Professional Documents
Culture Documents
1603 3971 1 SM PDF
1603 3971 1 SM PDF
1 33
Januari - Juni 2009
ANALISIS KERUGIAN DAYA PADA SALURAN TRANSMISI TEGANGAN EKSTRA TINGGI 500
KV DI P.T. PLN (Persero) PENYALURAN & PUSAT PENGATURAN BEBAN (P3B) JAWA BALI
REGIONAL JAWA TENGAH & DIY UNIT PELAYANAN TRANSMISI SEMARANG
Hernawan Sujatmiko
ABSTRACT
Necessity of electric power in Indonesia straight rise agree with economic and industry development a
long with society growth. Because of that, government must be well to give service of electric with SUTET 500
kV.
In the distribution electric power from generation to load centre used transmission line, because
distance from generation to load centre is so far. Electric power in flow, they have a power loss. It’s because
factor of isolator leak and corona leak then the voltage will be down (voltage dropped) and for efficiency of
transmission will be down too.
The aim of this research is to calculate power loss in SUTET 500 kV. This calculates had been done
three different times in SUTET Ungaran – Pedan at 15th-24th August 2007 07.00 am (lead has been started),
13.00 pm (lead has been changed from low to middle) and 18.00 pm (lead on the top).
As the result of this calculate, at Wednesday, 15th August 2007 at 18.00 pm have the biggest value of
power loss 6.179.710,62 Watt and the smallest power loss has been done in Wednesday 15th August 2007 at
07.00 am and Wednesday 22nd August 2007 at 07.00 am 2.816.691,632 Watt.
The SUTET 500 kV Ungaran – Pedan efficiency value in good condition because the average
approximately 100 %.
Nevertheless, there are lack of the result because calculate only in ten days. The best way to reduce
this lack is continuously calculation.
Keywords :PowerLoss,Voltage Dropped, Corona
150 kV atau melalui saluran transmisi gambaran tentang kerugian – kerugian yang
tegangan ekstra tinggi 500 kV. Trafo terjadi pada saluran transmisi tegangan
penurunan akan merendahkan tegangan ini ekstra tinggi dengan cara menghitung berapa
menjadi tegangan subtransmisi 70 kV yang besar rugi daya yang terjadi pada saluran
kemudian di gardu induk diturunkan lagi tersebut, sehingga nantinya dapat berguna
menjadi tegangan distribusi primer 20 kV. dalam kaitannya dengan sistem transmisi
Pada gardu induk distribusi yang tersebar di tenaga listrik terutama pada saluran
pusat-pusat beban tegangan diubah oleh trafo transmisi tegangan ekstra tinggi.
distribusi menjadi tegangan rendah 220/380 B. Rumusan masalah
V.
Mencegah kekaburan pemahaman,
Saluran transmisi dilihat dari jarak
maka dalam suatu penelitian masalah perlu
atau panjangnya dapat dibedakan menjadi
sekali dirumuskan. Perumusan masalah ini
tiga, yaitu:
akan membawa penelitian untuk
1. Saluran transmisi jarak pendek (short
mempermudah langkah – langkah berikutnya
line), adalah saluran yang panjangnya
yang harus ditempuh. Menurut Prof. DR.
kurang dari 80 km.
Winarno Surahmat, SE, ”Masalah diartikan
2. Saluran transmisi jarak menengah
sebagai Serangkaian untuk memecahkan”.
(medium line), adalah saluran yang
Selanjutnya Prof. DR. Winarno
panjangnya antara 80 – 240 km.
Surahmat, SE mengemukakan bahwa :
3. Saluran transmisi jarak jauh (long line),
”Masalah harus dapat dirasakan
adalah saluran yang panjangnya lebih
sebagai suatu rintangan – rintangan yang
dari 240 km.
mesti dilalui (dengan jalan mengatasinya).
