You are on page 1of 41
bis haw v BEBAN GANDA MASALAH GI7I DAN FMPLIKASI- NYA TERHADAP KEBLJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN NASIONAL UNIVERSITAS GADJAH MADA. Pidato Penguluhan Jabstan Guru Besar pada Fakultas Kedokteran Universitas Gadjab Mada Diveapkan di depon Rapat Terbuke Majelis Guru Besar Universitas Gadjah Mada pada tanggal 5 Februari 2005 di Yogyakarta Oleh: Prof. dr. Hamam Hadi, MS., ScD. Assalamu'alaikum wr, wb. Salam sejahtera untuk kita semua. ‘Yang terkormat Ketua, Sekreiaris, dan angguta Majelis Wali Amanat Universitas Gadjah Mado. Yang terhormat Kea, Sekretaris, dan anggota Mayelis Guru Besar Universitas Gadjah Mada. Yang tethormat Rekior dan Wakil Rekior Universitas Gadjah Mada Yang terhormat Ketua, Sekretaris, dan anggota Senat Akademik Universitas Gadjah Mada. Yang saya Muliakan para Kyai, para Guru saya dari tingkat SD sampai dengan Perguruan Tinggi di pesantren maupun di luar pesantren. Yang terhormat Segenap Sivitas Akademika Universitas Gadjah Mada, Para Tamu Undangan, Teman Sejawat dan hadirin scka- lian yang berbakagia. Pertama-tama mari kita panjatkan puji syukur kehadirat Alloh SWT yang telah melimpabkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita sehingga pada pagi bari yang berbahagia ini kita dapat berkumpul dalam Majelis yang terttormat dalam rangka mengikuti Rapat Terbuka ‘Majelis Guru Besar Universitas Gadjah Mada. ‘Terima kesih yang sebesar-besamya saya sampaikan kepada Ketua Majelis Guru Besar, Bapak Rektor, dan Ketua Senat Akademik Universitas Gadjah Mads yang telah memberikan kehormatan pada diri saya untuk mengucapkan pidato pengukuhan berkaitan dengan pengangkatan saya sebagai Gurs Besar Fakultas Kedokteran Univer- sitas Gadjah Mada dengan judul: BEBAN GANDA MASALAH GIZ] DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN NASIONAL Haadirin yang saya hormati, Sebagai nogara yang sedang berkembang dan sedang merm- bangur, bangsa Indonesia masih memiliki beberapa ketcrtinggalan dan kekurangan jika dibandingkan negara lain yang sudab lebih maja. 2 Di bidang kesehatan, bangsa Indonesia masih hurus berjuang meme- rangi berbagai macam penyahit infoksi dan kurang gizi yang saling ber-interaksi satu sama lain menjadikan tingkat keschatan ‘masyarakat Indonesia tidak kunjung meningkat secare signifikan. Di_sebagian besar daecah Indonesia, penyakit infeksi seperti Infeksi Safuran Pemafasan Akut (ISPA), diare, dan campak masih merupakan 10 penyakit utama dan masih menjadi penyebab viama kematian. Tinggi- nya angka Kesakitan dan Kematian Ibu dan Anak Balita di Indonesia sangat berkaitan dengan buruknya status gizi. Ironisnya, dibeberapa daerah lain atan pada sekelompok masyarakat Indonesia yang tain terutama di kots-kota besar, masalah ketehatan masyarakat_utama justru dipicu dengan adanya ketebihan gizi, meledaknya kejadian ‘obesitas di beberapa daerah di Indonesia aku mendatangken masalah baru yang mempunyai Konsekvensi-konsekuensi serius bagi pem- ‘tangunan bangsa Indonesia khusuenya dibidang Kesehatan. Pendek aca, masib tingginya prevalonsi kurang gizi di beberapa daerah dan mncningkataya prevalensi obesitas yang dramatis di beberapa dacrah yang lain akan menambah beban yang lebih komplek dan harus Jibayar mahal olch bangsa Indonesia dalam upaya pembangunan bidang keschatan, sumberdaya manusia dan ekonomi. Gizi Kurang Sebagal Masalah Kesehatan Yang Tidak Kunjung Berkemudahan Hadirin yang yang saya hormati, Keberhasilan pembanginan statu bangsa sangat_tergantung kepada kebechasilan bangsa itu sendiri dalam menyiapkan somber daya manusia yang berkualites, sehat, cerdas, dan produkti€. Betspa- pun kaysnya sumber alam yang tersedia bagi suatu bangsa tanpa adanya sumber daya munusia yang tangguh maka sulit diharapkan untuk bethasil mombangun bangsa itu sendiri. Salah satu indikalor Keberhasilan yang dapat dipakai untuk mengukur keberhasilan sustu bangsa dalam membangun sumberdaya manusia adalah Indek Pemba- nguaan Manusia (IPM) atau Human Development Index. Berdasarkan IPM raaka pembangunan sumber daya manusia Indonesia belum menunjukkan hasil yang menggembirekan, Pada tahun 2003, IPM

You might also like