You are on page 1of 9
Jara Lit 23(2) Desember 2017 Hl, 68 «71 ISSN 0853-8212 ASSN 2528-6870 DOK px doi ory/10.20082i, 2302.2017,63- 71 ANALISIS KARAKTERISTIK LAHAN DAN MUTU BIJI PALA (Myristica fragrans Houtt) DAERAH LAMPUNG Analysis of Land Characteristics and Nutmeg (Myristica fragrans Houtt) Seed Quality of Lampung BARIOT HAFIF®, RAHADIAN MAWARDP, DAN JOKO SUSILO UTOMO”” ‘Balai Penclitian Tanaman Industri dan Penyegar Jl Raya Pakuwon Km 2 Parung Kuda Sukabumi > Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung J, Z.A. Pagar Alam Ia. Bs sadar Lampung 35145 > Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi “I, Raya Kendalpayak kin 8, PO Box 66 Malang 65101 ‘e-mail: hafif_bariot@yahoo.cod Diterima: 04-05-2017; Direvisi: 23-08-2017; Disetujui: 14-09-2017 ABSTRAK Proving! Lampung adalah sla stu dacrahpenphaspala pow ‘Sumatra, Sat In pala merupskan salah stu komodlas elspor daerdh terebu, Mat merdpalan fir petog dalam perdagangan pala yb. ‘Tujuan penelan adalah meng pospek penyorbangan tanaman pala berdmarkan snafiss Karlee lah dn rat hail pla Provins {ampang. Penelin menggunakan msode surve untuk mengkarak- teria laa dan Keragaan tenaman pal, seria mocakakan tay jab dengan pefoni dan mengumpian bij pla nea Dahan naisis ma Survel iaksanakan i enpet doch pga! pala wana di Kabopaten Tanggumus,ysita Kecamatan Kota Agung Timer, Ging, Seman dan ‘Ar Nonngan, Di masng-masing kecamatan dang 2~ 3 Kebun pala ‘alyat Dacth yang cp sora une pongembangan pla adalah Kota ‘Aging Timur, Gistng, dan Semaka (Tanggamos bayian Boa). Faktor pend wtsma perumbuhan dan produkt pale di daca ini ial ae ‘ese sepanang tabu, sefangkanfakor pombutsadslab Kelembapan ‘ara 75%, handgun C-rgunik tau rendah, dan KTK tana £16 fmol Yk Faktor pembats lime adooh bahay crositngsh yang ‘dzebebhan oleh amiingen laban 15%. Prodaksi dan mat pala bepotes!dlingkadan mca inva akooog! Hare badiday pala ‘mash bersifatKonversionl, tampa iit unggul, popu dan teknoog! pscopanen. Potent lin adalah st ik seperti beat eis (8), dake Biss, puta opt, kelrtan dolum alkobo den if Kina seperd Kandungsn missin, c-pnen,sabinc, seta suf bij pala Lampung teh memenshi SN Mei eugenl sega! sexyawa karsinogenik teat i bavah ambang.batas Leteupan Europcar Pharmacopoela, dan kandimenn pine rnd lebih ak bending di dla ming asi bijpala dura anna i Indonesia ‘Kata kane: pla aan, mut fk dan Kinin pal, Tangesmus Provinsi Lampung ABSTRACT Lampung Province sone of aumey-producng region in Sunste Nowadays meieg is one ofthe regio’ export commestis. The quality ‘sam important factor in loa nutmeg ade. The aim f this tay Was 19 ‘sess nme development prospet by analyzing the lnd charectrsties tnd the quality of nutmeg. The study wired a survey method 1 ‘haracerize the land and perfomance of smallholder aut plantation, ‘o.communicate with Samers td to smple sme mtoeg sede fr quty alysis. The survey was cared ou in four subdstics of the main ruumag producing areas In Tanggamus Regency, aumely Kota Agung ‘Timur, ising, Semaka, and AieNningan, in cach ae, 2-3 soho ‘namepplansions wore asteaeod. The. arose stable for nutmeg evelopment ae Kota AgungTimur, Gisting, and Scmaka. The main sparing factor i water ssl throughou the year, wheres the Tmtingfctr are ir humidity >73%, low ganic C apd CEC <16 emal ‘Gite of soi, and erosion hazard due to's slope of >IS%. Nutmeg Ppoductviy as potentials 10 be improved though technological Innovatio as curent mame cukivtion ssl conventonal and doesnot se superior seis, fier and postarvest technology. On the other ‘hand, the nuneg seds quai have met SNI sands such as specie syavily,refactve index, opscal roto, soluble in lcobol, and chemical ‘ropes such as myricin, apiene,sabinena, and sftole. Methyl ‘gona is below the Usha of he European Pharmacopoeia standard fd the pine is beer than nurse essen ol of produced rom oar gions Keywords: nutmeg, lind, physical and chemical qualities of nutmeg, “Tanggsins of Lampang Province PENDAHULUAN Proivinsi Lampung merupakan salah satu daerah penghasil pala (Myristica fragrans Houtt) di pula Sumatera. Daerah sentra produksi pala di wilayah ini adalah Kabupaten Tanggamus. Tanaman pala daerah ini diper- KKirakan berasal dari pulau Banda (Nurdjannah 2007; Rosyali 2016). Pada tahun 2014 produksi pala dari daerah inj sekitar 321,5 ton dari uas areal penanaman 78,5 ha. pala juga tercatat sebagai salah satu komoditas ekspor Provinsi Lampung. Volume ekspor pada tahun 2012 ‘mencapai 52 ton dengan nilai ekspor $ 773.000. Pada tahun 2014 volume ekspor menurun dan tercatat sebanyak 5 ton ‘dengan lai ekspor $ 69.000 (Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung 2015). Salah satu penyebab ber- kkurangnya volume ekspor ialah menurunnya mutu buah pala (Rosyali 2016). ‘Mutu produk merupakan salah satu faktor kunci agar ‘nasil pala Indonesia diterima di pasar perdagangan global (Tobing dan Kurniadi 2015). Mutu bifi pala ditentulan oteh 6 SURNAL LITTRI VOL. 23 NO. 2, BESEMBER 2017: 3-71 sifat fisik dan Kimia, sebageimana ditetapkan di dalam Standar Nasional Indonesia (SNI) No. 06-2388 (Badan Standardissi Nasional 2006). Sifet fisik biji pala yang menentuken muta islah ukuran, benfuk, masa, volume, kebulatan, beratjenis bulk density, kepadatan,porosias, sgeometris, daerah proyeksi, dan uas permukaan (Burubai et al. 2007), Sifatkimia utama yang menentulcan mutu minyak atsiri pala adalah kendungan miristisin, x-pinen, safrol, sabinen dan metil cugenol (Maya et al. 2004; Carolina dan Maman 2016). Miritisin diketahui dapat dimanfaatkan sebagai insekisida (insecticidal activity) (Srivastava etal 2001), «<-pinen dan saffol dapat berfungsi sebagai bahan bioaktif antiseptik (antimicrobial dan antibacterial) (Nurdjannah 2007; Li dan Yang 2012), sabinen sebagai bahan bioaktif anti mikroba (antimicrobial) (Zhang et al 2014), sedangkan metil eugeno! memberikan aroma Khas (lami bile bit pala digunakan sebagai rempah (Southwell etal. 2011). ‘Agar tanaman pala menghasilkan produk yang baik maka karaktritik lahan lingkungan tumbuh (agroecolagy) harus sesuai dengan Kebutuhan tanaman pala (Maik et al. 2015; Musaad ct sl. 2016). Produksi tanaman pala Gipengaruhi oleh iklim (curab bujan dan suhu) dan tanah (PH, ketersediaan ara dan bakan organik) (Thangaselvabai et al. 2011), Faktorlingkungan tersebut juga mempengaruhi kadar minyak atsiri pala (Marzuki et al. 2014) disamping intensitas cahaya (Ariandi 2017), umur tanaman dan umur bah saat panen (Saputro et al. 2016). Tempat penanaman juga mempengaruhi mutu