Daya listrik akan selalu mengalir
Apabila kita akan terus berjalan. Oleh karena
menuju beban karena itu dalam hal ini aliran
itu kita dipermasalahkan dengan penelitian
daya juga merupakan aliran beban. Beban –
atau dalam penyelidikan perlu memiliki
beban itu direpresentasikan sebagai Impedan
unsur – unsur yang menggerakkan kita
tetap (Z), sebagai Daya tetap (S), Tegangan (V)
untuk membahasnya, nampak penting
ataupun Arus (I) yang tetap yang lazim
gunanya realistik”.
pembebanan dipilih menggunakan tegangan
Dalam setiap penelitian, perumusan
yang konstan. Pada saluran transmisi
masalah adalah hal yang sangat penting dan
tegangan ekstra tinggi terdapat rugi – rugi
paling utama dilakukan oleh setiap peneliti,
tegangan dan rugi – rugi daya yang
maksudnya agar peneliti tidak terjerumuskan
disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya
dalam banyak data, penelitian yang
adalah faktor korona dan faktor kebocoran
dilakukan agar terarah dan melalui prosedur
isolator yang biasanya banyak terjadi pada
ilmiah.
saluran transmisi tegangan ekstra tinggi,
Berdasarkan latar belakang yang
sehingga mengakibatkan tegangan mengalami
diuraikan diatas, maka permasalahan yang
penurunan atau biasa disebut dengan jatuh
akan diamati adalah sebagai berikut:
tegangan. Hal ini terjadi apabila tegangan
i. Berapa besar jatuh tegangan yang terjadi
pada pangkal pengiriman dengan tegangan
pada saluran transmisi tegangan ekstra
pada ujung penerimaan ada perbedaan.
tinggi 500 kV Ungaran - Pedan?
Berdasarkan dari hal tersebut diatas
ii. Berapa besar kerugian daya yang terjadi
maka penulis mencoba melakukan studi
pada saluran transmisi tegangan ekstra
tentang kerugian daya yang terjadi pada
tinggi 500 kV Ungaran - Pedan?
saluran transmisi tegangan ekstra tinggi
iii. Berapa besar korona yang terjadi pada
single circuit Ungaran - Pedan, sehingga
saluran transmisi tegangan ekstra tinggi
dapat memberikan suatu gambaran –
500 kV Ungaran - Pedan?
Jurnal Teknik Elektro Vol. 1 No.1 35
Januari - Juni 2009
iv. Berapa besar efisiensi saluran transmisi tegangan setinggi – tinggi mungkin. Batas
tegangan ekstra tinggi 500 kV Ungaran - ketinggian tegangan transmisi pada masing –
Pedan? masing negara berbeda - beda tergantung
C. Pembatasan Masalah pada kemajuan teknologi tenaga listrik di
negara – negara tersebut. Transmisi tegangan
Agar suatu pembahasan tidak
tinggi Indonesia pada saat ini adalah
menyimpang dari tujuannya memerlukan
tegangan 70 kV dan 150 kV, sedangkan
adanya pembatasan ruang lingkup masalah
untuk transmisi tegangan ekstra tinggi
pada satu pokok persoalan. Masalah yang
menerapkan tegangan 500 kV.
akan dibahas dalam skripsi ini adalah:
Ada dua kategori saluran transmisi,
1. Studi dilakukan pada satu saluran transmisi
yaitu saluran udara (overhead line) dan
tenaga listrik tegangan tinggi saja yaitu
saluran bawah tanah (underground). Saluran
saluran Ungaran – Pedan, dan tempat
udara menyalurkan tenaga listrik melalui
observasinya di P.T. PLN (Persero) Penyaluran
kawat – kawat yang digantung pada tiang –
& Pusat Pengaturan Beban (P3B) Jawa Bali
tiang transmisi dengan perantara isolator –
Regional Jawa Tengah & DIY Unit Pelayanan
isolator, sedang saluran bawah tanah
Transmisi Semarang pada tanggal 15 Agustus
menyalurkan listrik melalui kabel – kabel
– 24 Agustus 2007.
