Professional Documents
Culture Documents
Kelas :B
Nim :140810301180
BAB 7
PERKEMBANGAN KOPERASI
Dorongan bagi gerakan koperasi di indonesia mula-mula diberikan oleh gerakan nasional yang
baru pada tahun 1908 lahir dalam hubungan organisator dengan didirikannya perkumpulan boedi
oetomo. Tujuan pokok organisasi nasional ini yang terdiri dari golongan yang mampu diantara rakyat jawa
ialah perjuangan untuk mencapai kehidupan nasional yang layak, dan ini memang telah berhasil dengan
berdirinya toko-toko koperasi menjual barang-barang keperluan hidup sehari-hari. Oleh karena itu
persaingan yang kuat dari perdagangan perantaraan yang terutama berada ditangan bangsa tioghoa da
eropa maka seluruh toko-toko koperasi ini akhirnya menemui kegagalan. Akan tetapi kegagalan ini
disebabkan pula karena pada hakekatnya organisasi koperasi pada waktu itu kurang sehat dan pimpinan
adalah kurang baik dan belum dapat memenuhi syarat-syarat komersiil. Lima tahun kemudian, cita-cita
koperasi timbul kembali yang dipropagandakan dan diperjuangkan oleh sarekat dagang islam.
Perkumpulan ini didirikan untuk mempehatikan kepentingan-kepentingan para pedagang yang beragama
islam,dan secara tidak langsung tujuannya adalah akan menyaingi dan bila mungkin menhilangkan
organisasi distribusi asing, khusunya perdagangan perantara bangsa tionghoa.
Dengan berdasarkan islam perkumpulan tersebut behasil menark pengikut yang sangat luas di
antara golongan seluruh lapisan masyrakat dan dalam waktu yang singkat mereka sudah mempunyai
ribuan anggota yang tersebar di seluruh indonesia. Akan tetapi koperasi-koperasi inipun menemui
kegagalan dan amat disayangkan bahwa kegagalan ini oleh rakyat dipertanggungjawabkan kepada asas
koperasi sehingga koperasi mendapat nama yang jelek.
Pada tahun 1929 dijakarta didirikan partai nasional indonesia yang mempropagandakan ‘non
cooperation’ seperti di indian kepada rakyat indonesia.mereka tidak menghendaki kerjasama dengan
pemerintah kolonial, baik dalam lapangan politik maupun dalam lapangan ekonomi. Kebetulan pada
waktu itu pemerintahan kolonial merubah undang-undang koperasi pertama dari tahun 1915 (suatu copy
pada perundang undangan negeri belanda) menjadi undang-undang baru tentanng koperas, dengan
maksud untuk menyesuaikan diri kepada sifat-sifat khusus dari pada masyarakat indonesia.
PARINDRA mempergunakan kesepatan ini dan berdasar atas undang-undang yang baru dapat
memikul pertanggung jawab serta pemberian ppertolongan yang dimaksudkanoleh undang-undang baru.
Pertumbuhan gerak koperasi semenjak waktu itu adalah menjadi lebih stabil karena dapat diusahakan
menemukan keseimbangan antara pertolongan pemerintah dan pimpinan sendiri serta pertanggungan
jawab sendiri dalam batas-batas kemungkinan politik.
Koperasi Batik
Tumbuhnya sarekat dagang islam dalam tahun 1911 yang dipelopori oleh zarkasi di yogyakarta
dan oleh H. samanhudi disolo dan kemudian diperkuat oleh HOS Tjokroaminoto merupakan usaha
pertama untuk membela pengusaha-pengusaha batik terhadap tindakan-tindakan para pedagang mori.
Akan tetapi benih kesadaran untuk bersatu dan bersekutu di kalangan pengusaha batik berkobar dan
merata dipula jawa. Kurang lebih 20 tahun kemudian, untuk tepatnya dalam tahun 1935 di solo didirikan
PPBS (persatuan perusahaan batik soerakarta) dibawah piminan wongsodinomo dan bantuan ibu haji
sofwan.
