You are on page 1of 15

ARTIKEL

PERAN PEREMPUAN SINGLE PARENT DALAM MENGASUH ANAK


DI KECAMATAN MARITENGNGAE KABUPATEN SIDRAP
(SUATU KAJIAN ANTROPOLOGI GENDER).

ROLES OF SINGLE PARENT WOMAN IN NURTURING CHILDREN


IN MARITENGNGAE SUBDISTRICT OF SIDRAP DISTRICT
(STUDY OF GENDER ANTHROPOLOGY).

DYAN PARAMITHA

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2018
PERNYATAAN ARTIKEL BELUM PERNAH DIPUBLIKASIKAN

Saya, Dyan Paramitha

Nomor Pokok: 161050205008

Menyatakan bahwa artikel yang berjudul Peran Perempuan Single Parent Dalam Mengasuh

Anak Di Kecamatan Maritengngae Kabupaten Sidrap (Suatu Kajian Antropologi Gender

merupakan karya asli. Seluruh ide yang ada dalam artikel ini, terkecuali yang saya nyatakan

sebagai kutipan, merupaka ide yang saya susun sendiri. Selain itu, tidak ada bagian dari artikel

ini yang telah saya gunakan sebelumnya untuk memperoleh gelar atau sertifikat akademik.

Jika pernyataan di atas terbukti sebaliknya, maka saya bersedia menerima sanksi yang

ditetapkan oleh PPs Universitas Negeri Makassar.

Tanda Tangan…………………., Makassar, Mei 2018


1

PERAN PEREMPUAN SINGLE PARENT DALAM MENGASUH ANAK


DI KECAMATAN MARITENGNGAE KABUPATEN SIDRAP
(SUATU KAJIAN ANTROPOLOGI GENDER).

DYAN PARAMITHA
Pendidikan Antropologi
Program Pascasarjana
Universitas Negeri Makassar
Email: dyanparamitha@gmail.com

ABSTRAK

Dyan Paramitha. 2018. Peran Perempuan Single Parent Dalam Mengasuh Anak Di
Kecamatan Maritengngae Kabupaten Sidrap (Suatu Kajian Antropologi Gender). Tesis.
(Dibimbing oleh Jumadi dan Rasyid Ridha).
Penelitian ini bertujuan untuk (1) Untuk mengetahui perubahan peran
perempuan single parent (2) Untuk mengetahui alokasi waktu perempuan single
parent pada ranah domestik dan ranah publik (3) Untuk mengetahui pola asuh
yang diterapkan oleh perempuan single parent.
Jenis penelitian ini adalah kualitif. Teknik pengumpulan data yang digunakan
adalah observasi, dokumentasi dan wawancara mendalam dengan melibatkan 7 orang
informan. Dalam penelitian ini pemilihan informan menggunakan purposive sampling
sedangkan teknik pengabsahan data yang digunakan adalah triangulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Perubahan yang terjadi pada perempuan
single parent adalah mereka lebih bertanggung jawab terhadap anak-anak mereka,
mereka merasa lebih disiplin serta tidak hanya terjadi perubahan peran tetapi juga
perubahan pola pikir khususnya dalam mengambil suatu keputusan. (2) Cara alokasi
waktu yang dilakukan oleh para perempuan single parent adalah mereka berusaha untuk
mengerjakan pekerjaan domestik terlebih dahulu sebelum mengerjakan pekerjaan
publiknya , begitu juga setelah mereka melakukan pekerjaan publik mereka akan kembali
mengerjakan pekerjaan domestik. (3) Dalam mengasuh anak para perempuan single
parent ini menggunakan pola asuh demokratis dan menanamkan nilai budaya Bugis yaitu
berupa siri’ serta mempertahankan lima hal lainnya yaitu assitinajang (kepatutan),
sipakatau (saling menghargai), getteng (tegas dan konsisten), dan lempu (kejujuran)
dalam kehidupan sehari-harinya.

Kata Kunci: Single Parent, Alokasi Waktu, Pola Asuh


2

ABSTRACT

The study aims at examining (1) the change of roles of single parent women, (2)
time allocation of single parent women in public domain and domestic domain, and (3)
the parenting applied by sinle parent women toward their children
The type of this study is descriptive qualitative. Data were collected by
employing observation, documentation, and in-depth interview techniques by involving 7
infomants. In this study, the selection of informants used purposive sampling technique,
and the data validation employed source triangulation.
The result of the study reveal that (1) the changes in single parenrt women are as
follows: they are more responsible on their children, they feel more discipline, and the
change is not only in behaviour but also in mindset particularly in making decisions, (2)
time allocations conducted by single parent women are as follows: they did the domestic
first and public work afterwards: likewise, after they did the public work, they will return
to their domestic work, and (3) in nurturing their children, the single parent women apply
democratic parenting and insill cultural values of Buginese namely siri’ and maintaining
five aspects, namely assitinajang (decency), sipakatau (mutual respect), getteng (firm
and consistent), dan lempu (honest) in daily lives.

Keyword: Single Parent, Time Allocation, Parenting.


