You are on page 1of 12

Jurnal Ilmiah Potensia, 2018, Vol.

3 (1), 24-35

MEDIA BERBASIS INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY (ICT) DALAM


PEMBELAJARAN SAINS PADA ANAK USIA DINI
Ice Karlina
icekarlina016@gmail.com
Nina Kurniah
nina_kurniah@yahoo.com
Mona Ardina
mona.ardina@gmail.com

Abstract
The purpose of this research was to develop learning media based on Information and
Communication Technology (ICT) in learning primary school science in the form of
powerpoint with fruit theme. The desig of this research used by Research and Development
(R & D) were adapted from the Borg and Gall models. The subjects of this research consisted
of a teacher and ten A group children for small group trials, while for large group trials in
two teachers with two classes with nine each. To made effective media there were some
things to gave attention such as the text introduced to the child begins with lowercase
instead of capital letters, written spelling made in the media raised by letter because in the
early class children the introduction of words easier to do with spelling alphabet. Then the
inserted image wasn’t too much and the animation was too big can disturb the focus and
concentration of the child on the material displayed. As well as the color of writing, the size
of the writing should be enlarged with a bright color so didn’t make difficult for children to
spell the text presented. In addition, the selection of videos tailored to the material and
media objectives, so that the results of this research was ICT-based media in the form of
powerpoint appropriate to use teachers in science learning for childhood.

Keywords: ICT-based media, Science lessons, Early childhood

PENDAHULUAN undang-undang nomor 14 tahun 2005


Masalah ditemukan setelah tentang guru harus mampu
melakukan wawancara, wawancara mengoperasikan serta memanfaatkan
dilakukan kepada guru PAUD pada bulan komputer dalam kegiatan pembelajaran
Maret. Berdasarkan hasil wawancara yang bisa mengoptimalkan kemampuan
terdapat potensi-potensi diantaranya, anak terutama kemampuan sains
adanya fasilitas untuk penyampaian dan khususnya di PAUD IT Al-Khair Kabupaten
pembuatan media ICT berupa komputer Seluma.
dan infokus yang bisa digunakan untuk Rumusan masalah penelitian
mengembangkan media yang melibatkan adalah Bagaimana Proses
anak secara aktif dalam pembelajaran Mengembangkan Media Pembelajaran
secara maksimal. Sedangkan masalah- Berbasis Information And Communication
masalah yang ditemui diantaranya, Technology (Micrososft Powerpoint) dalam
kreativitas guru masih kurang berkembang Pembelajaran Sains pada Anak Usia Dini?
karena penggunaan media pembelajaran Tujuan penelitian adalah
yang statis sehingga pembelajaran jadi Mengembangkan Media Pembelajaran
monoton, belum tercapainya tuntutan Berbasis Information And Communication

24
Ice Karlina, Nina Kurniah dan Mona Ardina
Jurnal Ilmiah Potensia, 2018, Vol. 3 (1), 24-35

Technology (ICT) dalam Pembelajaran Misrosoft powerpoint adalah suatu


Sains yang Tepat untuk Anak Usia Dini program aplikasi yang digunakan untuk
dengan Bentuk Microsoft Powerpoint. presentasi baik dalam pembelajaran
Menurut Darmawan (2013: 1) dikelas, presentasi produk, presentasi
Information and Communication seminar dan lain-lain. Pada microsoft
Technology (ICT) atau yang lebih dikenal powerpoint ini peneliti menggabungkan
dengan TIK (Teknologi Informasi dan teks, gambar, video dan animasi.
Komunikasi) adalah semua teknologi yang Pembuatan sebuah media pembelajaran
berhubungan dengan pengambilan, microsoft powerpoint melewati beberapa
pengumpulan (akuisisi), pengolahan, prosedur diantaranya identifikasi program,
penyimpanan, penyebaran, dan penyajian mengumpulkan bahan, dan setelah semua
informasi. Sedangkan teknologi komunikasi bahan terkumpul kemudian membuat
adalah segala sesuatu yang berkaitan sebuah rancangan untuk sebuah microsoft
dengan penggunaan alat bantu untuk powerpoint yang menarik saat digunakan.
memproses dan mentransfer dari satu Dalam penyusunan microsoft powerpoint
perangkat ke lainnya (Sutopo, 2012: 23). dilakukan dengan melihat usia dan
Berdasarkan uraian tersebut, dapat kebutuhan anak terhadap media yang
disimpulkan bahwa media pembelajaran dikembangkan, selanjutnya peneliti
yang berbasis ICT adalah alat yang mengumpulkan bahan pendukung yang
digunakan untuk mengolah, mentransfer sesuai dengan kebutuhan yaitu mencari
dan memuat data atau informasi dari materi seperti teks, video, gambar dan
perangkat yang satu dengan perangkat animasi yang sesuai tema, waktu
yang lainnya. Sehingga proses dalam pembelajaran, serta sesuai dengan
mengkomunikasikan setiap data atau karakteristik anak, kemudian materi
informasi mudah untuk dipahami oleh tersebut di kemas menjadi pointer-pointer
anak. Dalam penelitian ini media ICT yang yang dimasukkan dalam microsoft
dikembangkan yaitu dalam bentuk powerpoint yang digunakan dalam proses
microsoft powerpoint yang berisi teks, pembelajaran.
gambar, video, dan animasi. Kelebihan dan kekurangan
Media pembelajaran berbasis ICT microsoft powerpoint yaitu : kelebihan
memiliki beberapa kelebihan diantaranya microsoft powerpoint yaitu (1). dari
lebih menarik, lebih jelas maknanya Penyajian menarik karena ada permainan
sehingga lebih mudah dipahami anak, dan warna, huruf, dan animasi, baik animasi
media pembelajarannya juga lebih teks maupun animasi gambar, video, dan
bervariasi. Dari kelebihan media berbasis foto. (2). Lebih merangsang, mudah
ICT tersebut peneliti mengembangkan dipahami oleh anak. (3) Guru tidak perlu
media pembelajaran berbasis ICT dalam banyak menerangkan bahan ajar yang
bentuk microsoft powerpoint yang sedang disajikan. (4) Dapat diperbanyak
berisikan teks, gambar, video, dan animasi sesuai kebutuhan dan dapat dipakai
yang akan divalidasi oleh 2 (dua) ahli berulang-ulang. (5) Dapat disimpan dalam
media dan satu (satu) guru kelas kelompok bentuk data optik atau magnetik, sehingga
A untuk melihat apakah media tersebut praktis untuk dibawa kemana-mana.
layak digunakan atau belum. Adapun yang Selanjutnya kekurangan dari microsoft
akan di validasi oleh tim ahli yaitu bahasa powerpoint menurut Daryanto (2010: 83)
yang digunakan dalam media tersebut, mengatakan bahwa ada beberapa
serta isi dan teknis pembuatan media. kelemahan microsoft powerpoint
diantaranya membutuhkan guru yang

