You are on page 1of 7

JURNAL ILMIAH MANUNTUNG, 1(2), 133-139, 2015 ISSN CETAK.

2443-115X
ISSN ELEKTRONIK. 2477-1821

UJI AKTIVITAS EKSTRAK ETANOL GAMBIR (Uncaria gambir Roxb.)


TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA BAKAR PADA KULIT PUNGGUNG
MENCIT PUTIH JANTAN (Mus musculus)

Submitted : 19 Nov 2015


Edited : 15 Des 2015
Accepted : 21 Des 2015

Fitri Handayani, Eka Siswanto, Lintang Ayu Trisna Pangesti

Akademi Farmasi Samarinda


Email : sausanrukan@yahoo.co.id

ABSTRACT
Gambir (Uncaria gambir Roxb.) contains flavonoids, tannins, saponins and alkaloids that can help in
the healing process of burns on the back skin of mice. Gambir has been used for the treatment because it has
the effect of antimicrobial and anti-inflammatory. Gambir is used by the people as a traditional medicine to
treat burns.This research is experimental research. The object studied is the potential of gambir extract on
healing burns of mice back skin. The number of mice used are 15 which divided into 5 groups: the positive
control group (branded ointment), negative control group (vaseline flavum), group of gambir ethanol extract
and vaseline flavum concentration of 25%, 35%, and 45%. Each group consisted of 3 mice.Backs of the mice
induced using a heated solder which tip contained stainlees plate measuring 1x1 cm and placed for 2
seconds on the back skin of mice. The percentage of burns healing is obtained by calculating the surface
area of the wound. The data were analyzed using ANOVA analysis followed by LSD test. The results showed
that ethanol extract of gambir concentration of 25% with the healing burns percentage of (72.00%), the
concentration of 35% (85.00%), and the concentration of 45% (88.67%) have activity on healing burns of
back skin of mice. The results of data analysis using ANOVA showed that the data has significant differences
with a significance value <0.05 is 0.000. LSD test results stated that each treatment group have significant
differences with a significance value <0.05. It can be seen that with increasing dose will be followed by
duration of burns healing.

Keywords : ethanol extract of gambir, burns, wound surface area

PENDAHULUAN Salah satu tumbuhan yang digunakan


Kulit adalah organ tubuh yang terletak masyarakat sebagai obat tradisional adalah
paling luar dan membatasinya dari lingkungan tumbuhan gambir (Uncaria gambir Roxb.) yang
hidup manusia. Kulit merupakan organ yang termasuk famili Rubiaceae. Tumbuhan digunakan
esensial dan vital serta merupakan cermin masyarakat untuk mengobati berbagai penyakit
kesehatan dan kehidupan. Kulit juga sangat seperti luka terbakar, luka, sariawan, radang gusi
kompleks, elastis dan peka. Masalah pada kulit (getahnya), radang tenggorokan, diare, disentri,
yang sering dijumpai adalah luka. Luka ada batuk, haid banyak, demam kuning, dan suara
beberapa jenis, salah satunya adalah luka bakar(1). parau(3).
Luka bakar adalah kerusakan atau Dilaporkan adanya penelitian aktifitas
kehilangan jaringan yang disebabkan kontak gambir sebagai analgetik dan antiinflamasi(4),
dengan sumber panas seperti api, air panas, bahan antimikroba(5), antioksidan(6) dan antinematoda(7).
kimia, listrik dan radiasi(2). Luka bakar jika tidak Penelitian tentang toksisitasnya terhadap ginjal,
ditangani sesegera mungkin, maka akan hati dan jantung telah dilakukan oleh Armenia et
menyebabkan berbagai komplikasi seperti infeksi, al., 2005(8), sedangkan penelitian tentang
perdarahan, ketidakseimbangan elektrolit, sampai teratogenitasnya secara in–ovo telah dilakukan
syok. oleh Almahdy et al., 2004(9).