3

PENDAHULUAN Masalah peran ganda menyulitkan


Partisipasi perempuan saat ini, kedudukan perempuan pekerja di luar
bukan sekedar menuntut persamaan hak ranah domestik. Menurut Goode
tetapi juga menyatakan fungsinya yang (Kaltsum, 2006:45), konflik peran ganda
mempunyai arti bagi pembangunan adalah kesulitan-kesulitan yang
dalam masyarakat Indonesia. Melihat dirasakan dalam menjalankan kewajiban
potensi perempuan sebagai sumber daya atau tuntutan peran yang berbeda secara
manusia maka upaya menyertakan bersamaan. Di mana, wanita bekerja
perempuan dalam proses pembangunan dituntut untuk dapat menyelesaikan
bukan hanya merupakan tugas-tugasnya baik di dalam keluarga,
perikemanusiaan belaka, tetapi di kantor, sementara di sisi lain juga
merupakan tindakan efisien karena tanpa dituntut untuk dapat memberikan unjuk
mengikut sertakan perempuan dalam kerja (performance) yang maksimal. Hal
proses pembangunan berarti pemborosan ini dapat mempengaruhi motivasi kerja
dan memberi pengaruh negatif terhadap wanita untuk menyelesaikan tugas-tugas
lajunya pertumbuhan ekonomi kantor.
(Pudjiwati, 1983:23). Hurlock mengatakan bahwa
Partisipasi perempuan tugas-tugas yang berkaitan dengan
menyangkut peran tradisi dan transisi. pekerjaan dan keluarga merupakan tugas
Peran tradisi atau domestik mencakup yang sangat penting dan sulit, mereka
peran perempuan sebagai istri, ibu dan harus melakukan penyesuaian diri
pengelola rumah tangga. Sementara dengan peran-peran tersebut (Hurlock,
peran transisi meliputi pengertian 2006:15). Hal ini menunjukkan bahwa
perempuan sebagai tenaga kerja, perempuan dituntut untuk dapat
anggota masyarakat dan manusia melakukan penyesuaian diri terhadap
pembangunan. Pada peran transisi peran-peran yang ada baik dalam ranah
wanita sebagai tenaga kerja turut aktif domestik dan ranah publik atau yang
dalam kegiatan ekonomis (mencari disebut dengan peran ganda. Peran
nafkah) di berbagai kegiatan sesuai ganda yang dilakukan oleh seorang
dengan keterampilan dan pendidikan perempuan tidak hanya akan
yang dimiliki serta lapangan pekerjaan berpengaruh terhadap kehidupan
yang tersedia (Sukesi, 1991:65). perempuan peran ganda itu sendiri,
Kehidupan modern dan era tetapi juga akan sangat berpengaruh
pembangunan dewasa ini, wanita terhadap keluarganya.
dituntut dan sering termotivasi untuk Keluarga merupakan satuan unit
mengembangkan karir dengan bekerja di terkecil dalam masyarakat, yang terdiri
luar rumah. Pada saat wanita menjalani dari laki-laki dan perempuan yang
karirnya, wanita juga dituntut untuk disatukan melalui ikatan perkawinan.
dapat berperan sebagai istri, serta ibu Laki-laki dan perempuan memutuskan
yang mengasuh dan merawat anak. untuk menikah dan membentuk keluarga
Kaum perempuan berusaha untuk dengan berbagai pertimbangan yang
menyatukan karier dengan kehidupan sudah dipersiapkan mereka berdua
keluarga, namun dalam prosesnya secara matang. Keluarga yang terdiri
mereka seringkali menghadapi konflik dari ayah, ibu, dan anak merupakan
dalam menyatukan urusan rumah gambaran yang biasanya ada pada
tangganya dengan pekerjaannya. masyarakat.
Masalah ini sering dialami oleh para Perceraian merupakan salah satu
perempuan pekerja yang mengutamakan faktor penyebab banyaknya single
keluarganya namun merasa sulit untuk parent di Indonesia. Jumlah perceraian
melepaskan kariernya begitu saja. semakin meningkat dari tahun ketahun.
4

