3} BPJS Kesehatan
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
Nomor — : 1493/VIl-02/1218 Bojonegoro, 20 Desember 2018
Lampiran : Dua lembar
Hal : Pemberitahuan Pemberlakuan
Perpres Nomor 82 Tahun 2018
Yth. Direktur Rumah Sakit Provider
BPIS Kesehatan
di-
Bojonegoro
Sehubungan telah diundangkannya Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 82
Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan pada tanggal 18 September 2018, maka bersama ini
kami sampaikan pokok-pokok perubahan kebijakan atas adanya peraturan tersebut sebagai
berikut :
+ Periode Penonaktifan Peserta
Mengacu pada ketentuan Pasal 42 Ayat (1) yang menyatakan bahwa “Dalam hal
Peserta dan/atau Pemberi Kerja tidak membayar luran sampai dengan akhir bulan
berjalan maka penjaminan Peserta diberhentikan sementara sejak tanggal 1 bulan
berikutnya”. Maka terdapat perubahan ketentuan penghentian sementara penjaminan
Peserta dari peraturan lama di tanggal 10 (sepuluh) bulan berikutnya menjadi tanggal 1
(satu) bulan berikutnya, Dengan demikian, proses penonaktifan Peserta akan dilakukan
dengan mengacu pada beberapa kondisi, yaitu :
‘+ Pemberi kerja tidak melakukan pembayaran iuran bulan berjalan sampai dengan
akhir bulan.
‘+ Pemberi kerja tidak melakukan pembayaran lebih dari 1 bulan.
+ Batas Maksimal Pembayaran luran Bulan Menunggak
Mengacu pada Pasal 42 ayat (3) yang berbunyi “Pemberhentian sementara penjaminan
Peserta sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berakhir dan status kepesertaan aktif
kembali, apabila peserta :
= Telah membayar Iuran bulan tertunggak, paling banyak untuk waktu 24 (dua
puluh empat) bulan dan;
Kantor Cabang Bojonegoro
JI, Basuki Rahmad No. 65 A Telp. (0353) 884908,
Fax, (0353) 880306 Bojonegoro 62116
www bpjs-kesehatan.go.id* Membayar iuran pada bulan saat Peserta ingin mengakhiri pemberhentian
sementara jaminan”.
Maka batasan maksimal tunggakan peserta/Badan Usaha berubah dari sebelumnya
maksimal terhitung 12 bulan menjadi 24 bulan. Hal ini mengakibatkan Peserta/Badan
Usaha yang saat berlakunya peraturan ini telah memiliki tunggakan sebanyak 12 bulan,
pada bulan Januari 2019 secara gradual tunggakannya akan bertambah menjadi 13
bulan dan seterusnya pada bulan berikutnya’ Sampai makéimal jumlah bulan
tunggakannya sebanyak 24 bulan.
Pengenaan Denda Layanan
Mengacu pada Pasal 42 Ayat (5) dan (6) maka pengenaan denda layanan berubah dari
yang sebelumnya diperhitungkan atas denda awal dan denda akhir, dengan ketentuan
Peraturan yang baru hanya berlaku atas denda awal saja. Sedangkan untuk ketentuan
lainnya tetap sama, yaitu denda layanan diberlakukan apabila Peserta/ Badan Usaha
terlambat membayar iuran yang mengakibatkan penonaktifan peserta sebagaimana di
jelaskan pada poin 1 (satu) maka dalam jarak waktu 45 hari setelah
pembayaran/peserta aktif kembali apabila terdapat peserta yang akan menjalani rawat
inap maka dikenakan denda pelayanan sebesar 2,5 % dari perkiraan awal biaya paket
INA CBGs dikalikan jumlah bulan menunggak (dengan perhitungan maksimal 12 bulan
‘menunggak) dan besaran maksimal denda pelayanan sejumlah Rp.30.000.000,-
Kebijakan Pendaftaran Bayi Baru Lahir
‘+ Mengacu pada Pasal 16 pada ayat:
(1) Bayi baru lahir dari Peserta Jaminan Kesehatan wajib di daftarkan kepada BPJS
Kesehatan paling lama 28 (dua puluh delapan) hari sejak di lahirkan.
b. _Mengacu pada Pasal 28 Ayat (6) luran bagi bayi baru lahir dibayarkan oleh Peserta
atau pihak lain atas nama Peserta pada saat mendaftar paling lama 28 (dua puluh
delapan) har! sejak dilahirkan, Peserta yang tidak mendaftar dan membayar juran
bayi baru lahir paling lama 28 (dua puluh delapan) hari sejak dilahirkan
dikenakan kewajiban membayar iuran sejak bayi dilahirkan dan dikenakan sanksi
sebagaimana sanksi atas keterlambatan pembayaran iuran.
c. Pasal 46 Ayat (5) Manfaat Jaminan Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
juga berlaku bagi bayi baru lahir dari Peserta paling lama 28 (dua puluh delapan)
hari sejak dilahirkan. Bayi baru lahir harus dipastikan status kepesertaannya
selambat-lambatnya 3 (tiga) hari kerja sejak yang bersangkutan dirawat atau
sebelum selesai perawatan apabila dirawat kurang dari 3 (tiga) hari.
Ketentuan bayi baru lahir tersebut di atas, untuk peserta JKN-KIS dari Badan Usaha
terkait dengan iuran berlaku pada bayi baru lahir status anak ke-4 dan seterusnya
(masuk dalam anggota keluarga tambahan dengan iuran 1%)Pokok- pokok kebijakan terkait iuran sebagaimana tersebut pada butir 1 - 4 di atas, mulal
berlaku 3 bulan sejak diundangkan sebagaimana tersebut dalam pasal 104 Perpres No.82 Tahun
2018 atau jatuh pada tanggal 18 Desember 2018.
Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya diucapakan terima kasih
Ds/zn/KP.00.01