You are on page 1of 11

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU IBU RUMAH TANGGA

DALAM PENCEGAHAN PENYAKIT DIARE PADA BALITA


DI DESA LHEE MEUNASAH KECAMATAN DELIMA
KABUPATEN PIDIE
TAHUN 2016

Azhara Muhibbah*, Syahbuddin**


*Mahasiswa S-1 Kesehatan Masyarakat Universitas U’Budiyah Indonesia, *Dosen Pembimbing

ABSTRAK

Latar Belakang : Penyakit Diare merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia,
hal ini dikarenakan masih tingginya angka kesakitan Diare yang menimbulkan kematian terutama
pada balita. Sampai saat ini penyakit Diare masih menjadi masalah kesehatan dunia terutama di
Negara berkembang. WHO memperkirakan 4 milyar kasus terjadi di dunia pada tahun 2000 dan 2,2
juta di antaranya meninggal, sebagian besar anak – anak di bawah umur 5 tahun. Tujuan Penelitian :
Untuk mengetahui perilaku ibu rumah tangga dalam pencegahan penyakit Diare pada balita di Desa
Lhee Meunasah Kecamatan Delima Kabupaten Pidie. Metode Penelitian : Penelitian ini bersikap
analitik, dengan jumlah populasi 149, total sampel dalam penelitian ini adalah ibu – ibu rumah tangga
yang mempunyai balita 59 orang. Tehnik pengambilan sampel dihitung dengan menggunakan rumus
menurut Notoadmodjo (2005). Penelitian dilakukan pada tanggal 3 sampai 20 juni 2016. Cara
pengumpulan data dengan cara membagikan quisioner. Hasil Penelitian : Dari hasil penelitian
menunjukkan bahwa pengetahuan ibu rumah tangga yang mempunyai balita dalam pencegahan
penyakit Diare bahwa untuk pengetahuan baik mayoritas mempunyai pengetahuan baik (45,0%),
untuk sikap mayoritas mempunyai sikap sedang (61,9%), dan untuk tindakan mayoritas sedang
(60,7%), sedang untuk perilaku katagori baik 14 (23,7%), perilaku sedang 31 (52,5%), dan perilaku
kurang 14 (23,7%). Kesimpulan dan saran : Pengetahuan, sikap dan tindakan ada pengaruh terhadap
perilaku ibu rumah tangga dalam pencegahan penyakit diare pada balita. Diharapkan sebagai bahan
masukan pada dinas pelayanan kesehatan agar lebih meningkatkan lagi penyuluhan kesehatan
terhadap masyarakat khususnya bagi ibu rumah tangga agar terwujudnya derajat kesehatan yang lebih
baik.

PENDAHULUAN
Latar Belakang

1
Penyakit di dunia dan 2,2 balita di lndonesia. ambang batas
diare merupakan juta diantaranya Salah satu faktor (Anonim, 2007).
salah satu masalah meninggal, risiko yang sering Di
kcsehatan sebagian besar diteliti adalah faktor Indonesia terdapat
masyarakat di anak-anak dibawah lingkungan yang empat dampak
Indonesia, hal ini umur 5 tahun. meliputi sarana air kesehatan oleh
dikarenakan masih Meskipun diare bersih (SAB), pengolahan air dan
tingginya angka membunuh sekitar 4 sanitasi, jamban, sanitasi yang buruk,
kesakitan diare juta orang/tahun di saluran yakni Diare, Tifus,
yang menimbulkan Negara pembuangan air Polio, dan
kematian terutama berkembang, limbah (SPAL), Cacingan. Hal
pada balita. Sampai temyata diare juga kualitas survei pada tahun
saat ini penyakit masih merupakan bakterologis air, dan 2006 menunjukkan
diare masih menjadi masalah utama di kondisi rumah bahwa kejadian
masalah kesehatan Negara maju. Di (WHO, 2009). diare pada semua
dunia terutama di Amerika setiap Data usia di Indonesia
negara berkembang. anak mengalami 7- terakhir adalah 423 per 1000
Besarnya masalah 15 episode diare menunjukkan penduduk dan
tersebut terlihat dari dengan rata-rata bahwa kualitas air terjadi l-2 kali
tingginya angka usia 5 tahun, 9% minum yang buruk pertahun pada anak-
kesakitan dan anak yang dirawat menyebabkan 300 anak berusia di
kematian akibat di Rumah Sakit kasus diare per bawah 5 tahun.
diare. WHO dengan diare 1000 penduduk. Pada tahun 2008
memperkirakan 4 berusia kurang dari Sanitasi yang buruk dilaporkan
milyar kasus terjadi 5 tahun, dan 300- dituding sebagai terjadinya Kejadian
di dunia pada tahun 500 anak meninggal penyebab Luar Biasa (LKB)
2000 dan 2,2 juta setiap tahun. Di banyaknya Diare di 15 provinsi
diantaranya Negara berkembang kontaminasi bakteri dengan jumlah
meninggal, rata-rata tiap anak E.coli dalam air penderita sebanyak
sebagian besar dibawah usia 5 bersih yang 8.443 orang, jumlah
anak-anak dibawah tahun mengalami dikonsumsi kematian sebanyak
umur 5 tahun. Hal episode diare 3 kali masyarakat. Bakteri 209 orang atau Case
ini sebanding pertahun (WHO, E.coli Fatality Rate (CFR)
dengan 1 anak 2009). mengindikasikan sebanyak 2,48%.
meninggal setiap 15 Penyakit adanya pencemaran Hal tersebut
detik atau 20 jumpo diare sering tinja manusia. utamanya
jet kecelakaan menyerang bayi dan Kontaminasi bakteri disebabkan oleh
setiap hari (Nunik, balita bila tidak E.coli terjadi pada rendahnya
201l). diatasi lebih lanjut air tanah yang ketersediaan air
Diare akan menyebabkan banyak disedot bersih, sanitasi yang
merupakan dehidrasi yang penduduk di buruk dan perilaku
penyebab kematian mengakibatkan perkotaan, dan hidup tidak bersih
utama di dunia kematian. Data sungai yang (Profil Kesehatan
terhitung 5-10 juta terakhir dari menjadi sumber air Indonesia, 2010).
kematian/tahun. Departemen baku di PDAM pun Indonesia
Sampai saat ini Kesehatan tercemar bakteri ini. merupakan salah
penyakit diare menunjukkan Hasil penelitian satu negara yang
masih menjadi bahwa diare Badan pengololaan memiliki angka
masalah dunia menjadi penyakit Lingkungan Hidup kejadian diare yang
terutama di Negara pembunuh kedua Daerah (BPLHD) cukup tinggi. Tahun
berkembang. bayi di bawah lima propinsi DKI 2006 angka
Besarnya masalah tahun (balita) di Jakarta kesakitan
tersebut terlihat dari Indonesia setelah menunjukkan 80 meningkat sebesar
tingginya angka radang paru atau persen sampel air 423/1.000
kesakitan dan pneumonia. Banyak tanah dari 75 penduduk pada
kematian akibat faktor risiko yang di kelurahan memiliki semua umur. Dari
diare. WHO duga menyebabkan kadar E.coli dan keseluruhan angka
memperkirakan 4 terjadinya penyakit fecal coli melebihi morbiditas hampir
milyar kasus terjadi diare pada bayi dan 60 persen