133 AKADEMI FARMASI SAMARINDA


JURNAL ILMIAH MANUNTUNG, 1(2), 133-139, 2015 FITRI HANDAYANI

Kandungan utama gambir adalah katekin mengontrol kesehatan dan menyeragamkan


(51%), zat penyamak (20-25%), asam makanannya.
catechutannat, quersetin, catechu merah, gambir 3. Pembuatan Salep Ekstrak Gambir
fluoresein, abu, asam lemak, lilin, alkaloid, dan Vaselin flavum diaduk sebagian dengan
tanin. Kandungan kimia gambir yang paling ekstrak etanol gambir, kemudian ditambahkan
banyak dimanfaatkan adalah katekin dan tanin(10). sisa vaselin flavum diaduk lagi sampai
Kandungan kimia gambir yang terbesar adalah semuanya tercampur atau homogen,
katekin merupakan bagian dari golongan disesuaikan dengan masing-masing
flavonoid, flavonoid berfungsi sebagai antibakteri konsentrasi.
dengan cara membentuk senyawa kompleks 4. Pembuatan Luka Bakar
terhadap protein ekstraseluler yang menganggu Solder panas dimodifikasi dengan lempeng
integritas membran sel bakteri(11). Kandungan tanin stainless yang berukuran 1x1 cm. Rambut pada
dalam gambir bekerja baik sebagai antibakteri dan daerah punggung mencit dicukur, kemudian
antifungi. Tanin dapat digunakan sebagai ditempel solder panas ke punggung mencit
adstringen yang menyebabkan penciutan pori-pori selama 2 detik, sampai bagian dermis beserta
kulit, memperkeras kulit, menghentikan jaringan yang terikat dibawahnya, sehingga
pendarahan yang ringan, antiseptik dan obat luka terjadi pelepuhan dan kulit terkelupas pada
bakar(12). Alkaloid memiliki kemampuan sebagai bagian tertentu.
antibakteri. Mekanisme yang diduga adalah dengan 5. Proses pengobatan luka bakar pada punggung
cara menganggu komponen penyusun mencit
peptidoglikan pada sel bakteri, sehingga lapisan a. Disiapkan 5 kelompok hewan uji yang
dinding sel tidak terbentuk secara utuh dan terdiri dari 3 mencit tiap kelompok :
menyebabkan kematian sel tersebut. Berdasarkan kelompok I pemberian kontrol positif
hal tersebut, maka peneliti melakukan pengujian (salep bermerek), kelompok II pemberian
aktivitas dari ektrak etanol gambir (Uncaria kontrol negatif (vaselin flavum), kelompok
gambir Roxb.) untuk mempercepat penyembuhan III pemberian ekstrak etanol gambir
luka bakar pada kulit punggung mencit putih konsentrasi 25% dan vaselin flavum,
jantan yang diinduksi dengan solder yang kelompok IV pemberian ekstrak etanol
dipanaskan dengan ujung yang terdapat lempeng gambir konsentrasi 35% dan vaselin
stainless berukuran 1x1 cm. flavum, kelompok V pemberian ekstrak
etanol gambir konsentrasi 45% dan vaselin
BAHAN DAN METODE flavum.
Bahan b. Disiapkan sediaan uji yaitu salep
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah bermerek, vaselin flavum, dan ekstrak
: Gambir, etanol 95% dan vaselin flavum. etanol gambir.
c. Pengujian penyembuhan luka dengan :
Metode 1) Dioleskan salep bermerek pada
1. Konsentrasi Ekstrak Etanol Gambir kelompok pertama terhadap luka bakar
Konsentrasi yang digunakan ada 3 peringkat pada kulit punggung mencit.
konsentrasi, di mana konsentrasi ekstrak etanol 2) Dioleskan vaselin flavum pada
gambir yang digunakan adalah konsentrasi kelompok kedua terhadap luka bakar
(25%), (35% ), dan (45% ). pada kulit punggung mencit.
2. Penyiapan Hewan Uji 3) Dioleskan ekstrak etanol gambir dan
Mencit putih yang akan digunakan pada vaselin flavum pada kelompok ketiga
pengujian terlebih dahulu disiapkan dan dengan konsentrasi (25%), keempat
dikondisikan selama 1 minggu dengan dengan konsentrasi (35%), dan kelima
dilakukan penimbangan berat badan mencit dengan konsentrasi (45%) terhadap
sekali setiap hari sebelum pengujian. luka bakar pada kulit punggung
Penyiapan hewan uji ini dilakukan agar hewan mencit.
uji dapat beradaptasi dengan lingkungan baru,

