Professional Documents
Culture Documents
BAB I
KETENTUAN UMUM
PASAL 1
PENGERTIAN
Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan :
1. Yayasan adalah Yayasan Ma’bulo Sibatang Makassar disingkat Yamasi.
2. Pegawai adalah mereka yang setelah memenuhi syarat-syarat yang
ditentukan dalam peraturan ini, diangkat oleh Ketua Yayasan dan diserahi
tugas dalam suatu unit kerja (Badan Usaha) Yayasan, terikat dalam suatu
perjanjian kerja atau kesepakatan kerja bersama, bekerja secara penuh
waktu, diberikan gaji dan penghasilan lainnya.
3. Pegawai Tidak Tetap adalah pegawai yang bekerja paruh waktu di Akademi
Farmasi Yamasi karena keahliannya yang dibutuhkan, menerima gaji setiap
bulannya sesuai dengan perjanjian kerja atau kesepakatan dan kemampuan
keuangan yayasan.
4. Pegawai honorer atau pekerja bulanan adalah mereka yang bekerja di
Akademi Farmasi Yamasi yang menerima gaji setiap bulannya sesuai dengan
perjanjian kerja atau kesepakatan kerja bersama.
5. Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama
mentranformasikan, mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni melalui pendidikan, penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat.
6. Dosen Tidak Tetap adalah dosen dari lembaga pendidikan, perorangan dan
atau instansi lainnya yang diserahi tegas dosen untuk satu atau lebih mata
kuliah di Akademi Farmasi Yamasi di berikan honor sesuai ketentuan yang
berlaku dan kemampuan keuangan Yamasi.
7. Dosen dipekerjakan adalah Pegawai Negeri Sipil yang berkedudukan sebagai
Dosen Kopertis Dikti Depdiknas yang ditugaskan di Akademi Farmasi Yamasi
untuk bekerja penuh waktu. Diberikan gaji dan penghasilan lainnya oleh
pemerintah dan yayasan memberikan imbalan tambahan sesuai prestasi
kerja, kemampuan keuangan yayasan dan atau ketentuan yang ditetapkan
oleh Pemerintah.
PASAL 2
KEDUDUKAN PERATURAN
KEPEGAWAIAN YAYASAN MA’BULO SIBATANG
PASAL 3
JENIS KEPEGAWAIAN YAYASAN
1. Pegawai Yayasan terdiri dari :
a. Pegawai Tetap
b. Pegawai Tidak Tetap
2. Pegawai tetap terdiri dari :
a. Tenaga Pendidik
b. Tenaga Kependidikan
3. Tenaga Pendidik terdiri dari :
a. Dosen tetap Yayasan
b. Dosen tidak tetap
c. Dosen dipekerjakan
4. Tenaga Kependiikan terdiri :
a. Tenaga/Pegawai Tetap Yayasan
b. Tenaga/pegawai honorer/bulanan
5. Tenaga Kependidikan adalah pegawai yayasan yang diangkat untuk menunjang
penyelenggaraan pendidikan meliputi :
a. Laboran
b. Pustakawan
c. Akuntansi
d. Operator/Pranata Komputer
e. Statistisi
f. Instruktur
g. Tutor Bahasa Asing
h. Teknik Elektronik
i.Teknik Elektrik
j.Security
k. Arsiparis
l.Driver
m. Tenaga lainnya sesuai kebutuhan dan latar belakang pendidikan yang sesuai.
PASAL 5
TANGGUNG JAWAB PEGAWAI
1. Setiap pegawai wajib setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, Undang-
undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia,
Kebhinekatunggalikaan, pemerintah dan yayasan.
2. Setiap pegawai wajib mentaati peraturan disiplin yang berlaku dan melaksanakan
tugas kedinasan yang dipercayakan kepadanya dengan penuh kesungguhan dan
tanggungjawab.
3. Dalam rangka pembinaan terhadap peserta didik, setiap pegawai wajib
menjunjung tinggi pancasila, UUD 1945, Negara kesatuan RI dan Bhineka tunggal
ika.
4. Pegawai wajib melaksanakan tugas sesuai Job description dan uraian kerja
masing-masing yang sekaligus menjadi salah satu unsur penilaian bagi pegawai
yang bersangkutan.
