menandakan
siswa masih belum memahami materi pelajaran
2. Perbaikan pembelajaran siklus I
a) Rencana
Siswa mampu menjawab pertanyaan yang diberikan
oleh guru tentang sifat-sifat operasi hitung dengan nilai
tempat dan nilai angka.

i
b) Pelaksanaan
1) Guru menjelaskan materi dengan mendemonstrasikan
gambar kubus satuan tentang nilai angka nilai tempat
2) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mengajukan pertanyaan kepada guru
3) Guru menjawab pertanyaan siswa dan memberikan
kesempatan kepada siswa lain untuk menjawab
pertanyaan tersebut
4) Dengan bimbingan guru siswa ditugaskan untuk
mengerjakan soal latihan berupa soal yang ditulis di
papan tulis
5) Selama siswa mengerjakan tugas, guru berkeliling kelas
untuk memberi bimbingan apabila ada siswa yang
belum mengerti cara mengerjakan soal tersebut.
c) Pengamatan

Melihat hasil evaluasi akhir pada perbaikan


pembeljaran siklus I ternyata sudah ada peningkatan
dibandingkan dengan pembelajaran sebelumnya yaitu dari
25 Siswa yang menguasai materi sesuai dengan tujuan ada
17 siswa atau sekitar 68 % saja, sedangkan yang lainnya 8
orang lagi atau sekitar 32 % belum bisa menguasai
materi secara baik.
d) Refleksi
1) Dalam rencana perbaikan pembelajaran siswa
memperhatikan demonstrasi yang dilakukan oleh guru,
namun pada pelaksanaan sebagian siswa masih belum
memperhatikan.
2) Dalam rencana perbaikan pembelajaran siswa
menjawab pertanyaan dari siswa lain, namunpada
pelaksanaan tidak ada siswa yang mau menjawab.

i
Karena hasil perbaikan pada siklus I belum
mencapai tujuan yang diharapkan, maka tindakan
selanjutnya peneliti berencana untuk mengadakan
perbaikan pada siklus II.
3. Perbaikan pembelajaran siklus II

a) Rencana
Siswa mampu menjawab pertanyaan yang diberikan
oleh guru tentang sifat-sifat operasi hitung dengan nilai
tempat dan nilai angka, kemudian menjawab soal opersai
hitung dengan nilai tempat dan nilai angka dengan benar.
b) Pelaksanaan
1) Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang materi
mengurutkan bilangan dengan nilai tempat dan nilai
angka
2) Guru menjelaskan materi dengan mendemonstrasikan
gambar kubus satuan tentang nilai angka nilai tempat
3) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mengajukan pertanyaan kepada guru
4) Guru menjawab pertanyaan siswa dan memberikan
kesempatan kepada siswa lain untuk menjawab
pertanyaan tersebut
5) Dengan bimbingan guru siswa ditugaskan untuk
mengerjakan soal latihan berupa soal yang ditulis di
papan tulis
6) Selama siswa mengerjakan tugas, guru berkeliling kelas
untuk memberi bimbingan apabila ada siswa yang
belum mengerti cara mengerjakan soal tersebut
c) Pengamatan
Setelah dilaksanakan perbaikan pembelajaran siklus
II ternyata hasilnya cukup memuaskan yaitu dari 25 Siswa

i
yang menguasai materi sesuai dengan tujuan ada 22 siswa
atau sekitar 88 % , sedangkan yang lainnya 3 orang lagi
atau sekitar 12 % belum bisa menguasai materi secara baik.
d) Refleksi
Setelah mengingat pelasanaan perbaikan siklus II
masih ada tiga siswa yang belum nmenguasai materi, mukin
ketiga siswa tersebut perhatiannya masih belum penuh
terhadap meteri yang disampaikan oleh guru. Tetapi secara
umum tingkat keberhasilah pembelajaran sudah cukup baik.