fisik dan kimia minyak atsri ‘bush pala (Marzuki etal. 2014). Peneltian bertujuan mengkaji prospek pengembangan tanaman pala berdasarkan analisis Karakteistitlahan dan rmutu produksi pala di daerah Tanggamus Provinsi Lampung, BAHAN DAN METODE Penelitan dilakukan di dacrah sentra produksi pala di Kabupaten Tanggamus Provinsi Lampung. Daerah ini terletak pada possi 104° 40°54” - 104° 44°10” Bujur Timur dan 05°15%41" - 05°27°51" Lintang Selatan, Metode penelitian adalah survei untuk identifikasi karakteristik ‘agrockologi lahan, mengunjungipetani dan Iahan penanaman pala untuk mengetahui keragaan kebun pala rakyatserta cara pengelolaan tanaman pala petani. ‘Survei dilaksanakan di empat daerah penghasil pala utama di Kabupaten Tanggamus, yaitu Kecamatan Kota ‘Agung Timur, Gisting, Semaka, dan Air Naningan (Gambar 1). Di masing-masing kecamatan dikunjungi 2 - 3 kebun pala rakyat dan dilakukan identifikasi karakteristik fisiografi lahan seperti Kemiringan lahan, ketinggian tempat (altitu), Kondisi drainase, tekstur, bahan kasar, kedalaman tanah, dan sifat kimia tanah, Untuk mengetahui sifat kimia tanah dilakukan pengambilan contoh tanah secara komposit pada dua kedalaman yaitu 0 - 30 em dan 30 - 60 cm, Contoh tanah selanjutnya dianalisis di Laboratorium Tanah Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Lampung. Sifat kimia tanah yang diukur antara lain pH, C-organik, Jation-kation tanah dapat ditukar, kapasitas tukar kation (KTK), dan kejenuhan basa (KB), Metode yang digunakan sesuai dengan petunjuk teknis analisis kimia tanah (Sulaeman etal. 2005). Saat survei juga dihimpun beberapa data sekunder seperti data curah hujan (CH) (mm), suu (°C), kelembapan udara relatif (2), kecepatan angin (m/dtk), dan sinar ‘matahari Gam). ‘Data CH digunakan untuk anaisis ktersediaan air bag tanaman pala. Data suhu, kelembapan, Kecepatan angin, dan sinar mataheri dimanfastkan untuk mengetahui besaranevapotranspirasistandar (ETo) ‘menggunakan metode Penman-Montieth (Allen et al. 2006) ddan -kebutuhan jrasitanaman pala (ET) ‘menggunakan formula FAO (Allen tal, 2006), yaitu ETan=Ke x ETO Ke adalah koefisien tanaman pala (crop coefficient), dan ETo adalah evapotranspirasi standar (potensial) (Testa etal 2011). Kebutuhan ETyax, khusus untuk fanaman pala yang sudah menghasilkan (TM), ihitung untuk siklus hidup satu tahun. Tanaman pala adalah tanaman aromatik yang hijau sepanjang tahun (aromatic evergreen tree), schingga untuk rmenghitung ETpas, FAO menganggap nilai Ke awal (Keim), perengalon (Rena) dm alir (Kenda tras rariasi seperti pada pepohonan umurmye di dacrah top (Alaa 200). Ral Ke pryeruin (stn Ke) yang direkomendasiken FAO untuk menghitung ET epoboran hijau setinggi 5 m, kecepatan angin sedang (2 - 3 rmvdetik) dan Kelembapan (RH) sckitar 80% di dacrah ‘ropik adalah 0,85, Kegiatan Tain adalah melakukan komunikasi dengan petani pemilik kebun pale (2 - 3 petsni/kecamatan) untuk ‘mendapatkan informasiterkait cara petani dalam mengelola lahan seperti teknik budidaya, input ke Tahan, tindakan onservasi,panen/pascapanen, pemasaran hasil, dan Kendala yang dihadapi. Selain itu juga dilakukan pengumpulan contoh biji pala untuk mengetahui mut Prodiuksi pala Tanggarmus. Contoh biji pala. scbagian

You might also like