Professional Documents
Culture Documents
DENGAN
SALAH SATU KELUARGA DENGAN KUSTA TYPE MB
DI PUSKESMAS LOHBENER
Oleh:
H. SYAEFUL MIKDAR,SKep.,Ners
NIP. 19830602 200801 1 005
1
TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN
1.Pengkajian Keluarga
Nama : Tn. T
Umur : 60 th
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa
Bahasa : Jawa
Pendidikan : SD
2.Komposisi Keluarga
3.Genogram:
Sdr.S
xl
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
X : Meninggal
4.Tipe Keluarga
2) Masalah yang terjadi dengan tipe tersebut : tidak ada masalah dengan tipe
keluarga.
5. Suku Bangsa
4) Harta benda yang dimiliki (perabot, traspotasi dll): sepeda motor, rumah,
5) Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan: buat biaya listrik, biaya sehari-hari
a. Tahap perkembangan keluarga sat ini (ditemukan dengan anak tertua): anak
tertua saat ini sudah dewasa dan terkena/menderita penyakit kusta tipe MB.
xli
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi dan kendalanya:
Keluarga Tn.T. Mengaatakan Sdr. S. saat ini dalam keadaan kurang sehat
bercak-bercak , dan warna putih seperti panu , kaki bila dibuat duduk
dibawah terlalu lama telapak kaki sakit untuk menapak, dan hampir semua
kulit tubuh ada bercak keputihan mati rasa. Keluan ini dibiarkan tidak
berobat dan kelama-lamaan tidak hilang diobati obat toko dan akhirnya di
apapun.
Tn.T. mengatakan tidak pernah punya riwayat penyakit yang lama atau
hanya mengeluh mati rasa pada kulit (bercak) dan kedua telapak kaki sakit.
xlii
Dan klien mengatakan perna punya teman sakit yang sama sepeti dirinya
3. Pengkajian Lingkungan
a. Karakteristik Rumah
6). Pemanfaatan ruangan: ruang tamu jadi satu dengan ruang keluarga.
9). Kamarmandi/WC:ada
11). Kebersihan lingkungan: bersih, hanya perabotan dapur kurang tertata rapi.
c. Mobilitas Geografis Keluarga: tidak pernah pindah , ini rumah milik sendiri.
jumat.
4. Struktur Keluarga
xliii
a. Pola/cara Komunikasi Keluaraga: komunikasi dalam keluarga lancar dan
1). Tn.T. : sebagai kepala keluarga, sekaligus bekerja sebagai buruh tani dan
2). Ny.S. : Sebagai ibu rumah tangga dan bekerja di gudang tembakau.
Keluarga mengutamakan kesehatan sehingga, jika ada salah satu yang sedang
5. Fungsi Keluarga
a. Fungsi afektif
b. Fungsi sosialisasi
ayah/kepala keluarga.
xliv
4). Kegiatan keluarga waktu senggang: sore hari nonton TV
5). Partisipasi dalam keluarga sosial: Tn.T sering mengikuti pengajian dan
salawatan rutin.
kusta hal ini disbabkan pendiikan yang rendah hanya sebatas SD, dan
Tn.T. tidak tahu cara merawat Sdr.S dan hanya memberi obat ke toko, bila
d. Fungsi reproduksi
e. Fungsi ekonomi
1). Usaha pemenuhan sandang pangan: Tn.T kerja sebagai buruh tani.
xlv
b. Stresor jangka panjang: keluarga Tn.T salah satu anaknya Sdr.S. menderita
penyaki kusta.
c. Respon keluarga terhadap stresor: Keluarga Tn.T bingung dan cemas apakah
Pemenuhan gizi: makan sehari 3 kali dengan lauk pauk sederhana tempe, sayur,
8.Pemeriksaan fisik
a. Identitas
Nama : Sdr. S.
