You are on page 1of 22

PERATURAN yayasan ma’bulo sibatang makassar

Nomor 1 tahun 2013


Tentang peraturan kepegawaian
PERATURAN KEPEGAWAIAN
AKADEMI FARMASI YAYASAN MA’BULO SIBATANG MAKASSAR

BAB I
KETENTUAN UMUM
PASAL 1
PENGERTIAN
Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan :
1. Yayasan adalah Yayasan Ma’bulo Sibatang Makassar disingkat Yamasi.
2. Pegawai adalah mereka yang setelah memenuhi syarat-syarat yang
ditentukan dalam peraturan ini, diangkat oleh Ketua Yayasan dan diserahi
tugas dalam suatu unit kerja (Badan Usaha) Yayasan, terikat dalam suatu
perjanjian kerja atau kesepakatan kerja bersama, bekerja secara penuh
waktu, diberikan gaji dan penghasilan lainnya.
3. Pegawai Tidak Tetap adalah pegawai yang bekerja paruh waktu di Akademi
Farmasi Yamasi karena keahliannya yang dibutuhkan, menerima gaji setiap
bulannya sesuai dengan perjanjian kerja atau kesepakatan dan kemampuan
keuangan yayasan.
4. Pegawai honorer atau pekerja bulanan adalah mereka yang bekerja di
Akademi Farmasi Yamasi yang menerima gaji setiap bulannya sesuai dengan
perjanjian kerja atau kesepakatan kerja bersama.
5. Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama
mentranformasikan, mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni melalui pendidikan, penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat.
6. Dosen Tidak Tetap adalah dosen dari lembaga pendidikan, perorangan dan
atau instansi lainnya yang diserahi tegas dosen untuk satu atau lebih mata
kuliah di Akademi Farmasi Yamasi di berikan honor sesuai ketentuan yang
berlaku dan kemampuan keuangan Yamasi.
7. Dosen dipekerjakan adalah Pegawai Negeri Sipil yang berkedudukan sebagai
Dosen Kopertis Dikti Depdiknas yang ditugaskan di Akademi Farmasi Yamasi
untuk bekerja penuh waktu. Diberikan gaji dan penghasilan lainnya oleh
pemerintah dan yayasan memberikan imbalan tambahan sesuai prestasi
kerja, kemampuan keuangan yayasan dan atau ketentuan yang ditetapkan
oleh Pemerintah.

Peraturan Kepegawaian Akademi Farmasi Yamasi Makassar 1


8. Konversi dari SMF Yamasi menjadi Akademi Farmasi Yamasi berdasarkan
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No.HK.03.01/I/II/4/1487/2010, dan Alih Bina dari Kemenkes ke Kemendikbud
Akademi Farmasi Yamasi Makassar berdasarkan Keputusan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 283/E/0/2012.
9. Akademi Farmasi Yamasi adalah Lembaga Pendidikan Tinggi yang
diselenggarakan oleh Yayasan Ma’bulo Sibatang Makassar.
10. Perjanjian kerja atau kesepakatan kerja bersama adalah perjanjian tertulis
antara dosen, pegawai dengan pengurus Yayasan Ma’bulo Sibatang yang
memuat syarat-syarat kerja serta hak dan kewajiban para pihak dengan
prinsip kesetaraan dan kesejawatan berdasarkan peraturan perundang-
undangan.
11. Pemutusan Hubungan Kerja atau Pemberhentian Kerja sama adalah
pengakhiran perjanjian kerja atau kesepakatan kerja bersama dosen dan atau
pegawai karena sesuatu hal yang mengakibatkan berakhirnya hak dan
kewajiban antara dosen dan atau pegawai Yayasan Ma’bulo Sibatang
Makassar sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
12. Kualifikasi akademik adalah ijazah jenjang pendidikan akademik yang harus
dimiliki oleh dosen dan atau pegawai sesuai jenis, jenjang dan satuan
pendidikan formal di tempat penugasan.
13. Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan dan prilaku yang
harus dimiliki dihayati dan dikuasai oleh dosen dan atau pegawai dalam
melaksanakan tugas keprofesionalan.
14. Sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat pendidik untuk dosen.
15. Sertifikat pendidikan adalah bukti formal sebagai pengakuan yang diberikan
kepada dosen sebagai tenaga profesional.
16. Gaji adalah hak yang diterima oleh pegawai dalam bentuk finansial secara
berkala sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
17. Penghasilan adalah hak yang diterima oleh pegawai dalam bentuk finansial
sebagai imbalan melaksanakan tugas yang ditetapkan dengan prinsip
penghargaan atas dasar prestasi

PASAL 2
KEDUDUKAN PERATURAN
KEPEGAWAIAN YAYASAN MA’BULO SIBATANG

Peraturan Kepegawaian Akademi Farmasi Yamasi Makassar 2


1. Peraturan kepegawaian Akademi Farmasi Yamasi berkedudukan sebagai
peraturan Yamasi yang mengatur pembinaan pegawai yang bertugas baik di
Institusi pendidikan maupun badan usaha lainnya.
2. Peraturan kepegawaian Akademi Farmasi Yamasi dibuat dengan maksud agar
setiap pegawai dapat memahami sepenuhnya persyaratan kerja dan tata tertib
yang berlaku bagi seluruh pegawai, dan berpedoman kepada Undang-undang
No.13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan.
3. Dengan ditetapkannya peraturan kepegawaian ini, diharapkan setiap pegawai
memahami sepenuhnya segala aspek yang terdapat dalam hubungan kerja
antara pegawai dengan Yayasan khususnya mengenai kewajiban dan hak setiap
pegawai, sehingga dapat terwujud keserasian antara peningkatan produktivitas
kerja dengan kesejahteraan pegawai.

PASAL 3
JENIS KEPEGAWAIAN YAYASAN
1. Pegawai Yayasan terdiri dari :
a. Pegawai Tetap
b. Pegawai Tidak Tetap
2. Pegawai tetap terdiri dari :
a. Tenaga Pendidik
b. Tenaga Kependidikan
3. Tenaga Pendidik terdiri dari :
a. Dosen tetap Yayasan
b. Dosen tidak tetap
c. Dosen dipekerjakan
4. Tenaga Kependiikan terdiri :
a. Tenaga/Pegawai Tetap Yayasan
b. Tenaga/pegawai honorer/bulanan
5. Tenaga Kependidikan adalah pegawai yayasan yang diangkat untuk menunjang
penyelenggaraan pendidikan meliputi :
a. Laboran
b. Pustakawan
c. Akuntansi
d. Operator/Pranata Komputer
e. Statistisi
f. Instruktur
g. Tutor Bahasa Asing
h. Teknik Elektronik
i.Teknik Elektrik
j.Security
k. Arsiparis
l.Driver
m. Tenaga lainnya sesuai kebutuhan dan latar belakang pendidikan yang sesuai.