Indonesia merupakan salah satu negara meninggal, tampaknya adalah apakah ia


dengan tingkat perceraian yang cukup sendiri harus mengatur kembali sistem-
tinggi. Data di Indonesia pada tahun sistem dukungan system dan gaya
2005-2010 Badan Urusan Pengadilan hidupnya, sebagaimana ciri khas wanita
Agama Mahkamah Agama mencatat modern di pusat-pusat perkotaan yang
angka perceraian di Indonesia lebih berkembang, atau apakah integrasi
meningkat hingga 70%. Pihaknya tidak sosialnya disediakan oleh orang-orang
menyangkal terjadi kenaikan perceraian lain(1996:248). Dalam banyak
di atas 10 persen dibanding angka tahun masyarakat yang sedang mengalami
2010. Pada tahun 2010, terjadi 285.184 transisi besar, suatu kesenjangan
perceraian di seluruh Indonesia. berkembang antara bagaimana wanita
Penyebab terjadinya perceraian ini disosialisasikan dan bagaimana sekarang
akibat dari beberapa faktor yakni faktor harus hidup. Kehidupan sehari-hari
ketidakharmonisan sebanyak 91.841 wanita berada dalam suatu konteks
perkara, tidak ada tanggungjawab beban ganda.
78.407 perkara, dan masalah ekonomi Seorang perempuan yang
67.891 perkara. Data lain menyebutkan menjadi seorang single parent tidak
bahwa masih ada 7 juta orang wanita hanya akan memberikan pengasuhan
merupakan kepala keluarga. Penyebab dalam kehidupan rumah tangganya tetap
hal ini beragam diantaranya perceraian juga memberikan nafkah bagi
dan kematian . Hal ini menunjukkan keluarganya, maka dari itu bisa saja
bahwa tingginya angka orang tua terjadi konfilk peran jika salah satu
tunggal di Indonesia. (Kementrian peran yang dilakukan dengan baik tetapi
pemberdayaan perempuan dan salah satu peran diabaikan oleh karena
perlindungan anak berdayakan ekonomi kedua peran tersebut harus dilakukan
keluarga 2012). sacara seimbang karena sama-sama
Hal di atas menunjukkan bahwa membutuhkan waktu, tenaga dan juga
perceraian atau kematian merupakan perhatian.
salah satu faktor utama dalam suatu Peran perempuan saat ini tidak
keluarga yang menyebabkan terjadinya lagi hanya sebagai seorang yang bekerja
ketidakseimbangan di dalam keluarga dalam ranah domestik saja tetapi kini
itu sendiri. Selain itu data yang telah berkembang juga menjadi
diperoleh dari arsip pengadilan agama seseorang yang juga bekerja dalam
Kabupaten Sidrap tahun 2007, 2008 dan ranah pubilk. Perubahan yang terjadi
2009 dalam Rasyid Ridha menunjukkan pada seorang single parent yang
bahwa jumlah perempuan single parent awalnya menjadi seorang ibu dan istri
di Kabupaten Sidrap sebanyak 1424 kini berubah mejadi ibu sekaligus ayah
orang. Perempuan-perempuan ini, yang tidak hanya mendidik, merawat,
membuktikan bahwa hidup tidak harus mengasuh anaknya tapi kini juga harus
bergantung pada seorang laki-laki, hidup mencari nafkah keluarga tidak
tidak harus ditangisi, serta hidup tidak menyurutkan semangat perempuan
harus dibelaskasihani. Kehidupan yang single parent ini, mereka tetap
penuh tantangan ini, mereka lalui melanjutkan dan memperbaiki hidupnya
bersama pencitraan negatif sebagai untuk kembali membangun keluarga
perempuan yang ditinggal suami, di secara harmonis.
tengah persaingan dengan komunitas Peran perempuan single parent
yang telah maju (Ridha, 2014: 6-7). sebagai kepala keluarga sangatlah
Lopata menyatakan bahwa, penting, dimana ia akan melakukan
perbedaan utama yang terjadi pada tugas gandanya sebagai kepala keluarga
seorang wanita ketika suaminya yang memliki kewajiban untuk
5

memenuhi kebutuhannya serta bersekolah hingga pereguruan tinggi


kebutuhan anak-anaknya dan juga ia yang dimana di daerah Kabupaten
harus berperan sebagai seorang ibu yang Sidrap dianggap merupakan sesuatu hal
mendidik anak-anaknya sekaligus juga yang membanggakan jika orang tua
melakukan pekerjaan rumah tangga. berhasil menyekolahkan anaknya hingga
Perempuan single parent memiliki perguruan tinggi terlebih lagi jika ia
tanggung jawab yang sangat besar, merupakan orang tua tunggal atau
selain wajib menyekolahkan anak- seorang single parent.
anaknya, memenuhi kebutuhannya ia Namun dalam penelitian ini
juga sangat bertanggung jawab dalam penulis hanya akan mengambil dan
menanamkan perilaku anak menjadi membahas single parent atau seorang
lebih baik juga etika-etika yang harus ibu yang bekerja dalam sektor publik
dimiliki oleh anak-anaknya hal inilah dan sektor domestik untuk membiayai
yang dilakukan oleh single parent di kehidupannya dan kehidupan anak
Kecamatan Maritengngae Kabupaten anaknya karena kematian suaminya ini
Sidrap. bertujuan agar penulis dapat mengetahui
Sidrap merupakan salah satu pola asuh seorang single parent yang
daerah di Sulawesi Selatan yang tidak hanya mengasuh anak anaknya,
memiliki jumlah janda atau single tetapi juga membiayai anak-anaknya
parent yang cukup banyak diantara khususnya dalam pendidikan hingga
daerah lainnya di Sulawesi Selatan jenjang perguruan tinggi. Seperti halnya
terkhusus Kecamatan Maritengngae perubahan peran serta beban tugas yang
yang jumlah kasus cerai meninggal dan harus ditanggung untuk mengasuh anak.
cerai talak mencapai hingga 200 kasus Pengasuhan single parent akan berimbas
pada tahun 2016 dan ini terus meningkat pada kepribadian anak. Banyaknya
setiap tahunnya hal inilah yang menjadi kasus single parent yang terjadi di
dasar mengapa penelitian ini dilakukan. Sidrap membuat peneliti ingin
Perempuan yang menjalani peran mengetahui lebih jauh bagaimana peran
sebagai single parent bukanlah hal yang pengasuhan single parent di Sidrap
mudah tidak hanya harus bekerja di terhadap kepribadian anak.
ranah publik untuk menggantikan peran Berdasarkan seluruh uraian di
suami sebagai pencari nafkah tetapi juga atas, maka dalam penelitian ini penulis
harus bekerja dalam ranah domestik akan menjawab bagaimana perubahan
sebagai ibu rumah tangga, selain itu perempuan yang menjunjung tinggi
mereka juga harus dapat mendidik anak- kesetaraan gender dengan memasuki
anaknya tanpa figur seorang suami. ranah publik dan ranah domestik secara
Mendidik anak sebagai status bersamaan , untuk menjawab bagaimana
seorang single parent khusunya di perempuan yang berperan ganda
Kecamatan Maritengngae Kabupaten menyeimbangkan antara ranah publik
Sidrap bukanlah hal yang mudah untuk dan ranah domestik dan juga untuk
dilakukan karena harus bertanggung menjawab bagaimana pola asuh yang
jawab kepada anak sepenuhnya diterapkan perempuan single parent
khususnya dalam tingkah laku anak oleh terhadap anak-anaknya, oleh karena itu
karena itu dibutuhkan pola asuh yang penulis tertarik untuk membahas dan
baik agar anak-anak juga mampu mencoba melakukan penelitian dengan
tumbuh dengan baik, maka dari itu judul peran perempuan single parent
penulis ingin mengetahui pola asuh yang dalam mengasuh anak di Kecamatan
diterapkan oleh perempuan single parent Maritengngae Kabupaten Sidrap (suatu
di Kecamatan Maritengngae Kabupaten kajian antropologi gender).
Sidrap hingga anak-anak mereka bisa
6