Umur : 30 tahun
L/P : laki-laki
Pendidikan: SMP
Sdr. S. saat ini dalam keadaan kurang sehat sejak kurang lebih 6 bulan yang lalu
panu , kaki bila dibuat duduk dibawah terlalu lama telapak kaki sakit untuk
menapak, dan hapir semua kulit tubuh ada bercak keputihan mati rasa. Keluan
ini dibiarkan tidak berobat dan kelama-lamaan tidak hilang diobati obat toko
Kaki terasa sakit bila dibuat jalan, pada malam hari juga sakit bila tidur posisinya
tidak tepat.
xlvi
Sebelumnya Sdr.S. tidak memiliki penyakit kusta dan pernah punya teman sakit
kusta.
d. Tanda-tanda Vital
BB: 42 kg
Iktus tidak tampak, tidak ada pembesaran jantung, S1 dan S2 tunggal, irama
normal.
f. System Respirasi
Pernafasan tiada kelainan, gerakan simetris, retraksi dada minimal, tidak ada suara
nafas tambahan.
g. Sytem Gastrointestinal
Bising usus 5 x/menit, bentuk perut datar, tidak mempunyai riwayat sakit
lambung.
h. Sytem Persarafan
Saraf tangan kanan menebal dan kaki kanan dantidak ada mati rasa raba pada
i. System Muskoloskeletal
Kekuatan gerak tangan dan kaki normal, tapi pada kaki buat jalan sakit.
9. Harapan Keluarga
Keluarga Tn.T. mengharapkan obat anak saya obat yang paling baik dan cepat
sembuh. Dan berharap pada petugas agar memberikan pelayanan yang baik an
B . Analisis Data
xlvii
1. 01/11/2014ta Subjek: Ketidak mampuan keluarga
merawat anggota keluarganya
luargaTn.T mengatakan (sakit kusta) berhubungan
dengan kurangnya
Anaknya Sdr. S. saat ini pengetahuan tentang
perawatan penyakit kusta
dalam keadaan kurang
penyakitnya menimbulkan
akhirnya di bawah ke
Puskesmas dan di
program
xlviii
ta Objek:
tubah.
(saraf perinius).
rendah.
nda-tanda Vital
80 x/menit, respirasi: 20
42 kg
C.Scoring Data
penyakit kusta
xlix
masalah tetapi dihadapi Sdr.S. adalah
tidak perlu masalah yang biasa-biasa
segera saja.
ditangani
Jumlah total 3½
kusta.
E. Intervensi Asuhan Keperawatan Keluarga
Psikomotor:
Keluarga Tn.T. mau
mencoba cara
perawatan pada kulit
yang mati rasa dan
telapak tangan dan
kaki yang mati rasa.
G. Evaluasi
O:
1. Keluarga Tn.T. kooperatif
atas pertanyan yang
diberikan.
2. Tidak bisa menyebut kan
tanda penyakit kusta.
O:
A: Tujuan tercapai
P: Lanjutkan intervensi no 4.
A: Tujuan tercapai
P: Hentikan intervensi.
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada bab ini penulisan akan membahas proses keperawatan keluarga pada keluarga
Pengkajian dilakukan pada tanggal 04 Maret 2018 hari sabtu sampai 07 Maret 2018
hari selasa pada kelurga Tn.T. Prinsip dari pembahasan ini dengan memperhatikan
1. Pengkajian
Maret 2018 pada pukul 10.00 wib, keluhan Sdr.S. awal mulanya hanya mengeluh
mati rasa pada kulit (bercak) dan kedua telapak kaki sakit. Sesuai dalam teori
disebutkan bahwa gejala dari penyakit kusta hilangnya sensabilitas kulit dan
kelemahan otot, hal ini disebabkan karena kerusakan saraf terutama saraf tepi
Hsl ini sejak kurang lebih 6 bulan yang lalu mengelu penyakitnya menimbulkan
bercak-bercak, dan warna putih seperti panu, kaki bila dibuat duduk dibawah
terlalu lama telapak kaki sakit untuk menapak, dan hampir semua kulit tubuh ada
bercak keputihan mati rasa. Dalam teori dijelaskan kelainan kulit berupa bercak
putih atau kemerahan atau benjolan, hilangnya sensabilitas serta kelemahan otot
yang disebutkan riwayat penyakit sebelumnya adalah Sdr.S. perna punya teman
sakit yang sama sepeti dirinya kurang lebih tiga tahun yang lalu di tempat
kerjanya. Penularan penyakit kusta terjadi karenabeberapa faktor antaralain jenis
kuman kusta, sumber penularan, daya tahan tubuh, sosial ekonomi, dan iklim
(Masjoer, 2000).
penyakit kusta hal ini di sebabkan karena tingkat pendidikan yang rendah hanya
sebatas SD, dan pemahaman keluarga terhadap masalah yang di derita oleh
Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan data keadaan umum klien cukup,
compos mentis, untuk tanda-tanda vital didapatkan Tensi: 110/80 mmHg, Nadi:
hanya mengeluh mati rasa pada kulit (bercak) dan kedua telapak kaki sakit.
