Professional Documents
Culture Documents
ARTIKEL ILMIAH
OLEH:
RIFKA ANNISA
RRA1C113033
1
Mahasiswa S1 Pendidikan Kimia PMIPA FKIP Universitas Jambi
2
Dosen Pendidikan Kimia PMIPA FKIP Universitas Jambi
Jambi, Indonesia
Email: Rifkaanisa17@yahoo.com
ABSTRAK
Kemandirian siswa dalam proses pembelajaran sangat penting diperhatikan oleh guru,
kemandirian menekankan pada aktivitas siswa dalam belajar yang penuh tanggung jawab
atas keberhasilan dalam belajar.Model project based learning salah satu alternatif yang
bisa meningkatkan kemandirian siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
keterlaksanaan model project based learning dan mengetahui pengaruh antara
keterlaksanaan model project based learning terhadap peningkatan kemandirian siswa di
SMAN 4 Kota Jambi dalam pembelajaran hidrolisis garam. Desain penelitian ini adalah
pre-experimental desain dengan jenil penelitian one-group pretest-postest
desainmenggunakan sampel penelitian rondom sampling. Adapun sampel yang dipilih
hanya satu kelas yaitu kelas XI MIA 1. Instrument pada penelitian ini berupa lembar
observasi yang terdiri dari lembar observasiketerlaksanaan model project based learning,
angket kemandirian siswa serta soal tes untuk melihat hasil belajar siswa. data yang
diperoleh berupa data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif diuji normalitas dan
homogenitasnya kemudian dicari hubungan keterlaksanaan model project based learning
dan kemandirian siswa dengan korelasi produk momen. Selanjudnya dilakukan uji-t
untuk melihat signifikansi pengaruh keterlaksanaan model project based learning dengan
kemandirin siswa. Sementara data kualitatif yang diperoleh dianalisis dengan
menggunakan analisis Miles dan Huberman. Keterlaksanaan model project based
learning oleh guru dan siswa termasuk dalam kategori cukup baik. Hal ini dilihat dari
persentase yang diperoleh pada lembar observasi guru dan siswa serta yang diperkuat
oleh tulisan observer yang telah dianalisis sebelumnya. Berdasarkan pengujian, data ini
berdistribusi normal dan homogeny. Selanjudnya dengan koefisien korelasi yang
diperoleh yaitu sebesar 0,51, berarti hubungan antara keterlaksanaan model project based
learning denga kemandirian siswa memiliki tingkat hubungan agak rendah. Jika dilihat
dari thitung sebesar 3,6525 yang dibandingkan dengan t tabel, thitung > ttabel yaitu 3,6525 >
1,6686 yang berarti bahwa keterlaksanaan model project based learning berpengaruh
terhadap kemandirian siswa. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat
disimpulkan bahwa keterlaksanaan model project based learning berjalan dengan cukup
baik dan terdapat pengaruh antara keterlaksanaan model project based learning dengan
kemandirian siswa dalam pembelajaran di SMAN 4 kota Jambi.
Kata Kunci : Model project based learning, Kemandirian siswa, Hidrolisis Garam
Student independence in the learning process is very important attention by the teacher,
independence emphasizes the activities of students in learning full responsibility for
success in learning. Model based project learning one of the alternatives that can improve
student independence. This study aims to determine the implementation of project based
learning model and determine the influence between the implementation of project based
learning model to increase student independence in SMAN 4 Kota Jambi in salt
hydrolysis learning. The design of this study was pre-experimental design with one-group
pretest-posttest design studies using rondom sampling samples. The sample is selected
only one class that is class XI MIA 1. Instrument in this research in the form of
observation sheet which consists of observation sheet implementation of project based
learning model, questionnaire self-reliance students and test questions to see student
learning outcomes. The data obtained in the form of quantitative data and qualitative data.
