Professional Documents
Culture Documents
PERUSAHAAN INDUSTRI
MODUL
A. DESKRIPSI
Perusahaan industri atau Business Manufacture adalah suatu bentuk
perusahaan yang aktivitasnya melakukan proses produksi dari
pengolahan bahan baku sampai menjadi produk jadi. Aktivitas dalam
perusahaan industri banyak terjadi pada data financial yang berhubungan
dengan kegiatan di pabrik. Oleh karena itu Document financial yang
berhubungan dengan itu akan terkait dengan Akuntansi Biaya (Cost
Accounting).
Cost Accounting mempunyai karakteristik tersendiri jika dibandingkan
dengan Financial Accounting.
Cost Accounting banyak menitik beratkan kepada masalah proses
produksi yang dimulai sejak pengolahan bahan baku sampai menjadi
produk jadi. Sedangkan yang menjadi fokus di dalam Financial Accounting
bukan dalam proses produksi tetapi yang berhubungan dengan transaksi
keuangan setelah barang tersebut selesai diproduksi. Dengan demikian
problem yang terkandung di dalamnya yaitu meliputi proses penjualan dan
pembelian barang jadi kepada para pelanggan dengan tujuan untuk
memperoleh keuntungan.
Lain halnya dengan akuntansi biaya atau Cost Accounting dimana
transaksi keuangan yang berhubungan dengan pengeluaran biaya
posisinya terdapat di dalam pabrik. Pabrik sebagai alat di dalam
memproses bahan baku akan menimbulkan beberapa macam
penggunaan biaya dimulai dari pemakaian bahan baku dan pembantu,
perhitungan biaya tenaga kerja dan perhitungan terhadap biaya overhead
pabrik. Kesemuanya itu akan diperhitungkan dan dijadikan sebagai
harga pokok barang yang diproduksi. Kemudian Cost of Goods Sold yang
diproduksi tersebut yang merupakan biaya pabrikase ditambahkan
dengan Cost of goods sales dan Operating expenses hasilnya disebut
sebagai Cost Of Goods Manufactured.
Dengan demikian Cost Accounting merupakan suatu proses
pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian dengan sistim dan
cara tertentu dan khususnya mengenai biaya-biaya pembuatan dan
penjualan produk atau penyerahan jasa serta penafsiran terhadap
hasilnya. Sehingga yang menjadi objek dalam akuntansi biaya yaitu hanya
terbatas pada transaksi yang berhubungan dengan masalah biaya.
Sedangkan tujuan akhir dari Cost Accounting yaitu untuk menghasilkan
laporan biaya guna memenuhi keperluan dan keinginan internal atau
pimpinan perusahaan.
Dari uraian tersebut di atas maka tujuan akhir dalam akuntansi biaya
yaitu untuk perhitungan harga pokok barang yang diproduksi, untuk
keperluan pengendalian biaya dan sebagai bahan untuk pengambilan
keputusan bagi pimpinan.
Konsep dasar di dalam Financial Accounting untuk Business
Manufactured yaitu mempunyai kegiatan yang sangat komplek sekali,
karena tujuan akhirnya adalah:
1. Membuat Cost Of Goods Manufactured
2. Membuat Income Statement
3. Membuat Capital Statement
4. Membuat Balance Sheet
Dengan demikian maka yang dibahas dalam Accounting Financial for
Business Manufactured yaitu menyusun suatu laporan yang dipergunakan
untuk pihak internal dan eksternal perusahaan
Sehingga apabila kita lihat prosedur dalam akuntansinya dengan langkah-
langkah sebagai berikut :
1. Pengadaan bahan baku (Materials)
2. Pengolahan bahan baku menjadi barang setengah jadi (Work In
Process)
3. Pengolahan barang setengah jadi menjadi barang jadi (Finished
Goods)
4. Kegiatan penyimpanan barang jadi (Merchandise Inventories)ke
gudang penyimpanan (Storage)
5. Penjualan barang jadi (Sales) kepada para konsumen baik secara
tunai (Cash Sales) maupun dengan kredit (Credit sales)
Langkah dari nomor 1 sampai dengan nomor 5 apabila kita kaji maka
akan menggambarkan suatu peristiwa yang terjadi di perusahaan yang
berhubungan dengan aktivitas kerja yang mempunyai perputaran arus
dana baik berasal dari dalam perusahaan maupun dari luar perusahaan.