5. Pegawai taat dan patuh pada perintah dan prosedur kerja yang ditetapkan atasan.
6. Selain tugas sebagaimana tercantum pada Job description masing-masing setiap
pegawai wajib melaksanakan tugas kedinasan lainnya atas perintah atasan.
7. Pegawai wajib kerjasama dengan pegawai lain, membina kesatuan dan
kekompakan korps dan memelihara kesetiakawanan untuk kelancaran tugas.
8. Pegawai wajib memberikan laporan secara tertulis dengan dilengkapi fakta dan
data kepada atasan apabila diketahui atau patut diduga terjadi penyimpangan
yang dapat merugikan yayasan dan yang dilakukan oleh teman sejawat, oleh
atasan lain maupun dari anggota organ Yayasan.
9. Apabila dengan penyimpangan dan atau penyalahgunaan wewenang dilakukan
oleh atasan langsungnya, laporan dilakukan secara berjenjang ke atasan dari
atasan langsung.
10. Pegawai tidak diperkenankan bekerja di instansi lain pada jam kerja resmi,
kecuali mendapat ijin dari atasan dan persetujuan Ketua Yayasan.
PASAL 7
KUALIFIKASI DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
1. Persyaratan Umum
a. Warga negara Indonesia.
b. Memiliki Komitmen terhadap Yayasan termasuk Institusinya
c. Beriman dan bertaqwa
d. Berkelakuan baik yang dibuktikan dengan surat keterangan POLRI setempat.
e. Mempunyai pendidikan, kecakapan atau keahlian yang diperlukan sesuai
dengan formasi yang tersedia.
f. Berbadan sehat jasmani dan rohani yang dibuktikan dengan Surat Keterangan
Dokter.
g. Tidak pernah diberhentikan dengan tidak terhomat sebagai pegawai baik dari
instansi pemerintah atau instansi swasta.
h. Tidak terikat dengan Instansi Lain
2. Kualifikasi pendikan minimum dosen Yayasan adalah :
a. Lulusan Program Magister (S2) dengan latar belakang pendidikan DIII Farmasi
dan Strata 1 Farmasi
PASAL 8
PENGADAAN PEGAWAI
1. Pengadaan pegawai berdasarkan kebutuhan dan tercantum dalam formasi
2. Di dalam formasi kepegawaian tercantum jumlah, kualifikasi, pendidikan dan
kompetensinya baik untuk tenaga pendidik maupun tenaga kependidikan
3. Setiap warga negara indonesia yang memenuhi persyaratan mempunyai
kesempatan yang sama untuk menjadi pegawai Yamasi
4. Setiap pelamar akan diseleksi :
a. Administratif melalui pemeriksaan berkas;
b. Ujian tertulis yang berkaitan dengan substansi kompetensinya ;
c. Ujian praktek untuk mengukur keterampilan yang dimiliki sesuai dengan tugas
dan pekerjaan yang diberikan;
d. Pemeriksaan kesehatan;
e. Psikotest;
f. Seleksi lainnya untuk mendukung obyektivitas.
5. Hasil seleksi dibahas dalam suatu rapat tim yang dibentuk oleh Ketua Yayasan
6. Ketua Tim adalah Direktur Akademi Farmasi Yamasi.
7. Hasil seleksi berupa rekomendasi hasil rapat tim disampaikan kepada Ketua
Yayasan.
PASAL 9
PERJANJIAN/KESEPAKATAN KERJA BERSAMA
1. Perjanjian kerja/ kesepakatan kerja bersama dibuat secara tertulis;
2. Unsur-unsur dalam perjanjian kerja/kesepakatan kerja bersama sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) pasal ini meliputi :
a. Waktu berlakunya perjanjian kerja;
b. Jumlah atau besarnya gaji dan penghasilan lain;
c. Kewajiban tugas, pekerjaan dan tanggung jawab bagi pegawai;
d. Hak-hak lain selama dalam ikatan perjanjian kerja;
e. Kedisiplinan dan sanksi
f. Kewajiban yayasan apabila memutuskan hubungan kerja sepihak sesuai
peraturan perundang-undangan berlaku;
g. Sanksi bagi pegawai yang karena kesengajaan dan atau kelalaiannya
sehingga merusak dan atau menghilangkan harta milik yayasan.
