You are on page 1of 5

OKSITOSIN, KEBIDANAN, VOL. 1, NO.

1, FEBRUARI 2014: 13 - 17

LAMA KALA I FASE AKTIF IBU BERSALIN YANG


MENGKONSUMSI ASUPAN SARI KURMA DAN AIR GULA
DURATION OF FIRST STAGE ACTIVE PHASE OF MOTHER
MATERNITY WHO CONSUME PALMEXTRACT AND SUGAR
WATER

Ismaya Dwi Jayanti


Akademi Kebidanan Ibrahimy Sukorejo Situbondo
Email: mhc_m4ya@yahoo.com

ABSTRAK

Kala I fase aktif berlangsung selama enam jam. Sebagian besar masalah pada kala I ini adalah
partus lama yang merupakan indikasi dilakukannya persalinan tindakan. Hal ini disebabkan oleh beberapa
faktor diantaranya gangguan kontraksi yang tidak adekuat, asupan nutrisi, disproporsi kepala panggul dan
kelainan letak. Penelitian ini bertujuan mengetahui adanya perbedaan lama kala I fase aktif ibu bersalin
primigravida antara yang diberi asupan sari kurma dengan air gula. Desain penelitian ini menggunakan
analitik komparasi. Sampel yang digunakan adalah sebanyak 20 responden yang memenuhi kriteria
inklusi. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Dari 20 responden, 10 responden di
beri asupan sari kurma dan 10 responden lainnyadiberi asupan air gula. Analisa data yang digunakan
adalah Mann Withney U Test. Hasil penelitian didapatkan tidak adanya perbedaan lama kala I fase aktif
ibu bersalin primigravida antara yang diberi asupan sari kurma dengan air gula.

Kata kunci : Kala I Fase Aktif, Asupan Sari Kurma dan Air Gula

ABSTRACK

The first stage active phase be heldsix hour. The most problem in this first stage is duration of
partus (delivery) what constitute indication of child birth step. This problem caused by inpaied
contraction, nutrition, disproportion of pelvic, and abnormality position. The purpose of this research is
discover the difference duration of first stage active phase of primigravida women who were given palm
extract and sugar water. Design of this research were using comparison analysis. Samples was using 20
inpartu women who fulfilled inclusion criteria. Sampling technique was using purposive sampling. There
are 10 respondents were given palmextract and 10 others were given sugar water from 20 respondents.
Statistical analysis were using Mann-Whitney U Test. The result for this research showed there are not
difference of first stage active phase on primigravida women who were given extract of palm and sugar
water.

Keyword: First stage of Active Phase, Palm Extract and Sugar Water

PENDAHULUAN menyebutkan bahwa Angka Kematian Ibu


Partus lama merupakan indikasi (AKI) di Indonesia sebesar 228 per
yang paling utama untuk melakukan 100.000 kelahiran hidup. Angka tersebut
persalinan dengan tindakan. Hal ini sering masih jauh dari target RPJMN tahun 2014
disebabkan oleh gangguan kontraksi yang sebesar 118 per 100.000 kelahiran hidup
tidak adekuat saat persalinan kala I, dan target MDG’s sebesar 102 per
asupan nutrisi, serta disproposi kepala 100.000 kelahiran hidup tahun 2015.
panggul dan kelainan letak (Komalasari, Berdasarkan Laporan Kematian Ibu (LKI)
2004).Data Survey Demografi dan Kabupaten/Kota se Jawa Timur tahun
Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007 2010, Angka Kematian Ibu (AKI) di Jawa