Sehingga jika kita lihat maka terjadi kegiatan- kegiatan di semua
departemen seperti :
1. Departemen SDM (Human Recources Development Department)
2. Departemen Produksi (Production Department)
3. Departemen Teknik (Technology)
4. Departemen Keuangan (Financial Department)
5. Departemen Pemasaran (Marketing Department)
6. Departemen Umum (General Department)
Seluruh departemen tersebut mempunyai visi dan misi yang sama yaitu
mencari keuntungan sebesar- besarnya dengan menerapkan prinsip
efective dan eficiency agar perusahaan dapat menjalankan usahanya
secara terus menerus dengan sukses tanpa mendapat hambatan.
Dewan
Komisaris
Direktur
Utama
Prosedur dan sistem penggajian adalah suatu sistem pembayaran baik berupa
gaji maupun upah kepada karyawan setelah mereka menyelesaikan satu
pekerjaan di pabrik. Unit yang terkait dalam sistem penggajian terdiri dari :
1. Bagian pencatat waktu
2. Bagian pencaatat jam kerja dibawah departemen produksi
3. Bagian Gaji & Upah
4. Bagian Kasa
5. Bagian Jurnal, Buku besar, dan Laporan
6. Bagian kartu persediaan dan kartu biaya
BAB III
DOKUMEN TRANSAKSI DALAM PROSES PRODUKSI
Mulai 1
2
1 Daftr.Kegiatan Ke produksi
Daft.Kebuth.Bahn permintaan dan
pengeluaran barang
SOProd. 3
gudang dan
SOProd 2 prosedur pencatatan
Surat order jam tenaga kerja
2 produksi 1
N Dikirim ke kartu
persediaan dan
kartu biaya
Mulai
3 1
Membua BPPBG
t 2 BPPBG 3
BPPBG BPPBG 2
BPPBG 1
BPPBG 3 N
BPPBG 2
Menyerahkan
BPPBG 1
Barang
Mengisi
kuantitas
1 barang yg
diserahkan
pada
BPPBG
BPPBG 3
N BPPBG 2
BPPBG 1
2
3
Kartu
gudang
PERMINTAANDAN PENGELUARAN BARANG GUDANG
PERTAMA (I) (Gambar No. )
BPPBG 1
BPPBG
Mengisi
harga pokok N
pada
BPPBG Jurnal
pemak
aian
BPPBG 4 bahan
baku
Selesai
Kartu Kartu
persedi harga
aan pokok
produk
Mulai 1 2
1 Membuat Rekap
daftar upah Daftar upah
dan rekap BKK 3
daftar upah
BKK 2
BKK 1
Daftar upah
Rekap
Daftar upah
3 Dikirim ke
Bagian Kasa
2
3 4
N
Kartu
harga
4 Jurnal pokok
umum produksi
Selesai
Mulai
2
PT. PUSPITA
Jl. Mangga No. E3/1
Majalengka
SURAT ORDER PRODUKSI
Jumlah Unit Yang No. Surat Order Produksi Tgl. Surat Order Produksi
Diperlukan : ……………. ………………………… …………………………..
Nama Produk No. Kode Produk Tgl Produk Diperlukan
……………………………. …………………………. ……………………………
Intruksi Khusus: Tgl. Produksi Selesai
………………………………………………………… ……………………………
Jumlah Produksi Selesai
…………………………………………………………
……………………………
…………………………………………………………
PT. PUSPITA
Jl. Mangga No. E3/1
Majalengka
……………………………….. …………………………..
PT. PUSPITA
Jl. Mangga No. E3/1 No. : ……………..
Majalengka
DAFTAR KEGIATAN PRODUKSI
No. Surat Order Produksi Tgl. Surat Order Produksi
…………………………….. ……………………………
Nama Produk No. Kode Produk
………………………….. ………………………………..
No. Kegiatan No. Mesin Jam Per 100 Penjelasan Kegiatan Produksi
Produksi Unit
…………………………. ………………………………………..
SOAL.
PT. DENI Tbk. di Jl. Anggrek No. 17/1 Tangerang yang bergerak
dibidang produksi Acustik pada tanggal 20 Maret 2006 mengajukan
surat order produksi dengan No. 23/A/2006 kapada PT. PUSPITA
dengan alamat Jl. Mangga No. E3/1 Majalengka yaitu sebagai berikut :
Unit yang diperlukan 5000 lembar
Ukuran panjang 2,40 Cm, lebar 1,40 Cm, tebal 2 Cm
Warna Standar / putih
Tgl penyelesaian 20 April 2006
Diminta :
Buatlah Surat Order Produksi
JAWAB.