PASAL 10
MASA PERCOBAAN
1. Hasil seleksi dan rekomendasi Ketua Tim dan pertimbangan lainnya, Ketua
Yayasan menerbitkan Surat Keputusan masa percobaan untuk calon pegawai
yang terpilih
2. Masa percobaan dimaksudkan :
a. Bagi Direktur Akademi Farmasi Yamasi dapat mengamati lebih cermat dan
menyeluruh terhadap calon pegawai antara lain kecakapan, keterampilan,
kedisiplinan, loyalitas, sopan santun, etis kerja dan sebagainya;
b. Bagi calon pegawai untuk dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja
dan sekaligus menetapkan apakah yang bersangkutan akan menjadi pegawai
atau mengundurkan diri.
c. Lamanya masa percobaan minimum 6 (enam) bulan dan maksimum 2 (dua)
tahun. Selama masa percobaan, pegawai yang bersangkutan diberikan gaji
sesuai kesepakatan.
d. Apabila dalam masa percobaan, pegawai bersangkutan mengundurkan diri,
meninggal dunia dan atau oleh sebab lain, perjanjian kerja masa percobaan
berakhir.
PASAL 11
PENGANGKATAN PERTAMA
1. Pengangkatan pertama dilakukan setelah calon pegawai menyelesaikan masa
percobaan dan dengan penilaian atas kinerjanya minimal 80.00 termasuk di
dalamnya kedisiplinan, kesetiaan dan kerjasama.
2. Sebelum diangkat dengan surat keputusan yayasan, calon pegawai wajib
menandatangani perjanjian kerja dengan yayasan.
3. Perjanjian kerja dimaksud turut disaksikan oleh Direktur Akademi Farmasi Yamasi
4. Apabila seorang calon pegawai yang memiliki ijazah di atas ketentuan dari
formasi yang ada, maka pengangkatan pertama sesuai ketentuan formasi
5. Ketentuan ayat (4) di atas sudah diberikan penjelasan pada saat yang
bersangkutan melamar sebagai calon pegawai.
6. Apabila terjadi pengembangan organisasi dan tersedia formasi untuk tingkat
pendidikan yang lebih tinggi dengan kualifikasi sebagai mana formasi yang ada,
maka kesempatan pertama untuk mengisi formasi dimaksud adalah pegawai yang
telah ada dan diutamakan berdasarkan senioritas.
7. Pengangkatan pertama pegawai ditetapkan usia minimum 20 (dua puluh) tahun
dan maksimum 40 tahun.
8. Ketua Yayasan dapat menetapkan pengangkatan pertama dengan pangkat
menyimpang yaitu dengan memperhitungkan pengalaman kerja calon pegawai.
(hanya berlaku untuk pekerjaan sejenis dinilai memiliki pengetahuan dan
keterampilan. Serta sikap prilaku yang baik setelah dilakukan uji kelayakan oleh
Tim Pengadaan Pegawai)
PASAL 12
WEWENANG & TANGGUNG JAWAB PENERIMAAN PEGAWAI
1. Yayasan menyusun rencana kebutuhan pegawai (Renbutpeg) berdasarkan
usulan dari Direktur.
2. Ketua Yayasan atas usulan Direktur, memberikan pertimbangan/ persetujuan atau
penolakan terhadap penambahan pegawai berdasarkan pada kebutuhan
organisasi Akademi Farmasi Yamasi dan kemampuan Yayasan dalam
pembiayaan.
BAB III
HUBUNGAN KERJA DAN PEMBERDAYAAN PEGAWAI
PASAL 13
HUBUNGAN KERJA
1. Mutasi Pegawai
Untuk pendayagunaan pegawai serta untuk mencapai tujuan operasional, Institusi
berwenang untuk menempatkan/memindahkan atau mengalihtugaskan pegawai
dari satu posisi ke posisi lainnya baik dalam satu maupun lintas unit kerja atau
sangat dimungkinkan pemindahan dari tenaga pengajar (jabatan fungsional) ke
tenaga administratif atau sebaliknya dari tenaga administratif menjadi tenaga
pengajar, dengan pelaksanaan teknis dilakukan Pudir I dan II Akademi Farmasi
Yamasi Makassar setelah melalui persetujuan Direktur. Perpindahan tersebut
dilakukandengan memperhatikan :
a. Penegakan disiplin pegawai.
b. Peningkatan kinerja dan kompetensi.
c. Adanya perubahan struktur organisasi.
