You are on page 1of 3

MELAKUKAN SKRINING JIWA

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :
UPT
dr. Farida Mariana
PUSKESMAS
NIP. 19781104 200501 2 014
BLOOTO

1. Skrining adalah deteksi dini dari suatu penyakit atau suatu


kegiatan untuk mengidentifikasi atau kelainan klinis.

1. Pengertian 2. Kegiatan sekrening program jiwa merupakan kegiatan


penjaringan kasus-kasus baru penyakit Jiwa yang ada di
Puskesmas/masyarakat

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melaksanakan


3. Tujuan
penyuluhan kelompok/masyarakat

Keputusan Kepala UPT Puskesmas Blooto Nomor


4. Kebijakan 188.4/338/417.302.4/2017 Tentang Pelayanan UKM UPT
Puskesmas Blooto
5. Referensi Buku Pedoman Skrining
1. Petugas menjelaskan tujuan dan prosedur pemeriksaan.
2. Petugas meminta penderita duduk pada jarak 5 atau 6 m dari
optotipe Snellen.
3. Petugas memeriksa apakah terdapat kondisi mata merah
(infeksi/inflamasi pada mata), apabila ditemukan tanda mata
merah, maka minta pasien menutup satu matanya dengan
telapak tangan tanpa menekan bola mata. Bila tidak didapatkan
kondisi mata merah maka minta penderita untuk memakai trial
frame.
6. Prosedur
4. Petugas meminta penderita untuk melihat ke depan dengan rileks
tanpa melirik atau mengerutkan kelopak mata. Apabila pasien
menggunakan trial frame maka untuk memeriksa visus mata
kanan pasien, tutup mata kiri penderita dengan occluder yang
dimasukkan dalam trial frame
5. Petugas meminta penderita untuk menyebut huruf, angka atau
simbol yang ditunjuk pada optotip Snellen dari atas ke bawah.
6. Petugas menentukan visus penderita sesuai dengan hasil
pemeriksaan. Visus penderita ditunjukkan oleh angka disamping
baris huruf terakhir yang dapat terbaca oleh penderita
7. Petugas menulis hasil pemerikaan visus. Penglihatan normal bila
responden dapat membaca sampai huruf terkecil (20/20).
8. Petugas melakukan hal yang sama pada mata kiri pasien.
9. Petugas memeriksa visus penderita bila tidak optimal hingga
20/20 atau 6/6 dilanjutkan ke pemeriksaan penilaian refraksi
10. Petugas melihat bila responden belum dapat melihat huruf
teratas atau terbesar dari kartu Snellen atau kartu E maka mulai
HITUNG JARI pada jarak 3 meter (tulis 03/060).
11. Petugas menghitung jari 3 meter bila belum bisa terlihat maka
maju 2 meter (tulis 02/060), bila belum terlihat maju 1 meter (tulis
01/060).
12. Petugas melihat bila belum juga terlihat maka melakukan
GOYANGAN TANGAN pada jarak 1 meter (tulis 01/300).
13. Petugas melihat Goyangan tangan bila belum terlihat maka
senter mata responden dan menanyakan apakah responden
dapat melihat SINAR SENTER (tulis 01/888).
14. Petugas melihat bila responden tidak dapat melihat sinar disebut
BUTA TOTAL (tulis 00/000).

Mulai Menjelaskan Periksa mata


tujuan dan kanan dulu
prosedur

Bila belum dapat


Hasil normal bila dapat
membaca huruf teratas
membaca sampai huruf
atau terbesar maka mulai
terkecil (20/20)
hitung jari pd jarak 3
meter (tulis 03/060)
7. Diagram
Alir

Hitung jari 3 meter belum bisa Hitung jari 3 meter belum bisa
terlihat maka maju 2 meter terlihat maka maju 2 meter (tulis
(tulis 02/060), bila belum terlihat 02/060), bila belum terlihat maju 1
maju 1 meter (tulis 01/060). meter (tulis 01/060).
Bila belum juga terlihat maka
Goyangan tangan belum terlihat
lakukan goyangan tangan
maka senter mata responden
pada jarak 1 meter (tulis
dan tanyakan apakah
01/300).
responden dapat melihat
SINAR SENTER (tulis 01/888).

Bila tidak dapat melihat Selasai


sinar disebut buta total
(tulis 00/000).

8. Unit terkait Unit BP, Team Skrening, UGD, Loket

a. Rekam Medic
b. Data Screening
9. Dokumen
c. Buku Kegiatan
terkait
d. Dokumentasi

Rekaman Historis Perubahan

No Halaman Yang Diubah Perubahan Diberlakukan


Tanggal

You might also like