AKADEMI FARMASI SAMARINDA 134


JURNAL ILMIAH MANUNTUNG, 1(2), 133-139, 2015 FITRI HANDAYANI

d. Perawatan Luka Bakar nutrisi atau mengalami defisiensi suatu zat


Mencit yang telah dilukai pada bagian makanan maka laju pertumbuhan hewan tersebut
kulit punggungnya masing-masing diberi akan terhambat(13). Pertumbuhan berat badan
perawatan berdasarkan kelompoknya. hewan akan berjalan normal apabila makanan yang
Perawatan dilakukan mulai hari ke-1 diberikan mengandung nutrisi dalam kualitas dan
sampai hari ke-14 sebanyak 1 kali sehari. kuantitas yang baik(14). Mencit yang diadaptasi
Luka bakar dirawat secara terbuka hingga selama 1 minggu dianggap sehat dan dapat
sembuh yang ditandai dengan merapat dan digunakan sebagai hewan uji karena mengalami
tertutupnya luka. kenaikan berat badan setiap harinya .
e. Diamati perubahan pada luka bakar selama Mencit dibagi menjadi 5 kelompok yang
14 hari secara makroskopik perkembangan masing-masing kelompok terdiri dari 3 mencit
penyembuhan luka pada kulit punggung kelompok pertama yaitu kontrol positif yang diberi
mencit dan pengukuran luas permukaan salep bermerek, kelompok kedua yaitu kontrol
luka dengan menggunakan jangka sorong. negatif yang diberi vaselin flavum, kelompok
ketiga yaitu ekstrak etanol gambir konsentrasi
HASIL DAN PEMBAHASAN 25%, kelompok keempat yaitu ekstrak etanol
Uji Aktivitas Ekstrak Etanol Gambir Terhadap gambir konsentrasi 35%, dan kelompok kelima
Penyembuhan Luka Bakar Pada Kulit yaitu ekstrak etanol gambir konsentrasi 45%.
Punggung Mencit Setelah dilakukan pengelompokkan, selanjutnya
Pengujian dilakukan secara bersamaan dilakukan pencukuran bulu mencit menggunakan
antara kelompok kontrol positif, kelompok kontrol alat pencukur bulu dibagian sekitar punggung
negatif, dan kelompok ekstrak etanol gambir mencit hal ini bertujuan agar memudahkan pada
dengan 3 variasi konsentrasi. Pada penelitian ini saat pembuatan luka bakar pada kulit punggung
digunakan 3 konsentrasi berbeda, yang bertujuan mencit.
untuk mengetahui konsentrasi maksimal dari Pengujian aktivitas ekstrak etanol gambir
ekstrak etanol gambir dalam penyembuhan luka terhadap luka bakar pada kulit punggung mencit
bakar pada kulit punggung mencit. Konsentrasi dilakukan dengan cara mencampurkan ekstrak
ekstrak etanol gambir terdiri dari konsentrasi 25%, kental gambir dengan basis salep vaselin flavum
35%, dan 45% kemudian semua kosentrasi dibuat dengan konsentrasi yang telah ditentukan.
dalam 1 g stok salep untuk persediaan 2 hari Pemilihan vaselin kuning sebagai basis
masing-masing hewan uji diberikan dosis sebanyak dikarenakan banyak digunakan dalam penggunaan
0,1 g untuk sekali oles. Sebelum melakukan basis salep pada umumnya yang bersifat
pengujian terlebih dahulu diadaptasikan hidrokarbon sehingga tidak mudah hilang jika
masingmasing hewan uji selama 1 minggu, hal ini terkena air sehingga dapat memperpanjang kontak
dimaksudkan agar keadaan mencit kembali stabil, antara bahan obat dan kulit.
mengontrol kesehatannya dan dapat menyesuaikan Pembuatan luka bakar dengan cara
diri terhadap lingkungan baru. menempelkan solder panas diatas punggung
Adaptasi dilakukan dengan cara memberi mencit dengan lempeng stainlees berukuran 1x1
makananan dan menimbang berat badan hewan uji cm selama 2 detik, kemudian salep dioleskan ke
selama 1 minggu menggunakan timbangan digital hewan uji dan dioleskan sehari 1 kali.
hal ini bertujuan untuk mengontrol kesehatan
hewan uji. Grafik penimbangan rata-rata berat Hasil Persentase Penyembuhan Luka Bakar
badan mencit dapat dilihat pada gambar 1. Hasil penelitian mengenai aktivitas ekstrak
Berdasarkan gambar 1 grafik penimbangan etanol gambir dan vaselin flavum terhadap
rata-rata berat badan mencit selama 1 minggu penyembuhan luka bakar pada kulit punggung
grafik mengalami kenaikan setiap harinya, hal ini mencit dapat dilihat pada gambar 2.
dikarenakan mencit diberi makanan dan minuman Hasil persentase penyembuhakan luka bakar
setiap harinya tepat waktu. Kenaikan berat badan berdasarkan grafik menunjukkan bahwa kontrol
mencit sangat dipengaruhi oleh nutrisi yang ada positif yang dioleskan salep bermerek lebih cepat
dalam makanan, apabila seekor hewan kekurangan menutup luka dengan persentase kesembuhan

