Professional Documents
Culture Documents
2443-115X
ISSN ELEKTRONIK. 2477-1821
ABSTRACT
Gambir (Uncaria gambir Roxb.) contains flavonoids, tannins, saponins and alkaloids that can help in
the healing process of burns on the back skin of mice. Gambir has been used for the treatment because it has
the effect of antimicrobial and anti-inflammatory. Gambir is used by the people as a traditional medicine to
treat burns.This research is experimental research. The object studied is the potential of gambir extract on
healing burns of mice back skin. The number of mice used are 15 which divided into 5 groups: the positive
control group (branded ointment), negative control group (vaseline flavum), group of gambir ethanol extract
and vaseline flavum concentration of 25%, 35%, and 45%. Each group consisted of 3 mice.Backs of the mice
induced using a heated solder which tip contained stainlees plate measuring 1x1 cm and placed for 2
seconds on the back skin of mice. The percentage of burns healing is obtained by calculating the surface
area of the wound. The data were analyzed using ANOVA analysis followed by LSD test. The results showed
that ethanol extract of gambir concentration of 25% with the healing burns percentage of (72.00%), the
concentration of 35% (85.00%), and the concentration of 45% (88.67%) have activity on healing burns of
back skin of mice. The results of data analysis using ANOVA showed that the data has significant differences
with a significance value <0.05 is 0.000. LSD test results stated that each treatment group have significant
differences with a significance value <0.05. It can be seen that with increasing dose will be followed by
duration of burns healing.
sebesar 100% pada hari ke-11 hal ini dapat digunakan sebagai kontrol positif. Salep bermerek
dikarenakan salep bermerek yang digunakan yang digunakan mengandung bahan aktif, Radix
sebagai kontrol positif merupakan salep yang scutellarie yang memiliki khasiat untuk mengatasi
dipasarkan sebagai salep luka bakar yang sudah peradangan, demam, kejang-kejang dan
terkenal dan telah mengalami beberapa proses meningkatkan daya tahan tubuh; Cortex
pengujian baik uji praklinik maupun uji klinik dan phellodendri yang berkhasiat untuk membunuh
pada salep bermerek yang digunakan memiliki zat kuman, bakteri, jamur, dan dapat mengurangi kulit
aktif lebih dari satu sehingga proses penyembuhan merah dan peradangan; Rhizoma coptidis yang
luka bakar terjadi dengan cepat. Fungsi kontrol berkhasiat sebagai antibakteri, anti peradangan,
positif adalah sebagai pembanding apakah zat uji antioksidan, dan megeluarkan panas tubuh.
bisa berefek sama dengan obat luka bakar yang
Kontrol negatif yang digunakan adalah peptidoglikan pada sel bakteri, sehingga lapisan
vaselin flavum, kontrol negatif berfungsi untuk dinding sel tidak terbentuk secara utuh dan
mengetahui apakah basis yang digunakan menyebabkan kematian sel tersebut(17). Tanin
mempunyai efek terhadap hewan uji. Kontrol dalam gambir berfungsi sebagai antibakteri dan
negatif mulai terlihat perubahan lukanya pada hari antifungi serta sebagai adstringen yang
ke-5 hasil persentase penyembuhan yang menyebabkan penciutan pori-pori kulit,
dihasilkan kontrol negatif sebesar 32,67%. Kontrol memperkeras kulit, dan menghentikan pendarahan
negatif memiliki persentase penyembuhan yang yang ringan(10).
tidak terlalu besar tetapi menunjukkan adanya Tanin juga mempunyai daya antibakteri
proses penyembuhan. Hal ini dikarenakan vaselin dengan cara mempresipitasi protein, karena diduga
flavum dapat menghambat hilangnya kandungan tanin mempunyai efek yang sama dengan senyawa
air dari sel-sel kulit dengan membentuk lapisan fenolik(18). Efek antibakteri tanin antara lain
film yang waterproff. Vaselin flavum juga mampu melalui reaksi dengan membran sel, inaktivasi
meningkatkan hidrasi pada kulit. Sifat-sifat enzim, dan destruksi atau inaktivasi fungsi materi
tersebut sangat menguntungkan karena mampu genetik. Saponin memiliki kemampuan sebagai
mempertahankan kelembaban kulit sehingga pembersih dan antiseptik yang berfungsi
vaselin flavum disebut juga memiliki sifat membunuh kuman atau mencegah pertumbuhan
moisturizer dan emollient. Ekstrak etanol gambir mikroorganisme yang biasa timbul pada luka
konsentrasi 25% mulai terlihat proses sehingga luka tidak mengalami infeksi yang
penyembuhan luka pada hari ke-4 dan memiliki berat(19). Kemampuan gambir untuk
persentase penyembuhan sebesar 72,00%, ekstrak menyembuhkan luka bakar disebabkan adanya zat
etanol gambir konsentrasi 35% dan 45% memiliki antibakteri, dimana zat tersebut berperan sebagai
persentase penyembuhan sebesar 85,00% dan anti mikroba dan anti jamur, dengan adanya zat
88,67% karena didalam ekstrak etanol gambir tersebut sebagai antibakteri dapat menekan
terkandung senyawa kimia yang dapat membantu pertumbuhan bakteri patogen dan mencegah
proses penyembuhan luka bakar. terjadinya infeksi pada luka sehingga kesembuhan
Mekanisme penyembuhan luka dengan luka dapat dipercepat. Secara alami tubuh
ekstrak etanol gambir dapat terjadi dikarenakan mempunyai kemampuan untuk melindungi dan
pada ekstrak etanol gambir terdapat senyawa kimia memulihkan dirinya. Peningkatan aliran darah ke
yang berfungsi mempercepat penyembuhan luka daerah yang rusak, membersihkan sel dan benda
yaitu senyawa flavonoid yang berfungsi sebagai asing dan perkembangan awal dari proses
antibakteri dengan cara membentuk senyawa penyembuhan secara normal tanpa bantuan.