d. Pemberian kesempatan pada setiap pegawai agar mendapatkan wawasan dan
pengalaman.
e. Kebutuhan pegawai tertentu di bagian tertentu.
f. Pengurangan pekerjaan pada satu bagian, dan bertambahnya pekerjaan pada
bagian lain.
g. Hasil kajian dilaporkan kepada ketua yayasan untuk ditindaklanjuti
2. Promosi
a. Promosi diusulkan oleh atasan dari pegawai yang memiliki prestasi kerja dan
potensi/kemampuan untuk pengembangan lebih lanjut, memiliki jasa yang
dinilai sangat memuaskan, serta ada formasi yang dapat diisi olehnya, baik
3. Demosi
Institusi berhak melakukan demosi atau penurunan jabatan, pangkat atau
golongan setingkat lebih rendah berdasarkan :
a. Kurang mampu atau tidak memiliki kecakapan meskipun telah dibina dan
diberikan tenggangwaktu yang cukup.
b. Tingkah laku, kejujuran, loyalitas dan rasa tanggung jawab yang tidak
patut/sepadan denganjabatan yang dipangkunya meskipun telah diberikan
peringatan melakukan tindakan indisipliner.
c. Persetujuan demosi pegawai diberikan oleh Direktur, berdasarkan usulan dari
Pudir II ,atas penilaian atasan dari pegawai bersangkutan.
PASAL 15
MASA JABATAN
1. Masa jabatan struktural akademik dan masa jabatan struktural administratif
selama 4 tahun dan dapat diperpanjang maksimal 1 (satu) tahun atau diangkat
kembalimaksimal 1 (satu) kali masa jabatan, yang diusulkan oleh atasan dari
pejabat bersangkutan kepada Direktur berdasarkan evaluasi kinerja selama
memangku jabatan tersebut.
2. Perpanjangan atau pengangkatan kembali sebagaimana dimaksud ayat 1 bersifat
selektif.
3. Seseorang sudah 2 (dua) kali masa jabatan dalam satu jabatan tertentu, dapat
diangkat lagi pada jabatan yang sama atau jabatan lain atas persetujuan Ketua
Yayasan berdasarkan usulan Direktur, apabila dipandang mampu meningkatkan
kemajuan Akademi Farmasi Yamasi.
4. Masa Jabatan fungsional dosen berlangsung selama tenaga pendidik/dosen yang
PASAL 16
WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB PENGANGKATAN DAN
PEMBERHENTIAN PEJABAT STRUKTURAL
Pengangkatan dan pemberhentian dalam jabatan struktural akademik dan jabatan
structural administratif ditetapkan dengan surat keputusan yayasan.
BAB IV
PENILAIAN KINERJA
PASAL 17
TUJUAN
1. Dalam rangka pembinaan terhadap pegawai, dilakukan penilaian kinerja pegawai
minimal sekali dalam setahun, dan diatur dalam ketentuan tersendiri.
2. Penilaian Kinerja berisi nilai- nilai yang dijadikan dasar untuk :
a. Kenaikan gaji berkala, dengan sekurang- kurangnya 2 (dua) tahun berturut-
turut penilaian adalah cukup.
b. Kenaikan pangkat dengan sekurangnya- kurangnya 4 (empat) tahun berturut-
turut penilaian adalah baik.
c. Pemberian penghargaan berupa penghargaan tahunan, imbal prestasi, dan
promosi jabatan.
d. Pemberian sanksi berupa penangguhan penghargaan, demosi atau
pemberhentian/pengakhiran hubungan kerja.
3. Penilaian Kinerja dimaksud sebagai bahan untuk perencanaan, pembinaan,
pengembangandan evaluasi kinerja pegawai.
4. Mekanisme penilaian kinerja diatur dalam ketentuan tersendiri tentang petunjuk
teknis pelaksanaan.
PASAL 18
SIFAT PENILAIAN
1. Daftar penilaian kinerja bersifat rahasia dan oleh sebab itu harus disimpan
dengan sebaik-baiknya.
PASAL 19
WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB
PENILAIAN KERJA
1. Pejabat penilai adalah atasan langsung pegawai/pejabat yang dinilai. Penilaian
serendah rendahnya dilakukan oleh Kepala Sub Bagian atau yang setara atau
pejabat yang diberi wewenang untuk menilai.