25
Ice Karlina, Nina Kurniah dan Mona Ardina
Jurnal Ilmiah Potensia, 2018, Vol. 3 (1), 24-35

mempunyai keahlian dalam mendesain METODE


microsoft powerpoint, dan membutuhkan Metode penelitian yang digunakan
sarana dan prasarana yang cukup. dalam penelitian ini Research and
Menurut Djumanta (2005: 76) sains Development (R&D) adalah metode
merupakan suatu proses maupun hasil penelitian yang digunakan untuk
atau produk serta sebagai sikap. Ruang menghasilkan produk tertentu, dan
lingkup sains diantaranya bumi dan jagat menguji keefektifan produk tersebut
raya (ilmu bumi), ilmu-ilmu hayati (biologi), Sugiyono (2016: 2).
bidang kajian fisika-kimia, penguasaan Penelitian dan pengembangan
produk sains, penguasaan proses sains, Research and Development (R&D) bersifat
dan penguasaan sikap sains. Dalam longitudinal artinya dilakukan secara
penelitian ini peneliti lebih difokuskan bertahap, serta cocok untuk
pada ruang ligkup ilmu-ilmu hayati mengembangkan produk. Maka peneliti
(biologi) tentang tumbuh-tumbuhan, yang memilih penelitian ini untuk
dikembangkan dengan media berbasis ICT mengembangkan media berbasis ICT
yang berbentuk micrososft powerpoint dengan subtema buah-buahan dalam
pada subtema buah-buahan. pembelajaran sains pada anak usia dini.
Kerangka berfikir dalam penelitian Menurut Borg dan Gall (dalam
ini: Media berbasis ICT adalah media untuk Sugiyono, 2014: 409) dalam
menyampaikan informasi yang dirancang mengembangkan metode penelitian
sesuai kebutuhan anak usia dini dan Research and Development (R&D) terdapat
ditampilkan dengan menarik sehingga bisa sepuluh langkah pengembangan,
mempermudah pemahaman anak diantaranya:
terhadap materi yang disajikan. Media ini Langkah 1: Potensi dan Masalah,
akan diterapkan dalam pembelajaran Langkah 2: Pengumpulan Data, Langkah 3:
sains, pembelajaran Sains adalah proses Desain Produk Awal, Langkah 4: Validasi
penemuan pengetahuan baru yang Ahli, Langkah 5: Revisi Produk I, Langkah 6:
meliputi bumi dan jagat raya (ilmu bumi), Uji Coba Kelompok Kecil, Langkah 7: Revisi
ilmu-ilmu hayati (biologi), bidang kajian Produk II, Langkah 8: Uji Coba Kelompok
fisika-kimia, penguasaan produk sains, Besar, Langkah 9: Revisi Produk III, Langkah
penguasaan proses sains, dan penguasaan 10: Produksi Akhir.
sikap sains. Dalam penelitian ini lebih Penelitian dilaksanakan di PAUD IT
difokuskan pada ilmu-ilmu hayati (biologi) Al-Khair Kabupaten Seluma, selama 3
tentang tumbuh-tumbuhan. Maka media bulan yaitu mulai dari bulan Maret sampai
ICT yang dikembangkan adalah dalam bulan juni. Untuk mendapatkan hasil yang
bentuk micrososft powerpoint yang baik dalam penelitian ini, maka dibutuhkan
dilengkapi dengan, teks, gambar, video, validator ahli yang kompeten yaitu 2 (dua)
dan animasi yang berkaitan dengan orang ahli media pembelajaran berbasis
pembelajaran sains untuk ICT dan 1 (satu) ahli konten yaitu guru
mengembangkan potensi anak secara kelas kelompok A.
optimal. Subjek penelitian ini adalah PAUD
Hipotesis dalam penelitian ini IT Al-Khair Kabupaten Seluma, terdiri dari 1
adalah mengembangkan media berbasis (satu) orang guru dan 10 orang anak
ICT dengan menggunakan micrososft kelompok A Entertaiment untuk uji coba
powerpoint yang dilengkapi teks, gambar, kelompok kecil, sedangkan untuk uji coba
video, dan animasi dapat membantu anak kelompok besar pada 2 (dua) orang guru
dalam memahami materi sains.