2
didominasi anak- Nurtikaryani tahun untuk penderita atau penggunaan
anak. Berdasarkan 2008 degan judul diare paling banyak oralit baik melalui
hasil penelitian penelitian Faktor diderita oleh warga unit pelayanan
terbaru dari riset resiko kejadian berusia antma 1-4 kesehatan maupun
kesehatan dasar penyakit Diare pada tahun atau yang melalui kagiatan
tahun 2008, diare anak di wilayah masih tergolong lintas sektoral
merupakan kerja puskesmas balita (Dinkes termasuk posyandu
penyumbang Poasia Kota Pidie, 2014). telah dilakukan oleh
kematian terbesar di Kendari bahwa dari jajaran Dinas
Indonesia, yaitu hasil penelitian Berdasarkan Data Kesehatan.
mencapai 31,4 diperoleh gambaran Puskesmas Selain itu
persen dari total bahwa pengetahuan Kecamatan Delima fakta dilapangan
kematian bayi. yang kurang, pada Tahun 2015 juga ditemui lokasi
Diare juga sumber air bersih dari bulan Januari sumur gali sebagian
penyebab kematian dan jamban sampai Desember sumber air bersih
terbesar balita. keluarga yang tidak terdapat 847 balita yang digunakan
Tercatat 25,2 persen memenuhi syarat penderita diare di oleh masyarakat
kematian balita di sangat beresiko Wilayah Kerja tidak memenuhi
tanah air terhadap kejadian Puskesmas Delima, syarat kesehatan,
disebabkan oleh penyakit Diare pada dan pada bulan dimana masih
penyakit diare. Hal anak, sedangkan Januari 2016 ditemukan jarak
ini tentu patut sikap tidak beresiko terdapat 73 balita antara sumur gali
menjadi perhatian terhadap kejadian penderita diare. dengan snmber
utama karena penyakit Diare pada Berdasarkan data di pencemaran seperti
terdapat anak. Puskesmas di Desa septic tank, saluran
peningkatan Sampai Lhee Meunasah air limbah, kandang
morbiditas dan saat ini kejadian Kecamatan Delima ternak, dan tempat
mortalitas diare di diare masih dari bulan Januari penampungan
Indonesia dari tahun merupakan masalah sampai Desember sampah yang
ke tahun (Fera kesehatan tahun 2015 terdapat jaraknya kurang 10
Diastyarini. 2009). masyarakat di 45 balita yang meter, sehingga
Sanitasi Provinsi Aceh. dan menderita diare, dapat mencemari air
merupakan salah juga dilaporkan dan pada bulan sumur.
satu tantangan yang oleh sarana Januari tahun 2016 Dan
paling utama bagi pelayanan dan terdapat 2 balita berdasarkan
negara-negara kader kesehatan yang menderita pengamatan
berkembang karena diare ini masih diare. (Laporan sementara yang
menurut World sering Puskesmas dilakukan oleh
Healt Organisation menimbulkan KLB Kecamatan Delima, peneliti terhadap
(WHO), penyakit (Kejadian Luar 2015). beberapa Ibu
diare membunuh Biasa) yang cukup Adapun Rumah Tangga di
satu anak di dunia banyak bahkan beberapa upaya Desa Lhee
ini setiap 15 detik menimbulkan yang telah Meunasah
karena access pada kematian. dilakukan untuk Kecamatan Delima
sanitasi masih Berdasarkan data menurunkan angka Kabupaten Pidie
terlalu rendah. Hal yang diperoleh dari insidens dan angka dari 50 jumlah
ini menimbulkan bidang P2P Dinas fatalitas kasus sampel ibu rumah
masalah kesehatan Kesehatan Pidie kejadian diare tangga di ambil
lingkungan yang 2014, jumlah diantaranya adalah 20% saja sebagai
besar, serta penderita diare peningkatan awal pengamatan
merugikan sebanyak 70l orang cakupan air bersih yaitu 10 ibu rumah
pertumbuhan dan 203 atau dan jamban tangga, berdasarkan
ekonomi dan sebesar 46% keluarga, pengamatan dapat
potensi sumber diantaranya adalah penyuluhan di peroleh hasil
daya manusia pada balita. Secara kesehatan, bahwa dari 10 ibu
skala nasional keseluruhan penemuan dan rumah tangga hanya
(Azwar, 2009). dilaporkan l0 pengobatan 4 (40%) ibu rumah
Dari Dari penyakit diare yang penderita, serta tangga yang
hasil penelitian meninggal dunia pemasyarakatan melakukan BAB