2. Setiap pejabat penilai atau atasan yang berwenang menilai pegawai/pejabat
bawahannya,berkewajiban membuat perencanaan kinerja dan memelihara segala
catatan kemajuan kinerja dan disiplin (terdokumentasi).
3. Atasan pejabat penilai adalah atasan langsung pejabat penilai, serendah-
rendahnya Kepala Bagian atau yang setara, atau pejabat yang diberi wewenang
untuk itu.
4. Atasan pejabat penilai dapat memberikan persetujuan atau menolak persetujuan
atas hasil penilaian kinerja yang diberikan pejabat penilai, berdasarkan
pertimbangan lain yang didukung oleh data dan informasi objektif.
BAB V
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEGAWAI
PASAL 20
TUJUAN
1. Pendidikan dan pelatihan bagi pegawai merupakan bagian dari pembinaan dan
atau peningkatan kualitas pegawai dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan
dan memenuhi standar tenaga pendidik dan tenaga kependidikan.
2. Peningkatan pendidikan bagi dosen diarahkan untuk meningkatkan kompetensi ,
kualitas akademik dan sertifikasi pendidik.
PASAL 21
JENIS PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Pendidikan pegawai dilaksanakan melalui :
a. Tugas belajar
b. Ijin belajar
PASAL 23
PROSEDUR TUGAS BELAJAR
Prosedur tugas belajar/ studi lanjut ditentukan berdasarkan :
1. Kebutuhan Yayasan untuk peningkatan dan pengembangan kualitas tenaga
pendidik dan tenaga kependidikan.
2. Analisis kebutuhan berdasarkan kepakaran untuk peningkatan jenjang karier
tenaga pendidik dan atau tenaga kependidikan
3. Penentuan dan penetapan tenaga pendidik dan kependidikan yang akan
mengikuti studi lanjut
BAB VI
PEMELIHARAAN PEGAWAI
PASAL 24
TUJUAN
Pemeliharaan pada dasarnya memberikan kesejahteraan jasmani dan rohani
pegawai beserta keluarganya, agar mampu melaksanakan tugas dan kewajiban
dengan sebaik-baiknya untuk kepentingan Yayasan dan Akademi Farmasi Yamasi.
PASAL 25
JENIS PEMELIHARAAN
1. Pemeliharaan yang bersifat materiil, yaitu segala sesuatu yang diterima oleh
pegawai untuk kebutuhan jasmani antara lain :
a. Penghasilan.
b. Kesejahteraan.
2. Pemeliharaan yang bersifat non materiil, yaitu segala sesuatu yang diterima oleh
pegawai untuk dapat menumbuhkan motivasi dan semangat pengabdian untuk
melaksanakan tugas-tugas dilingkungan Yayasan dan Akademi Farmasi Yamasi
dengan sebaik-baiknya
PASAL 26
HAK PEGAWAI
1. Setiap pegawai berhak memperoleh gaji yang layak sesuai dengan pekerjaan dan
tanggungjawabnya serta kemampuan keuangan yayasan.
2. Selain gaji setiap pegawai berhak mendapatkan :
a. Tunjangan keluarga
b. Jaminan pemeliharaan kesehatan
c. Tunjangan jabatan bagi pemangku jabatan struktural
d. Tunjangan lain sesuai kemampuan keuangan yayasan.
3. Setiap pegawai memperoleh tunjangan hari raya Idul Fitri bagi yang beragama
islam, Tunjangan Hari Natal an Tahun Baru bagi yang beragama Nasrani, emikian
pula para pegawai yang memeluk agama lainnya. Tunjangan yang dimaksud
PASAL 28
CUTI MELAHIRKAN
1. Cuti melahirkan adalah hari-hari istirahat pegawai yang diberikan selama 1 (satu)
bulan sebelum melahirkan dan 2 (dua) bulan setelah melahirkan menurut
perhitungan dokter/bidan yangmenanganinya.
2. Apabila pegawai ingin mengambil cuti melahirkan diluar kondisi sebagaimana
dinyatakan (1) di atas, pegawai tersebut wajib membuat surat pemyataan untuk
menanggung sendiri segala resiko yang diakibatkan dari pengajuan cuti
melahirkan ini, yang diketahui oleh atasan dan dilengkapi surat keterangan dari
dokter yang merawat.