PT. PUSPITA
Jl. Mangga No. E3/1
Majalengka
SURAT ORDER PRODUKSI
Jumlah Unit Yang No. Surat Order Produksi Tgl. Surat Order Produksi
Diperlukan : …5000 lbr… ……23/A/2006………… …20 Maret 2006..
Nama Produk No. Kode Produk Tgl Produk Diperlukan
…Acustik……. ……501/B/2006………. ……25 April 2006……
Intruksi Khusus: Tgl. Produksi Selesai
……Segera dikerjakan dengan kunatitas dan ……… ……20 April 2006………
Jumlah Produksi Selesai
……kualitas sesuai dengan order produksi……
………5000 Lembar……
……Dari PT. DENI Tbk Tangerang ……
PT. PIPIT
Jl. Harum Manis No. 3/1 jakarta
BUKTI PERMINTAAN DAN PENGELUARAN BARANG GUDANG
Depar Bagian No. Srt. Tanggal No. BPPBG
temen Order Produksi
..Pro ..Pabrik. ../B/2006.. .. Maret 2006.. …4475…
duksi
Disi oleh Dep.
No. Kode Nama Satuan Jml. Jml Di Akuntansi
Hrg. Total
Urut Barang Barang Diminta Serah
Satuan Harga
kan
1 120 BBR Kw 2000 2000 5000 10.000.000
kg kg
2 121 BKL Kw 1 1 3000 300.000
3 222 CCT Kg 50 50 8000 400.000
10.700.000
…………………………
………………………….
BUKTI PENGEMBALIAN BARANG KE GUDANG
Depart. Bagian No.SrtOrd.Prod Tanggal No. Bukti
…… ………….. …………… ……… …………..
No. Kode Nama Satuan Jml di Alasan Diisi oleh
Urut Barang Barang kembali Kembali Bag.Akuntansi
……………………….
………………………
DAFTAR HADIR KARYAWAN
Minggu yang berakhir tanggal ………………….
……………………………….
……………………………….
KARTU HADIR
NO. : …………………..
Nama : ………………… Periode : …………………………..
Jam Biasa ………. Tarif : ……………Jumlah : …………………………..
Jumlah Penghasilan : ………...…
Potongan :
PPh .Psl. : …………………………..
Utang : ………………………….
Lain – lain : ………………………….
Jml. Potongan : ………….
Jumlah yang harus dibayar: …………..
M K M K M K M K
………………………………
…………………………
…………………………
DAFTAR GAJI BULAN : ………………………
No. Nama No. Jml Jml Gaji Gaji Total
Karyawan Induk Hri Jam Tarif Gaji Biasa Lembur Gaji
Jml Per
Kerja Lembur
……………………………..
……………………………..
DAFTAR UPAH UNTUK MINGGU YANG BERAKHIR TANGGAL : ……..
No. Nama No. Hari dan Jumlah Jam Jml Jml Tarif Upah
Karya Induk Jam Jam Upah Biasa
S sls rb km jmt Jml Per
wan Kerja Lembur
Biasa
………………………………..
………………………………..
REKAPITULASI UPAH MINGGUAN BULAN : ………
Depart/ Upah Upah Potongan Upah Karyawan Upah
PPH Iuran Dana Lain-
Bagian Biasa Lembur Bersih
Psl 21 Karyw Pensiun lain
Potongan:
PPH Psl 21
Iuran Org
Dana Pensiun
Lain-lain
Gaji/upah
Bersih
Tanda
Tangan
Peneriman
F. Bukti memorial
Bukti memorial atau Journal Voucher merupakan dokumen yang
digunakan untuk mencatat terhadap jurnal penyesuaian misalnya
terhadap penyusutan, koreksi kesalahan, penghapusan piutang,
revaluasi aktiva, penutupan buku dan jurnal pembalikan. Bentuk
sederhananya yaitu sebagai berikut:
…………………………… No. : ……………..
…………………………….. Tgl : …………….
BUKTI MEMORIAL
Keterangan Debet Kredit
BUKTI MEMORIAL
(Gambar No. 15)
Bukti Kas Keluar (Voucher) yang digunakan secara umum dapat dilihat sebagai
berikut :
…………………………
………………………..
BUKTI KAS KELUAR
Dibayarkan No. BKK : ……………….