Peraturan Kepegawaian Akademi Farmasi Yamasi Makassar 3


PASAL 4
TANGGUNG JAWAB YAYASAN
1. Melakukan pembinaan pegawai.
2. Memberikan imbal jasa yang layak sesuai dengan jasa yang telah diberikan
pegawai kepada Yayasan dan institusi
3. Yayasan dengan berpedoman pada ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan
Akademi Farmasi Yamasi
4. Memperhatikan dan mengusahakan kesejahteraan pegawai.
5. Menempatkan pegawai sesuai dengan kemampuan dan keterampilannya serta
disesuaikan dengan kebutuhan Yayasan.

PASAL 5
TANGGUNG JAWAB PEGAWAI
1. Setiap pegawai wajib setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, Undang-
undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia,
Kebhinekatunggalikaan, pemerintah dan yayasan.
2. Setiap pegawai wajib mentaati peraturan disiplin yang berlaku dan melaksanakan
tugas kedinasan yang dipercayakan kepadanya dengan penuh kesungguhan dan
tanggungjawab.
3. Dalam rangka pembinaan terhadap peserta didik, setiap pegawai wajib
menjunjung tinggi pancasila, UUD 1945, Negara kesatuan RI dan Bhineka tunggal
ika.
4. Pegawai wajib melaksanakan tugas sesuai Job description dan uraian kerja
masing-masing yang sekaligus menjadi salah satu unsur penilaian bagi pegawai
yang bersangkutan.
5. Pegawai taat dan patuh pada perintah dan prosedur kerja yang ditetapkan atasan.
6. Selain tugas sebagaimana tercantum pada Job description masing-masing setiap
pegawai wajib melaksanakan tugas kedinasan lainnya atas perintah atasan.
7. Pegawai wajib kerjasama dengan pegawai lain, membina kesatuan dan
kekompakan korps dan memelihara kesetiakawanan untuk kelancaran tugas.
8. Pegawai wajib memberikan laporan secara tertulis dengan dilengkapi fakta dan
data kepada atasan apabila diketahui atau patut diduga terjadi penyimpangan
yang dapat merugikan yayasan dan yang dilakukan oleh teman sejawat, oleh
atasan lain maupun dari anggota organ Yayasan.
9. Apabila dengan penyimpangan dan atau penyalahgunaan wewenang dilakukan
oleh atasan langsungnya, laporan dilakukan secara berjenjang ke atasan dari
atasan langsung.
10. Pegawai tidak diperkenankan bekerja di instansi lain pada jam kerja resmi,
kecuali mendapat ijin dari atasan dan persetujuan Ketua Yayasan.

Peraturan Kepegawaian Akademi Farmasi Yamasi Makassar 4


11. Dosen sebagai tenaga fungsional dan profesional bekerja secara mandiri atau
kelompok mempunyai hak prerogative dalam pemberian nilai terhadap peserta
didik sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
12. Dosen yang mendapat tugas dan memangku jabatan struktural di luar tugas
profesinya sebagai dosen , harus memenuhi persyaratan minimal antara lain
kepangkatanan jabatan, masa kerja dan prestasi kerja.
13. Dosen mempunyai kewajiban mengajar sebagai beban kerja tetap.
14. Dosen yang dipercaya memangku jabatan struktural, diberikan kewajiban
mengajar.
15. Jumlah sks atau jam mengajar sebagai wajib mengajar akan ditetapkan oleh
Ketua Yayasan.
16. Setiap pejabat struktural wajib membuat perencanaan kerja mengkoordinasikan
tugas, melakukan pengawasan dan pengendalian serta penilaian terhadap
bawahannya.
BAB II
PENERIMAAN PEGAWAI
PASAL 6
KUALIFIKASI DAN KOMPETENSI
Untuk menjadi pegawai yayasan yang ditempatkan di Akademi Farmasi Yamasi dan
Badan Usaha Yayasan diutamakan yang memiliki kualifikasi, kompetensi dan
sertifikasi sesuai dengan bidang tugasnya

PASAL 7
KUALIFIKASI DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
1. Persyaratan Umum
a. Warga negara Indonesia.
b. Memiliki Komitmen terhadap Yayasan termasuk Institusinya
c. Beriman dan bertaqwa
d. Berkelakuan baik yang dibuktikan dengan surat keterangan POLRI setempat.
e. Mempunyai pendidikan, kecakapan atau keahlian yang diperlukan sesuai
dengan formasi yang tersedia.
f. Berbadan sehat jasmani dan rohani yang dibuktikan dengan Surat Keterangan
Dokter.
g. Tidak pernah diberhentikan dengan tidak terhomat sebagai pegawai baik dari
instansi pemerintah atau instansi swasta.
h. Tidak terikat dengan Instansi Lain
2. Kualifikasi pendikan minimum dosen Yayasan adalah :
a. Lulusan Program Magister (S2) dengan latar belakang pendidikan DIII Farmasi
dan Strata 1 Farmasi

Peraturan Kepegawaian Akademi Farmasi Yamasi Makassar 5


b. Diutamakan latar belakang pendidikan liniar
c. Kualifikasi pendidikan minimum tersebut akan berubah sesuai dengan
ketentuan yang ditetapkan pemerintah.
3. Kualifikasi pendidikan minimum untuk tenaga kependidikan adalah :
a. Lulusan DIII farmasi untuk laboran Akademi FarmasiYamasi
b. Lulusan S1 perpustakaan untuk pustakawan
c. Lulusan S1 komputer untuk operator komputer
d. Lulusan S1 bahasa inggris untuk tutor bahasa inggris
e. Lulusan S1 Akuntansi untuk tenaga akuntansi
f. Lulusan S1 Tehnik Elektro dan Tehnik Elektrik
g. Lulusan SMA dan atau sederajat untuk security, Driver dan Cleaning Service