bawah tanah. Kedua saluran ini mempunyai
2. Analisis hanya menghitung resistan, reaktan
keuntungan dan kerugian, dibandingkan
transmisi, impedan, faktor daya, besar
dengan saluran udara, saluran bawah tanah
tegangan pada pangkal pengiriman dengan
tidak terpengaruh cuaca buruk dan saluran
tegangan pada ujung penerimaan, rugi daya
bawah tanah lebih estetis karena tidak
serta efisiensi transmisi serta besar rugi
tampak. Saluran bawah tanah lebih disukai
korona.
di Indonesia terutama untuk kota – kota
3. Metode yang digunakan adalah metode
besar, tetapi biaya pembangunannya lebih
observasi.
mahal dibandingkan dengan saluran udara
4. Data yang digunakan merupakan data yang
dan perbaikannya lebih sukar jika terjadi
didapat dari hasil observasi.
hubung singkat.
Peningkatan tegangan pada saluran
D. Tujuan Penelitian
transmisi mempunyai nilai ekonomis yang
a. Mengetahui jatuh tegangan pada saluran sangat penting, keuntungannya sebagai
transmisi tegangan ekstra tinggi 500 kV berikut:
Ungaran - Pedan. a) Penyaluran daya yang sama arus yang
b. Mengetahui rugi daya pada saluran transmisi dialirkan menjadi berkurang, ini berarti
tegangan ekstra tinggi 500 kV Ungaran - penggunaan bahan tembaga pada
Pedan. kawat penghantar akan berkurang
c. Mengetahui besar rugi korona pada saluran dengan bertambah tingginya tegangan
transmisi tegangan ekstra tinggi 500 kV transmisi.
Ungaran - Pedan. b) Luas penampang konduktor yang
d. Mengetahui efisiensi transmisi pada saluran digunakan berkurang karena itu
transmisi tegangan ekstra tinggi 500 kV struktur penyangga konduktor lebih
Ungaran - Pedan. kecil.
II. LANDASAN TEORI c) Arus yang mengalir di saluran
dengan:
0,02413
C= E’go = 21,1 kV/cm
GMD
log A = 0,448 untuk kawat padat dan 0,375
r untuk kawat lilitan
(Arismunandar dan Kuwahara, 1993: 55) f = frekuensi sumber tenaga (Hz)
dengan : r = jari-jari penghantar (cm)
C = kapasitas m = mo x m1
GMD = geometri mean distance (cm) mo = faktor permukaan kawat, untuk
r = jari-jari penghantar kawat lilitan
5. Jatuh Tegangan = 0,83 – 0,87
mI = faktor udara, untuk udara baik 1,0
Jatuh tegangan pada saluran transmisi dan untuk hujan 0,8
adalah selisih antara tegangan pada pangkal δ = kepadatan udara relatif
pengiriman (sending end) dan tegangan pada
ujung penerimaan (receiving end) tenaga 0,4343 E
=
listrik. Pada saluran bolak balik besarnya D
r log 10
tergantung pada impedan dan admitansi r
saluran serta pada beban dan faktor daya.
Jatuh tegangan relative dinamakan regulasi 0,386 b
Eg = (kV/cm)
tegangan (voltage regulation), dan dinyatakan 273 + t
oleh rumus:
dengan tegangan pada ujung penerimaan pada berkas dua penghantar misalnya dapat
(Vr). diperlakukan sebagai sebuah serat atau
b. Menghitung faktor daya pada pangkal lilitan suatu penghantar dua lilitan.