Kepada : …………………………………………….. No. Cek : ……………….
……………………………………………... Tgl. Dibayar : ……………….
Penjelasan :
SOAL.
PT. INDO MUJUR Jl. Mangga No. E3/1 Jakarta pada tanggal 25 Maret 2006
mengeluarkan dana untuk keperluan :
1. Tgl 12 Maret pembayaran utang kepada PT. Niaga Jakarta Rp. 5.000.000
dengan No. Rekening 311.12
2. Tgl 14 Maret pembelian tunai Suplay Kantor sebesar Rp. 100.000 dengan
No. rekening 115
3. Tgl 15 Maret Membayar Rekening Listrik sebesar Rp. 800.000 dengan No.
rekening 515
4. Tgl. 16 Mengisi dana untuk Kas Kecil sebesar Rp. 2.000.000 dengan No.
rekening 112
Diminta :
Buatlah dari data perusahaan tersebut ke dokumen Bukti Kas Keluar (Voucher)
No. 678/ 3/06 dan Cek no. 765/ A dibuat pada tanggal 23 Maret 2006 yang telah
dibayarkan kepada Sdr. Zainudin dan telah disetujui oleh :
Diperiksa oleh Kuwarso
Disetujui oleh Suwitno
Diisi oleh Ariyono
JAWAB.
Total 7.900.000
Potongan .. % 2% x 5.000.000 (100.000)
Jml. Bersih 7.800.000
Penjelasan :
== Tujuh juta delapan ratus ribu rupiah ==
BAB II
LAPORAN KEUANGAN DALAM PERUSAHAAN INDUSTRI
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah menyelesaikan bab ini peserta diklat diharapkan :
1. Dapat menjelaskan laporan keuangan pada perusahaan
industri
2. Dapat menyajikan neraca perusahaan industri
3. Dapat menyajikan laporan harga pokok barang yang
diproduksi
B. URAIAN MATERI
1. LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN INDUSTRI
Laporan keuangan untuk perusahaan industri biasanya dibuat pada akhir
periode akuntansi biasanya pada tanggal 31 Desember kemudian antara
perusahaan industri yang satu dengan lainnya kadang- kadang terdapat
perbedaan disebabkan adanya kebijakan dari pimpinan perusahaan.
Laporan keuangan perusahaan industri secara umum terdiri dari :
a. Laporan harga pokok produksi
b. Laporan laba/ rugi
c. Neraca
JAWAB.
PT. PUSPITA JAKARTA
Statement of Cost of Goods Manufactured
Year Ended December 31, 2006
:
Direct Materials:
Direct Materials Jan.1,2006 14.000
Materials purchased 70.000
Materials available used 84.000
Direct materials Dec.31, 2006 (10.000)
Direct materials used 74.000
Indirect materials (1.800)
Direct mateerials used 72.200
Direct Labor 24.000
Factory Overhead:
Indirect material 1.800
Indirect labor 11.000
Depreciation of factory building 3.000
Depreciation of factory 4.000
Maintenance of factory 2.000
Factory overhead 3.000
Total factory overhead 24.800
Total manufacturing Cost 121.000
Work in process Jan.1,2006 8.000
129.000
Work in process Dec.31,2006 (9.000)
Cost of goods manufactured 120.000
BAB III
ALIRAN ARUS BIAYA DALAM PERUSAHAN INDUSTRI
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah memahami dan mempelajari materi pada bab ini diharapkan
para peserta diklat:
1. Dapat menjelaskan dan mempraktekan tentang arus
biaya dalam sistem perpetual
2. Dapat menjelaskan dan mempraktekan tentang arus
biaya dalam sistem periodikal
3. Dapat mempraktekkan siklus akuntansi biaya pada perusahaan
industri
B. URAIAN MATERI
2. SISTEM PERPETUAL
Dalam sistem perpetual perhitungan biaya produksi dilakukan secara
terus menerus dengan melakukan pencatatan perubahan yang terjadi
dalam persediaan pada akun p[ersediaan masing- masing secara terus
menerus.
