You are on page 1of 25

KISI-KISI SOAL LATIHAN I

Sekolah : SMK Negeri 2 Muaro Jambi


Kelas/ Semester : X/ II
Jumlah Soal : 5 Soal
Mata Pelajaran : Produktif Kesehatan
Standar Kompetensi : Pengantar alat – alat kesehatan / keperawatan
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

No KompetensiDasar Materi Ajar Indikator No Soal


1 Konsep dasar alat kesehatan  Batasan alat kesehatan  Mengetahui jenis – jenis alat – alat 1
 Jenis alat kesehatan kesehatan 2
 Penempatant alat kesehatan di RS  Mengetahui cara – cara pemeliharaan alat 3
 Fungsi alat kesehatan – alat kesehatan sesuai dengan jenis dan 4
 Cara pemeliharaan alat –alat kesehatan fungsinya 5
Mengetahui,
Kepala SMKN 2 Muaro Jambi Guru Mata Pelajaran,

Drs. H. Marlon, M.Pd. Ns. Aric Frendi Andriyan, S.Kep


NIP.196707201998031004
SOAL LATIHAN I

1. Jelaskan yang dimaksud dengan Batasan alat kesehatan?


2. Sebutkan 3 jenis jenis alat kesehatan?
3. Sebutkan 6 Penempatan alat kesehatan di RS?
4. Sebutkan alkes di IGD?
5. Sebutkan salah 1 Cara pemeliharaan alat –alat kesehatan ?
KUNCI JAWABAN SOAL LATIHAN 1
1. Permenkes RI No. 220/Men.Kes/Per/IX/1976 Tgl. 6 Spt. 1976: Alkes adlh brg,
instrumen, aparat atau alat trmsk tiap komponen, bagian atau perlengkapannya
yg diproduksi, dijual
2.

a. Fungsinya
b. Sifat pemakaiannya
c. Kegunaannya
d. Umur peralatan
e. Macam & bentuknya
f. Katalog pabrik alat
g. Keputusan Men. Kes. RI No. 116/SK/79
h. Kepraktisan penyimpanan

3. Penempatan alkes di RS
Alkes di apotik

Alkes di Instalasi Rawat Jalan (Polyklinik)

Alkes di Instalasi Gawat Darurat

Alkes di Instalasi Rawat Intensif (ICU)

Alkes di Instalasi Rawat Inap

Alkes di Ruang Bayi

Alkes di Ruang Perawatan Penyakit Bedah

Alkes di Ruang Perawatan Penyakit Dalam

Alkes di Ruang Perawatan Kebidanan

1. Alkes di Kamar Bersalin (VK)


2. Alkes di Bagian Rehabilitasi Medik
3. Alkes di berbagai tempat di RS (Lab., Rad., Loundry, Gizi, CSD).
4. Alkes di Kamar Operasi (OK
4. Alkes di IGD

1. Alkes dasar
2. Brankard px
3. Kursi roda
4. Resusitation kit (Ambu bag)
5. Laryngoscope
6. Bed side monitor
7. Suction pump
8. Nebulizer (Inhalasi)
9. Set jahit
10. Set reposisi
11. Set partus
12. Infusion pump
13. Set pasang kirsner wire
14. Set pembuka gips
15. DC Shock / Defibrilator
16. Urinal
17. Pispot

5. Cara perawatan alkes


Perawatan peralatan elektronika
Peralatan elektronika memiliki sifat-sifat :
1. Sensitif terhadap goncangan.
2. Sensitif terhadap medan magnet.
3. Tidak tahan terhadap suhu di atas 250 C.
4. Tidak tahan terhadap terhadap udara lembab.
5. Tidak tahan terhadap kotoran dan debu.
Berdasarkan sifat-sifatnya itu, maka peralatan elektronika perlu dihindari dari
guncangan dan medan magnetik agar sensitifitas peralatan dapat terjaga. Selain itu,
hendaknya penggunaan peralatan elektronika berada dalam ruangan yang bertemperatur
antara 180 C – 250 C.
Setelah penggunaan peralatan elektronika, peralatan hendaknya dibersihkan dari
kotoran dan debu kemudian disimpan di ruangan yang kering.
Perawatan peralatan yang terbuat dari bahan baku logam.
Peralatan yang terbuat dari bahan baku logam mudah mengalami karatan. Untuk
menghindari terjadinya karatan itu maka peralatan harus disimpan di tempat yang
bertemperatur tinggi (± 370 C) dan lingkungan kering. Jika perlu gunakan bahan silicon
sebagai penyerap air.
Sebelum disimpan peralatan harus bebas dari kotoran, debu ataupun air yang
melekat kemudian diolesi dengan minyak olie, minyak rem atau paraffin cair.