26
Ice Karlina, Nina Kurniah dan Mona Ardina
Jurnal Ilmiah Potensia, 2018, Vol. 3 (1), 24-35

dengan 2 (dua) kelas yang masing-masing ICT dengan menggunakan powerpoint


mempunyai 9 orang anak. dalam pembelajaran sains. Sehingga
Teknik pengumpulan data yaitu digunakan dan meningkatkan minat belajar
dengan wawancara dan rating scale anak dalam proses pembelajaran.
(merupakan sebuah daftar yang Desain Produk Awal merupakan
menyajikan sejumlah sifat atau sikap langkah awal yang dilakukan dalam
sebagai butir-butir atau item). penelitian ini yaitu menentukan tema dan
subtema yang akan dikembangkan.
HASIL DAN PEMBAHASAN Selanjutnya, peneliti membuat jaring-jaring
pada Kompetensi Inti dan Kompotensi
Potensi masalah : masalah yang Dasar. Langkah berikutnya menentukan
ditemui diantaranya, kreativitas guru indikator dan tujuan pembelajaran sesuai
masih kurang berkembang karena dengan Kompetensi Dasar. Kemudian
penggunaan media pembelajaran yang merancang Rencana Pelaksanaan
statis sehingga pembelajaran jadi Pembelajaran Harian (RPPH) berdasarkan
monoton, belum tercapainya tuntutan indikator dan tujuan pada setiap muatan
undang-undang nomor 14 tahun 2005 pembelajaran. Sebelum memproduksi
tentang guru harus mampu media awal peneliti membuat skrip
mengoperasikan serta memanfaatkan produksi yang akan dijadikan acuan dalam
komputer dalam kegiatan pembelajaran membuat powerpoint yang terdiri dari 23
yang bisa mengoptimalkan kemampuan slide pada subtema buah-buahan yang
anak terutama kemampuan sains dilaksanakan dalam waktu 1 (satu) minggu
khususnya di PAUD IT Al-Khair Kabupaten yang mengacu pada RPPH yang telah
Seluma. dibuat sebelumnya. Adapun alur cerita
Terkait kendala- kendala yang skrip prosuksi dimulai dari pengenalan
dialami oleh guru adalah karena guru macam- macam buah- buahan dengan
masih kesulitan dalam membuat media disisipkan konten- konten menarik seperti
pembelajaran berbasis ICT tersebut dan gambar serta animasi- animasi yang
guru juga tidak memiliki waktu yang cukup menarik bagi anak- anak PAUD, kemudian
untuk membuat media. Guru merasa membuat parsel buah dan selanjutnya
bahwa bahan-bahan untuk membuat mengunjungi salah satu teman yang
media ICT seperti : pengalaman dalam sedang sakit dengan membawa parsel
mendesain media ICT masih kurang buah yang telah disusun tersebut. Media
mampu serta untuk memperoleh gambar, powerpoint tersebut dikemas dengan
animasi bergerak dan konten-konten animasi dan backgraund yang membuat
menarik sebagai pendukung media yang powerpoint menjadi menarik. Peneliti juga
dinamis sangatlah sulit. Apabila desain ICT membuat instrumen penilaian untuk
dibuat dengan kualitas yang biasa- biasa memvalidasi media yang dikembangkan.
saja/ kurang menarik maka anak- anak RPPH disusun secara sistematis
akan merasa jenuh dan bosan dengan dengan menggunakan pendekatan tematik
media ICT yg ditampilkan. Pembuatan dan saintifik. RPPH dibuat untuk lima kali
media pembelajaran guru juga belum pertemuan yaitu dari hari senin sampai
menemukan contoh media pembelajaran hari jum’at, sedangkan pada hari sabtu
berbasis ICT yang menarik sehingga anak- anak PAUD libur. Waktu efektif
peneliti memberikan sebuah contoh media belajar anak- anak PAUD yaitu dari pukul
pembelajaran yang menarik terkait 08.00 – 10.30 WIB setiap harinya, dibuat
pembuatan media pembelajaran berbasis secara terperinci namun sederhana