Setelah koperasi-koperasi digabungkan dibawah satu pimpinan,maka timbulah kembali cita cita
semenjak sebelumperang. Para pengusaha batik ingin melepaskan nasib diri dari pihak lain yang sampai
pada waktu itu masih mempunyai peranan besar terhadap hidup matinya produsen batik. Waktu-waktu
dari perlengkapan dan di lokasi masih ditentukan oleh perusahaan-perusahaan besar dari aparat
perdagangan, sehingga selalu timbul kekurangan kontinuitas dari perlengkapan mengenai jumlah
kebutuhan dalam waktu-waktu yang tertentu.
Baru pada pertengahan yahun 1952 sesudah berkali-kali dirundingkan soal ini antara pengurus
besar GKBI dan berbagai jawatan di kementrian perekonomian, maka para pengusaha batik terutama
yang tergabung dalam koperasi –koperasi dapat menarik nafas lagi. GKBI diberi tugas untuk
merencanakan dan menetapkan dasar-dasar serta jumlah cambrics dan greys dan kwalitetnya yang
dierlukan oleh para pengusaha batik untuk menenteramkan kontinuitas produksi batik dan pasaran batik.
Pada masa ini ini kita mengalami suatu penyakit masyarakat untuk meletakkan segala tanggung jawab
pada pemerintah, baik di lapangan perekenomian maupun di lapangan-lapangan lain. Seolah-olah
pemerintah sendirilah yang berwajib untuk memecahkan segala kesulitan dan keperluan masyarakat dari
perseorangan
Bab 8
Dari sudut ekonomi, kehendak supaya pemerintah langsung mencampuri tangan dalam segala hal
dapat dimegerti sebagai satu reaksi terhadap keadaan laisser faire(satu susunan ekonomi pada mana tiap
manusia mempunyai kebebasan penuh untuk masing-masing mencari kepentingan sendiri). akibatnya
laisser faire ialah keganjilan dalam masyarakat. Karena itu timbul keyakinan bahwa ekonomi satu negara
haru di pimpin oleh aparatur kenegaraan dengan segala alat-alat yang ada. Pada sistem laisser faire,
pembagian dari pendapatan,masyarakat di antara golongan-golongan masyarakat tidak terlaksana secara
rata dan adil. Untuk menjamin keadilan dalam pembagian hasil produksi,mak diperlukan bantuan
kekuasaan negara.
Jika alat-alat pemerintahan tidak atau belum memenuhi syarat-syarat yang terpenting, maka
pencampuran tangan secara luas dapat membawa kita dalam suatu keadaan yang tidak menyenangkan.
Dari pada menjamin pembagian hasil produksi secara adil dan membimbing kegiatan produksi golongan
ekonomi lemah,mungkin terjadi sebaliknya; yaitu menekan inisiatf dan kegiatan yang baru timbul dalam
masyarakat. Dengan begitu pembagian hasil produksi terlaksana secara lebih tidak adil dari pada dahulu.
Tenaga yang cakap adalah sangat kurang dan terbatas. Sebaliknya ada telalu banyak pegawai yang
tidak memenuhi syarat kecakapan dan/atau kejujuran. Terlalu banyak dari mereka mengerjakan suatu hal
yang sama. Akibatnya menimbulkan kekacauan atau kelalaian. Sering pekerjaannya sama sekali tidak
dijalankan,karena yang satu menyerahkan kepada yang lain.
Prosedur birokrasi harus dirubah dan disesuiakan sedemikian rupa sehingga menjadi lebih
sederhana daripada sekarang. Persesuaian itu perlu sekali agar mereka yang harus menjalankan tugas-
tugas dalam badan pemerintah dapat mengerti dengan mudah prosedur yang bersangkutan. Dengan
begini mereka sendiri akan mempunyai pengertian tentang sifat dan maksud peraturan-peraturan yang
bersangkutan.
