You are on page 1of 7

ANALISA PROSES INTERAKSI

Nama Mahasiswa : Riyan yogi abdillah


Tanggal : 13 desember 2018
Waktu : Pkl. 16.30 WIB (7 Menit)
Tempat : Ruang Gatotokoco
Inisial Klien : Tn. J
Interaksi ke : I (Fase Perkenalan)
Lingkungan : Meja makan, berhadapan dengan klien, suasana tenang
Deskripsi pasien : Penampilan kurang rapi.
Tujuan komunikasi : Klien dapat mengenal perawat dan mengungkapkan secara terbuka permasalahnya

ANALISA BERPUSAT PADA ANALISA BERPUSAT PADA


KOMUNIKASI VERBAL KOMUNIKASI NON VERBAL RASIONAL
PERAWAT KLIEN
P : Selamat sore mas, boleh saya P: Memandang K dan tersenyum P : Ingin membuka percakapan K masih ragu terhadap orang baru Salam merupakan kalimat pembuka
duduk di sebelah Mas ? K: Ekpresi datar dengan klien dan berharap dengan yang masuk ke lingkungannya untuk memulai suatu percakapan
sapaan sederhana P bisa diterima sehingga dapat terjalin rasa
oleh K. percaya.
K ragu terhadap orang baru
K : Sore, silahkan. K: Ekpresi datar P merasa senang ada tanggapan atas
P: Memandang K salam walaupun belum
diekpresikan secara tulus
P : Wah, suasana sore ini sejuk P : Memandang ke halaman sambil P ingin memulai percakapan K memberikan respon sepintas dan Topik ringan akan memudahkan
sekali ya mas melirik K dengan topik ringan sebelum masuk menunjukkan perhatian cukup interaksi lebih lanjut
K : Ikut melihat ke halaman lalu ke kondisi K terhadap P
menghisap rokoknya dan
K : (diam) menunduk lagi
P : Oh ya, perkenalkan saya riyan, P : Memandang K sambil P merasa bahwa K harus diberikan K masih memberikan tanggapan Memperkenalkan diri dapat
saya mahasiswa praktek disini yang menjulurkan tangan ke K penjelasan tentang kedatangan P secara ragu-ragu menciptakan rasa percaya klien
akan merawat Mas. K : Mengalihkan rokok ke tangan terhadap perawat
K : (diam) kiri lalu tanpa memandang P
menerima uluran tangan P

P : Nama mas siapa ? P : Masih menjabat tangan pasien P ingin tahu nama pasien K ragu-ragu Mengenal nama pasien akan
dan mendekatkan diri ke-K memudahkan interaksi
K : Menoleh sebentar
K : Menyebut nama dengan
K :Jumanto. menunduk dan menarik tangannya P merasa pasien enggan berkenalan K merasa perkenalan hanya
formalitas belaka
P : Mas senangnya dipanggil P : Memandang K P ingin menjalin kedekatan dengan K mencoba mengingat nama yang Nama panggilan merupakan nama
dengan nama apa K : Menoleh ke halaman pasien disukainya akrab klien sehingga menciptakan
rasa senang akan adanya pengakuan
K : Jum. K : Melihat ke arah P dan P senang walaupun jawaban singkat K mulai tertarik dengan perkenalan atas namanya
menjawab singkat lalu menunduk dengan P
lagi
P : Wah, kedengarannya enak kalau P : Memandang K sambil P mencoba mengakrabkan suasana K berpikir sejenak, mengngingat Pujian berguna untuk mendekatkan
saya manggil Mas Jum tersenyum nama yang disukainya perawat menjalin hubungan
K : Menunduk therapeutik dengan klien
P merasa pertanyaan mendapatkan
K : Iya K : Menoleh ke P respon K mulai merasa bahwa P datang
P : Memperhatikan K untuk membantu K