27
Ice Karlina, Nina Kurniah dan Mona Ardina
Jurnal Ilmiah Potensia, 2018, Vol. 3 (1), 24-35

sehingga mudah untuk dipahami dan berbentuk powerpoint, aspek yang dinilai
digunakan guru dalam kegiatan dari media pembelajaran berbasis ICT
pembelajaran. Setiap pembelajaran dibuat adalah 1) Aspek konten dan isi, 2) Aspek
sesuai langkah-langkah kegiatan tampilan, 3) Aspek penggunaan dan
pembelajaran dengan pendekatan saintifik penyajian, 4) Aspek Bahasa.
sehingga anak menjadi lebih aktif dan guru Hasil validasi dari ke empat aspek
hanya berperan sebagai fasilitator. oleh validator ahli yaitu tiga aspek media
RPPH dilengkapi dengan media ICT yang divalidasi tidak ada revisi atau
pembelajaran berbasis ICT dengan saran, dan satu aspek yaitu pada aspek
menggunakan powerpoint. Media tampilan terdapat beberapa komentar
pembelajaran berbasis ICT dapat dibuat berisi saran perbaikan pada tampilan
dan di desain semenarik mungkin sehingga gambar diperbesar dan diperjelas bentuk
dapat membuat anak untuk belajar dengan buah- buahan selanjutnya revisi tulisan
baik. Misalnya tulisan harus jelas sehingga penggunaan huruf kapital menjadi huruf
anak tidak keliru dalam belajar, gambar kecil, revisi animasi yang terlalu besar
yang menarik dan sesuai dengan materi disesuaikan, revisi warna tulisan kurang
yang diajarkan sehingga anak bisa kontras disesuaikan dengan warna yang
memahami materi dengan baik, video yang sesuai, revisi tulisan yang kecil agar
terkait dengan materi, materi yang dibahas diperbesar.
harus jelas, tata bahasa sesuai dengan Revisi tahap satu dilakukan
karakter anak sehingga anak dapat berdasarkan validasi ahli yang terdapat
mengerti dengan baik, slide show yang beberapa saran yang memerlukan revisi
menarik, backgraund yang menarik dan yaitu pada aspek tampilan yaitu item
tidak menutupi akan tulisan-tulisan yang kombinasi warna background dan tulisan
ada dalam powerpoint, serta kegiatan serasi, item ketepatan ukuran gambar, dan
untuk anak menarik. item keterbacaan teks, sebagai berikut :
Produk awal penelitian dalam Saran validator terhadap aspek tampilan
penelitian ini adalah sebuah Microsoft tentang penggunaan huruf kapital menjadi
powerpoint yang terdiri dari 22 slide huruf kecil yaitu pada slide nomor : 2, 3, 5,
dengan subtema buah- buahan dengan dan 13. selanjutnya saran dari validator
alur cerita pengenalan buah- buahan dan direvisi sesuai maksud dan tujuan yang
selanjutnya mengunjungi salah satu teman diarahkan. Saran validator terhadap aspek
yang sedang sakit. tampilan tentang penggunaan animasi
Validasi Ahli, diperlukan untuk terlalu besar pada slide powerpoint yang
memvalidasi produk. Produk yang ditampilkan yaitu pada slide nomor : 3, 5,
dihasilkan berupa pengembangan media 6, 8 dan 15. selanjutnya saran dari
pembelajaran berbasis ICT dengan validator direvisi sesuai maksud dan tujuan
menggunakan powerpoint kepada tiga yang diarahkan.
orang, dengan dua (2) orang ahli media Saran validator terhadap aspek
dan satu (1) orang guru kelas kelompok A tampilan tentang keterbacaan teks kurang
sebagai ahli konten. Validasi dilakukan jelas pada slide powerpoint yang
untuk mengetahui kualitas dan kelayakan ditampilkan yaitu pada slide nomor : 1.
produk yang telah dikembangkan oleh selanjutnya saran dari validator direvisi
peneliti. Produk divalidasi oleh ahli media sesuai maksud dan tujuan yang diarahkan.
pada tanggal 3 April 2017 dan validasi ahli Ujicoba kelompok kecil dilakukan
konten pada tanggal 7 April 2017, yaitu pada tanggal 13 April 2017 terhadap 1
instrument validasi media ICT yang (satu) orang guru PAUD dan produk

28
Ice Karlina, Nina Kurniah dan Mona Ardina
Jurnal Ilmiah Potensia, 2018, Vol. 3 (1), 24-35

diujicoba kepada 10 orang anak kelompok saran kemudian akan diujicobakan pada
A. Pada tahap ujicoba kelompok kecil ini kelompok yang lebih besar.
dilakukan untuk mengahasilkan produk Revisi tahap dua dilakukan
media pembelajaran berbasis ICT yang berdasarkan validasi ahli yang terdapat
lebih baik. Uji coba produk kelompok kecil beberapa saran yang memerlukan revisi
divalidasi oleh guru PAUD sebagai ahli media ICT yaitu pada aspek bahasa tentang
konten yang memvalidasi instrument ejaan tulisan pada slide 3, selanjutnya
media ICT yang berbentuk powerpoint dan dilakukan revisi ejaan menjadi satu persatu
instrument kemampuan sains, dengan dan tidak digabungkan per suku kata.
hasil validasi sebagai berikut: Validasi Kemudian revisi tahap dua
instrument media ICT yang berbentuk dilakukan pada instrument kemampuan
powerpoint. sains anak usia dini dengan saran revisi
Skor yang diperoleh 88, 63 pada slide nomor 4 dan 9 tentang ukuran
termasuk kategori sangat baik dengan dan bentuk buah- buahan. Selanjutnya
komentar bahwa instrument media ICT dilakukan revisi sesuai dari saran dan
dari aspek konten atau isi, aspek arahan validator yaitu memperbesar
penggunaan dan penyajian dan aspek ukuran tampilan gambar buah- buahan.
bahasa dalam media ICT yang ditampilkan Uji Coba Kelompok Besar
cukup baik dan layak digunakan dalam Media pembelajaran berbasis ICT
proses pembelajaran anak usia dini. Anak dilakukan tahap ujicoba kelompok besar
mudah memahami materi yang yaitu pada 2 (dua) orang guru kelas
disampaikan serta lebih tertarik dengan kelomok A yang masing-masing terdiri dari
media ICT yang menggunakan teks, 9 orang anak serta mendapatkan hasil
gambar dan background yang menarik. penilaian dari media pembelajaran
Revisi yang disarankan oleh berbasis ICT sebagai media pembelajaran.
validator ahli konten adalah pada aspek Ujicoba pada kelompok besar ini dilakukan
tampilan yaitu perbaikan ejaan tulisan pada tanggal 17 April 2017, dengan tahap
pada slide nomor 3. Berdasarkan saran dan ujicoba sebagai berikut, sebelum
masukan dari validator konten, akan pelaksanaan ujicoba kelompok besar,
direvisi sesuai saran kemudian akan peneliti perlu mempersiapkan kebutuhan
diujicobakan pada kelompok yang lebih pelaksanaan ujicoba diantaranya: media
besar. pembelajaran yang telah divalidasi,
Validasi instrument kemampuan membuat silabus atau rancangan program
sains, dilakukan dengan mengujicoba pembelajaran dengan media
media pembelajaran ICT yang berbentuk pembelajaran berbasis ICT diantaranya
powerpoint dengan jumlah skor 90, 38 RPPM dan RPPH sesuai dengan tema dan
termasuk kategori sangat baik, selanjutnya subtema, dan membuat skrip produksi
divalidasi oleh validator yaitu guru PAUD sesuai dengan revisi terhadap media ICT
sebagai ahli konten, hasil validasi berupa yang dikembangkan.
saran yaitu revisi pada aspek bahasa Pelaksanaan ujicoba media
tentang ejaan pada slide nomor 3. pembelajaran berbasis ICT dibagi menjadi
Saran revisi dari validator konten 2 bagian yaitu: ujicoba pada kelas islamic
yaitu perbesar gambar buah dan perjelas serta kelas language dengan jumlah anak
bentuk buah- buahan pada slide nomor 4 yang sama sebanyak 9 orang. Ujicoba
dan 9. Berdasarkan saran dan masukan pertama diawali dengan pelaksanaan uji
validator ahi konten, akan direvisi sesuai awal (pre test) menggunakan instrumen
kemampuan sains dengan kelas yang