kompleks terhadap protein extraseluler yang Mekanisme penyembuhan luka secara alami akan
menganggu integritas membran sel mengalami tiga fase yaitu: fase inflamasi, fase
(11)
bakteri .Flavonoid juga memiliki efek proliferasi, dan fase maturasi. Perawatan dapat
antiinflamasi dimana berfungsi sebagai anti radang membantu untuk mempercepat dalam proses
dan mampu mencegah kekakuan, nyeri dan penyembuhan luka diantaranya perawatan terhadap
berfungsi sebagai antioksidan sehingga mampu kandang mencit yang setiap harinya selalu
menghambat zat yang bersifat racun(15). dibersihkan, memberi makan dan minum mencit
Adapun mekanisme kerja dari flavonoid agar mencit tidak sakit.
yaitu melancarkan peredaran darah ke seluruh Proses penyembuhan luka bakar
tubuh dan mencegah terjadinya penyumbatan pada membutuhkan beberapa proses untuk
pembuluh darah, mengandung antiinflamasi, juga menggantikan jaringan yang telah rusak, dalam hal
berfungsi sebagai antioksidan, dan membantu ini proses epitelisasi terjadi setelah pertumbuhan
mengurangi rasa sakit jika terjadi pendarahan atau dari jaringan granulasi yang terlebih dahulu
pembengkakan(16). Selain flavonoid yang memiliki diawali dengan proses inflamasi dimana terjadi
kemampuan sebagai antibakteri adalah alkaloid, permeabilitas membran sel sehingga terjadi rubor
alkaloid juga memiliki kemampuan sebagai (kemerahan) dan juga peradangan dan terkadang
antibakteri. Mekanisme yang diduga adalah dengan disertai dengan adanya bula. Proses ini bertujuan
cara mengganggu komponen penyusun agar sel darah putih dan trombosit membatasi
kerusakan yang lebih serius juga mempercepat 2. Konsentrasi kelompok ekstrak etanol gambir
penyembuhan. Proses ini terjadi pada hari ke-1 yang paling efektif terhadap penyembuhan
sampai hari ke-3, sedangkan proses proliferasi luka bakar adalah konsentrasi 45%.
ketika luka menjadi meradang berbentuk benjolan
halus yang disebut granula sehingga epitel pada DAFTAR PUSTAKA
tepi luka yang terdiri dari sel basal terlepas dan 1. Wasitaatmadja, S.2002. Ilmu Penyakit Kulit
mengisi permukaan luka dan sel akan mengalami dan Kelamin. Ed. Adhi Djuanda. Edisi ke-
3.Cetak ulang 2002 dengan perbaikan.FKUI.
pembelahan secara mitosis hingga menjadi matang
2. Moenadjat, Y. 2001. Luka Bakar Dalam
pada perlakuan ini terjadi pada hari ke-4 sampai Penge-tahuan Klinik Praktis, ed.2, Fakultas
hari ke-21. Adapun proses pematangan ini tiap Kedokter-an Universitas Indonesia. Jakarta.
luka berbeda-beda tergantung pada efek sediaan 3. Hadad, EA., NR, Ahmadi., Herman., Supriadi.,
yang telah diformulasi dan juga keadaan fisiologi A., Hasibuan.,. 2007. Teknologi Budidaya dan
hewan uji, proses pematangan ini dimulai pada hari Pengolahan Gambir. Balai Penelitian Tanaman
ke-21. Rempah dan Aneka Tanaman Industri.
4. Sari, G.P. 2010. Uji Efek Analgetik dan
Ekstrak etanol gambir diuji cobakan pada
Antiinflamasi Ekstrak Kering Air Gambir
punggung mencit yang telah dilukai dengan solder Secara In Vivo. Skripsi. Jakarta : Universitas
panas. Menggunakan mencit sebagai hewan uji Islam Syarif Hidayatullah.
karena perawatan untuk mencit lebih mudah 5. Chosdu, R., Taty, E.B., dan Yessi, W. 2005.
dibandingkan menggunakan hewan uji yang lain Uji Ekstrak Daun Gambir (Uncaria Gambir
sehingga memudahkan dalam pengamatan dan (Hunter) Roxb), Awet Radiasi Terhadap
pengukuran. Ekstrak etanol dioleskan pada luka Kemampuannya Sebagai Anti Mikroba.