pengiriman dan ujung penerimaan. 2.2. Kerangka Berfikir
c. Menghitung daya guna transmisi (daya
keluar/ daya masuk) Saluran transmisi tegangan ekstra tinggi
banyak mengalami kerugian daya yang
l
R=ρ cos φ = Faktor daya
A b. Menghitung besar tegangan pada ujung
Nilai reaktan dapat dicari setelah nilai beban adalah :
resistannya diketahui, untuk menghitung
Vrline
nilai reaktan adalah dengan menggunakan Vr =
rumus sebagai berikut : 3
(Hutauruk, 1985 : 64)
GMD
X L = 2 π 60 x 2.10 −7 x 103 ln dengan Vr = Tegangan penerimaan
GMR (Volt)
(3.1) Vrline = Tegangan kerja (Volt)
(William D Stevenson, 1990 : 59)
Nilai GMD (Geometric Mean Distance atau c. Mencari tegangan pengiriman adalah :
jarak rata-rata geometris) dan nilai GMR Vs = Vr + IZ
(Geometric Mean Radius atau radius rata- (Hutauruk, 1985 : 64)
rata geometris), dapat dicari dengan dengan Vs = Tegangan pengiriman
menggunakan rumus dibawah ini : Vr = Tegangan penerimaan
I = Arus (Ampere)
GMD = 3 D AB DBC D AC Z = Impedan (Ohm)
d.Mencari besar jatuh tegangan adalah :
(Hutauruk, 1985 : 45)
Vs − Vr
untuk menghitung GMR adalah = x100%
menggunakan persamaan (2.30) sebagai
Vr
berikut.
GMR = 1,09 4 Ds x d 3 (Arismunandar dan Kuwahara, 1993 : 2)
Saluran transmisi Ungaran – Pedan adalah dengan Vs = Tegangan pengiriman
merupakan saluran transmisi jarak pendek Vr = Tegangan penerimaan
yaitu kurang dari 80 km, sehingga untuk e. Mencari rugi daya pada kawat penghantar
mencari impedannya menggunakan menggunakan persamaan (2.11) sebagai
persamaan (2.17) sebagai berikut : berikut :
Z = R + jX P resistan = 3. I2. R
Data-data hasil perhitungan diatas f. Mencari rugi korona menggunakan
digunakan untuk menghitung besar persamaan (2.13) sebagai berikut :
tegangan pada ujung beban dan tegangan
pengiriman, besar jatuh tegangan, rugi A
P= ( f + 25) r 2 ( E g − mδ E ' g 0 )10 − 2
daya pada kawat penghantar, daya δ
pengiriman serta efisiensi transmisi. dengan f = frekuensi (Hz)
Rumus-rumus yang digunakan adalah E 'g 0 = 21,1 kV/cm
sebagai berikut : A = 0,448 untuk kawat padat dan
a. Mencari faktor daya : 0,375 untuk kawat lilit
m = m0 . m1
P
cos φ = δ = Kepadatan udara relatif
S r = jari-jari penghantar
2 2
dan S = P +Q Eg = Gradien tegangan
(William D Stevenson, 1990 : 17) g. Rugi daya total
dengan : P = Daya aktif (Watt) Prugi = P resistan + P korona
S = Daya semu (Watt) h. Mencari daya pengiriman adalah :
Q = Daya rekatif (VAR) Ps = Pr + Prugi
Jurnal Teknik Elektro Vol. 1 No.1 41
Januari - Juni 2009
(Arismunandar dan Kuwahara, 1993 : 62) c) Mencari nilai reaktan adalah tetapi harus
dengan Ps = Daya pengiriman dicari lebih dahulu nilai GMD dan
Pr = Daya penerimaan mencari nilai GMR
Prugi = Rugi daya pada kawat d) GMD = 3 D AB DBC D AC
penghantar (Watt)
i. Mencari efisiensi transmisi dengan = 3 11 x 11 x 22
menggunakan persamaan sebagai berikut. = 13,8591
e) GMR = penghantar yang digunakan
Pr adalah jenis DOVE jadi Ds = 0,0314 kaki,
η = x100%
Ps untuk mengubahnya jadi meter maka
2 sebagai berikut.