Quantitative data are tested for normality and homogeneity and then sought the
relationship of project based learning model and student self-reliance with product
moment correlation. Selanjudnya t-test to see the significance of the influence of the
project based learning model with kemandirin students. While the qualitative data
obtained were analyzed using Miles and Huberman analysis. Implementation of project
based learning model by teachers and students included in the category is quite good. This
is seen from the percentage obtained on teacher and student observation sheets as well as
those reinforced by previously observed observer writings. Based on testing, these data
are normally distributed and homogeneous. Selanjudnya with the correlation coefficient
obtained is 0.51, means the relationship between the implementation of project based
learning model premises student independence has a rather low level of relationships.
When viewed from tcount of 3.6525 compared with ttable, tcount> ttable is 3.6525>
1.6686 which means that the implementation of project based learning model has an effect
on student independence. Based on the results of research and discussion can be
concluded that the implementation of project based learning model is running well
enough and there is influence between the implementation of project based learning
model with student independence in learning in SMAN 4 city Jambi.
serta diarahkan pada pencapaian tujuan atau memilih , untuk menjadi kesatuan yang bisa
penguasaan sejumlah kompetensi dan memerintah , menguasai dan menentukan
indicator sebagai gambaran hasil belajar. dirinya sendiri.
Pembelajaran adalah interaksi dua arah
antara guru dengan siswa, serta teori dan 2.5 Hidrolisis Garam
praktek (Putra, 2013:17). Hidrolisis merupakan reaksi
penguraian garam oleh air atau reaksi antara
2.3 Model Project Based Learning ion-ion garam dengan air. Sedangkan garam
adalah senyawa ionik yang diperoleh
Bransfor dan Stein 1993 melalui reaksi netralisasi dalam pelarut air.
mendefenisikan pembelajaran berbasis Jadi, hidrolisis garam merupakan terjadinya
proyek sebagai pendekatan pengajaran yang reaksi penguraian garam dalam air. Jadi
komprehensif yang melibatkan siswa dalam suatu garam dikatakan terhidrolisis di dalam
kegiatan menyelidiki yang kooperatif dan pelarut air apabila jika ion-ionnya bereaksi
berkelanjutan (Warsono dan Hariyanto, dengan molekul air. Garam yang dilarutkan
2012:153). Pembelajarn berbasis proyek kedalam air akan terurai membentuk ion-
merupakan model pembelajaran yang ionnya yang dapat bergerak secara bebas di
diorientasikan untuk mengembangkan dalam larutan. Pada keadaan tertentu ion-ion
kemampuan dan keterampilan belajar para tersebut dapat bertindak sebagai asam atau
siswa melalui serangkaian kegiatan basa, bergantung pada sifat ion-ion yang
merencanakan, melaksanakan penelitian, terdapat dalam larutan (Yayan, 2012:122).
dan menghasilkan produk tertentu yang
dibingkai dalam satu wadah berupa proyek 3. METODE
pembelajaran (Abidin, 2013:169) Desain penelitian ini adalah pre-
experimental desain dengan jenil penelitian
2.4 Kemandirian
one-group pretest-postest
Istilah “kemandirian” berasal dari kata
desainmenggunakan sampel penelitian
dasar “diri” yang mendapat awalan “ke” dan
rondom sampling. Adapun sampel yang
akhiran “an”, kemudian membentuk satu
dipilih hanya satu kelas yaitu kelas XI MIA
kata keadaan atau kata benda. Karena
1 Tahun Ajaran 2016/2017.
kemandirian berasal dari kata dasar “diri”,
Prosedur penelitian mencakup
dalam konsep Carl Rogers disebut dengan
meminta izin dari Pembantu Dekan I untuk
istilah self, karena diri itu merupakan inti
melaksanakan penelitian, meminta izin
dari kemandirian. Konsep yang sering
kepada kepala sekolah dan guru kelas,
digunakan atau berdekatan dengan
mengadakan observasi, penyusunan
kemandirian adalah autonomy.
perangkat pembelajaran dan instrumen
Monks, dkk (1989), menyatakan
penelitian, validasi instrumen, pemilihan
kemandirian adalah usaha untuk melepaskan
kelas sampel, memberikan prettes
diri dari orang tua dengan maksud untuk
memberikan perlakuaan pada kelas sampel,
untuk menemukan dirinya melalui proses
memberikan post-test, analisis data, dan
mencari identitas ego, yaitu merupakan
penyusunan hasil penelitian.
merupakan perkembangan kearah
Variabel bebas yang digunakan adalah
individualitas yang mantap dan berdiri
model project based lerning dan variabel
sendiri. Sedangkan menurut Seifert dan
terikatnya adalah kemandirian siswa.