Sedangkan kusta memiliki tanda yang sangat khas diantaranya pertama bercak
kulit yang mati rasa bisa berbentuk bercak hipopigmentasi atau eritematosa,
mendatar (makula) atau meninggi (plak), sedangkan mati rasa pada bercak
bersifat total atau sebagian saja terhadap rasa raba, rasa suhu, dan rasa nyeri.
Kedua penebalan saraf tepi, dapat disertai rasa nyeri dan dapat juga disertai atau
tanpa gangguan fungsi saraf yang terkena, yaitu gangguan fungsi sensorik (mati
rasa), gangguan fungsi motorik (paresis atau paralisis), gangguan fungsi otonom
ditemukan kuman tahan asam, bahan pemeriksaan adalah hapusan kulit cuping
telinga dan lesi kulit pada bagian yang aktif, kadang-kadang bahan diperoleh dari
2. Diagnosis
dalam keadaan sehat atau perubahan pola baik aktual maupun resiko dari
individu atau kelompok (Rohmah & Walid, 2010) Menurut hasil scosring dalam
utama dan prioritas yang diangkat penulis yaitu Ketidak mampuan keluarga
3. Perencanan
komponen tujuan umum, tujuan khusus, kriteria, rencana tindakan dan standar
tujuan yang telah ditetapkan . Tujuan yang dibuat pada diagnosis Keluarga
kunjungan rumah selama 7 hari. Dengan kreteria keluarga mengerti apa itu kusta,
penyebab, tanda kusta dan cara merawat anggotanya yang sakit kusta, Keluarga
bisa menyebutkan apa yang harus dihindari oleh penderita kusta antara lain api,
benda panas dan tajam, keluarga mengerti akibat bila penderita tidak terawat,
Cara merawat kulit yang mati rasadengan beberian minyak dan cara pemeriksaan
4. Pelaksanaan
terdiri dari waktu, kapan, berapa lama, dan materi. Kegiatan ini bertujuan agar
keluarga dan perawat mempunyai kesiapan secara fisik dan psikis pada saat
tindakan keperawatan keluarga yang telah penulis dan semua rencana tindakan
keperawatan tersebut yang telah dilakukan oleh penulis yaitu Menjelaskan kusta
adalah penyakit yang menahun dan disebabkan oleh kuman M.leprae dengan tanda
bercak pada kulit mati rasa, kerusakan saraf tepi, pemeriksaan laboratorium BTA,
dan perawatan penyakit kusta dari yang sederhana dan mudah dilakukan, seperti
pemberian minyak pada kulit yang kering dan pelindungan pada telapak kaki dan
bahaya pada penderita penyakit kusta diantaranya api, panas, dan benda tajam,
menjelaskan akibat-akibat bila perawatan tidak dilakukan diantaranya bisa luka pada
kulit yg mati rasa kena api atau pisau, mengajarkan cara perawatan pada kulit yang
mati rasa dan kering dengan mengoleskan minyak, dan pada telapak tangan /kaki
yang rasa rabanya berkurang /hilang dengan memakai alas kaki yang bawahnya
keras tapi atasnya lunak, dan pada tangan memakai sarung tangan/pelindung tangan
5. Evaluasi
Tahap penilaian atau evaluasi adalah perbandingan yang sistimatis dan terencana
tantang kesehata keluarga dengan tujuan, kreteria hasil yang telah ditetapkan dan
Tn.T. bisa menyebutkan tanda penyakit kusta, Keluarga Tn.T bisa menyebutkan
apa itu kusta, penyebab dan yang berbahaya buat penderita kusta (api, benda
panas, benda tajam) juga akibatnya, O: keluarga Tn.T. kooperatif atas pertanyan
yang diberikan, tidak bisa menyebut kan tanda penyakit kusta, A: Tujuan belum
tercapai, P: Lanjutkan Intervensi no1 dan 4 dan pada akhir kunjungan tanggal 07
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan serta penulisan analisa yang telah dilakuka, maka
A. Hasil dari pengkajian yang telah dilakukan pada tanggal 01 Nopember 2014
dapat disimpulkan bahwa salah keluarga Tn.T. menderita penyaki kusta pipe
LOHBENER.