Pr = 140 Mwatt
r (Jari-jari kawat satu konduktor) : 1,02 cm
Q = 160 MVAR
f (Frekuensi sumber tenaga): 60 Hz
E (Tegangan fasa) : 517 KV
S = 140 2 + 160 2
= 212,603 Mwatt
Faktor udara m1 adalah 1,0 untuk
udara baik dan 0,8 untuk hujan. Faktor P
permukaan kawat m0 untuk kondisi
jadi cos φ =
S
permukaan kawat halus adalah 1,0 untuk 140
kawat lilit adalah 0,83 – 0,87.
cos φ =
212,603
4.2 Analisis Rugi Daya
= 0,6585
a) Resistan total :
k) Besar tegangan kerja adalah 517.000 Volt
b) Rtotal =Rxl
sehingga tegangan penerimaan atau
= 0,0880 x 75,31 tegangan pada ujung beban dapat
= 6,6272 ohm dihitung
517000
Vr =
3
42 Jurnal Teknik Elektro Vol. 1 No.1
Januari - Juni 2009
= 298.490,0891 Volt
0,375
l) Mencari tegangan pengiriman q) P= ( 60 + 25 )1,02 2
Vs = Vr + IZ
0,9869
= 298.490,0891 + 267 x 24,1235 (72 ,5834 − 0,83 x 0,9869 x 21,1)10 − 2
= 304.931,0636 Volt
= 18,58236338 kW/km
m) Mencari besarnya jatuh tegangan
= 18.582,36338 W/km
Vs − Vr Rugi korona total
= x100% Ptotal =Pxl
Vr
304.931,0636 − 298.490,0891 = 18.582,36338 x 75,31
= x100% = 1.399.437,786 Watt
298.490,0891
r) Prugi = P resistan + P korona
= 2,16 %
= 1.417.339,382 + 1.399.437,786
n) Rugi daya pada kawat penghantar dapat
= 2.756.777,168 Watt
dicari seperti dibawah ini
s) Daya pengiriman dapat dicari dengan)
o) Presistan = 3. I2. R
seperti dibawah ini.
BIOGRAFI
Hernawan Sujatmiko, Pendidikan terakhir S1
Teknik Elektro Unnes.
Hamzah Berahim, Dosen Teknik Elektro UGM.
Ngadirin, Dosen Teknik Elektro UNNES
Jurnal Teknik Elektro Vol. 1 No.1 45
Januari - Juni 2009
ABSTRACT
One of popular services in GSM (Global System for Mobile Communication) system is SMS (Short
Message Service). Beside of the low delivery cost, SMS also allows notification and alert delivery. SMS has
good and important role in telecommunication world, so the understanding about SMS technology is very
needed. Looking for a good method to help about SMS technology understanding until right know is rarely,
especially about SMS delivery process. This project aims to create an animation of SMS delivery process on
GSM system using Macromedia Flash MX, so hopefully could help to study about SMS delivery process.
The SMS animation delivery program with Macromedia Flash MX could demonstrate three processes
in SMS delivery mechanism, such as SMS delivery success, delay and fail, but can not demonstrate the
signal process and the conversion message with detail.
tunda, dan gagal. Proses pengiriman dan Konsep dari sistem selular itu sendiri
penerimaan SMS melalui terminal telepon adalah membagi daerah pelayanan menjadi kecil-
genggam. Penyebab keterlambatan dan kegagalan kecil atau disebut dengan sel dan setiap sel
pengiriman SMS tidak diterangkan secara detil. dilayani oleh sebuah stasion pemancar-penerima
basis (Base Transceiver Station, BTS). Sistem
D. Metodologi Penelitian selular mempunyai banyak keuntungan
Metode penelitian yang digunakan untuk dibandingkan sistem konvesional, antara lain
penyusunan skripsi ini adalah sebagai berikut. kualitas pembicaraan yang lebih baik, kapasitas
1. Studi literatur, membutuhkan keragaman pelanggan yang lebih besar, kemudahan bagi
referensi dari berbagai sumber termasuk pemakai, serta kemampuan adaptasi yang tinggi
dokumen-dokumen yang dicuplik dari terhadap kepadatan lalu-lintas. Bentuk sel yang
internet. ideal adalah lingkaran, tetapi pada kenyataannya
2. Studi pemrograman Macromedia Flash MX, tidak bisa diterapkan karena bentuk permukaan
dengan membuat animasi tentang mekanisme bumi yang tidak rata.
pengiriman SMS.