PASAL 8
PENGADAAN PEGAWAI
1. Pengadaan pegawai berdasarkan kebutuhan dan tercantum dalam formasi
2. Di dalam formasi kepegawaian tercantum jumlah, kualifikasi, pendidikan dan
kompetensinya baik untuk tenaga pendidik maupun tenaga kependidikan
3. Setiap warga negara indonesia yang memenuhi persyaratan mempunyai
kesempatan yang sama untuk menjadi pegawai Yamasi
4. Setiap pelamar akan diseleksi :
a. Administratif melalui pemeriksaan berkas;
b. Ujian tertulis yang berkaitan dengan substansi kompetensinya ;
c. Ujian praktek untuk mengukur keterampilan yang dimiliki sesuai dengan tugas
dan pekerjaan yang diberikan;
d. Pemeriksaan kesehatan;
e. Psikotest;
f. Seleksi lainnya untuk mendukung obyektivitas.
5. Hasil seleksi dibahas dalam suatu rapat tim yang dibentuk oleh Ketua Yayasan
6. Ketua Tim adalah Direktur Akademi Farmasi Yamasi.
7. Hasil seleksi berupa rekomendasi hasil rapat tim disampaikan kepada Ketua
Yayasan.
PASAL 9
PERJANJIAN/KESEPAKATAN KERJA BERSAMA
1. Perjanjian kerja/ kesepakatan kerja bersama dibuat secara tertulis;
2. Unsur-unsur dalam perjanjian kerja/kesepakatan kerja bersama sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) pasal ini meliputi :
a. Waktu berlakunya perjanjian kerja;
b. Jumlah atau besarnya gaji dan penghasilan lain;
c. Kewajiban tugas, pekerjaan dan tanggung jawab bagi pegawai;
d. Hak-hak lain selama dalam ikatan perjanjian kerja;
e. Kedisiplinan dan sanksi
f. Kewajiban yayasan apabila memutuskan hubungan kerja sepihak sesuai
peraturan perundang-undangan berlaku;
g. Sanksi bagi pegawai yang karena kesengajaan dan atau kelalaiannya
sehingga merusak dan atau menghilangkan harta milik yayasan.

Peraturan Kepegawaian Akademi Farmasi Yamasi Makassar 6


3. Perjanjian kerja / Kesepakatan kerja bersama diperpanjang setiap 4 (empat)
tahun
4. Perjanjian kerja / Kesepakatan kerja berakhir apabila :
a. Pegawai yang bersangkutan tidak bersedia melanjutkan perjanjian kerja
b. Yayasan tidak bersedia melanjutkan perjanjian kerjasama.
5. Perjanjian kerja / Kesepakatan kerja bersama otomatis berlanjut, apabila
pegawai yang bersangkutan masih mempunyai kewajiban bekerja karena
mengikuti pendidikan dan atau pelatihan yang dibiayai oleh Yayasan.
6. Perjanjian kerja/ kesepakatan kerja bersama berakhir meskipun masih
mempunyai kewajiban bekerja, apabila karena sesuatu hal Yayasan
memandang tidak perlu memperpanjang perjanjian kerja.
7. Apabila terjadi pemutusan hubungan kerja sepihak oleh Yayasan sebagaimana
ayat (6), maka kepada pegawai yang bersangkutan tidak diwajibkan untuk
membayar sisa biaya pendidikan dan atau pelatihan.
8. Apabila terjadi perpanjangan perjanjian kerja, dalam perjanjian kerja lanjutan
tercantum pangkat, golongan gaji penghasilan lain yang terkait.
9. Perpanjangan perjanjian kerja, dalam perjanjian kerja lanjutan tercantum
pangkat, golongan gaji dan penghasilan lain yang terkait.

PASAL 10
MASA PERCOBAAN
1. Hasil seleksi dan rekomendasi Ketua Tim dan pertimbangan lainnya, Ketua
Yayasan menerbitkan Surat Keputusan masa percobaan untuk calon pegawai
yang terpilih
2. Masa percobaan dimaksudkan :
a. Bagi Direktur Akademi Farmasi Yamasi dapat mengamati lebih cermat dan
menyeluruh terhadap calon pegawai antara lain kecakapan, keterampilan,
kedisiplinan, loyalitas, sopan santun, etis kerja dan sebagainya;
b. Bagi calon pegawai untuk dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja
dan sekaligus menetapkan apakah yang bersangkutan akan menjadi pegawai
atau mengundurkan diri.
c. Lamanya masa percobaan minimum 6 (enam) bulan dan maksimum 2 (dua)
tahun. Selama masa percobaan, pegawai yang bersangkutan diberikan gaji
sesuai kesepakatan.
d. Apabila dalam masa percobaan, pegawai bersangkutan mengundurkan diri,
meninggal dunia dan atau oleh sebab lain, perjanjian kerja masa percobaan
berakhir.

Peraturan Kepegawaian Akademi Farmasi Yamasi Makassar 7


e. Di dalam masa percobaan tercantum gaji/upah yang harus diterima , serta
beberapa hak dan kewajiban yang harus dilaksanakan;
f. Apabila dalam masa percobaan menunjukkan kinerja, disiplin, kesetiaan, dan
kerjasama yang dinilai salah satu atau keseluruhannya kurang, maka yang
bersangkutan tidak dapat diangkat menjadi pegawai.

PASAL 11
PENGANGKATAN PERTAMA
1. Pengangkatan pertama dilakukan setelah calon pegawai menyelesaikan masa
percobaan dan dengan penilaian atas kinerjanya minimal 80.00 termasuk di
dalamnya kedisiplinan, kesetiaan dan kerjasama.
2. Sebelum diangkat dengan surat keputusan yayasan, calon pegawai wajib
menandatangani perjanjian kerja dengan yayasan.
3. Perjanjian kerja dimaksud turut disaksikan oleh Direktur Akademi Farmasi Yamasi
4. Apabila seorang calon pegawai yang memiliki ijazah di atas ketentuan dari
formasi yang ada, maka pengangkatan pertama sesuai ketentuan formasi
5. Ketentuan ayat (4) di atas sudah diberikan penjelasan pada saat yang
bersangkutan melamar sebagai calon pegawai.
6. Apabila terjadi pengembangan organisasi dan tersedia formasi untuk tingkat
pendidikan yang lebih tinggi dengan kualifikasi sebagai mana formasi yang ada,
maka kesempatan pertama untuk mengisi formasi dimaksud adalah pegawai yang
telah ada dan diutamakan berdasarkan senioritas.
7. Pengangkatan pertama pegawai ditetapkan usia minimum 20 (dua puluh) tahun
dan maksimum 40 tahun.
8. Ketua Yayasan dapat menetapkan pengangkatan pertama dengan pangkat
menyimpang yaitu dengan memperhitungkan pengalaman kerja calon pegawai.
(hanya berlaku untuk pekerjaan sejenis dinilai memiliki pengetahuan dan
keterampilan. Serta sikap prilaku yang baik setelah dilakukan uji kelayakan oleh
Tim Pengadaan Pegawai)