3
pada anaknya pada Mempengaruhi Kecamatan penyakit
tempatnya Perilaku Ibu Delima Diare
sedangkan 6 (60%) Rumah Tangga Kabupaten Pidie pada
ibu rumah tangga dalam Pencegahan Tahun 2016. Balita di
lagi melakukan Penyakit Diare 3. Untuk Desa
BAB tidak pada pada Balita di mengetahui Lhee
tempatnya, Desa Lhee pengaruh Meunasa
selanjutnya dalam Meunasah tindakan dengan h
kepemilikan SPAL Kecamatan perilaku Ibu Kecamat
dari 10 ibu rumah Delima Kabupaten Rumah Tangga an
tangga hanya 3 Pidie Tahun 2016.” Pencegahan Delima
(30%) ibu rumah Penyakit Diare Kabupate
tangga, sedangkan 7 Rumusan Masalah pada Balita di n Pidie
(70%) ibu rumah Desa Lhee Tahun
tangga tidak Berdasarkan latar Meunasah 2016.
memiliki SPAL dan belakang yang Kecamatan Ho : Tidak
otomatis mereka permasalahan Delima ada
membiarkan hasil dalam penelitian ini Kabupaten Pidie pengaruh
buangan yang adalah Faktor-faktor Tahun 2015. pengetah
dihasilkan rumah yang uan ibu
tangga ke tanah Mempengaruhi METODE rumah
terbuka dan lahan Perilaku Ibu Rumah PENELITIAN tangga
kosong, sedangkan Tangga dalam dalam
Kerangka Konsep
untuk penanganan Pencegahan pencegah
Konsep
sampah dari 10 ibu Penyakit Diare pada an
penelitian ini
rumah tangga hanya Balita di Desa Lhee penyakit
berdasarkan atas
3 (30%) ibu rumah Meunasah Diare
pendapat Chandra
tangga yang Kecamatan Delima pada
(2007), dan
membuang sampah Kabupaten Pidie Balita di
Widoyono (2005),
sudah pada Tahun 2016. Desa
berdasarkan teori di
tempatnya, seperti Lhee
atas maka kerangka
pada tong sampah, Tujuan Penelitian Meunasa
konsep dapat
kantong plastik, 1. Untuk h
digambarkan
keranjang dan lain mengetahui Kecamat
sebagai berikut :
sebagainya, pengaruh an
Variabel
sedangkan 7 (70%) Pengetahuan Delima
Independen
ibu rumah tangga dengan perilaku Kabupate
Variabel
lagi masih Ibu Rumah n Pidie
Dependen
membuang sampah Tangga dalam Tahun
ke sembarang Pencegahan Pengetahuan 2016.
tempat, seperti Penyakit Diare b. Sikap
sungai, lahan pada Balita di Ha :Perilaku
Ada
kosong dan lain Desa Lhee Sikap Ibu Rumah
pengaruh
sebagainya yang Meunasah Tangga
sikap ibu
bukan pada Kecamatan rumah
Tindakan
tempatnya. Delima tangga
Oleh Kabupaten Pidie dalam
karena itu Tahun 2016. pencegah
Hipotesa
berdasarkan uraian 2. Untuk an
a. Pengetahuan
di atas bahwa mengetahui penyakit
Ha : Ada
masalah sanitasi pengaruh Sikap Diare
pengaruh
lingkungan sangat dengan perilaku pada
pengetah
berpengaruh Ibu Rumah Balita di
uan ibu
terhadap kejadian Tangga dalam Desa
rumah
diare sehingga Pencegahan Lhee
tangga
peneliti tertarik Penyakit Diare Meunasa
dalam
untuk mengangkat pada Balita di h
pencegah
judul: “Faktor- Desa Lhee Kecamat
an
faktor yang Meunasah an