Berdasarkan latar belakang perempuan single parent dalam


diatas, maka rumusan masalah dalam mengasuh anak di Kecamatan
penelitian ini adalah : Maritengngae Kabupaten Sidrap
1. Bagaimana perubahan peran (suatu kajian antropologi gender).
perempuan single parent yang hanya
bekerja di ranah domestik kemudian METODE PENELITIAN
berubah menjadi perempuan yang Jenis Penelitian
bekerja di ranah domestik juga ranah Peneliti akan menggunakan
publik? metode penelitian kualitatif deskriptif.
2. Bagaimana perempuan single parent Penelitian kualitatif adalah penelitian
mengalokasikan waktunya antara di yang bermaksud untuk memahami
ranah domestik dan ranah publik ? fenomena tentang apa yang dialami oleh
3. Bagaimana pola asuh yang subjek penelitian, misalnya perilaku,
diterapkan perempuan single parent persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-
terhadap anak-anaknya ? lain, secara holistik dan dengan cara
Berdasarkan rumusan masalah deskripsi dalam bentuk kata-kata dan
di atas, maka tujuan penelitian dari bahasa, pada suatu konteks khusus yang
penelitian ini adalah: alamiah dan dengan
1. Untuk mengetahui perubahan peran memanfaatkan berbagai metode alamiah
perempuan single parent yang hanya (Moleong, 2010:141).
bekerja di ranah domestik kemudian Lokasi Penelitian
berubah menjadi perempuan yang Adapun lokasi dalam penelitian
bekerja di ranah domestik juga ini bertempat di Kecamatan
ranah publik Maritengngae Kabupaten Sidrap,
2. Untuk mengetahui alokasi waktu peneliti melakukan penelitian di lokasi
perempuan single parent pada di ini karena berdasarkan observasi awal
ranah domestik dan ranah publik yang dilakukan oleh peneliti bahwa di
3. Untuk mengetahui pola asuh yang daerah tersebut terdapat beberapa
diterapkan perempuan single parent informan yang sesuai dengan
terhadap anak-anaknya. karakteristik yang ingin dijadikan
Adapun manfaat dari penelitian informan dalam penelitian ini.
ini yaitu: Informan.
1. Manfaat teoritis, diharapkan Adapun yang menjadi teknik
kedepannya penulis ini dapat penentuan dan pengambilan sasaran
membantu serta menambah penelitian yang disebut informan
pengetahuan bagi penulis, penelitian adalah secara purposive
mahasiswa, maupun masyarakat sampling. Purposive sampling adalah
umum mengenai peran perempuan teknik pengambilan sampel sumber data
single parent dalam mengasuh anak dengan pertimbangan tertentu
di Kecamatan Maritengngae (Sugiyono, 2014:300). Adapun yang
Kabupaten Sidrap (suatu kajian menjadi syarat informan dalam
antropologi gender). Serta dapat penelitian ini adalah perempuan yang
memberikan gambaran hidup serta merupakan single parent yang menjadi
identitas yang ingin ditonjolkan. janda karena kematian suaminya,
2. Manfaat Praktis, diharapkan seluruh minimal lima tahun serta membesarkan
tahapan penelitian serta hasil anak-anaknya dengan tidak hanya
penelitian yang diperoleh bekerja dalam ranah domestik tetapi
kedepannya dapat memperluas juga dalam ranah publik serta memiliki
wawasan serta menambah literatur anak yang telah bersekolah hingga
karya ilmiah terutama tentang peran jenjang perguruan tinggi hal ini
7