PASAL 12
WEWENANG & TANGGUNG JAWAB PENERIMAAN PEGAWAI
1. Yayasan menyusun rencana kebutuhan pegawai (Renbutpeg) berdasarkan
usulan dari Direktur.
2. Ketua Yayasan atas usulan Direktur, memberikan pertimbangan/ persetujuan atau
penolakan terhadap penambahan pegawai berdasarkan pada kebutuhan
organisasi Akademi Farmasi Yamasi dan kemampuan Yayasan dalam
pembiayaan.

Peraturan Kepegawaian Akademi Farmasi Yamasi Makassar 8


3. Ketua Yayasan berwenang menetapkan pengangkatan pegawai tetap/tidak tetap
berdasarkan hasil penyaringan/seleksi.
4. Dalam rangka pelaksanaan penerimaan pegawai, Pudir II bertanggung jawab
dalam kelancaran dan ketertiban pelaksanaan kegiatan rekrutmen & seleksi
pegawai.
5. Pada pelaksanan penerimaan Sekretaris Yayasan dengan dibantu Pudir II
bertanggung jawab dalam kelancaran dan ketertiban pelaksanaan kegiatan
rekrutmen & seleksi pegawai .

BAB III
HUBUNGAN KERJA DAN PEMBERDAYAAN PEGAWAI
PASAL 13
HUBUNGAN KERJA
1. Mutasi Pegawai
Untuk pendayagunaan pegawai serta untuk mencapai tujuan operasional, Institusi
berwenang untuk menempatkan/memindahkan atau mengalihtugaskan pegawai
dari satu posisi ke posisi lainnya baik dalam satu maupun lintas unit kerja atau
sangat dimungkinkan pemindahan dari tenaga pengajar (jabatan fungsional) ke
tenaga administratif atau sebaliknya dari tenaga administratif menjadi tenaga
pengajar, dengan pelaksanaan teknis dilakukan Pudir I dan II Akademi Farmasi
Yamasi Makassar setelah melalui persetujuan Direktur. Perpindahan tersebut
dilakukandengan memperhatikan :
a. Penegakan disiplin pegawai.
b. Peningkatan kinerja dan kompetensi.
c. Adanya perubahan struktur organisasi.
d. Pemberian kesempatan pada setiap pegawai agar mendapatkan wawasan dan
pengalaman.
e. Kebutuhan pegawai tertentu di bagian tertentu.
f. Pengurangan pekerjaan pada satu bagian, dan bertambahnya pekerjaan pada
bagian lain.
g. Hasil kajian dilaporkan kepada ketua yayasan untuk ditindaklanjuti

2. Promosi
a. Promosi diusulkan oleh atasan dari pegawai yang memiliki prestasi kerja dan
potensi/kemampuan untuk pengembangan lebih lanjut, memiliki jasa yang
dinilai sangat memuaskan, serta ada formasi yang dapat diisi olehnya, baik

Peraturan Kepegawaian Akademi Farmasi Yamasi Makassar 9


dalam satu maupun lintas unitkerja, disampaikan kepada Badan Kepegawaian
& Keuangan yang selanjutnya menjadi rencana pemberdayaan pegawai.
b. Persetujuan promosi pegawai diberikan oleh Direktur, setelah melalui seleksi
oleh Pudir II Akademi Farmasi Yamasi.
c. Dalam hal seorang pegawai diusulkan untuk dipromosi, sedapat mungkin
dalam kurun waktu tertentu, yaitu 0 (nol) bulan sampai dengan maksimum 12
(dua belas) bulan sesuai dengan pertimbangan Institusi, atau sampai tiba
saatnya melakukan penilaian prestasi tahunan dan penyesuaian gaji yang
baru, pegawai tersebut disebut sebagai pegawai dalam posisi “Acting"(Act),
diberi wewenang dan tanggung jawab atas jabatan tersebut.

3. Demosi
Institusi berhak melakukan demosi atau penurunan jabatan, pangkat atau
golongan setingkat lebih rendah berdasarkan :
a. Kurang mampu atau tidak memiliki kecakapan meskipun telah dibina dan
diberikan tenggangwaktu yang cukup.
b. Tingkah laku, kejujuran, loyalitas dan rasa tanggung jawab yang tidak
patut/sepadan denganjabatan yang dipangkunya meskipun telah diberikan
peringatan melakukan tindakan indisipliner.
c. Persetujuan demosi pegawai diberikan oleh Direktur, berdasarkan usulan dari
Pudir II ,atas penilaian atasan dari pegawai bersangkutan.

4. Manajemen Kinerja (Performance Management )


a. Direktur melalui Pudir II akan melaksanakan Manajemen Kinerja (Performance
Management System) yang dilakukan setiap tahun kepada seluruh pegawai.
b. Tahap dalam Manajemen Kinerja (Performance Management ) yang diterapkan
meliputi perencanaan kerja, pembinaan, evaluasi diri dan penilaian kinerja,
yang dituangkan dalam kontrak kinerja.
c. Penilaian kinerja pegawai berkaitan dengan sistem rewards & punishment
serta program pelatihan & pengembangan yang pelaksanaannya diatur dalam
ketentuan tersendiri.
PASAL 14
JENIS JABATAN
1. Jabatan terdiri dari :
a. Jabatan Struktural
b. Jabatan Fungsional
2. Jabatan Struktural
a. Jabatan struktural adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, wewenang
dan tanggung jawab dan hak seorang pegawai dalam rangka memimpin suatu
satuan unit kerja,yang ditetapkan di dalam struktur organisasi sebagaimana

