You are on page 1of 7

1.

SDGs (Sustainable Development Goals) : tujuan, sasaran utama

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) merupakan agenda
internasional yang menjadi kelanjutan dari Tujuan Pembangunan Milenium atau Millennium
Development Goals (MDGs). SDGs disusun oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dengan
melibatkan 194 negara, civil society, dan berbagai pelaku ekonomi dari seluruh penjuru dunia. Agenda
ini dibuat untuk menjawab tuntutan kepemimpinan dunia dalam mengatasi kemiskinan, k esenjangan,
dan perubahan iklim dalam bentuk aksi nyata. SDGs ditetapkan pada 25 September 2015 dan terdiri
dari 17 (tujuh belas) tujuan global dengan 169 (seratus enam puluh sembilan) target yang akan
dijadikan tuntunan kebijakan dan pendanaan untuk 15 tahun ke depan dan diharapkan dapat tercapai
pada tahun 2030. Tujuan dan target tersebut meliputi 3 (tiga) dimensi pembangunan berkelanjutan,
yaitu lingkungan, sosial, dan ekonomi.
Pada mulanya, konsep SDGs diusulkan oleh Kolombia dalam government retreat yang diadakan oleh
Indonesia pada Juli 2011 di Solo sebagai persiapan konferensi Rio+20. Usulan ini kemudian dibawa
oleh Departemen Informasi Publik PBB pada 64th NGOs Conference pada September 2011 dan
menghasilkan 17 usulan tujuan berkelanjutan serta target-target terkait. Usulan ini juga banyak
didiskusikan pada konferensi Rio+20, hingga menghasilkan suatu resolusi yang dikenal dengan
nama "The Future We Want". Disepakati pula dalam konferensi bahwa pembentukan SDGs harus
berorientasi pada tindakan, ringkas dan mudah dikomunikasikan, serta dapat diaplikasikan secara
universal oleh berbagai negara dengan mempertimbangkan kapasitas, tingkat pembangunan, serta
menghormati kebijakan dan prioritas setiap negara.
Pada 19 Juli 2014, Grup Kerja Terbuka (Open Working Group, OWG) PBB meneruskan usulan SDGs
kepada Majelis Umum PBB. Usulan tersebut terdiri atas 17 tujuan dan 169 target yang menjangkau isu-
isu pembangunan berkelanjutan secara luas. Pada 5 Desember 2014, Majelis Umum PBB menerima
usulan OWG sebagai dasar untuk membentuk agenda pasca-MDGs. Negosiasi dengan pemerintah
berbagai negara dimulai pada Januari 2015 dan berakhir pada Agustus 2015. Setelah negosiasi, usulan
diadopsi ke dalam UN Sustainable Development Summit pada 25 – 27 September 2015 yang
diselenggarakan di New York, Amerika Serikat.
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan ini terdiri atas 17 tujuan, yaitu:
Tujuan 1
Tanpa kemiskinan – Mengentas segala bentuk kemiskinan di seluruh tempat.
Tujuan 2
Tanpa kelaparan – Mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan perbaikan nutrisi, serta
menggalakkan pertanian yang berkelanjutan.
Tujuan 3
Kehidupan sehat dan sejahtera – menggalakkan hidup sehat dan mendukung kesejahteraan untuk semua
usia.
Tujuan 4
Pendidikan berkualitas – Memastikan pendidikan berkualitas yang layak dan inklusif serta mendorong
kesempatan belajar seumur hidup bagi semua orang.
Tujuan 5
Kesetaraan gender – Mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan perempuan.
Tujuan 6
Air bersih dan sanitasi layak – Menjamin akses atas air dan sanitasi untuk semua.
Tujuan 7
Energi bersih dan terjangkau – Memastikan akses pada energy yang terjangkau, bisa diandalkan,
berkelanjutan dan modern untuk semua.
Tujuan 8
Pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi – Memproosikan pertumbuhan ekonom berkelanjutan dan
inklusif, lapangan pekerjaan yang layak untuk semua.
Tujuan 9
Industri, inovasi dan infrastruktur – Membangun infrastruktur kuat, mempromosikan industrialisasi
berkelanjutan, dan mendorong inovasi.
Tujuan 10
Berkurangnya kesenjangan – Mengurangi kesenjangan di dalam dan di antara negara-negara.
Tujuan 11
Kota dan komunitas berkelanjutan – Membuat perkotaan menjadi inklusif, aman, kuat, dan
berkelanjutan.
Tujuan 12
Konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab – Memastikan pola konsumsi dan produksi yang
berkelanjutan.
Tujuan 13
Penanganan perubahan iklim – Mengambil langkah penting untuk melawan perubahan iklim dan
dampaknya.
Tujuan 14
Ekosistem laut – Perlindungan dan penggunaan samudera, laut dan sumber daya kelautan secara
berkelanjutan.
Tujuan 15
Ekosistem darat – Mengelola hutan secara berkelanjutan, melawan perubahan lahan menjadi gurun,
menghentikan dan merehabilitasi kerusakan lahan, menghentikan kepunahan keanekaragaman hayati.
Tujuan 16
Perdamaian, keadilan, dan kelembagaan yang tangguh – Mendorong masyarakat adil, damai, dan
inklusif.
Tujuan 17
Kemitraan untuk mencapai tujuan – Menghidupkan kembali kemitraan global demi pembangunan
berkelanjutan.