bertujuan untuk mengetahui bagaimana menggunakan alat bantu kamera. Kajian


pola asuh yang diterapkan oleh informan literatur atau dokumentasi yang di
dan bagaimana mengelola alokasi waktu maksudkan penulis disini adalah
dalam melakukan pekerjaan ranah peninggalan tertulis seperti arsip-arsip
publik serta pekerjaan domestik. dan termasuk juga buku-buku, teori,
Teknik Pengumpulan Data dalil atau hukum-hukum, dan lain-lain
Adapun metode atau cara yang yang termasuk dengan masalah
peneliti gunakan dalam pengumpulan penelitian.
data nantinya adalah Teknik Analisa Data
pengamatan,wawancara mendalam dan Metode analisis data adalah
dokumentasi sebagai berikut: cara-cara untuk memilah-milah
1. Teknik Pengamatan mengelompokkan data kualitatif maupun
(observation) data kuantitatif agar kemudian dapat
Pengamatan atau observasi ditetapkan relasi-relasi tertentu antara
adalah metode yang mewajibkan kategori data yang satu dengan data
seorang peneliti berada di lokasi yang lain (Heddy, 2007:29). Penulis
penelitian, dan berarti pula bahwa menggunkan analisis melalui tiga
peneliti melakukan tatap-muka dengan tahapan kerja yang dikemukakan oleh
informannya. Keharusan tersebut Miles dan Huberman dalam Ahmadin
tercermin dari metode pengamatan itu sebagai berikut:
sendiri, dimana mata, telinga serta 1. Reduksi Data, merupakan
perasaan ikut, atau disadari oleh peneliti, proses seleksi, pemfokusan,
dalam pengumpulan data. Atas dasar itu penyederhanaan dan
pula, Buford Junker dalam Patton yang abstraksi data.
dikutip oleh Moleong membagi 2. Penyajian data, yaitu suatu
pengamatan dalam empat jenis; berperan rakitan organisasi informasi,
serta secara lengkap, pemeran serta deskripsi dalam bentuk
sebagai pengamat, pengamat sebagai narasi yang memungkinkan
pemeran serta, dan pengamat penuh. simpulan penelitian dapat
Berdasarkan jenis pengamatan tersebut, dilakukan.
saya memillih untuk menerapkan 3. Penarikan kesimpulan,
pemeran serta sebagai pengamat, yang untuk menuju kearah ini,
dipahami, dimana peneliti selain sebagai sejak awal pengumpulan
pemeran serta, juga tetap sadar akan data peneliti harus
posisi selaku peneliti (Moleong, memahami apa arti dari
2010:127). berbagai hal yang ia temui
2. Teknik Wawancara Mendalam dengan melakukan
(Depth-Interview) pencatatan peraturan-
Wawancara dalam suatu peraturan, pola-pola,
penelitian yang bertujuan pernyataan-pernyataan,
mengumpulkan keterangan tentang konfigurasi yang mungkin,
kehidupan manusia dalam suatu arahan sebab akibat dan
masyarakat serta pendirian-pendirian berbagai proposisi
mereka itu, merupakan suatu pembantu (Ahmadin, 2013:109-110).
utama dalam metode observasi Teknik Pengabsahan Data
(Koentjaraningrat. 1997:129). Dalam suatu penelitian perlu
3. Dokumentasi dikemukakan rencana uji keabsahan data
Selain metode diatas, peneliti yang akan dilakukan adalah uji
juga menggunakan metode kajian keabsahan data triangulasi. Triangulasi
literatur dan dokumentasi penelitian diartikan sebagai pengecekan data dari
8

berbagai sumber dengan berbagai cara, perempuan single parent di Kecamatan


dan berbagai waktu (Sugiyono, Maritengngae Kabupaten Sidrap.
2014:369). Dengan demikian terdapat Perempuan single parent di Kecamatan
triangulasi sumber, triangulasi Maritengngae Kabupaten Sidrap
pengumpulan data, dan triangulasi melakukan pekerjaan di ranah publik
waktu. memiliki tujuan utama yaitu untuk
Namun dalam penelitian ini mencari nafkah, untuk memenuhi
peneliti akan menggunakan salah satu kebutuhan hidupnya juga kebutuhan
dari tiga triangulasi uji keabsahan data, anak-anaknya.
yaitu triangulasi sumber. Peneliti akan Berdasarkan penelitian yang
menggunakan tringulasi sumber karena dilakukan adapun beberapa hal yang
peneliti akan membandingkan data hasil berubah pada perempuan single parent
pengamatan dengan data hasil yaitu:
wawancara informan dan juga a. Lebih bertanggung jawab.
membandingkan hasil wawancara b. Lebih Disiplin.
dengan isi suatu dokumen yang c. Lebih berhati-hati dalam
berkaitan. mengambil keputusan.
2. Alokasi Waktu Perempuan Single
HASIL PENELITIAN DAN Parent
PEMBAHASAN Perempuan single parent yang
Lokasi Penelitian dapat mengalokasikan waktunya dengan
Kabupaten Sidenreng Rappang baik maka tidak akan mengalami
atau biasa dikenal dengan Kabupaten terjadinya kelebihan beban kerja
Sidrap, merupakan salah satu kabupaten sedangkan perempuan yang mengalami
di Propinsi Sulawesi yang terletak kira- kesulitan dalam mengalokasikan
kira 183 km di sebelah Utara Kota waktunya akan mengakibatkan
Makassar (Ibukota Propinsi Sulawesi kelebihan beban kerja seperti yang telah
Selatan). Secara astronomis, Kabupaten dijelaskan dalam BAB II mengenai
Sidrap terletak antara 3°43’-4°09’ alokasi waktu yang dimana menjelaskan
Lintang Selatan dan 119°41’-120°10’ bahwa perempuan yang bekerja
Bujur Timur, masing-masing berbatasan seringkali mengalami kesulitan dalam
dengan sebelah utara : kabupaten membagi waktu antara pekerjaan di
Pinrang dan kabupaten Enrekang, ranah publik dengan pekerjaan di ranah
sebelah timur : kabupaten Luwu dan domestik. .Seorang perempuan yang
kabupaten Wajo, sebelah selatan : memiliki beban ganda tidak hanya
kabupaten Barru dan kabupaten menyebabkan tekanan fisik maupun
Soppeng sebelah barat : kabupaten psikis tetapi juga akan menyebabkan
Pinrang dan kota Pare-pare konflik dalam pekerjaan ataupun dalam
kehidupan rumah tangga.
Hasil Penelitian
Teori yang menurut peneliti
1. Perubahan Peran Perempuan
juga dapat digunakan dalam mengkaji
Single Parent.
perempuan single parent di Kecamatan
Para perempuan yang
Maritengngae Kabupaten Sidrap adalah
melakukan pekerjaan di ranah domestik
teori struktural fungsional. Teori
dan ranah publik secara bersamaan
struktural fungsional seperrti yang telah
memiliki beberapa tujuan yaitu untuk
dijelaskan pada BAB II adalah suatu
memperluas pergaulan, memperluas
teori mencari unsur-unsur mendasar
pengetahuannya atau dengan kata lain
yang berpengaruh di dalam suatu
menambah wawasan, dan tentu saja
masyarakat, mengidentifikasi fungsi
untuk mendapatkan penghasilan hal ini
setiap unsur, dan menerangkan
jugalah yang di lakukan oleh para
9