4
Delima ibu Populasi
Kabupate rumah Populasi 1+1,49
n Pidie tangga dalam penelitian ini
Tahun dalam adalah jumlah
2016. pencegah keseluruhan Ibu 149
Ho : Tidak an Rumah tangga yang =
ada penyakit ada di Desa Lhee
pengaruh Diare Meunasah
2,49
sikap ibu pada Kecamatan Delima
rumah Balita di Kabupaten Pidie
= 59
tangga Desa dengan jumlah 149
dalam Lhee Ibu Rumah Tangga.
pencegah Meunasa HASIL
an h Sampel PENELITIA
penyakit Kecamat Sampel N
Diare an yang di tetapkan
pada Delima dalam penelitian ini Tabel 4.1
Balita di Kabupate 59 Ibu rumah Distribusi Jumlah
Desa n Pidie tangga yang Penduduk
Lhee Tahun mempunyai balita, Berdasarkan Jenis
Meunasa 2016. jumlah sampel Kelamin Di Desa
h dalam penelitian ini Lhee Meunasah
Kecamat Jenis Penelitian dihitung dengan Kecamatan
an Penelitian menggunakan Delima Kabupaten
Delima ini bersifat analitik rumus Soekidjo Pidie
Kabupate dengan pendekatan Notoadmodjo Tahun 2016
n Pidie croos – sectional, (2005) yaitu sebagai
yaitu untuk No Jenis Jumlah Per
Tahun berikut :
menganalisa faktor- Kelamin
2016. N
faktor yang 1 Laki-laki 413 4
n=
c. Tindakan mempengaruhi 1+n 2 Perempuan 494 5
Ha : Ada perilaku ibu rumah (d2) Jumlah 907 1
tangga dalam Sumber : Kepala
pengaruh
Keterangan : Desa Lhee Meunasah
tindakan pencegahan Tahun 2016
ibu penyakit diare pada N = Besarnya
rumah balita di Desa Lhee Populasi
n = Besarnya Dari Tabel
tangga Meunasah diatas dapat dilihat
dalam Kecamatan Delima Sampel
d2= Tingkat bahwa jumlah
pencegah Kabupaten Pidie penduduk di desa
an Tahun 2016. Kepercayaan yang
diinginkan (0,1) Lhee Meunasah
penyakit menurut jenis
Diare N
Tempat Dan kelamin yang laki-
pada N=
Waktu Penelitian 1+n laki sebanyak 413
Balita di Penelitian jiwa (42,58%)
Desa (d2)
ini dilakukan di sedangkan yang
Lhee Desa Lhee 149 perempuan
Meunasa Meunasah = sebanyak 494 jiwa
h Kecamatan Delima 1+149 (54,46%).
Kecamat Kabupaten Pidie (0,1)
an Tahun 2016. Tabel 4.2
Delima Penelitian telah 149 Distribusi Jumlah
Kabupate dilaksanakan pada = Penduduk
n Pidie tanggal 3 juni 1+149 Berdasarkan
Tahun sampai 20 juni (0,01) Tingkat
2016. 2016. Pendidikan Di
Ho : Tidak Desa Lhee
ada 149 Meunasah
Populasi Dan
pengaruh = Kecamatan
Sampel
tindakan