Perawatan peralatan yang terbuat dari bahan baku gelas.


Bahan gelas banyak dipakai dalam laboratorium kimia dan biologi. Ada beberapa
keunggulan maupun kelemahan peralatan yang terbuat dari bahan baku gelas, yaitu :
A. Keunggulannya :
1. Bahan baku gelas tahan terhadap reaksi kimia.
2. Bahan baku gelas tahan terhadap perubahan temperatur yang mendadak.
3. Bahan baku gelas memiliki koefisien muai yang kecil.
4. Bahan baku gelas memiliki daya tembus cahaya yang besar.

B. Kelemahannya :
1. Bahan baku gelas mudah pecah terhadap tekanan mekanik.
2. Bahan baku gelas mudah tumbuh jamur sehingga mengganggu daya tembus cahaya.
3. Bahan baku gelas mudah tergores.

Untuk perawatan terhadap peralatan yang terbuat dari gelas bukanlah perkara yang
sulit akan tetapi menuntut ketekunan laboran. Dengan memperhatikan keunggulan dan
kelemahan dari bahan baku gelas, maka untuk perawatan peralatan berbahan baku gelas
harus memperhatikan :
1. Ruang penyimpanan peralatan harus bertemperatur antara 270 C – 370 C dan
diberi tambahan lampu 25 watt.
2. Ruang penyimpanan diberi bahan silicon sebagai zat higroskopis.
3. Pada waktu memanaskan tabung reaksi hendaknya ditempatkan di atas kawat
kasa. Boleh menggunakan pemanasan secara langsung asalkan bahan gelas terbuat
dari pyrex.
4. Gelas yang akan direbus hendaknya tidak dimasukkan langsung ke dalam air yang
sedang mendidih melainkan gelas direndam dengan air bersih dan dingin kemudian
tambahkan detergent, larutan kalium dichromat 10 gr, asam belerang 25 ml dan
aquadest 75 ml. Penggunaan detergent dapat menghilangkan lemak dan tidak
membawa efek perubahan fisik. Kadang-kadang memerlukan waktu perendaman
sampai beberapa jam, kemudian dibilas dengan air bersih. Keringkan dengan udara
panas lalu simpan di tempat yang kering.
5. Debu, keringat, minyak dari telapak tangan mudah menempel pada peralatan
berbahan baku gelas. Oleh karena itu setelah digunakan luangkan waktu sejenak
untuk membersihkan permukaan peralatan dengan kain lembut atau dengan kertas
tissue khusus. Gunakan alcohol, acetone, kapas, sikat halus dan pompa angina untuk
membersihkan lensa jangan sampai merusak lapisan lensa. Saat ini terdapat cairan
pembersih khusus kaca/lensa yang dapat diperoleh di optic untuk membersihkan
kaca/lensa dengan lebih sempurna. Hindarkan membersihkan kaca/lensa dalam
keadaan kering apalagi dengan menggunakan kain yang berseray kasar karena hal
itu dapat menimbulkan goresan pada kaca/lensa.
6. Letakkan peralatan berbahan baku gelas di tempat ketika tidak digunakan.
Meletakkan peralatan tidak di tempatnya beresiko merusak kondisi alat karena
mungkin saja peralatan tersebut tertindih atau tertekan yang mengakibatkan
terjadinya perubahan fisik permanent.

Perawatan peralatan yang terbuat dari bahan baku karet/plastik.


Peralatan berbahan baku karet bersifat elastis dan tidak tahan terhadap panas
karena dapat menggangu elastisitas karet.
Sarung tangan dari karet mudah sekali meleleh atau lengket apabila disimpan
terlalu lama. Untuk menghindari kerusakan pada peralatan berbahan baku karet/plastik,
hendaknya peralatan dibersihkan dari berbagai kotoran dengan menggunakan detergent
kemudian dikeringkan (sangat baik jika menggunakan hembusan udara panas). Setelah itu
ditaburi talk (bedak) pada seluruh permukaan karet dan disimpan dengan menggunakan
tablet formalin