E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi ini akan
dibagi dalam lima bab, dengan sistematika
sebagai berikut.
a. BAB I PENDAHULUAN; (a) (b) (c)
meliputi latar belakang, rumusan Gambar 1. Bentuk sel
masalah, batasan masalah, tujuan (a) ideal
penelitian, manfaat penenlitian, (b) model
metodologi penelitian, sistematika (c) nyata
penulisan.
b. BAB II DASAR TEORI; B. GSM (Global System for mobile
meliputi sistem selular, GSM, dan communication)
layanan pesan pendek. GSM adalah sistem komunikasi selular
c. BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN standar generasi kedua yang dikembangkan
SISTEM N; untuk mengatasi masalah sistem yang terpisah-
Berisi tentang cara pembuatan program pisah pada sistem selular generasi pertama.
meliputi alat, bahan dan perancangan Arsitektur
sistem. jaringan GSM diperlihatkan pada gambar
d. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN dibawah ini..
PEMBAHASAN;
Berisi penjelasan tentang bagaimana
caranya menjalankan program dan
penjelasan tentang interaksi yang harus
dilakukan antara pemakai dengan
program yang dibuat.
e. BAB V SIMPULAN DAN SARAN;
merupakan bab terakhir yang berisi
kesimpulan dan saran.
II. LANDASAN TEORI
A. Sistem selular
Gambar 2. Arsitektur jaringan GSM
Jurnal Teknik Elektro Vol. 1 No.1 47
Januari - Juni 2009
GSM menawarkan kapasitas sistem lebih Gambar 3. Jaringan SMS pada GSM
besar, karena menggunakan teknologi TDMA,
yang berarti penggunaan sebuah kanal tidak Proses pengiriman SMS ke pelanggan dibagi
diperuntukan bagi satu pelanggan saja, sehingga menjadi 2, yaitu Mobile-Originated Short Message
pada saat pelanggan tersebut tidak mengirimkan (MO-SM) dan Mobile-Terminated Short Message
informasi, kanal dapat digunakan oleh pelanggan (MT-SM).
lain. Hal ini berlawanan dengan teknologi FDMA 1. Mobile-Originated Short Message (MO-
yang digunakan pada generasi pertama. Dengan SM). MO-SM merupakan jenis pengiriman SMS
menggunakan teknologi digital, layanan yang yang dikirimkan oleh mobile handset ke SMSC.
ditawarkan menjadi lebih beragam, bukan hanya Pada layanan MO-SM selalu ada laporan yang
sebatas suara saja, tetapi juga memungkinkan dikirimkan ke handset, baik yang
diimplementasikannya layanan-layanan yang mengkonfirmasikan pengiriman pesan pendek ke
berbasis data, seperti SMS dan juga pengiriman SMSC maupun mengkonfirmasikan kegagalan
data dengan kecepatan rendah. pengiriman dan mengidentifikasi penyebabnya.
Adapun gambaran skenario proses MO-SM
C. Layanan Pesan Pendek diperlihatkan pada Gambar di bawah ini.
Layanan pesan pendek (Short Message
Service, SMS) adalah sebuah layanan yang
memungkinkan untuk mengirim dan menerima
pesan singkat berupa teks alphanumeric antara
dua atau lebih pelanggan bergerak dan sistem
eksternal seperti surat elektronik, pager, dan
sistem pesan suara dengan kapasitas satu
kiriman pesan maksimal 160 karakter bahkan
765 karakter.
