You are on page 1of 5

Topik : Hematemesis Melena ec Gastritis Erosiva

Tanggal (kasus): 6 November 2018 Presenter: dr. Misbah Munawwaroh Harahap


Tanggal (Presentasi): 3 Januari 2019 Pendamping : dr. Bariani Anwar
Tempat presentasi: RSUD Pantura MA Sentot Patrol

Obyektif Presentasi
 Keilmuan Keterampilan Penyelenggaraan Tinjauan pustaka
 Diagnostik Manajemen Masalah Istimewa
Neonatus Bayi Anak Remaja ✓Dewasa Lansia Bumil

Deskripsi : Seorang pasien datang dengan keluhan lemas sejak 7 hari SMRS. muntah darah (+) 3x
dan BAB berdarah berwarna hitam (+) 2x . Riwayat konsumsi jamu-jamuan (+).

Tujuan : Menentukan diagnosis dan penanganan yang tepat pada pasien dengan hematemesis melena
ec gastiris erosiva.

Bahan Tinjauan pustaka Riset  Kasus Audit


Bahasan
Cara  Diskusi Presentasi dan diskusi Email Pos
membahas

Data Pasien: An, Ny. Rohmah, 65 Tahun (No.reg : 170824)


Nama Wahana : RSUD MA Sentot Patrol

Data utama untuk bahan diskusi

Diagnosis/ Gambaran Klinis


Pasien datang ke IGD dengan keluhan lemas sejak 7 hari SMRS. muntah darah (+) 3x dan BAB
berdarah berwarna hitam (+) 2x . Riwayat konsumsi jamu-jamuan (+).

Riwayat pengobatan
Pasien belum pernah berobat sebelumnya.
Riwayat kesehatan/ penyakit dahulu
Magh(+)

Riwayat Keluarga
Tidak ada anggota keluarga yang memiliki keluhan yang sama.

Pemeriksaan fisik
Kondisi Umum : Tampak sakit sedang
Status Vital : Kesadaran : Compos Mentis
Tek. Darah : 170/100 mmHg
HR : 92x/ menit, regular
Pernapasan : 20x / menit
Suhu : 36,5 0C, suhu axila
Kepala : normocefal
Mata : konjungtiva anemis (+/+), sklera ikterik (-/-)
Leher : tidak ada pembesaran KGB
Thorax :
- Pulmo
Inspeksi : Bentuk dada normal, Gerakan dada kiri dan kanan simetris, penggunaan otot
bantu pernafasan (-)
Palpasi : Vokal fremitus dada kiri dan kanan sama
Perkusi : Hipersonor pada kedua lapang paru
Auskultasi : Ves ka = ki, Wheezing (-/-), rhonki (-/-)
- Jantung
Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : ictus cordis teraba di ICS V LMCS
Perkusi : batas – batas jantung
Atas : ICS II LMCS
Kanan : ICS IV linea parasternal dekstra
Kiri : ICS V linea midclavicula sinistra
Auskultasi : BJ I-II regular
- Abdomen
Inspeksi : soepel, masa (-)
Auskultasi : bising usus (+)
Palpasi : nyeri tekan (-) hepar/lien tidak teraba membesar
Perkusi : timpani (+)
Ekstremitas : akral hangat, CRT < 2”

Pemeriksaan penunjang (Tanggal 27 Oktober 2018)


Hb : 7.7 gr/dl *
Ht : 22.3 % *
Leukosit : 13.300 / mm3 *
Trombosit : 345.00 /mm3
GDS : 136.9 mg/dl
Gol.Darah : O
Rhesus : Positif

Diagnosis
Hematemesis Melena ec Gastritis Erosiva

Terapi
- IVFD Nacl 0,9% / 8 jam
- Inj. Pantoprazole 1x1
- Inj. Vit. K 2x1
- Inj. Kalnex 3x1

Daftar Pustaka
1. Djumhana A. 2015. Perdarahan Akut Saluran Cerna Bagian Atas. Bandung: Universitas
Padjajaran.

