KMK No 1792 TTG Pedoman Pemeriksaan Kimia Klinik 1 PDF

You might also like

You are on page 1of 116
Menimbang Mengingat MENTER! KESEHATAN IK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1792/MENKES/SK/XII/2010 TENTANG PEDOMAN PEMERIKSAAN KIMIA KLINIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, g ia bahwa pemeriksaan laboratorium kesehatan bidang kimia klinik merupakan hal yang sangat menentukan dalam penegakan diagnosis, monitoring terapi dan prognosis penyakit; bahwa dalam rangka meningkatkan pelayanan pemeriksaan kimia klinik di laboratorium kesehatan agar dapat terlaksana dengan efektif dan efisien, serta menghasilkan pemeriksaan yang berkualitas, tepat, cepat, dan teliti perlu disusun suatu pedoman; bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Menteri Kesehatan tentang Pedoman Pemeriksaan Kimia Klinik; Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072); Menetapkan KESATU KEDUA 10. Cal 12, (MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3637); Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 364/Menkes/SK/III/2003 tentang Laboratorium Kesehatan; Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1267/Menkes/SK/XIV/2004 Tentang Standar_Pelayanan Laboratorium Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota; Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1224/Menkes/SK/XI/2007 Tentang Pedoman Klasifikasi dan Kodefikasi Jenis Pemeriksaan, Spesimen, — Metode Pemeriksaaan Laboratorium Kesehatan; Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 605/Menkes/SK/VII/2008 Tentang Standar Balai Laborato‘ium Kesehatan dan Balai Besar Laboratorium Kesehatan; Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 657/Menkes/Per/VIIU2009 tentang Pengiriman dan Penggunaan Spesimen Klinik, Materi Biologik dan Muatan Informasinya; Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 658/Menkes/Per/VIII/2009 tentang Jejaring Laboratorium Diagnosis Penyakit Infeksi New Emerging dan Re-Emerging; Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 411/Menkes/Per/III/2010 tentang Laboratorium Klinik; Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1144/Menkes/Per/VIIV/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan; MEMUTUSKAN: KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN TENTANG PEDOMAN PEMERIKSAAN KIMIA KLINIK. Pedoman Pemeriksaan Kimia Klinik sebagaimana dimaksud dalam Diktum Kesatu tercantum dalam Lampiran Keputusan ini KETIGA KEEMPAT KELIMA MENTER) KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA Pedoman Pemeriksaan Kimia Klinik merupakan acuan bagi laboratorium Kesehatan milik Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, Swasta serta pihak- pihak yang terkait dalam penyelenggaraan pelayanan pemeriksaan kimia klinik di laboratorium kesehatan. Pembinaan dan pengawasan pelaksanaan keputusan ini dilakukan secara berjenjang oleh Menteri, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing. Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 14 Desember 2010

You might also like