You are on page 1of 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN CARA PEMBERIAN ASI YANG BAIK

DAN BENAR PADA IBU POST PARTUM

Oleh:

PUTU SARI DEWI


1714401045

TINGKAT II/REGULER 1

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK


KESEHATAN TANJUNG KARANG

PRODI DIPLOMA III KEPERAWATAN TANJUNG KARANG

TAHUN AJARAN 2018/2019


Satuan Acara Penyuluhan
1. Pokok Bahasan : Menyusui
2. Sub Pokok Bahasan : Cara Menyusui dan perawatan payudara
3. Sasaran : Ibu menyusui
4. Waktu : 50 menit
5. Tempat : Posyandu tanjung rejo way kanan
6. Hari/tanggal : Jum’at 9 Desember 2016
7. Tujuan :
A. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilaksanakan penyuluhan peserta dapat memahami bagaimana cara menyusui yang
benar serta perawatan payudara yang tepat.

B. Tujuan Instruksional Khusus


 Peserta memahami bagaimana posisi menyusui yang benar dan tepat
 Peserta memahami bagaimana menilai perlekatan yang benar
 Peserta memahami bagaimana perawatan payudara yang benar
 Peserta mengetahui cara menyusui dan perawatan payudara yang benar
 Peserta mampu mempraktekkan cara menyusui dan perawatan payudara yang benar.
 Ibu dan Bayi merasa nyaman dengan kegiatan menyusuinya
8. Kegiatan penyuluhan:

Langkah-
No Waktu Kegiatan penyuluh Kegiatan sasaran
langkah
1. Memberi salam pembuka 1. Menjawab salam dan
2. Memperkenalkan diri atau 2. Memperhatikan
kelompok
1 Pendahuluan 5 menit
3. Menjelaskan pokok bahasan
dan tujuan penyuluhan
4. Membagi leaflet
1. Berpartisipasi dalam
1. Menjelaskan atau mereview review ASI dan
secara singkat tentang ASI dan menyusui
menyusui beserta manfaat 2. Memperhatikan
keduanya pemapar materi
2. Menjelaskan cara menyusui3. Melakukan
2 Penyajian 30 menit
yang benar dan demonstrasi demonstrasi bersama
3. Menjelaskan perawatan dengan pemateri
payudara yang baik dan benar 4. Mengajukan
serta demonstrasi pertanyaan dan
4. Diskusi tanya jawab berdiskusi bersama-
sama
1. Memberi beberapa 1. Menjawab pertanyaan
pertanyaan pada peserta terkait yang diajukan
materi yang telah disampaikan 2. Melakukan
2. Membagi peserta menjadi demonstrasi ulang
3 Evaluasi 10 menit
dua kelompok untuk demonstrasi bersam-sama
ulang tekhnik menyusui dan
perawatan payudara
3. Games edukatif
1. Mengucapkan terimakasih 1. Memperhatikan
atas waktu dan perannya dalam 2. Menjawab salam
4 Penutup 5 menit
penyuluhan ini
2. Salam penutupan

9. Metode : Ceramah,Diskusi,dan Demonstrasi


10. Media :leaflet,slide / lembar balik
11. Materi :
a. Macam-macam posisi menyusui yang benar dan nyaman
b. Cara menyusui yang baik dan benar
c. Perawatan payudara pada ibu menyusui
d. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan menyusui
12. Evaluasi :
a. Sturktur
Peserta hadir ditempat penyuluhan sesuai dengan undangan kami
Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakn di posyandu tanjung rejo
Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya (SAP, leaflet, power
point/ lembar balik)
b. Proses
Masing-masing mahasiswi bekerja sesuai dengan tugas
Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan sebelum acara berakhir
Proses diskusi berjalan dengan tertib
c. Hasil
Para peserta mengerti penjelasan yang telah diberikan serta mampu mempraktikkan tekhnik
menyusui dan perawatan payudara yang benar
LAPORAN PENDAHULUAN
“CARA PEMBERIAN ASI YANG BAIK DAN BENAR PADA IBU POST PARTUM”

