Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
Alif Yudiarto 140513605398
Fajar Hamid 140513603581
Wisnu Abhiseka 14051360
2. Fungsi
Malfucntion Indikator Lamp (MIL) berfungsi untuk mengetahui bila
terjadi kegagalan fungsi pada sensor-sensor dan atau aktuator yang terdapat
pada mesin, mungkin karena soket lepas, kabel putus atau sensor yang rusak
dan rusaknya sensor terekam oleh komputer mobil atau ECM (Engine Control
Module) yang biasa dikenal sebagai Data Troubel Code(DTC).
3. Prinsip kerja
Normalnya saat kunci kontak di posisi ON, MIL akan menyala
menandakan kendaraan dalam keadaan normal, tetapi saat mesin telah hidup,
maka MIL wajib mati. Bentuk tampilannya seperti bentuk mesin mobil dan
berwarna kuning atau orange. MIL akan tetap menyala saat ada masalah di
sistem sensor, prosessor atau aktuator. Dan lampu MIL akan menyala
memberikan kode kedipan lampu sesuai dengan kerusakan yang di alami.
B. DTC
1. Letak komponen
DTC merupakan Data Trouble Code yang sudah terdapat pada
ECU/ECM.
2. Fungsi
Data Trouble Code (DTC) berfungsi hasil atau output dari kesalahan
pada sistem elektronik yang di sebabkan oleh sensor-sensor atau komponen
lain yang mungkin bisa dideteksi oleh ECU. Output tersebut biasanya berupa
kedipan lampu indikator check engine pada dashboard
3. Prinsip kerja
Untuk mengetahui kode keruskan dari kediapan lampu Malfucntion
Indikator Lamp (MIL) akibat kegagalan fungsi pada sensor-sensor dan atau
aktuatordi butuhkan Data Trouble Code. DTC dapat dilihat dengan bantuan
scantool/ scanne, Scanner EFI berfungsi untuk mencari kerusakan pada
mesin mobil EFI dengan cara menscan data dari ECU dengan sangat cepat,
scanner membaca data error yang diperoleh dari ECU kemudian
menampilkannya pada layar scanner. Selain itu DTC juga dapat di baca
dengan kedipan lampu pada dashboard mobil. Pada mobil dalam keadaan
baik saat kunci kontak on kedipan lampu on dan off berjarak sama yaitu
1,25 detik dan akan mati jika mesin dihidupkan, jika terdapat masalah maka
kedipan lampu tetap menyala walaupun mesin dihidupkan dan
menunjukkan kedipan yang bervariasi sesuai dengan trouble kendaraan.
Terdapat istilah-istilah lainnya yaitu :
Clear DTC / Erase DTC, berfungsi untuk menghapus data atau DTC
Data stream, berfungsi untuk mengeluarkan data digital dari sistem
yang di cek (mesin, rem, transmisi, dan sebagainya).
Function Test/ Test Unit/ Actuation Test, yaitu menu scanner yang
berfungsi untuk menjalankan test-test tertentu, misalnya untuk
mematikan injektor, mematikan koil, , menjalankan kipas radiator,
menjalankan ISC, dan sebagainya. Sifat operasional dari tes ini
sementara, karena hanya untuk memeriksa bahwa sistem tersebut
bekerja atau tidak. Ada beberapa tipe mobil yang menyediakan fungsi
ini juga untuk mengatur CO, mengatur timing serta untuk mengatur rpm
pada kendaraan.