komponen tujuan umum, tujuan khusus, kriteria, rencana tindakan dan standar
dan tujuan yang telah ditetapkan yang dibuat pada diagnosis keluarga mampu
kunjungan rumah selama 7 hari. Dengan kreteria keluarga mengerti apa itu
kusta, penyebab, tanda kusta dan cara merawat anggotanya yang sakit kusta,
Keluarga bisa menyebutkan apa yang harus dihindari oleh penderita kusta
antara lain api, benda panas dan tajam, keluarga mengerti akibat bila
penderita tidak terawat, Cara merawat kulit yang mati rasadengan beberian
dan semua rencana tindakan keperawatan tersebut yang telah dilakukan oleh
menahun dan disebabkan oleh kuman M.leprae dengan tanda bercak pada
kulit mati rasa, kerusakan saraf tepi, pemeriksaan laboratorium BTA, dan
perawatan penyakit kusta dari yang sederhana dan mudah dilakukan, seperti
pemberian minyak pada kulit yang kering dan pelindungan pada telapak kaki
/luka dan bahaya pada penderita penyakit kusta diantaranya api, panas, dan
diantaranya bisa luka pada kulit yg mati rasa kena api atau pisau,
mengajarkan cara perawatan pada kulit yang mati rasa dan kering dengan
mengoleskan minyak, dan pada telapak tangan /kaki yang rasa rabanya
berkurang /hilang dengan memakai alas kaki yang bawahnya keras tapi
tidak bisaanggota merawat anaknya yang penyakit kusta, keluarga Tn.T. bisa
menyebutkan tanda penyakit kusta, Keluarga Tn.T bisa menyebutkan apa itu
kusta, penyebab dan yang berbahaya buat penderita kusta (api, benda panas,
benda tajam) juga akibatnya, O: keluarga Tn.T. kooperatif atas pertanyan yang
diberikan, tidak bisa menyebut kan tanda penyakit kusta, A: Tujuan belum
tercapai, P: Lanjutkan Intervensi no1 dan 4 dan pada akhir kunjungan tanggal
B. Saran
1. Bagi Perawat/penulis
2. Bagi Puskesmas
pasien, serta lebih antisipasi dalam proteksi diri agar terhindar dari penularan.
Lampiran
KUSTA / MORBUS HANSEN
A. DIFINISI
Mikrobakterium leprae yang obligat intra seluler yang menyerang syaraf perifer,
Kusta adalah penyakit infeksi kronis yang di sebabkan oleh mycobacterium lepra
yang interseluler obligat, yang pertama menyerang saraf tepi, selanjutnya dapat
menyerang kulit, mukosa mulut, saluran nafas bagian atas, sistem endotelial,
Kusta adalah penyakit yang menahun dan disebabkan oleh kuman kusta
(mikobakterium leprae) yang menyerang syaraf tepi, kulit dan jaringan tubuh
Sampai saat ini penyakit kusta masih merupakan salah satu masalah kesehatan
pengobatan ketika sudah dalam keadaan cacat sebagai akibat masih adanya
B. PENYEBAB
- Penyebabnya adalah mycobacterium leprae
- Bersifat gram positif, tahan asam tidak berspora, tidak bergerak dan alcohol.
intraseluler, menyerang saraf perifer, kulit dan organ lain seperti mukosa
saluran nafas bagian atas, hati, sumsum tulang kecuali susunan saraf pusat.
Masa membelah diri mikobakterium leprae 12-21 hari dan masa tunasnya
panjang 1-8 micro, lebar 0,2-0,5 micro biasanya berkelompok dan ada yang
2. Penebalan dalm saraf tepi di sertai kelainan berupa mati rasa dan
Dikatakan menderita kusta apabila di temukan satau atau lebih dari tanda pasi
kusta dalam waktu pemeriksaan klinis. ( dirjen PPM & PL, 2003 )
D. KLASIFIKASI KUSTA
1. Penentuan prognosis
2. Penentuan terapi
l
Beberapa Klasifikasi WHO (1981)
- PB
- MB
E. ETIOLOGI
M.leprae atau kuman Hansen adalah kuman penyebab penyakit kusta yang
ditemukan oleh sarjanan dari Norwegia GH Armauer Hansen pada tahun 1873 .
