You are on page 1of 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pemboran inti atau core drill pada dasarnya bertujuan untuk
memperoleh informasi geologi atau data sampel mengenai formasi batuan di
bawah permukaan pada batas pemboran yang dikehendaki. Pemboran,
tindakan mengolah data, dan pada akhirnya kita memperoleh informasi
mestinya menjadi patokan substantif yang kita pahami sehingga data hasil
pembacaan atau pengolahan yang sangat valid dan menginterpretasikan
informasi apa yang sepatutnya kita publikaiskan entah dalam bentuk laporan
tertulis atau persentase lisan. Tidak terlepas dari itu, berbicara tentang
pemboran inti, membahas tentang coring, dan hal-hal yang terkait di
dalamnya merupakan suatu cakupan terapan ilmu yang sangat luas, ada
pembahasan mengenai estimasi sumber daya, korelasi litologi, RQD, Core
Recovery, porositas, permeabilitas, dan sebagainya adalah informasi-
informasi yang bisa kita analisis untuk mendapatkan data yang signifikan,
dengan sifatnya yang bekesinambungan karena menentukan kualitas batuan
sampel, komposisi batuan sampel, serta stratigrafi litologi daerah pemboran
yang mencerminkan jenis batuan di titik pengeboran. Demikian adapun
beberapa hal di atas perlu kita pehami saling keterkraitannya, tujuan
pembahasan, untuk mencapai terget informasi geologi yang akurat.
Adapun saya membatasi pembahasan laporan Kerja Praktek ini
pada analisis dan pembahasan sifat permeabilitas tanah yang bertujuan untuk
mengukur dan/atau mengetahui sifat daya serap tanah terhadap aliran air yang
mengalir lewat jalur aliran airnya secara vertikal maupun horizontal. Korelasi
Pemboran Inti dengan uji Permeabilitas sejatinya berada dalam satu garis
lurus pembahasan yang terintegrasi dalam sebuah studi analisis perhitungan
permeabilitas tanah. Dengan adanya aksi meloloskan air pada satuan
stratigrafi tertentu, uji sifat permeabilitas tanah menyediakan segudang
informasi penting mengenai struktur batuan, komposisi batuan, dan ukuran
butiran batuan (pembuluh kapiler batuan) dalam pembacaannya. Menimbang-
nimbang beberapa item pangaruh tersebut yang kemudian disebut sebagai
sebuah keadaan mutlak untuk titik acuan pembahasan yang mengedepankan
pendekatan substantif dan normatif, bahwasannya analisis di bidang uji
permeabilitas tanah akan mencuatkan kebutuhan informasi yang kompleks
dan tepat sasar. Dan di lain hal, ketelitian dan ketepatan membaca formasi
batuan bawah permukaan kemudian menjadi peran fungsional dalam
memperkokoh landasan analisis uji permeabiliitas tanah sehingga
memberikan sebuah kesan yang kompleks dan berpengaruh penting pada
informasi yang diperoleh nantinya.
Dalam pembahasan nantinya saya mecoba membuat runtutan
pemikiran yang bisa menjadi jalan penghubung dalam menarik benang merah
uji sifat pemeabilitas dengan tujuan awal dari pemboran coring itu sendiri.
Hal ini dirasa perlu karena saya melihatnya sebagai pintu gerbang kepada
panggung pengukuhan informasi yang lahir betul-betul dari hasil perhitungan
yang selektif terhadap beberapa faktor tersebut. Perhitungan ini lebih dalam
hubungannya dengan mencari koefisien permeabilitas tanah yaitu nilai yang
menyatakan kemudahan aliran air melalui suatu contoh tanah atau dalam hal
ini adalah core. Akuransi dan bersifat kompleksitas menjadi dua poin yang
dijunjung dalam pancapaian target analisis atau secara sederhana diartikan
sebagai informasi yang efektif dan efisien terhadap pemahaman kaum awam.
Oleh karena itu, saya mengambil judul “Studi Analisis Tingkat Kemampuan
Tanah Meloloskan Air Berdasarkan Hasil Uji Sifat Permeabilitas Tanah pada
Pemboran Inti Desa Uitao, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang.”
Yang dalam pembahasannya akan diperluas lagi dengan menganalisis
pengaruh faktor stratigrafi litologi daerah pemboran terhadap sifat
permeabilitas tanah.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang menjadi acaun pembahasan saya
pada penulisan laporan Kerja Praktek ini berdasarkan data Uji Permeabilitas
pemboran inti Desa Uitao, Semau Utara, Kabupaten Kupang Barat adalah
sebagai berikut:
1.2.1 Apa itu pemahaman uji permeabilitas secara umum dan apa saja faktor
yang mempengaruhi hasil uji permeabilitas tanah?
1.2.2 Apa hubungan sebab akibat yang bisa terjadi dari keterhubungan
stratigrafi litologi dengan uji permeabilitas tanah?
1.2.3 Bagaimana hasil perhitungan uji permeabilitas itu memberikan informasi
akurat bagi pembaca?

1.3 Batasan Masalah


Penulis dalam penulisan laporannya membatasi bahasan masalah
pada pelaporan perhitungan koefisien peremeabilitas berdasarkan hasil uji
permeabilitas tanah di titik pemboran inti Desa Uitao, Kecamatan Kupang
Barat, Kabupaten Kupang, dan yang berikutnya yang menjadi acuan analisa
adalah hubungan sebab akibat antara stratigrafi litologi dengan sifat
permeabilitas tanah itu.

1.4 Tujuan Penulisan


Seperti halnya batasan masalah di atas, penulis dalam pada
pelaporan Kerja Praktek (pengembangan batasan) bertujuan untuk
memberikan informasi yang signifikan mengenai sifat permeabilitas tanah di
titik pemboran inti Desa Uitao, Semau Utara, Kabupaten Kupang, dengan
mengedepankan prinsip keefektifan di mana bisa membahasakan pelaporan
penulis kepada pembaca dengan baik dan benar sehingga bisa lebih mudah
dipahami. Dan tujuan lain yang tidak terlepas dari itu adalah sebagai
pemenuhan syarat perkulaiahan Kerja Praktek yang kemudian disebut KP
untuk bisa maju ke jenjang berikutnya.

You might also like