Berikut ini adalah list trouble code Diagnostic on Board (OBD I) untuk
mobil Toyota :
Code 11 Momentary interruption in power supply to ECU
(electronic control unit or computer) up to 1991
Code 12 Engine revolution signal missing : Masalah di Delco
Code 13 Rpm signal to ecu missing above 1000 rpm : Masalah di
Delco
Code 14 Igniter signal to ecu missing : Masalah di sirkuit pengapian
Code 16 A/T control signal missing from ecu : Masalah di sensor
Matic
Code 21 Main oxygen sensor signal fault : Masalah di Sensor
Oksigen
Code 22 Water temperature sensor circuit fault : Masalah di
Thermostat
Code 23 and 24 Intake air temperature signal fault : Masalah di
Mass Air Flow Sensor (MAF)
Code 25 Air/fuel ratio LEAN : Masalah di sensor CO
Code 26 Air/fuel ratio RICH : Masalah di sensor CO
Code 27 Sub-oxygen sensor signal or heater circuit fault : Masalah
di sensor oksigen
Code 28 No.2 oxygen sensor/heater signal fault : Masalah di sensor
oksigen
Code 31 and 32 Air flow meter circuit or Vacuum sensor signal fault
: Masalah di MAP / Vacuum sensor
Code 34 and 36 Turbo-charging pressure signal fault
Code 35 Altitude compensation sensor signal fault : Masalah di
Throtlle body
Code 41 Throttle position circuit fault : Masalah di sensor TPS
Code 42 Vehicle speed sensor circuit : Masalah di Sensor Speed /
Kabel Speedometer
Code 43 No starter signal to the ecu : Masalah di Dinamo Stater
Code 52, 53 and 55 Knock sensor fault : Masalah di Knock Sensor
Code 71 EGR system malfunction : Masalah di Knalpot / Exhaust
Code 72 Fuel cut solenoid signal fault : Masalah di selenoid
karburator
Code 78 Fuel pump control signal fault : Masalah di Fuel Pump
Code 81, 83, 84 and 85 TCM communication fault : Masalah di
Transmisi mobil
5. Deskripsi antara prinsip kerja komponen, controller, dan aktuator
Normalnya saat kunci kontak diposisi On, MIL akan menyala
menandakan kendaraan dalam keadaan normal, tetapi saat mesin telah hidup,
maka MIL wajib mati. Jika ada troubel lampu MIL akan menyala meberikan
kode kedipan lampu sesuai dengan kerusakan yang di alami. Pada sistem-
sistem kelistrikan dan kelengkapannnya telah di atur sedemikian rupa oleh
komputer mobil dalam hal ini disebut prosessor (ECU/ECM). ECU mendapat
laporan -laporan berbentuk signal dari beberapa sensor yang dipasang di
bagian-bagian kendaraan. Signal dari sensor-sensor ini kemudian diolah
sedemikian rupa oleh ECU untuk kemudian mengeluarkan tegangan atau
signal kepada aktuator untuk menjalankan fungsinya sesuai kondisi yang
ditetapkan yaitu berupa Data Trouble Code(DTC). Artinya tidak boleh ada
miss komunikasi diantara sensor, prosessor dan aktuator. Tapi bila ini terjadi,
maka ECU akan memerintahkan MIL untuk menyala sebagai informasi
kepada pengemudi bahwa ada sesuatu yang tidak bekerja secara normal
dalam sistem, ini bisa saja terjadi pada sensor, aktuator bahkan pada prosessor
itu sendiri.
C. DLC
1. Letak
DLC terletak di bagian bawah panel instrument (Dashboard) tempat
duduk pengemudi.
Gambar DLC
2. Fungsi
DLC berfungsi sebagai alat yang menghubungkan sinyal dari ECM
supaya dapat di baca oleh scantool
3. Prinsip Kerja
Prinsip kerja dari DLC adalah merubah data dari ECM/ECU yang berupa
sinyal pulsa menjadi data digital yang akan di baca oleh scantool. Jadi
mekanik hanya membaca data dari scantool dan selanjutnya di cocokkan
pada DTC yang ada pada manual book pada masing-masing merk kendaraan
4. Perbaikan dan Pengukuran
Pada biasanya, DLC jarang yang mengalami kerusakan. Hal ini
dikarenakan DLC jarang digunakan dan letaknya berada di bawah dashboard
yang memungkinkan terjadinya kerusakan atau bahaya yang terjadi
5. Deskripsi antara Prinsip Kerja Komponen, Controler, dan Aktuator
ECU mendapat laporan -laporan berbentuk signal dari beberapa sensor
yang dipasang di bagian-bagian kendaraan. Signal dari sensor-sensor ini
kemudian diolah oleh ECU untuk kemudian mengeluarkan tegangan atau
signal kepada aktuator untuk menjalankan fungsinya sesuai kondisi yang
ditetapkan. Artinya tidak boleh ada miss komunikasi diantara sensor,
prosessor dan aktuator. Tapi bila ini terjadi troubel/ kerusakan pada rangkaian
kelistrikan terjadi pada sensor, aktuator bahkan pada prosessor itu sendiri,
maka ECU akan memerintahkan MIL untuk menyala sebagai informasi
kepada pengemudi bahwa ada sesuatu yang tidak bekerja secara normal
dalam sistem, ini bisa saja terjadi pada sensor, aktuator bahkan pada prosessor
itu sendiri. Kemudian kerusakan tersebut dapat dilihat oleh scantool dengan
bantuan DLC sebagai konektor penghubung antara ECU/ECM dengan
scantool.
DAFTAR PUSTAKA