bagaimana fungsi unsur-unsur tersebut batasan pola asuh yang digunakan dalam
dalam masyarakat atau dapat juga penelitian ini adalah pola asuh menurut
dikatakan sebagai suatu teori yang saling Kohn (dalam Thoha, 1996:110) yang
mempengaruhi antara struktur dan dimana pola asuh merupakan sikap
fungsi dalam suatu susunan masyarakat orang tua dalam berhubungan dengan
dalam hal ini adalah keluarga. Keluarga anaknya. Sikap ini dapat dilihat dari
seperti yang kita ketahui khususnya berbagai segi, antara lain dari cara orang
dalam keluarga inti memiliki struktur tua memberikan pengaturan kepada
yaitu ayah, ibu dan anak dimana ayah anak, cara memberikan hadiah dan
berperan untuk mencari nafkah dan ibu hukuman, cara orang tua menunjukkan
berperan sebagai yang mengurus rumah otoritas dan cara orang tua memberikan
tangga namun pada kenyataannya dalam perhatian, tanggapan terhadap keinginan
penelitian ini saat struktur seorang ayah anak. Dengan demikian yang dimaksud
sebagai pencari nafkah tidak ada agar dengan Pola Asuh Orang Tua adalah
tetap berlansungnya kehidupan dalam bagaimana cara mendidik anak baik
keluarga perlu ada yang harus secara langsung maupun tidak langsung.
menambah peran atau juga menjadi Dalam suku Bugis dikenal
struktur figur seorang ayah untuk adanya Pangaderreng. Pangaderreng
mencari nafkah yaitu ibu agar fungsi adalah sistem norma dan aturan-aturan
fungsi yang lainnya tetap berjalan baik adat.. Dalam pangadarreng sendiri
dan tidak menganggu fungsi yang satu terdapat nilai siri’. Siri adalah suatu hal
dengan yang lainnya. Peran ibu dalam bagi seseorang agar tidak melakukan
hal ini tidak hanya harus menjadi pelanggaran ade’ sementara nilai-nilai
seorang ibu yang mengurus urusan harga diri atau martabat menuntut
rumah tangga, mengurus anak tetapi seseorang untuk selalu patuh dan hormat
juga harus mencari nafkah hal inilah pada kaidah-kaidahade’ (hukum). Hal
yang mengharuskan para perempuan ini terungkap dalam petuah-petuah atau
single parent di Kecamatan pasen-pasen. Pola pengasuhan anak
Maritengngae Kabupaten Sidrap ini dalam keluarga Bugis memperlihatkan
untuk mampu mengalokasikan waktunya kurang lebih adanya kesamaan dengan
dengan baik agar tidak terjadi konflik. nilai Islam dan nilai budaya Bugis.
Single parent di Kecamatan
3. Pola Asuh Perempuan Single Maritengngae tidak hanya menanamkan
Parent konsep siri’ yaitu menjunjung tinggi
Budaya merupakan salah satu harga tinggi dan nama baik keluarga
faktor yang mempengaruhi pola asuh dimanapun ia berada tetapi juga
seorang anak, karena seorang anak akan menamkan nilai-nilai seperti seperti
menjadi pribadi yang berkarakter apa assitinajang (kepatutan), sipakatau
bila ia tumbuh di lingkungan yang (saling menghargai), getteng (tegas dan
berkarakter. Pada dasarnya setiap etnis konsisten), dan lempu (kejujuran).
memiliki cara-cara atau pedoman Dengan cara otoritas orang tua seperti
tersendiri dalam berperilaku untuk inilah anak-anak akan mengerti dan
membantuk karakter seorang anak, lebih memahami maksud serta tujuan
misalnya dalam suku Bugis. Dalam dari sifat otoritas orang tuanya. Anak-
pembahasan mengenai pola asuh kali ini anak akan mengerti serta menyadari apa
peneliti akan membahas mengenai pola yang benar, bagaimana harusnya
asuh yang ditanamkan oleh para bersikap, mengetahui hak dan kewajiban
perempuan single parent di Kecamatan yang harus ia lakukan dan orang tua juga
Maritengngae Kabupaten Sidrap . Telah dapat memberikan hak pada anaknya
dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa namun dengan tetap memberikan
10