Peraturan Kepegawaian Akademi Farmasi Yamasi Makassar 10


tercantum dalam organisasi tugas, prosedur dan tata kerja. Kepada pemegang
jabatan diberikan tunjangan yang besarnya sesuai ketentuan yang berlaku.
b. Jabatan Struktural meliputi :
(1) Jabatan Struktural Akademik yaitu jabatan struktural bidang akademik
yang dijabat oleh tenaga pengajar terpilih di samping tugasnya sebagai
dosen untuk jangka waktu tertentu.Jabatan tersebut antara lain : Direktur,
Pembantu Direktur I dan Pembantu Direktur III
(2) Jabatan Stuktural Administratif adalah jabatan struktural bidang
administrasi yang dijabat oleh dosen atau pegawai administrasi antara
lain : Kepala Seksi atau Kepala Sub Bagian.
3. Jabatan Fungsional
a. Jabatan fungsional adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung
jawab, wewenang dan hak seorang dosen yang melaksanakan tugas
pendidikan dan pengajaran, penelitian serta pengabdian pada masyarakat.
b. Jenjang jabatan fungsional dosen terdiri dari : Asisten Ahli, Lektor, Lektor
kepala dan Guru Besar.
c. Dosen yang diangkat sebagai pegawai Yayasan wajib menyetarakan jabatan
fungsionalnya, yang diatur sesuai dengan Ketentuan Dikti tentang perhitungan
angka kredit.
d. Kepada dosen tetap yang menduduki jabatan fungsional dan telah ditetapkan
angka kreditnya diberikan tunjangan fungsional yang besarnya sesuai dengan
ketentuan dan kemampuan Yayasan.

PASAL 15
MASA JABATAN
1. Masa jabatan struktural akademik dan masa jabatan struktural administratif
selama 4 tahun dan dapat diperpanjang maksimal 1 (satu) tahun atau diangkat
kembalimaksimal 1 (satu) kali masa jabatan, yang diusulkan oleh atasan dari
pejabat bersangkutan kepada Direktur berdasarkan evaluasi kinerja selama
memangku jabatan tersebut.
2. Perpanjangan atau pengangkatan kembali sebagaimana dimaksud ayat 1 bersifat
selektif.
3. Seseorang sudah 2 (dua) kali masa jabatan dalam satu jabatan tertentu, dapat
diangkat lagi pada jabatan yang sama atau jabatan lain atas persetujuan Ketua
Yayasan berdasarkan usulan Direktur, apabila dipandang mampu meningkatkan
kemajuan Akademi Farmasi Yamasi.
4. Masa Jabatan fungsional dosen berlangsung selama tenaga pendidik/dosen yang

Peraturan Kepegawaian Akademi Farmasi Yamasi Makassar 11


Bersangkutan melaksanakan tugas jabatan fungsional dosen secara aktif di
Akademi Farmasi Yamasi.

PASAL 16
WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB PENGANGKATAN DAN
PEMBERHENTIAN PEJABAT STRUKTURAL
Pengangkatan dan pemberhentian dalam jabatan struktural akademik dan jabatan
structural administratif ditetapkan dengan surat keputusan yayasan.

BAB IV
PENILAIAN KINERJA
PASAL 17
TUJUAN
1. Dalam rangka pembinaan terhadap pegawai, dilakukan penilaian kinerja pegawai
minimal sekali dalam setahun, dan diatur dalam ketentuan tersendiri.
2. Penilaian Kinerja berisi nilai- nilai yang dijadikan dasar untuk :
a. Kenaikan gaji berkala, dengan sekurang- kurangnya 2 (dua) tahun berturut-
turut penilaian adalah cukup.
b. Kenaikan pangkat dengan sekurangnya- kurangnya 4 (empat) tahun berturut-
turut penilaian adalah baik.
c. Pemberian penghargaan berupa penghargaan tahunan, imbal prestasi, dan
promosi jabatan.
d. Pemberian sanksi berupa penangguhan penghargaan, demosi atau
pemberhentian/pengakhiran hubungan kerja.
3. Penilaian Kinerja dimaksud sebagai bahan untuk perencanaan, pembinaan,
pengembangandan evaluasi kinerja pegawai.
4. Mekanisme penilaian kinerja diatur dalam ketentuan tersendiri tentang petunjuk
teknis pelaksanaan.

PASAL 18
SIFAT PENILAIAN
1. Daftar penilaian kinerja bersifat rahasia dan oleh sebab itu harus disimpan
dengan sebaik-baiknya.

Peraturan Kepegawaian Akademi Farmasi Yamasi Makassar 12


2. Daftar penilaian kinerja dapat diketahui oleh pegawai yang dinilai, pejabat penilai
dan atasan pejabat penilai atau pejabat lainnya yang karena tugas atau
jabatannya, mengharuskan mengetahui daftar penilaian tersebut.

PASAL 19
WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB
PENILAIAN KERJA
1. Pejabat penilai adalah atasan langsung pegawai/pejabat yang dinilai. Penilaian
serendah rendahnya dilakukan oleh Kepala Sub Bagian atau yang setara atau
pejabat yang diberi wewenang untuk menilai.
2. Setiap pejabat penilai atau atasan yang berwenang menilai pegawai/pejabat
bawahannya,berkewajiban membuat perencanaan kinerja dan memelihara segala
catatan kemajuan kinerja dan disiplin (terdokumentasi).
3. Atasan pejabat penilai adalah atasan langsung pejabat penilai, serendah-
rendahnya Kepala Bagian atau yang setara, atau pejabat yang diberi wewenang
untuk itu.
4. Atasan pejabat penilai dapat memberikan persetujuan atau menolak persetujuan
atas hasil penilaian kinerja yang diberikan pejabat penilai, berdasarkan
pertimbangan lain yang didukung oleh data dan informasi objektif.

BAB V
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEGAWAI
PASAL 20
TUJUAN
1. Pendidikan dan pelatihan bagi pegawai merupakan bagian dari pembinaan dan
atau peningkatan kualitas pegawai dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan
dan memenuhi standar tenaga pendidik dan tenaga kependidikan.
2. Peningkatan pendidikan bagi dosen diarahkan untuk meningkatkan kompetensi ,
kualitas akademik dan sertifikasi pendidik.