Sjafruddin prawiranegara
Pada tanggal 30 april 1951 mentri keuangan Mr. jusuf wibisono mengumumkan dalam suatu
interview pers, maksud pemerintah hendak menasionalisasi De javasche Bank dalam jangka pendek. Dari
cara pengumuman itu,dengan tidak ada pemberitauan lebih dahulu kepadadireksi bank,demikian pula
perkembangan selanjutnya, Dr.A. houwink, presiden de javsche bank yang telah saya gantikan,menarik
kesimpulan,bahwa ia tidak mempunyai kepercayaan dari pemerintah lagi dan juga tidak mempunyai
kekuasaan lagi yang perlu untuk dapat memenuhi tuganya sebagai presiden dari bank sirkulasi.
Setalah kabinet sukiman dalam keterangan pemerintah dimuka dewan perwakilan rakyat pada
tanggal 28 mei 1951 juga memberitahukan nasionalisasi bank, maka dengan keputusan pemerintah No.
118 tanggal 2 juli 1951 dibentuklah panitia nasionalisasi De Javasche Bank pada tanggal 19 juni 1951.
Panitia itu, yang mempunyai kekuasaan untuk mengambil tindakan-tindakan persiapan dan untuk
mengadakan perundingan-perundingan mengenai nasionalisasi bank atas pemerintah.
Untuk melaksanakan bagian pertama dari tuganya,maka panitia memilih jalan melalui pembelian
saham-saham oleh pemerintah atas dasar sukarela. Pada tanggal 3 agustus 1951 pemerintah
mengumumkan bahwa ia dengan mendahului rencana undang-undang tentang nasionalisasi de javasche
bank yang akan diajukan kepada dewan perwakilan rakyat,bersedia membeli surat –surat yang ada pada
pemegang-pemegang saham ataupun sertifikat dari saham-saham de javasche bank dengan kurs 120%
mata uang nederland.
Yang penting dala hal merencanakan undang-undang baru bagi bank sentral iti,ialah asas-asas
apakah yang harus di pakai sebagai pedoman bagi undang-undang yang mengatur tugas dan kedudukan
bank sentral baruiti?
Bgaimanakah harus diatur perhubungan antara bank sirkulasi dengan pemerintah? Apakah
pimpinan bank sirkulasi itu harus didudukan dibawah pemerintah,sehingga bank sirkulasi itu hanya
merupakan alat dan kasir pemerintah senmata-mata ataukah bank sirkulasi itu sebaiknya diberi otonomi
terhadap pemerintah yang demikian rupa iisnya, sehingga bank tidak hanya merupakan alat dan kasir
pemerintah sajs,melainkan menjadi pula finansirnya yan berarti bahwa bank itu kadang-kadanf dapat
menolak permintaan kredit dari pihak pemerintah berdasarkan tanggung jawab bank mengenai
pemeliharaan nilai mata uang.
Menurut sejarah,maka lambat laun pemerintah mencampuri urusan uang itu dengan berbagai
alasan,antara lain guna mencegah pemalsuan uang atau agar pemerintah dapat memperoleh
berbagaikeuntungan dari penguasaan terhada uang itu. Pada saat penguasa mencampuri urusan uang
dan menetapkan bahwa uang yang sah itu dan yang dapat dipergunakan sebagai alat pembayaran
terhadap utang baik utang kepada pemerintah maupun kewajiban-kewajiban antara penduduk.
Dalam zaman modern,yang kekuasaan pemerintah makin lama makin menjadi luas dan
mengambil tedensi untuk mencampuri segala lapangan hidup individu, maka semakin menjadi kuat pula
aliran yang memandang uang itu semata-mata sebagai alat kekuasaan.
