Professional Documents
Culture Documents
ب الحائكر إلى طريرق أولي البصائرر ،وأشهاد أكنن ل إلكه إل اا وحكدهَ ل شريكك له،
الحمد ل الذي أصلكح الضمائكر ،ونققى السرائكر ،فهدى القل ك
ا ورسواله ،أنقى العالميكن سريرة وأزكاهم سيرة) ،وعلى آله وصحربه وكمنن ساكر على هديره إلى يورم
ة ة وأشهاد أن سييكدنا ونبينا محمداة عباد ر
.الديرن
Marilah kita meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah ta’ala. Bertakwalah kepada Allah
dengan sebenar-benarnya taqwa, dengan senantiasa mengingat Allah dalam banyak kesempatan.
Di dalam sebuah hadits yang shahih diriwayatkan dari Abdullah bin Abbas radhiallahu anhu, Rasulullah
Shallallahu Alaihi Wasallam menyebutkan bahwa Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
“Siapa yang memusuhi wali-Ku maka telah Aku umumkan perang terhadapnya. Tidak ada taqarrubnya
seorang hamba kepada-Ku yang lebih Aku cintai kecuali beribadah dengan apa yang telah Aku wajibkan
atasnya. Dan hamba-Ku yang selalu mendekatkan diri kepada-Ku dengan nawafil (perkara-perkara
sunnah diluar yang fardhu) maka Aku akan mencintainya. Dan jika Aku telah mencintainya maka Aku
adalah pendengarannya yang dia gunakan untuk mendengar, penglihatannya yang dia gunakan untuk
melihat, tangannya yang digunakannya untuk memukul dan kakinya yang digunakan untuk berjalan. Jika
dia meminta kepadaku niscaya akan Aku berikan dan jika dia minta perlindungan dari-Ku niscaya akan
Aku lindungi.” (Riwayat Bukhari).
Hadits ini menunjukkan kecintaan Allah ta’ala kepada hamba-Nya. Lantas bagaimana Allah mencintai
hamba-Nya? Adakalanya, seseorang sering melakukan kemaksiatan, namun rezekinya lapang. Ia lalu
beranggapan bahwa Allah tidak murka kepadanya, Allah tidak marah kepadanya. Allah masih
mencintainya karena Allah masih melapangkan rezekinya.
Al-Hakim dalam Mustadraknya yang disetujui oleh Imam Adz-dzahabi akan kesahihannya, menyebutkan
bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda:
“Sesungguhnya Allah ta’ala membenci orang yang pandai dalam urusan dunia namun bodoh dalam
perkara akhirat”.
Orang seperti itu mirip dengan orang kafir yang Allah sebut dalam surat Ar-Rum:
“Mereka hanya mengetahui yang lahir (saja) dari kehidupan dunia; sedang mereka tentang (kehidupan)
akhirat adalah lalai.” (Ar-Rum: 7)
Lantas apa ciri-ciri orang yang dicintai Allah? Pertama, dia dibimbing oleh Allah. Ketika Allah mencintai
seorang hamba, maka hamba tersebut akan berada dalam tuntunan Allah Ta’ala. Allah Arahkan dia
dalam kebaikan. Allah tidak ridho langkahnya menuju hal yang dibenci Allah. Allah tidak Ridho matanya
melihat apa yang dibenci oleh Allah. Allah tidak Ridha pendengarannya mendengar apa yang dibenci
Allah ta’ala. Apakah artinya dia maksum?
Dia tidak maksum. Dosa adalah sebuah keniscayaan, tetapi orang yang dicintai oleh Allah ketika
melakukan perbuatan dosa, dengan tuntunan Allah yang baik, kepadanya diarahkan kepada kebaikan,
maka dia dipercepat. Dia akan dibimbing oleh Allah untuk mudah sadar dan kembali kepada-Nya dengan
bertobat.
BACA JUGA Kasus Video Dugaan Pemurtadan di Lombok, Ini Pengakuan Dewi Handayani
Lihatlah Bagaimana Allah ta’ala menjaga sahabat Ma’iz radiallahu anhu, sahabat yang dia datang kepada
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Ia mengatakan, “Ya Rasulullah sucikan aku!” Maka Rasulullah
Shallallahu Alaihi Wasallam menanyakan kepada para sahabat apakah sahabat Maiz sudah gila? Para
sahabat mengatakan, “Tidak wahai Rasulullah! Sesungguhnya dia dalam keadaan waras.”