29
Ice Karlina, Nina Kurniah dan Mona Ardina
Jurnal Ilmiah Potensia, 2018, Vol. 3 (1), 24-35

jumlahnya 9 anak tidak menggunakan “sangat baik”, anak mampu


media pembelajaran berbasis ICT. Setelah mengelompokan buah salak dan buah
itu dilakukan post test pada kelas islamic jeruk berdasarkan kulit dengan penilaian
dan language menggunakan media “sangat baik”. Indikator mengukur : anak
pembelajaran berbasis ICT sesuai dengan mampu mengukur besar dan kecil antara
RPPM dan RPPH serta meminta guru buah apel dan buah kelengkeng dengan
mengamati dan mengisi lembar rating penilaian “sangat baik”, dan anak mampu
scale yang telah dibuat oleh peneliti. mengukur tinggi dan rendah antara buah
Deskripsi media pembelajaran salak dan buah pir dengan penilaian
berbasis ICT dalam pembelajaran sains “sangat baik”.
pada anak usia dini terbagi menjadi 2 2. Ujicoba Kelompok Besar pada Media
bagian yaitu : Pembelajaran Berbasis ICT.
1. Deskripsi validator guru PAUD pada Aspek konten atau isi yaitu pada
ujicoba kelompok besar kemampuan indikator media memuat seluruh materi
sains. yang akan disampaikan dengan penilaian
Aspek penguasaan produk sains “sangat baik”, indikator media memuat
pada indikator menanyakan anak mampu teks, gambar, video yang mendukung
menanyakan warna buah apel dengan hasil materi pembelajaran dengan penilaian
penilaian “sangat baik”, selanjutnya anak “sangat baik”, indikator media memuat
mampu menanyakan rasa buah apel materi sesuai dengan indikator yang akan
dengan hasil penilaian “baik”. Indikator dicapai dengan penilaian “sangat baik”,
membuat pertanyaan anak mampu indikator media memuat materi yang
membuat pertanyaan tentang pengolahan mampu meningkatkan pemahaman anak
buah semangka dengan penilaian “baik”, dengan penilaian “sangat baik”, dan
dan anak mampu membuat pertanyaan indikator Media memfasilitasi anak untuk
tentang pengolahan buah apel dengan berkomunikasi dengan penilaian “baik”.
penilaian “sangat baik”. Aspek tampilan yaitu pada
Aspek penguasaan proses sains indikator desain backgraund mendukung
pada indikator membandingkan : anak seluruh konten dengan penilaian “sangat
mampu membandingkan besar dan kecil baik”, indikator kombinasi warna
buah apel dan buah kelengkeng dengan background dan tulisan serasi dengan
penilaian “sangat baik”. Dan anak mampu penilaian “sangat baik”, indikator Transisi
membandingkan banyak dan sedikit slide menarik dan tidak monoton dengan
tumpukan buah apel dengan buah salak penilaian “sangat baik”, indikator
dengan penilaian “sangat baik”. Indikator ketepatan ukuran gambar dengan
membedakan : anak mampu membedakan penilaian “sangat baik”, indikator kejelasan
buah apel dan buah salak berdasarkan kulit suara atau musik pada video dengan
dengan penilaian “sangat baik”, dan anak penilaian “sangat baik”, indikator
mampu membedakan buah pir dan buah Keterbacaan teks dengan penilaian “sangat
kelengkeng berdasarkan bentuk dengan baik”, indikator konten video mampu
penilaian “sangat baik”. Indikator menyampaikan materi dengan
mengelompokkan : anak mampu pembawaan menarik dengan penilaian
mengelompokkan buah apel dan jeruk “sangat baik”, indikator ketepatan
berdasarkan bentuk dengan penilaian penempatan teks dengan penilaian “sangat
“sangat baik”, anak mampu baik”, indikator media menarik perhatian
mengelompokkan buah pir dan buah apel anak dengan penilaian “sangat baik”.
berdasarkan warna dengan penilaian