Menurut Menurut Suheni (2009), Bidan yang bekerja pada pelayanan kesehatan
diharapkan melakukan berbagai upaya untuk melindungi, meningkatkan dan mendukung
pemberian ASI serta memberikan penyuluhan dan nasehat yang obyektif dan konsisten pada
ibu hamil dan ibu yang baru melahirkan tentang pemberian ASI.
A. POSISI MENYUSUI YANG BENAR
Selain tekhnik yang tepat, posisi juga penting dalam proses produksi ASI, karena jika
ibu nyaman maka ASI yang dikeluarkan bisa berlimpah. Prinsip menyusu yang baik berlaku
untuk setiap posisi pada pemberian ASI, yakni letakkan bayi dengan wajah menghadap
payudara dengan dagu dan ujung hidungnya menyentuh payudara ibu. Masing masing posisi
mempunyai manfaat khusus, anjurkan ibu menggunakan posisi yang paling nyaman dan
efektif. Berikut beberapa posisi menyusui yang benar menurut Whalley dan saryono (2008) :
1. Pegangan pelukan (cradle hold)
Posisi yang paling sering digunakan kebanyakan ibu dan mudah untuk dipelajari. Kepala
bayi dipeluk di pertengahan lengan bawah, dan badan bayi ditopang menggunakan tangan
yang lainnya, dengan bayi menghadap ke payudara ibu dengan dagu yang menempel
padanya, mulai dari telinga sampai kaki berada dalam satu garis lurus, sehingga menempel
pada perut ibu.

Gambar 1.1 Posisi Cradle hold


2. Pegangan pelukan silang (cros cradle hold)
Pada posisi ini tangan yang paling dekat dengan payudara yang dihisap bayi menopang
dan menekan payudara, Tangan lainnya menopang leher bayi dengan jari-jari terletak
dibawah telinganya. Hindari menekan kepala bayi dengan tangan anda karena ini akan
membuat bayi menarik kepalanya dari payudara ibu. Posisi ini sangat membentu untuk
menyusui bay prematur atau yang bingung puting, dengan menopang leher bayi lebih bisa
dikontrol dengan baik.

Gambar 1.2 Posisi Cross-Cradle hold

3. Posisi Football hold.


Posisi ini sangat sesuai jika baru pulih dari pembedahan caesar, Memiliki payudara yang
besar, Menyusui bayi prematur atau bayi yang kecil ukurannya atau menyusui anak kembar
pada waktu yang bersamaan.Sokong kepala bayi dengan tangan, Menggunakan bantal untuk
menyokong belakang badan ibu. (Saryono,2008)
Gambar 1.3 Posisi Football Hold Gambar 1.4 Posisi Double Football Hold

4. Posisi Berbaring.
Posisi ini apabila ibu dan bayi merasa letih.Jika baru pulih dari pembedahan caesar ini
mungkin satu-satunya posisi yang biasa dicoba pada beberapa hari pertama.Sokong kepala
ibu dengan lengan dan sokong bayi dengan lengan atas. (Saryono,2008)

