You are on page 1of 3
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK DIREKTORAT POTENS!, KEPATUHAN, DAN PENERIMAAN JALAN GATOT SUBAOTO NO, 4-42. JAKARTA 12190 TELEoN a2 525208 526108 FANS 2) Sz LAMAN mn paki TAVANAN IPORAS| DAN PENGADUAN KAN PAA) “SESS EVAL pong goto nermaigose eS Nomor : S-168/PJ.08/2018 (24 April 2018 Sift: Segera Hal : Strategi Pengawasan Dalam Rangka Pengamanan Pencapaian Target Penerimaan Pajak Tahun 2018 Yth. 1. Para Kepala Kantor Wilayah 2. Para Kepala Kantor Pelayanan Pajak di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak Dalam rangka pengamanan pencapaian target penerimaan pajak tahun 2018 yang telah ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebesar Rp1.424 triliun atau meningkat sebesar 23,70% dibandingkan dengan realisasi penerimaan pajak tahun 2017 dan menindaklanjuti Surat Direktur Jenderal Pajak Nomor S-120/PJ/2018 tanggal 6 April 2018 tentang Evaluasi Penerimaan Triwulan | Tahun 2018 dan Strategi Pengamanan Pencapaian ‘Target Penerimaan Pajak Tahun 2018, perlu ditetapkan strategi pengawasan sebagai berikut: 1. Peningkatan pengawasan terhadap penerimaan rutin, melalui upaya: a. Meningkatkan pengawasan terhadap Wajib Pajak (WP) penentu penerimaan dengan cara_memastikan pengawasan pembayaran masa berjalan dengan balk termasuk penerbitan Surat Tagihan Pajak (STP) atas keterlambatan pembayaran; b. Meningkatkan pengawasan kepatuhan WP Bendahara termasuk WP Bendahara Desa dalam memenuhi kewaliban perpajakannya dengan cara antara lain: 1) Menghimpun data pagu Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan ‘Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa); 2) Menghitung potensi pajak atas Belanja Daerah dan Belanja Desa; 3) Menghimpun data Daftar Transaksi Harian (DTH), Rekapitulasi Transaksi Harian (RTH) dan realisasi APBDesa; 4) Menguji kebenaran perhitungan dan penyetoran pajaknya; ©. Meningkatkan pengawasan terhadap kepatuhan pembayaran dan pelaporan WP yang ‘mengikuti program Pengampunan Pajak dalam rangka periuasan basis palak (tax base) ‘setelah periode Pengampunan Pajak berakhir, dengan cara antara lain 1) Meningkatkan pengawasan terhadap pelaporan SPT Tahunan WP yang mengikuti Pengampunan Pajak dengan memastikan bahwa seluruh WP peserta Pengampunan Pajak menyampaikan SPT Tahunan 2016 dan 2017; 2) Melakukan analisis kesesuaian atas pelaporan SPT Tahunan dengan profil WP peserta Pengampunan Pajak; 2, Pelaksanaan dan pemanfaatan data dan informasi keuangan WP sesuai Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2017 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2017 Tentang Akses Informasi Keuangan Untuk Kepentingan Perpajakan Menjadi Undang-Undang dan peraturan pelaksanaannya, dengan cara antara lain: a, Menginventarisa p:Ps.08124.080172018 3, 22. a. Menginventarisasi Lembaga Keuangan (LK) yang ada di wilayah masing-masing untuk didaftarkan sebagai LK yang wajib melaporkan informasi keuangannya; b. Memanfaatkan data dan informasi keuangan untuk keperluan analisis potensi perpajakan; Peningkatan pengawasan WP setelah berakhimya program Pengampunan Paj upaya: . Menindaklanjuti data kepemilikan harta pasca Program Pengampunan Pajak berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2017 tentang Pengenaan Pajak Penghasilan atas Penghasilan Tertentu Berupa Harta Bersih yang Diperlakukan atau Dianggap Sebagai Penghasilan dengan cara: 1) Menindakianjuti data kepemilkan harta pada aplikasi Approweb dengan memprioritaskan data kepemilikan harta atas WP yang tidak mengikuti program Pengampunan pajak; 2) Meningkatkan produksi data kepemilkan harta dan menginput data tersebut melalui aplikasi Alat Keterangan sebagaimana diatur dalam Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-20/P/2017 tentang Pengawasan Wajib Pajak Pasca Periode Pengampunan Pajak; b, Mendorong WP agar memanfaatkan fasiitas sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 165/PMK.03/2017 