b. Mata Pelajaran Non Eksak


1. Pelakasanaan Pembelajaran
a) Rencana
Setelah kegiatan pembelajaran selesai siswa dapat
menyebutkan lembaga-lembaga pemerintahan desa dan
tugas-tugas lembaga-lembaga pemerintahan desa.
b) Pelaksanaan
1) Guru menjelaskan pengertian pemerintahan desa
2) Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang
pemerintahan desa
3) Guru menjelaskan tujuan pemerintahan desa
4) Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang tujuan
pemerintahan desa
5) Guru memberikan latihan soal
6) Guru berkeliling kelas untuk memberi bimbingan
kepada siswa yang belum mengerti cara mengerjakan
soal latihan.
c) Pengamatan
Hasil yang diperoleh pada pelaksanaan
pembelajaran ternyata dari 25 siswa yang menguasai materi
sesuai dengan tujuan hanya 14 siswa atau sekitar 56 % saja,

i
sedangkan yang lainnya 11 orang lagi atau sekitar 44 %
belum bisa menguasai materi secara baik.
d) Refleksi
1) Pada rencana pembelajaran semua siswa
memperhatikan pnejelasan guru, namun pada
pelaksanaan sebagian besar siswa tidak
memperhatikan.
2) Pada rencana pembelajaran siswa mengerjakan latihan
soal, namun pada pelaksanaan tidak semua siswa
mengerjakan.
Maka tindakan selanjutnya peneliti berencana akan
mengadakan perbaikan pada siklus I.
2. Perbaikan Pembelajaran Siklus I
a) Rencana
Siswa mampu menjawab pertanyaan yang diberikan
oleh guru tentang organisasi pemerintahan desa. serta
mampu memberikan contoh tugas dari bagan struktur desa,
seperti kepala desa dan sekretaris desa
b) Pelaksanaan
1) Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang bagan
organisasi pemerintahan desa.
2) Guru memperlihatkan bagan organisasi pemerintahan
desa kepada siswa.
3) Guru menjelaskan tugas dari kepala desa dan sekretaris
desa.
4) Dengan bimbingan guru, siswa ditugaskan untuk
mengerjakan soal yang ditulis di papan tulis.
5) Selama siswa mengerjakan tugas, guru berkeliling kelas
untuk memberi bimbingan apabila ada siswa yang
belum mengerti cara mengerjakan soal tersebut

i
c) Pengamatan
Setelah dilaksanakan perbaikan pembeljaran siklus I
ternyata hasilnya yaitu dari 25 Siswa yang menguasai
materi sesuai dengan tujuan hanya 17 siswa atau sekitar 68
% saja, sedangkan yang lainnya 8 orang lagi atau sekitar
32 % belum bisa menguasai materi secara baik.
d) Refleksi
1) Pada rencana perbaikan pembelajaran siswa
memperhatikan alat peraga struktur organisasi
pemerintahan desa ketika guru menjelaskan, namun
pada pelasanaan ada sebagian siswa yang tidak
memperhatikan.
Karena hasil perbaikan pada siklus I belum
mencapai tujuan yang diharapkan, maka tindakan
selanjutnya adalah mengadakan perbaikan pada siklus II.
3. Perbaikan Pembelajaran Siklus II
a) Rencana
Siswa mampu menjawab pertanyaan yang diberikan
oleh guru tentang organisasi pemerintahan desa. serta
mampu memberikan contoh tugas dari bagan struktur desa,
seperti kepala desa dan sekretaris desa.
b) Pelaksanaan
1) Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang bagan
organisasi pemerintahan desa.
2) Guru memperlihatkan bagan organisasi pemerintahan
desa kepada siswa.
3) Guru menjelaskan lebih rinci tentang tugas dari kepala
desa dan sekretaris desa.
4) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
mengajukan pertanyaan kepada guru ( Tanya jawab )