BAB 10
KEDUDUKAN BANK NEGARA
Sumitro Djojohadikusumo
Dewan moneter diberi tugas untuk mengaturdan menjalankan kebijakan moneter. Direksi
mempunyai kewajiban untuk melaksanakan kebijaksanaan yang ditentukan oleh dewan moneter pun
direksi bertanggung jawab atas politik perkreditan sehari-hari daripada bank. Dewan moneter terdiri
atas tiga anggota dengan hak suara yang sama : menteri perekonomian,menteri keuangan dan gubernur
bank indonesia. Direksi terdiri atas gubernur bankindonesia serta sedikit-dikitnya dua dan sebanyak-
banyaknya empat anggota direksi lainnya. Gubenur dan anggota-anggota direksi bank harusberwarga
negara indonesia.
Kebijaksanaan moneter yang ditentukan oleh dewan moneter antara lain meliputi usaha
mengatur dan mengawasi jumlah volume kredit dan pembagian volume kredit tersebut. Di antara
berbagai-bagai golongan peminjam menentukan susunan dan tinggi/rendahnya tingkat bunga bank
sentral,tindakan –tindakan ‘open marke’,mengatur pengawasan secara kualitatif perkreditan untuk
golongan konsumen,perkreditan untuk pinjaman pembangunan,pinjaman untuk persediaan barang-
barang ,pinjaman untuk effek-effek dan sebagainya maupun secara kuantitatif.Direksi bertugas
menjlankan kebijaksanaan yang telah ditentukan oleh dewan moneter,pada itu,direksi mempunyai
otonomi sepenuhnya mengenai pekerjaan sehari-hari
Negara negara underdeveloped biasanya tidak atau belum atas kekuatan sendiri untuk
menabung cukup banyak guna maksud investasi untuk pembangunan ekonomi secara tepat dan besar-
besaran. Jika negara dan pemerintah dalam masyarakat –masyarakat yan underdeveloped tidak
memegang peranan yang aktif dalam proses pembangunan ekonomi maka semuanya itu akan
diserahkan kepada kekuatan-kekuatan ekonomis daripada free enterprice. Negara dan pemerintahan
tidak akan mampu untuk menghadappi bahaya inflasi ataupun penggangguran, jika pemerintahtidak
dapat menguasai susunan bank-bank dan perkreditan dalam masyarakat.
Bank indonesia aebagai bank sentral akan langsung berhubungan dengan pelaksanaan
kebijakansanaan keuangan dan moneter. Maka bank indonesia mempunyai kedudukan yang serba
penting dan sangat strategis. Bank indonesia akan menguasai dan mengetahui pekerjaan-pekerjaan
devisen dari bank-bank kommersiill lainnya. Jika bank indonesia melangsungkan usahanya di lapangan
bank perdagangan,maka secara langsung akan bersaing dengan bank-bank kommersiil.
BAB 11
MASALAH JAMINAN EMAS BANK SENTRAL
Daoed joesoef
Sebagaimana telah diketahui dalam bulan agustus 1954 jaminan emas itu telah menyusut
hingga melampaui jumlah minimum(20%) yang diharuskan oleh undang-undang tersebut. Pemerintah
ketika itu karenanya terpaksa berlindung pada escape clause dalam pasal 1 undang-undang ini, yang di
antara lain maksudnya,bahwa’dalam keadaan luar biasa ‘penyimpanan dari jaminan minimum ini
dibolehkan untuk sesuatu masa selama-lamanya tiga bulan. Baik peristiwa penyusutan’jaminan emas’
itu, maupun tindakan-tindakan yang diambil pemerintah kemudian guna mencegah penyusutan
seterusnya dan usaha mempertahankan ‘jaminan emas ‘di atas limit yang ditentukan oleh undang-
undang. Sehingga Y.M wakil presiden menyatakan antaa lain,bahwa dengan menetapkn dalam undang-
undang bank sirkulasi jaminan emas yang wajib 20% dari sirkulasi adalah suatu kesalahan yang prinsipiil.
