Pemboran inti atau core drill pada dasarnya bertujuan untuk memperoleh informasi geologi atau data sampel mengenai formasi batuan di bawah permukaan pada batas pemboran yang dikehendaki. Pemboran, tindakan mengolah data, dan pada akhirnya kita memperoleh informasi mestinya menjadi patokan substantif yang kita pahami sehingga data hasil pembacaan atau pengolahan yang sangat valid dan menginterpretasikan informasi apa yang sepatutnya kita publikaiskan entah dalam bentuk laporan tertulis atau persentase lisan. Tidak terlepas dari itu, berbicara tentang pemboran inti, membahas tentang coring, dan hal-hal yang terkait di dalamnya merupakan suatu cakupan terapan ilmu yang sangat luas, ada pembahasan mengenai estimasi sumber daya, korelasi litologi, RQD, Core Recovery, porositas, permeabilitas, dan sebagainya adalah informasi- informasi yang bisa kita analisis untuk mendapatkan data yang signifikan, dengan sifatnya yang bekesinambungan karena menentukan kualitas batuan sampel, komposisi batuan sampel, serta stratigrafi litologi daerah pemboran yang mencerminkan jenis batuan di titik pengeboran. Demikian adapun beberapa hal di atas perlu kita pehami saling keterkraitannya, tujuan pembahasan, untuk mencapai terget informasi geologi yang akurat. Adapun saya membatasi pembahasan laporan Kerja Praktek ini pada analisis dan pembahasan sifat permeabilitas tanah yang bertujuan untuk mengukur dan/atau mengetahui sifat daya serap tanah terhadap aliran air yang mengalir lewat jalur aliran airnya secara vertikal maupun horizontal. Korelasi Pemboran Inti dengan uji Permeabilitas sejatinya berada dalam satu garis lurus pembahasan yang terintegrasi dalam sebuah studi analisis perhitungan permeabilitas tanah. Dengan adanya aksi meloloskan air pada satuan stratigrafi tertentu, uji sifat permeabilitas tanah menyediakan segudang informasi penting mengenai struktur batuan, komposisi batuan, dan ukuran butiran batuan (pembuluh kapiler batuan) dalam pembacaannya. Menimbang- nimbang beberapa item pangaruh tersebut yang kemudian disebut sebagai sebuah keadaan mutlak untuk titik acuan pembahasan yang mengedepankan pendekatan substantif dan normatif, bahwasannya analisis di bidang uji permeabilitas tanah akan mencuatkan kebutuhan informasi yang kompleks dan tepat sasar. Dan di lain hal, ketelitian dan ketepatan membaca formasi batuan bawah permukaan kemudian menjadi peran fungsional dalam memperkokoh landasan analisis uji permeabiliitas tanah sehingga memberikan sebuah kesan yang kompleks dan berpengaruh penting pada informasi yang diperoleh nantinya. Dalam pembahasan nantinya saya mecoba membuat runtutan pemikiran yang bisa menjadi jalan penghubung dalam menarik benang merah uji sifat pemeabilitas dengan tujuan awal dari pemboran coring itu sendiri. Hal ini dirasa perlu karena saya melihatnya sebagai pintu gerbang kepada panggung pengukuhan informasi yang lahir betul-betul dari hasil perhitungan yang selektif terhadap beberapa faktor tersebut. Perhitungan ini lebih dalam hubungannya dengan mencari koefisien permeabilitas tanah yaitu nilai yang menyatakan kemudahan aliran air melalui suatu contoh tanah atau dalam hal ini adalah core. Akuransi dan bersifat kompleksitas menjadi dua poin yang dijunjung dalam pancapaian target analisis atau secara sederhana diartikan sebagai informasi yang efektif dan efisien terhadap pemahaman kaum awam. Oleh karena itu, saya mengambil judul “Studi Analisis Tingkat Kemampuan Tanah Meloloskan Air Berdasarkan Hasil Uji Sifat Permeabilitas Tanah pada Pemboran Inti Desa Uitao, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang.” Yang dalam pembahasannya akan diperluas lagi dengan menganalisis pengaruh faktor stratigrafi litologi daerah pemboran terhadap sifat permeabilitas tanah.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang menjadi acaun pembahasan saya pada penulisan laporan Kerja Praktek ini berdasarkan data Uji Permeabilitas pemboran inti Desa Uitao, Semau Utara, Kabupaten Kupang Barat adalah sebagai berikut: 1.2.1 Apa itu pemahaman uji permeabilitas secara umum dan apa saja faktor yang mempengaruhi hasil uji permeabilitas tanah? 1.2.2 Apa hubungan sebab akibat yang bisa terjadi dari keterhubungan stratigrafi litologi dengan uji permeabilitas tanah? 1.2.3 Bagaimana hasil perhitungan uji permeabilitas itu memberikan informasi akurat bagi pembaca?
1.3 Batasan Masalah
Penulis dalam penulisan laporannya membatasi bahasan masalah pada pelaporan perhitungan koefisien peremeabilitas berdasarkan hasil uji permeabilitas tanah di titik pemboran inti Desa Uitao, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang, dan yang berikutnya yang menjadi acuan analisa adalah hubungan sebab akibat antara stratigrafi litologi dengan sifat permeabilitas tanah itu.
1.4 Tujuan Penulisan
Seperti halnya batasan masalah di atas, penulis dalam pada pelaporan Kerja Praktek (pengembangan batasan) bertujuan untuk memberikan informasi yang signifikan mengenai sifat permeabilitas tanah di titik pemboran inti Desa Uitao, Semau Utara, Kabupaten Kupang, dengan mengedepankan prinsip keefektifan di mana bisa membahasakan pelaporan penulis kepada pembaca dengan baik dan benar sehingga bisa lebih mudah dipahami. Dan tujuan lain yang tidak terlepas dari itu adalah sebagai pemenuhan syarat perkulaiahan Kerja Praktek yang kemudian disebut KP untuk bisa maju ke jenjang berikutnya.