3. Bagi pegawai perempuan yang melahirkan anak ketiga dan seterusnya tidak
diberikan cuti melahirkan
PASAL 30
CUTI KARENA ALASAN LAIN
Cuti karena alasan lain antara lain menunaikan ibadah haji bagi pegawai yang
beragama islam, pernikahan, dan alasai lain yang ditetapkan oleh pimpinan institusi
pendidikan.
PASAL 30
KOMPENSASI
PASAL 31
PROSEDUR CUTI
1. Pegawai yang akan cuti harus mengajukan permohonan cuti secara tertulis
kepada pimpinan institusi pendidikan selambat-lambatnya 30 (Tiga Puluh) hari
sebelumnya.
2. Untuk dosen harus disesuaikan dengan masa liburan kegiatan belajar.
3. Pimpinan institusi pendidikan berwenang menolak dan mengatur jadwal cuti
pegawai.
BAB VII
PENGHARGAAN
PASAL 32
KENAIKAN PANGKAT
1. Kenaikan pangkat reguler adalah penghargaan kepada pegawai atas prestasi
kerja, kedisiplinan, pengabdian, pengalaman dan syarat- syarat obyektif lainnya,
yang ditetapkan oleh Pimpinan Institusi Pendidikan dan Yayasan, serta ijazah
yang diperolehnya memenuhi standar tenaga pendidik dan tenaga kependidikan
yang dibutuhkan, ijazahnya dapat disesuaikan untuk mengisi jabatan yang
lowong.
2. Kenaikan pangkat reguler dilakukan minimum setiap 4 (empat) tahun.
3. Kenaikan pangkat pilihan diberikan kepada pegawai yang selain memenuhi
syarat-syarat sebagaimana ayat 1 juga berprestasi luar biasa.
BAB VIII
PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA ,PEMBERHENTIAN, & PENSIUNAN
PASAL 33
PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA
1. Pemutusan hubungan kerja sepihak oleh Yayasan yang bukan atas kesalahan
pegawai yang bersangkutan, yayasan mempunyai kewajiban memberikan
santunan atau bantuan berupa finansial.
2. Besarnya santunan ditetapkan oleh Yayasan dengan memperhatikan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3. Pemutusan hubungan kerja sebagai akibat kesalahan dan atau kesalahan
pegawai yang bersangkutan yang dapat merugikan yayasan secara materiil,
kepada pegawai yang bersangkutan diwajibkan mengganti kerugian.
4. Pemutusan hubungan kerja sebagaimana tersebut pada ayat (3), pihak Yayasan
dapat pula menuntut secara hukum sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.
PASAL 34
PEMBERHENTIAN PEGAWAI
1. Berhenti sebagai pegawai disebabkan oleh :
a. Meninggal Dunia
b. Pegawai yang bersangkutan mengundurkan diri
c. Yayasan tidak memperpanjang perjanjian kerja
d. Memasuki Usia pensiun
2. Yayasan tidak memperpanjang perjanjian kerja ;
a. Sakit berkelanjutan
b. Cacat fisik dan atau cacat rohani sehingga tidak mampu melaksanakan
tugasnya
c. Tidak melaksanakan tugas berturut-turut selama 1 (satu) bulan atau lebih.
d. Selama 3 (tiga) bulan berturut-turut kehadiran di bawah 60% atau kumulatif
selama setahun di bawah 70%
e. Bekerja di instansi lain pada jam kerja
f. Pelanggaran disiplin berat
PASAL 35
PENSIUNAN
1. Batas usia pensiun pegawai :
a. 60 tahun bagi tenaga kependidikan
b. 65 tahun bagi tenaga pendidik
c. 70 tahun bagi professor
2. Batas usia pensiun hanya diberlakukan bagi pegawai tetap dengan minimum
masa dinas 20 tahun.
3. Yayasan akan memberikan tunjangan hari tua atau dengan istilah lain sebagai
penghargaan atas dharma bakti pegawai. Besarnya tunjangan berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan kemampuan Y
4. ayasan.
5. Ketentuan sebagaimana ayat 3 diatas tidak berlaku , kalau Yayasan selama masa
bakti pegawainya memberikan asuransi lengkap termasuk asuransi tunjangan hari
tua.
6. Pegawai yang telah memasuki usia pensiun tetapi secara nyata masih memiliki
kemampuan fisik dan rohani untuk melaksanakan tugas- tugas tertentu, dapat
diangkat sebagai tenaga honorer.