Historis ide ‘jaminan emas’itu terdapat didalam stelsel uang yang bersandar pada ‘standar emas’
jaminan emas tersebut diharuskan guna menjamin adanya convertibilitas dan stabilitas uang yang
beredar. Sedemikian terdapatlah suatu hubungan yang erat antara emas dengan bagian-bagian yang
lain dari stelse uang. Dalam hal ini demikian juga uang fiduciari bertopang pada nilai emas. Jelas bahwa
dalam halini’jaminan emas’ itu gunanya untuk meletakkan hubungan yang erat antara nilai uang dengan
harga emas.
Y.M wakil presiden mengatakan:’apabila stelsel uang negeri tidak berdasarkan emas,melainkan
memakai apa yang orang sebut sekarang papieren standard,maka jaminan emas (gouddekking) iti tidak
pada tempatnya ditetapkan dalam undang-undang bank sirkulasi. Menurunya jumlah perbandingan
cadangan mungkin disebabkan oleh:
Dalam anggaran belanja tercantum batas-batas pengeluaran negara yang merupakan ikatan yang sah
bagi pemerintahan. Tiap tahun dalam anggaran itu tercantum tidak saja jumlah pengeluaran
negara,melainkan juga untuk tujuan-tujuan apa pengeluaran –pengeluaran tersebut akan dijalankan dan
secara bagaimana pengeluaran-pengeluaran itu belanjai,yaitu disebut juga sember-sumber pendapatan
negara.
Teoritis usaha memeertahankan stabilitas intern keungan tanpa jaminanwajib adalah lebih mudah dan
pun praktis dapat dilaksanakan dengan baik,jika
1. Pemerintah mempunyai alat-alat yang efektif guna mengawasi lapangan keuangan dan fiskal
2. Pemerintah teguh berada dalam suatu politik stabilisasi yang bulat
3. Ada stabilitet dalam masa-masa sebelumnya guna membangkitkan kepercayaan yang cukup dari
masyarakat kepada uang.
BAB 12
Sarbini sumawinata
Bahwa ekonomi indonesia memang mempunyai sifat-sifat tertentu dan khususnya sifat yang
kurang mendorong kemakmuran rakyat,dilihat dari sudut ekonomi layak bilaseorang pengusaha
menanamkanmodalnya dalam bidang yang hasil produksinya mempunyai pasaran luas dan terbuka.
Sampai sekarang belum jelas pula apa yang di maksud dengan ekonomi nasional,jika yang
dimaksudkannya adalah pemindahan peranan yang semula dipegang bangsa asing ke tangan bangsa
indonesia,maka dari sudut ekonomi khususnya dari sudut perubahan struktur,pertumbuhan tidak
berarti apa-apa bagi kemakmuran seluruh rakyat.
Mengetahui struktur ekonomi yang sedang kita bangun,khususnya taraf dan tinggi pendapatan
nasional,pendapatan perkapita,serta bagaimana pendapatan tersebut dibagi untuk konsumsi tabungan.
Antara konsumsi tabungan dan pertumbuhan ekonomi terdapat hubungan yang erat satu sama lain
sesuai dengan hukum hukum ekonomi tertentu.
Salah satu struktur ekonomi kita dalah eenzjdig aggraris yang dengan angka dapat dikatakan bahwa
kurang lebih 70% penduduk angkatan kerja indonesia bekerja pada usaha pertanian.bahwa usaha
perubahan struktur dengan cara demikian itu merupakan keharusan,sesuai dengan hasil-hasil penelitian
yang menyamankan beberapa negara dengan tingkat kemakmuran berbeda-beda.
Di samping itu,adalah salah bila kita mengira bahwa kita harus mengabaikan usaha ekspor sebab dalam
pembangunan indonesia masih selalu membutuhkan barang-barang yang belum bisa dan mungkin tak
akan bisa kita buat sendiri.