i
5) Guru menjawab pertanyaan dari siswa dan member
kesempatan kepada siswa lain untuk menjawab
pertanyaan tersebut.
6) Dengan bimbingan guru, siswa ditugaskan untuk
mengerjakan soal yang ditulis di papan tulis.
7) Selama siswa mengerjakan tugas, guru berkeliling kelas
untuk memberi bimbingan apabila ada siswa yang
belum mengerti cara mengerjakan soal tersebut.
c) Pengamatan
Setelah dilaksanakan perbaikan pembeljaran siklus
II ternyata hasilnya cukup memuaskan yaitu dari 25 Siswa
yang menguasai materi sesuai dengan tujuan hanya 21
siswa atau sekitar 84 %, sedangkan yang lainnya 3 orang
lagi atau sekitar 16 % belum bisa menguasai materi secara
baik.
d) Refleksi
Setelah mengingat kembali apa yang terjadi pada
pernaikan pembelajaran siklus II, proses pebelajaran sudah
cukup baik. Hampir sebagian siswa memperhatikan apa
yang disampaikan oleh guru, hasilnya evaluasi akhir pun
cukup baik.
C. Instrumen Penelitian

Dalam pelaksanaan pembelajaran, perbaikan pembelajaran siklus I,


dan Perbaikan pembelajaran suiklus II, terdapat instrument yang
digunakan berdasarkan kehasan mata pelajaran dan materi pelajaran.
adapun instumen yang digunakan dalam pelajaran eksak adalah gambar
kubus satuan. Sedangkan instrumen yang digunakan dalam mata pelajaran
non eksak adalah bangan struktur organisai pemerintahan desa.

i
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi per Siklus


1. Mata Pelajaran Eksak
a. Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran Siklus I
Setelah merefleksi proses pembelajaran yang dilakukan pada
tanggal 14 juli 2009 di kelas IV, yaitu tentang menentukan nilai tempat
pada suatu bilangan ternyata ada beberapa masalah yang dietmukan.
masalah tersebuat adalah sebagai berikut :
1) Guru tidak mengunakan media pembelajaran
2) Guru dalam menjelaskan materi terlalu sederhana
3) Siswa tidak bisa mengerjakan latihan soal
4) Hasil penilaian akhir pembelajaran sangat mengecewakan, karena
sebagian besar siswa belum nenguasai materi pelajaran
Adapun hasil yang diperoleh pada pelaksanaan pembelajaran
ternyata yaitu dari 25 Siswa yang menguasai materi sesuai dengan tujuan
hanya 12 siswa atau sekitar 48 % saja, sedangkan yang lainnya 13 orang
lagi atau sekitar 52 % belum bisa menguasai materi secara baik.
Mengingat masalah yang dihadapi peneliti cukup penting, maka tindakan
selanjutnya adalah mengadakan perbaikan pada siklus I.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut du atas, maka pada siklus I
ini peneliti mencoba menerapkan alternative sebagai berikut :
1) Guru menjelaskan materi dengan mendemonstrasikan gambar
kubus satuan tentang nilai angka nilai tempat
2) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengajukan
pertanyaan kepada guru
3) Guru menjawab pertanyaan siswa dan memberikan kesempatan
kepada siswa lain untuk menjawab pertanyaan tersebut
4) Dengan bimbingan guru siswa ditugaskan untuk mengerjakan soal
latihan berupa soal yang ditulis di papan tulis

i
5) Selama siswa mengerjakan tugas, guru berkeliling kelas untuk
memberi bimbingan apabila ada siswa yang belum mengerti cara
mengerjakan soal tersebut
Melihat hasil evaluasi akhir pada perbaikan pembeljaran siklus I
ternyata sudah ada peningkatan dibandingkan dengan pembelajaran
sebelumnya yaitu dari 25 Siswa yang menguasai materi sesuai dengan
tujuan ada 17 siswa atau sekitar 68 % saja, sedangkan yang lainnya 8
orang lagi atau sekitar 32 % belum bisa menguasai materi secara baik
Kerena hasil perbaikan pada siklus I belum mencapai tujuan yang
diharapkan, maka tindakan selanjutnya peneliti berencana untuk
mengadakan perbaikan pada siklus II.

b. Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran Siklus II


Setelah melaksanakan perbaikan pembelajaran siklus I, maka
peneliti merefleksi kekurangan-kekurangan yang masih ada pada
pembelajaran tersebut. Hasil refleksi siklus I diantaranya masih ada
permasalahan sebagai berikut :
1) Masih ada siswa yang kesulitan memahami materi
2) Alat perga yang digunakan juga kurang variatif
Melihat permasalahan yang masih muncul seperti di atas maka
alternatif pemecahan masalah yang dilakukaan adalah sebagai berikut :
1) Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang materi mengurutkan
bilangan dengan nilai tempat dan nilai angka
2) Guru menjelaskan materi dengan mendemonstrasikan gambar
kubus satuan tentang nilai angka nilai tempat
3) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengajukan
pertanyaan kepada guru
4) Guru menjawab pertanyaan siswa dan memberikan kesempatan
kepada siswa lain untuk menjawab pertanyaan tersebut
5) Dengan bimbingan guru siswa ditugaskan untuk mengerjakan soal
latihan berupa soal yang ditulis di papan tulis

i
6) Selama siswa mengerjakan tugas, guru berkeliling kelas untuk
memberi bimbingan apabila ada siswa yang belum mengerti cara
mengerjakan soal tersebut
Setelah dilaksanakan perbaikan pembelajaran siklus II ternyata
hasilnya cukup memuaskan yaitu dari 25 Siswa yang menguasai materi
sesuai dengan tujuan ada 22 siswa atau sekitar 88 % , sedangkan yang
lainnya 3 orang lagi atau sekitar 12 % belum bisa menguasai materi
secara baik. Secara umum hasil perbaikan pembelajaran dapat dijasikan
dalam tabel dan diagram berikut :

NO NAMA SISWA Nilai


RPP awal SIKLUS I SIKLUS II
1. Ari Lepi 80 80 80
2. Asep Rohman 90 90 90
3. Asep Odi 50 70 70
4. Asep Bayu 60 70 70
5. Asep Komara 30 40 70
6. Ari Muharam 80 80 80
7. Dedeh Diah 90 90 90
8. Diansyah 40 50 70
9. Dewi SA 60 70 70
10. Eneng Heni 80 80 80
11. Hamidah Maesaroh 30 60 60
12. Heru 90 90 90
13. Iding 90 90 90
14. Ira Rohayati 90 80 80
15. Iyan 30 70 70
16. Sri maryati 40 40 40
17. Tatang 50 60 70
18. Tedi 90 80 80
19. U Marwan 80 90 90
20. Ugeng 70 70 70
21. Yuke 90 90 90
22. Sri sariningsih 30 50 50
23. Asep Komarayana 50 70 70
24. Rosi 60 50 70
25. Fitriyani 30 60 70
JUMLAH ANAK YANG
BERHASIL 12 17 22
PROSENTASE KEBERHASILAN 48 % 68 % 88 %

i
2. Mata Pelajaran Non Eksak
a. Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran Siklus I
Setelah mengingat kembali proses pembelajaran yang dilakukan
pada tanggal 31 juli 2009 di kelas IV, yaitu tentang mengenal
pemerintahan desa ternyata ada beberapa masalah yang dietmukan.
masalah tersebuat adalah sebagi berikut :
1) Guru tidak menggunakan media pembelajaran yang menarik dalam
proses pembelajaran
2) Penjelasan guru kurang rinci
3) Siswa tidak bisa mengerjakan latihan soal
4) Hasil penilaian akhir pembelajaran sangat mengecewakan, karena
sebagian besar siswa belum nenguasai materi pelajaran
Hasil yang diperoleh pada pelaksanaan pembelajaran ternyata dari
25 siswa yang menguasai materi sesuai dengan tujuan hanya 14 siswa
atau sekitar 56 % saja, sedangkan yang lainnya 11 orang lagi atau sekitar
44 % belum bisa menguasai materi secara baik. Maka tindakan
selanjutnya peneliti berencana akan mengadakan perbaikan pada siklus I.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut di atas, maka pada siklus I
ini peneliti mencoba menerapkan alternatif sebagai berikut :
1) Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang bagan organisasi
pemerintahan desa.