Kuman ini bersifat tahan asam, berbentuk batang dengan ukuran 1-8 u, lebar 0,2-0,5
u, biasanya berkelompok dan ada yang tersebar satu – satu, hidup dalam sel
terutama jaringan yang bersuhu dingin dan tidak dapat dikultur dalam media
armadilo.
Masa Tunas : masa belah diri kuman kusta memerlukan waktu yang sangat lama
dibandingkan dengan kuman lain, yaitu 12-21 hari. Oleh karena itu masa tunas
F. PENGOBATAN
Obat – obatan umum yang bisa dipakai dalam pengobatan Morbus Hansen :
c. PB ( Tipe Kering )
d. MB ( tipe Basah )
NIM : 12.01022014
Nama KK : Tn. T
A. Tujuan
B. Tindakan
penyakit kusta.
6)Mengajarkan cara merawat kulit yang mati rasa dan pemeriksaan kulit mati
rasa.
C. Kriteria hasil
Bercak kulit mati rasa, penebalan saraf disertai gangguan yang disarafi, BTA
D. Metode
1).Kunjungan rumah.
2).Tanya Jawab
Lembar balik
G. Materi
2. Tanya jawab
H. Evaluasi
Dari semua pertanyaan terjawab semuanya atau 100% dan tindakan pertanyaan
dihentikan
I. Lampiran
Materi
Lampiran
KUSTA / MORBUS HANSEN
A. DIFINISI
Mikrobakterium leprae yang obligat intra seluler yang menyerang syaraf perifer,
Kusta adalah penyakit infeksi kronis yang di sebabkan oleh mycobacterium lepra
yang interseluler obligat, yang pertama menyerang saraf tepi, selanjutnya dapat
menyerang kulit, mukosa mulut, saluran nafas bagian atas, sistem endotelial,
Kusta adalah penyakit yang menahun dan disebabkan oleh kuman kusta
(mikobakterium leprae) yang menyerang syaraf tepi, kulit dan jaringan tubuh
Sampai saat ini penyakit kusta masih merupakan salah satu masalah kesehatan
pengobatan ketika sudah dalam keadaan cacat sebagai akibat masih adanya
B. PENYEBAB
- Penyebabnya adalah mycobacterium leprae
- Bersifat gram positif, tahan asam tidak berspora, tidak bergerak dan alcohol.
intraseluler, menyerang saraf perifer, kulit dan organ lain seperti mukosa
saluran nafas bagian atas, hati, sumsum tulang kecuali susunan saraf pusat.
Masa membelah diri mikobakterium leprae 12-21 hari dan masa tunasnya
panjang 1-8 micro, lebar 0,2-0,5 micro biasanya berkelompok dan ada yang
2. Penebalan dalm saraf tepi di sertai kelainan berupa mati rasa dan
Dikatakan menderita kusta apabila di temukan satau atau lebih dari tanda pasi
kusta dalam waktu pemeriksaan klinis. ( dirjen PPM & PL, 2003 )
D. KLASIFIKASI KUSTA
1. Penentuan prognosis
2. Penentuan terapi
- PB
- MB
E. ETIOLOGI
M.leprae atau kuman Hansen adalah kuman penyebab penyakit kusta yang
ditemukan oleh sarjanan dari Norwegia GH Armauer Hansen pada tahun 1873 .
Kuman ini bersifat tahan asam, berbentuk batang dengan ukuran 1-8 u, lebar 0,2-0,5
u, biasanya berkelompok dan ada yang tersebar satu – satu, hidup dalam sel
terutama jaringan yang bersuhu dingin dan tidak dapat dikultur dalam media
armadilo.
Masa Tunas : masa belah diri kuman kusta memerlukan waktu yang sangat lama
dibandingkan dengan kuman lain, yaitu 12-21 hari. Oleh karena itu masa tunas
F. PENGOBATAN
Obat – obatan umum yang bisa dipakai dalam pengobatan Morbus Hansen :
e. PB ( Tipe Kering )
f. MB ( tipe Basah )