Hoffnung (1994), mendefenisikan otonomi
Adapun desain penelitiannya yaitu Mix
sebagai “the ability to govern and regulate
Method yang jenisnya Concurrent
one’s own thoughts, feeling, and actions
Embedded. Teknik pengumpulan data dalam
freely and responsibly while overcoming
penelitian ini untuk dua jenis data yaitu data
feelings of shame and doubt”. Demikian
keterlaksanaan model pembelajaran melalui
Chaplin (2002), mendefenisikan otonomi
lembar observasi serta data kemandirian
adalah kebebasan individu manusia unruk
siswa yang diperoleh melalui angkrt siswa.
Angket kemandirian siswa terdiri dari
Keterlaksanaan Model Oleh Siswa
12 butir. Yang disusuan dengan 88.5
menyediakan pilihan jawaban diberi tanda 100 48.18 48 60.12
checklist pada jawaban yang dipilih dan
0
membuat alasan pada kolom. Sedangkan Pertemuan 1Pertemuan 2Pertemuan 3Pertemuan 4
Lembar observasi disusun dengan
menyediakan pilihan jawaban yang dibuat Gambar 4.1 Diagram Persentase Hasil
dengan kriteria tertentu sehingga pengisi Keterlaksanaan Model Project Based
memilih jawaban yang dinilainya paling Learning oleh Siswa
sesuai dengan memberi tanda checklist pada
jawaban yang dipilih, kriteria jawaban Berdasarkan gambar 4.1 dapat dilihat bahwa
dibuat berdasarkan indikator yang telah persentase rata-rata dari setiap pertemuan
ditentukan yaitu 61,68%, sehingga perolehan nilai
Perlakuan pada kelas eksperimen dikategorikan cukup baik.
disesuaikan dengan sintaks model project
Tabel 4.1 Hasil Kualitatif dari Lembar Observasi
based lerning. Dengan Rencana Keterlaksanaan Model oleh Guru
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
berdasarkan Permendikbud No.65/2013 Langkah-langkah
Standar Proses untuk penyesuaian perlakuan no model project Pertemuan 4
kelas eksperimen terhadap model based learning
1 Menentukan 1. Siswa dalam kelompok
pembelajaran yang akan digunakan. pertanyan sudah aktif dalam
Pada data penelitian yang diperoleh, mendasar membuat sebuah
sebelum dilakukan pengujian proyek.
hipotesis maka data penelitian harus 2. Siswa tepat waktu
memenuhi syarat analisis yang meliputi uji dalam membuat
sebuah proyek.
normalitas sebaran data menggunakan uji
2 Mendesain 1. Siswa membuat sebuah
Liliefors, uji homogenitas menggunakan uji perencanaan proyek dengan
Fisher. Setelah kedua uji tersebut terpenuhi proyek menggunakan alat dan
maka dilanjutkan dengan uji kesamaan dua bahan yang ada dalam
rata-rata, uji korelasi terhadap model project kehidupan sehari-hari.
based lerning sebagai variabel bebas (X) 2. Siswa sudah bisa
mengaitkan proyek
dengan kemandirian siswa sebagai variabel yang mereka buat
terikat (Y). dengan manfaatnya.
Sesuai dengan permasalahan yang 3 Menyusun 1. Siswa suadah aktif
diajukan, maka dirumuskan hipotesis jadwal dalam kelompok dan
penelitian yaitu terdapat pengaruh antara menyiapkan alat dan
bahan untuk membuat
keterlaksanaan model project based lerning sebuah proyek dengan
dengan peningkatan kemandirian siswa rapi.
dalam pembelajaran hidrolisis garam.