Keterangan :
1. 15 = jika jawaban sesuai dengan teori
10 = jika jawaban hampir sama dengan teori,menggunakan bahasanya sendiri
2 = jika jawaban tidak sesuai dengan teori
2. 30 = jika jawaban sesuai dengan teori (betul 3)
20 = jika jawaban sesuai dengan teori (betul 2)
10 = jika jawaban sesuai dengan teori (betul 1)
2 = jika jawaban tidak sesuai dengan teori
3. 30 = jika jawaban sesuai dengan teori (betul 6)
25 = jika jawaban sesuai dengan teori (betul 5)
20 = jika jawaban sesuai dengan teori (betul 4)
15 = jika jawaban sesuai dengan teori (betul 3)
10 = jika jawaban sesuai dengan teori (betul 2)
5 = jika jawaban sesuai dengan teori (betul 1)
2 = jika jawaban tidak sesuai dengan teori
4. 30 = jika jawaban sesuai dengan teori (betul 3)
20 = jika jawaban sesuai dengan teori (betul 2)
10 = jika jawaban sesuai dengan teori (betul 1)
2 = jika jawaban tidak sesuai dengan teori
5. 35 = jika jawaban sesuai dengan teori (betul 7)
30 = jika jawaban sesuai dengan teori (betul 6)
25 = jika jawaban sesuai dengan teori (betul 5)
20 = jika jawaban sesuai dengan teori (betul 4)
15 = jika jawaban sesuai dengan teori (betul 3)
10 = jika jawaban sesuai dengan teori (betul 2)
5 = jika jawaban sesuai dengan teori (betul 1)
2 = jika jawaban tidak sesuai dengan teori
ANALISIS SOAL LATIHAN I
Tahun Pelajaran: 206/2017

Mata Pelajaran : Produktif Kesehatan


Standar Kompetensi : Pengantar alat – alat kesehatan / keperawatan
Kelas/ Semester : X/II Jumlah Peserta/ Soal :15/5
KKM :78 Tanggal Pelaksanaan : 20-02-2017
No. KD/ KKM KD : kk.16 KKM : 79
Ketuntasan
No. Soal 1 2 3 4 5
No Nilai
Skor Ideal 15 10 30 10 35
Ya Tdk
Nama Siswa
1 aan nuraini 15 10 30 10 35 100 
2 cyndri gusnita 15 10 30 10 2 100 
3 citra critina 15 10 20 10 25 80 
4 erika 10 5 30 10 30 85 
5 helen esra pasaribu 10 10 30 10 20 80 
6 intan sintiani 10 5 20 10 15 60 
7 khairini handayani 2 2 10 10 20 44 
8 maulana rifai 15 10 30 10 35 100 
9 nur cahaya kusuma 15 10 30 10 35 100 
10 priadian fhariq 10 10 30 10 20 80 
11 putri widia 15 10 30 5 30 90 
12 rama dayanti 15 10 30 10 35 100 
13 tasya ayu safitri 15 10 30 10 35 100 
14 wahyuni nurhasanah 15 10 30 10 35 100 
15 wulan jansarika 15 5 10 10 10 50 
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
Jumlah Skor
Jumlah Skor Ideal
Presentase Ketuntasan
HASIL ANALISIS LATIHAN I

1.KETUNTASAN
A.Individu
a.Jumlahsiswa yang mengikutiulangan : 15 Siswa
b.Jumlahsiswa yang tuntasbelajar : 12 Siswa
c.Presentaseketuntasanbelajar : 80%
B.Klasifikasi : Tuntas/tidak
2.KESIMPULAN
A. Siswa yang perluperbaikan : 3 Siswa
B.Nama-nama yang perluperbaikan :
NO. Nama NO. Nama
1. Intan Sintiani 9.
2. Khairini Handayani 10.
3. Wulan Jansarika 11.
4. 12.
5. 13.
6. 14.
7. 15.
8. 16.

3.Soal-soal yang perlu perbaikan secara klasifikasi adalah nomor


2 dan 5
PROGRAM TINDAK LANJUT

A.PERBAIKAN Tanggal: 1 September 2016


NO. KD/Indikator Perbaikanjeniskegiatan
1. Intan Sintiani Tugas
2. Khairini Handayani Tugas
3. Wulan Jansarika Tugas
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
B. HASIL PROGRAM TINDAK LANJUT
NilaiPerbaikan
NO Nama keterangan
sebelum Sesudah
1. Intan Sintiani 60 78 Tuntas
2. Khairini Handayani 44 78 Tuntas
3. Wulan Jansarika 50 78 Tuntas
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.

