You are on page 1of 3

Prosedur Kerja

Logo PT. ANUGERAH PUSAKA INDONESIA No.: API-PK-WS-03 Rev. : 00


Tanggal : Hal. : 1 dari …..

Sistem Manajemen Terpadu


ISO 9001:2000 & OHSAS 18001:2007

PROSEDUR PENGENDALIAN ALAT UKUR

RIWAYAT PERUBAHAN
Rev. Tanggal Diusulkan oleh Uraian singkat perubahan

DISTRIBUSI
No. Penerima No Penerima
.
1. Management Representative
2. Engineering
3. Quality Control
4.

Dibuat Diperiksa Disahkan

Ttd, Ttd, Ttd,

( ) ( )
Prosedur Kerja
Logo PT. ANUGERAH PUSAKA INDONESIA No. : API-PK-WS-03 Rev. : 00
Tanggal : Hal. : 2 dari 3

PROSEDUR PENGENDALIAN ALAT UKUR

Manager Workshop Direktur

1.0 TUJUAN
Untuk memastikan agar alat Ukur, Inspeksi dan Tes yang digunakan oleh pihak Workshop,
Engineering dan QC telah dilakukan kalibrasi agar dapat menjamin produk/jasa yang di hasilkan
memenuhi persyaratan mutu yang diinginkan pelanggan sesuai dengan ketentuan dalam kontrak.

2.0 RUANG LINGKUP


Prosedur ini berlaku pada Dept. Workshop untuk menjamin bahwa semua alat ukur, inspeksi dan
tes yang digunakan dalam kegiatan inspeksi telah dikalibrasi.

3.0 DEFINISI
Tidak ada

4.0 TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG


 Manager Workshop bertanggung jawab terhadap kondisi dan status alat ukur yang digunakan
dalam inspeksi material, produk atau jasa secara keseluruhan serta berwewenang mengambil
tindakan terhadap alat ukur yang belum dikalibrasi
 Engineer bertanggung jawab dalam pelaksanaan kalibrasi alat ukur mulai dari membuat daftar
alat ukur, inspkesi dan tes sampai menyusun program kalibrasi terhadap alat-alat tersebut dan
memberikan laporan hasil kalibrasi kepada Manager Workshop.

5.0 PROSEDUR

5.1 Program Kalibrasi


 Seluruh peralatan yang digunakan untuk melakukan pengukuran, inspeksi dan tes harus
terdaftar pada daftar alat ukur, inspeksi dan tes. Engineer membuat Daftar alat ukur, inspeksi
dan tes (No. Form )
 Setiap alat harus dikalibrasi secara berkala, kalibrasi dapat dilaksanakan secara internal atau
eksternal (dilaksanakan oleh lembaga kalibrasi). Engineer membuat Program kalibrasi alat
ukur, inspeksi dan tes (No. Form )
 Alat yang baru dibeli harus memiliki sertifikat kalibrasi, jika sertifikat tidak ada maka alat
tersebut harus dikalibrasi terlebih dahulu sebelum digunakan.
 Periode kalibrasi ditetapkan oleh Engineer. Penetapan periode kalibrasi harus didasarkan pada
salah satu atau beberapa hal sebagai berikut :
 Jenis alat, frekwensi, akurasi pengukuran dan kondisi pemakaian
 Rekomendasi dari manufacturer
 Rekomendasi dari lembaga kalibrasi (untuk kalibrasi eksternal)
 Kalibrasi eksternal harus dilakukan oleh lembaga kalibrasi yang terdaftar pada Jaringan
Nasional Kalibrasi (JNK) atau yang memiliki mampu telusur ke standar internasional.
 Kalibrasi internal harus dilakukan dengan mengikuti ketentuan sebagai berikut :
 Menggunakan referensi (master) yang dikalibrasi secara eksternal atau menggunakan
standar yang dikeluarkan oleh manufacturer alat yang akan dikalibrasi.
 Jika standar tersebut tidak ada, maka Engineer harus menetapkan metoda kalibrasinya.
 Dilakukan pada kondisi lingkungan yang sama dengan kondisi pada saat master-nya
dikalibrasi atau menurut rekomendasi pembuat alat yang akan dikalibrasi.
 Laporan/sertifikat kalibrasi harus dievaluasi oleh Manager Workshop untuk ditetapkan status
pemakaiannya.
 Alat yang telah dikalibrasi diberi label atau identifikasi lain yang dapat menyatakan status
Tanpa stempel “Controlled Copy” warna merah, dokumen dinyatakan tidak terkontrol (Uncontrolled)
Prosedur Kerja
Logo PT. ANUGERAH PUSAKA INDONESIA No. : API-PK-WS-03 Rev. : 00
Tanggal : Hal. : 3 dari 3

PROSEDUR PENGENDALIAN ALAT UKUR

kalibrasinya.
 Jika pemberian label atau identifikasi tidak memungkinkan, maka Nomor seri atau identitas unik
lain yang ada pada alat harus dicantumkan pada Laporan kalibrasi.
 Jika hasil kalibrasi diketahui telah menyimpang dari batas toleransinya, Manager Wrkshop harus
memeriksa dan mendokumentasikan validitas hasil pengukuran, inspeksi atau tes sebelumnya
dimana alat tersebut digunakan.

5.2 Tindakan terhadap alat yang tidak memenuhi syarat


 Alat dikatakan tidak memenuhi syarat untuk digunakan jika pada alat terjadi hal-hal sebagai
berikut :
 Rusak pada waktu digunakan atau disimpan
 Digunakan melebihi kapasitasnya atau salah penggunaan
 Tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya
 Berfungsi namun hasil pengukuran atau inspeksinya meragukan
 Telah melewati periode kalibrasinya
 Engineer harus menarik alat dari lokasi pemakaian dan mengkalibrasinya. Bila tidak dapat
berfungsi seperti semula maka alat harus di-scrap.
5.3 Penanganan, penyimpanan dan perawatan
 Alat harus diberi pelindung untuk mencegah dari kerusakan ketika disimpan, dipindahkan, atau
saat digunakan.
 Pengguna alat harus segera melaporkan kepada Engineer apabila terjadi hal kerusakan atau
keragu-raguan dalam kemampuan alat.

6.0 LAMPIRAN TERKAIT PROSEDUR

 API-FM-WS-03-01 Daftar Alat ukur, Inspeksi dan Tes


 API-FM-WS-03-02 Jadual kalibrasi alat ukur, inspeksi dan tes
 Laporan /Sertifikat Kalibrasi

Tanpa stempel “Controlled Copy” warna merah, dokumen dinyatakan tidak terkontrol (Uncontrolled)

You might also like