5
Delima Kabupaten Distribusi Jumlah Penyakit Diare Pada sebanyak 31
Pidie Tahun 2016 Penduduk Balita Di Desa Lhee responden (52,5%).
Berdasarkan Mata Meunasah
Pencaharian Di Kecamatan Delima b. Pengetahuan
Desa Lhee Kabupaten Pidie Ibu Rumah
Meunasah Tahun 2016, dan Tangga
Kecamatan disajikan dalam
Delima Kabupaten bentuk table Tabel 4.5
Pidie distribusi frekwensi Distribusi
Tahun 2016 dan table tabulasi Pengetahuan Ibu
silang analisa Rumah Tangga
univariat dan Dalam
bivariat. Pencegahan
Dari Tabel 1. Analisa Penyakit
diatas dapat dilihat Univariat DiarePada Balita
bahwa jumlah a. Prilaku Di Desa Lhee
penduduk Desa Pencegahan Meunasah
Lhee Meunasah Penyakit Kecamatan
Kecamatan Delima Diare Pada Delima Kabupaten
Kabupaten Pidie Balita Pidie
Dari Tabel
yang tingkat diatas dapat dilihat Tahun 2016
pendidikan TK / Tabel 4.4
bahwa jumlah No Pengetahuan Frekuensi Per
Sederajat 11 Distribusi Prilaku
penduduk Desa (f)
(1,21%), Ibu Rumah
Lhee Meunasah 1 Baik 20
SD/Sederajat 69 Tangga Dalam
Kecamatan Delima 2 Sedang 22
(7,60%), Pencegahan
Kabupaten Pidie 3 Kurang 17
SLTP/Sederajat 38 Penyakit Diare
menurut jenis Jumlah 59 1
(4,18%), SLTA/ Pada Balita Di
pekerjaan adalah
Sederajat 39 Desa Lhee Sunber: Data
Pegawai Negeri
(4,29%), Akademik/ Meunasah
Sipil 4 (0,54%),
Perguruan Tinggi Kecamatan Primer (diolah
Wiraswasta 182
28 (3,08%), dan Delima Kabupaten
(20,06%), Petani
Anak – Anak/Tidak Pidie Tahun 2016 2016)
432 (47,62%),
Sekolah 722 Pedagang 89
(79,60%) yaitu Berdasarkan
(9,81%), Pensiunan
terdiri Bayi sampai 2 (0,22%), dan tabel 4.5 dapat
orang dewasa yang Tidak bekerja yaitu dilihat bahwa
suda tidak termasuk anak – pengetahuan ibu
bersekolah lagi. anak dan lansia 198 rumah tangga dalam
Maka dalam (21,83%). Berdasarkan pencegahan
penelitian ini Berdasarka
Pendidikan tabel 4.4 dapat penyakit Diare pada
n hasil penelitian
berpengaruh dilihat bahwa balita di Desa Lhee
yang telah
langsung terhadap dilakukan di Desa prilaku ibu rumah Meunasah
terjadinya Lhee Meunasah tangga dalam Kecamatan Delima
pencegahan Kecamatan Delima Kabupaten Pidie
pencegahan
penyakit Diare pada Kabupaten Pidie dari 59 responden
Balita oleh Orang penyakit Diare pada
tercatat mulai yang diteliti
tua yang balita di Desa Lhee
tanggal 3 Juni mayoritas
berpendidikan sampai 20 Juni Meunasah
tinggi akan Kecamatan Delima mempunyai
2016 terhadap 59
berperilaku dan Ibu rumah tangga, Kabupaten Pidie pengetahuan sedang
bersifat lebih baik tentang faktor- dari 59 responden yaitu sebanyak 22
dibandingkan faktor yang responden (37,3%).
yang diteliti
dengan orang tua mempengaruhi
yang berpendidikan mayoritas
prilaku Ibu rumah c. Sikap Ibu
rendah mempunyai prilaku
tangga dalam upaya Rumah
pencegahan sedang yaitu Tangga
Tabel 4.3

6
Meunasah
Tabel 4.6 Kecamatan
Distribusi Sikap Delima Kabupaten
Ibu Rumah Pidie Tahun 2016
Tangga Dalam
Pencegahan
Penyakit Diare
Pada Balita Di
Desa Lhee
Meunasah
Kecamatan
Delima Kabupaten Berdasarkan
Pidie Tahun 2016 tabel 4.7 dapat Berdasarkan
dilihat bahwa tabel 4.8 dapat Berdasarkan
No Sikap Frekuensi
Tindakan ibu rumah dilihat bahwa dari tabel 4.9 dapat
tangga dalam 20 responden yang dilihat bahwa dari
1 Baik pencegahan mempunyai 21 responden yang
2 Sedang penyakit Diare pada pengetahuan baik mempunyai sikap
3 Kurang balita di Desa Lhee mayoritas baik mayoritas
Jumlah Meunasah mempunyai upaya mempunyai upaya
Sumber: Data Primer Kecamatan Delima pencegahan diare pencegahan diare
Kabupaten Pidie yang baik (45,0%). sedang (61,9%).
(diolah, 2016) dari 59 responden Dan dari 17 Dan dari 6
yang diteliti responden yang responden yang
Berdasarkan mayoritas mempunyai mempunyai sikap
tabel 4.6 dapat mempunyai pengetahuan kurang kurang mayoritas
dilihat bahwa sikap tindakan baik yaitu mayoritas mempunyai sikap
ibu rumah tangga sebanyak 28 mempunyai kurang dalam upaya
responden (47,5%). pengetahuan sedang pencegahan diare
dalam pencegahan
dalam upaya (83,3%). Hasil uji
penyakit Diare pada pencegahan diare
2. Analisa Bivariat statistik diperoleh
balita di Desa Lhee (47,1%). Hasil uji
a. Pengaruh nilai P Value =
Meunasah pengetahuan statistic diperoleh 0,009, maka dapat
Kecamatan Delima terhadap nilai P Value = di simpulkan pada α
Kabupaten Pidie pencegahan 0,017, maka dapat (< (0,05) ada
dari 59 responden penyakit di simpulkan pada α pengaruh sikap
Diare pada (< (0,05) ada terhadap
yang diteliti
Balita. pengaruh pencegahan
mayoritas pengetahuan
mempunyai sikap penyakit Diare pada
Tabel 4.8 terhadap balita.
sedang yaitu Pengaruh pencegahan
sebanyak 32 Pengetahuan Ibu penyakit Diare pada c. Pengaruh
responden (54,2%). Rumah Tangga balita. tindakan
d. Tindakan Ibu Dalam b. Pengaruh terhadap
Rumah Pencegahan Sikap pencegahan
Tangga Penyakit Diare terhadap penyakit
Pada Balita Didesa pencegahan Diare pada
Tabel 4.7 Lhee Meunasah penyakit Balita.
Distribusi Kecamatan Diare pada
Tindakan Ibu Delima Kabupaten Balita. Tabel 4.10
Rumah Tangga Pidie Tahun 2016 Pengaruh
Dalam Tabel 4.9 Tindakan Ibu
Pencegahan Pengaruh Sikap Rumah Tangga
Penyakit Diare Di Ibu Rumah Dalam
Desa Lhee Tangga Dalam Pencegahan
Meunasah Pencegahan Penyakit Diare
Kecamatan Penyakit Diare Pada Balita Di
Delima Kabupaten Pada Balita Di Desa Lhee
Pidie Tahun 2016 Desa Lhee Meunasah