30
Ice Karlina, Nina Kurniah dan Mona Ardina
Jurnal Ilmiah Potensia, 2018, Vol. 3 (1), 24-35

Aspek Penggunaan dan penyajian 1. Media Pembelajaran Berbasis ICT yang


yaitu pada indikator materi yang disajikan Berbentuk Powerpoint.
dengan jelas dengan penilaian “sangat Berdasarkan hasil penelitian media
baik”, indikator materi disajikan secara pembelajaran berbasis ICT dalam bentuk
berurutan dengan penilaian “sangat baik”, powerpoint yang telah divalidasi oleh 2
indikator media mudah dipakai atau (dua) orang pakar validasi media
digunakan dengan penilaian “sangat baik”, pembelajaran berbasis ICT dan 1 (satu)
dan indikator keberfungsian simbol tombol orang guru kelas pada PAUD tempat
dengan penilaian “sangat baik”. Aspek dilakukannya penelitian. Adapun aspek
bahasa yaitu pada indikator bahasa yang dinilai adalah : aspek konten atau isi,
bersifat komunikatif dan mudah aspek tampilan, aspek penggunaan dan
dimengerti dengan penilaian “baik”, penyajian dan aspek bahasa. Hasil
indikator kalimat yang digunakan mampu penelitian menunjukkan bahwa media
menjelaskan konten media dengan pembelajaran berbasis ICT berbentuk
penilaian “sangat baik”, indikator bahasa powerpoint yang dikembangkan dengan
dalam slide powerpoint mudah dimengerti kategori “sangat baik” dari ketiga pakar
dengan penilaian “sangat baik”, dan validasi.
indikator Menggunakan gaya bahasa anak Berdasarkan keempat aspek yang
dengan penilaian “sangat baik”. dinilai pada tahap validasi awal terdapat
Berdasarkan hasil tahapan validitasi revisi atau saran pada aspek tampilan yaitu
yang dilakukan tersebut baik dari : Penggunaan huruf kapital menjadi huruf
kemampuan sains pada anak dan media kecil pada slide nomor 2, 3,5, dan 13.
pembelajaran berbasis ICT diperoleh hasil Menurut validator ahli media penggunaan
dengan kategori sangat baik, hasil ini huruf kapital cenderung monoton dan
menunjukkan bahwa media layak kurang variatif sehingga lebih menarik dan
digunakan dalam proses pembelajaran mudah dipahami dengan menggunakan
pada anak usia dini. teks dengan huruf kecil. Sejalan dengan
Revisi Produk III pendapat Susilana dan Riyana (2009: 101),
Pada tahap revisi produk III (tiga) bahwa terdapat beberapa prosedur
tidak ada masukan ataupun saran dari pembuatan microsoft powerpoint yaitu
validator terhadap media pembelajaran diantaranya pada aspek identifikasi
berbasis ICT sehingga setelah ujicoba program, hal ini dimaksudkan untuk
kelompok besar dilakukan, peneliti tidak melihat kesesuaian antara program yang
melakukan revisi pada media dibuat dengan materi, sasaran (anak)
pembelajaran yang di ujicoba pada anak terutama latar belakang kemampuan, usia,
usia dini kelompok A. dan jenjang pendidikan. Perlu juga
Produk akhir penelitian ini adalah mengidentifikasi ketersediaan sumber
sebuah media pembelajaran berbasis ICT seperti gambar, video, teks dan animasi.
berupa microsoft powerpoint dalam Kemudian mengumpulkan bahan
pembelajaran sains anak usia dini yang pendukung sesuai dengan kebutuhan
digunakan guru sebagai media penunjang materi dan sasaran, seperti teks, gambar,
proses pembelajaran. animasi, suara. Materi untuk microsoft
Berdasarkan hasil penelitian yang powerpoint sebaiknya dikemas menjadi
dilakukan tersebut, maka dalam uraian pendek, pokok-pokok bahasan atau
pembahasan penelitian ini dibagi kedalam pointer.
dua kategori yang diuraikan sebagai Penggunaan animasi pada
berikut: background terlalu besar pada slide nomor

