Professional Documents
Culture Documents
ABSTRAK. Bioetanol gel merupakan bioetanol cair yang telah diberi zat pengental
sehingga lebih aman dalam proses pengangkutan dan penggunaannya. Penelitian ini
bertujuan untuk membandingkan karbopol dan karboksimetil selulosa sebagai
pengental yang digunakan pada pembuatan bioetanol gel dan karakteristik bioetanol
gel yang dihasilkan. Dalam penelitian ini dilakukan pembuatan bioetanol gel dengan
pengental karbopol dan karboksimetil selulosa dengan variabel jumlah masing-masing
yang ditambahkan adalah 1,5; 3; 4,5 dan 6 g. Bahan pengental tersebut diaduk dengan
akuades selama 5 menit kemudian ditambahkan bioetanol cair 70% sebanyak 100 g
secara perlahan-lahan dan diaduk selama 15 menit. Selanjutnya dilakukan pengujian
warna nyala, lama nyala dan viskositas. Bioetanol gel yang terbaik diuji dengan water
boiling test. Hasil bioetanol gel terbaik diperoleh pada penambahan pengental
karbopol 6 g dengan karakteristik warna bioetanol gel putih jernih, warna nyala biru
kadang kemerahan, lama nyala api per 5 g adalah 5 menit 17 detik dan viskositasnya
1.380.000 cP. Sedangkan hasil untuk water boiling test adalah untuk mendidihkan air
100 ml dibutuhkan waktu 16 menit dengan menggunakan bioetanol gel sebanyak 15 g.
Kata kunci : bioetanol gel, karbopol, karboksimetil selulosa
ABSTRACT. Bioethanol gel is a new form of liquid bioethanol that has been given a
thickening agent. This type of bioethanol is believed could make its transportation and
utilization safer. This study aimed to compare the carbopol and carboxymethyl cellulose
as thickener agents and to characterize the bioethanol gel produced. In this research,
carbopol and carboximethyl used for making bioethanol gel were1.5, 3, 4.5 and 6 g.
Then flame color, length of flame and viscosity were tested. The best bioethanol gel
produced obtained on the addition of carbopol 6 g. Its characteristics were clear white
color, the flame color is blue reddish, length of flame per 5 g is 5 minutes 17 seconds,
and viscosity 1,380,000 cP. The boiling water test result on 100 ml of water by using 15
g of bioethanol gel takes 16 minutes.
Keywords: bioethanol gel, carbopol, carboximethyl cellulose
59
BIOPROPAL INDUSTRI Vol. 4 No. 2, Desember 2013 : 59-64
60
Perbandingan Karbopol dan Karboksimetil Selulosa sebagai
Pengental pada Pembuatan Bioetanol Gel. (Sukma Budi Ariyani)
bersifat asam, sifat merekatnya rendah. sebesar 1,5, 3, 4,5 dan 6 gram dicampur
Karbopol bersifat stabil, dengan naiknya terlebih dahulu dengan 20 ml akuades.
temperatur, kekentalannya menurun Campuran tersebut diaduk selama 5 menit.
sehingga mengurangi stabilitas. Karbopol Kemudian ditambahkan bioetanol cair
digunakan sebagai bahan pengental yang sebanyak 100 g sedikit demi sedikit sambil
baik memiliki viskositasnya tinggi, diaduk dengan magnetik strirer selama 15
menghasilkan gel yang bening. menit dengan kecepatan 600 rpm.
Keuntungan pemakaian karbopol Selanjutnya bioetanol gel diuji dan diamati
dibandingkan dengan bahan lain adalah warna nyala api, lama nyala api per 5 g
sifatnya yang mudah terdispersikan dalam bioetanol gel dan viskositasnya. Terakhir,
air dan dengan konsentrasi kecil yaitu dilakukan water boiling test pada bioetanol
0,05-2,00% mempunyai kekentalan yang gel yang terbaik.
cukup sebagai basis gel (Melani dkk.,
2005). 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Karboksimetil selulosa merupakan Warna Bioetanol Gel
eter polimer selulosa linear dan berupa Warna bioetanol gel yang dihasilkan
senyawa anion, yang bersifat dapat dilihat pada Gambar 1. Bioetanol gel
biodegradable, tidak berwarna, tidak dengan pengental karbopol warnanya putih
berbau, tidak beracun, butiran atau bubuk jernih, sedangkan bioetanol gel dengan
yang larut dalam air namun tidak larut pengental CMC warnanya putih agak
dalam larutan organik, memiliki rentang sedikit keruh. Sehingga dapat disimpulkan
pH sebesar 6,5 sampai 8,0, stabil pada pengental karbopol menghasilkan warna
rentang pH 2–10, bereaksi dengan garam gel yang lebih baik.
logam berat membentuk film yang tidak
larut dalam air, transparan, serta tidak
bereaksi dengan senyawa organik.
Karboksimetil selulosa secara luas
digunakan dalam bidang pangan, kimia,
perminyakan, pembuatan kertas, tekstil dan
bangunan (Istighfarini, 2010).
Karboksimetil selulosa merupakan derivat
selulosa yang sifatnya mengikat air dan (a) (b)
sering digunakan sebagai pembentuk
tekstur halus (Indriyati dkk., 2006). Selain Gambar 1. Bioetanol gel: (a) dengan
itu, viskositas karboksimetil selulosa dapat
pengental karbopol dan (b)
turun dengan meningkatnya kekuatan ionik
dengan pengental CMC
dan menurunnya pH diakibatkan karena
polimernya yang bergulung (Aprilia, Nyala Api Bioetanol Gel
2009).