7
Kecamatan yaitu terkhusus diperoleh nilai P penyakit Diare pada
Delima Kabupaten kepada ibu – ibu Value = 0,017, Balita.
Pidie Tahun 2016 yang mempunyai maka dapat di Berdasarka
Balita yang di ambil simpulkan ada n hasil uji statistik
dengan pengaruh yang telah
menggunakan pengetahuan dilakukan ada
rumus menurut terhadap pengaruh antara
Notoatmodjo pencegahan pengetahuan ibu
(2005) yang di penyakit Diare pada rumah tangga dalam
peroleh jumlah Balita Di Desa Lhee pencegahan
sampel yaitu 59 ibu Meunasah penyakit Diare pada
rumah tangga yang Kecamatan Delima Balita, dimana
mempunyai Balita Kabupaten Pidie. responden dengan
untuk mengetahui Pengetahua pengetahuan baik
Berdasarkan bagaimana perilaku n adalah hasil dari mempunyai upaya
tabel 4.10 dapat Ibu Rumah Tangga proses pencegahan
dilihat bahwa dari Dalam Pencegahan pembelajaran penyakit Diare yang
28 responden yang Penyakit Diare Pada dengan melibatkan baik, begitu juga
mempunyai Balita di Desa Lhee indra penglihatan, dengan responden
tindakan baik Meunasah meliputi pendengaran, dengan
mayoritas 3 variabel yaitu penciuman dan pengetahuan kurang
mempunyai upaya pengetahuan, sikap pengecap. mempunyai upaya
pencegahan diare dan tindakan. Pengetahuan akan pencegahan
sedang (60,7%). memberikan penyakit Diare yang
Dan dari 25 1. Pengaruh penguatan terhadap kurang. dimana
responden yang Pengetahuan individu dalam responden dengan
mempunyai Ibu Rumah setiap mengambil pengetahuan baik
tindakan kurang Tangga Dalam keputusan dan mempunyai upaya
mayoritas Pencegahan dalam berperilaku pencegahan
mempunyai Penyakit Diare (Setiawati, 2008). penyakit Diare yang
tindakan kurang Pada Balita Hasil baik Hal ini dapat
dalam upaya Hasil penelitian ini juga dilihat masih ada
pencegahan diare analisa bivariat sejalan dengan ibu –ibu
(48,0%). Hasil uji (Tabel 4.8) hasil penelitian yang (responden) yang
statistik diperoleh pengaruh dilakukan oleh masih kurang
nilai P Value = pengetahuan Nurtikaryani (2008) memahami tentang
0,001, maka dapat terhadap prilaku Ibu dengan judul Faktor penyakit Diare
di simpulkan pada α Rumah Tangga Resiko Kejadian sehingga sangat
(< (0,05) ada dalam pencegahan Penyakit Diare Pada berpengaruh
pengaruh tindakan penyakit Diare pada Anak Di Wilayah terhadap terjadinya
terhadap Balita diperoleh Kerja Puskesmas penyakit Diare
pencegahan hasil bahwa bahwa Poasia Kota khususnya pada
penyakit Diare pada dari 20 responden Kendari Tahun Balita. Dari narasi
balita. yang mempunyai 2008, hasil tersebut dapat
PEMBAHASAN pengetahuan baik penelitiannya dilihat pengaruh
Penelitian mayoritas menunjukkan Ada pengetahuan
ini dilakukan di mempunyai upaya terdapat hubungan terhadap
Desa Lhee pencegahan diare antara perilaku pencegahan Diare,
Meunasah baik (45,0%). Dan kejadian penyakit dimana semakin
Kecamatan Delima dari 17 responden Diare pada anak (p baik pengetahuan
Kabupaten Pidie, yang mempunyai = 0,000 < α = 0,05). Ibu Rumah Tangga
setelah penulis pengetahuan kurang Hal ini dapat maka semakin baik
melakukan mayoritas dikatakan bahwa upaya pencegahan
penelitian mempunyai variabel penyakit Diare,
berdasarkan dengan pengetahuan sedang pengetahuan begitu juga jika
jumlah sampel yang dalam upaya berpengaruh besar semakin kurang
penulis ambil untuk pencegahan diare terhadap pengetahuan ibu
dijadikan sebagai (47,1%). Dari hasil pencegahan rumah tangga maka
objek penelitian uji statistik semakin kurang