Ma’iz disuruh pulang, namun hari berikutnya datang kembali kepada Rasulullah seraya mengatakan “Ya
Rasulullah, sucikan aku.” Ia berkata begitu karena telah melakukan perbuatan zina. Rasulullah masih
belum yakin dan memastikan apakah ia berbicara secara sadar.
Setelah tiga kali datang dan dipastikan, maka Ma’iz dihukum rajam. Setelah kematiannya, Rasulullah
Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:
“Maiz betul-betul telah bertaubat yang sempurna. Seandainya taubat Maiz dapat dibagi-bagikan di
tengah-tengah ummat niscaya mencukupi buat mereka”.
Jadi, ciri pertama adalah dibimbing oleh Allah pada kebaikan. Ketika berbuat dosa, ia tidak kebablasan,
tetapi dibimbing untuk sadar dan bertobat kepada-Nya.
Kemudian ciri yang kedua dari orang yang dicintai Allah ta’ala adalah Allah Ta’ala akan mengumpulkannya
dengan orang yang mencintai dirinya karena Allah dan dia mencintai mereka karena Allah Ta’ala
Cinta karena Allah Ta’ala adalah faktor yang menyebabkan kecintaan Allah kepada seseorang. Oleh
karena itu hati yang dipadu cinta bersama saudaranya karena Allah Ta’ala, akan mudah melekat. Seiring
dengan berjalannya waktu dia akan tetap melekat. berbeda dengan kecintaan yang dibangun bukan atas
dasar Allah ta’ala. Oleh karena itu dalam sebuah hadits sahih yang diriwayatkan oleh imam muslim
Rasulullah bersabda:
Contoh dalam masalah ini adalah Saad bin Muadz Radiallahu anhu. Ibnu Al Jauzi mengisahkan ketika
Saad bin Muadz sedang menderita sakit, maka beliau menangis karena melihat banyak temannya yang
dekat dengan dirinya tidak menjenguk, sehingga kemudian dia bertanya kepada pembantunya, “Ada apa
dengan teman-temanku ini? kenapa mereka tidak menjengukku?”
Maka pembantunya diminta untuk mencari sebabnya. Kemudian diketahui bahwa mereka tidak
menjenguk Saad bin Muadz Karena mereka malu akibat memiliki hutang kepadanya. Maka Saad bin
Muadz mengatakan, “Sungguh dunia telah memisahkan antara diriku dan para sahabatku yang
membangun cinta karena Allah Ta’ala.”
Saat kemudian memerintahkan pembantunya untuk mengumpulkan kantong sebanyak orang yang
berhutang kepadanya, kemudian kantong itu diisi dinar dan dirham. Kantong-kantong itu kemudian
dibagikan kepada orang yang berhutang kepadanya dan dia mengatakan semua utang mereka bebas
karena Allah Ta’ala.
Kecintaan karena Allah Ta’ala tidak akan pudar dan sesungguhnya kecintaan kepada Allah Ta’ala akan
menyebabkan kecintaan dari Allah Azza wa Jalla. Kemudian ciri berikutnya di antara tanda cinta Allah
kepada hamba, yaitu diberi ujian oleh Allah.
Jangan memandang ujian sebagai hal yang negatif, karena ada di antara ujian yang Allah berikan kepada
hamba-Nya itu baik untuk dirinya. Ujian yang Allah berikan kepada hamba-Nya merupakan bagian dari
cara Allah menunjukkan rasa cintanya.
BACA JUGA Jalan Sehat Umat Islam Solo Dimulai, Panitia Optimistis Acara Berjalan Damai
Oleh karena itu Ibnu Qayyim menyebutkan sesungguhnya dari sifat Allah Subhanahu Wa Ta’ala adalah
cinta dan cemburu. Allah cemburu jika hambanya sibuk jangan dunia sehingga fokusnya hanya pada
dunia saja, dan lupa kepada Allah ta’ala. Kecemburuan Allah ini ditunjukkan dengan Allah memberikan
ujian kepada-Nya, agar dia tahu ke mana dia pulang.
Dalam hal ini, para Nabi adalah orang-orang yang paling dicintai oleh Allah subhanahu wa ta’ala karena
mereka diberikan banyak ujian oleh Allah ta’ala. Nabi kita Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam telah
menyatakan kepada para sahabat bahwa beliau adalah orang yang paling besar ujiannya di antara
mereka.