135 AKADEMI FARMASI SAMARINDA


JURNAL ILMIAH MANUNTUNG, 1(2), 133-139, 2015 FITRI HANDAYANI

sebesar 100% pada hari ke-11 hal ini dapat digunakan sebagai kontrol positif. Salep bermerek
dikarenakan salep bermerek yang digunakan yang digunakan mengandung bahan aktif, Radix
sebagai kontrol positif merupakan salep yang scutellarie yang memiliki khasiat untuk mengatasi
dipasarkan sebagai salep luka bakar yang sudah peradangan, demam, kejang-kejang dan
terkenal dan telah mengalami beberapa proses meningkatkan daya tahan tubuh; Cortex
pengujian baik uji praklinik maupun uji klinik dan phellodendri yang berkhasiat untuk membunuh
pada salep bermerek yang digunakan memiliki zat kuman, bakteri, jamur, dan dapat mengurangi kulit
aktif lebih dari satu sehingga proses penyembuhan merah dan peradangan; Rhizoma coptidis yang
luka bakar terjadi dengan cepat. Fungsi kontrol berkhasiat sebagai antibakteri, anti peradangan,
positif adalah sebagai pembanding apakah zat uji antioksidan, dan megeluarkan panas tubuh.
bisa berefek sama dengan obat luka bakar yang