Mekanisme pengiriman SMS terdiri atas
pengiriman sukses, tunda, dan gagal. Kondisi
sukses meliputi sukses. Kondisi tunda
disebabkan karena jaringan, kerusakan jaringan,
dan MS yang dituju dalam keadaan tidak aktif. Gambar 4. skenario MO-SM
5. Setelah SMS diterima oleh SMSC, maka 6. MSC mengirim laporan operasi forward short
SMSC mengirimkan SMS tersebut ke SME message ke SMSC
tujuan dan SMSC menerim laporan 7. jika diminta oleh ESME, SMSC akan
acknowledgement dari operasi forward short mengirimkan status laporan dari proses
message. pengiriman SMS ini.
6. Keberhasilan operasi forward short message
tersebut oleh SMSC dikirimkan ke MSC. III. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
7. Acknowledgement dari SMSC tersebut Perancangan sistem pada ”Animasi Mekanisme
dikirimkan oleh MSC ke MS sebagai status Pengiriman SMS pada GSM Menggunakan
report dari pengiriman SMS ke SME tujuan. Macromedia Flash MX” meliputi dua hal yaitu
Perancangan flowchart dan Perancangan
3. Mobile-Terminated Short Message (MT- antarmuka pengguna (User interface).
SM). MT-SM merupakan jenis pengiriman A. Flowchart Program
SMS yang ditampung oleh SMSC dan
dikirimkan ke handset pelanggan tujuan. Mulai
tampilan yang nantinya akan mempermudah materi pendukung program. Tujuannya adalah
dalam pembuatan. Tampilan merupakan bagian agar membantu mempermudah pemahaman
terpenting dalam perancangan ini. Perancangan mengenai program. Desain tampilan materi dapat
tampilan terbagi dalam tiga tahap. Pertama, dilihat pada Gambar di bawah ini.
tampilan awal meliputi : perancangan proses
Menu 1
menunggu dan halaman utama. Kedua, menu
utama. Ketiga, perencanaan tampilan animasi.
Menu 2 Layar Peraga
a. Tampilan Awal
Tampilan awal program animasi Menu 3
pengiriman SMS meliputi Proses menunggu dan
halaman utama. Desain tampilan awal pada Keluar
animasi pengiriman SMS dapat dilihat pada Gambar 9. Perancangan tampilan materi
Gambar di bawah ini. Pada bagian ini terdapat tiga menu yang
ditampilkan dan layar peraga. Menu tersebut
Judul
Proses
merupakan suatu pilihan untuk menmpilkan
Menunggu
Masuk
materi pada layar peraga. Layar peraga nantinya
akan berisi materi pendukung program.
f. Tampilan Animasi
(a) (b) Pada bagian ini nantinya akan berisi
Gambar 7. Perancangan tampilan pertama animasi proses pengiriman SMS. Desain animasi
program (a) Proses menunggu (b) Halaman merupakan bagian terpenting dalam pembuatan
utama program, karena terdapat kumpulan gambar yang
Proses menunggu merupakan tampilan sebelum mewakili perangkat telekomunikasi dan proses
masuk ke halaman utama. pengiriman SMS. Dalam program ini terdapat
b. Menu Utama beberapa animasi proses pengiriman SMS, tetapi
Menu utama merupakan kumpulan beberapa sub desain tampilan animasinya dibuat sama. Desain
menu. Pada menu utama ini terdapat beberapa tampilan animasi dapat dilihat pada Gambar di
pilihan menu, antara lain materi SMS, proses bawah ini.
animasi dan profil. Pada bagian pertama yaitu
mengenai materi SMS, bagian ini berisi wacana
khususnya mengenai teknologi SMS yang
menunjang program animasi. Bagian kedua
adalah mengenai proses animasi, yaitu berisi Layar Animasi
animasi proses pengiriman SMS, dan menu ketiga
adalah tentang profil pembuat. Desain menu
utama dapat dilihat pada Gambar di bawah ini.