PASAL 21
JENIS PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Pendidikan pegawai dilaksanakan melalui :
a. Tugas belajar
b. Ijin belajar

Peraturan Kepegawaian Akademi Farmasi Yamasi Makassar 13


PASAL 22
KEWAJIBAN DAN HAK PENERIMA TUGAS BELAJAR/IJIN BELAJAR
1. Tugas belajar sebagaimana tercantum pada pasal 21 huruf a pendidikan formal
yang diikuti pegawai di suatu satuan pendidikan tinggi yang berwenang
menyelenggarakan pendidikan tertentu. Seluruh biaya pendidikan dibebankan
kepada yayasan, dan pegawai yang bersangkutan tetap menerima gaji, tunjangan
keluarga dan tunjangan lainnya.
2. Pegawai yang mengikuti pendidikan melalui tugas belajar berstatus ikatan dinas
dan wajib kembali ke Yamasi untuk melaksanakan tugas minimum 3 (tiga) kali
masa mengikuti pendidikan, khusus untuk pendidikan di dalam negeri, dan 5
(lima) kali masa pendidikan untuk pendidikan di luar negeri.
3. Apabila pegawai yang mengikuti tugas belajar tidak kembali bertugas di Yamasi,
diwajibkan mengembalikan biaya sebesar 3 (tiga) kali dari yang diterimanya untuk
pendiddikan di dalam negeri dan 5 (lima) kali dari yang diterimanya untuk
pendidikan di luar negeri.
4. Terhitung 30 hari setelah pegawai tugas belajar kembali bertugas penghasilannya
disesuaikan dengan ijazah yang diperolehnya.
5. Apabila pegawai tugas belajar gagal menyelesaikan pendidikannya bukan
disebabkan kesalahan dan atau kelalaiannya, maka pegawai yang bersangkutan
tetap bertugas pada kedudukan semula.
6. Pegawai ijin belajar sebagaimana tercantum pada pasal 21 huruf b, adalah
pegawai yang mengikuti pendidikan atas kehendak sendiri tetapi diberikan ijin
mengikuti pendidikan dengan ketentuan :
a. Tidak meninggalkan tugas pokoknya
b. Tidak menuntut biaya pendidikan dari Yayasan
c. Tidak menuntut jabatan dan atau penyesuaian ijazah setelah menyelesaikan
pendidikan

PASAL 23
PROSEDUR TUGAS BELAJAR
Prosedur tugas belajar/ studi lanjut ditentukan berdasarkan :
1. Kebutuhan Yayasan untuk peningkatan dan pengembangan kualitas tenaga
pendidik dan tenaga kependidikan.
2. Analisis kebutuhan berdasarkan kepakaran untuk peningkatan jenjang karier
tenaga pendidik dan atau tenaga kependidikan
3. Penentuan dan penetapan tenaga pendidik dan kependidikan yang akan
mengikuti studi lanjut

Peraturan Kepegawaian Akademi Farmasi Yamasi Makassar 14


4. Pemberian rekomendasi kepada tenaga pendidikan dan kependididkan yang
akan studi lanjut.
5. Pimpinan mengeluarkan surat keputusan studi lanjut (ijin belajar/tugas belajar).
6. Berdasarkan rincian anggaran pembiayaan studi lanjut dari perguruan tinggi yang
dituju oleh tenaga pendidik dan kependidikan, maka ditetapkan besaran anggaran
studi lanjut yang diberikan sesuai Surat Keputusan Yayasan

BAB VI
PEMELIHARAAN PEGAWAI
PASAL 24
TUJUAN
Pemeliharaan pada dasarnya memberikan kesejahteraan jasmani dan rohani
pegawai beserta keluarganya, agar mampu melaksanakan tugas dan kewajiban
dengan sebaik-baiknya untuk kepentingan Yayasan dan Akademi Farmasi Yamasi.

PASAL 25
JENIS PEMELIHARAAN
1. Pemeliharaan yang bersifat materiil, yaitu segala sesuatu yang diterima oleh
pegawai untuk kebutuhan jasmani antara lain :
a. Penghasilan.
b. Kesejahteraan.
2. Pemeliharaan yang bersifat non materiil, yaitu segala sesuatu yang diterima oleh
pegawai untuk dapat menumbuhkan motivasi dan semangat pengabdian untuk
melaksanakan tugas-tugas dilingkungan Yayasan dan Akademi Farmasi Yamasi
dengan sebaik-baiknya
PASAL 26
HAK PEGAWAI
1. Setiap pegawai berhak memperoleh gaji yang layak sesuai dengan pekerjaan dan
tanggungjawabnya serta kemampuan keuangan yayasan.
2. Selain gaji setiap pegawai berhak mendapatkan :
a. Tunjangan keluarga
b. Jaminan pemeliharaan kesehatan
c. Tunjangan jabatan bagi pemangku jabatan struktural
d. Tunjangan lain sesuai kemampuan keuangan yayasan.
3. Setiap pegawai memperoleh tunjangan hari raya Idul Fitri bagi yang beragama
islam, Tunjangan Hari Natal an Tahun Baru bagi yang beragama Nasrani, emikian
pula para pegawai yang memeluk agama lainnya. Tunjangan yang dimaksud

Peraturan Kepegawaian Akademi Farmasi Yamasi Makassar 15


minimum sebesar gaji pokok dan dibayarkan selambat-lambatnya 7 (Tujuh) hari
sebelum hari raya.
4. Bagi pegawai tenaga kependidikan yang kompetensi, kemampuan, dan memiliki
sertifikat pendidik, dapat diberikan tugas mengajar dan diberikan honor sebagai
dosen tidak tetap.
PASAL 27
CUTI TAHUNAN
1. Cuti tahunan adalah hari-hari istirahat pegawai berstatus tetap setelah menjalani
masa kerja selama12 (dua belas) bulan terus-menerus dengan gaji penuh.
2. Mengacu kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku, lamanya cuti
tahunan adalah 12(dua belas) hari kerja.
3. Cuti tahunan tidak dapat diuangkan dan/atau diakumulasikan pada periode tahun
berikutnya
4. Apabila pegawai dalam masa pengambilan cuti tahunan yang bersangkutan
mengalami sakit/hal-hal lain yang termasuk dalam Ijin meninggalkan pekerjaan
maka cuti/ijin yang dimaksud di atas tidak dapat ditambahkan sebagai hari cuti
tahunan.
5. Apabila pegawai mengambil ijin meninggalkan pekerjaan secara mendadak dan
pegawai masih memiliki sisa hak cuti tahunannya, maka pegawai tidak dapat
dikenakan ijin meninggalkan pekerjaan tanpa gaji melainkan harus dipotong
terlebih dulu hak cuti tahunannya
6. Masa terbit dan berakhirnya hak cuti tahunan disesuaikan dengan tahun kalender.
7. Bagi tenaga pendidik, cuti tahunan diberikan dalam periode libur peserta didik.