batasan yang jelas dan tegas. Para bertanggung jawab terhadap


perempuan single parent ini biasanya anak-anak mereka, mereka
menasehati anaknya saat lagi ingin tidur merasa lebih disiplin dan
khususnya terhadap anak perempuannya terdapat perubahan pola pikir
karena ia menganggap bahwa dengan
khususnya dalam mengambil
cara itu anaknya lebih memungkinkan
untuk dapat menerima nasehat dari
kepuitusan.
ibunya. 2. Cara alokasi waktu yang
Nilai agama dan nilai budaya dilakukan oleh para
Bugis yang diterapkan oleh para perempuan single parent di
perempuan single parent di Kecamatan Kecamatan Maritengngae
Maritengngae Kabupaten Sidrap ini Kabupaten Sidrap adalah
dalam menunjukkan otoritasnya mampu mereka berusaha untuk
mempengaruhi anak-anaknya. Anak mengerjakan pekerjaan
secara tidak lansung menyadari domestik terlebih dahulu
mengenai hal yang benar serta hal yang sebelum mengerjakan
salah dalam berbagai sudut pandang
pekerjaan publiknya, begitu
agama dan budaya dalam bertindak
melakukan sesuatu namun dengan tetap
juga sebaliknya
memberikan batasan yang tegas serta 3. Dalam mengasuh anak para
jelas dari orang tua. Selain itu para perempuan single parent di
perempuan single parent ini dalam Kecamatan Maritengngae
memberikan nasihat atau cara dia Kabupaten Sidrap lebih
menunjukkan otoritasnya seringkali ia cenderung menggunakan pola
mengatakan dan menjelaskan statusnya asuh demokratis
sebagai seorang single parent terhadap Saran
anaknya dengan begitu anaknya jauh Sehubungan dengan kesimpulan
lebih mengerti dan lebih sadar akan di atas, maka penulis ingin
kondisi ibunya yang secara tidak mengemukakan saran-saran sebagai
lansung mempengaruhi anak untuk berikut:
selalu melakukan yang terbaik 1. Para perempuan single
khususnya untuk ibunya. parent di Kecamatan
Maritengngae Kabupaten
KESIMPULAN DAN SARAN Sidrap ini sebaiknya mampu
Kesimpulan beradaptasi dengan keadaan
Berdasarkan hasil peneilitian dan dan tanggung jawabnya saat
pembahasan, maka dapat ditarik ini sebagai orang tua tunggal
beberapa kesimpulan sebagai berikut selain itu juga berhati-hati
; dalam mengambil keputusan
1. Perubahan peran yang terjadi khususnya mengenai anak
pada perempuan single karena hampir semua
keputusan dipengaruhi oleh
parent yang awalnya
single parent di Kecamatan
merupakan hanya seseorang Maritengngae Kabupaten
perempuan yang bekerja di Sidrap ini.
ranah domestik kemudia 2. Bagi para perempuan single
bekerja di ranah domestik parent di Kecamatan
dan ranah publik adalah para Maritengngae Kabupaten
perempuan single parent Sidrap yang bertanggung
merasa mereka lebih jawab melakukan pekerjaan
11

dalam ranah domestik dan Masalah Perilaku Anak.