P : Mas asalnya dari mana Mas P : Memandang K P masih berusaha membangun K berpikir dan mengingat-ingat Topik sederhana membantu
Jum? K : Menunduk dan berpikir keakraban dengan topik sederhana menjalin kedekatan dengan klien

P senang karena K memberi respon


K : Pemalang, Jawa Tengah K : Menoleh ke P dan tersenyum K senang karena ingat daerah
lalu menunduk lagi asalnya dan kembali
P : Memperhatikan K membayangkan daerah asalnya
tersebut
P : Wah, jauh juga ya. Mas Jum P : Memandang K sambil P mulai mengkaji data umum K berpikir dan berusaha mengingat Lama rawat menentukan apakah
sudah berapa lama disini? tersenyum pasien klien kronis atau akut
K : Menghisap rokok dan
melemparkannya karena sudah
habis
K membayangkan keadaan yang
K : Lama! Dua Minggu. K : Bicara tanpa menoleh P P khawatir kalau pertanyaan telah lama dijalaninya
P : Memandang K membuat K tersinggung
P : Sejak kapan mas jum disini ? P : Menunjukkan perhatian P berharap dapat memperoleh data K berusaha mengingat Daya ingat pasien dapat dikaji
K : Menunduk sambil memandang lama rawat secara lebih pasti dengan menanyakan data-data
kakinya sambil mengkaji daya ingat pasien pasien yang sederhana
K : Yach, dua mingguan P senang karena mendapat respon
K : Masih menunduk dari K K menjawab dengan sekedarnya
P : Memperhatikan

P : Sekarang Mas Jum umurnya P : Mendekatkan diri ke K P mengkaji daya ingat K K berusaha mengingat-ingat Umur mempengaruhi daya ingat
berapa? K : Menoleh ke halaman dan klien
terdiam beberapa lama

K : Em…18 tahun K : Menoleh P sebentar lalu P merasa arah pertanyaan sudah K menjawab sesuai dengan daya
menunduk lagi dapat dijawab jelas oleh K ingat yang dimilikinya
P : Tersenyum
P : Mas Jum ingat nggak, kenapa P : Menunjukkan keseriusan P berhati-hati karena pertanyaan tsb K mengingat-ingat Keluhan utama merupakan dasar
dirawat disini K : Menunduk sangat spesifik dan takut pasien dirawat di RS Jiwa
menyinggung pasien
K : Saraf, sakit saraf. ECT, ini di K : Menoleh ke P dan menepuk- P lega karena K tidak tersinggung K menjawab ragu-ragu
ECT. nepuk kepalanya
P : Mas Jum pernah ngamuk? P : Bertanya pelahan P mengkaji lebih jauh alasan pasien K mengingat-ingat Halusinasi dapat terjadi kapan saja
K : Menunduk dirawat karena adanya stimulus tertentu

K : Nggak, nggak, saya suka K : Menoleh ke halaman lalu P kaget, dan sadar kalau pasien K mengalami halusinasi lihat
ngelamun. Enak sendirian. Kakak menunjuk-nunjuk mengalami halusinasi lihat
saya sudah meninggal tapi hidup P : Memperhatikan respon pasien
lagi. Itu dia !!
P:- P : Masih kaget P mendiamkan karena belum K melihat kakaknya dan mencoba Dengan diam therapeutik, klien
K : Memandang ke halaman menemukan pertanyaan yang tepat menceritakannya pada P merasa didengarkan dan bercerita
untuk K tentang keadaannya
K : Kakak saya orangnya sukses, K : Menunjuk ke halaman dan P menemukan adanya flight of K teringat kondisi keluarganya
sayang mati, anak saya tujuh belas nyerocos ideas dan berpikir tentang faktor
semuanya di Jerman. P : Memperhatikan penyebab
P : Mas Jum sudah berkeluarga? P : Mendekatkan diri P berusaha mengkaji data yang K membayangkan keadaan Waham kemungkinan terjadi karena
K : Memandang kosong ke terkait kata-katanya tadi keluarganya menarik diri
K : Belum mas halaman
K : Menunduk sambil nyerocos P menemukan adanya kemungkinan K menikmati waham yang
P : Memperhatikan waham kebesaran pada pasien dirasakannya
P:- P : Memperhatikan P mendiamkan dengan harapan K membayangkan ank-anaknya Diam therapeutik akan membantu
K : Menunduk pasien akan lebih terbuka tetang pasien mengungkapkan
dirinya perasaannya pada perawat