31
Ice Karlina, Nina Kurniah dan Mona Ardina
Jurnal Ilmiah Potensia, 2018, Vol. 3 (1), 24-35

3, 5, 6, 8, dan 15. Menurut validator ahli tujuan yang ingin dicapai pada setiap aspek
media penggunaan background pada slide yang digunakan dalam media yang disusun
powerpoint yang terlalu besar akan tersebut.
mengganggu perhatian anak terhadap Media pembelajaran merupakan
materi yang akan disampaikan, sebaiknya alat yang digunakan untuk menunjang
penggunaan background harus sesuai proses pembelajaran agar mudah, praktis
dengan materi yang akan disampaikan serta dapat mencapai tujuan pembelajaran
dalam presentasi yang ditampilkan. yang telah disusun sebelumnya. Media
Kemudian tentang keterbacaan teks pembelajaran disusun tentunya harus
kurang jelas/terlalu kecil pada slide nomor memuat materi sesuai dengan tujuan dan
1. Setelah mendapatkan arahan dan saran dikemas sedemikian rupa dalam bentuk
revisi tersebut, dilakukan revisi sesuai yang menarik dan mudah dipahami oleh
dengan petunjuk dan arahan dari pakar anak.
ahli media ICT. Sejalan dengan pendapat Media pembelajaran berbasis ICT
dari Daryanto (2010) bahwa media adalah alat yang digunakan untuk
microsoft powerpoint lebih menarik untuk mengolah, mentransfer dan memuat data
anak karena ada permainan warna, huruf atau informasi dari perangkat yang satu
dan animasi, dapat mempermudah guru dengan perangkat yang lainnya. Sehingga
dalam proses pembelajaran, kemudian proses dalam mengkomunikasikan setiap
dapat diperbanyak sesuai dengan data atau informasi mudah untuk dipahami
kebutuhan, dan mudah dibawa kemana- oleh anak. Dalam penelitian ini media ICT
mana/praktis, serta dapat berupa pesan yang dikembangkan yaitu dalam bentuk
informasi visual sehingga lebih mudah microsoft powerpoint yang berisi teks,
dipahami oleh anak. gambar, video, dan animasi.
Setelah dilakukan revisi sesuai Sesuai dengan pendapat Sadiman
dengan petunjuk pakar ahli media ICT, (2014), bahwa media pembelajaran adalah
media pembelajaran diujicoba pada segala sesuatu yang dapat digunakan
kelompok kecil dan divalidasi oleh guru untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke
PAUD tempat penelitian dilakukan dengan penerima pesan. Dalam hal ini adalah
hasil skor sangat baik. Dengan saran revisi proses menarik pikiran, perasaan,
pada aspek bahasa yaitu pada ejaan tulisan perhatian, dan minat serta perhatian anak
direvisi menjadi satu persatu yaitu pada sehingga proses belajar dapat berjalan
slide nomor 3. dengan baik. Selanjutnya sesuai dengan
Tahapan selanjutnya yaitu pendapat dari Arsyad (2015), bahwa media
pengujian produk pada ujicoba kelompok pembelajaran merupakan segala sesuatu
besar, dari hasil penelitian diperoleh skor yang digunakan untuk menyalurkan pesan
penilaian “sangat baik” dan tidak terdapat serta dapat merangsang pikiran, perasaan,
revisi/saran dari validator terhadap media perhatian, dan kemauan anak sehingga
pembelajaran berbasis ICT berbentuk dapat mendorong terjadinya proses
powerpoint yang dikembangkan untuk belajar. Kemudian ditegaskan bahwa
mendukung pembelajaran pada anak usia media pembelajaran adalah manusia,
dini. materi, atau kejadian yang membangun
Hasil penelitian tersebut dilakukan kondisi sehingga membuat anak mampu
dalam tahap- tahapan untuk menguji memperoleh pengetahuan, keterampilan
produk media pembelajaran berbasis ICT atau sikap.
pada anak usia dini, dengan tujuan agar Berdasarkan pendapat tersebut
produk yang disusun dapat sesuai dengan dapat disimpulkan bahwa media

32
Ice Karlina, Nina Kurniah dan Mona Ardina
Jurnal Ilmiah Potensia, 2018, Vol. 3 (1), 24-35

pembelajaran adalah segala sesuatu yang melihat dan membedakan macam- macam
dapat digunakan dan mengandung pesan isi dari produk yang ditampilkan.
sehingga bermanfaat dalam Hasil penelitian menunjukkan
pembelajaran serta interaksi antara bahwa kemampuan sains anak usia dini
guru dan anak. yaitu tentang kemampuan perkembangan
Hasil penelitian menunjukkan anak terutama kognitifnya sangat baik.
bahwa media pembelajaran berbasis ICT Hasil ini juga memperjelas bahwa metode
yang disusun dengan kategori sangat baik, pembelajaran berbasis media ICT yang
hasil ini menunjukkan bahwa media berbentuk powerpoint baik digunakan
pembelajaran tersebut baik dan layak pada proses pembelajaran anak usia dini,
digunakan dalam menunjang proses dan merupakan salah satu faktor untuk
pembelajaran pada anak usia dini. meningkatkan kemampuan sains pada
2. Kemampuan Sains pada Anak Usia anak usia dini.
Dini. Sejalan dengan pendapat Nugraha
Berdasarkan hasil penelitian yang (2005), bahwa mengajarkan sains kepada
dilakukan terhadap kemampuan sains anak sangat perlu karena anak sejak dini
pada anak usia dini yang dilakukan perlu mendapat pengenalan apa yang
sebanyak 2 tahap yaitu pada ujicoba terjadi disekitarnya sehingga anak mampu
kelompok kecil dan ujicoba pada kelompok memahami informasi yang ada di
besar dengan hasil pengujian yang lingkungannya. Dengan adanya
dilakukan validasi oleh guru PAUD, hasil pembelajaran sains anak bisa
penelitian pada ujicoba kelompok kecil bereksplorasi, dan dapat meningkatkan
menunjukkan bahwa validator kemampuan perkembangan anak
memberikan skor “sangat baik”, dengan terutama kognitifnya, mengajarkan sains
revisi dari validator konten yaitu perbesar untuk anak usia dini tidak perlu mengkaji
gambar buah dan perjelas bentuk buah- sampai dalam, cukup secara sederhana
buahan pada slide nomor 4 dan 9, saja, dengan mengenalkan sains untuk
berdasarkan saran dan masukan direvisi anak usia dini guru hendaknya
sesuai saran yang diarahkan. menciptakan pembelajaran yang mengacu
Setelah dilakukan revisi sesuai pada pemecahan masalah yang dihadapi
arahan dari validator konten, dilakukan anak dalam kehidupan sehari-hari karena
ujicoba pada kelompok besar dengan hasil anak punya minat dan rasa ingin tahu yang
penelitian menunjukkan bahwa skor dari tinggi.
validator konten ‘sangat baik”, ujicoba Penyusunan media pembelajaran
kemampuan sains dari aspek penguasaan berbasis ICT dengan sub tema buah-
produk pada anak usia dini dengan skor buahan yang dikembangkan oleh penulis
sangat baik dan ujicoba kemampuan sains sangat baik dan layak digunakan untuk
dari aspek penguasaan proses sains pada proses pembelajaran pada anak usia dini
anak usia dini sangat baik. Ujicoba pada sesuai dengan toeri yang memfokuskan
kelompok besar kemampuan sains pada bahwa ruang lingkup sains diantaranya
anak usia dini tidak terdapat revisi atau bumi dan jagat raya (ilmu bumi), ilmu-ilmu
saran dari validator konten yaitu guru hayati (biologi), bidang kajian fisika-kimia,
PAUD, media sudah baik digunakan dalam penguasaan produk sains, penguasaan
mendukung proses pembelajaran pada proses sains, dan penguasaan sikap sains.
anak usia dini, aspek- aspek yang Dalam penelitian ini peneliti lebih
dikembangkan dalam media sudah sangat difokuskan pada ruang ligkup ilmu-ilmu
menarik dan anak- anak dapat dengan jelas hayati (biologi) tentang tumbuh-

