Professional Documents
Culture Documents
KONSEP MEDIS
A. Definisi
Hernia merupakan prostitusi atau penonjolan isi rongga
melalui defek atau bagian lemah dari dinding rongga
bersangkutan. Pada hernia abdomen, isi peryt menooonjol
melalui defek atau bagian lemah dari lapisan muskulo-
aponeurotik dinding perut. Hernia teridiri atas cincin, kantong
dan isi hernia. Berdasarkan letaknya hernia dibagi (Nurarif &
Hardhi, 2015)
Hernia ingunalis literalis (indirek) adalah yang melalui
anulus inguinalis internus yang terletak disebalah lateral vasa
epigastrika inferior, menyusuri kanalis inguinalis internis dan
keluar ke rongga perut melalui anulus inguinalis eksternus.
(Mansjoer Arif,dkk. 2007)
B. Etiologi
Hernia dapat disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya
adalah sebagai berikut (Nurarif & Hardhi, 2015) :
1. Congenital
2. Obesitas
3. Ibu hamil
4. Mengejan
5. Pengangkatan beban berat
C. Klasifikasi
Berdasarkan letaknya hernia dibedakan menjadi (Nurarif &
Hardhi, 2015):
1. Hernia hiatal adalah kondisi dimana kerongkongan (pipa
tenggorokan) turun, melewati diafragma melalui celah yang
disebut hiatus sehingga sebagian perut menonjol kedada
(toraks).
2. Hernia epigastrik, terjadi diantara pusar dan bagian bawah
tulang rusuk digaris tengah perut. Hernia ini biasantya
terdiri dari jaringan lemak dan jarang yang berisi usus.
Terbentuk di dinding perut yang relatif lemah hernia ini
sering menimbulkan rasa sakit dan tidak dapat di dorong
kembali ke perut ketika pertama kali ditemukan.
3. Hernia umbilikal berkembang didalam dan di sekitar
umbilikus (pusar) yang disebabkan bukaan pada dinding
perut yang biasanya menutup sebelum kelahiran, tidak
menutup sepenuhnya.
4. Hernia inguinalis adalah hernia yang paling umum terjadi
dan muncul sebagai tonjolan diselangkanganatau skrotum.
Hernia inguinalis terjadi ketika dinding abdomen
berkembang sehingga usus menerobos kebawah melalui
celah.
5. Hernia femoralis muncul sebagai tonjolan di pangkal paha.
Tipe ini lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria.
6. Hernia insisional dapat terjadi melalui luka pasca operasi
perut. Hernia ini muncul sebagai tonjolan disekitar pusar
yang terjadi ketika otot sekitar pusar tidak menutup
sepenuhnya.
7. Hernia nukleus pulposi (NHP) adalah hernia yang
melibatkan tulang belakang. Diantara setiap tulang belakang
ada diskus invertebralis yang menyerap gocangan cakram
dan meningkatkan elastisitas dan mobilitas tulang belakang.
Karena aktivitas dan usia, terjadi herniasi diskus
intervertebralis yang menyebabkan saraf terjepit (sciatica).
NHP umumnya terjadi dipunggung bawah pada tiga
vertebra lumbar bawah.
Berdasarkan terjadinya dibagi menjadi :
1. Hernia bawaan atau kongenital
2. Hernia dapatan atau akuisita (didapat)
Menurut sifatnya, hernia dibedakan menjadi :
1. Hernia reponible/reducible
2. Hernia ireponible
3. Hernia strangulata/ inkarserata (terperangkap)
D. Manifestasi Klinis
Beberapa manifestasi klinis hernia yaitu (Nurarif & Hardhi,
2015) :
1. Berupa benjolan keluar masuk/keras dan yang tersering
tampak benjolan di lipat paha
2. Adanya rasa nyeri pada daerah benjolan bila isinya
terjepit disertai perasaaan mual
3. Terdapat gejala mual dan muntah atau distensi bila telah
ada komplikasi
4. Bila terjadi hernia inguinalis stragulata perasaan sakit
akan bertambah hebat serta kulit diatasnya menjadi
merah dan panas
5. Hernia femoralis kecil mungkin berisi dinding kandung
kemih sehingga menimbulkan gejala sakit saat kemih
(disuria) disertai hematuria (kencing darah) disamping
benjolan dibawah paha
6. Hernia diafragmatika menimbulkan perasaan sakit
didaerah perut disertai sesak nafas
7. Bila pasien mengejan atau batuk maka benjolan hernia
akan bertambah besar
E. Komplikasi
1. Terjadi perlengketan antara isi hernia dengan dinding
kantong hernia sehingga isi hernia tidak dapat
dimasukkan kembali (hernia inguinalis ireponibilis). Usu
besar lebih sering menyebabkan ireponibilis daripada
usus halus.