Mengetahui SukaMakmur,
Kepala SMKN 2 Muaro Jambi Guru Mata Pelajaran

Drs.H. Marlon,M.Pd Ns. Aric Frendi Andriyan, S.Kep


NIP.196707201998031004
KISI-KISI SOAL LATIHAN II

Sekolah : SMK Negeri 2 Muaro Jambi


Kelas/ Semester : X/II
Jumlah Soal : 5 Soal
Mata Pelajaran : Produktif Kesehatan
Standar Kompetensi : Pengantar alat – alat kesehatan / keperawatan
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

No KompetensiDasar Materi Ajar Indikator No Soal


1 Menerapkan tehnik  Desinfektan alat – alat Memahami batasan, tujuan dan jenis alaat kesehatan 1
deisinfektan Dan strerilisai kesehatan 2
 Sterilisasi alat – alat Dapat melakukan pemeliharaan alat – alat kesehatan 3
kesehatan 4

Mengetahui,
Kepala SMKN 2 Muaro Jambi Guru Mata Pelajaran,

Drs. H. Marlon, M.Pd.


NIP. 196707201998031004 Ns. Aric Frendi Andriyan, S.Kep
SOAL LATIHAN II

1. Sebutkan 3 Jenis dan bahan untuk desinfektan?


2. Sebutkan 1 Cara menyimpan alat - alat kesehatan ?
3. Sebutkan 1 Cara mendisinfeksi alat – alat kesehatan?
4. Sebutkan 4 Prinsip – prinsip dalam mendisinfeksi alat – alat kesehatan ?
KUNCI JAWABAN LATIHAN SOAL II
1. Macam-macam desinfektan yang digunakan:

a. Alkohol
Etil alkohol atau propil alkohol pada air digunakan untuk mendesinfeksi kulit. Alkohol
yang dicampur dengan aldehid digunakan dalam bidang kedokteran gigi unguk
mendesinfeksi permukaan, namun ADA tidak menganjurkkan pemakaian alkohol
untuk mendesinfeksi permukaan oleh karena cepat menguap tanpa meninggalkan efek
sisa.
b. Aldehid
Glutaraldehid merupakan salah satu desinfektan yang populer pada kedokteran gigi,
baik tunggal maupun dalam bentuk kombinasi. Aldehid merupakan desinfektan yang
kuat. Glutaraldehid 2% dapat dipakai untuk mendesinfeksi alat-alat yang tidak dapat
disterilkan, diulas dengan kasa steril kemudian diulas kembali dengan kasa steril yang
dibasahi dengan akuades, karena glutaraldehid yang tersisa pada instrumen dapat
mengiritasi kulit/mukosa, operator harus memakai masker, kacamata pelindung dan
sarung tangan heavy duty. Larutan glutaraldehid 2% efektif terhadap bakteri vegetatif
seperti M. tuberculosis, fungi, dan virus akan mati dalam waktu 10-20 menit, sedang
spora baru alan mati setelah 10 jam.
c. Biguanid
Klorheksidin merupakan contoh dari biguanid yang digunakan secara luas dalam
bidang kedokteran gigi sebagai antiseptik dan kontrok plak, misalnya 0,4% larutan
pada detergen digunakan pada surgical scrub (Hibiscrub), 0,2% klorheksidin glukonat
pada larutan air digunakan sebagai bahan antiplak (Corsodyl) dan pada konsentrasi
lebih tinggi 2% digunakan sebagai desinfeksi geligi tiruan. Zat ini sangat aktif
terhadap bakteri Gram(+) maupun Gram(-). Efektivitasnya pada rongga mulut
terutama disebabkan oleh absorpsinya pada hidroksiapatit dan salivary mucus.
d. Senyawa halogen. Hipoklorit dan povidon-iodin adalah zat oksidasi dan melepaskan
ion halide. Walaupun murah dan efektif, zat ini dapat menyebabkan karat pada logam
dan cepat diinaktifkan oleh bahan organik (misalnya Chloros, Domestos, dan
Betadine).
e. Fenol
Larutan jernih, tidak mengiritasi kulit dan dapat digunakan untuk membersihkan alat
yang terkontaminasi oleh karena tidak dapat dirusak oleh zat organik. Zat ini bersifat
virusidal dan sporosidal yang lemah. Namun karena sebagian besar bakteri dapat
dibunuh oleh zat ini, banyak digunakan di rumah sakit dan laboratorium.
f. Klorsilenol
Klorsilenol merupakan larutan yang tidak mengiritasi dan banyak digunakan sebagai
antiseptik, aktifitasnya rendah terhadap banyak bakteri dan penggunaannya terbatas
sebagai desinfektan (misalnya Dettol).