i
2) Guru memperlihatkan bagan organisasi pemerintahan desa kepada
siswa.
3) Guru menjelaskan tugas dari kepala desa dan sekretaris desa.
4) Dengan bimbingan guru, siswa ditugaskan untuk mengerjakan soal
yang ditulis di papan tulis.
5) Selama siswa mengerjakan tugas, guru berkeliling kelas untuk
memberi bimbingan apabila ada siswa yang belum mengerti cara
mengerjakan soal tersebut.
Setelah dilaksanakan perbaikan pembeljaran siklus I ternyata
hasilnya yaitu dari 25 Siswa yang menguasai materi sesuai dengan tujuan
hanya 17 siswa atau sekitar 68 % saja, sedangkan yang lainnya 8 orang
lagi atau sekitar 32 % belum bisa menguasai materi secara baik. Karena
hasil perbaikan pada siklus I belum mencapai tujuan yang diharapkan,
maka tindakan selanjutnya adalah mengadakan perbaikan pada siklus II

b. Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran Siklus II


Setelah melaksanakan perbaikan pembelajaran siklus I, maka
peneliti merefleksi kekurangan-kekurangan yang masih ada pada
pembelajaran tersebut. Hasil refleksi siklus I diantaranya masih ada
permasalahan sebagai berikut :
1) Masih ada siswa yang kesulitan memahami materi
2) Pemberian pengauatan guru terhadap siswa ternyata masih jarang
Melihat permasalahan yang masih muncul seperti di atas maka
alternatif pemecahan masalah yang dilakukaan adalah sebagai berikut :
1) Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang bagan organisasi
pemerintahan desa.
2) Guru memperlihatkan bagan organisasi pemerintahan desa kepada
siswa.
3) Guru menjelaskan lebih rinci tentang tugas dari kepala desa dan
sekretaris desa.

i
4) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengajukan
pertanyaan kepada guru ( Tanya jawab )
5) Guru menjawab pertanyaan dari siswa dan member kesempatan
kepada siswa lain untuk menjawab pertanyaan tersebut.
6) Dengan bimbingan guru, siswa ditugaskan untuk mengerjakan soal
yang ditulis di papan tulis.
7) Selama siswa mengerjakan tugas, guru berkeliling kelas untuk
memberi bimbingan apabila ada siswa yang belum mengerti cara
mengerjakan soal tersebut.
Setelah dilaksanakan perbaikan pembeljaran siklus II ternyata
hasilnya cukup memuaskan yaitu dari 25 Siswa yang menguasai materi
sesuai dengan tujuan hanya 21 siswa atau sekitar 84 %, sedangkan yang
lainnya 3 orang lagi atau sekitar 16 % belum bisa menguasai materi secara
baik. Secara umum hasil perbaikan pembelajaran dapat dijasikan dalam
tabel dan diagram berikut :