2. Suwitra K, 2007. Gastiris. Buku ajar ilmu penyakit dalam. Edisi 4 jilid I. Pusat penerbitan
departemen ilmu penyakit dalam FKUI. Jakarta. Hal. 570-3.

Hasil Pembelajaran
1. Kasus pasien dengan Hematemesis Melena ec Gastritis Erosiva
2. Menegakan diagnosis Hematemesis Melena ec Gastritis Erosiva
3. Penatalaksanaan Hematemesis Melena ec Gastritis Erosiva
RANGKUMAN
Subjektif
Seorang pasien datang dengan keluhan lemas sejak 7 hari SMRS. muntah darah (+) 3x dan BAB
berdarah berwarna hitam (+) 2x . Riwayat konsumsi jamu-jamuan (+).
Objektif
Dari hasil anamensis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang sangat mendukung diagnosis
Anemia ec Gastritis Erosiva. Pada kasus ini ditegakan berdasarkan:
- Gejala klinis : muntah darah berwarna hitam dan bab berdarah berwarna hitam
- Pemeriksaan fisik : konjungtiva anemis

Assesment
Gastritis erosiva merupakan erosi dari mukosa gaster yang disebabkan oleh kerusakan pada
pertahanan mukosa.
Tanda dan gejala Pasien dengan gastritis erosiva ringan sering tanpa gejala, walaupun kadang
mengeluhkan nyeri perut, mual atau muntah. Sering gejala yang sering muncul berupa hematemesis,
melena atau adanya darah pada aspirasi nasogastrik. Perdarahan dari ringan hingga berat atau dapat
masif bila ulserasi yang dalam muncul, beberapa kasus pada stres gastritis akut. Gastritis erosif akut
dan kronis didiagnosa dari pemeriksaan endoskopi. Tujuan dari endoskopi juga untuk menilai sumber
perdarahan dan aktivitas perdarahan.

Plan
Diagnosis: Anemia ec Gastritis Erosiva
- Penatalaksanaan
Terapi pada gastritis erosif terdiri dari terapi non-medikamentosa, medikamentosa dan
operasi. Tujuan dari terapi adalah menghilangkan keluhan, menyembuhkan atau memperbaiki erosi,
mencegah kekambuhan dan mencegah komplikasi.

a. Non-medikamentosa
1. Istirahat
Stres dan kecemasan memegang peran dalam peningkatan asam lambung.Sebaiknya pasien hidup
tenang dan memerima stres dengan wajar.
2. Diet
Makanan lunak apalagi bubur saring, makanan yang mengandung susu tidak lebih baik dari
makanan biasa, karena makanan halus dapat merangsang pengeluaran asam lambung. Cabai,
makanan merangsang, makanan mengandung asam dapat menimbulkan rasa sakit.
b. Medikamentosa

1. Omeprazole dengan memblokir enzim K+H+- ATP ase yang akan memecah K+H+- ATP
menjadi energi yang digunakan sel parietal untuk mengeluarkan asam lambung
2. Asam tranesamic dan vit. K yang mempunyai aktivitas antiplasminik dengan menghambat
aktivitas dari plasminogen dan plasmin. Secara klinis mempunyai efek mengurangi perdarahan,
berkurangnya waktu perdarahan dan lama perdarahan.
3. Sukralfat syrup yang dibentuk dari sukrosa oktasulfat dan polialumunium sebagai pelindung
mukosa dari asam lambung, pepsin dan garam empedu.
4. Transfusi darah jika Hb < 7 gr/dl.

- Edukasi
Edukasi bertujuan agar keluarga memahami penyakit yang diderita pasien dan disarankan
untuk puasa sampai muntah darah dan bab hitam tidak ada lagi.

- Konsultasi
Konsultasi dengan spesialis penyakit dalam untuk penanganan selanjutnya.

Peserta Pendamping

(dr. Misbah Munawwaroh Harahap) (dr. Bariani Anwar)

You might also like