8
upaya pencegahan langsung dilihat sikap baik Rumah Tangga
penyakit Diare pada tetapi hanya dapat mempunyai upaya dalam pencegahan
balita. menafsirkan pencegahan penyakit Diare pada
terlebih dahulu dari penyakit Diare yang
Balita diperoleh
2. Pengaruh perilaku yang baik. Begitu juga
Sikap Ibu tertutup, sikap secra responden dengan hasil bahwa dari 28
Rumah Tangga nyata menunjukkan sikap kurang responden yang
Terhadap konotasi adanya mempunyai upaya mempunyai
Pencegahan kesesuaian reaksi pencegahan tindakan baik
Penyakit Diare terhadap stimulus penyakit Diare yang mayoritas
Pada Balita tertentu yang dalam kurang salah mempunyai upaya
Hasil analisa kehidupan sehari- satunya yaitu
pencegahan diare
bivariat (Tabel 4.9) hari merupakan dimana masih ada
hasil pengaruh reaksi yang bersifat ibu – ibu yang tidak sedang (60,7%).
sikap terhadap emosional terhadap mencuci tangan Dan dari 25
prilaku Ibu Rumah stimulus sosial dengan responden yang
Tangga dalam (Notoatmodjo, menggunakan mempunyai
pencegahan 2007). sabun sesudah tindakan kurang
penyakit Diare pada Hasil buang air besar, mayoritas
Balita diperoleh penelitian ini juga karena tidak
mempunyai
hasil bahwa bahwa sejalan dengan mencuci tangan
dari 21 responden penelitian yang sesudah buang air tindakan kurang
yang mempunyai dilakukan oleh besar sangat dalam upaya
sikap baik Nurtikaryani (2008) beresiko terjadinya pencegahan diare
mayoritas dengan judul Faktor penyakit Diare hal (48,0%). Dari hasil
mempunyai upaya Resiko Kejadian ini disebabkan uji statistik
pencegahan diare Penyakit Diare Pada karena masih ada diperoleh nilai P
sedang (61,9%). Anak Di Wilayah sikap ibu yang
Value = 0,001,
Dan dari 6 Kerja Puskesmas kurang terhadap
responden yang Poasia Kota pencegahan maka dapat di
mempunyai sikap Kendari Tahun penyakit Diare, simpulkan ada
kurang mayoritas 2008, hasil dimana semakin pengaruh
mempunyai sikap penelitiannya baik Sikap Ibu pengetahuan
kurang dalam upaya menunjukkan Ada Rumah Tangga terhadap
pencegahan diare terdapat hubungan maka semakin baik pencegahan
(83,3%). Dari hasil antara perilaku upaya pencegahan
penyakit Diare pada
uji statistik kejadian penyakit penyakit Diare,
diperoleh nilai P Diare pada anak (p begitu juga jika Balita Di Desa Lhee
Value = 0,009, = 0,000 < α = 0,05). semakin kurang Meunasah
maka dapat di Hal ini dapat Sikap ibu rumah Kecamatan Delima
simpulkan ada dikatakan bahwa tangga maka Kabupaten Pidie.
pengaruh Sikap Ibu variabel semakin kurang Tindakan
Rumah Tangga pengetahuan upaya pencegahan
merupakan suatu
terhadap berpengaruh besar penyakit Diare pada
pencegahan terhadap balita. tindakan belum
penyakit Diare pada pencegahan otomatis terwujud
Balita Di Desa Lhee penyakit Diare pada 3. Pengaruh dalam suatu
Meunasah Balita. Tindakan Ibu tindakan. (Kihajar
Kecamatan Delima Berdasarkan Rumah Tangga Dewantara, 2001).
Kabupaten Pidie. hasil uji statistik Terhadap Hasil
Sikap yang telah Pencegahan penelitian ini juga
merupakan reaksi dilakukan diperoleh Penyakit Diare
sejalan dengan
atau respon adanya pengaruh Pada Balita
seseorang yang antara sikap ibu Hasil analisa penelitian yang
masih tertutup dari rumah tangga dalam bivariat (Tabel dilakukan oleh
seseorang terhadap pencegahan 4.10) hasil Nurtikaryani (2008)
suatu stimulus atau penyakit Diare pada dengan judul Faktor
pengaruh tindakan
objek. Sikap itu Balita, dimana Resiko Kejadian
tidak dapat responden dengan terhadap prilaku Ibu
Penyakit Diare Pada