Proseding Seminar Nasional Tumbuhan Obat
bakar dengan konsentrasi 25%, 35% dan 45%.
Indonesia XXVI. Padang : Kelompok Kerja
Pengamatan dan pengukuran dilakukan selama 14 Tumbuhan Obat Indonesia.
hari, dimana setiap hari dilakukan pengobatan 6. Chosdu, R., dan Sudrajat, A. 2005. Uji Radikal
sebanyak 1 kali sehari. Bebas dengan Metoda ESR pada Daun Gambir
Data yang diperoleh kemudian dianalisis (Uncaria gambir (Hunter) Roxb.) Awet
dengan program SPSS, terlebih dahulu data Radiasi. Proseding Seminar Nasional
Tumbuhan Obat Indonesia. Padang :
dianalisis untuk mengetahui data berdistribusi
Kelompok Kerja Tumbuhan Obat Indonesia.
normal dengan menggunakan One-Sample 7. Alen, Y., Rahmayuni, E. dan Bakhtiar, A.
Kolmogrov-Smirnov Test setelah data dianalisis 2005. Isolasi Senyawa Bioaktif Antinematoda
didapatkan kesimpulan bahwa data berdistribusi Bursa Pelenchus Xylophilus Dari Ekstrak
normal karena nilai p-value > 0,05 yaitu 0,553. Gambir. Proseding Seminar Nasional
Data kemudian dianalisis dengan menggunakan uji Tumbuhan Obat Indonesia XXVI. Padang :
ANOVA didapatkan nilai p-value < 0,05 yaitu Kelompok Kerja Tumbuhan Indonesia.
8. Armenia, A., Siregar, dan Arifin H. 2005.
0,000 yang berarti data tersebut memiliki
Toksisitas Ekstrak Gambir (Uncaria gambir
perbedaan bermakna. Data kemudian dilanjutkan Roxb.) terhadap Organ Ginjal, Hati dan
ke uji LSD untuk mengetahui perbedaan bermakna Jantung Mencit. Proseding Seminar Nasional
masing-masing perlakuan, sehingga diperoleh Tumbuhan Obat Indonesia XXVI. Padang :
kesimpulan hasil uji LSD menunjukkan bahwa Kelompok Kerja Tumbuhan Obat Indonesia
ekstrak etanol gambir konsentrasi 25%, 35%, dan 9. Almahdy, Samah, A. dan Sari, L. 2004. Uji
45% memiliki perbedaan bermakna dengan kontrol Teratogenitas Gambir Murni Secara In- Ovo.
Skripsi. Padang : Farmasi FMIPA UNAND.
positif dan kontrol negatif. Ekstrak etanol gambir
10. Bakhtiar, A. 1991. Manfaat Tanaman
konsentrasi 25%, 35%, dan 45% masing-masing Gambir,Makalah Penataran Petani dan
memiliki perbedaan bermakna yang signifikan. Pedagang Pengumpul Gambir di Kecamatan
Pangkalan Kab. 50 Kota 2930 November
SIMPULAN 1991. Padang : FMIPA UNAND.
1. Ekstrak etanol gambir konsentrasi 25%, 35%, 11. Dwidjoseputro, A. 1994. Pengantar Fisiologi
Tumbuhan. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka
dan 45% memiliki aktivitas terhadap
Mulia.
penyembuhan luka bakar pada kulit punggung
mencit.
12. Anief, M.1997. Formulasi Obat Topikal 16. Wahyuningsih, S. Soemardji, A.A. dan
Dengan Dasar Penyakit Kulit. Yogyakarta : Febiyanti, D. 2006. Efek Gel Lidah Buaya
Gajah Mada University Press. (Aloe barbadensis Mill) Terhadap
13. Dawes, B. 1952. A Hundred Years of Biology. Penyembuhan Luka Bakar Eksperimen Pada
University of London Inc. London Tikus Wistar Betina. Prosiding Seminar
14. Rasyaf. 1990. Bahan Makanan Unggas di Nasional Tumbuhan Obat Indonesia XXIX.
Indonesia. Yogyakarta : Penerbit Kanisius. 17. Robinson, T. 1991, Kandungan Organik
15. Atmaja, N.D. 2007. Aktivitas Antioksidan Tumbuhan Tingkat Tinggi. Bandung : ITB.
Fraksi Eter dan Air Ekstrak Metanolik Daun 18. Masduki, I. 1996. Efek Antibakteri Ekstrak
Jambu Biji (Psidium guajava Linn.) terhadap Biji Pinang (Areca catechu) terhadap S.aureus
Radikal Bebas 1,1 - difenil 2-pikrilhidrazil dan E. coli. Cermin Dunia Kedokteran.
(DPPH). Skripsi. Surakarta : Fakultas Farmasi 19. Robinson. T. 1995. Kandungan Organik
USB. Tumbuhan Tinggi. Penerjemah:Padmawinata,
K. Bandung : Penerbit ITB.