Kembali
Menu 1
Halaman depan terdiri atas proses tunggu menuju halaman proses pengiriman SMS dan
dan halaman depan program, yang merupakan dapat melihat animasi pengiriman SMS. Menu
tampilan awal sebelum masuk pada menu utama. lihat profil untuk melihat profil pembuat. Menu
1. Proses Tunggu. Proses tunggu utama program diperlihatkan pada Gambar di
merupakan halaman awal untuk mempersiapkan bawah ini.
program ketika pertama kali dijalankan dan
merupakan tampilan sebelum menuju halaman
depan program. Pada bagian ini terdapat animasi
teks dan animasi proses tunggu. Proses tunggu
diperlihatkan pada Gambar di bawah ini.
pengiriman SMS sukses, tombol warna kuning Animasi kedua adalah proses pengiriman
untuk melihat proses pengiriman SMS tunda, dan SMS beda MSC. Desain tampilan dan alur
warna merah untuk melihat proses pengiriman program hampir sama dengan proses pengiriman
SMS gagal. Selain itu disediakan tombol kembali SMS dalam satu MSC, hanya saja gambar yang
untuk menuju halaman sebelumnya yaitu menu terdapat pada layar animasi berbeda, karena
utama. Tampilan proses pengiriman diperlihatkan menggunakan dua MSC. Layar animasi
pada Gambar di bawah ini. pengiriman SMS berbeda MSC dapat dilihat pada
Gambar di bawah ini.
Dari hasil pembahasan dan uraian pada Postel, J.B., 2005, Mobile Messaging Technologies
bab-bab terdahulu maka dapat diambil and Services Sms, Ems And Mms, John
kesimpulan bahwa program animasi pengiriman Wiley and Sons ,England.
SMS dengan Macromedia Flash MX ini dapat _____, 2007, Mengenal SMS (Short Message
memperlihatkan proses pengiriman SMS dalam Service). www.mobileindonesia.net
satu MSC, beda MSC, dan lintas operator. Selain 07 Desember
itu program ini dapat memperlihatkan tiga _____, 2007, Tutorial Wireless Short Message
mekanisme proses pengiriman SMS, yaitu Service. www.visualgsm.com
pengiriman SMS sukses, tunda, dan gagal, tetapi 09 November
program ini tidak menampilkan proses
pengiriman SMS melalui media selain telepon BIOGRAFI
genggam. Program ini diharapkan dapat Suenda Ardi Pratama, Pendidikan terakhir S1
membantu masyarakat yang ingin belajar Teknik elektro UNNES.
mengenai teknologi SMS dan mengetahui proses Budi setyanto, dosen Teknik Elektro UGM
pengiriman SMS.
Dhidik Prastiyanto, dosen Teknik Elektro Unnes
B. Saran
Program ini hanya sebagai pengantar materi
untuk mempermudah pemahaman, sehingga
masih banyak kekurangan yang terdapat
didalamnya. Untuk itu program ini dapat
dikembangkan menjadi lebih baik, misalnya
dengan menambahkan proses pengiriman SMS
melalui e-mail atau media lain, selain itu program
animasi pengiriman SMS bisa dikembangkan
lebih lanjut seperti media pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Mehrotra, A.,1996, GSM System Engineering,
Artech House Publishers, London.
Mulyanto, E.S., 2002, Kupas Tuntas Telepon
Selular Anda, Andi offset, Yogyakarta.
Oetomo, B.S.D., dan H., 2003, Teleakses
Database Pendidikan Berbasis Ponsel,
Andi offset, Yogyakarta.
Rosidi, R.I., 2004, Membuat Sendiri SMS
Gateaway Berbasis Protokol SMPP, Andi
offset, Yogyakarta.
Santoso, G., 2004, Sistem Selular CDMA (Code
Division Multiple Access) , Graha Ilmu,
Yogyakarta.
Sunomo, 2004, Pengantar Sistem Komunikasi
Nirkabel, PT. Grasindo, Jakarta.
Sutopo, A.H., 2002, Animasi Dengan Macromedia
Flash Berikut Actionscript, Salemba
Infotek, Jakarta.