2. Penyimpanan alat alat yag telah disterilkan

Penyimpanan berarti mengelolah barang yang ada dalam persediaan, dengan


maksud selalu dapat menjamin ketersediannya bila sewaktu – waktu dibutuhkan presiden.
Pada tahap penyimpanan, seluruh alat steril disimpan pada ruangan dengan kaidah ‘clean
room’, dimana suhu dan kelembapan diatur, pembatasan lalu lintas personel, fentilasi
agar pertekanan positif, dan mekanisme lain agar terbebas dari kotoran dan debu sampai
alat akan digunakn kembali. Distribusi alat keluar dari tempat penyimpanan harus dengan
lalu lintas personel minimal diwilayah steril untuk menjaga kondisi alat tetap steril.
Untuk distribusi, petugas pelaksanaan operasional dan pemeliharaan alat sterilisasi sentral
menyerahkan alat alat yang telah steril kepetugas administrasi sterilisasi sentral yang
kemudian alat dapat diambil petugas rungan agar dapa digunakan operator. Ada dua
macam alat yang dilihat dari cara penyimpanan, yakni :

1. Alat yang dibungkus


Dalam kondisis penyimpanan yang optimal dan penanganan yang minimal,
dinyatakan steril sepanjang bungkus tetap kering dan utuh. Untuk penyimpanan yang
optimal,simpan bungkusan seteril dalam lemari tertutup dibagian yang tidak terlalu
sering dijamah, suhu udara dan seajuk atau kelembapan rendah. Jika alat-alat tersebut
tidak dipakai dalam waktu yang lama, alat tersebut harus disterilkan kembali sebelum
pemakaian. Alat yang tidak dibungkus harus segera diguanakan setelah dikeluarkan .
jangan menyimpan alat dengan merendam dalam larutan .

2. Pengelolaan benda tajam


Benda tajam sangat beresiko untuk menyebabkan perlukaan sehingga
meningkatkan terjadinya penularan penyakit melalui kontak darah, untuk menghindari
perlukaan atau kecelaan kerja maka semua benda tajam harus digunakan sekali pakai,
dengan demikian jarum suntik bekas tidak boleh digunakan lagi. Tidak dianjurkan
untuk melakukan daur ulang atas pertimbangan penghematan karena 17% kecelakaan
kerja disebabkan oleh luka tusukan sebelum atau selama pemakaian. salah satu contoh
cara yang dianjurkan untuk mencegah perlukaan akibat penggunaan jarum suntik yaitu
jarum suntik tersebut langsung dibuang ketempat sementaranya tanpa menyentuh atau
memanipulasi bagian tajamnya sperti dibengkokkan. Dipatahkan ata ditutup kembali.
Jika jarum terpaksa ditutup kembali, gunakanlah cara penutupan dengan satu tangan
untuk mencegah jari tertusuk jarum.

3. Sterilisasi alat – alat kesehatan


(1)Sterilisasi dengan cara rebus
Mensterikan peralatan dengan cara merebus didalam air sampai mendidih (1000C)
dan ditunggu antara 15 sampai 20 menit. Misalnya peralatan dari logam, kaca dan
karet.
(2)Sterilisasi dengan cara stoom
Mensterikan peralatan dengan uap panas didalam autoclave dengan waktu, suhu dan
tekanan tertentu. Misalnya alat tenun, obat-obatan dan lain-lain.
(3)Sterilisasi dengan cara panas kering
Mensterikan peralatan dengan oven dengan uap panas tinggi. Misalnya peralatan
logam yang tajam, peralatan dari kaca dan obat tertentu.
(4)Sterilisasi dengan cara menggunakan bahan kimia
Mensterikan peralatan dengan menggunakan bahan kimia seperti alkohol, sublimat,
uap formalin, khususnya untuk peralatan yang cepat rusak bila kene panas. Misalnya
sarung tangan, kateter, dan lain-lain.

