You are on page 1of 2

Etiologi

Menurut Nuzulul ( 2009 ) Apendisitis belum ada penyebab yang pasti

atau spesifik tetapi ada faktor presdisposisi yaitu :

1. Faktor yang tersering adalah obstruksi lumen. Pada umumnya obstruksi

ini terjadi di :

a. Hiperplasia dari folikel limfoid, ini merupakan penyebab terbanyak.

b. Adanya fekolit dalam lumen apendiks.

c. Adanya benda asing seperti biji – bijan.

d. Striktura lumen karena fibrosa akibat peradangan sebelumnya.

2. Infeksi kuman dari colon yang paling sering adalah E.coli &

Streptococcus.

3. Laki – laki lebih banyak dari wanita. Yang terbanyak pada umur 15 – 30

tahun ( remaja dewasa ). Ini disebabkan oleh karena peningkatan jaringan

limfoid pada masa tersebut.

4. Tergantung pada bentuk apendiks :

a. Apendiks yang terlalu panjang.

b.Masa apendiks yang pendek.

c. Penonjolan jaringan limfoid pada lumen apendiks.

d. Kelainan katup di pangkal apendiks.

Tanda dan Gejala

Menurut Wijaya.A.N dan Yessie ( 2013 ) tanda dan gejala apendisitis

adalah :

1. Nyeri pindah ke kanan bawah ( yang akan menetap dan di perberat bila

berjalan atau batuk ) dan menunjukan tanda rangsangan peritoneum lokal

di titik Mc.Burney : nyeri tekan,nyeri lepas, defans muskuler.

2. Nyeri rangsangan peritoneum tidak langsung.

3. Nyeri pada kuadran kanan bawah saat kuadran kiri bawah ditekan (

Rovsing sign ).

4. Nyeri kanan bawah bila tekanan disebelah kiri dilepas ( Blumberg ).

5. Nyeri kanan bawah bila peritoneum bergerak seperti nafas dalam,


berjalan, batuk, mengedan.

6. Napsu makan menurun.

Demam yang tidak terlalu tinggi.

8. Biasanya terdapat konstipasi, tapi kadang - kadang terjadi diare.

Gejala - gejala permulaan pada apendisitis yaitu nyeri atau perasaan tidak

enak sekitar umbilicus diikuti oleh anoreksia, nausea dan muntah, gejala ini

umumnya berlangsung lebih dari 1 atau 2 hari. Dalam beberapa jam nyeri

bergeser ke kuadran kanan bawah dan mungkin terdapat nyeri tekan sekitar

Mc.Burney, kemudian dapat timbul spasme otot dan nyeri lepas. Biasanya

ditemukan demam ringan dan leukosit meningkat bila rupture apendiks

terjadi nyeri sering sekali hilang secara dramatis untuk sementara.

F. Klasifikasi

Klasifikasi apendisitis menurut Nurarif.H.A dan Hardi Kusuma (2013)

terbagi menjadi 3 yakni :

A. Apendisitis akut radang mendadak umbai cacing yang memberikan tanda

setempat, disertai maupun tidak disertai maupun tidak disertai

rangsangan peritoneum local.

B. Apendisitis rekrens yaitu jika ada riwayat nyeri berulang diperut kanan

bawah yang mendorong dilakukannya apendictomy. Kelainan ini terjadi

bila serangan apendisitis alut pertama kali sembuh spontan. Namun

apendistis tidak pernah kembali kebentuk aslinya karena terjadi fibrosis

dan jaringan parut.

C. Apendisitis kronis memiliki semua gejala riwayat nyeri perut kanan

bawah lebih dari dua minggu, radang kronik apendiks secara makroskopik dan mikroskopik ( fibrosis
menyeluruh di dinding apendiks,

sumbatan parsial atau lumen apendiks, adanya jaringan parut dan ulkus

lama dimukosa dan infiltasi sel inflamasi kronik ), dan keluhan

menghilang setelah apendictomy.

You might also like