NO NAMA SISWA Nilai


RPP Awal SIKLUS I SIKLUS II
1. Ari Lepi 80 80 80
2. Asep Rohman 50 90 90
3. Asep Odi 80 60 80
4. Asep Bayu 70 80 80
5. Asep Komara 80 50 80
6. Ari Muharam 80 80 80
7. Dedeh Diah 50 80 80
8. Diansyah 50 60 60
9. Dewi SA 90 80 80
10. Eneng Heni 60 80 80
11. Hamidah Maesaroh 90 80 80
12. Heru 90 60 70
13. Iding 90 100 100
14. Ira Rohayati 80 70 70
15. Iyan 60 80 80
16. Sri maryati 70 80 80
17. Tatang 80 60 60
18. Tedi 100 80 80
19. U Marwan 90 80 80
20. Ugeng 80 80 80

i
21. Yuke 50 80 80
22. Sri sariningsih 60 50 80
23. Asep Komarayana 50 40 50
24. Rosi 50 40 60
25. Fitriyani 80 80 80
JUMLAH ANAK YANG
BERHASIL 14 17 21
PROSENTASE KEBERHASILAN 56 % 68 % 84 %

B. Pembahasan dari Tiap Siklus


1. Mata Pelajaran Eksak
a. Pada Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran Siklus I
Pada proses pembelajaran siklus I minat siswa dalam mengikuti
pembelajaran yang berlangsung sudah muncul walaupun hanya sebagian kecil, hal
ini mungkin disebabkan oleh adanya penggunaan alat bantu atau alat peraga.
Pernyataan tersebut sesuai dengan ungkapan Reber ( 1988 ) bahwa Minat
tergantung kepada faktor-faktor seperti pemusatan perhatian, keingintahuan,
motivasi dan kebutuhan. Pada perbaikan pembelajaran siklus I ini guru sudah
menerapkan peragaan-peragaan dan menjelaskan materi pelajaran denga lebih
rinci lagi. Antusias siswa ketika sedang berlangsung proses pembelajaran pun
sudah meningkat. Hasilnya pun sudah ada peningkatan dari 25 siswa yang pada
awalnya hanya 12 siswa sekarang menjadi 17 siswa yang nilainya di atas standar.

i
b. Pada Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran Siklus II
Gairah serta keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran sudah
muncul, hal tersebut juga dimungkinkan karena guru sudah mengunakan alat
media yang menarik dalam pembelajaran. Perolehan nilai atau hasil belajar pada
siklus II sudah baik, hal tersebut disebabkan oleh minat siswa yang sudah muncul
dan penggunaan alat bantu atau alat pereaga yang maksimal, sehingga proses
pembelajaran berjalalan dengan efektif. Pemahaman siswa terhadap materi
pelajaran pun meningkat, terbukti dari 25 siswa sudah terdapat 22 siswa yang
nilainya di atas standar atau sekitar 86 % siswa yang mengikuti pelajaran sudah
berhasil.

2. Mata Pelajaran Non Eksak


a. Pada Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran Siklus I
Proses perbaikan pembelajaran siklus I guru sudah menggunakan alat
peraga tetapi motivasi serta gairah belajar siswa masih kurang. Ditambah lagi
dengan cara menjelaskan yang sederhana menjadikan siswa sulit mengusasi atau
memahami materi yang di sampaikan. Namun dibandingkan dengan pada saat
pembelajaran ada sedikit peningkatan, walaupun tidak sebaik yang diharapkan.
Tingkat pemahaman siswa mengenai materi sudah meningkat, terlihat dari nilai
yang didapat siswa pada evaluasi. Pada pembelajaran sebelumnya dari 25 hanya
ada 14 yang nilainya di atas standar meningkat menjadi 17 siswa.

b. PadaPelaksanaan Perbaikan Pembelajaran Siklus II


Pada perbaikan pembelajaran siklus II gairah belajar sudah muncul sejak
awal pembelajaran. Hal itu terbukti dengan antusiame anak-anak ketika diberikan
kesempatan utuk bertanya tau menjawab pertanyaan dari siswa lain. Selain itu
penguatan yang selalu diberikan oleh guru ketika siswa bertanya atau menjawab
sangat meningkatkan motivasi belajar siswa. Perolehan nilai atau hasil belajar
pada siklus II pun sudah baik, hal tersebut disebabkan oleh minat siswa yang
sudah muncul dan penggunaan media pembelajaran yang maksimal, yaitu dari 25
siswa yang nilainya di atas standar sudah ada 22 siswa.