K : Keadaan diluar perang, Mas K : Berbisik pada P dengan nada P menemukan adanya fligt of ideas K sedih tentang anaknya
jum pusing sedih
P : Mendengarkan dengan serius
P : Mas Jum, kegiatan Mas sehari- P : Menepuk bahu K P mencoba mengalihkan K teralih karena pertanyaan baru Pengalihan agar klien tidak larut
hari ngapain saja Mas? K : Menoleh P pembicaraan terkait waham dalam waham dan halusinasinya

K : Mandi, makan ehm…ya itu. K : Menggaruk-garuk kepalanya P merasa senang karena pasien bisa K bingung tentang yang
P : Memperhatikan respon K beralih dilakukannya sehari-hari
P : Kemudian? P : Menekankan pertanyaan P mencoba menggali data lebih K mengingat-ingat Tehnik ekplorasi berguna untuk
K : Menunduk dalam mendapatkan lebih banyak data
terkait masalah klien
K : Baca-baca buku. K : Menoleh P P menemukan lagi adanya K merasa dirinya harus rajin belajar
P : Memperhatikan kemungkinan waham
P : Mas Jum betah tinggal di sini? P : Melihat halaman P mengalihkan perhatian K dari K masih terbawa oleh waham Pengalihan agar pasien tidak larut
Suasananya enak ya! K : menunduk waham pada waham dan halusinasinya
pada fase interaksi ini
K : Nggak Mas. K : Ikut melihat halaman P senang karena dapat mengalihkan K berusaha menjawab sekenanya
P : memperhatikan perhatian pasien
P : Tentunya keluarga Mas Jum P : Memandang K sambil P ingin mengkaji keterlibatan K berusaha mengingat keluarganya Keluarga merupakan support sistem
suka menjenguk kesini. tersenyum keluarga terhadap perawatan K bagi klien sehingga harus dikaji
K : Menoleh P keterlibatannya
K ingat terhadap keluarganya
K : Iya. K : Menunduk lagi P senang mendapatkan jawaban K
P : Memperhatikan respon K

P : Kalau Mas Jum suka pulang P : Memandang K P mengkaji hubungan K dengan K mengingat hubungannya dengan Berada di lingkungan keluarga akan
juga ya? K : Menunduk keluarganya keluarga membuat klien melihat realitas
menyenangkan atau malahan
K : Ya, sekarang gak pernah pulang K : Menoleh P dan tersenyum P senang mendapatkan jawaban K senang membayangkan pulang stressor
P : Memperhatikan sesuai pertanyaan
P : Kalau di rumah, ngapain aja P : Memandang K sambil P berusaha mengkaji aktivitas K di K mengingat aktivitasnya di rumah Aktivitas di rumah merupakan data
Mas Jum tersenyum rumah pantas tidaknya pasien dilibatkan
K : Menoleh P lalu melihat ke dalam keluarga
halaman
K menikmati waham yang
K : Yah, tidur dan main. K : Memandang P P menemukan pengulangan dialaminya
P : Memperhatikan respon K terhadap waham pada K
P : Suka ngobrol nggak dengan P : Memandang K P mengkaji peran keluarga terhadap K mengingat aktivitasnya di rumah Menarik diri membuat K asyik
keluarga K : Menunduk K dengan dunianya sendiri
K menganggap ngobrol
K : Enakan diem K : Menunduk P mendapatkan data menarik diri mengganggu wahamnya
P : Memperhatikan pada K
P : Bagaimana perasaan Mas Jum P : Memandang K P mengalihkan topik bahasan K bingung dengan pertanyaan yang Pengalihan agar K tidak larut
sekarang? K : Menunduk diberikan dengan wahamnya

