You are on page 1of 22
REFERAT ABORTUS Oleh: Erlimia Eka Nocr Yuliana 699151066 Almira Muthia Deaneva 699142023 Pembimbing: H. Eka Budi Wahyana, dr., M.Kes., Sp.OG KEPANITERAAN KLINIK ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNS RSUD Dr. SOEDIRAN MANGUN SUMARSO, WONOGIRI 2016 KOLEKSI BUKU - BUKU ‘ KELUARGA, dd H. EKA BUDI WAHYANA, M Kes Sp.0G KATA PENGANTAR, Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmih ini dalam menempuh stase Imu Obsteri dan Ginekologi di RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso, Wonogiri. Makalah ini telah kami susun secara maksimal melalui bantuan dari berbagai pihak, sehingga makalah ini dapat selesai dengan lancar. Terlepas dari hal itu, kami sepenuhnya menyadari bahwa tentu saja banyak kekurangan dalam makalah ini baik dari segi isi, tata bahasa, maupun susunan kalimat. Oleh sebab itu, kami sangat terbuka atas kritik dan saran dari pembaca agar makalah ini dapat diperbaiki kedepannya. Akhir Kata kami betharap makalah yang berjudul “Abortus” ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Penulis, 23 Januari 2016 BABI PENDAHULUAN Abortus pada umumnya terjadi pada usia kehamilan kurang dari 12 minggu, Insiden abortus spontan secara umum pemah disebutkan sebesar 15-20% dari seluruh kehamilan. Kasus abortus sebenamya lebih besar daripada yang disebutkan di atas karena banyak kasus yang tidak dilaporkan, tidak tercatat dan tidak diketahui. (POGI, 2011) Pada tahun 2000 di Indonesia diperkirakan bahwa sekitar dua juta aborsi terjadi. Angka ini dihasilkan dari penelitian yang dilakukan berdasarkan sampel yang diambil dari fasilitas kesehatan di 6 wilayah Estimasi aborsi berdasarkan penelitian adalah sebesar 37 aborsi untuk setiap 1.000 perempuan usia reproduksi (25-49 tahun) per tahun. Perkiraan ini cukup tinggi bila dibandingkan dengan negara-negara lain di Asia: dalam skala regional sekitar 29 aborsi terjadi untuk setiap 1.000 perempuan usia reproduksi (Sedgh, 2007). Insiden aborsi dipengarai oleh umur ibu dan riwayat obstetrinya seperti kelahiran normal sebelumnya, riwayat abortus sponten, dan kelahiran dengan anak yang memiliki kelainan genetik. Abnormalitas dari kromosom adalah etiologi yang paling sering menyebabkan abortus. Penyebab yang lain dari aborsi dengan persentasi yang kecil adalah infeksi, kelainan anatomi, faktor endokrin, faktor imunologi, dan penyakit sistemik pada ibu. Abortus dapat menyebabkan pendarahan yang hebat dan dapat menyebabkan syok, perforasi, dan infeksi schingga mngancam keselamatan ibu. Kematian dapat terjadi apabila pertolongan tidak diberikan secara cepat dan tepat.

You might also like