i
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh dari proses perbaikan pembelajaran siklus I
dan siklus II adalah sebagai berikut :
1. Dalam proses pembelajaran matematika penggunaan media gambar kubus
satuan dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV tentang
menentukan nilai tempat suatu bilangan, karena dengan media media
gambar dapat menarik perhatian siswa sehingga proses pembelajaran lebih
kondusif dan perhatian siswa lebih fokus.
2. Dalam proses pembelajaran pendidikan kewarganegaraan penggunaan
media struktur organisasi pemerintahan desa dapat meningkatkan hasil
belajar siswa kelas IV tentang mengenal pemerintahan desa.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas maka sesuai dengan pengalaman


penelitian ini, peneliti mengemukakan beberapa saran sebagai berikut :
1. Pada pembelajaran matematika sebaiknya guru
memngunankan berbagai media pembelajaran, karena seslain
memudahkan guru dalam menyampaikan konsep yang abstrak penggunaan
media yang variatif dapat meningkatkan motivasi serta minat belajar
siswa.
2. Pada pelajaran pendidikan kewararganegaraan
sebaiknya guru menggunakan media yang cocok dengan materi yaitu yang
berkaitan dengan kehidupan sehari-hari, karena sebagian besar isi materi
PKn membahas tentang nilai-nilai kehidupan sehari-hari.
3. Buatlah rencana pembelajaran secermat
mungkin, sesuai tujuan yang akan dicapai, sebelum proses pembelajaran
berlangsung, karena menurut pendapat Lawsan ( 1991 ) bahwa strategi

i
pembelajaran yang dirancangt sedemikian rupa dapat memecahkan
masalah untk mencapai tujuan belajar tertentu.
4. Berilah penguatan yang proforsional, dari pada
mengedepankan sanksi. penguatan bisa berupa pujian, tepuk tangan,
acungan jempol, ucapan bagus, tepat sekali dll, pada siswa yang berani
bertanya, dan menjawab pertanyaan, sekalipun jawabannya masih kurang
tepat. Sebab dengan memberikan penguatan, motivasi serta minat belajar
siswa akan meningkat

i
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan Nasional, Kurikulum Tingkat Satuan Pedidikan SD


2006, Jakarta.
Departemen Pendidikan Nasional, Kurikulum Berbasi Kompetensi SD 2004,
Jakarta.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1997/1998, Jakarta, Materi
Pelatihan Pembuatan alat peraga/praktek sesderhana bagi guru SD/MI ( Khusu
MIPA );
Muhsetyo Gatot, dkk.(2008). Pembelajaran Matematika SD. Jakarta
Universitas Terbuka
Syah Muhibin, M.Ed., (2005) Psikologi Belaja. Jakarta, PT. Raja Grafindo
Persada;
Team Pustaka Phoniex. (2007). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta
Pustaka Phoiex
Winataputra. Udin S, dkk. (2007). Materi dan Pembelajaran PKn SD Jakarta :
Universitas Terbuka
Winataputra. Udin S, dkk. (2007). Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta :
Universitas Terbuka
Wardani, I.G.A.K. Dkk. (2008). Pemantapan Kemampuan Profesional
(Panduan ), Jakarta : Universitas Terbuka;
Wardani, I.G.A.K. dkk.( 2007), Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta:
Universitas Terbuka;

i
LEMBAR PENGESAHAN

Judul Laporan : Penggunaan Media Gambar untuk Meningkatkan


Kemampuan Siswa dalam Memahami Operasi
Hitung Nilai Tempat dengan Nilai Angka.
dan
Pemanfaatan Media Gambar untuk Meningkatkan
Pemahaman Siswa Tentang Struktur Organisasi
Desa

