255
SIROSIS HATI
Siti Nurdjanah
PENDAHULUAN
Sirosis Hati (SH) merupakan dampak tersering dari
perjalanan klinis yang panjang dari semua penyakit
hati kronis yang ditandai dengan kerusakan parenkim
hati. Deskripsi suatu “Sirosis” hati berkonotasi baik
dengan status pato-fisiologis maupun klinis, dan untuk
_menetapkan prognosis pasien dengan penyakit hati."
Secata klinis perlu dibedakan antara sirosis kompen-
sata dan dekompensata yang didasarken pada tingkat
hipertensi portal dan terjadinya komplikasi klinis namun
tidak selalu disertai peristiwa biologis lain yang relevan
termasuk perubahan regenerasi dan hilangnya fungsi hati
tertentu secara progresit?
Dahulu SH dianggap sebagai proses yang pasif dan
tidak dapat pulih kembali, namun sekarang dianggap,
‘sebagai suatu bentuk respon aktif terhadap penyembuhan
cedera hati kronik yang dapat pulih kembali. Ada buxti
nnyata yang menunjukkan reversibilitas dari fibrosis pada
keadaan pre-sirosis. Namun faktor yang menentukan
dari regresi fibrosis belum cukup jelas, dan saat dimana
sirosis betul-betul bisa pulih kembali belum ditetapkan
secara morfologi maupun fungsional.Dengan kata lain
belum diketahui dengan pasti derajat fibrosis yang masih
reversibel
DIFINISI
Sirosis hati merupakan tahap akhir proses difus fibrosis hati
progresif yang ditandai oleh distorsi arsitektur hati dan
pembentukan nodul regeneratit. Gambaran morfologi dari
SH meliputi fibrosis difus, nodul regeneratif, perubahan
arsitektur lobular dan pembentukan hubungan vaskular
intrahepatik entara pembuluh darah hati aferen (vena
porta dan arteri hepatika) dan eferen (vena hepatika)*
1978.
Secara klinis atau fungsional SH dibagi atas : 1. it
hati kompensata dan 2. Sirosis hati dekompensata,
sertai dengan tanda-tanda kegagalan hepatoselular
hipertensi portal?
EPIDEMIOLOGI
Sirosis hati merupakan penyebab kematian terb:
ketiga pada penderita yang berusia 45 ~ 46 ta
(setelah penyakit kardiovaskuler dan kanker). Disel
dunia SH menempati urutan ketujuh penyebab kemati
Penderita SH lebih banyak laki-Iaki, jika dibanding)
dengan wanita rasionya sekitar 1,6 : 1.Umur rata
penderitanya terbanyak golongan umur 30 - 59 tal
dengan puncaknya sekitar umur 40 ~ 49 tahun. Insi
SH di Amerika diperkirakan 360 per-100.000 pend
Penyebab SH sebagaian besar adalah penyakit hat alko!
dan non alkoholik steatohepatitis serta hepatitis C®
Indonesia data prevalensi penderita SH secara keselur
belum ada. Di daerah Asia Tenggara, penyebab utara
adalah hepatitis 8 (HBV) dan C (HCV). Angka kejadian
di Indonesia akibat hepatitis 8 berkisar antara 21,2 ~46:
dan hepatitis C berkisar 38,7 - 73,9%*
PATOGENESIS
Sirosis hepatisterjadi akibat adanya cidera kroniki-reversio=s
pada parenkim hati disertai timbulnya jaringan ikat dif
(akibat adanya cidera fibrosis), pembentukan nodul 6