Sistem perpetual ini untuk perhitungan biaya produksi diakumulasikan
secara terus menerus sehingga setiap waktu dapat diketahui biaya
produksi yang telah terjadi baik jumlah total maupun jumlah untuk
setiap pekerjaan atau setiap satuan produksi. Berarti perusahaan yang
menerapkan sistem perpetual dapat dianggap telah menerapkan
Akuntansi Biaya.Perkiraan buku besar yang berkaiatan dengan biaya
produksi yang digunakan dalam sistem perpetual meliputi antara lain
perkiraan – perkiraan :
Persediaan Bahan
Persediaan Barang Dalam Penyelesaian
Persediaan Barang Jadi
Biaya Overhead
2. SISTEM PERIODIKAL
Sistem periodikal adalah dalam perusahaan industri merupakan
perhitungan terhadap biaya produksi dilakukan secara periodik yaitu
setiap akhir periode akuntansi yang biasanya pada akhir periode atau
31 Desember maka perhitungan persediaan harus dihitung dengan
tepat dan teliti baik kuantitas dan kualitas.
Akun buku besar yang berhubungan dengan perhitungan terhadap
harga pokok produksi terdiri dari :
a. Persediaan bahan baku
b. Persediaan barang dalam proses
c. Persediaan barang jadi
d. Pembelian bahan
e. Biaya tenaga kerja langsung
f. Biaya tenaga kerja tidak langsung
g. Biaya overhead pabrik
Dengan demikian maka arus biaya untuk perusahaan industri yang
menerapkan sistem periodikal berawal dari:
pembelian bahan
pembayaran biaya tenaga kerja langsung
pembayaran tenaga kerja tak langsung
pembayaran dan pencatatan terjadinya biaya overhead pabrik.
Bahan Langsung
Pada saat dilakukan pembelian bahan, maka perkiraan pembelian
bahan didebet dan perkiraan Utang Usaha di kredit. Dalam bantuk ayat
jurnal umum, pembelian bahan selama bulan Januari 2007 sebesar
Rp. 10.000.000, yaitu dicatat sebagai berikut :
Jan. 31 Pembelian bahan Rp. 10.000.000 --
Utang Usaha -- Rp. 10.000.000
Pemakaian bahan yang dilakukan untuk keperluan produksi tidak
dicatat
BUKU
BESA
R
DOKUME JURNAL
N KHUSUS NERAC
TRANSAK A
BUKU LAJUR
PEM
BANT
LAPORAN KEUANGAN :
LAPORAN
PERHITUNGAN
HARGA POKOK
INDUSTRI
LAPORAN LABA/RUGI
LAPORAN
PERUBAHAN EKUITAS
Buku Besar
Jurnal
Jurnal yang digunakan PT PUSPITA adalah sebagai berikut :
Jurnal Penjualan
Jurnal ini yang mempunyai kolom Tanggal, No. Faktur, Dijual Kepada, Ref.,
dan Piutang Usaha (D)/Penjualan (K), digunakan untuk mencatat penjualan
Barang jadi secara kredit.
Contohnya :
PT. PUSPITA
JURNAL PENJUALAN
Bulan Desember 2006
Hal.: ……………….
Tanggal No. Dijual Kepada Ref Piutang Usaha (D)
Faktur Penjualan (K)
PT. PUSPITA
JURNAL PENERIMAAN KAS
Bulan Desember 2006
Hal. : …………
Tanggal Keterangan Ref Kas Piutang Penjualan
(D) Usaha (K) (K)
Jurnal Pembelian
Jurnal ini digunakan untuk mencatat semua pembelian yang dilakukan secara
kredit.
Jurnal ini mempunyai kolom – kolom Tanggal, Dibeli Dari, Ref., Pembelian
Bahan (D), Perlengkapan ( D), Rupa – rupa (D)/Perkiraan, Ref, Jumlah),
Utang Usaha (K)
PT. PUSPITA
JURNAL PENERIMAAN KAS
Bulan Desember 2006
Hal. : …………
Tgl Keterang Ref Pembeli Perleng Rupa-rupa (D) Utang
an an Bahan kapan Usaha
Akun Ref Jml.
(D) (K)
PT. PUSPITA
JURNAL UMUM
Bulan Desember 2006
Tgl. Keterangan Ref Debet Kredit
Jurnal Penjualan
Jurnal penjualan
Bulan Desember 1998
Jurnal Umum
Bulan Desember 1988
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
Des 29 Retur Penjualan 110.000
Piutang Usaha/Toko Kartika 110.000
Selama bulan Desember 1988, perkiraan buku besar diluar yang diuraikan di
atas, tidak mengalami perubahan maka tidak ada transaksi yang
mempengaruhi perkiraan tersebut. Karena itu masing- masing perkiraan buku
besar masih tetap menunjukkan saldo per 30 November 1988.