13
14 OKSITOSIN, KEBIDANAN, VOL. 1, NO. 1, FEBRUARI 2014: 13 - 17

Timur sebesar 101,4 per 100.000 minuman yang mudah dicerna dan sesuai
kelahiran hidup. Bila dibandingkan dengan kebutuhan energi ibu bersalin.
dengan target sebesar 125 per 100.000 Dokter Muhammad An-Nasimi
kelahiran hidup, maka kondisi tersebut dalam kitab Ath-Thibb An-Nabawy Wal
menunjukkan keberhasilan Provinsi Jawa Ilmil, mengemukakan hikmah dari Surah
Timur dalam menekan kematian ibu Maryam ayat 23 - 25 dalam Al Quran
namun yang harus diwaspadai adalah secara kedokteran yaitu perempuan hamil
kondisi tersebut belum dapat yangakan melahirkan sangat
menggambarkan kondisi sebenarnya membutuhkan makanan dan minuman
dilapangan karena kematian ibu sebagian yang kaya akan unsur gula. Hal ini karena
besar dilaporkan hanya dari yankesdas banyaknya kontraksi otot-otot rahim
sedangkan rumah sakit relatif masih ketika akan mengeluarkan bayi, terlebih
kecil (Depkes, 2011). hal tersebut membutuhkan waktu yang
Power adalah salah satu faktor lama. Kandungan gula dan vitamin B1
yang mendukung proses persalinan yang sangat membantu untuk mengontrol laju
terjadi dari kontraksi uterus dan tenaga gerak rahim dan menambah masa sistole
meneran ibu yang mendorong janin jantung. Kedua unsur tersebut banyak
keluar. His yang adekuat menimbulkan terkandung dalam kurma, kandungan gula
perubahan pendataran dan pembukaan dalam kurma sangat mudah dicerna
serviks serta menimbulkan rasa nyeri dengan cepat oleh tubuh. Oleh karena itu,
pada ibu (Komalasari, 2004). Selama kurma sangat dianjurkan untuk
persalinan, metabolisme karbohidrat dikonsumsi oleh perempuan yang sedang
aerob maupun anaerob akan meningkat hamil sampai nifasnya (Cahyo, 2011).
secara terus menerus. Kenaikan ini Kurma secara spesial disebutkan
sebagian besar disebabkan oleh dalam Al Quran sebagai makanan yang
kecemasan dan kegiatan otot tubuh. Hal baik untuk dikonsumsi. Kurma disebut
ini tercermin dengan adanya kenaikan sebagi buah terbaik yang pernah ada dan
suhu tubuh, denyut jantung, pernafasan, menjadi salah satu makanan sehat serta
kardiak output dan kehilangan cairan. menjaga kesehatan para nabi terdahulu
Peningkatan kardiak output serta (Cahyo, 2011). Sejak saat itu buah kurma
kehilangan cairan akan mempengaruhi dipercaya sebagai makanan terbaik dan
fungsi renal, sehingga diperlukan obat yang sangat mujarab terutama bagi
perhatian dan tindakan untuk mencegah ibu hamil hingga melahirkan karena di
terjadinya dehidrasi (Rohani, Saswita dan padang pasir tidak terdapat sumber energi
Marisah, 2011). selain kurma. Jika terdapat buah yang
Asupan oral makanan dan lebih baik dari kurma maka Allah akan
minuman sangat dibutuhkan oleh ibu memerintahkan untuk mencari buah atau
bersalin untuk tenaga, menghindari makanan yang lain (Siregar, 2012).
kelelahan yang berakibat dehidrasi, serta Fenomena dalam pemberian asuhan
menjamin kesejahteraan ibu dan janin. kebidanan ibu bersalin pada umumnya
Selain itu, asupan nutrisi menjadikan memberikan asupan nutrisi cair berupa air
kontraksi dan seluruh proses melahirkan gula dan sumber energi lain. Hal ini
lebih efisien (Soegeng, 2004). Menurut berbeda dengan zaman para rasul
Fraser (2007) terjadi pergeseran asuhan terdahulu untuk itu peneliti berkeinginan
dari tidak boleh memberikan makanan untuk membandingkan keefektifan
dan minuman pada ibu selama persalinan, pemberian asupan nutrisi berupa air gula
berubah menjadi diberikan makanan dan dengan sari kurma.
OKSITOSIN, KEBIDANAN, VOL. 1, NO. 1, FEBRUARI 2014: 13 - 17 15