Gambar 1. Grafik Penimbangan Rata-Rata Berat Badan Mencit

Gambar 2. Grafik Persentase Penyembuhan Luka Bakar

AKADEMI FARMASI SAMARINDA 136


JURNAL ILMIAH MANUNTUNG, 1(2), 133-139, 2015 FITRI HANDAYANI

Kontrol negatif yang digunakan adalah peptidoglikan pada sel bakteri, sehingga lapisan
vaselin flavum, kontrol negatif berfungsi untuk dinding sel tidak terbentuk secara utuh dan
mengetahui apakah basis yang digunakan menyebabkan kematian sel tersebut(17). Tanin
mempunyai efek terhadap hewan uji. Kontrol dalam gambir berfungsi sebagai antibakteri dan
negatif mulai terlihat perubahan lukanya pada hari antifungi serta sebagai adstringen yang
ke-5 hasil persentase penyembuhan yang menyebabkan penciutan pori-pori kulit,
dihasilkan kontrol negatif sebesar 32,67%. Kontrol memperkeras kulit, dan menghentikan pendarahan
negatif memiliki persentase penyembuhan yang yang ringan(10).
tidak terlalu besar tetapi menunjukkan adanya Tanin juga mempunyai daya antibakteri
proses penyembuhan. Hal ini dikarenakan vaselin dengan cara mempresipitasi protein, karena diduga
flavum dapat menghambat hilangnya kandungan tanin mempunyai efek yang sama dengan senyawa
air dari sel-sel kulit dengan membentuk lapisan fenolik(18). Efek antibakteri tanin antara lain
film yang waterproff. Vaselin flavum juga mampu melalui reaksi dengan membran sel, inaktivasi
meningkatkan hidrasi pada kulit. Sifat-sifat enzim, dan destruksi atau inaktivasi fungsi materi
tersebut sangat menguntungkan karena mampu genetik. Saponin memiliki kemampuan sebagai
mempertahankan kelembaban kulit sehingga pembersih dan antiseptik yang berfungsi
vaselin flavum disebut juga memiliki sifat membunuh kuman atau mencegah pertumbuhan
moisturizer dan emollient. Ekstrak etanol gambir mikroorganisme yang biasa timbul pada luka
konsentrasi 25% mulai terlihat proses sehingga luka tidak mengalami infeksi yang
penyembuhan luka pada hari ke-4 dan memiliki berat(19). Kemampuan gambir untuk
persentase penyembuhan sebesar 72,00%, ekstrak menyembuhkan luka bakar disebabkan adanya zat
etanol gambir konsentrasi 35% dan 45% memiliki antibakteri, dimana zat tersebut berperan sebagai
persentase penyembuhan sebesar 85,00% dan anti mikroba dan anti jamur, dengan adanya zat
88,67% karena didalam ekstrak etanol gambir tersebut sebagai antibakteri dapat menekan
terkandung senyawa kimia yang dapat membantu pertumbuhan bakteri patogen dan mencegah
proses penyembuhan luka bakar. terjadinya infeksi pada luka sehingga kesembuhan
Mekanisme penyembuhan luka dengan luka dapat dipercepat. Secara alami tubuh
ekstrak etanol gambir dapat terjadi dikarenakan mempunyai kemampuan untuk melindungi dan
pada ekstrak etanol gambir terdapat senyawa kimia memulihkan dirinya. Peningkatan aliran darah ke
yang berfungsi mempercepat penyembuhan luka daerah yang rusak, membersihkan sel dan benda
yaitu senyawa flavonoid yang berfungsi sebagai asing dan perkembangan awal dari proses
antibakteri dengan cara membentuk senyawa penyembuhan secara normal tanpa bantuan.
kompleks terhadap protein extraseluler yang Mekanisme penyembuhan luka secara alami akan
menganggu integritas membran sel mengalami tiga fase yaitu: fase inflamasi, fase
(11)
bakteri .Flavonoid juga memiliki efek proliferasi, dan fase maturasi. Perawatan dapat
antiinflamasi dimana berfungsi sebagai anti radang membantu untuk mempercepat dalam proses
dan mampu mencegah kekakuan, nyeri dan penyembuhan luka diantaranya perawatan terhadap
berfungsi sebagai antioksidan sehingga mampu kandang mencit yang setiap harinya selalu
menghambat zat yang bersifat racun(15). dibersihkan, memberi makan dan minum mencit
Adapun mekanisme kerja dari flavonoid agar mencit tidak sakit.
yaitu melancarkan peredaran darah ke seluruh Proses penyembuhan luka bakar
tubuh dan mencegah terjadinya penyumbatan pada membutuhkan beberapa proses untuk
pembuluh darah, mengandung antiinflamasi, juga menggantikan jaringan yang telah rusak, dalam hal
berfungsi sebagai antioksidan, dan membantu ini proses epitelisasi terjadi setelah pertumbuhan
mengurangi rasa sakit jika terjadi pendarahan atau dari jaringan granulasi yang terlebih dahulu
pembengkakan(16). Selain flavonoid yang memiliki diawali dengan proses inflamasi dimana terjadi
kemampuan sebagai antibakteri adalah alkaloid, permeabilitas membran sel sehingga terjadi rubor
alkaloid juga memiliki kemampuan sebagai (kemerahan) dan juga peradangan dan terkadang
antibakteri. Mekanisme yang diduga adalah dengan disertai dengan adanya bula. Proses ini bertujuan
cara mengganggu komponen penyusun agar sel darah putih dan trombosit membatasi