PASAL 28
CUTI MELAHIRKAN
1. Cuti melahirkan adalah hari-hari istirahat pegawai yang diberikan selama 1 (satu)
bulan sebelum melahirkan dan 2 (dua) bulan setelah melahirkan menurut
perhitungan dokter/bidan yangmenanganinya.
2. Apabila pegawai ingin mengambil cuti melahirkan diluar kondisi sebagaimana
dinyatakan (1) di atas, pegawai tersebut wajib membuat surat pemyataan untuk
menanggung sendiri segala resiko yang diakibatkan dari pengajuan cuti
melahirkan ini, yang diketahui oleh atasan dan dilengkapi surat keterangan dari
dokter yang merawat.
3. Bagi pegawai perempuan yang melahirkan anak ketiga dan seterusnya tidak
diberikan cuti melahirkan

Peraturan Kepegawaian Akademi Farmasi Yamasi Makassar 16


PASAL 29
CUTI SAKIT
1. Cuti sakit diberikan berdasarkan surat keterangan dokter yang menyatakan
pegawai tersebut memerlukan perawatan / istirahat di rumah..
2. Pegawai yang mengalami kecelakaan dan perlu mendapat perawatan berhak atas
cuti sakit sampai dengan yang bersangkutan sembuh.
3. Pegawai yang tidak masuk kerja karena sakit lebih dari 1 (satu) hari, wajib
menyerahkan surat keterangan dokter, dan diberi waktu istirahat sesuai dengan
keterangan tersebut. Surat keterangan dokter harus sudah diserahkan paling
lambat pada hari kedua, kecuali :
a. Hari kedua jatuh pada hari libur, diserahkan pada hari kerja berikutnya.
b. Pegawai sakit di luar kota dengan radius lebih dari 60 (enam puluh) kilo meter
dari tempat bekerja, akan dipertimbangkan oleh atasannya masing-masing
c. Karena kecelakaan sehingga tidak dapat masuk kerja, wajib dinyatakan
dengan surat keterangan dokter.
4. Pegawai yang tidak melaksanakan ketentuan seperti tersebut pada ayat 1 di atas
dianggap ijin biasa yang diperhitungkan ke hak cuti tahunan.
5. Pegawai yang sakit lebih dari 2 (dua) hari sampai dengan 14 (empat belas) hari
harus mengajukan permintaan cuti sakit secara tertulis dengan dilampiri surat
keterangan dokter.
6. Apabila setelah diberikan cuti sakit selama 14 (empat belas) hari dan belum juga
sembuh, cuti diperpanjang selama-lamanya 30 (tiga puluh).
7. Apabila telah diberikan cuti selama 30 (tiga puluh) hari dan belum juga sembuh
dapat diberikan cuti selama-lamanya 3 (tiga) bulan.
8. Apabila setelah diberikan cuti 3 (tiga) bulan belum juga sembuh diberikan cuti
selama 6 (enam) bulan dihitung dari sakit hari pertama Surat keterangan dokter
yang menyatakan belum sembuh.
9. Setelah diberikan cuti 6 (enam) bulan cuti sakit dan belum juga sembuh, dapat
diberikan cuti selama 12 (dua belas) bulan terhitung sejak hari pertama sakit.
10. Pegawai yang telah menderita sakit dan menerima cuti selama 12 (dua
belas( bulan dan atau surat keterangan dokter membutuhkan waktu lebih lama
lagi, dapat diberhentikan sebagai pegawai.

PASAL 30
CUTI KARENA ALASAN LAIN
Cuti karena alasan lain antara lain menunaikan ibadah haji bagi pegawai yang
beragama islam, pernikahan, dan alasai lain yang ditetapkan oleh pimpinan institusi
pendidikan.
PASAL 30
KOMPENSASI

Peraturan Kepegawaian Akademi Farmasi Yamasi Makassar 17


1. Selama cuti pegawai mendapatkan gaji beserta tunjangannya utuh kecuali cuti
sakit.
2. Cuti sakit sampai dengan 6 (enam) bulan pegawai bersangkutan masih menerima
penghasilan secara utuh.Pada bulan ketujuh sampai dengan bulan ke 12 (dua
belas) hanya diberikan gaji pokok.
3. Pegawai yang ditimpa sesuatu kecelakaan dalam menjalankan tugas
kewajibannya berhak menapatkan perawatan sampai sembuh.
4. Pegawai yang menderita cacat rohani dalam dan karena menjalankan tugas
kewajibannya yang mengakibatnya tidak dapat bekerja lagi dalam jabatan apapun
berhak memperoleh tunjangan sesuai kemampuan yayasan sampai batas usia
pensiun.
5. Pegawai yang tewas, keluarganya berhak memperoleh uang duka dan lainnya
yang besarnya sesuai kemampuan yayasan.
6. Apabila pegawai Yamasi telah diasuransikan maka butir-butir yang terkait dengan
asuransi tidak lagi menjadi tanggung jawab yayasan.

PASAL 31
PROSEDUR CUTI
1. Pegawai yang akan cuti harus mengajukan permohonan cuti secara tertulis
kepada pimpinan institusi pendidikan selambat-lambatnya 30 (Tiga Puluh) hari
sebelumnya.
2. Untuk dosen harus disesuaikan dengan masa liburan kegiatan belajar.
3. Pimpinan institusi pendidikan berwenang menolak dan mengatur jadwal cuti
pegawai.
BAB VII
PENGHARGAAN
PASAL 32
KENAIKAN PANGKAT
1. Kenaikan pangkat reguler adalah penghargaan kepada pegawai atas prestasi
kerja, kedisiplinan, pengabdian, pengalaman dan syarat- syarat obyektif lainnya,
yang ditetapkan oleh Pimpinan Institusi Pendidikan dan Yayasan, serta ijazah
yang diperolehnya memenuhi standar tenaga pendidik dan tenaga kependidikan
yang dibutuhkan, ijazahnya dapat disesuaikan untuk mengisi jabatan yang
lowong.
2. Kenaikan pangkat reguler dilakukan minimum setiap 4 (empat) tahun.
3. Kenaikan pangkat pilihan diberikan kepada pegawai yang selain memenuhi
syarat-syarat sebagaimana ayat 1 juga berprestasi luar biasa.