2. Terjadi penekanan terhadap cincin hernia akibat makin
banyaknya usus yang masuk. Keadaan ini meyebabkan
gangguan aliran isi usus di ikuti dengan gangguan
vaskular (proses strangualasi), keadaan ini di sebut hernia
inguinalis strangulata. (Mansjoer Arif,dkk. 2007)
F. Pemeriksaan Penunjang
1. Sinar X abdomen menunjukkan abnormalnya kadar gas
dalam usus / obstruksi usus
2. Hitung darah lengkap dan serum elektrolit dapat
menunjukkan hemokonsentrasi (peningkatan hematokrit),
peningkatan sel darah putih dan ketidakseimbangan
elektrolit. (Nurarif & Hardhi, 2015)
G. Penatalaksanaan Farmakologi
Penanganan hernia ada dua macam (Nurarif & Hardhi, 2015) :
1. Konservatif (Townsend CM), Terdiri atas :
a. Reposisi
b. Suntukan
c. Sabuk hernia
2. Operatif , dilakukan dalam 3 tahap :
a. Herinotomy
b. Hernioraphy
c. Hernioplasty
Operasi hernia pada anak dilakukan tanpa
hernioplasty, dibagi menjadi dua yaitu :
1) Anak yang berumur kurang dari satu tahun
menggunakan technik Michele Benz
2) Anak yang berumur lebih dari satu tahun
menggunakan tekhnik POTT.
Pathway (Nurarif & Hardhi, 2015)
Hernia
Hernia Inguinalis
Kantung hernia
memasuki kantong celah
inguinal
Dinding posterior canalis Benjolan pada region
inguinal yang lemah inguinal
Insisi bedah
Mual
Resti pendarahan /
Resti infeksi
Intake makanan inadekuat
ketidakseimbangan nutrisi
Nyeri kurang dari kebutuhan tubuh
BAB II
KONSEP KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a. Aktivitas / istirahat
Gejala : riwayat pekerjaan yang perlu mengangkat berat,
duduk mengemudi dan waktu lama. Membutuhkan papan
atau matras yang keras saat tidur , penurunan rentang gerak
dan ekstermitas pada salah satu bagian tubuh, tidak mampu
melakukan aktivitas yang biasanya dilakukan
Tanda : atropi otot pada bagian tubuh yang terkena
gangguan dalam berjalan
b. Eliminasi
Gejala : konstipasi dan adanya inkontinensial / retensi urin
c. Integritas ego
Gejala : ketakutan akan timbulnya paralisis, ansietas,
masalah pekerjaan, finansial atau keluarga
Tanda : tampak cemas, depresi dan menghindar dari
keluarga
d. Neurosensori
Gejala : kesemutan, kekakuan, kelemahan dari tangan/kaki
Tanda : penurunan reflex tendon dalam, kelemahan otot,
hipotoria, nyeri tekan dan penurunan persepsi nyeri
e. Makanan / cairan
Gejala : kehilangan nafsu makan, tidak dapat mencerna
Tanda : membran mukosa kering, turgor kulit buruk,
kering/kulit bersisik.
f. Pernapasan
Gejala : infeksi, kondisi yang kronis/batuk, merokok
g. Kenyamanan
Gejala : nyeri seperti tertusuk pisau yang semakin
memburuk dengan adanya batuk, bersin, defekasi, nyeri
yang tiada hentinya, nyeri yang menjalar kekaki, bokong,
bahu/lengan kaku pada leher
Tanda : perubahan cara berjalan dengan terpincang-
pincang, nyeri palpasi
h. Penyuluhan / pembelajaran
Gejala : penggunaaan obat analgesik, antiinflamasi, obat
yang dijual bebas atau obat-obatan rekreasional,
penggunaan alkohol
i. Pemeriksaan penunjang
1) Sinar X abdomen menunjukkan abnormalnya kadar
gas dalam usus / obstruksi usus
2) Hitung darah lengkap dan serum elektrolit dapat
menunjukkan hemokonsentrasi (peningkatan Ht)
peningkatan leukosit dan ketidakseimbangan
elektrolit.
2. Diagnosa
a. Nyeri
b. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
c. Resti pendarahan / Resti infeksi
3. Intervensi