Gambar 1.5 Posisi Berbaring miring


B. Cara menyusui yang baik dan benar adalah sebagai berikut:
1 Pastikan anda berada pada posisi yang nyaman, jika duduk maka hendaknya kaki tidak
menggantung dan punggung bersandar dengan nyaman sehingga bisa tegak tidak
membungkuk
2 Pegang payudara dengan tangan anda yang bebas, tetapi jangan menyentuh areola.
Letakkan ibu jari di atas dan jari-jari lain dibawah areola, tekan payudara dengan ibu jari
dan jari-jari lain ke arah puting tanpa mengubah pegangan, oleskan sedikit asi pada
puting lalu dekatkan ke mulut bayi (Jannah,2011)
3 Usap bibir bawah bayi dengan puting untyk membantu reflek rooting bayi, begitu bayi
membuka mulutnya lebar seperti kuapan arahkan dengan lembut bayi ke dekapan anda.
Pastikan posisi bayi sudah nyaman dan benar. Bersabarlah dalam membantunya
membuka mulut karena biasanya membutuhkan waktu yang relatif lama.
4 Jangan lupa ajak bayi untuk berdoa bersama sebelum makan.
5 Pastikan mulut bayi menempel ke daerah areola sebanyak mungkin, untuk mendapatkan
isapan yang baik. Dagu bayi akan menempel pada payudara anda, mulut bagian bawah
akan terlipat keluar karena ia berhasil menempelkan sebagian besar areola kedalam
mulutnya. Hidung bayi juga akan menempel pada payudara ibu, namun jika anda merasa
harus membantu bayi untuk bernafas lega saat menyusu maka angkat sedikit payudara
anda dan bawa bokongnya lebih mendekat, untuk mengatur ulang posisinya dan
memberinya lebih banyak ruang untuk bernafas. Tindakan ini lebih baik dari pada
menggeser payudara menjauhi hidung karena dapat mengganggu perlekatan bayi
6 Biarkan bayi mengisap payudara pertama selama yang ia inginkan (umumnya 10-15
menit) baru tawarkan payudara satunya. Jika bayi kenyang dengan satu payudara maka
untuk selanjutnya gunakan payudara sebelahnya. Jangan batasi bayi dalam menyusu, jika
anada mencoba menghentikan bayi sebelum ia melepas sendiri maka ia bisa kehilangan
selera untuk kembali menyusu.(simkin.2008)
7 Jika bayi tertidur dan belum melepaskan mulutnya, rangsang menggunakan jari
kelingking anda untuk mengalihkan perhatiannya dari puting susu anda. Hindari
mencabut payudara dengan paksa karena bayi akan terkejut.
8 Olesi puting anda dengan asi setelah proses menyusui selesai dan ajak bayi untuk berdoa
setelah makan.
9 Sendawakan bayi, hal ini penting untuk mencegah bayi gumoh, karena beberapa bayi
menelan udara saat ia menyusu. Ada beberapa metode dalam menyendawakan bayi,
diantaranya:
· Meletakkan bayi di pundak, letakkan bayi tinggi pada dada anda dengan menyembul ke atas
pundak anda. Topang bagian punggung dan bokongnya, lelu dengan lembut, tepuk-tepuk
atau gosok punggungnya sampai mendengar ia bersendawa
· Menaruh bayi di pangkuan dengan posisi tengkurap dan usap dan tepuk –tepuk lembut
punggungnya
· Duduk dan diayun, dudukkan bayi menyamping pada pangkuan anda telapak tangan
menopang dada dan punggung bayi lalu gosok lembut punggungnya
Dengan penggunaan tekhnik menyusui yang benar maka ibu dan bayi akan merasa
nyaman, dikarenakan tekhnik ini akan meminimalisir resiko puting susu lecet, ASI tidak
keluar secara optimal, bayi enggan menyusu, bayi menjadi kembung dan sebagainya.
C. Perawatan Payudara
Perawatan payudara pada ibu menyusui juga sangatlah penting, hal ini
sangatlahberpengaruh pada kesehatan ibu serta produksi ASI, kebersihan payudara yang
tidak terjaga maka akan sangat beresiko terhadap infeksi. Puting merupakan bagian dari
payudara yang sangat perlu diberi perawatan rutin selama masa menyusui. Melalui putinglah
sang buah hati mendapatkan asupan makanannya. Maka dari itu, puting payudara harus
selalu dijaga kebersihan dan kesehatannya. Selain dapat mengoptimalkan pemberiaan ASI
kepada sang buah hati, merawat payudara saat menyusui juga dapat memperlancar produksi
ASI. Berikut ini adalah kiat-kiat dalam perawatan payudara ibu menyusui sebagaimana
dilansir dalam Lancarasi.com (2016) :

1. Memilih dan menggunakan bra yang dapat menyerap keringat. Selain itu, pilihlah
ukuran yang pas agar tidak terlalu sempit ataupun terlalu besar guna menyangga
payudara dengan baik. Pilihlah bra yang dikhususkan untuk ibu menyusui, hal ini
dapat mempermudah sang ibu dalam memberikan ASI.
2. Bersihkanlah puting payudara dengan menggunakan air hangat setiap selesai mandi.
Hindari pemakaian sabun terhadap puting karena akan membuat putting kering dan
terkelupas. Terkelupasnya lapisan puting akan menimbulkan rasa nyeri pada saat
menyusui.
3. Lakukanlah gerakan-gerakan otot pada tubuh yang berfungsi sebagai penopang
payudara, hal ini dapat mempertahankan bentuk payudara setelah masa menyusui dan
juga dapat memperlancar produksi ASI.
4. Pijatlah bagian puting payudara dan daerah sekitarnya secara lembut dengan
menggunakan telunjuk dan ibu jari. Pemijatan ini dapat menambah kelenturan dan
kelembaban payudara bahkan dapat menghilangkan sel-sel kulit mati. Untuk
melakukan pemijatan ada baiknya untuk menggunakan baby oil, olive oil ataupun
minyak kelapa dan ketika sudah selesai dipijat maka bersihkan puting dengan
menggunakan air hangat.
5. Jika puting mengalami kelecetan akibat gigitan sang buah hati maka oleskan beberapa
tetes ASI pada bagian puting yang lecet dan biarkan hingga mengering sebelum
menutupnya dengan bra. ASI merupakan penyembuh luka pada puting akibat gigitan
sang buah hati.

E. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan menyusui


Setelah membahas tekhnik menyusui dan perawatan payudara yang benar, maka ibu
juga perlu mengetahui beberapa faktor yang menunjang keberhasilannya dalam menyusui
sebagaimana yang ditulis oleh dr. Vinny yoana.SpA dalam meetdoctor.com (2015) tentang 8
langkah keberhasilan menyusui :
1. Cari tempat yang tenang

Pertama kali Anda menyusui kemungkinan adalah di atas tempat tidur kamar rumah
sakit dengan suasana yang tenang dan ramah. Namun, pada saat Anda berada di rumah
usahakan cari tempat yang tenang, dengan begitu Anda bisa santai dalam menyusui bayi.
Kurangi cahaya yang masuk dan suara yang minim, sehingga bayi dapat menikmati dengan
tenang saat menyusu.
2. Nyaman
Selain tempat yang tenang, kenyamanan saat proses menyusui juga menjadi salah satu
faktor keberhasilan dalam menyusui. Atur posisi Anda dan bayi pada posisi yang nyaman,
pikirkan juga tentang kenyamanan bantal menyusui.
3. Konsumsi banyak air putih
Ibu menyusui akan mudah sekali merasa haus, untuk itu tidak ada salahnya jika
banyak mengonsumsi air putih. Hal ini juga bisa menghindari Anda dari dehidrasi.
4. Dapatkan dukungan dan bantuan
Menyusui memang tidak selalu menyenangkan, jika Anda sudah merasa stres dan
lelah karena proses menyusui selalu gagal, segera cari dukungan baik secara emosional
maupun fisik. Anda bisa mengunjungi kinik laktasi untuk mendapat dukungan dan
pengetahuan lebih jelas mengeni menyusui yang benar hingga mencapai keberhasilan.
5. Makan makanan yang sehat
Sebagai ibu menyusui Anda membutuhkan tambahan 500 kalori setiap harinya
sebagai tambahan ‘bahan bakar’ untuk produksi susu. Oleh karena itu, Anda disarankan
untuk mengonsumsi makanan yang mengandung banyak vitamin dan gizi. Dengan begitu
asupan untuk ibu menyusui terpenuhi, begitu juga dengan asupan gizi dalam ASI.
6. Pompa ASI
Selain menyusui secara langsung, Anda juga harus memompa ASI untuk
mengantisipasi jika si kecil rewel ingin menyusu tapi Anda sedang bekerja atau melakukan
hal lain. Semakin sering Anda memompa,maka semakin banyak juga produksi ASI yang
dihasilkan.
7. Tidak memberikan dot/empeng
Jangan memberikan bayi dot atau empeng saat masih menyusu. Hal ini akan
membuat si kecil bingung puting dan bisa berakibat bayi tidak mau menyusu pada payudara
lagi. Jika ingin memberikan ASI perah (ASIP) pada bayi, gunakan gelas dan jangan gunakan
dot.
8. Berikan ASI sesering yang dimau bayi
Sama halnya seperti memompa ASi, menyusui secara langsung. Maksudnya ialah
semakin sering Anda menyusui si kecil maka semakin banyak pula ASI yang diproduksi.
Berikan ASI sesering mungkin sesuai permintaan bayi.
Dengan memberikan ASI kepada bayi, itu tandanya ibu memberikan asupan terbaik
bagi si kecil. Namun dalam pemberian ASI ibu juga harus memperhatikan tekhnik pemberian
yang tepat serta bagaimana merawat payudaranya sebagai upaya untuk meningkatkan
kenyamanan ibu dan bayi, sehingga sedikit sekali resiko yang mungkin mengintai.
DAFTAR PUSTAKA
dr. Vinny yoana.SpA. 2015. 8 langkah keberhasilan menyusui. Meetdoctor.com diakses 3
Desember 2016

Jannah, Nurul. 2011. Asuhan Kebidanan Ibu Nifas. Jogjakarta : Ar-Ruzz. Media

Maritalia,Dewi. 2012. Asuhan kebidanan nifas dan menyusui. Yogyakarta: pustaka pelajar

Ratih Prananingrum. Hubungan tekhnik menyusui dan kejadian puting lecet. Program Studi D
III Kebidanan STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta. cfp.apikescm.ac.id diakses pada 28
November 2016

Saryono. 2008. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jogjakarta : Mitra Cendekia.


Simkin, Penny. Janet whalley. Ann Keppler. Alih bahasa Lilia juwino,dkk. 2008. Edisi revisi
Panduan lengkap kehamilan, melahirkan, dan bayi. Jakarta: ARCAN

Suheni, S.Pd, APP, M.Kes. et all. 2009. Perawatan Masa Nifas. Yogyakarta: Fitramaya

You might also like