gula, kemudian dilakukan pengamatan


serta observasi untuk mengetahui lama
METODE PENELITIAN kala I fase aktif. Analisis data yang
Desain penelitian ini adalah digunakan adalah mann whithney U test.
penelitian komparasi (Hidayat, 2007).
Lokasi penelitian ini di Kecamatan HASIL DAN PEMBAHASAN
Asembagus Kabupaten Situbondo dan Kala I fase aktif yaitu saat ketika
dilakukan tahun 2013. Populasi dalam serviks mengalami dilatasi yang lebih
penelitian ini adalah 20 ibu bersalin pada cepat. Power (kontraksi his) merupakan
bulan maret tahun 2013 yang memenuhi salah satu faktor yang berpengaruh dalam
kriteria inklusi di Wilayah Puskesmas proses persalinan kala I. Asupan nutrisi
Asembagus. Variabel independen dalam yang adekuat dapat memperkuat kontraksi
penelitian ini adalah pemberian asupan uterus sehingga dalam asuhan persalinan
sari kurma dan pemberian asupan air gula, hal ini harus diperhatikan. Sari kurma
sedangkan variabel dependen yaitu lama merupakan salah satu bentuk nutrisi yang
kala I fase aktif ibu bersalin dapat membantu mempercepat
primigravida.Cara pengumpulan data pembukaan serviks. Kandungan glukosa
dalam penelitian ini yaitu menyeleksi yang tinggi memicu kontraksi uterus yang
calon responden dengan berpedoman pada kuat.
kriteria inklusi dan ekslusi. Responden Hasil analisa data yang diperoleh
dibagi menjadi dua kelompok sampel distribusi frekuensilama kala I fase aktif
terdiri dari 10 orang sebagai kelompok ibu bersalin yang diberikan sari kurma
yang mengkonsumi sari kurma dan 10 sebagaimana dalam tabel 1.
orang kelompok yang mengkonsumsi air

Tabel 1. Distribusi Frekuensi lama kala I fase aktif ibu bersalin yang diberikan sari
kurma di Kecamatan Asembagus Kabupaten Situbondo Tahun 2013
Lama Kala I Fase Aktif Ibu Bersalin
Jumlah
Lambat Sedang Cepat
N F N F N F N F
Sari Kurma 1 10% 2 20% 7 70% 10 100%
Berdasarkan tabel 1 didapatkan cepat.Dan distribusilama kala I fase aktif
hasil 7 dari 10 sampel atau 70% yang ibu bersalin yang diberi air gula
diberikan asupan sari kurma lama kala I sebagaimana dalam tabel 2 berikut.
fase aktif ibu bersalin dalam kategori

Tabel 2. Distribusi Frekuensi lama kala I fase aktif ibu bersalin yang diberikan air gula
di Kecamatan Asembagus Kabupaten Situbondo Tahun 2013
Lama Kala I Fase Aktif Ibu Bersalin
Jumlah
Lambat Sedang Cepat
N F N F N F N F
Air Gula - - 3 30% 7 70% 10 100%

Berdasarkan tabel 2 diperoleh diberi air gula memiliki lama kala I fase
bahwa 7 dari 10 atau 70% sampel yang aktif dalam kategori cepat.
16 OKSITOSIN, KEBIDANAN, VOL. 1, NO. 1, FEBRUARI 2014: 13 - 17