Perhatian :
(1)Sterilisator harus dalam keadaan siap pakai.
(2)Peralatan harus bersih dan masigh berfungsi.
(3)Peralat yang dibungkus harus diberi label yang dengan jelas mencantumkan :
nama, jenis peralatan, tanggal dan jam disterilkan.
(4)Menyusun peralatan didalam sterilisator harus sedemikian rupa, sehingga seluruh
bagian dapat disterilkan.
(5)Waktu yang diperlukan untuk mensterilkan setiap jenis peralatan harus tepat
(dihitung sejak peralatan disterilkan).
(6)Dilarang memasukkan atau menambahkan peralatan lain kedalam sterilisator,
sebelum waktu untuk mensterilkan selesai.
(7)Memindahkan peralatan yang sudah steril ketempatnya harus dengan korentang
steril.
(8)Untuk mendinginkan peralatan steril dilarang membuka bungkus maupun
tutupnya.
(9)Bila peralatan yang baru disterilkan terbuka, peralatan tersebut harus disterilkan
kembali.
Pemeliharaan Peralatan Perawatan dan Kedokteran
Pengertian :
Melaksanakan pemeliharaan peralatan perawatan dan kedokteran dengan cara
membersihkan, mendesinfeksi atau mensterilkan serta menyimpannya.
Tujuan :
(1)Menyiapkan peralatan perawatan dan kedokteran dalam keadaan siap pakai.
(2)Mencegah peralatan cepat rusak.
(3)Mencegah terjadinya infeksi silang.

Sterilisasi Alat Kesehatan dari Berbagai Bahan


1. STERILISASI TERHADAP BAHAN BAKU KARET ( Hand Schoen)
Hand schoen atau Sarung tangan dapat disterilkan dengan uap formalin atau
dengan otoklaf. Sebelum sarung tangan disterilkan, terlebih dahulu harus
dibersihkan dengan jalan mencuci dengan air dan sabun. Bila hendak memakai uap
formalin, sarung tangan yang telah siap, dimasukkan kedalam tromol atau stoples,
lalu dimasukkan beebrapa tablet formalin. Sarung tangan baru suci hama (steril)
setelah terkena uap formalin paling sedikit 24 jam. Sebaiknya disediakan beberapa
buah stoples atau tromol agar selalu ada sarung tengan yang steril. Sarung tangan
dapat pula dimasukkan ke dalam otoklaf untuk disterilkan.
2. STERILISASI TERHADAP BAHAN BAKU LOGAM
Alat yang terbuat dari logam sebelum disteril dicuci terlebih dahulu.
Perbiasakan segera mencuci alat-alat begitu selesai memakainya, agar kotoran yang
melengket mudah dibersihkan.
Alat-alat logam seperti jarum suntik, pinset, gunting, jarum oprasi, scapel
blede maupun tabung reaksi mula-mula dibersihkan terlebih dahulu kemudian
dibungkus dengan kain gaas. Setelah itu menggunakan metode pemanasan secara
kering, agar suhu mencapai 160oC, jarak waktu mencapai 1-2 jam, kemudian
didiamkan agar suhu turun perlahan-lahan.
3. STERILISASI TERHADAP BAHAN BAKU KACA
Sterilisasi bahan baku kaca sama dengan sterilisasi logam yaitu dengan
menggunakan pemanasan kering, selain itu bahan baku kaca juga sering disterilisasi
dengan menggunakan metode radiasi karena bahan baku kaca banyak menyerap
bahan kaca sehingga sterilisasi dengan radiasi sangat efektive, pelaksanaanya yaitu
alat bahan baku kaca dibersihkan terlebih dahulu dari kotoran yang melekat
kemudian keringkan dengan udara setelah kering alat bahan baku kaca dimasukan
ketempat elektronik yaitu dengan katoda panas (emisi termis) yang mengeluarkan
sinar ultraviolet kemudian sinari kaca tersebut dengan sinar ultraviolet dengan
kekuatan kurang lebih 2500 s/d 2600 angstrom sehingga spora dan bakteri yang
melekat pada alat tersebut dapat terbakar.
4. STERILISASI TERHADAP BAHAN BAKU KAIN ATAU MEDIA KULTUR
Media kultur yang akan disteril, terlebih dahulu dibersihkan dari kotoran,
kemudian kain resebut dibungkus dengan kertas agar setelah steril dan dikeluarkan
dari alat sterilisator tidak terkontaminasi dengan kuman maupun bakteri lagi.
Demikian pula kain doek tersebut dibersihkan terlebih dahulu, setelah dibersihkan
bungkus dengan plastik terlebih dahulu sebelum sterilisasi, metode sterilisasi yang
akan dilakukan menggunakan metode pemanasan dengan uap air dan juga
dipengaruhi dengan tekanan (autoclave). Metode sterilisasi denga menggunakan
autoclave ini yaitu dengan adanya pertukaran anatara oksigen dan carbon dioxida.
5. STERILISASI TERHADAP BAHAN BAKU PLASTIK
Bahan baku plastik misalnya mayo apabila disterilkan sebaiknya jangan
menggunakan metode pemanasan, oleh karna itu maka akan merubah bentuk dari
plastik tersebut. Untuk mensucikan alat dari bahan baku plastik sebaiknya mula-
mula bersihkan terlebih dahulu dengan menggunakan detergen, kemudian
keringkan, setelah itu rendam dalam larutan alkohol setelah itu cuci denga aquades
lalu rendam dalam larutan antiseptic
4. Prinsip sterilisasi pada dasarnya dapat ditempuh melalui tiga cara yaitu:
1. Secara fisika
Yaitu dimana proses sterilisasi mengunakan hukum fisika yaitu dengan :
- Pemanasan kering
Prinsipnya adalah protein mikroba pertama-tama akan mengalami dehidrasi sampai
kering. Selanjutnya teroksidasi oleh oksigen dari udara sehingga menyebabkan
mikrobanya mati.
a. Udara panas oven
Digunakan untuk sterilisasi alat gelas yang tidak berskala, alat bedah, minyak
lemak, parafin, petrolatum, serbuk stabil seperti talk, kaolin, ZnO. Suhu sterilisasi
yang digunakan adalah 170oC selama 1 jam, 160oC selama 2 jam, 150oC selam 3
jam.

