You are on page 1of 2

1.

Longgarnya pegangan terhadap agama


Agama merupakan pondasi awal dan pondasi utama manusia, karena agama merupakan
acuan berkehidupan. Jadi, apabila pondasinya tidak kokoh, maka akan mudah goyah dan
mengakibatkan tidak memiliki pegangan. Kokohnya suatu pegangan agama dimulai dari
lingkungan yang paling terkecil, yaitu keluarga. Jadi, keluarga khususnya orang tua wajib dan
harus memberikan pengajaran spiritual kepada anaknya, karena apabila pondasi awal yakni
keluarga sudah kokoh, maka tidak akan mudah goyah. Selain itu, guru sebagai orang tua di
sekolah juga berperan aktif untuk memperkokoh pegangan spiritual. Untuk lebih
mengetahui dan memahami.

2. Kurang efektifnya pembinaan moral di sekolah


Selain mengembangkan nilai spiritual guru juga wajib memberikan pembinaan moral kepada
peserta didiknya, karena apabila spiritual baik tetapi tidak di imbangi dengan moral yang
baik pula itu percuma. Sehingga kedua-duanya harus seimbang, dan harus selalu dalam
pengawasan.

3. Konsumsi tontonan yang tidak mendidik


Sebagai orang tua seharusnya lebih selektif dengan apa yang di tonton, agar anaknya tidak
terjerumus dengan tontonan yang tidak mendidik. Seperti yang telah banyak terjadi,
banyaknya kekerasan akibat meniru tontonan yang di lihat. Sehingga pengawasan orang tua
sangatlah di butuhkan untuk kelangsungan penerus bangsa.

4. Pengaruh globalisasi
Arus globalisasi yang sedang melanda seluruh penjuru dunia terutama Indonesia, telah
memberikan banyak perubahan terhadap kehidupan masyarakat. Dampak negatif dari arus
globalisasi salah satunya adalah perubahan yang cenderung mengarah pada krisis moral-
spiritual sehingga menimbulkan permasalahan di negeri ini.

Ciri-ciri terjadinya dekadensi moral di kalangan pelajar


1. Kekerasan dan tindakan anarki
Moral-spiritual yang menurun akan mengakibatkan gangguan emosional. Ketika pelajar
tidak dapat mengontrol emosinya, mereka cenderung akan melakukan kekerasan dan
tindakan anarki.
2. Pencurian
Contohnya saja ketika pelajar telah kecanduan narkoba. Pelajar akan menghalalkan
segala cara untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan termasuk melakukan
tindakan pencurian. Pelajar terkadang tiada niatan pada awalanya untuk mencuri.
Namun seiring adanya kesempatan maka niatan untuk mencuri timbul seketika tanpa
ada niatan yang terencana sebelumnya.
3. Tindakan curang
Banyak dari kalangan remaja yang melakukan tindakan curang, salah satu tindakan
menyontek. Seseorang melakukan berbagai perilaku kecurangan mereka memang
membuat keputusan untuk terlibat dalam perilaku curang tersebut. Artinya, kecurangan
secara umum merupakan salah satu bentuk atau sikap menipu diri sendiri. Aspek moral-
spiritual berperan dalam kaitan perilaku tersebut.
4. Tidak taat aturan
Pelajar yang sering keluar saat jam pelajaran merupakan salah satu ciri tergerusnya nilai-
nila moral.
5. Penggunaan bahasa yang tidak baik
Pelajar yang menggunakan bahasa tidak baik dan sopan merupakan salah satu ciri
dekadensi moral. Ketika pelajar tidak dapat memilah dalam pergaulan, mereka dapat
saja terpengaruh dan terbawa arus pergaulan yang tidak baik.
6. Tidak memiliki kesadaran diri
Seseorang yang mengalami dekadensi, akan cenderung tidak memiliki kesadaran diri.
Tindakan buruk dilakukan secara tidak sadar, dapat membahayakan diri sendiri maupun
orang lain.

You might also like