2. Kemenkes : visi, misi, program Kemenkes (GERMAS, CERDIK), tanggal HKN &
tanggal cuci tangan dengan sabun kapan,

NAWACITA
Kementerian Kesehatan berperan serta dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat
melalui agenda prioritas Kabinet Kerja atau yang dikenal dengan Nawa Cita, sebagai
berikut:

1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan


memberikan rasa aman pada seluruh warga Negara.
2. Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola
pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya.
3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah
dan desa dalam kerangka negara kesatuan.
4. Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan
hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya.
5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.
6. Meningkatkan produktifitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional.
7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor
strategis ekonomi domestik.
8. Melakukan revolusi karakter bangsa.
9. Memperteguh ke-Bhineka-an dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.
VISI
Visi misi Kementerian Kesehatan mengikuti visi misi Presiden Republik Indonesia yaitu
Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan
Gotong-royong. Visi tersebut diwujudkan dengan 7 (tujuh) misi pembangunan yaitu:

1. Terwujudnya keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan


wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya
maritim dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.
2. Mewujudkan masyarakat maju, berkesinambungan dan demokratis
berlandaskan negara hukum.
3. Mewujudkan politik luar negeri bebas dan aktif serta memperkuat jati diri sebagai
negara maritim.
4. Mewujudkan kualitas hidup manusia lndonesia yang tinggi, maju dan sejahtera.
5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.
6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat dan
berbasiskan kepentingan nasional, serta
7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.

NILAI-NILAI

Pro Rakyat
Dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, Kementerian Kesehatan selalu
mendahulukan kepentingan rakyat dan harus menghasilkan yang terbaik untuk rakyat.
Diperolehnya derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi setiap orang adalah salah
satu hak asasi manusia tanpa membedakan suku, golongan, agama dan status sosial
ekonomi.

Inklusif
Semua program pembangunan kesehatan harus melibatkan semua pihak, karena
pembangunan kesehatan tidak mungkin hanya dilaksanakan oleh Kementerian
Kesehatan saja. Dengan demikian, seluruh komponen masyarakat harus berpartisipasi
aktif, yang meliputi lintas sektor, organisasi profesi, organisasi masyarakat pengusaha,
masyarakat madani dan masyarakat akar rumput.

Responsif
Program kesehatan harus sesuai dengan kebutuhan dan keinginan rakyat, serta
tanggap dalam mengatasi permasalahan di daerah, situasi kondisi setempat, sosial
budaya dan kondisi geografis. Faktor-faktor ini menjadi dasar dalam mengatasi
permasalahan kesehatan yang berbeda-beda, sehingga diperlukan penangnganan
yang berbeda pula.

Efektif
Program kesehatan harus mencapai hasil yang signifikan sesuai target yang telah
ditetapkan dan bersifat efisien.

Bersih
Penyelenggaraan pembangunan kesehatan harus bebas dari korupsi, kolusi dan
nepotisme (KKN), transparan, dan akuntabel.