137 AKADEMI FARMASI SAMARINDA


JURNAL ILMIAH MANUNTUNG, 1(2), 133-139, 2015 FITRI HANDAYANI

kerusakan yang lebih serius juga mempercepat 2. Konsentrasi kelompok ekstrak etanol gambir
penyembuhan. Proses ini terjadi pada hari ke-1 yang paling efektif terhadap penyembuhan
sampai hari ke-3, sedangkan proses proliferasi luka bakar adalah konsentrasi 45%.
ketika luka menjadi meradang berbentuk benjolan
halus yang disebut granula sehingga epitel pada DAFTAR PUSTAKA
tepi luka yang terdiri dari sel basal terlepas dan 1. Wasitaatmadja, S.2002. Ilmu Penyakit Kulit
mengisi permukaan luka dan sel akan mengalami dan Kelamin. Ed. Adhi Djuanda. Edisi ke-
3.Cetak ulang 2002 dengan perbaikan.FKUI.
pembelahan secara mitosis hingga menjadi matang
2. Moenadjat, Y. 2001. Luka Bakar Dalam
pada perlakuan ini terjadi pada hari ke-4 sampai Penge-tahuan Klinik Praktis, ed.2, Fakultas
hari ke-21. Adapun proses pematangan ini tiap Kedokter-an Universitas Indonesia. Jakarta.
luka berbeda-beda tergantung pada efek sediaan 3. Hadad, EA., NR, Ahmadi., Herman., Supriadi.,
yang telah diformulasi dan juga keadaan fisiologi A., Hasibuan.,. 2007. Teknologi Budidaya dan
hewan uji, proses pematangan ini dimulai pada hari Pengolahan Gambir. Balai Penelitian Tanaman
ke-21. Rempah dan Aneka Tanaman Industri.
4. Sari, G.P. 2010. Uji Efek Analgetik dan
Ekstrak etanol gambir diuji cobakan pada
Antiinflamasi Ekstrak Kering Air Gambir
punggung mencit yang telah dilukai dengan solder Secara In Vivo. Skripsi. Jakarta : Universitas
panas. Menggunakan mencit sebagai hewan uji Islam Syarif Hidayatullah.
karena perawatan untuk mencit lebih mudah 5. Chosdu, R., Taty, E.B., dan Yessi, W. 2005.
dibandingkan menggunakan hewan uji yang lain Uji Ekstrak Daun Gambir (Uncaria Gambir
sehingga memudahkan dalam pengamatan dan (Hunter) Roxb), Awet Radiasi Terhadap
pengukuran. Ekstrak etanol dioleskan pada luka Kemampuannya Sebagai Anti Mikroba.
Proseding Seminar Nasional Tumbuhan Obat
bakar dengan konsentrasi 25%, 35% dan 45%.
Indonesia XXVI. Padang : Kelompok Kerja
Pengamatan dan pengukuran dilakukan selama 14 Tumbuhan Obat Indonesia.
hari, dimana setiap hari dilakukan pengobatan 6. Chosdu, R., dan Sudrajat, A. 2005. Uji Radikal
sebanyak 1 kali sehari. Bebas dengan Metoda ESR pada Daun Gambir
Data yang diperoleh kemudian dianalisis (Uncaria gambir (Hunter) Roxb.) Awet
dengan program SPSS, terlebih dahulu data Radiasi. Proseding Seminar Nasional
Tumbuhan Obat Indonesia. Padang :
dianalisis untuk mengetahui data berdistribusi
Kelompok Kerja Tumbuhan Obat Indonesia.
normal dengan menggunakan One-Sample 7. Alen, Y., Rahmayuni, E. dan Bakhtiar, A.
Kolmogrov-Smirnov Test setelah data dianalisis 2005. Isolasi Senyawa Bioaktif Antinematoda
didapatkan kesimpulan bahwa data berdistribusi Bursa Pelenchus Xylophilus Dari Ekstrak
normal karena nilai p-value > 0,05 yaitu 0,553. Gambir. Proseding Seminar Nasional
Data kemudian dianalisis dengan menggunakan uji Tumbuhan Obat Indonesia XXVI. Padang :
ANOVA didapatkan nilai p-value < 0,05 yaitu Kelompok Kerja Tumbuhan Indonesia.
8. Armenia, A., Siregar, dan Arifin H. 2005.
0,000 yang berarti data tersebut memiliki
Toksisitas Ekstrak Gambir (Uncaria gambir
perbedaan bermakna. Data kemudian dilanjutkan Roxb.) terhadap Organ Ginjal, Hati dan
ke uji LSD untuk mengetahui perbedaan bermakna Jantung Mencit. Proseding Seminar Nasional
masing-masing perlakuan, sehingga diperoleh Tumbuhan Obat Indonesia XXVI. Padang :
kesimpulan hasil uji LSD menunjukkan bahwa Kelompok Kerja Tumbuhan Obat Indonesia
ekstrak etanol gambir konsentrasi 25%, 35%, dan 9. Almahdy, Samah, A. dan Sari, L. 2004. Uji
45% memiliki perbedaan bermakna dengan kontrol Teratogenitas Gambir Murni Secara In- Ovo.
Skripsi. Padang : Farmasi FMIPA UNAND.
positif dan kontrol negatif. Ekstrak etanol gambir
10. Bakhtiar, A. 1991. Manfaat Tanaman
konsentrasi 25%, 35%, dan 45% masing-masing Gambir,Makalah Penataran Petani dan
memiliki perbedaan bermakna yang signifikan. Pedagang Pengumpul Gambir di Kecamatan
Pangkalan Kab. 50 Kota 2930 November
SIMPULAN 1991. Padang : FMIPA UNAND.
1. Ekstrak etanol gambir konsentrasi 25%, 35%, 11. Dwidjoseputro, A. 1994. Pengantar Fisiologi
Tumbuhan. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka
dan 45% memiliki aktivitas terhadap
Mulia.
penyembuhan luka bakar pada kulit punggung
mencit.