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 118/PMK.03/2016 tentang Pengampunan Pajak; . melalui Peningkatan pengawasan WP berbasis sektoral nasional dan Orang Pribadi (OP) prominen serta pelaksanaan program priortas, yaitu: a, Sektor Perdagangan (E-commerce dan Faktur Pajak tanpa identitas WP pembelNPWP "000; b, Sektor Pertambangan (Batubara, Minyak Bumi dan Gas); 6. Sektor Perkebunan (Perkebunan Sawit, Perkebunan Karet); 4. Sektor Perikanan; e. Sektor Jasa Keuangan; 4. Sektor Properti dan Konstruksi; 9. Pengawasan lebih intensif terhadap WP OP prominen; h. WP Rekanan Bendahara; i. Joint Analysis antara Direktorat Jenderal Pajak dengan Direktorat Jenderal Bea dan Cukal; |. Pemanfaatan Data WP TLTD (Tidak Lapor, Terdapat Data); k. Peningkatan Kepatuhan Bea Meterai; Peningkatkan pengawasan terhadap WP yang melakukan Tax Planning secara agresif, melalui upaya: @. Meningkatkan pengawasan terhadap praktk transfer pricing dengan melakukan Pengawasan mendalam atas pemenuhan kewajiban dokumen transfer pricing (Master File dan Local File) dan menindaklanjuti hasil analisis risiko berdasarkan data CbCR (Country by Country Report) sebagai tindak lanjut atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 213/PMK.03/2016 tentang Jenis Dokumen dan/atau Informasi Tambahan yang Wajib Disimpan oleh Walib Pajak yang melakukan transaksi dengan Para Pihak yang mempunyai Hubungan Istimewa, dan Tata Cara Pengelolaannya, dengan cara antara fain: 1) Melakukan... :Ps.08121Ps.080172018 dengan ini -3: 1) Melakukan identifikasi WP yang melakukan transaksi afliasi dengan menelit informasi Laporan Keuangan dan Lampiran 3A, 34-1, 3A-2 atau 3B, 3B-1, 38-2 SPT ‘Tahunan PPh Badan; 2) Melakukan penelitian atas dokumen transfer pricing (Master File dan Local File) untuk menguji kewajaran harga transfer yang dilakukan WP; 3) Memanfaatkan data jaringan distribusi, jaringan pemasok, jaringan kepemilikan, dan jaringan pemegang saham pada aplikasi Approweb; b. Meningkatkan pengawasan terhadap Controlled Foreign Corporation (CFC) Rules ‘sebagai tindak lanjut atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 107/PMK.03/2017 tentang Penetapan Saat Diperolehnya Dividen dan Dasar Penghitungannya oleh Wajib Pajak Dalam Negeri atas Penyertaan Modal pada Badan Usaha Di Luar Negeri Selain Badan Usaha Yang Menjual Sahamnya Di Bursa Efek dengan cara antara lain mencari dan memanfaatkan data eksternal mengenai kepemilikan saham di luar negeri; ©. Meningkatkan pengawasan tethadap Debt to Equity Ratio (DER) WP sebagai tindak lanjut atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 169/PMK.03/2015 tentang Penentuan Besamya Perbandingan Antara Utang dan Modal Perusahaan Untuk Keperluan Penghitungan Pajak Penghasilan dengan cara antara lain melakukan analisis rasio utang dan modal pada WP yang memilki utang; Melakukan tindak lanjut atas data pemicu maupun data saldo potensi non-harta yang terdapat pada aplikasi Approweb; Melakukan upaya-upaya lain sesuai dengan kondisi masing-masing Kanwil dan KPP; Melakukan monitoring dan evaluasi atas seluruh kegiatan pengawasan termasuk kegiatan Pemanfaatan data internal dan eksternal sesuai dengan ketentuan yang bertaku. Dalam rangka mendukung kegiatan-kegiatan pengawasan sebagaimana tersebut di atas, isampaikan juga Modul Strategi Pengawasan Tahun 2018 dan Modul Penggalian Potensi Pajak Sektoral yang dapat diakses pada aplikasi WIKITAX melalui situs https:/kompatriotdisplay/CFTAWIKITAX, Demikian disampaikan, atas perhatiannya diucapkan terima kasih. (esse) i Sire pen Yen/Afia: bs “== -B_NIP'19721201 199703 1 001 ‘Tembusan: onepe Direktur Jenderal Pajak taf Ahli Menterl Keuangan Bidang Pengawasan Pajak taf Ahli Menteri Keuangan Bidang Kepatuhan Pajak Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Peraturan dan Penegakan Hukum Pajak Sekretaris Direktorat Jenderal, para Direktur, Kepala Pusat dan Tenaga Pengkaji di lingkungan DUP kpP108121PJ 08012018

You might also like