Berdasarkan hasil uji statistik suhu tubuh, denyut jantung, pernafasan,


Mann withney U test didapatkan nilai p = kardiak output dan kehilangan cairan.
0,888 (p > 0,05), yang artinya tidak ada Peningkatan kardiak output serta
perbedaan lama kala I fase aktif ibu kehilangan cairan akan mempengaruhi
bersalin primigravida antara yang diberi fungsi renal, sehingga diperlukan
asupan sari kurma dengan air gula. perhatian dan tindakan untuk mencegah
Kandungan glukosa yang tinggi terjadinya dehidrasi (Rohani, Saswita dan
dalam sari kurma dapat mencukupi Marisah, 2011).
kebutuhan nutrisi pada ibu saat Asupan oral makanan dan
persalinan, sehingga dapat memicu minuman sangat dibutuhkan oleh ibu
terjadinya kontraksi uterus secara bersalin untuk tenaga, menghindari
adekuat. Sedangkan pada responden yang kelelahan yang berakibat dehidrasi, serta
mengalami keterlambatan pembukaan menjamin kesejahteraan ibu dan janin.
serviks, hal ini dikarenakan ibu Selain itu, asupan nutrisi menjadikan
mengalami ketakutan ketika menghadapi kontraksi dan seluruh proses melahirkan
persalinan sehingga dapat mengganggu lebih efisien (Soegeng, 2004). Kandungan
pada sistem metabolisme penyerapan glukosa pada sari kurma dan air gula
glukosa pada sari kurma. Sedangkan dapat memicu terjadinya kontraksi uterus
nutrisi dibutuhkan ibu selama proses sehingga membantu proses persalinan.
persalinan adalah energi yang terkandung Sari kurma merupakan salah satu
dalam karbohidrat serta makanan rendah substansi makanan cair penuh yang
lemak. Kontraksi hebat otot uterus selama memiliki kandungan glukosa tinggi.
persalinan membutuhkan suplai glukosa Glukosa dibutuhkan secara terus menerus
secara kontinu. Jika hal ini tidak diperoleh sebagai sumber energi, dan merupakan
dari diet, tubuh akan mulai melakukan satu-satunya bahan bakar yang memasok
metabolisme cadangan protein dan lemak energi bagi otot rangka pada keadaan
yang ada dalam rangka memenuhi anaerob. Sari kurma adalah makanan
kebutuhan glukosa (gluconeogenesis). yang kaya akan nutrisi, kandungan gula
Fenomena dalam pemberian asuhan dalam kurma sangat mudah dicerna
kebidanan ibu bersalin pada umumnya dengan cepat oleh tubuh. Oleh karena itu,
memberikan asupan nutrisi cair berupa air kurma sangat dianjurkan untuk
gula dan sumber energi lain. dikonsumsi oleh perempuan yang sedang
Pemberian air gula sangat hamil sampai nifasnya. Pada penelitian ini
berpengaruh terhadap proses persalinan di dapatkan satu responden yang
dikarenakan kebutuhan energi ibu dapat mengalami keterlambatan dalam
tercukupi yang dapat memicu pada pembukaan serviks. Hal ini dikarenakan
kontraksi uterus. Tingginya kandungan responden mengalami kecemasan dalam
glukosa dalam air gula terlihat sangat menghadapi persalinan sehingga
berpengaruh terhadap proses persalinan. mempengaruhi kerja otak untuk
Rangsangan kontraksi uterus sebagian menyampaikan impuls pada sistem tubuh.
besar jaringan tubuh memerlukan Sedangkan kandungan glukosa
kebutuhan minimal terhadap glukosa. yang tinggi pada air gula dapat
Selama persalinan, metabolisme mempercepat proses pembukaan serviks,
karbohidrat aerob maupun anaerob akan sehingga proses persalinan dapat lebih
meningkat secara terus menerus. mudah.Dalam penelitian ini air gula juga
Kenaikan ini sebagian besar disebabkan cukup efektif dalam proses percepatan
oleh kecemasan dan kegiatan otot tubuh. kala I. Bahkan terdapat tiga responden
Hal ini tercermin dengan adanya kenaikan yang diberi air gula memiliki kecepatan
OKSITOSIN, KEBIDANAN, VOL. 1, NO. 1, FEBRUARI 2014: 13 - 17 17

yang sama dengan dua responden yang Hidayat. 2007. Metode Penelitian
diberi sari kurma. Kondisi ini disebabkan Kebidanan dan Teknik Analisa
oleh faktor lain yang tidak diteliti, antara Data. Jakarta: Salemba
lain faktor keturunan, faktor psikologis JPNK-KR. 2008. Asuhan Persalinan
(pendampingan suami), dan faktor Normal. Jakarta: Departemen
persalinan itu sendiri, meskipun faktor Kesehatan RI
sari kurma dan air gula memiliki
pengaruh yang sama dan berdasarkan uji Komalasari, R. (Ed.).2004.Buku Ajar
statistik mann whitney U test didapatkan Keperawatan Maternitas: Edisi 4. Alih
tidak ada perbedaan lama kala I fase aktif bahasa oleh Maria A. Wijayarini.
Jakarta: EGC
ibu bersalin antara yang diberi sari kurma
dengan air gula. Rohani, Saswita, dan Marisah. 2011.
Asuhan Kebidanan Pada Masa
SIMPULAN DAN SARAN Persalinan, Jakarta: Salemba
Berdasarkan hasil penelitian dapat Medika
disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan Siregar. 2012. Cara Sehat Dengan Resep-
lama kala I fase aktif ibu bersalin Resep Ajaib Herbal Islami.
primigravida antara yang diberi asupan Jogjakarta: Buku Biru
sari kurma dengan air gula.
Soegeng,S. 2004. Kesehatan dan Gizi.
DAFTAR PUSTAKA Jakarta: Rineka Cipta
Cahyo, N. 2011. Sejuta Khasiat Ajaib
Varney,H. 2008. Buku Ajar Asuhan
Susu Unta & Sari Kurma.
Kebidanan. Jakarta: EGC
Jogjakarta: Sabil
Departemen Kesehatan RI. 2011. Rencana
Strategis Dinas Kesehatan Propinsi
Jawa Timur Tahun 2009–2014.
Jakarta: Depkes RIFraser.

You might also like