4 Memonitor 1. Siswa sudah aktif
4. HASIL DAN PEMBAHASAN peserta didik dan dalam berdiskusi dan
kemajuan proyek menghargai waktu
4.1 HASIL dalam penyelaian
4.1.1 Hasil Observasi proyek.
Berikut ini akan disajikan data 2. Siswa sudah bisa
merancang dan
kuantitatif serta data kuantitatif dari nilai membuat sebuah
keterlaksanaan model project based lerning proyek.
5 Menguji hasil 1. Siswa suadah kondusif
dalam kelompoknya.
2. Siswa aktif dalam
merancang sebuah
proyek.
Berdasarkan tabel 4.4 dan tabel 4.5 dapat hubungan antara model project based
dilihat bahwa data yang dianalisis telah learning (µ1) terhadap kemandirian siswa
memenuhi segala jenis uji prasyarat yang (µ2) di SMAN 4 Kota Jambi dalam
ada sehingga data penelitianpun dianggap pembelajaran hidrolisis garam.
dapat melalui uji lanjutan yaitu uji hipotesis
dengan 5. PENUTUP
tujuan untuk menjawab rumusan
5.1 Kesimpulan
hipotesis penelitian.Setelah dilakukan uji
Keterlaksanaan model project based
hipotesis dengan uji korelasi product
learning dalam pembelajaran hidrolisis
momen, . Hasil uji korelasi yang didapatkan
garam sudah termasuk pada kategori baik.
yaitu rxy sebesar 0,51. Setelah diperoleh nilai
Hal ini dapat dilihat dari hasil persentase
rxy kemudian diinterpretasikan untuk melihat
observasi model project based lerning yang
kuatnya hubungan korelasi antara model
diperoleh oleh guru maupun siswa dalam
project based learning dan kemandirian
pembelajaran hidrolisis garam dan diperkuat
siswa. Berdasarkan tabel pedoman
oleh data kualitatif yang berasal dari tulisan
interpretasi koefisien relasi menurut
observer selama pembelajaran berlangsung.
Arikunto (2014:319), nilai rxy 0,51 memiliki
Peningkatan kemandirian siswa dalam
tingkat hubungan agak rendah karena berada
pembelajaran hidrolisis garam ini sudah
pada 0,400-0,600. Hal ini berarti koreksi
termasuk pada kategori cukup baik. Hal ini
antara keterlaksanaan model project based
dapat dilihat dari hasil persentase observasi
learning dan kemandirian siswa pada tingkat
yang diperoleh siswa dalam pembelajaran
ini memiliki tingkat hubungan yang agak
hidrolisis garam dan diperkuat oleh data
rendah (Arikunto, 2014:319).
kualitatif yang berasal dari alasan.
Hasil yang diperoleh ini sesuai
Ada pengaruh antara keterlaksanaan
dengan hipotesis penelitian yang telah
model project based learning dengan
dirumuskan sebelumnya, yaitu terdapat
kemandirian siswa dalam pembelajaran
6. DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Y. 2014. Desain Sistem
Pembelajaran dalam Konteks
Kurikulum 2013. Bandung: PT. Refika
Aditama
Aunurarrahman. 2009. Belajar dan
Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Aunurrahman. 2012. Belajar dan
Pembelajaran. Bandung: Alfabeta
Arikunto, S. 2014. Prosedur Penelitian.
Jakarta: Rineka Cipta.
Daryanto. 2010. Belajar dan Pembelajaran.
Bandung:CV.Yrama Widya.
Daryanto. 2014. Pendekatan Pembelajaran
Saintifik Kurikulum 2013.
Yogyakarta: Gava Media.
Desmita. 2014. Psikologi Perkembangan
Peserta Didik. Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya.
Nur, I. R. D. 2016. Meningkatkan
Kemampuan Berpikir Kreatif
Matematis dan Keandirian Belajar
Siswa dengan Menggunakan Model
Pembelajaran Brain Based Learning.
Diakses Maret 2017