9
Anak Di Wilayah memahami tindakan Saran a. Meningkatka
Kerja Puskesmas apa yang 1. Untuk n peran dan
Poasia Kota seharusnya Puskesmas partisipasi
Bagi masyarakat
Kendari Tahun dilakukan dan
pemegang dalam
2008, hasil diberikan bila kebijakan pencegahan
penelitiannya anaknya terserang diharapkan penyakit
menunjukkan Ada penyakit Diare dapat Diare.
terdapat hubungan karena masih meningkatkan b. Mengaktifka
antara perilaku kurangnya tindakan peran dan n posyandu
kejadian penyakit ibu – ibu dalam menambah sebagai
jumlah petugas tempat
Diare pada anak (p pencegahan
lapangan / pelayanan
= 0,000 < α = 0,05). penyakit Diare, penyuluh kesehatan
Hal ini dapat dimana semakin sehingga untuk bagi
dikatakan bahwa baik Tindakan Ibu tiap-tiap desa masyarakat.
variabel Rumah Tangga demi c. Melibatkan
pengetahuan maka semakin baik meningkakan peran tokoh
berpengaruh besar upaya pencegahan pengetahuan Ibu masyarakat
Rumah Tangga dalam
terhadap penyakit Diare,
dalam pencegahan
pencegahan begitu juga jika pencegahan penyakit
penyakit Diare pada semakin kurang penyakit Diare Diare.
Balita. Tindakan ibu rumah 2. Untuk Institusi 3. Untuk Peneliti
Berdasarkan tangga maka Pendidikan Lain
uji statistik yang semakin kurang Diharapkan
telah dilakukan upaya pencegahan Diharapkan untuk peneliti lain
diperoleh adanya kepada institusi dapat menjadikan
penyakit Diare pada
pendidikan penelitian ini
pengaruh tindakan balita.
Fakultas sebagai referensi
ibu rumah tangga dipenelitian yang
Kesehatan
dalam pencegahan PENUTUP Masyarakat sejalan dengan
penyakit Diare pada Kesimpulan Universitas penelitian ini
Balita. dimana 1. Ada pengaruh U’budiyah dimasa yang akan
responden dengan pengetahuan Ibu Indonesia Banda datang dengan
Rumah Tangga Aceh agar dapat sampel yang lebih
tindakan baik
terhadap terus besar dan variabel
mempunyai upaya pencegahan meningkatkan yang lain.
pencegahan penyakit Diare pengetahuan dan
penyakit Diare yang pada Balita kemampuan
baik, Tapi (p=0,017). dalam bidang DAFTAR
responden dengan 2. Ada pengaruh penulisan tugas PUSTAKA
tindakan kurang Sikap Ibu akhir dan
Rumah Tangga menjadikan Anonim. (2007).
mempunyai upaya
terhadap penelitian ini Konsep
pencegahan pencegahan Bakteri.
sebagai bahan
penyakit Diare yang penyakit Diare bacaan http//
kurang, Hal ini pada Balita diperpustakaan dhitadhita
dapat dilihat masih (p=0,009). referensi untuk 14.
ada ibu rumah 3. Ada Ada penelitian Wordpress.
tangga yang tidak pengaruh selanjutnya Com.
Tindakan Ibu dengan Diakses
memberi
Rumah Tangga memperluas dari pada
pertolongan apa – terhadap tanggal 2
semua materi
apa pada saat pencegahan guna September
mengetahui penyakit Diare meningkatkan 2012.
balitanya sakit, ini pada Balita pengetahuan.
semua karena ibu (p=0,001). 3. Untuk Arikunto, S. (2005).
rumah tangga tidak Responden Prosedur

10
Penelitian, http//:blogs
Suatu Fera, Diastyarini. Notoatmodjo, pot.com.pa
Pendekata (2009). Soekidjo. da tanggal
n Praktek. Penyebab (2003). 14 Juli
Edisi Diare. Pendidika 2012.
Revisi V. www. n dan
Jakarta: Pusatpandu Prilaku Siregar. (2008).
Rhineka an.com/ Kesehatan Jenis –
Cipta. pdf/htmI. . Jakarta ; Jenis
Pada Rinera Diare.
Azwar, (2002). tanggal 6 Cipta. Diakses
Pengantar Maret dari
Administr 2010 FKM Pergub. (2012). http://www
asi Harapan Tentang .InternalUI
Kesehatan Bangsa, Penentuan . com.
. Rhineka Pedoman Upah
Cipta. Penulisan Minimum Utami, (2005).
Jakarta. Skripsi, Regional Pengertia
2007. Aceh. n Diare.
Budiarto, Eko, Dr. Banda Diakses
(2007). Nasrul Effendi, Aceh. dari
Biostatisti (2004) http://digili
k Untuk Dasar - Potter, Patrisia, A p.itb.ac.id.
Kedoktera dasar dan Perry, Pada
n Dan Keperawa Anne, G. tanggal 1
Kesehatan tan (2005). April 2012.
Masyarak Kesehatan Buka ajar
at. EGC: Masyasak fundamen
Jakarta. at, Edisi tal
Kedua, keperawat
Budiman Chandra,. GC: an. Edisi
Pengantar Jakarta. 4: Buku
Kesehatan Kedoktera
Lingkung Nunik, Handayani. n.
an, (2011).
Jakarta, Konsep Puskesmas Delima.
2007. Penyakit Rekapan
Diare. data
Depkes RI, (2005). http.// penyakit
Visi dan kampus.ip Diare pada
Misi b. ac.id. Balita.
Indonesia Pada Delima
Sehat tanggal 1 2015.
2010, September
Jakarta. 2011. Saifuddin, (2003).
Sikap
Dinkes Pidie, Nelson, 2000. Ilmu manusia
laporan Kesehatan teori dan
kasus Anak. pengukur
penyakit annya.
Diare. Notoatmodjo, S. Edisi
Pidie 2014. (2007). kedua,
Promosi Jakarta.
, (2007). Kesehatan
MTBS dan Ilmu Suharyono. (2008).
(Penanggul Perilaku,. Penyebab
angan Jakarta Diare.
Diare ), Rineka Diakses
Jakarta. Cipta. dari

11

You might also like