MEMORI
Memori adalah bagian komputer yang menyimpan program dan data yang diperlukan
untuk mensolusi masalah. Suatu memori secara khas dapat setara dengan ribuan register
yang masing-masing menyimpan satu kata biner. Komputer zaman dahulu menggunakan
memori teras yakni alat dengan register teras (dikemukakan pada bagian 1-4). Namun,
Komputer mutakhir bersandar pada memori semikonduktor yakni memori yang telah
menjadi topik di dalam bab ini.
7-1. MEMORI BACA SAJA
Memori baca-saja (ROM) adalah jenis memori yang paling sederhana. Ia setara
dengan sekelompok register yang masing-masing secara tetap menyimpan satu kata biner.
Dengan menerapkan sinyal kendali yang tepat, kita dapat membaca kata yang tersimpan
di register mana saja. (“Baca” berarti menampilkan isi register ke terminal keluaran dari
ROM itu).
ROM Dioda
Gor, 7-1 menunjukkan satu cara untuk membuat ROM. Setiap baris mendatar adalah
satu register. Misalnya, register R, mengandung tiga dioda, Register R, mempunyai satu
dioda, dan demikian seterusnya. Keluaran ROM itu adalah kata
178D=DDDD,
Pada kedudukan sakelar yang tampak pada gambar, voltase tinggi menghidupkan
dioda pada register R,; semua dioda lainnya padam. Ini berarti bahwa keluaran tinggi
tampak pada D,D,, dan D,, Karena itu kata keluaran adalah
* D=Oll1
Gambar 7-1, Satu cara untuk membuat ROM.
Apa yang terjadi kalau sakelér dipindahkan ke letak 1? Dioda pada register R,
mengantar serta memaksa D, menjadi tinggi. Karena semua dioda lainnya padam, maka
kini kata keluaran dari ROM menjadi
D = 1000
Dengan memindahkan sakelar ke letak lainnya, kita dapat membaca isi dari register
itu. Tabel 7-1 menunjukkan isi itu, Periksalah tabel itu dengan menganalisis Gbr. 7-1.
179TABEL 7-1. ROM DIODA
Demikianlah gagasan dasar di belakang semua ROM. Dengan rangkaian diskrit, kita
dapat mengubah isi register dengan jalan menambah atau menghilangkan dioda. Pada
rangkaian padu, pabrik memasukkan kata pada saat memori itu dibuat.
Alamat
Seperti ditunjukkan pada tabel 7-1, alamat kata adalah sama dengan subskrip
register yang menyimpan kata itu. Itu sebabnya mengapa 0111 terdapat pada alamat 0,
1000 terdapat pada alamat 1, 1011 terdapat pada alamat 2, dan seterusnya.
Gagasan alamat berlaku bagi ROM berukuran berapa saja. Misalnya, ROM dengan
256 register dapat menyimpan 256 kata dengan alamat dari 0 sampai 255. Kata dengan
alamat 0 adalah kata yang disimpan pada register R,; dan kata pada alamat 255 adalah
kata yang disimpan pada register R,,,.
Dekode pada Cip
Rangkaian pada Gbr. 7-1 adalah tidak praktis untuk dipakai begitu saja. Sekalipun
tanpa sakelar, ia tetap tidak praktis karena ia memerlukan terlalu banyak pin masukan
(delapan, satu untuk setiap alamat). Itu sebabnya mengapa pabrik melengkapinya dengan
dekode pada cip (on cip decoding).
Gbr. 7-2 menunjukkan gagasan dasarnya. Tiga pin masukan (4,A, dan A,) mem-
berikan alamat biner dari kata tersimpan itu. Misalnya, jika
ALAMAT = A,A,A, = 100
maka dekoder 1 dari 8 memberikan voltase tinggi kepada register R, sehingga keluaran
ROM menjadi
D=0110
180