Program kemenkes : CERDIK


Untuk mengendalikan Diabetes Kemenkes sendiri telah membentuk 13.500 Pos
Pembinaan Terpadu (Posbindu) untuk memudahkan akses warga melakukan deteksi
dini penyakit diabetes. Selain itu Menkes menghimbau masyarakat untuk melakukan
aksi CERDIK, yaitu dengan melakukan:
 Cek kesehatan secara teratur untuk megendalikan berat badan agar tetap
ideal dan tidak berisiko mudah sakit, periksa tensi darah, gula darah, dan
kolesterol secara teratur.
 Enyahkan asap rokok dan jangan merokok.
 Rajin melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit sehari, seperti berolah raga,
berjalan kaki, membersihkan rumah. Upayakan dilakukan dengan baik, benar,
teratur dan terukur.
 Diet yang seimbang dengan mengkonsumsi makanan sehat dan gizi seimbang,
konsumsi buah sayur minimal 5 porsi per hari, sedapat mungkin menekan
konsumsi gula hingga maksimal 4 sendok makan atau 50 gram per hari, hindari
makanan/minuman yang manis atau yang berkarbonasi
 Istirahat yang cukup.
 Kelola stress dengan baik dan benar.
Program GERMAS

Logo GERMAS yang terkesan sederhana ternyata memiliki makna yang dalam; mengetahui
makna yang ada di balik logo tersebut dapat menjadi awal untuk lebih memahami dan
mengapresiasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat yang telah dicanangkan sejak tahun 2015
lalu. Pada logo tersebut terdapat tiga buah bidang dengan warna biru turqoise yang
merupakan lambang dari 3 Pilar Program Indonesia Sehat. Ketiga pilar tersebut adalah
Penerapan Paradiga Sehat, Penguatan Pelayanan Kesehatan dan Jaminan Kesehatan Nasional.

Sedangkan bidang hijau terang dengan bentuk hati merupakan lambang dari semangat
universal dan tulus dari upaya membawa seluruh warga negara Indonesia untuk lebih sehat
tanpa memandang perbedaan suku bangsa, ras, strata sosial dan latar belakang budayanya.

 Huruf K yang terdapat pada logo mewakili kata Kesehatan yang merupakan bidang
dari Kementrian yang bertanggung jawab atas GERMAS.
 Bagian logo berbentuk lima ujung pada sebuah bidang bulat mewakili lima nilai
Kemenkes; yaitu Pro rakyat, Responsif, Efektif dan Bersih serta berlandaskan
Pancasila.
 Sedangkan garis menyerupai busur panah melambangkan tujuan dari Kemenkes
Republik Indonesia berupa mewujudkan negara Indonesia yang sehat.

Gambar Keuntungan GERMAS

7 Langkah Gerakan Masyarakat Hidup Sehat


Setidaknya terdapat 7 langkah penting dalam rangka menjalankan Gerakan Masyarakat
Hidup Sehat. Ketujuh langkah tersebut merupakan bagian penting dari pembiasaan pola
hidup sehat dalam masyarakat guna mencegah berbagai masalah kesehatan yang beresiko
dialami oleh masyarakat Indonesia. Berikut ini 7 langkah GERMAS yang dapat menjadi
panduan menjalani pola hidup yang lebih sehat.

1. Melakukan Aktivitas Fisik


Perilaku kehidupan modern seringkali membuat banyak orang minim melakukan
aktivitas fisik; baik itu aktivitas fisik karena bekerja maupun berolah raga.
Kemudahan – kemudahan dalam kehidupan sehari – hari karena bantuan teknologi
dan minimnya waktu karena banyaknya kesibukan telah menjadikan banyak orang
menjalani gaya hidup yang kurang sehat. Bagian germas aktivitas fisik merupakan
salah satu gerakan yang diutamakan untuk meningkatkan kualitas kesehatan
seseorang.

2. Budaya Konsumsi Buah dan Sayur


Keinginan untuk makan makanan praktis dan enak seringkali menjadikan
berkurangnya konsumsi sayur dan buah yang sebenarnya jauh lebih sehat dan
bermanfaat bagi kesehatan. Beberapa jenis makanan dan minuman seperti junk food
dan minuman bersoda sebaiknya dikurangi atau dihentikan konsumsinya. Menambah
jumlah konsumsi buah dan sayur merupakan contoh GERMAS yang dapat dilakukan
oleh siapapun.