Nama Mahasiswa : Itoh Suwarsitoh

NIM : 814756434

Program studi : S1 PGSD

Pokjar : Ibun

Tempat Penelitian : SDN Nengta, Kecamatan Ibun , Kabupaten

Bandung

Bandung, September 2009


Menyetujui Peneliti
Supervisor

Drs.TASMA SUCITA, ST.MT. Itoh Suwarsitoh


NIP.19641007199101001 NIM. 814756434

i
DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan ……………………………………………… i


Kata Pengantar ……………………………………………… ii
Daftar Isi ……………………………………………………… iii
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………… 1
A. Latar Belakang ……………………………………… 1
B. Rumusan Masalah …………………………………… 2
C. Tujuan Penelitian …………………………………… . 2
D. Manfaat Penelitian …………………………………. . 3
BAB II KAJIAN PUSTAKA ……………………………………. 5
BAB III PELAKSANAAN PERBAIKAN ……………………….. 8
A. Subjek Penelitian …………………………………….. 8
B. Deskripsi Per Siklus ………………………………… 8
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …………. 17
A. Deskripsi Per Siklus ………………………………… 17
B. Pembahasan dari Tiap Siklus ……………………….. 23
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ………………………… 25
A. Kesimpulan …………………………………………. 25
B. Saran ………………………………………………... 25
Daftar Pustaka …………………………………………………….. 27
Lampiran ………………………………………………………….. 28

i
KATA PENGANTAR

Berbekal keikhlasan serta kesabaran dan kerendahan hati penulis


mengucapkan puji syukur alhamdulillah kehadirat Allah SWT karena berkat
taufik dan hidayah-Nya penulis diberikan kekuatan untuk dapat menyelesaikan
penyusunan laporan perbaikan pembelajaran ini dengan lancar. Penyusunan
laporan ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pemantapan
Kemampuan Professional (PKP). Selain sebagai tugas pokok mata kuliah
Pemantapan Kemampuan Profesional, juga untuk menambah wawasan penulis
dalam melaksanakan tugas sehari-hari, agar kualitas penulis sebagai pengajar
dapat ditingkatkan pada masa yang akan datang.
Penulis menyadari bahwa dalam penysunan laporan ini masih banyak
kekurangan dan kelemahan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun, agar kekurangan yang terdapat dalam laporan ini dapat
diperbaiki di kemudian hari.
Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-
tingginya kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan
laporan ini, terutama kepada:
1. Bapak Bapak Tasma Sucita, Drs. ST.MT., selaku pembimbing pada
mata kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional.
2. Ibu Kepala SDN Nengta yang telah memberikan izin dalam
melaksanakan penelitian ini.
3. Ibu Dewiningsih, S.Pd. selaku teman sejawat yang telah membantu
dan memberikan saran serta kritik dalam penelitian ini.
4. Rekan-rekan mahasiswa yang telah memotivasi penulis dalam
penyusunan laporan ini.
Atas segala bimbingan, petunjuk, dorongan serta motivasi dan sarannya,
penulis mengucapkan terima kasih, semoga segala kebaikan yang telah diberikan
kepada penulis mendapat balasan dari Allah SWT. Harapan penulis semoga
laporan yang sederhana ini dapat menambah pengetahuan khususnya bagi penulis
dan umumnya bagi pembaca. Amin.
Bandung, September 2009

Penulis

i
LAMPIRAN

i
PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMAHAMI OPERASI HITUNG
NILAI TEMPAT DENGAN NILAI ANGKA

dan

PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN


PEMAHAMAN SISWA TENTANG STRUKTUR ORGANISASI
PEMERINTAHAN DESA

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah


Pemantapan Kemampuan Profesional
(PDGK 4501)

Disusun Oleh :

Nama : Itoh Suwarsitoh


NIM : 814756434
Pokjar : Ibun, Kab Bandung
Masa Registrasi : 2009.2

UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ BANDUNG
2009

You might also like