Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari terapi komplementer
2. Untuk mengetahui apa saja jenis – jenis terapi komplementer
3. Untuk mengetahui definisi dari terapi biologis
4. Untuk mengetahui definisi dari terapi makanan bernutrisi
5. Unuk mengetahui apa saja manfaat dari terapi biologis (makanan bernutrisi)
pada penderita kanker
6. Untuk mengetahui apa saja penerapan terapi biologis (makanan bernutrisi)
pada penderita kanker
2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Terapi Komplementer
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), terapi adalah usaha
untuk memulihkan kesehatan orang yang sedang sakit, pengobatan penyakit,
perawatan penyakit. Komplementer adalah bersifat melengkapi, bersifat
menyempurnakan. Pengobatan komplementer dilakukan dengan tujuan
melengkapi pengobatan medis konvensional dan bersifat rasional yang tidak
bertentangan dengan nilai dan hukum kesehatan di Indonesia. Standar praktek
pengobatan komplementer telah diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia.
Menurut WHO (World Health Organization), pengobatan komplementer
adalah pengobatan non-konvensional yang bukan berasal dari negara yang
bersangkutan, sehingga untuk Indonesia jamu misalnya, bukan termasuk
pengobatan komplementer tetapi merupakan pengobatan tradisional. Pengobatan
tradisional yang dimaksud adalah pengobatan yang sudah dari zaman dahulu
digunakan dan diturunkan secara turun – temurun pada suatu negara.
3
3. Biological – Based Therapy yaitu natural dan praktik biologis dan hasil-
hasilnya misalnya herbal, makanan).
4. Manipulative and Body – Based Therapy terapi ini didasari oleh
manipulasi dan pergerakan tubuh misalnya pengobatan kiropraksi,
macam-macam pijat, rolfing, terapi cahaya dan warna, serta hidroterapi.
5. Energi Therapy yaitu terapi yang fokusnya berasal dari energi dalam
tubuh (biofields) atau mendatangkan energi dari luar tubuh misalnya
terapetik sentuhan, pengobatan sentuhan, reiki, external qi gong, magnet.
Klasifikasi kategori kelima ini biasanya dijadikan satu kategori berupa
kombinasi antara biofield dan bioelektromagnetik (Snyder & Lindquis,
2002).
4
menyeluruh dan kesejahteraan, mengobati dan mencegah penyakit (contohnya
flu dan demam), dan mengurangi depresi.
5
6. mencegah sel kanker menyebar
7. meningkatkan kerentanan sel kanker untuk hancur oleh sistem
kekebalan tubuh.
6
2.7 Tingkat kepadatan, Bentuk dan Cita Rasa Makanan
Salah satu upaya meningkatkan asupan makanan pada penderita kanker adalah
dengan mengatur tingkat kepadatan atau konsistensi makanan yang disesuaikan
dengan keadaan penderita. Berdasarkan tingkat kepadatannya, konsistensi makanan
dibedakan menjadi makanan biasa, makanan lunak, makanan saring, makanan cair
sebagai berikut :
1. Makanan yang disajikan harus serasi menarik dengan variasi warna dalam porsi
kecil sehingga merangsang nafsu makan penderita
2. Pengelompokan makanan berdasarkan tingkat kepadatannya :
Makanan biasa adalah makanan dengan tingkat kepadatan seperti makanan
orang sehat misalnya nasi kukus disertai lauk pauk, sayuran, dan
buah.pada disgeusia daging diganti dengan telur.
Makanan lunak adalah makanan dengan tingkat kepadatan lebih rendah
dari makanan biasa, rendah kandungan serat kasarnya, dan tidak
mengandung bumbu yang merangsang sehingga mudah dicerna. Misalnya
tim atau bubur nasi disertai lauk yang lunak, sayur yang mudah dicerna
dan tidak menimbulkan gas (bayam,labu siam)
Makanan saring, misalnya buburnasi yang disaring, buburdari berbagai
tepung – tepungan, disertai dengan lauk dan sayuran yang dicincang.
Makanan cair adalah makanan dalam bentuk cairan jernih yang tidak
merangsang dan tidak meninggalkan ampas, misalnya air kaldu, air jeruk,
sari kacang hijau.
7
Berikut adalah contoh terapi makanan bernutrisi untuk penderita kanker :
Bahan :
Kaldu ayam 1 gelas
Kentang 100 g
Susu 10 cc
Seledri cincang ½ sdt
Keju parut 10 g
Cara membuat sup :
1. Kupas kentang, lalu potong – potong
2. Didihkan kaldu, lalu masukan kentang
3. Jika kentang sudah lunak, angkat dan haluskan
4. Masukkan kembali kedalam kaldu, lalu tambahkan susu. Teruskan
merebus hingga mendidih.
5. Hidangkan panas-panas dalam mangkuk sup taburi dengan keju parut
dan seledri cincang.
Kandungan Gizi
8
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengobatan komplementer merupakan pengobatan yang dilakukan dengan
tujuan melengkapi pengobatan medis konvensional dan bersifat rasional yang
tidak bertentangan dengan nilai dan hukum kesehatan di Indonesia. Salah satu
jenis terapi komplementer yaitu terapi makanan bernutrisi, Penerapan makanan
bernutrisi dapat diterapkan pada penderita kanker yang bertujuan untuk
mempertahankan dan mengembalikan keadaan gizi yang optimal agar kualitas
hidup dan penyembuhan dapat dicapai serta untuk mencegah komplikasi tujuan
tersebut dapat dicapai dengan ketersediaan makanan seimbang sesuai dengan
kebutuhan gizi.
3.2 Saran
Demikian makalah yang telah kami susun mengenai terapi komplementer
makanan bernutrisi, kami mengharapkan kritikan dan saran dari pembaca ,
semoga makalah ini dapat diterapkan dan bermanfaat bagi kita semua.
Terimakasih