33
Ice Karlina, Nina Kurniah dan Mona Ardina
Jurnal Ilmiah Potensia, 2018, Vol. 3 (1), 24-35

tumbuhan, yang dikembangkan dengan yang dibuat dalam media dimunculkan per
media berbasis ICT yang berbentuk huruf karena pada anak-anak kelas awal
micrososft powerpoint pada subtema belajar membaca lebih mudah dilakukan
buah-buahan. Sejalan dengan pendapat dengan mengeja per huruf, dan warna
Nugraha (2005), bahwa ruang lingkup tulisan, ukuran tulisan harus diperbesar
program pengembangan pembelajaran dengan warna yang cerah sehingga tidak
sains apabila ditinjau dari bidang menyulitkan anak untuk membaca teks
pengembangan atau kemampuan yang yang disajikan. Sedangkan uji coba
harus dicapai, maka terdapat tiga dimensi kelompok besar tidak terdapar saran
yang semestinya dikembangkan bagi anak perbaikan sehingga dihasilkan produk yang
usia dini yaitu meliputi kemampuan terkait layak digunakan guru dalam pembelajaran
dengan penguasaan produk sains, sains untuk anak usia dini.
penguasaan proses sains dan penguasaan
sikap-sikap sains. Saran

PENUTUP Bagi Guru PAUD IT Al-Khair


Simpulan Kabupaten Seluma. Guru harus belajar
bagaimana cara mengembangkan media
Media dikembangakn berdasarkan untuk memudahkan guru dalam proses
langkah penelitian pengembangan Borg pembelajaran. Bagi Peneliti Selanjutnya,
dan Gall, yang diawali dengan menganalisis pengembangan media pembelajaran
potensi dan masalah yang ditemukan, berbasis ICT dalam pembelajaran sains
serta mengumpulkan data yang sesuai pada anak usia dini perlu dikembangkan
dengan materi, kelompok anak dan kondisi lagi kedepannya dengan pemilihan
yang ada. Selanjutnya mendesain produk variable-variable penelitian lain yang lebih
awal, dengan tiga tahapan, pertama tahap komplek, sehingga dapat menghasilkan
pra produksi meliputi identifikasi program produk ICT yang lebih baik sebagai contoh
media, sesuai tema/subtema, serta media yang digunakan guru untuk
analisis materi yang akan disajikan, menunjang proses pembelajaran.
karakteristik anak, kebutuhan, dan
keadaan lingkungan sekitar anak. DAFTAR PUSTAKA
Kemudian membuat rancangan media Anitah, Sri. 2009. Media Pembelajaran.
yang berbentuk story board. Surakarta: Panitia Sertifikasi Guru
Kedua tahap produksi, untuk Rayon13 FKIP UNS Surakarta.
sampai kebentuk media yang efektif ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan Arsyad, Azhar. 2013. Media pembelajaran.
Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.
seperti teks yang dikenalkan kepada anak
diawali dengan huruf kecil bukan huruf Daryanto . 2010. Belajar Komputer Visual
kapital, kemudian gambar yang disisipkan Basic. Yogyakarta: Gava Media.
tidak terlalu banyak dan animasi yang Depdiknas. 2005. Undang-Undang RI
terlalu besar dapat mengganggu fokus dan Nomor 14 Tahun 2005. Tentang
konsentrasi anak terhadap materi yang Guru dan Dosen.
ditampilkan. Selain itu pemilihan video
Djumanta, Wahyudin. 2005. Mari
disesuaikan dengan materi dan tujuan Memahami Konsep IPA. Bandung:
media. Ketiga tahap pasca produksi Grafindo Media Pratama.
dengan ujicoba dan revisi. Hasil uji coba
kelompok kecil sudah termasuk kategori
sangat baik dengan perbaikan ejaan tulisan
34
Ice Karlina, Nina Kurniah dan Mona Ardina
Jurnal Ilmiah Potensia, 2018, Vol. 3 (1), 24-35

Putra, Sitiatava. Rizama. 2013. Desain


Belajar Mengajar Kreatif Berbasis
Sains.
Jogjakarta: DIVA Press.
Sugiyono. 2014. Penelitian dan
Pengembangan Research and
Development (R&D). Bandung:
ALFABETA.
Sutopo, Ariesto. Hadi. 2012. Teknologi
Informasi dan komunikasi dalam
Pendidikan. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Suyanto, Slamet. 2005. Dasar-dasar
Pendidikan Anak Usia Dini.
Yogyakarta: Hikayat Publishing.

35
Ice Karlina, Nina Kurniah dan Mona Ardina

You might also like