b. Pemijaran langsung
Digunakan untuk sterilisasi alat logam, bahan yang terbuat dari porselen, tidak
cocok untuk alat yang berlekuk karena pemanasannya tidak rata.
c. Minyak dan penangas lain
Digunakan untuk sterilisasi alat bedah seperti gunting bedah sebagai lubrikan
menjaga ketajaman alat, bahan kimia stabil dalam ampul.
- Pemanasan basah
Prinsipnya adalah dengan cara mengkoagulasi atau denaturasi protein penyusun
tubuh mikroba sehingga dapat membunuh mikroba.
a. Uap bertekanan (autoklaf)
Digunakan untuk sterilisasi alat gelas, larutan yang dimaksudkan untuk
diinjeksikan ke dalam tubuh, alat berskala, bahan karet. Waktu yang dibutuhkan
untuk sterilisasi larutan suhu 121oC adalah 12 menit. Uap jenuh pada suhu 121oC
mampu membunuh secara cepat semua bentuk vegetatif mikroorganisme dalam 1
atau 2 menit. Uap jenuh ini dapat menghancurkan spora bakteri yang tahan
pemanasan.
b. Pemanasan dengan bakterisida
Digunakan untuk sterilisasi larutan berair atau suspensi obat yang tidak stabil
dalam autoklaf. Tidak digunakan untuk larutan obat injeksi intravena dosis
tunggal lebih dari 15 ml, injeksi intratekal, atau intrasisternal.
c. Air mendidih
Digunakan untuk sterilisasi alat bedah seperti jarum spoit. Hanya dilakukan dalam
keadaan darurat. Dapat membunuh bentuk vegetatif mikroorganisme tetapi tidak
sporanya.
- Cara bukan panas
a. Sterilisasi dengan radiasi
Prinsipnya adalah radiasi menembus dinding sel dengan langsung mengenai DNA
dari inti sel sehingga mikroba mengalami mutasi. Digunakan untuk sterilisasi
bahan atau produk yang peka terhadap panas (termolabil). Ada dua macam radiasi
yang digunakan yakni gelombang elektromagnetik (sinar x, sinar γ) dan arus
partikel kecil (sinar α dan β).
2. Secara kimia
a. Menggunakan bahan kimia
Dalam pensterilan digunakan bahan kimia seperti alkohol 96%, fenol 5%, selain itu
juga Aceton tab formalin, sulfur dioxida dan chlorin. Materi yang akan disuci
hamakan dibersihkan terlebih dahulu kemudian direndam dalam alkhohol aceton atau
tab formalin selama kurang lebih 24 jam.
b. Sterilisasi gas
Dalam pensterilan digunakan bahan kimia dalam bentuk gas atau uap, seperti etilen
oksida, formaldehid, propilen oksida, klorin oksida, beta propiolakton, metilbromida,
kloropikrin. Digunakan untuk sterilisasi bahan yang termolabil seperti bahan biologi,
makanan, plastik, antibiotik.
3. Metode mekanik
a. Filtrasi
Digunakan untuk sterilisasi larutan yang termolabil. Penyaringan ini menggunakan
filter bakteri. Metode ini tidak dapat membunuh mikroba, mikroba hanya akan
tertahan oleh pori-pori filter dan terpisah dari filtratnya