AKADEMI FARMASI SAMARINDA 138


JURNAL ILMIAH MANUNTUNG, 1(2), 133-139, 2015 FITRI HANDAYANI

12. Anief, M.1997. Formulasi Obat Topikal 16. Wahyuningsih, S. Soemardji, A.A. dan
Dengan Dasar Penyakit Kulit. Yogyakarta : Febiyanti, D. 2006. Efek Gel Lidah Buaya
Gajah Mada University Press. (Aloe barbadensis Mill) Terhadap
13. Dawes, B. 1952. A Hundred Years of Biology. Penyembuhan Luka Bakar Eksperimen Pada
University of London Inc. London Tikus Wistar Betina. Prosiding Seminar
14. Rasyaf. 1990. Bahan Makanan Unggas di Nasional Tumbuhan Obat Indonesia XXIX.
Indonesia. Yogyakarta : Penerbit Kanisius. 17. Robinson, T. 1991, Kandungan Organik
15. Atmaja, N.D. 2007. Aktivitas Antioksidan Tumbuhan Tingkat Tinggi. Bandung : ITB.
Fraksi Eter dan Air Ekstrak Metanolik Daun 18. Masduki, I. 1996. Efek Antibakteri Ekstrak
Jambu Biji (Psidium guajava Linn.) terhadap Biji Pinang (Areca catechu) terhadap S.aureus
Radikal Bebas 1,1 - difenil 2-pikrilhidrazil dan E. coli. Cermin Dunia Kedokteran.
(DPPH). Skripsi. Surakarta : Fakultas Farmasi 19. Robinson. T. 1995. Kandungan Organik
USB. Tumbuhan Tinggi. Penerjemah:Padmawinata,
K. Bandung : Penerbit ITB.

139 AKADEMI FARMASI SAMARINDA

You might also like