3. Tidak Merokok
Merokok merupakan kebiasaan yang banyak memberi dampak buruk bagi
kesehatan. Berhenti merokok menjadi bagian penting dari gerakan hidup sehat dan
akan berdampak tidak pada diri perokok; tetapi juga bagi orang – orang di sekitarnya.
Meminta bantuan ahli melalui hipnosis atau metode bantuan berhenti merokok yang
lain dapat menjadi alternatif untuk menghentikan kebiasaan buruk tersebut.

4. Tidak Mengkonsumsi Minuman Beralkohol


Minuman beralkohol memiliki efek buruk yang serupa dengan merokok; baik itu efek
buruk bagi kesehatan hingga efek sosial pada orang – orang di sekitarnya.

5. Melakukan Pemeriksaan Kesehatan Secara Berkala


Salah satu bagian dari arti germas sebagai gerakan masyarakat hidup sehat adalah
dengan lebih baik dalam mengelola kesehatan. Salah satunya adalah dengan
melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin dan tidak hanya datang ke rumah sakit
atau puskesmas ketika sakit saja. Langkah ini dapat memudahkan mendeteksi
penyakit atau masalah kesehatan lebih dini.

6. Menjaga Kebersihan Lingkungan


Bagian penting dari germas hidup sehat juga berkaitan dengan meningkatkan kualitas
lingkungan; salah satunya dengan lebih serius menjaga kebersihan lingkungan.
Menjaga kebersihan lingkungan dalam skala kecil seperti tingkat rumah tangga dapat
dilakukan dengan pengelolaan sampah. Langkah lain yang dapat dilakukan adalah
menjaga kebersihan guna mengurangi resiko kesehatan seperti mencegah
perkembangan vektor penyakit yang ada di lingkungan sekitar.

7. Menggunakan Jamban
Aspek sanitasi menjadi bagian penting dari gerakan masyarakat hidup sehat; salah
satunya dengan menggunakan jamban sebagai sarana pembuangan kotoran. Aktivitas
buang kotoran di luar jamban dapat meningkatkan resiko penularan berbagai jenis
penyakit sekaligus menurunkan kualitas lingkungan.

Secara umum, tujuan GERMAS adalah menjalani hidup yang lebih sehat. Gaya hidup sehat
akan memberi banyak manfaat, mulai dari peningkatan kualitas kesehatan hingga
peningkatan produktivitas seseorang. Hal penting lain yang tidak boleh dilupakan dari gaya
hidup sehat adalah lingkungan yang bersih dan sehat serta berkurangnya resiko membuang
lebih banyak uang untuk biaya berobat ketika sakit.

3. BPJS : sistem pembayaran, iuran dll

4. UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan

5. UU No. 40 tahun 2004 tentang SJSN

6. Gizi dan Pangan: gizi buruk, IMT

7. Vaksin dan Imunisasi: PIN, imunisasi dasar pada bayi, jenis penyakit yang bisa dicegah
dengan imunisasi
8. Keluarga berencana: jenis akseptor KB, jenis alat kontrasepsi
9. Rumah sakit: sistem rujukan pasien
10. Pencegahan Penyakit dan Pengendalian Lingkungan (P2PL): penyakit mengemuka (flu
burung, ebola virus, HIV dll)
11. Epidemiologi: insidensi rate, prevalensi rate, AKI, CTR
12. Penyakit non infeksi: Diabetes mellitus, Hipertensi, Stroke, penyakit jantung koroner,
CKD, osteoporosis, OA, gout artritis, rheumatoid artritis
13. Program Kesehatan Masyarakat: polindes, puskesmas, posyandu, gerakan sayang ibu,
suami siaga, ASI eksklusif, promosi kesehatan
14. Klinis: demam tifoid, DBD, malaria, TB, otitis, diare, sindrom down, penanganan awal
pasien emergency dll. Yang jelas soal klinisnya nggak susah kok, masih lebih susah soal
UKDI.
15. Farmakologi : dosis obat, terapi yang diberikan apa,

You might also like