Khutbah Kedua:
صكحاربره كوكمنن ك كلاه كوأكنشكهاد أكنن امكحيمةدا كعنبادهَا كوكراسنولااه كوكعكلى آلرره كوأك نل كحنمةدا ككرثنيةرا كككما أككمكر َ.أكنشكهاد أكنن لك إرلككه إرلن اا كونحكدهَا لك كشررني ك
لِ,هَّلِ اكنلكحنماد ر ن ر
اكنلكحنماد ر ن ر
ك
ا كحنق اتكقارتره كولك كتامنواتنن إرلن كوأناتنم يمنسلرامنوكن ي ربكتنقكوى ر ا ك
ا ،كفانتاقوا ك صنياكنم كوإرنيا ك
ا ،أنو ركتربكعاهنم ربإرنحكساةَن إركلى كينورم اليدنيرن ،أنما كبنعاد؛ُ رعكباكد ر
Di khutbah kedua ini, marilah kita berdoa kepada Allah, agar selalu diberi kesadaran atas setiap dosa,
sehingga kita menjadi orang yang bersegera untuk bertobat kepada-Nya. Semoga kita didekatkan dengan
orang-orang yang saleh dan berteman dengan mereka, sehingga kita kelak dibangkitkan bersama
mereka. Dan semoga kita senantiasa diberikan kekuatan untuk sabar menghadapi setiap ujian, sehingga
kita tetap di jalan-Nya dan menjadi orang-orang yang dicintai-Nya.
ب اليدكعارء
جني ا ك كسرمنيدع كقررني د
ب ام ر ت ،الكنحكيارء رمنناهنم كوالكنمكوا ر
ت ،إرنن ك ت ،كوانلامنسلررمنيكن كوانلامنسلركما ر
.اللناهنم انغرفنر لرنلامنؤرمرننيكن كوانلامنؤرمكنا ر
.اللناهنم انجكعنل كجنمكعكنا كهكذا كجنمعا ة كمنراحنومةا ،كوانجكعنل كتكفيركقكنا رمنن كبنعردرهَ كتكفيرقا ة كمنع ا
صنومةا ،كول كتكدنع رفنيكنا كول كمكعكنا كشرق قةيا كول كمنحارنوما ة
صارلحا ة كزاركيةا ،كورعنلما ة كنارفعا ة كرارفعةا ،كوإرنيكمانا ة كرارسخا ة كثاربتةا، ك أكنن كتنرازكق اكلةق رمننا لركسانا ة ك
صاردقا ة كذاركرةا ،كوكقنلبا ة كخارشعا ة امرننيبةا ،كوكعكملة ك اللناهنم إرننا كننسأ كلا ك
صاردقا ة كخارلصةا ،كوررنزقا ة كحلكلة كطييبا ة كوارسعةا ،كيا كذا انلكجلكرل كوالرنككرارم .كوكيرقنينا ة ك
ب النسلككم كوالكنمكن لركعبادك
صفانوكفاهنم ،كوكأجمع كلمتهم كعكلى الحق ،كوانكرسنر كشنوكككة الظالمين ،كوانكات ر
اللناهنم أكرعنز الرنسلككم كوانلامنسلررمنيكن ،كوكويحرد اللناهنم ا
.أجمعين
ك ربانلكعرشيي كوالكنسكحارر
ضكك انلرمندكرارر ،كوانجكعنلكنا رمكن النذاركررنيكن كلكك في الكلنيرل كوالننكهارر ،انلامنسكتنغرفررنيكن كل ك
.اللناهنم كرنبكنا انسرقكنا رمنن كفني ر
ت الكنر ر
ض ،كوكباررنك لككنا في رثكمارركنا كوازارنورعكنا كيا كذا انلكجلكرل كوالرنككرارم ت النسكماء كوأكنخررنج لككنا رمنن كخنيكرا ر
.اللناهنم أكننرزنل كعلكنيكنا رمنن كبكرككا ر
ب ك أكنن ك
ت الكونها ا ك كرنحكمةة ،إرنن ك .كرنبكنا ل اترزنغ قالانوكبكنا كبنعكد إرنذ كهكدنيكتكنا ،كوكه ن
ب كلكنا رمنن كلادنن ك
.كرنبكنا كظلكنمكنا أكننفاكسكنا كوإرنن لكنم كتنغرفنر لككنا كوكتنركحنمكنا لككناكنوكننن رمكن الكخارسررنيكن
:رعكباكد ر
ا
ا كيأنامار ربانلكعندرل كوالرنحكسارن كوإرنيكتارء رذي القانركبى كوكيننكهى كعرن انلكفنحكشارء كوانلامننككرر كوانلكبنغي كيرع ا
ظاكنم كلكعلناكنم كتكذنكارنوكن (( )) إرنن ك
ر