Warna nyala api bioetanol gel hasil
2. METODE PENELITIAN penelitian dapat dilihat pada Gambar 2.
Hasil yang diperoleh menunjukkan warna
Bahan yang digunakan dalam nyala api bioetanol gel dengan pengental
penelitian ini meliputi bioetanol cair, karbopol dan karboksilmetil selulosa
akuades, karbopol tipe 940 dan (CMC) adalah biru kadang kemerahan.
karboksimetil selulosa (CMC). Peralatan Sehingga dapat disimpulkan bahwa untuk
yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis pengental, tidak berpengaruh
erlenmeyer, beaker glass, magnetik stirer, terhadap warna nyala api bioetanol gel.
gelas ukur dan timbangan. Karena dengan penambahan kedua jenis
Penelitian ini menggunakan pengental, warna nyala apinya sama.
prosedur berupa modifikasi dari prosedur Begitu pula dengan banyaknya pengental
penelitian Riyanti (2009) yaitu pengental yang ditambahkan, warna nyala apinya
dengan jenis berbeda (karbopol dan CMC) juga sama.
61
BIOPROPAL INDUSTRI Vol. 4 No. 2, Desember 2013 : 59-64
Gel (menit)
3 3,28
Bioeta
nol
2,26
2
(a) (b) 2
Lama Nyala
Gambar 2. Nyala api bioetanol gel: (a)
dengan pengental karbopol dan 1 0,92
(b) dengan pengental CMC
0
Lama Nyala Api Bioetanol Gel 0 1 2 3 4 5 6 7
Hubungan antara banyaknya bahan Jumlah CMC (g)
pengental, baik karbopol atau CMC yang
ditambahkan terhadap nyala api bioetanol Gambar 4. Hubungan lama nyala bioetanol
gel dapat dilihat pada Gambar 3 dan 4. gel terhadap banyaknya CMC
Pada Gambar 3 dan 4 dapat dilihat bahwa yang digunakan
semakin banyak bahan pengental baik itu
karbopol atau CMC yang ditambahkan Adanya bahan pengental dan air
maka semakin lama nyala dari bioetanol menjadi faktor penahan agar lama
gel. Hal ini dikarenakan bahan pengental pembakaran menjadi semakin panjang.
mempunyai sifat mengikat bioetanol, Bahan pengental dengan konsentrasi yang
sehingga semakin banyak bahan pengental semakin meningkat akan menahan laju
yang ditambahkan, bioetanol makin penguapan bioetanol karena bioetanol
banyak yang terikat. Sampel yang diujikan terperangkap di dalam bahan pengental
adalah bioetanol gel per 5 gram. sehingga pelepasan uap bioetanol terjadi
secara perlahan. Akibatnya adalah lama
6
Gel
5
(menit
4
4,05 pembakaran menjadi lebih panjang.
3 3,6 Uji pembakaran gel bioetanol tidak
2 hanya bergantung kepada faktor
Lama
62
Perbandingan Karbopol dan Karboksimetil Selulosa sebagai
Pengental pada Pembuatan Bioetanol Gel. (Sukma Budi Ariyani)
nyalanya dibandingkan dengan bioetanol menjadi hal yang tidak efisien, jika dengan
gel dengan bahan pengental CMC. Hal ini jumlah pengental yang kecil sudah
dikarenakan kelarutan karbopol lebih memenuhi tujuan penambahan pengental
tinggi dibandingkan dengan CMC dalam tersebut. Dari hasil penelitian yang
bioetanol 70%. Hal tersebut dapat dilihat diperoleh, bahwa dengan penambahan
saat mencampurkan bioetanol dengan karbopol 6 gram dalam 100 gram bioetanol
pengental CMC, ada bagian CMC yang sudah cukup untuk membuat bietanol gel
tidak larut atau mengendap, sedangkan yang tidak mudah tumpah.
dengan pengental karbopol, tidak ada
bagian yang mengendap atau semua larut.
Gel (cP)
1600000
Hal tersebut menunjukkan bahwa CMC 1.380.000
1400000
tidak berikatan sempurna dengan 1200000 1.374.000
Bioet
anol
bioetanol. Data rinci tentang kelarutan 1.132.000
karbopol dan CMC dalam bioetanol tidak 1000000
diperoleh. Tetapi menurut Melani dkk. 800000
Viskosita
(2005), karbopol larut dalam bioetanol 600000 11.000
200000
s
95%. Sedangkan CMC larut dalam 400000
campuran air dan bioetanol, CMC tidak
larut sempurna dalam bioetanol dengan
0
konsentrasi ≥80% (Riyanti, 2009).
Berdasarkan hasil yang diperoleh pada 0 1 2 3 4 5 6 7
penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa Jumlah Karbopol (g)
karbopol larut sempurna pada bioetanol
70% sedangkan CMC tidak larut sempurna Gambar 5. Hubungan viskositas
dalam bioetanol 70%. bioetanol gel terhadap
banyaknya karbopol yang
Viskositas digunakan
Viskositas (kekentalan) adalah suatu
larutan yang kondisinya dapat
3000
Gel (cP)
2000
l
1000 972
pula kekentalannya (Saputra, 2012).
570
s
63
BIOPROPAL INDUSTRI Vol. 4 No. 2, Desember 2013 : 59-64
64