juga melakukan pekerjaan Bandung: PT Mizan
dalam ranah publik selain itu Pustaka.
tanggung jawabnya kepada Fakih, Mansour. 2011. Analisis Gender
dirinya sendiri haruslah dan Transformasi Sosial.
mampu membagi waktu Yogyakarta: Pustaka
dengan baik dan tetap Pelajar.
memperhatikan kesehatan Gunarsa,Singgih. 2002. Psikologi
dan waktu istirahat yang Perkembangan. Jakarta:
cukup saat ia sedang berada PT BPK Gunung Mulia.
dalam ranah domestiknya Hurlock. 2006. Psikologi
agar ia dapat dengan baik Perkembangan: Suatu
menjalankan tugasnya Pendekatan Sepanjang
sebagai perempuan Rentang Kehidupan.
perempuan single parent. Jakarta: Erlangga.
3. Perlu ditanamkan lagi nilai- Jane, Ollen Burger. 1996. Sosiologi
nilai budaya Bugis lebih Wanita. Jakarta: Rineka
banyak dalam mengasuh Cipta
anak-anak agar anak-anak Kalsum. 2006. Stres dan Strategi
terbiasa dan memiliki Coping pada Wanita yang
kepribadian yang baik dan Mengalami Konflik Peran
mampu juga diterima dengan Ganda. Jakarta:
baik dalam lingkungan Universitas Gunadarma
masyarakat. Koentjaraningrat. 1997. Metode-Metode
Penelitian Masyarakat.
Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama.
DAFTAR PUSTAKA Marham dan Syahribulan. 2012.
Abdullah, Irwan. 2003. Sangkan Paran Sosiologi Keluarga.
Gender. Yogyakarta: Makassar: Universitas
Pustaka Pelajar. Muhammadiyah
Ahmad, Abu & Uhbiyatu, Nur. 2001. Makassar.
Ilmu Pendidikan. Jakarta: Marzuki, Laica. 1995. Siri’ Bagian
Rineka Cipta Kesadaran Hukum Rakyat
Ahmadin. 2013. Metode Penelitian Bugis-Makassar. Ujung
Sosial. Makassar: Rayhan Pandang: Hasanuddin
Intermedia. University Press.
Andarmoyo, Sulisyo. 2011. Megawangi, Ratna. 1999. Membiarkan
Keperawatan Keluarga. Berbeda : Sudut Pandang
Yogyakarta: Graha Ilmu. Baru Tentang Relasi
Bagus, Ida. 2012. Teori-Teori Sosial Gender. Bandung: Mizan
dalam Tiga Paradigma. Pustaka.
Jakarta: Kencana. Moleong. 2010. Metode Penelitian
Bungin, Burhan. 2001. Metode Kualitatif. Jakarta:
Penelitian Kualitatif. Penerbit Rosdakarya.
Jakarta: PT RajaGrafindo Novita, Ita. 1990. Pola Pengasuhan
Persada. Anak Pada Masyarakat
Edward. 2006. Ketika Anak Sulit Secara Tradisional
Diasuh: Panduan Daerah Sulawesi Selatan.
Orangtua Mengubah Ujung Pandang:
12

Departemen Pendidikan Pengantar Studi Wanita.


dan Kebudayaan. Jakarta: PT. Anem
Nugroho, Rian. 2012. Gender dan Kosong Anem
Strategi Pengaruh Soekanto, Soerjono. 2004. Sosiologi
Utamanya di Indonesia. Suatu Pengantar. Jakarta:
Yogyakarta: Pustaka Raja Grafindo Persada.
Pelajar. Sugishastuti dan Sastriyani. 2007.
Pujosuwarno. 1994. Bimbingan dan Keadilan Kesetraa
Konseling Keluarga, Gender (Perspektif
Yogyakarta : Menara Islam). Jakarta: Tim
Emas Offset. Pemberdayaan Wanita.
Puspitawati, Herien. 2012. Gender dan Sugiyono. 2014. Metode Penelitian
Keluarga Konsep dan Kombinasi. Bandung :
realita di Indonesia. Penerbit Alfabeta.
Bogor: PT Penerbit IPB Suratman. 2000. Kamus Lengkap
Press. Psikologi. Jakarta: Rineka
Ratna Saptari. 1997. Wanita, Kerja dan Cipta.
Perubahan Sosial Sebuah Thoha, Miftah. 1996. Perilaku
Pengantar Studi Wanita. Organisasi. Jakarta: PT
Jakarta: PT Anem Kosong Gramedia Pustaka Utama.
Anem. Tong, Rosemarie Putnam. 2010.
Rauf, Rabihatun . 2008. Angkatan Kerja Feminist Thought:
Wanita Kasus Tiga Kota Pengantar Paling
di Sulawesi Selatan. Komprehensif kepada
Makassar: Rayhan Aliran Utama Pemikiran
Intermedia. Feminis. Yogyakarta:
Ridha, Rasyid. 2014. Jangan Takut Jadi Jalasutra.
Janda (Jejak Sukses Sumber lain
Perempuan Pedagang di Heddy Shri. Paradigma, Epistemologi,
Sidenreng Rappang). dan Metode Ilmu Sosial-
Makassar: Rayhan Budaya. (Makalah
Intermedia. disampaikan dalam
Ritzer, George. 2012. Teori Sosiologi pelatihan “Metodologi
Modern. Jakarta: Penerbit Penelitian” ,
Kencana. diselenggarakan oleh
Sadli, Saparinah. 2010. Berbeda Tetapi CRCS-UGM di
Setara- Pemikiran Yogyakarta, 12 Februari
Tentang Kajian 2007-19 Maret 2007).
Perempuan. Jakarta: Musdalia Mustadjar. 2011. Gender
Kompas. dalam Kelurga
Sajogyo, Pudjiwati. 1983. Peranan Bugis.(Disertasi, Program
wanita dalam Pascasarjana Universitas
Perkembangan Negeri Makassar).
Masyarakat Desa (The Nurliah. 2016. Peran Ganda Perempuan
Role of Women in Buruh Tani di Desa
Developing Village Bilalang Kecamatan
Society). Jakarta: CV. Manuju Kabupaten
Rajawali. Gowa.(Tesis, Program
Saptari, Ratna. 1997. Wanita Kerja dan Pascasarjana Universitas
Perubahan Sosial Sebuah Negeri Makassar).
13

Subekti, Mahanani. 2003. Keadilan


Agraria Bagi Perempuan
Tani. Jurnal Analisis
Sosial. Vol 8 Nomor 2.
Hlm:1-12.
Sukesi, Keppi. 1991. Status dan
Peranan Perempuan: Apa
Implikasinya Bagi Studi
Perempuan, dalam Warta
Studi Perempuan. Vol. 2
No 1. Jakarta: PDII-LIPI

You might also like