Peraturan Kepegawaian Akademi Farmasi Yamasi Makassar 18


4. Prestasi luar biasa dimaksud selain memenuhi syarat-syarat sebagaimana ayat 1
memperoleh penghargaan luar biasa untuk tingkat nasional.
5. Kepangkatan dan jabatan akademik untuk dosen sepenuhnya mengikuti
ketentuan peraturan perundang-undangan, khususnya untuk institusi pendidikan
swasta.
6. Kenaikan pangkat penghargaan diberikan kepada pegawai yang akan pensiun
dan dipergunakan dalam perhitungan untuk pemberiaN tunjangan lainnya sesuai
kemampuan yayasan.

BAB VIII
PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA ,PEMBERHENTIAN, & PENSIUNAN
PASAL 33
PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA
1. Pemutusan hubungan kerja sepihak oleh Yayasan yang bukan atas kesalahan
pegawai yang bersangkutan, yayasan mempunyai kewajiban memberikan
santunan atau bantuan berupa finansial.
2. Besarnya santunan ditetapkan oleh Yayasan dengan memperhatikan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3. Pemutusan hubungan kerja sebagai akibat kesalahan dan atau kesalahan
pegawai yang bersangkutan yang dapat merugikan yayasan secara materiil,
kepada pegawai yang bersangkutan diwajibkan mengganti kerugian.
4. Pemutusan hubungan kerja sebagaimana tersebut pada ayat (3), pihak Yayasan
dapat pula menuntut secara hukum sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.
PASAL 34
PEMBERHENTIAN PEGAWAI
1. Berhenti sebagai pegawai disebabkan oleh :
a. Meninggal Dunia
b. Pegawai yang bersangkutan mengundurkan diri
c. Yayasan tidak memperpanjang perjanjian kerja
d. Memasuki Usia pensiun
2. Yayasan tidak memperpanjang perjanjian kerja ;
a. Sakit berkelanjutan
b. Cacat fisik dan atau cacat rohani sehingga tidak mampu melaksanakan
tugasnya
c. Tidak melaksanakan tugas berturut-turut selama 1 (satu) bulan atau lebih.
d. Selama 3 (tiga) bulan berturut-turut kehadiran di bawah 60% atau kumulatif
selama setahun di bawah 70%
e. Bekerja di instansi lain pada jam kerja
f. Pelanggaran disiplin berat

Peraturan Kepegawaian Akademi Farmasi Yamasi Makassar 19


g. Pelanggaran tindak pidana umum dengan ancaman minimum 4 tahun penjara
3. Diberhentikan sebagai akibat Yayasan tidak memperpanjang perjanjian kerja :
a. Tidak diberikan pesangon atau tunjangan lainnya.
b. Diwajibkan menyerahkan seluruh aset atau barang milik yayasan yang ada
pada pegawai yang bersangkutan
4. Pegawai yang berhenti karena mengundurkan diri dari masa perjanjian kerja
berakhir :
a. Diberikan surat pengunduran diri atas permintaan sendiri
b. Diwajibkan mengembalikan asset yang ada pada pegawai yang bersangkutan
c. Melunasi hutang yang ada pada Yayasan atau institusi pendidikan
d. Memperoleh hak gaji dan tunjangan lainnya pada bulan atau saat pengunduran
diri.
5. Pengunduran diri dapat dilakukan pegawai pada saat perjanjian kerja berakhir.
Oleh karena itu selambat-lambatnya satu bulan sebelum mengundurkan diri
pegawai yang bersangkutan mengajukan permohonan pengunduran diri.
9. Yayasan dapat menerima pengunduran diri, meskipun belum berakhirnya
perjanjian kerja dengan pertimbangan kemanusiaan dan pertimbangan obyektif
lainnya.
10. Apabila pegawai yang diberhentikan tidak puas dengan keterangan dan alasan
yang diberikan Yayasan, dapat melakukan gugatan sesuai ketentuan
perundang-undangan ketenagakerjaan.

PASAL 35
PENSIUNAN
1. Batas usia pensiun pegawai :
a. 60 tahun bagi tenaga kependidikan
b. 65 tahun bagi tenaga pendidik
c. 70 tahun bagi professor
2. Batas usia pensiun hanya diberlakukan bagi pegawai tetap dengan minimum
masa dinas 20 tahun.
3. Yayasan akan memberikan tunjangan hari tua atau dengan istilah lain sebagai
penghargaan atas dharma bakti pegawai. Besarnya tunjangan berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan kemampuan Y
4. ayasan.
5. Ketentuan sebagaimana ayat 3 diatas tidak berlaku , kalau Yayasan selama masa
bakti pegawainya memberikan asuransi lengkap termasuk asuransi tunjangan hari
tua.
6. Pegawai yang telah memasuki usia pensiun tetapi secara nyata masih memiliki
kemampuan fisik dan rohani untuk melaksanakan tugas- tugas tertentu, dapat
diangkat sebagai tenaga honorer.

Peraturan Kepegawaian Akademi Farmasi Yamasi Makassar 20


BAB IX
PENGEMBANGAN
PASAL 36
PENGEMBANGAN KARIER
1. Yayasan adalah lembaga berbadan hukum milik masyarakat yang peduli terhadap
pendidikan dan yayasan itu sendiri. Sehubungan dengan itu organ-organ Yamasi
sebaiknya diisi oleh pegawai Yamasi baik yang telah pensiun maupun dalam
rangka pengembangan karir pengabdiannya.
2. Perpanjangan dan atau pengembangan karir tersebut sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan tentang yayasan. Untuk mengisi Organ Yayasan
sebagai pembina, Pengurus dan Pengawa, harus terlebih dahulu berhenti dari
jabatan di badan Usaha ( Institusi Pendidikan).
3. Mengenai ketentuan sebagaimana ayat 1 dan 2 diatas akan dikeluarkan
Keputusan Yayasan.
PENUTUP
PASAL 37
MASA BERLAKU KETENTUAN PEGAWAI
1. Apabila terdapat hal-hal yang belum diatur dalam peraturan ini akan ditetapkan
kemudian.
2. Peraturan ini untuk difahami dan dilaksanakan baik oleh pegawai maupun
Yayasan.
3. Semua ketentuan yang berlaku sebelum adanya peraturan ini dinyatakan tidak
berlaku.
4. Peraturan ini mulaI berlaku sejak tanggal ditetapkan .

Makassar, 1 Juli 2013


Ketua Yayasan Ma’bulo Sibatang

Peraturan Kepegawaian Akademi Farmasi Yamasi Makassar 21

You might also like