K : Biasa aja K : Menggaruk-garuk kepala P bingung harus ngobrol tentang K menjawab tentang keadaannya
P : Memperhatikan apa lagi
P:- P : Memandang halaman P memikirkan topik lain yang K merenungkan keadaannya Diam berguna untuk memikirkan
K : Ikut memandang halaman terkait interaksi selanjutnya

K:- K : Menunjuk ke halaman P kaget karena kembali K menikmati halusinasi lihatnya


P : Kaget dan memperhatikan menemukan adanya halusinasi pada
respon K K

P : Mas Jum, kita tadi sudah P : Memandang K P ingin mengakhiri fase I karena K memperhatikan P Evaluasi fase I berhasil jika K dapat
berkenalan, masih inget nggak K : Menoleh sudah cukup banyak data yang mengingat nama P sehingga
nama saya? terkaji nantinya terjalin trust

K : Mas Riyan K : Memandang P dan tersenyum P senang karena K ingat nama P K mengingat-ingat nama P
P : Memperhatikan

P : Nah, saya senang sekali bisa P : Menepuk bahu K P memberikan reinforcement pada K senang diberikan reinforcement Kontrak berikutnya harus
ngobrol dengan Mas Jum. K : Menoleh dan tersenyum K ditentukan dan harus mendapatkan
Bagaimana kalau selesai makan persetujuan klien agar klien ingat
kita ngobrol lagi? Sebentar saja terhadap kontrak
kok, yach cukup 7 menit saja.
K ikut menentukan kontrak
K : Boleh K : Tersenyum P senang karena K mau
P : Tersenyum menentukan kontrak berikutnya

P : Nah kalau Mas Jum setuju, nanti P : Memandang K P menentukan topik dan aktivitas K memikirkan tentang kegiatan Kegiatan yang akan dilaksanakan
kita ngobrol tentang perasaan Mas K : Menunduk pada kontrak berikutnya yang ditawarkan harus mendapat persetujuan K
terhadap keluarga Mas jum. sehingga bila K keluar dari kegiatan
Sekalian saya periksa tekanan dimaksud, bisa diingatkan tentang
darahnya ya. batasan kegiatan sesuai kontrak
K : Ya, ya…. K : Mengangguk P senang karena K setuju dengan K setuju tentang kegiatan yang
P : Tersenyum kegiatan yang akan dilaksanakan akan dilaksanakan

P : Terimakasih atas kesediaan Mas P : Menepuk bahu K dan P menutup fase I K menunjukkan rasa percaya pada Salam penutup merupakan akhir
Jum ngobrol dengan saya, selamat mengulurkan jabat tangan P fase yang harus dilakukan untuk
sore K : Menoleh, menjabat tangan P mencegah tidak percaya pada klien

K : Sore. K : Tersenyum lalu menunduk P senang karena K mau berinteraksi K menyambut salam P
P : Tersenyum dengan P

KESAN PERAWAT :
Fase awal yaitu fase I (perkenalan) dapat dilaksanakan dengan baik.Klien cukup kooperatif walaupun sering terganggu dengan halusinasinya. Data yang tergali
adalah data mengenai harga diri rendah kronik, halusinasi lihat, menarik diri, koping individu tidak efektif, koping keluarga kurang efektif, flight of ideas dan
ideal diri yang tinggi. Kontrak selanjutnya telah dilaksanakan dan pasien menerima kontrak tersebut. Secara umum proses interaksi sudah dapat dilanjutkan
dengan fase berikutnya yaitu fase kerja.

You might also like