Keterangan :
1. 20 = jika sesuai dengan teori (betul 4)
15 = jika sesuai dengan teori (betul 3)
10 = jika sesuai dengan teori (betul 2)
5 = jika sesuai dengan teori (betul 1)
2 = jika tidak sesuai dengan teori
2. 30 = jika sesuai dengan teori
20 = jika hampir sesuai dengan teori, menggunakan bahasa sendiri
5 = jika tidak sesuai dengan teori
3. 30 = jika sesuai dengan teori
20 = jika hampir sesuai dengan teori, menggunakan bahasa sendiri
5 = jika tidak sesuai dengan teori
4. 20 = jika sesuai dengan teori (betul 4)
15 = jika sesuai dengan teori (betul 3)
10 = jika sesuai dengan teori (betul 2)
5 = jika sesuai dengan teori (betul 1)
2 = jika tidak sesuai dengan teori
ANALISIS SOAL LATIHAN II
Tahun Pelajaran: 2016/2017

Mata Pelajaran : Produktif Kesehatan


Standar Kompetensi : Pengantar alat – alat kesehatan / keperawatan
Kelas/ Semester : X/II Jumlah Peserta/ Soal :15/4
KKM :79 Tanggal Pelaksanaan : 10-03-2016
No. KD/ KKM KD : kk.16 KKM : 79
Ketuntasan
No. Soal 1 2 3 4
No Nilai
Skor Ideal 30 20 20 30
Ya Tdk
Nama Siswa
1 aan nuraini 30 20 10 20 80 
2 cyndri gusnita 30 20 20 25 95 
3 citra critina 30 20 20 20 90 
4 erika 30 20 20 20 90 
5 helen esra pasaribu 30 20 20 20 90 
6 intan sintiani 30 5 5 20 60 
7 khairini handayani 30 5 5 10 50 
8 maulana rifai 30 20 20 30 100 
9 nur cahaya kusuma 30 20 20 30 100 
10 priadian fhariq 30 20 10 20 80 
11 putri widia 5 5 5 10 35 
12 rama dayanti 10 25 15 20 100 
13 tasya ayu safitri 10 25 15 20 100 
14 wahyuni nurhasanah 7 10 5 10 37 
15 wulan jansarika 30 5 10 15 60 
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
Jumlah Skor
Jumlah Skor Ideal
Presentase Ketuntasan
HASIL ANALISIS LATIHAN II
1.KETUNTASAN
A.Individu
a.Jumlahsiswayang mengikutiulangan : 15Siswa
b.Jumlahsiswa yang tuntasbelajar : 12Siswa
c.Presentaseketuntasanbelajar : 80%
B.Klasifikasi : Tuntas/tidak
2.KESIMPULAN
A. Siswa yangperluperbaikan : 3 Siswa
B.Nama-nama yang perluperbaikan :
NO. Nama NO. Nama
1. Intan Sintiani 9.
2. Khairini Handayani 10.
3. Wulan Jansarika 11.
4. 12.
5. 13.
6. 14.
7. 15.
8. 16.

3.Soal-soal yang perluperbaikansecaraklasifikasiadalahnomor


2, 3
PROGRAM TINDAK LANJUT

A.PERBAIKAN Tanggal : 29-09-2016


NO. KD/Indikator Perbaikanjeniskegiatan
1. Intan Sintiani Tugas
2. Khairini Handayani Tugas
3. Wulan Jansarika Tugas
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
B. HASIL PROGRAM TINDAK LANJUT
NilaiPerbaikan
NO Nama keterangan
sebelum sesudah
1. Intan Sintiani 60 78 Tuntas
2. Khairini Handayani 50 78 Tuntas
3. Wulan Jansarika 60 78 Tuntas
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.

Mengetahui SukaMakmur,
Kepala SMKN 2 Muaro Jambi Guru Mata Pelajaran

Drs.H. Marlon,M.Pd Ns. Aric Frendi Andriyan, S.Kep


NIP.1967072019980310

You might also like